PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

154
PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP/MTs KELAS VII PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: WAWAN DARMAWAN 107016101022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Transcript of PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Page 1: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP/MTs KELAS VII

PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

WAWAN DARMAWAN

107016101022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 3: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 4: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

ABSTRAK

Wawan Darmawan, “Penerapan CTL Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

Siswa SMP/MTs Kelas VII Pada Konsep Pencemaran Lingkungan”. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

biologi dengan menerapkan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada

konsep pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al Khairiyah

Tajur Citeureup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan

dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Keempat tahapan tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang

dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang

telah dilakukan. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 42,56 pada saat pretes

dan 74,66 pada saat postes. Sementara pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa

48,33 pada saat pretes dan 78,28 pada saat postes. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada konsep pencemaran

lingkungan.

Kata Kunci : Konstruktivisme, CTL, Pencemaran dan Lingkungan.

Page 5: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

ABSTRACT

Wawan Darmawan, “Applying Contextual Teaching And Learning To

Improve First Grade Students’ Biology Achievement Toward Environment

Pollution Concept”. BA Thesis, Biology Education Study Program, Faculty Of

Tarbiyah And Teachers’ Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013.

This research is aimed to know the improvement of students’ Biology

achievement in applying Contextual Teaching and Learning (CTL) toward

environment pollution concept. The research was conducted at MTs Al Khairiyah

Tajur Citeureup used classroom action research (CAR) to overcome the problems

in the classroom which is concerned into four phases: planning, acting,

observing, and reflecting. These phases are ongoing cycle through the same steps

and focused on the learning of Contextual Teaching and Learning (CTL). This

research indicated the improvement of students’ outcome. It can be seen in the

first cycle that the average of students’ pretes is 42,56 and the average of

students’ postes is 74,66. While in the second cycle the average of students’

pretes is 48,33 and the average of students’ postes is 78,28. In conclusion,

Contextual Teaching and Learning (CTL) can improve students’ learning

outcomes of environment pollution.

Key words : Contructivism, CTL, pollution and environment.

Page 6: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

KATA PENGANTAR

Bismillaahir Rahmaniir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat beliau dan umat-Nya hingga akhir

zaman. Sehingga dengan Rhido-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA SMP/MTs KELAS VII PADA KONSEP PENCEMARAN

LINGKUNGAN”.

Penulis menyadari skripsi ini tidaklah mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya

dukungan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa‟i, MA. Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, masukan serta pengarahannya dalam penulisan skripsi ini dan sabar

dalam membimbing dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu

memberikan bimbingan, saran-saran, kemudahan, motivasi, pengarahan dan selalu

ada saat peneliti dalam kesulitan.

5. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di UIN Syarif Hidayatullah di Jurusan IPA yang telah

memberikan bantuan dan dukunganya.

6. Bapak Drs. Eman Sulaeman, selaku Kepala Sekolah MTs Al Khairiyah Tajur

Citeureup yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

dan memberikan bantuan selama penelitian.

Page 7: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

7. Ibu Siti Nur‟aeni Handayani S.Pd., selaku guru bidang studi IPA Biologi yang telah

membantu memberikan saran-saran, kemudahan, motivasi dan pengarahan kepada

penulis selama penulisan skripsi.

8. Keluarga besar Yayasan Islam Al Khairiyah Tajur Citeureup yang telah banyak

membantu dan memberikan dukungannya.

9. Emi, Abi, Umi, dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan dukungan baik,

moril maupun materiil, serta yang selalu mencurahkan kasih sayangnya kepada

penulis dan selalu mendoakan penulis sehinggga skripsi ini terselesaikan.

10. Kekasihku tercinta (Ira Astuti) yang senantiasa memberikan dukungan serta selalu

mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis dan selalu mendoakan penulis

sehinggga skripsi ini terselesaikan.

11. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2007 yang memotivasi

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku, terima kasih untuk do‟a dan semangatnya selama ini.

13. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga

Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu

terselesainya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya kepada

pembaca. Akhirnya penulis hanya berharap semoga segala perbuatan dan amal baik dari

berbagai pihak dapat dibalas oleh Allah SWT, dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.

Jakarta, Maret 2013

Wawan Darmawan

Page 8: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 5

C. Batasan Masalah ............................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ............................................................... 7

1. Pembelajaran Konstruktivisme ..................................................................... 7

2. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) .......................... 8

3. Hakikat Belajar ............................................................................................. 23

4. Hakikat Hasil Belajar .................................................................................... 27

5. Pencemaran Lingkungan ............................................................................... 30

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................................... 31

C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 36

Page 9: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

D. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 39

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................................... 39

1. Metode Penelitian ....................................................................................... 39

2. Rancangan Siklus Penelitian ...................................................................... 40

C. Subjek Penelitian ............................................................................................ 41

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................................... 41

E. Tahap Intervensi Tindakan ............................................................................. 41

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................................. 42

G. Data dan Sumber Data ................................................................................... 42

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 43

I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 43

a. Evaluasi Tertulis ......................................................................................... 43

b. Observasi .................................................................................................... 44

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ................................................................. 44

1. Validitas ..................................................................................................... 44

2. Tingkat Kesukaran ..................................................................................... 45

3. Daya Pembeda Soal.................................................................................... 45

4. Reliabilitas ................................................................................................. 46

5. Uji N Gain .................................................................................................. 47

K. Analisis Data dan Interpretasi Data................................................................ 47

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................................... 47

1. Perencanaan.............................................................................................. 48

2. Tindakan ................................................................................................... 48

3. Pengamatan .............................................................................................. 48

4. Refleksi .................................................................................................... 48

5. Keputusan ................................................................................................. 48

Page 10: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Pengamatan ............................................................................. 49

1. Siklus I ......................................................................................................... 49

a. Perencanaan ............................................................................................... 49

b. Tindakan .................................................................................................... 50

c. Hasil Pengamatan ...................................................................................... 51

1) Hasil Pretest dan Posttest ......................................................................... 51

2) Data Perhitungan N Gain ......................................................................... 52

3) Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 53

d. Refleksi ...................................................................................................... 55

e. Keputusan .................................................................................................. 56

2. Siklus II .......................................................................................................... 57

a. Perencanaan ................................................................................................. 57

b. Tindakan ...................................................................................................... 57

c. Hasil Pengamatan......................................................................................... 58

1) Hasil Pretest dan Posttest ......................................................................... 58

2) Data Perhitungan N Gain ......................................................................... 59

3) Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 60

d. Refleksi ........................................................................................................... 62

f. Keputusan ........................................................................................................ 63

B. Analisis Data ....................................................................................................... 63

1. Analisis N Gain secara Keseluruhan ......................................................... 63

2. Pembahasan ............................................................................................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 72

Page 11: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes dan Postes Siklus Pertama ................................ 52

Tabel 4.2 Persentase Peningkatan Hasil Belajar (N Gain) Siklus I ............... 52

Tabel 4.3 Data ketercapain KKM hasil penelitian Siklus I ........................... 53

Tabel 4.4 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan pertama Siklus I ................ 53

Tabel 4.5 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan kedua Siklus I .................... 54

Tabel 4.6 Data Nilai Pretes dan Postes Siklus II ……………………………59

Tabel 4.7 N Gain Siklus II ............................................................................ 59

Tabel 4.8 Data ketercapain KKM hasil penelitian Siklus II.......................... 60

Tabel 4.9 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan pertama Siklus II ............... 60

Tabel 4.10 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan Kedua Siklus II ................. 61

Tabel 4.11 Kategori N Gain pada Siklus I dan II ............................................ 63

Tabel 4.12 Rekapitulasi N Gain Siklus I dan II .............................................. 63

Page 12: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Hasil Belajar ............................................................... 28

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................. 38

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam PTK ................................................ 40

Page 13: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 75

Lampiran 2 Kisi-kisi Lembar Observasi ................................................... 91

Lampiran 3 Lembar Observasi .................................................................. 92

Lampiran 4 Kesimpulan Hasil Observasi .................................................. 94

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Lembar Wawancara Guru ...................... 95

Lampiran 6 Lembar Wawancara Guru ...................................................... 96

Lampiran 7 Kesimpulan Hasil Wawancara Guru ...................................... 97

Lampiran 8 Instrumen Tes Uji Validitas ................................................... 98

Lampiran 9 Reliabilitas Tes ....................................................................... 104

Lampiran 10 Soal Uji Siklus 1 .................................................................... 114

Lampiran 11 Soal Uji Siklus 2 .................................................................... 116

Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 118

Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Siklus 1 ............................................................ 126

Lampiran 14 Kisi-kisi Soal Siklus 2 ............................................................ 135

Lampiran 15 Daftar Nilai Pretest dan Postest Siklus 1 dan 2 ...................... 136

Lampiran 16 Lembar Pengamatan Guru dalam CTL .................................. 137

Lampiran 17 Uji Referensi .......................................................................... 141

Page 14: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dicegah karena manusia

dengan potensi akalnya terus berfikir dan menghasilkan temuan-temuan yang

sesuai dengan masalah yang dihadapi dan kebutuhan pada waktu itu. Pada satu

sisi kita sangat bergembira dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dalam berbagai bidang kajian ilmu sehingga akan semakin

menambah arti hidup yang dijalani sementara disisi lain perkembangannya ilmu

yang tidak dilandasi oleh nilai-nilai positif dan moral akan berakibat terjadinya

penyalahgunaan sehingga akan merusak dan menghancurkan tatanan hidup yang

telah ada.

Lingkungan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan

manusia. Hal tersebut disebabkan karena lingkungan memberi banyak manfaat

bagi manusia. Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya. Artinya pengelolaan lingkungan secara baik untuk

mendorong pembangunan berkelanjutan sangat penting. Namun, realitas yang

terjadi persentase pertumbuhan ekonomi hampir berbanding lurus dengan

kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembangunan, dan hal ini berlangsung

secara terus menerus1.

Masalah lingkungan, bukan masalah yang baru, tetapi sudah ada sejak

manusia hidup di muka bumi ini. Keberadaan manusia di bumi merupakan faktor

penyebab terjadinya masalah terhadap lingkungan. Pertumbuhan hidup yang

1 Idris, Environmental Kuznets Curve: Bukti Empiris Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan

Kualitas Lingkungan di Indonesia, (Padang:Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang),hal. 4

Page 15: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

besar pun mengakibatkan meningkatnya masalah terhadap lingkungan. Upaya

untuk mengantisipasi masalah lingkungan adalah dengan cara menanamkan

kepedulian lingkungan pada manusia di bumi.

Saat ini kondisi pengelolaan lingkungan belum lagi terwujud secara

memuaskan seperti yang diharapkan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan

bahwa penyebab berbagai gangguan terhadap lingkungan yang terjadi berakar dari

tabiat manusia, yakni sikap dan perilaku manusia yang tidak mempedulikan

kondisi saling ketergantungan antara manusia dan lingkungannya. Hal ini

menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan itu pada dasarnya merupakan

manifestasi dari permasalahan sosial dan lingkungan yang saling terkait dalam

kenyataan hidup sehari-hari.

Untuk mencapai kesadaran akan pentingnya lingkungan maka dibutuhkan

suatu pembaharuan pembelajaran antara lain pada strategi pembelajaran. Strategi

pembelajaran mengacu pada metode-metode yang digunakan para siswa untuk

belajar. Pada strategi pembelajaran terdapat teknik-teknik memperbaiki konsep

diri siswa agar lebih baik dalam belajar dan mampu membantu guru dalam

menghubungkan materi lingkungan yang diajarkan dengan realitas, sehingga

siswa diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.

Pendidikan yang ada di sekolah seringkali membuat kita kecewa, apalagi

bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Walaupun

seringkali kita mengetahui bahwa banyak siswa yang mungkin mampu

menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, tetapi

pada kenyatannya mereka seringkali tidak memahami secara mendalam

pengetahuan yang bersifat hapalan dan tanpa melibatkan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran tersebut. Sebagian besar dari siwa tidak mampu

menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan

itu dapat mereka gunakan / manfaatkan.

Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki

peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam

menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir

Page 16: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang

diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.

Namun pembelajaran IPA di SMP/MTs pada umumnya masih didominasi

oleh aktifitas guru. Kelas berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan

dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berpedoman pada buku paket saja.

Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang nyata. Hal ini

mengakibatkan siswa tidak peduli terhadap apa yang terjadi di lingkungan

sekitarnya. Oleh karena itu seharusnya guru memberikan contoh konkrit dalam

setiap pembelajaran agar supaya siswa dapat tanggap dan peduli terhadap

lingkungan dimana siswa tersebut tinggal.

Pada pengamatan awal di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

menunjukkan kenyataan bahwa kondisi lingkungan yang berada di daerah

penambangan bahan baku semen mengalami berbagai pencemaran baik tanah,

udara dan air tidak diiringi oleh kepedulian para siswa terhadap masalah tersebut.

Hal tersebut terlihat dari tidak adanya perhatian dari para siswa terhadap masalah

pencemaran lingkungan yang terjadi di daerah sekitar tempat tinggalnya, bahkan

siswa terlihat tidak peduli terhadap masalah pencemaran yang terjadi dengan

seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi.

Selain itu hasil pengamatan pada proses kegiatan belajar mengajar,

kegiatan tersebut hanya berjalan secara teoritis dan tidak terkait dengan

lingkungan nyata tempat siswa berada. Hasil pengamatan ketuntasan belajar siswa

hanya mencapai 60 %. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

banyak faktor, seperti fasilitas sekolah yang kurang memadai, pemilihan metode

pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran kurang menarik dan tingkat

keaktifan siswa yang rendah2.Kurangnya kepedulian masyarakat, sekolah serta

peran guru mengakibatkan hasil yang dicapai kurang maksimal.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya sebuah strategi

pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu suatu pendekatan

pembelajaran yang mampu mendidik siswa dengan pengalaman dan lingkungan

2Daftar nilai, hasil wawancara terlampir

Page 17: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

sekitar. Sehingga pembelajaran dapat dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata

dan diharapkan hasil belajar pun dapat meningkat.

Pendekatan pembelajaran adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru dan

siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional

tertentu. Pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi

pembelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnya yang

berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari

konsep, prinsip, atau teori yang baru tentang suatu bidang ilmu.3

Konsep belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif

membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru berdasarkan

data. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola

sedemikian rupa sehingga mampu mendorong siswa mengorganisasi

pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna.4 Adanya kaitan

antara pelajaran baru yang diterima dengan pelajaran sebelumnya. Selain itu siswa

tidak selalu bergantung dari pembelajaran di kelas, karena siswa dapat mencari

pemahaman dari hasil interaksi dengan lingkungannya sendiri, bukan dari

penyampaian materi di kelas saja. Begitu pula pembelajaran yang bermakna

sangatlah penting.

Pendekatan pembelajaran konstruktivisme yang dapat mengaitkan

lingkungan dan pemahaman siswa adalah pendekatankontekstual. Penerapan

pembelajaran kontekstual ini diharapkan dapat mendorong minat, motivasi, dan

keaktifan siswa dalam proses KBM, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa secara optimal. Pendekatan kontekstual pada proses pendidikan yang

holistik bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran

yang dipelajarinya. Materi tersebut dikaitkan dengan konteks kehidupan mereka

sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara

3Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini,Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009), h. 91 4M. Sukarjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,

(Jakarta:Rajawali Pers, 2009),hal. 55

Page 18: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

fleksibel dapat diterapkan untuk ditransfer dari satu permasalahan ke

permasalahan lain.

Pembelajan kontekstual dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) diharapkan KBM menjadilebih efektif, karena siswa akan belajar

lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok. CTL dapat

memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran, serta siswa dapat

memantapkan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran. Oleh karena itu

perlunya dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di sekolah MTs Al

Khairiyah Tajur Citeureup dengan harapan hasil belajar dapat meningkat sesuai

dengan proses pembelajaran yang bermakna.

Dengan demikian penelitimelakukan penelitian dengan judul “Penerapan

CTL Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP/MTs Al Khairiyah

Tajur Citeureup Kelas VII Pada Konsep Pencemaran Lingkungan”

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

beberapa masalah dapat diidentifikasi antara lain:

1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru.

2. Kurang mengembangkan proses belajar mengajar biologi serta kinerja

guru secara signifikan

3. Hasil belajar siswa yang belum optimal dimungkinkan berhubungan

dengan adanya pendekatan pembelajaran yang digunakan saat ini.

4. Ketuntasan belajar belum tercapai.

5. Tidak adanya kepedulian siswa terhadap masalah lingkungan sekitar,

C. Batasan masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi

dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama

Page 19: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya

(questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning

community), pemodelan (modeling), Refleksi (Reflection), dan penilaian

sebenarnya (authentic assessment)

2. Hasil belajar yang dicapai siswa ditinjau dari aspek kognitif jenjang C1-C4

3. Penelitian ini diterapkan pada konsep pencemaran lingkungan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka rumusan masalah adalah, Bagaimanakah penerapan CTL dapat

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa pada pada Materi Pencemaran

Lingkungan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar biologi

dengan penerapan CTL pada konsep pencemaran lingkungan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat atau kegunaan hasil penelitian ini dapat dispesifikasikan menjadi

dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini

diharapkan dapat:

1. Memberikan pijakan dalam memecahkan masalah belajar yang dialami

siswa SMP/MTs.

2. Menjadi bahan rujukan bagi penelitian berikutnya, terutama penelitian

atau kajian yang membahas masalah model pembelajaran khususnya

model CTL.

Sedangkan secara praktisnya, dapat:

1. Memberikan ruang kepada siswa untuk melakukan perubahan sekaligus

menilai kebiasaan mereka belajar di sekolah, dan

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk

memperbaiki metode pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 20: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti

1. Pembelajaran Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan salah satu perkembangan model pembelajaran

mutahir yang mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi edukatif

untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri.5

Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa

pengetahuan kita merupakan konstruksi (bentukan) kita sendiri, bukan imitasi dari

kenyataan, bukan gambaran dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu

merupakan akibat dari konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui

serangkaian aktivitas seseorang. Siswa membentuk skema, kategori, konsep dan

struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.Pengetahuan bukanlah

tentang hal-hal yang terlepas dari pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia

yang dikonstruksikan dari pengalaman atau dunia yang dialaminya. Proses

pembentukan ini berjalan terus menerus, dan setiap kali terjadi reorganisasi atau

rekonstruksi karena adanya pengalaman baru.

Ciri-ciri model pembelajaran konstruktivisme adalah sebagai berikut:6

a. Memberi peluang kepada siswa untuk menemukan pengetahuan baru

melalui proses pelibatan dalam dunia riel.

b. Mendorong terbentuknya pembelajaran secara kooperatif.

c. Memperhatikan kecenderungan sikap dan pembawaan siswa.

d. Menganggap proses pembelajaran sebagai sesuatu yang sama pentingnya

dengan hasil pembelajaran.

5Zurinal Z, Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan.

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press,2006), hal.119 6Ibid,… hal 120

Page 21: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

e. Merangsang siswa untuk bertanya dan berdialog dengan sesama siswa dan

guru.

f. Menciptakan proses inquiri siswa melalui kajian dan eksperimen.

g. Menghargai dan menerima eksplorasi pengetahuan siswa.

h. Memperhatikan ide dan permasalahan yang dimungkinkan oleh siswa dan

menggunakannya sebagai bagian dalam merancang pembelajaran.

i. Memperhatikan dan mengapresiasikan hasil kajian siswa terhadap suatu

masalah.

Prinsip-prinsip yang sering diambil dari konstruktivisme menurut Suparno,

antara lain :7

a. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif,

b. Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa,

c. Mengajar adalah membantu siswa belajar,

d. Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil akhir,

e. Kurikulum menekankan partisipasi siswa, dan

f. Guru sebagai fasilitator.

2. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

i. Landasan Filosofis CTL

Pembelajaran kontekstual atau CTL (Contextual Teaching and Learning)

banyak dipengaruhi oleh filasafat konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark

Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Aliran filsafat

konstruktivisme berangkat dari pemikiran epistimologi Giambatista Vico. Vico

mengungkapkan: “Tuhan adalah menciptakan alam semesta dan manusia adalah

tuan dari ciptaannya.” Mengetahui, menurut Pico, berarti mengetahui bagaimana

membuat sesuatu. Artinya, seseorang dikatakan mengetahui manakala ia dapat

menjelaskan unsur-unsur apa yang membangun sesuatu itu. Oleh karena itu

menurut Vico, pengetahuan itu tidak lepas dari orang (subjek) yang tahu.

Pengetahuan merupakan struktur konsep dari subjek yang mengamati.

7 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum

Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta,Bumi Aksara,2010)hal. 75

Page 22: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Selanjutnya, pandangan filsafat konstruktivisme tentang hakikat pengetahuan

memengaruhi konsep tentang proses belajar, bahwa belajar bukanlah sekadar

menghafal, tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.

Pengetahuan bukanlah hasil “pemberian” dari orang lain seperti guru, tetapi

proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari

pemberitahun tidak akan menjadi pengetahuan yang makna. Bagaimana proses

mengkonstruksi pengetahuan yang dilakukan oleh setiap subjek?

Piaget berpendapat, bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur

kognitif yang kemudian dinamakan „skema”. Skema terbentuk karena

pengalaman8. Pandangan Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu

terbentuk dalam struktur kognitif anak, sangat berpengaruh terhadap beberapa

model pembelajaran, diantaranya model pembelajaran kontekstual. Menurut

pembelajaran kontekstual, penegetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan

dan dibangun sendiri oleh siswa. Pegetahuan yang diperoleh dari hasil

pemberitahuan orang lain, tidak akan menjadi penengetahuan yang bermakna.

Pengetahuan yang demikian akan mudah dilupakan dan tidak fungsional.

ii. Pengertian CTL

CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.9 konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada tujuh

komponen utama pembelajaran kontekstual yang efektif, yaitu konstruktifisme

(constructivism), bertanya (question), menemukan (inquiry), masyarakat belajar

(learning community), pemodelan (modelling), dan penilaian sebenarnya

8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses…, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008), h. 257 9Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta:Prenada Media Group, 2008), hal. 116

Page 23: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

(authentic assesment). Dengan pembelajaran CTL ini diharapkan dapat lebih

bermakna bagi siswa, dimana proses pembelajaran yang berlangsung alamiah

dalam bentuk kegiatan praktikum siswa, sehingga siswa mengalami sendiri bukan

tranfer pengetahuan dari guru. Sehingga dapat dinyatakan bahwa CTL sebuah

sistem yang menyeluruh. CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung.

Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh

yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah.10

Ada beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli, disini ditampilkan

lima pengertian yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda. Adapun

pengertian CTL adalah sebagai berikut:

Pertama, Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan suatu proses

pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami

makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut

dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki

pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan ( ditransfer )

dari satu permasalahan ke permasalahan lain.

Kedua, Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan mereka.11

Ketiga, Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan konsep belajar

yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi

dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang

diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

Keempat, Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

10 Elaine B. Johnson, PH.D., Contextual Teaching & Learning: Menjadikan kegiatan belajar-

mengajar….., Bandung: Mizan Learning Center (MLC), 2007, h. 65 11 Wina Sanjaya,op. cit., h. 255

Page 24: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sehari-hari.12

Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna

bagi siswa., sehingga strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.

Kelima, Nancy berpendapat bahwa CTL adalah metode dalam

pembelajaran yang mempunyai hubungan/kaitan terhadap kehidupan sehari-hari-

setiap isi topik nya pun mencoba menggambarkan bagaimana sesuatu itu

berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari juga mencoba untuk bekerja

berdasarkan penelitian.13

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep

pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran

dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik

mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan

sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan akan

memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipejarinya. Dari beberapa

pengertian, dapat disimpulkan bahwa CTL dapat dikatakan sebagai sebuah

strategi pembelajaran yang menunjukan kondisi alamiah dari pengetahuan.

Melalui hubungan di dalam dan diluar kelas, pembelajarn CTL menjadikan

pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan

dan mengkonstruksi pemahamannya berdasarkan pengalamannya yang akan

mereka terapkan dalam kehidupannya. CTL menyajikan suatu konsep yang

mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari siswa dengan konteks dimana materi

tersebut digunakan, serta berhubungan dengan bagaimana cara belajar siswa.

Materi belajar akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi

pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti

di dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih berarti

dan menyenangkan. Siswa akan belajar keras untuk mencapai tujuan

pembelajaran, dan selanjutnya siswa akan memanfaatkan kembali pemahaman

pengetahuan dan kemampuannya itu dalam konteks di luar sekolah untuk

12 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu.

Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher, 2011, h. 80

13 Catherine Teare Ketter and Jonathan Arnold, CTL: Case Study of Nancy a High School

Science Novice Teacher, (Universitas of Georgia: 2003), [online]

http://www.coe.uga.edu/ctl/casestudy/BSmith.pdf, h. 10

Page 25: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

menyelesaikan permasalahan dunia nyata, baik secara mandiri maupun secara

kelompok.

iii. Asas-Asas CTL

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas

ini melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan CTL, diantaranya yaitu:14

1) Konstruktivisme

Konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa

membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses

belajar mengajar dan tujuan pembelajaran konstruktivis adalah sebagai berikut:

a) Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar

pada pengetahuan awal.

b) Pembelajaran harus dikemas menjadi proses ”mengkontruksi” bukan

menerima pengetahuan

2) Menemukan (Inquiry)

Inkuiri artinya, proses pemebelajaran sidasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri

dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu:

a) Merumuskan masalah

b) Mengajukan hipotesis

c) Mengumpulkan data

d) Menguji hipotesis

e) Membuat kesimpulan

3) Bertanya (Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.Dalam

suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk:

a) Menggali informasi tentang kemampuan siswa untuk belajar

b) Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.

c) Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu.

d) Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan.

14 Wina Sanjaya, op.cit., h. 118

Page 26: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

e) Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat dilakukan

dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi dalam

kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari

kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakat dan minatnya.

Biarkan dalam kelompoknya mereka saling membelajarkan; yang cepat belajar

didorong untuk membantu yang lambat belajar, yang memiliki kemampuan

tertentu didorong untuk menularkannya pada yang lain.

5) Pemodelan (Modeling)

Proses modeling tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga guru

memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan. Modeling merupakan

asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui modeling siswa

dapat terhindar dari pembelajaran yang teoritis-abstrak yang dapat memungkinkan

terjadinya verbalisme.

6) Refleksi (Reflection)

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan CTL, setiap berakhir

proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

“merenung‟ atau mengingat kembali apa ayang telah dipelajarinya, sehingga ia

dapat menyimpulkan tentang pengalaman belajarnya.

Konsep pengetahuan baru siswa juga akan lebih bermakna jika seorang

guru memperhatikan berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki siswa, yaitu setiap

orang memiliki kesemua kecerdasan tersebut. Walau bagaimanapun, tahapan dan

kombinasi kecerdasan yang berbeda-beda diantara individu. Dari berbagai jenis

kecerdasan tersebut tidak hanya memberi informasi tentang apa yang dipelajari,

tetapi lebih penting lagi bagaimana mempelajarinya. Justru CTL dapat

membangkitkan potensi kecerdasan siswa dan pembelajaran akan lebih berkesan.

Dalam CTL, berbagai gaya pembelajaran dapat diterapkan, yaitu:

a) Pembelajaran secara konkrit seperti mengalami dan melakukan

percobaan, merasakan dan melihatnya.

Page 27: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

b) Pembelajaran abstrak, yaitu: dengan melihat konsep yang

dipelajarinya, siswa memikirkan informasi yang mereka terima ketika

pembelajaran.

Dalam penerapan CTL juga diperlukan berbagai macam fasilitas,

diantaranya: berbagai lingkungan, daftar pelajaran, peraturan fisik dikelas, dan

anggaran.

7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)

Proses pembelajaran konvesional yang sering dilakukan guru pada saat ini,

biasanya ditekankan kepada perkembangan aspek intelektual, sehingga alat

evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat

diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran. Dalam CTL,

keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan

kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab

itu, penilaian keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti

hasil tes, akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata.

Penilaian nyata (Authentic Assessment) adalah proses yang dilakukan guru

untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan

siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar

belajar atau tidak;apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang

positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.

Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses

pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus- menerus selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Oleh sebab, tekanannya diarahkan kepada proses

belajar bukan hasil belajar.15

iv. Langkah-langkah Pembelajaran CTL

Dalam CTL, guru berperan dalam memilih, menciptakan, dan

menyelenggarakan pembelajaran yang menggabungkan seberapa banyak bentuk

pengalaman siswa termasuk aspek sosial, fisikal, dan psikologikal untuk mencapai

hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam lingkungan sekitar, siswa menemukan

15Wina Sanjaya, op.cit., h. 268-269

Page 28: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

hubungan yang bermakna antara ide abstrak dan aplikasi praktikal dalam konteks

nyata. Siswa akan memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa

sehingga dirasakan masuk akal dengan kerangka berpikir yang dimilikinya

(ingatan, pengalaman, dan tanggapan).

Dalam pelaksanaan kegiatan CTL di kelas, guru harus memperhatikan

langkah-langkah pembelajaran seperti di bawah ini.

1) Guru memotivasi siswa

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru memberikan stimulus dengan

memberikan pertanyaan mengenai materi yang dibahas atau yang dipelajari.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa diajak untuk mempelajari sebuah materi ajar yang sesuai dengan standar

kompetensi.

3) Guru membagi kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa. Tiap

siswa ditugaskan untuk melakukan observasi. Melalui observasi siswa

ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan di perpustakaan.

4) Melakukan percobaan

Untuk memperoleh pembelajaran yang bermakna, siswa diharapkan mampu

dan mengetahui penerapannya pada proses yang sebenarnya yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

5) Diskusi kelompok

Setiap kelompok mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan

pembagian tugas masing-masing.

6) Hasil diskusi dipresentasikan

Di dalam kelas semua siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai

dengan kelompoknya masing-masing. Kemudian siswa melaporkan hasil

diskusi.

7) Guru menerangkan konsep

Guru membantu menyampaikan materi sekitar masalah yang dipelajari yang

berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh siswa.

Page 29: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

8) Menyimpulkan

Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar hasil

eksperimen yang dilakukan siswa sesuai dengan indikator hasil belajar yang

harus dicapai.

9) Penugasan

Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan dari hasil diskusi dan

eksperimen yang merupakan hasil pengalaman dari proses pembelajaran

berlangsung.

Agar proses instruksional dapat dianggap sebagai CTL, guru harus

memperhatikan faktor-faktor berikut ketika menggunakan pendekatan CTL.

Konsep ini berdasarkan pada bagaimana siswa belajar, oleh Karena itu guru

harus:

1) Merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan para siswa.

Hubungan antara isi kurikulum dan metode yang digunakan untuk mengajar

para siswa harus didasarkan pada tingkatan tertentu, perkembangan sosial,

emosional, dan intelektual siswa. Dengan demikian yang harus menjadi

pertimbangan adalah unsurpara siswa, karakteristik individual, lingkungan

social dan budaya mereka.

2) Membentuk kelompok yang saling tergantung. Melalui kelompok yang kecil,

siswa belajar dari yang lain dan belajar bekerjasama, perputaran kualitas, dan

bentuk-bentuk kerjasama lainnya yang diperlukan orang dewasa di tempat

kerja dan dalam konteks yang lain dimana siswa diharapkan untuk berperan

aktif.

3) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (diatur

sendiri). Para siswa harus memahami kekuatan dan kelemahan mereka, untuk

menetapkan target yang dicapai, dan untuk mengembangkan strategi untuk

mencapai target mereka. Ketika mereka mempelajari keterampilan ini mereka

akan memperoleh kepercayaan diri dan kompetisi. Melalui guru juga

menciptakan lingkungan dimana siswa merefleksikan bagaimana mereka

belajar, bagaimana mereka mengatasi pekerjaan sekolah, bagaimana mereka

mengatasi kesulitan mereka, dan bagaimana mereka dapat bekerja secara

Page 30: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

harmonis dengan yang lain. Dengan pendekatan CTL yang membutuhkan

kerja kelompok., para siswa harus mampu memberikan kontribusi sehingga

kelompok mereka sukses.

4) Mempertimbangkan perbedaan para siswa. Para guru harus mengajar

berbagai siswa. Pertimbangan termasuk latar belakang suku dan ras siswa,

status social, ekonomi mereka, dan berbagai ketidak mampuan yang mereka

miliki.

5) Memperhatikan multi-intelgensi siswa. Dalam menggunakan pendekatan

CTL, maka cara siswa berpartisipasi di dalam kelas harus memperhatikan

kebutuhan delapan orientasi pembelajaran. Delapan orientasi pembelajaran

yang melibatkan faktor-faktor seperti bahasa, pendengaran atau penglihatan,

musik, bilangan, visualisasi, gerakan manusia, sosialisasi, dan kepemimpinan.

6) Menggunakan teknik pertanyaan yang meningkatkan pembelajaran siswa dan

perkembangan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Agar CTL mencapai tujuannya harus digunakan jenis dan tingkat pertanyaan

yang sesuai. Pertanyaan-pertanyaan harus disiapkan untuk menghasilkan

tingkat berpikir, respon, dan tindakan yang diharapkan dari siswa.

7) Menerapkan penilaian yang sebenarnya. Assessment adalah proses

pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran perkembangan

belajar siswa. Penilaian sebenarnya mengevaluasi aplikasi penegatahuan

siswa dan pemikiran yang kompleks daripada menghafal daya ingat akan

informasi faktual.

Selain itu agar pembelajaran dapat dikatakan sebagai CTL Scott G. Paris

meninjau 12 prinsip pembelajaran mandiri dalam empat kategori umum yang

dapat digunakan oleh para guru di dalam kelas, yaitu: kategori menilai diri sendiri,

kategori mengatur diri sendiri, menolong siswa, memperoleh pemahaman, dan

membentuk identitas siswa sebagai pelajar.16

16 Tim Penatar Undiksha, Menggunakan CTL dan Asesment Otentik dalam Rangka Implementasi

KTSP di Sekolah Dasar.(Singaraja, 2007) disampaikan pada pelatihan para kepala sekolah dasar Kabupaten

Karangasem Dana DBEP, tanggal 29-31 Juli 2007. Hal 4

Page 31: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

v. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran kontektual yang dikemukakan oleh Center for

Occupational Research and Develoment (CORD) yang dikenal dengan REACT,

yaitu :

1) Relating, belajar dikaitkan dengan konteks dunia nyata.

2) Experiencing, belajar ditekankan pada penggalian (eksplorasi), penemuan

(discovery), dan penciptaan (invention)

3) Applying, belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan di dalam konteks

pemanfaatannya.

4) Coopeerating, belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian

bersama, atau tugas kelompok.

5) Trasferring, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi atau

konteks baru.

f. Strategi yang Berasosiasi dengan CTL

Startegi pengajaran yang berasosiasi dengan CTL diperlukan dalam proses

belajar mengajar dikelas agar pembelajaran berlangsung lebih terarah dan baik.

Dibawah ini merupakan beberapa strategi pengajaran yang berasosiasi dengan

CTL dan pelaksanaannya di lapangan dapat dikombinasikan satu dengan yang

lainnya.

Strategi metode CTL dalam pembelajaran (prinsip-prinsip CTL)17

1) Pembelajaran berdasarkan masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah kunci utama dalam CTL. CTL

adalah sebuah pendekatan instruksional yang menggunakan masalah dunia

nyata sebagai konteks untuk siswa untuk belajar berfikir kritis dan kemampuan

memecahkan masalah.

2) Project-based learning

3) Pembelajaran berdasarkan penelitian

17 Catherine Teare Ketter and Jonathan Arnold, op.cit., h. 18

Page 32: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Pembelajaran berdasarkan penellitian adalah strategi utama dalam praktek

CTL.

4) Pembelajaran pelayanan

Pembelajaran pelayanan adalah strategi lain yang biasa diidentifikasi

dalam praktek CTL. Terdapat potensi untuk pembelajaran pelayanan, walaupun

kita tidak secara langsung mengobservasi pembelajaran pelayanan walaupun

kita sedang kunjungan kelas.

5) Pembelajaran kolaborasi

Pembelajaran kolaborasi atau pembelajaran kooperatif diartikan sebagai

sebuah proses yang membantu manusia berinteraksi agar mencapai tujuan yang

spesifik atau mengembangkan sebuah produk akhir. (Berns & Erickson, 2001).

6) Penilaian autentik

Penilaian autentik dalam Science didasarkan pada observsi siswa, latihan,

dan apa yang telah mereka lakukan.

7) Ketertarikan siswa dengan latar belakang yang bermacam-macam

Berikut adalah beberapa aspek fundamental untuk kontekstualisasi Science

dalam kelas Science; siswa melakukan Science nyata, siswa menyangkutpautkan

Science pada diri mereka, komunikasi mereka, dan dunia mereka, dan terhadap

yang lainnya.

Dalam pembelajaran kontekstual, setiap guru perlu memahami tipe belajar

dalam dunia siswa, artinya guru perlu menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya

belajar siswa.18

CTL mengarahkan para guru untuk menggunakan beraneka ragam

strategi pembelajaran, yaitu: kegiatan keterampilan, pengetahuan, bekerjasama,

pengetahuan dasar masalah dan penelitian, penerapan kehidupan nyata, penilaian

sebenarnya dan penggabungan teknologi.

Para guru di dunia pendidikan, sains telah memperjuangkan beberapa cara

untuk mengkontekskan materi. Mereka telah menggunakan aktivitas keterampilan,

permainan, simulasi, eksperimen, dan menghubungkan dengan kehidupan nyata

(seperti tes darah, masalah kontrol statistik, menggambar kebun), di laboratorium

sekolah dan teknologi. Para guru lebih menggunakan strategi dasar disekolah

18 Wina Sanjaya, op.cit., h. 116

Page 33: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

(seperti pemecahan masalah penemuan, penilaian portofolio) dan ini sudah

banyak terkenal pada mata pelajaran pilihan, aan tetapi mereka lebih

mempercayakan kuliah, membuat catatan, menguji fakta dan isi buku, dan

instruksi guru.

Beberapa strategi lain yang dapat diterapkan dalam CTL, diantaranya:

1) Menghubungkan kepada keterkaitan siswa

2) Membawa IPA ke dalam kurikulum

3) Memerankan pekerjaan sains ke dalam bentuk simulasi.

4) Menggunakan penilaian alternatif

vi. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional

Dibawah ini dijelaskan secara singkat perbedaan kedua model tersebut

dilihat dari konteks tertentu.19

1) CTL menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan

aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan

menggali sendiri materi pelajaran. Sedangkan, dalam pembelajaran

konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan

sebagai penerima informasi secara pasif.

2) Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar melalui kegiatan kelompok,

seperti kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi.

Sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa lebih banyak belajar

secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi

pelajaran.

3) Dalam CTL, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata secara riil;

sedangkan dalam pembeljaran konvensional, pembelajaran

bersifatteoritis dan abstrak.

4) Dalam CTL, kemampuan didasarkan atas pengalaman; sedangkan dalam

pembelajaran konvensional kemampuan dperoleh melalui latihan-latihan.

19 Wina Sanjaya, op.cit., h.115

Page 34: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

5) Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri;

sedangkan dalam pembeajaran konvensional, tujuan akhir adalah nilai

dan angka.

6) Dalam CTL tindakan atau perilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri;

sedangkan dalam pembelajaran konvensional, tindakan atau prilaku

individu didasarkan oleh factor dari luardirinya, misalnya individu

tidakmelakukan sesuatu disebabkan takut hukuman atau sekadar untuk

memperoleh angka atau nilai dari guru.

7) Dalam CTL pengetahuan yang dimilii setiap individu selalu berkembang

sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu terjadi

perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya.

Dalam pembelajaran konvensional hal ini tidak mungkin terjadi.

Kebenaran yang dimiliki bersifat absolute dan final, oleh karena

pengetahuan dikonstruksi oleh orang lain.

8) Dalam pembelajarn CTL, siswa bertanggung jawab dalam memonitor

dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing; sedagkan

dalam pembelajaran konvensional guru adalah penentu jalannya proses

pembelajaran.

9) Dalam pembelajaran CTL, pembelajaran biasa terjadi di mana saja dalam

konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan; sedangkan

dalam pembelajaran konvensional hanya terjadi di dalam kelas.

10) Oleh karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek

erkembangan siswa, maka dalam CTL keberhasilan pembelajaran

diukur dengan cara misalnya dengan evaluasi proses, hasil karya siswa,

penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya;

sedangkan dalam pembelajaran konvensional keberhasilan

pembelajaran biasanya hanya diukur dengan tes.

vii. Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai

proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang

Page 35: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

diajukan. Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan

bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan

sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan

menemukan, apapun materi ang diajarkan.20

Pembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan satu pilar penting

alam pendekatan konstruktivistik yang memiliki sejarah panjang dalam inovasi

atau pembaharuan pendidikan. Burner, penganjur pembelajaran dengan basis

inkuiri, menyatakan idenya sebagai berikut : ” Kita mengajarkan suatu bahan

kajian tidak untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang bahan kajian, tetapi

lebih ditujukan untuk membuat siswa berpikir untuk diri mereka sendiri,

meneladani seperti apa yang dilakukan oleh seorang sejarawan, mereka turut

mengambil bagian dalam proses mendapatkan pengetahuan. Mengetahui adalah

suatu proses bukan suatu produk. Dengan demikian belajar dengan penemuan

dapat diterapkan dalam banyak mata pelajaran.

Pembelajaran inkuiri membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti

metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya serta menjawab. Inkuiri melibatkan

observasi dan pengukuran, pembuatan hipotesis dan interpretasi, pembentukan

model dan pengujian model. Inkuiri menuntut adanya eksperimentasi, refleksi,

dan pengenalan akan keunggulan dan kelemahan metode-metodenya sendiri.

Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut:21

1) Merumuskan masalah

2) Mengamati atau melakukan observasi

3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, tabel, dan karya lainnya

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,

teman sekelas, guru, atau audien yang lain.

20 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta Kencana Renada /media

grup 2010) hal 114 21 Ibid

Page 36: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pendekatan contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menggunakan

pembelajaran berbasis inkuiri adalah pendekatan yang ditujukan untuk membantu

siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keahlian yang diperlukan

memunculkan masalah dan menemukan pemecahan masalah tersebut (konsep-

konsep, hukum-hukum, dan teori-teori baru) oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa

menjadi penemu pemecahan masalah yang independen.

3. Hakikat Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan. Belajar bukan hana mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu

mengalami.22

Jadi belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan

secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi

yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh

lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat

dan sebagainya.

Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.23

Selain itu belajar diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil

interaksinya dengan lingkungan.24

Definisi ini menyiratkan dua makna. Pertama,

bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu yaitu

untuk mendapatkan perubahan tingkah laku. Kedua, perubahan tingkah laku

yang terjadi harus secara sadar.

Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila setelah melakukan

kegiatan belajar ia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi suatu

perubahan. Misalnya, ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah,

22 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta:Bumi Aksara,2010)hal. 27 23 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung: Remaja Rosdakarya,

1995),hal. 92 24 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta), 2003, h., 2

Page 37: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

keterampilannya meningkat, sikapnya semakin positif, dan sebagainya. Secara

singkat dapat dikatakan bahwa perubahan tingkah laku tanpa usaha dan tanpa

disadari bukanlah belajar. Dari pengertian belajar di atas, maka kegiatan dan

usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar

sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Hal ini

berarti bahwa belajar pada hakikatnya menyangkut dua hal yaitu proses

belajar dan hasil belajar yaitu pemerolehan pengetahuan baru.

Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses

mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan

lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak

hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tapi yang

diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri

( Self regulated).25

Piaget berpendapat bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah

memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Pengetahuan dikonstruksi oleh anak sebagai subjek, maka akan menjadi

pengetahuan yang bermakna; sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh

melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna.

Pengetahuan tersebut hanya untuk diingat sementara setelah itu dilupakan.26

Mengkonstruksi pengetahuan menurut Piaget dilakukan melalui proses

asimilasi dan akomodasi terhadap skema yang sudah ada. Skema adalah struktur

kognitif yang terbentuk melalui proses pengalaman.27

Pikiran manusia

mempunyai struktur yang disebut skema atau skemata (jamak) yang sering

disebut dengan struktur kognitif.

Dengan menggunakan skemata itu seseorang mengadaptasi dan

mengkoordinasi lingkungannya sehingga terbentuk skemata yang baru.

Selanjutnya, skemata yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi

itulah yang disebut pengetahuan. Asimilasi merupakan proses kognitif yang

25Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan,(Jakarta:Kencana,2010), h.107 26 Ibid., h.123 27 Ibid., h124

Page 38: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

dengannya seseorang mengintegrasikan informasi (persepsi, konsep, dan

sebagainya) atau pengalaman baru ke dalam struktur kognitif (skemata) yang

sudah dimiliki seseorang. Akomodasi adalah proses restrukturisasi skemata yang

sudah ada sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru yang tidak dapat

secara langsung diasimilasikan pada skemata tersebut. Hal itu, dikarenakan

informasi baru tersebut agak berbeda atau sama sekali tidak cocok dengan

skemata yang telah ada. Jika informasi baru, betul-betul tidak cocok

dengan skemata yang lama, maka akan dibentuk skemata baru yang cocok

dengan informasi itu. Sebaliknya, apabila informasi baru itu hanya kurang sesuai

dengan skemta yang telah ada, maka skemata yang lama itu akan

direstrukturisasi sehingga cocok dengan informasi baru itu.

Dengan kalimat lain, pandangan Piaget di atas dapat dijelaskan

bahwa apabila suatu informasi (pengetahuan) baru dikenalkan kepada

seseorang dan pengetahuan itu cocok dengan skema/skemata(struktur kognitif)

yang telah dimilikinya maka pengetahuan itu akan diadaptasi melalui proses

asimilasi dan terbentuklah pengetahuan baru. Sedangkan apabila pengetahuan

baru yang dikenalkan itu tidak cocok dengan struktur kognitif yang sudah ada

maka akan terjadi disequilibrium, kemudian struktur kognitif tersebut

direstrukturisasi kembali agar dapat disesuaikan dengan pengetahuan baru atau

terjadi equilibrium sehingga pengetahuan baru itu dapat diakomodasi dan

selanjutnya diasimilasikan menjadi pengetahuan skemata baru.

Dengan demikian, asimilasi dan akomodasi merupakan dua aspek penting

dari proses yang sama yaitu pembentukan pengetahuan. Kedua proses itu

merupakan aktivitas secara mental yang hakikatnya adalah proses interaksi antara

pikiran dan realita. Seseorang menstruktur hal-hal yang ada dalam

pikirannya, namun bergantung pada realita yang dihadapinya. Jadi adanya

informasi dan pengalaman baru sebagai realita mengakibatkan terjadinya

rekonstruksi pengetahuan yang lama yang disebut proses asimilasi-akomodasi

sehingga terbentuk pengetahuan baru sebagai skemata dalam pikiran seseorang.

Pengikut aliran konstruktivisme personal yang lain adalah Bruner. Meskipun

Bruner mengklaim bahwa ia bukan pengikut Piaget tetapi teori-teori

Page 39: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

belajarnya sangat relevan dengan tahap-tahap perkembangan berpikir seperti

yang dikemukakan Piaget. Salah satu teori belajar Bruner yang

mendukung paham konstruktivisme adalah teori konstruksi. Teori ini menyatakan

bahwa cara terbaik bagi seseorang untuk memulai belajar konsep dan prinsip

dalam biologi adalah dengan mengkonstruksi sendiri konsep dan prinsip yang

dipelajari itu. Hal ini perlu dibiasakan sejak anak-anak masih kecil.

Dari uraian ini dapat dikatakan bahwa dalam belajar sebenarnya

siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya berdasarkan informasi dan

pengalaman baru yang diperolehnya. Dengan demikian, guru sebagai

pengajar tidak semestinya menganggap siswa sebagai kumpulan kertas yang

kosong. Untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang diharapkan melalui

pandangan ini, diperlukan pemikiran yang harus disadari oleh guru, antara lain:

1) Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti apa

yang sudah mereka ketahui dan pikirkan

2) Tujuan dan apa yang akan dibuat di kelas sebaiknya dibicarakan

bersama sehingga siswa sungguh terlibat

3) Guru perlu mengerti pengalaman belajar mana yang lebih sesuai

dengan kebutuhan siswa

4) Diperlukan keterlibatan dengan siswa yang sedang berjuang dan

kepercayaan terhadap siswa bahwa mereka dapat belajar

5) Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti dan

menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berpikir berdasarkan

pengandaian yang tidak diterima guru.

Kaitannya dengan pembelajaran IPA di SMP/MTs. Terdapat beberapa

tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan keyakianan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,

konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 40: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam pemeliharan,

menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.28

Tujuan ini diharapkan tercapai melalui penentuan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar yang harus dimiliki oleh siswa kelas VII semseter II.

4. Hakikat Hasil Belajar

Dalam melakukan kegiatan belajar terjadi proses berpikir yang melibatkan

kegiatan mental, terjadi penyusunan hubungan informasi-informasi yang diterima

sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang

diberikan. Dengan adanya pemahaman dan penguasaan yang didapat setelah

melalui proses belajar mengajar maka siswa telah memahami suatu perubahan

dari yang tidak diketahui menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut

dengan hasil belajar. Hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta

didik.29

Hasil belajar merupakan gambaran tentang apa yang harus digali,

dipahami, dan dikerjakan peserta didik. Hasil belajar ini merefleksikan keluasan,

kedalaman, kerumitan dan harus digambarkan secara jelas serta dapat diukur

dengan teknik-teknik penilaian tertentu.30

Hasil belajar juga dikatakan sebagai

28BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar

Dan Menengah,(Jakarta:2006)., h. 378 29Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, (Bandung:Rosda:2009), h.12

30 Ibid… 26

Page 41: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

perolehan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Pemerolehan ini termasuk

suatu cara baru melakukan sesuatu dan cara mengatasi masalah pada situasi baru.

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu

yang terjadi di diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan

kognitif yang kemudian berpengaruh pada perilaku.Dengan demikian perilaku

seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari

yang kemudian dapat diketahui melalui tes, dan pada akhirnya muncul hasil

belajar dalam bentuk nilai riel atau non riel.

Gambar 2.1 Proses Hasil Belajar

Dari bagan di atas mencerminkan hasil belajar diakibatkan oleh adanya

kegiatan evaluasi belajar atau tes dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya

kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat bergantung dari pengetahuan

dan perubahan perilaku individu yang bersangkutan terhadap yang dipelajari.

Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara

operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga aspek

kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian

kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap : (1) penguasaan materi akademik

(kognitif), (2) hasil belajar yang bersifat proses normatif (afektif), aplikatif

produktif (psikomotorik)31

. Tipe belajar hasil kognitif meliputi tipe belajar hasil

pengetahuan hafalan (knowledge), tipe hasil belajar pemahaman (comprehention),

tipe hasil belajar penerapan (aplicationi), tipe belajar hasil analisis (analysis), tipe

belajar sintesis (synthesis) dan tipe belajar evaluasi(evaluation).32

Tipe hasil

belajar afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sedangkan tipe hasil belajar

31Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,(Jakarta:2006)., h.13 32 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta:Gudang Persada Press,

2007) hal. 28-30

PENGETAHUAN

PERILAKU

BELAJAR TES HASIL BELAJAR

NILAI

Page 42: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan

bertindak individu (perseorangan).

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Penguasaan hasil belajar oleh sesorang dilihat dari perilakunya, baik perilaku

dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

keterampilan motorik.

Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah dilaksanakannya

suuatu program pengajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan

evaluasi yang kegiatanya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar

mengajar. Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak

terpisahkan dari kegiatan mengajar, karena melalui evaluasi seorang guru akan

mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil belajar.33

Jadi hasil belajar yang dilihat dari tes hasil belajar berupa keterampilan

pengetahuan integensi, kemampuan dan bakat individu yang diperoleh di sekolah

biasanya dicerminkan dalam bentuk nilai-nilai tertentu. Tes bertujuan untuk

membangkitkan motivasi siswa agar dapat mengorganisasikan pelajaran dengan

baik.

5. Pencemaran Lingkungan

Salah satu dampak dari adanya peningkatan jumlah populasi manusia

adalah munculnya masalah lingkungan, yaitu pencemaran. Ada beberapa jenis

pencemaran yang dapat terjadi di lingkungan kita, di antaranya pencemaran udara,

air dan tanah. Mari kita pelajari bersama.

a. Pencemaran udara

Apakah kegunaan udara? Udara berperan penting dalam kehidupan.

Oksigen digunakan untuk bernapas, karbondioksida digunakan untuk fotosintesis.

Lapisan ozon berfungsi menahan sinar ultraviolet. Komposisi udara bersih normal

33M. Sukardi,Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya,(Yogyakarta:Bumi Aksara,2008).,h.5

Page 43: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

di atmosfer kita adalah Nitrogen (78.09%), oksigen (21,95%), argon (0,93%) dan

karbondioksida (0,031%). Menurut Peraturan Pemerintah no.41 tahun 1999

tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara didefinisikan sebagai

masuknya atau dimasukkan zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam udara

normal oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara normal turun (kadarnya

berubah) sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak dapat

memenuhi fungsinya.

Apabila susunan udara di atas mengalami perubahan dari keadaan normal

maka udara tersebut sudah tercemar. Pencemaran ini disebabkan oleh asap

buangan, misalnya gas CO2, CO hasil pembakaran, debu, SO2, senyawa

hidrokarbon (CH4, C4H10), asap rokok dan sebagainya. Zat-zat pencemar udara

tersebut pada dasarnya masih belum membahayakan jika belum melebihi ambang

batasnya. Ambang batas adalah ukuran batas atau kadar zat, atau komponen yang

ada atau yang seharusnya ada dari unsur pencemaran yang dapat ditolerir/masih

belum membahayakan keberadaannya dalam kadar udara normal. Nilai ambang

batas beberapa zat pencemar di udara dalam satuan part per million (ppm) dalam

waktu 24 jam adalah NO2 (0,05), SO2 (0,10), dan CO (20). Kualitas udara sangat

tergantung pada iklim. Oleh karenanya, pencemaran udara dapat menyebabkan

perubahan iklim yang tidak baik. Dampak yang ditimbulkan antara lain terjadinya

hujan asam, kerusakan lapisan ozon dan berkurangnya jarak pandang karena kabut

asap.

b. Pencemaran air

Lihatlah sungai atau perairan di sekitarmu? Bagaimanakah kondisinya?

Masih bersih atau sudah kotorkah? Mengapa perairan itu menjadi kotor?

Darimanakah sumber pencemar itu? Sumber pencemaran air di antaranya limbah

pestisida pertanian, limbah rumah tangga misalnya detergen, limbah industri dan

sebagainya. Indikator dasar yang menunjukkan air lingkungan telah tercemar

adalah perubahan fisik, perubahan kimia dan perubahan biologis. Perubahan fisik

meliputi warna, bau, rasa, suhu, endapan, koloid, bahan-bahan terlarut. Perubahan

kimia meliputi keasaman, kandungan oksigen, kebutuhan oksigen, kandungan zat-

zat kimia berbahaya. Perubahan biologis meliputi adanya mikroorganisme

Page 44: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

indicator seperti populasi bakteri Escheria coli, dan mikroorganisme patogen. Air

yang belum tercemar tidak berwarna, berbau, berasa, oksigen terlarutnya (DO:

Dissolved Oxygen) tinggi sedangkan kebutuhan oksigen (BOD: Biochemical

Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) rendah. Terjadinya

eutrofikasi (pertumbuhan yang berlebihan pada ganggang) karena kandungan

nitrat dan fosfat dan secara umum merusak ekosistem air.

c. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan an-

organik dari rumah tangga, pasar, industri, pertanian, peternakan. Pencemar tanah

umumnya adalah limbah padat yang berupa sampah nondegradable (tidak mudah

terurai) seperti plastik dan pecahan gelas. Tanah yang tercemar akan berkurang

kesuburannya hingga menurun fungsinya sebagai faktor produksi.

B. Penelitian yang Relevan

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini

siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan

bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang

mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka

memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat

untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapinya.34

Muh. Yusuf dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Meningkatkan

Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan CTL, menunjukan data bahwa

keaktifan mahasiswa mencatat kompetensi dasar yang menjadi keharusan untuk

dimiliki pada setiap pertemuan, keaktifan mahasiswa mencatat indikator,

34Berns,R.G.(2001).”Contextual Teaching and Learning: Preparing Students for the New Economy.

” The Highlight Zone.

Page 45: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

keaktifan mahasiswa mencatat materi pokok yang diterangkan dosen, keaktifan

mahasiswa membaca buku agar memahami pelajaran yang akan dibahas

(construktivisme), keaktifan/keberanian dalam mengajukan pertanyaan dan

menjawab pertanyaan,keaktifan mahasiswa mahasiswa menyatakan pendapat

tentang permasalahan yang sedang dipelajari, keaktifan setiap kelompok

menyimpulkan hasil diskusinya, keaktifan dan ketepatan dalam mengerjakan

tugas baik kelompok maupun individual, didalam ruang kelas atau di luar kelas

menunjukan grafik yang meningkat dari setiap siklus.35

Anak Agung Oka dalam penelitianya yang berjudul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran Kontekstual” menyimpulkan

pertama, dengan pembelajaran Contexual Teaching and Learning (CTL) dalam

pembelajaran Sains kelas VII di SMP Negeri 4 Metro dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Kedua. dengan pembelajaran Contexual Teaching and

Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains di SMP Negeri 4 Metro dapat

memperkuat daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. Hal

tersebut dari semakin tingginya kemampuan siswa mengingat materi yang

dipelajarinya yang semula hanya 1-3 hari menjadi 5 hari sampai dengan 15 hari.36

Sudarman, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, FT Unnes dalam

penelitiannya “Pola Peningkatan Kualitas Pembelajaran Lingkungan Hidup Siswa

Kelas XI IA SMA Negeri 9 Semarang Pada Pokok Bahasan Pencemaran

Lingkungan Melalui Pendekatan Kontekstual Berwawasan Sets 1” Menyimpulkan

bahwa, Dengan pendekatan kontekstual berwawasan SETS, minat dan hasil

belajar serta ketuntasan klasikal meningkat. Selain itu menjadikan siswa memiliki

wawasan yang lebih luas tentang keterkaitan SETS itu sendiri dan mendorong

siswa lebih aktif dan kreatif.37

Hasil penelitian Kurniastuti Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

35 Muh. Yusuf, Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan CTL,

Volume I, Nomor 19,2006,h. 149 36Anak Agung Oka, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran

Kontekstual,Bioedukasi Volume 2,Nomor 2,2011,h.90 37Sudarman, Pola Peningkatan Kualitas Pembelajaran Lingkungan Hidup Siswa Kelas XI IA SMA

Negeri 9 Semarang Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Melalui Pendekatan Kontekstual

Berwawasan Sets 1, Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid 36, No. 1, Juni 2007,h.59

Page 46: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual (CTL) pada pokok bahasan

ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri I Doro

Kabupaten Pekalongan Tahun pelajaran 2004/2005. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya peningkatan nilai rata-rata dari 69,12 dengan ketuntasan belajar 62,50 %

menjadi 85,91 dengan ketuntasan belajar 92,50 %. Dari hasil penelitian yang

telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada pokok bahasan

ekosistem dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. 38

Titik Nuraniyah dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan

model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning dalam pembelajaran

struktur daun dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun

pelajaran 2007/2008 dapat meningkatkan prestasi belajar sains siswa. Terbukti

dari nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 50.2, siklus 1:65.7, dan siklus 2: 78.2,

sedangkan ketuntasan belajar dari kondisi awal 25%, siklus 1: 70%, dan siklus

2:95%.39

Nurdin dalam penelitian yang berjudul Implementasi Pendekatan CTL

dalam Meningkatkam Hasil Belajar, mengatakan bahwa pada pembejaran

kontekstual siswa tidak harus menghafal fakta-fakta yang hasilnya tidak tahan

lama, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa untuk mengkonstruksikan

pengetahuan mereka melalui keaktifan dalam proses pembelajaran.40

Berdasarkan hasil pengujian hipotesisdan pembahasan hasil

penelitiandapat dikemukakan beberapa kesimpulanterkait dengan proses

pembelajaranmembaca pemahaman bahasaIndonesia SD kelas IV, yaitu: 1)

terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa kelompok

eksperimen yang diajar melalui pendekatan CTL dengan siswa kelompok control

yang diajar melalui pendekatan konvensional;2) terdapat perbedaan hasil belajar

membaca pemahaman siswa bermotivasi tinggi yang diajar melalui pendekatan

38Kurniastuti, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem Melalui Pendekatan

Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Negeri

I Doro Kabupaten Pekalongan TP. 2004/2005,Skripsi,2006 39Titik Nuraniyah, Peningkatan Prestasi Belajar Sains melalui Model Pembelajaran Contextual

dalam Pembelajaran Struktur Daun dan Fungsinya Siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun Pelajaran

2007/2008, Volume 5, No 4, 2008,h.31 40Nurdin, Implementasi Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar,Vol IX, No 1,2009

Page 47: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

CTL dengan siswa bermotivasi tinggi yang diajar melalui pendekatan

konvensional; 3) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa

bermotivasi rendah yang diajar melalui pendekatan CTL dengan siswa

bermotivasi rendah yang diajar melalui pendekatan konvensional; 4)pendekatan

CTL terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan konvensional

terhadap hasil belajar membaca pemahaman siswa; 5) tidak terdapat interaksi

antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil

belajar membaca pemahaman41

Herliyana Isnaeni menjelaskan berdasarkan identifikasi hasilnya adalah

rendahnya keaktifan siswa yang ditandai dengan kurangnya keterlibatan dalam

belajar sehingga pembelajaran kurang kondusif dan berdampak pada rendahnya

prestasi belajar siswa. Kondisi ini menurut siswa dikarenakan metode dan suasana

belajar membosankan sehingga siswa kurang semangat dan sulit memahami

materi pelajaran. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran terhambat.

Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan baik pada kognitif (hard skill)

dan afektifnya (soft skill). Pada (pretest dan posttest) dari rata-rata siswa 58.75

meningkat menjadi 80.42 (jumlah ketuntasan siswa naikdari 8 menjadi 30 siswa).

Dari hasil tugas 21 siswa yang tidak tuntas menurun drastis menjadi 3

siswa.Siswa yang kurang aktif 41.7 % (siklus 1), 19.4 % (siklus 2) dan 0 % (siklus

3) berubah menjadi sangataktif (50 %), aktif (30.6 %) dan 19.4 % cukup aktif.

Kemudian sebanyak 88.89 % siswa menunjukkanketerampilan menjelaskan yang

baik sedangkan 11,11 % masih kurang memiliki keterampilan menjelaskanyang

baik. Secara keseluruhan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan keaktifan

danmengembangkan keterampilan menjelaskan siswa yang berdampak pula pada

peningkatan prestasibelajarnya..42

41Noor Alfu Laila,Pengaruh Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Hasil

Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD, Cakrawala Pendidikan, November

2009, Th. XXVIII, No. 3 42Herliyana Isnaeni,Penerapan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan Keaktifan

Dan Mengembangkan Keterampilan Menjelaskan Siswa,skripsi, 2010.

Page 48: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Redno Kartikasari menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa penerapan

pendekatan Contextual Teaching And Learning dengan metode eksperimen dapat

meningkatkan keterampilan proses sains siswa.43

Wais dalam Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam

pembelajaran Sains-Fisika SMP, merumuskan simpulan sebagai berikut.44

1) Perangkat pembelajaran kontekstual memiliki ciri khusus, yaitu

menyediakan berbagai fitur sehingga konten dalam perangkat dapat

dikaitkan dengan kehidupan nyata, serta memberikan berbagai pilihan

aktivitas sehingga siwa dengan berbagai gaya belajar dan tingkat

kemampuan dapat melakukan hands-on activities dan minds-on activities

sesuai dengan lingkungan belajarnya.

2) Berdasar respon dari pakar, guru, dan siswa, perangkat pembelajaran yang

telah dikembangkan: menekankan pada penerapan-penerapan ke dunia

nyata, memperhatikan keragaman kemampuan dan gaya belajar siswa,

mengembangkan berfikir tingkat tinggi, memperhatikan pengetahuan awal

siswa, mendukung terwujudnya suasana belajar yang demokratis dan

interaktif, memberikan kemudahan kepada guru dalam mewujudkan

pembelajaran yang berbasis aktivitas, dan menjadikan sebagian besar

siswa senang belajar fisika.

3) Dengan menerapkan pembelajaran kontekstual, pembelajaran menjadi

berpusat kepada siswa. Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan

oleh siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui berbagai

kegiatan, antara lain: praktikum, diskusi, presentasi, mengerjakan LKS

atau tugas-tugas lain, membaca untuk menemukan konsep atau kalimat-

kalimat kunci. Peran guru dalam bentuk pembimbingan tetap dibutuhkan

selama kegiatan-kegiatan tersebut, tetapi lebih bersifat fasilitator bukan

decision maker.

43 Redno Kartikasari, Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)

dengan metode Eksperimen untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII C SMP Negeri

14 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Skripsi,2011 44 Wais,Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains-Fisika SMP,

Cakrawala Pendidikan, Februari 2006,Th XXV,No. 1

Page 49: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

4) Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat membantu siswa

mencapai ketuntasan belajar.

C. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya pelajaran IPA (Biologi) adalah mata pelajaran yang

menuntun siswa ke arah kesadaran kritis tentang bagaimana asal usul dan

pola serta tata cara mempertahankan lingkungan alam dengan mahluk yang ada

di dalamnya. Biologi dengan demikian bukan hanya sekadar konsep yang

menjabarkan pengertian-pengertian dan merinci karakteristik hewan, tumbuhan

dan manusia. Akan tetapi biologi dengan kedalaman materi yang dikandungnya

memiliki makna tersendiri atas kesadaran berpikir manusia bahwa manusia

hanyalah bagian kecil dari mahluk ciptaan Tuhan.

Para siswa SMP/MTs di Tajur Citeureup pada umumnya sudah

memiliki pemahaman tentang pencemaran lingkungan, dan konsep-konsep

dasar biologi. Para siswa dengan pemahaman agamanya telah mampu

mengintegrasikan antara ajaran agama dengan teori-teori biologi.

Namun pemahaman tersebut kurang diperhatikan oleh para guru IPA

(biologi). Kebanyakan dari mereka hanya mengajarkan apa yang dikatakan dalam

buku teks tanpa mengkaitkannya dengan pemahaman awal siswa atau dengan

pengalaman dan pengetahuan yang sudah ada. Hal ini menyebabkan

pembelajaran biologi hanya sebagai kumpulan teori dan cerita-cerita masa lalu

yang harus dihafal oleh siswa, dan sudah barang tentu apa yang mereka pelajari

berorientasi kepada kemampuan menjawab soal-soal ujian. Artinya, guru-guru

biologi masih berkutat pada apa yang dikatakan sebagai pencetak manusia-

manusia yang hanya tahu teori namun tidak tanggap terhadap fakta dan

kenyataan yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya serta

keberlangsungan hidup mereka dengan mahluk lain di alam ini.

Banyak siswa yang nilai biologinya mencapai predikat istimewa,

namun hampir tidak satupun dari mereka yang mampu menjawab permasalahan

riil yang terjadi di depan mata kepala mereka. Para siswa tidak mampu

menganalisis ataupun melakukan sintesa terhadap persoalan-persoalan

Page 50: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

kehidupan yang sekarang ini tengah berlangsung. Akhirnya, ilmu biologi

hanyalah sekadar ilmu hafalan yang kosong atau gersang tanpa makna.

Melihat kenyataan ini, para ahli pendidikan berupaya mencari dan

merumuskan kembali tentang tujuan, model, dan strategi pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah-sekolah modern. Salah satu model yang dimaksud adalah

CTL yang menekankan kemampuan peserta didik untuk mengkonstruksi dan

melakukan rekonstruksi terhadap pengetahuan serta pengalaman yang mereka

miliki dalam belajarnya. Model ini mengarahkan siswa untuk memiliki kepekaan

terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

CTL memberikan ruang gerak kepada siswa untuk menyelami setiap

persoalan yang mereka hadapi, baik secara perorangan maupun kelompok serta

memberikan alternatif-alternatif penyelesaian masalah yang mereka hadapi.

Proses CTL ini diawali dari pencermatan terhadap masalah, mengidentifikasi

masalah, merumuskan masalahnya, dan membuat dugan-dugaan sementara

terhadap masalah lalu kemudian membuat kesimpulan berdasarkan fakta-fakta

yang ditemukan di lapangan. Proses ini sangat erat kaitannya dengan kerja

ilmiah yang dilakukan oleh para ahli yang sedang melakukan kajian-kajian

ilmiah di sebuah laboratorium maupun lapangan penelitian.

Proses pembelajaran semacam ini, tidak dijumpai dalam pembelajaran

langsung (konvensional), di mana peserta didik hanya dituntut untuk

mendengarkan, menghafal isi bacaan tanpa mampu membandingkannya dengan

pengetahuan awal maupun pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh peserta

didik. Permasalahan inilah yang kemudian menjadi fokus tersendiri dalam

penelitian ini. Yakni, melihat apakah hasil CTL yang diyakini mampu

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ini lebih baik daripada

pembelajaran yang dilaksanakan dengan pola-pola lama (pembelajaran

konvensional). Apabila digambarkan ke dalam sebuah bagan, maka kerangka

berpikir yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini mengikuti alur sebagai

berikut:

Page 51: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan permasalahan dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

sebelumnya serta didukung oleh kajian empirik yang relevan, hipotesis penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut, Penerapan CTL dapat meningkatkan hasil

belajar biologi siswa SMP/MTs Kelas VII pada konsep pencemaran lingkungan.

HASIL BELAJAR PROSES BELAJAR

LINGKUNGAN PEMBELAJARAN

BERMAKNA

PROSES BELAJAR

DENGAN CTL

Page 52: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

yang beralamat di Jln. PTP. XI Hambalang no. 76 Desa Tajur Kecamatan

Citeureup Kabupaten Bogor.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

dimulai dari bulan April 2012.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada tindakan guru sebagai upaya

untuk memperbaiki proses dalam hasil belajar. Penelitian tindakan kelas ini

mengacu pada konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri

dari empat komponen45

, yaitu :

a. Perencanaan (planning)

b. Tindakan (acting)

c. Pengamatan (observing)

d. Refleksi (reflecting)

Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang

dapat digambarkan sebagai berikut :

45

Mubiar Agustin, Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: Rizqi Press,2009, hal.68

Page 53: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK

2. Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dalam 2 siklus. Setiap siklus

merupakan suatu alur proses kegiatan yang meliputi perencanaan (Planning),

pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi

(reflecting). Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, sebelumnya perlu

mengadakan persiapan-persiapan yang nantinya akan diperlukan dalam

kegiatan penelitian. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap

persiapan ini adalah :

a. Dilakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui

wawancara dengan guru bidang studi biologi, kemudian bersama-sama

guru tersebut menentukan bentuk pemecahan masalah berupa penerapan

model pembelajaran kontekstual pada konsep pencemaran lingkungan.

b. Dipersiapkan perangkat pembelajaran (membuat satuan pelajaran, rencana

pembelajaran, LKS, menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum).

c. Disusun instrumen dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan

siswa.

d. Disusun soal tes

e. Dilaksanakan uji coba soal pada kelas yang lain dengan jumlah soal 30

butir.

f. Dianalisis hasil uji coba soal yang meliputi : validitas soal, reliabilitas

soal, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

Perencanaan

Pengamatan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi

Page 54: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII A MTs

Al Khairiyah Tajur Citeureup Semester II.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Sesuai dengan pendekatan yang digunakan, maka kehadiran peneliti di

tempat penelitian sanggat diperlukan sebagai instrumen utama. Peneliti bertindak

sebagai pengumpul data, menganalisis dan pelaporan hasil penelitian. Peneliti

sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data

dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.

Karena peneliti merupakan instrument dalam penelitian ini, maka kehadiran

peneliti di lokasi penelitian mutlak diperlukan sesuai dengan prinsip-prinsip

penelitian kualitatif, yaitu peneliti harus menciptakan hubungan yang baik dengan

subjek penelitian. Hubungan baik diciptakan sejak penjajakan awal, selama

penelitian bahkan sesudah penelitian. Sebab hal itu menjadi kunci utama dalam

kesuksesan penelitian, terutama dalam hal pengumpulan data di lapangan. Kehadiran

peneliti di lokasi penelitian sangat diutamakan karena selain sebagai pemberi

tindakan, peneliti merupakan instrumen kunci.

Sebagai pemberi tindakan, peneliti bertindak sebagai pengajar yang membuat

rancangan pembelajaran dan sekaligus menyampaikan bahan ajar selama kegiatan

penelitian. Sebagai instrumen kunci berarti bahwa peneliti adalah pengumpul data.

Peneliti bertindak sebagai pewawancara terhadap subjek penelitian. Untuk

menghasilkan data pengamatan dan pengumpulan data, maka peneliti akan dibantu

oleh guru mata pelajaran IPA.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

1. Perencanaan

Tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi :

a. Menentukan pokok bahasan

b. Menentukan media yang tepat untuk pokok bahasan

c. Mengembangkan skenario pembelajaran

d. Menyiapkan instrumen tes (tes essay dan lembar observasi)

Page 55: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

e. Membentuk kelompok siswa

f. Menyimpulkan materi

2. Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu

menerapkan CTL yang mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran

tentang materi yang akan diajarkan.

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi terhadap penerapan CTL dilakukan

pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

b. Membahas hasil evaluasi mengenai RPP, skenario, dan lain-lain

c. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada hasil evaluasi, dan

digunakan untuk tahap berikutnya.

5. Keputusan

Kesimpulan tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini apakah akan

dilanjutkan ke siklus selanjutnya atau cukup pada siklus tertentu.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian tindakan kelas

ini adalah setelah siswa mengalami pembelajaran dengan penerapan CTL, siswa

dapat meningkatkan hasil belajar, baik dari ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Selain itu diharapkan pula adanya kepedulian siswa terhadap

lingkungan sekitar.

G. Data dan Sumber Data

1. Jenis data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif

dan data kualitatif yang diperoleh dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

hasil observasi pembelajaran, evaluasi siswa, dan hasil belajar.

Page 56: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

2. Cara Pengumpulan Data

Data hasil belajar diambil melalui evaluasi awal dan evaluasi

pembelajaran berupa tes. Data mengenai pelaksanaan pembelajaran saat

dilakukan tindakan akan dikumpulkan melalui lembar observasi kegiatan

guru dan siswa dalam pembelajaran kontekstual.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Hasil pengamatan observer

b. Hasil tes evaluasi tertulis siswa kelas VII semester II

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data, tujuannya agar kegiatan tersebut menjadi sistematis

dan mudah diperoleh hasilnya. Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila

banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab

pertanyaan penelitian (masalah) dalam menguji hipotesis diperoleh melalui

instrumen.

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat

sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Instrumen

sangat berkaitan dengan metode, karena penentuannya berdasarkan: objek penelitian,

sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang

akan digunakan untuk mengolah data. Jadi pemilihan instrumen disesuaikan dengan

penggunaan metode pengumpulan dan prosedur pengumpulan data apa yang akan

digunakan peneliti.

Berdasarkan penjelasan tersebut dalam penelitian ini instrumen yang dipakai

adalah Soal tes berupa soal pilihan ganda dan hasil observasi.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 57: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

a. Evaluasi tertulis

Evaluasi di gunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar

hasil belajar IPA (Biologi) siswa, mengukur keberhasilan dan efisiensi

pembelajaran yang di lakukan serta seberapa jauh siswa menyerap

materi pelajaran yang telah disampaikan. Evaluasi ini dilakukan pada

akhir siklus setelah proses pembelajaran selesai.

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran. Observasi dilaksanakan siswa secara langsung

yang berarti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subjek

yang diteliti.

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

Uji coba dilakukan setelah perangkat tes disusun, untuk mengetahui

validitas, tingkat kesukaran soal, daya beda soal, dan reliabilitas. Setelah

perangkat tes diuji cobakan, langkah selanjutnya dilakukan analisis dengan

tujuan supaya instrumen yang dipakai untuk memperoleh data benar-benar

dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Analisis perangkat uji coba meliputi:

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan.

Teknik uji coba validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

valid instrumen dengan menggunakan teknik rumus korelasi.

Dikatakan valid jika hasil perhitngan memperoleh koefisien korelasi

>

Rumus Product Moment dari Pearson:46

})(}{)({

))((

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

46 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara,2009) , h.72

Page 58: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Keterangan:

N: banyaknya peserta tes

X: skor butir soal

Y: skor total

xyr : koefisien korelasi antara variabel X dan Y

2. Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar.47

Rumus yang digunakan :

Keterangan :

P = Tingkat kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran ini diberi simbol P (p besar), singkatan dari kata

“proporsi”. Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

3. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi

adalah:48

47 Ibid h. 208 48

Ibid. h. 213-214

Page 59: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Keterangan:

D = Daya pembeda soal

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = Bnyaknya peserta kelompok bawah

PA = JA

BA= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = JB

BB= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

0,00 ≤ D ≤ 0,20 : Jelek

0,21 ≤ D ≤ 0,40 : Cukup

0,41 ≤ D ≤ 0,70 : Baik

0,71 ≤ D ≤ 1,00 : Baik Sekali

D : negatif, semuanya tidak baik, jika semua butir soal yang mempunyai nilai

D negatif sebaiknya dibuang.

4. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap.

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga. Mencari reliabilitas instrument dengan

menggunakan rumus KR-20:49

Keterangan:

49

Ibid.h.101

Page 60: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

p = proporsi siswa yang menjawab betul pada butir

q = proporsi siswa yang menjawab salah pada butir (1-p)

Vt = varians total

5. Uji N Gain

Untuk mengetahui peningkatan skor pre test dan posttest menggunakan

rumus Normalized Gain. 50

N gain =

Kategori :

N gain tinggi : nilai > 0,70

N gain sedang : nilai 0,70 > gain > 0,30

N gain rendah : nilai < 0,30

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Data yang terkumpul dianalisis secara diskriptis kualitatif yaitu

membandingkan hasil belajar sebelum tindakan dengan hasil belajar setelah

tindakan, dan kuantitatif untuk data pembelajaran. Analisis diskriptis kualitatif

memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang proses dan pelaksanaan

pembelajaran, serta berhubungan dengan prestasi hasil belajar siswa dari ketiga

aspek kemampuan siswa.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Untuk memperbaiki kekurangan hasil penelitian pada siklus awal,maka

dilanjutkan ke siklus kedua.

1. Perencanaan

Tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi :

50 David E Meltzer, Addendum To: The Relationship Between Mathematics Preparation

And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores. Diakses 21 Juni 2010 dari http//:www.physics.ia.state.edu/per/docs/addendum_on_ normalized_gain.pdf

Page 61: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

a. Menentukan pokok bahasan

b. Menentukan media yang tepat untuk pokok bahasan

c. Mengembangkan skenario pembelajaran

d. Menyiapkan instrument tes (tes essay, lembar observasi dan kuesioner)

e. Membentuk kelompok siswa

f. Menyimpulkan materi

2. Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan CTL

yang mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran tentang materi yang akan

diajarkan

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi terhadap penerapan CTL dilakukan pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

b. Membahas hasil evaluasi mengenai RPP, skenario, dan lain-lain

c. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada hasil evaluasi,

dandigunakan untuk tahap berikutnya.

5. Keputusan

Kesimpulan tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini apakah akan

dilanjutkan ke siklus selanjutnya atau cukup pada siklus tertentu.

Page 62: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Pengamatan

1. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I diawali dengan mempersiapkan segala

sesuatu yang berhubungan dengan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan

pada penelitian ini. Persiapan tersebut meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran CTL.

Pendekatan pembelajaran kontektual dipilih dikarenakan dapat mengaitkan

lingkungan dan pemahaman siswa. Penerapan pembelajaran kontekstual ini

diharapkan dapat mendorong minat, motivasi, dan keaktifan siswa dalam proses

KBM, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi pembelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran

kontekstual mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata

(real world learning), berfikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa, siswa aktif,

kritis, kreatif, memecahkan masalah, siswa belajar menyenangkan, mengasyikan,

tidak membosankan, dan menggunakan berbagai sumber belajar.51

Hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap sekolah menunjukan bahwa

kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi hari, ruang kelas cukup sehingga

tidak ada siswa yang masuk siang hari, sekolah berada di daerah pedesaan dan

dekat dengan pemukiman penduduk, sarana prasarana sekolah masih belum

lengkap, kebanyakan siswa yang belajar di sekolah ini adalah masyarakat sekitar

sekolah, KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA yaitu sebesar 70. Selain

51Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran,Bandung:CV Wacana Prima,2011,hal .57

Page 63: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

itu lingkungan sekolah berada di dekat daerah penambangan bahan baku semen

Tiga Roda yaitu PT.Indocement Tunggal Prakarsa.

Setelah didiskusikan dengan guru yang bersangkutan, maka diputuskan

konsep yang dianggap perlu dikembangkan yaitu konsep pencemaran lingkungan.

Konsep pencemaran lingkungan diambil karena melihat kondisi lingkungan yang

berada di daerah penambangan bahan baku semen yang mengalami berbagai

pencemaran baik tanah, udara dan air tidak diiringi oleh kepedulian para siswa

terhadap masalah tersebut. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya perhatian dari

para siswa terhadap masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di daerah

sekitar tempat tinggalnya, bahkan siswa terlihat tidak peduli terhadap masalah

pencemaran yang terjadi dengan seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi.

Selanjutnya peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran dalam pembuatan RPP

yang disusun berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP).

Konsep yang diajarkan pada siklus I terdiri dari sub konsep Penebangan

Hutan pada pertemuan pertama dan pencemaran udara pada pertemuan kedua.

Konsep-konsep ini disampaikan dengan bantuan LKS, dimana LKS dikerjakan

secara berkelompok. Kelompok pada siklus I dibentuk dengan cara pembagian

secara acak tanpa memperhatikan kemampuan dari setiap individu, dengan

harapan kelompok yang terbentuk dapat bekerja sama dengan baik tanpa adanya

saling mengandalkan.

b. Tindakan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung52

, dapat diketahui bahwa pembagian kelompok dilakukan secara acak

dan merata, setiap kelompok terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan tanpa

melihat kemampuan siswa. Setiap kelompok meletakan nama kelompok di atas

meja kelompok. Beberapa siswa tidak mau berkumpul dengan kelompok yang

sudah ditetapkan oleh guru. Siswa tersebut hanya menginginkan satu kelompok

dengan teman yang mereka kehendaki, selain itu masih banyak siswa yang

bercanda pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa belum mengetahui model

52

Lampiran

Page 64: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

pembelajaran CTL dan belum pernah mengalami pembelajaran dengan model

tersebut. Siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran CTL sehingga

saat pertama kali pembelajaran berlangsung suasana belajar pun masih terlihat

rancu.

Pelaksanaan model pembelajaran CTL dengan menggunakan LKS

diterapkan pada pertemuan pertama di siklus I. Siswa kurang kondusif dan masih

malas-malasan dalam mengerjakan LKS. Proses berpikir besama dalam

mengerjakan LKS masih kurang maksimal, hanya beberapa siswa yang

mendominasi dalam kelompok. Dalam pertemuan ini, tanggung jawab individu

masih kurang. Selain itu, terjadi kesalahan dalam mengerjakan LKS dikarenakan

siswa tidak memperhatikan petunjuk yang guru sampaikan.

Penguatan materi diberikan saat siswa bertanya tentang konsep yang

belum dipahami. Kemudian guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan

tentang konsep-konsep yang perlu dihapal. Beberapa siswa yang aktif, membuat

catatan tentang konsep-konsep yang paling penting dan siswa lainnya tidak

memperhatikan kesimpulan apalagi mencatat.

c. Hasil Pengamatan

1) Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian tes kemampuan awal

(pretest) siswa diperoleh nilai terendah 15 dari range 1 sampai 100 dan nilai

tertinggi 70 dengan rata-rata kelas sebesar 42,56 dan simpangan baku sebesar

13,08. Pada tes kemampuan akhir siklus I diperoleh peningkatan dengan nilai

terendah siswa yaitu 60 dan nilai tertinggi sebesar 85. Rata-rata kelas mencapai

74,92 dengan simpangan baku sebesar 6,32.

Data peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat ketahui dari hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan CTL pada aspek kognitif

adalah berupa tes obyektif multiple choice (pilihan ganda) diperoleh hasil-hasil

sebagai berikut :

Page 65: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes dan Postes Siklus Pertama

Data Statistik Pretes Postes

Nilai Terendah 15 60

Nilai Tertinggi 70 85

Mean 40,14 71,39

Median 42,5 75

Modus 45 75

Simpangan Baku 13,08 7,58

Jumlah Sampel 36 36

Hasil belajar pada siklus I sebelum dilakukan pembelajaran mendapatkan

nilai terendah 15 dan nilai tertinggi hanya mencapai 70, nilai tengah (median)

adalah 42,5, nilai yang paling banyak diperoleh siswa (modus) adalah 45, nilai

rata-rata skor pretest 40,14 dengan simpangan baku sebesar 13,08. Setelah

mengalami pembelajaran dengan CTL, hasil belajar meningkat, dengan nilai

terendah 60 dan nilai tertinggi mencapai 85, nilai tengah (median) adalah 75, nilai

yang paling banyak diperoleh siswa (modus) adalah 75, nilai rata-rata skor pretest

71,39 dengan simpangan baku sebesar 7,58. Namun pada hasil tes akhir (posttest)

siklus I hanya 21 siswa yang mencapai nilai KKM dengan persentase keberhasilan

sebesar 58,33 %.

2) Data perhitungan N-gain

Pada siklus I rata-rata keseluruhan hasil perhitungan N-gain dengan

jumlah responden sebanyak 36 siswa adalah 0,52. Persentase hasil perhitungan N-

gain dapat dilihat pada table 4.2 :

Tabel 4.2 Persentase Peningkatan Hasil Belajar (N Gain) Siklus I

No Katagori Frekuensi Persentase

1 Rendah 0 %

2 Sedang 100 %

3 Tinggi 0 %

N-gain kelas 0,52

Page 66: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Berdasarkan data pada tabel di atas setelah mengalami pembelajaran

dengan menggunakan CTL pada siklus pertama diperoleh kategori N-gain atau

peningkatan pemahaman dengan kategori sedang sebanyak 35 orang dan kategori

tinggi 1 orang.

Tabel 4.3 Data ketercapain KKM hasil penelitian Siklus I

No Test Rata-Rata Nilai

Tes Akhir

Persentase Siswa

Yang Mencapai KKM

Persentase Siswa Yang

Belum Mencapai KKM

1 Pretes 40,14 2,78 % 97,22%

2 Posttest 71,39 63,89 % 36,11 %

Dari data pada tabel 4.5 diketahui nilai rata-rata pretest yang diperoleh

siswa adalah 40,14, dengan persentase siswa yang mencapai KKM hanya 2,78%

yang artinya hanya 1 orang dari 36 orang yang dinyatakan tuntas. Selain itu

terlihat juga nilai rata-rata posttest yaitu 71,39, dengn prosentase siswa yang

dinyatakan tuntas sebesar 63,89%, yang berarti ada peningkatan jumlah siswa

yang dianggap telah tuntas yaitu sebanyak 23 orang.

3) Lembar Kerja siswa

Pelaksanaan proses pembelajaran CTL pada siklus I untuk tiap

pertemuannya dilengkapi dengan penggunaan lembar kerja siswa. Lembar kerja

siswa diberikan kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk. Hasil

penilaian lembar kerja siswa pada pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel 4.4.

Table 4.4 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan pertama Siklus I

No Kelompok Perolehan Nilai

1 1 75

2 2 50

3 3 40

4 4 65

5 5 65

Page 67: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

6 6 70

7 7 50

Jumlah 415

Rata-Rata 59,29

Hasil penilaian lembar kerja siswa yang dikerjakan masing-masing

kelompok yang disajikan pada table di atas, menjelaskan bahwa perolehan nilai

LKS pada pertemuan pertama belum mencapai apa yang diharapkan, hanya 2

kelompok yang memperoleh nilai ≥ 70, dengan nilai tertinggi hanya mencapai 75,

sedangkan nilai terendah adalah 40 dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 59,29.

Pertemuan kedua pada siklus I kegiatan pembelajaran dilanjutkan sesuai

RPP yang telah dibuat. Pada pertemuan ini kegiatan pembelajaran sama dengan

kegiatan pembelajaran sebelumnya,yaitu dengan dilengkapi dengan pemberian

LKS hanya materi pembelajarannya saja yang berbeda, hasil perolehan nilai LKS

untuk tiap kelompok dapat dilihat pada tabel 4.5.

Table 4.5 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan kedua Siklus I

No Kelompok Perolehan Nilai

1 1 75

2 2 65

3 3 60

4 4 70

5 5 65

6 6 70

7 7 65

Jumlah 470

Rata-Rata 67,14

Hasil penilaian lembar kerja siswa yang dikerjakan masing-masing

kelompok pada pertemuan kedua yang disajikan pada table di atas, menjelaskan

bahwa perolehan nilai LKS pada pertemuan kedua mengalami sedikit peningkatan

Page 68: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

walaupun belum mencapai apa yang diharapkan, yaitu 3 kelompok yang

memperoleh nilai ≥ 70, dengan nilai tertinggi hanya mencapai 75, sedangkan nilai

terendah adalah 60 dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 67,14.

Selain data-data di atas hasil pengamatan pada siklus I pertemuan pertama

yaitu: Pada awal pembelajaran suasana kelas belum kondusif, suasana kelas masih

terlihat belum tertib dikarenakan siswa belum terbiasa dalam mengikuti

pembelajaran dengan CTL sehingga ketika pembelajaran dimulai masih ada siswa

yang bergurau saat mengikuti pelajaran. Pada tahap diskusi untuk mengerjakaan

LKS diskusi belum berjalan dengan baik, sebagian siswa masih ada yang bergurau

dengan temannya dan siswa masih belum terbiasa berdiskusi dalam pembelajaran

sehingga dari tiap-tiap kelompok masih banyak yang mengajukan pertanyaan.

Pada saat tahap melaksanakan investigasi atau pengamatan kerjasama

kelompok belum terjalin dengan baik, sebagian dari siswa masih mengandalkan

teman yang pintar. Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompok siswa belum

terlihat berani dalam mempresentasikan hasil diskusi dan pengamatan siswa,

karena siswa belum terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi siswa.

Sedangkan hasil observasi (pengamatan) pada pertemuan kedua yaitu,

Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai tertib dalam mengikuti pembelajaran.

Pada saat mengerjakaan LKS, siswa terlihat antusias, diskusi berjalan dengan

baik. Siswa mulai menyukai dalam kegiatan tersebut dan guru memberikan

penjelasan kepada siswa dalam kerja kelompok agar bekerjasama dengan baik,

karena dengan terjalinnya kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil

pekerjaan yang baik pula, sehingga seluruh siswa terlihat aktif dalam tahapan ini.

d. Refleksi

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada

konsep pencemaran lingkungan khususnya pada materi perusakan hutan dan

pencemaran udara pada dasarnya mampu melibatkan siswa ke dalam proses

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Siswa bisa saling berukar ide dan

pikiran dalam proses berpikir bersama tanpa mengandalkan kemampuan siswa

yang pandai saja. Oleh karena itu tanggung jawab tiap individu dalam kelompok

Page 69: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

seharusnya dioptimalkan. Namun, Berdasarkan pengamatan pada proses

pembelajaran pada siklus I ini masih ditemukan beberapa temuan yaitu:

1) Rata-rata hasil posttest pada siklus I telah di atas KKM yaitu 71,39.

2) Nilai N-gain kelas pada siklus I adalah 0,52 dengan kategori sedang

3) Tingkat ketuntasan atau persentase keberhasilan klasikal pada siklus I

sebanyak 63,89%.

4) Rata-rata perolehan nilai hasil penyelesaian lembar kerja siswa pada

pertemuan pertama adalah 59,29 dan pada pertemuan kedua adalah 67,14.

Meskipun terjadi peningkatan, namun hasil pengerjaan LKS dari pertemuan

pertama dan kedua masih dalam nilai rendah.

5) Kelompok yang dibentuk berdasarkan hasil pengocokan secara acak tanpa

memperhatikan kemampuan tiap individu ternyata berjalan kurang efektif,

selain itu banyak siswa yang memprotes hasil pembagian kelompok tersebut

dengan alasan bahwa mereka tidak nyaman dengan teman yang ada pada

kelompok mereka tersebut. Mereka menginginkan berkelompok dengan

teman yang mereka kehendaki. Selain itu ditemukan beberapa siswa yang

masih bercanda saat pembelajaran berlangsung.

6) Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran CTL sehingga pada saat

penerapannya siswa masih beradaptasi.

7) Beberapa siswa tidak menghiraukan kesimpulan dari pembelajaran dan tidak

mencatat konsep-konsep yang dianggap penting dari materi yang telah

dipelajari.

Refleksi dari proses pembelajaran yang telah dijelaskan tersebut, mengacu

pada tahapan pembelajaran dengan melihat temuan pada hasil lembar kerja siswa,

kegiatan diskusi kelompok dan hasil tes yang didapat oleh siswa, sehingga

diharapkan dapat memberikan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya.

e. Keputusan

Berdasarkan data-data temuan maka dapat disimpulkan bahwa, siswa

belum terbiasa dengan pembelajaran CTL, perolehan nilai dari hasil belajar ada

peningkatan keberhasilan, N-gain kelas dalam kategori sedang, hasil pengerjaan

LKS siklus I masih dalam nilai rendah. Indikator utama yang ditetapkan oleh

Page 70: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

peneliti yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai diatas KKM yaitu 70, tetapi

pada siklus I ini siswa yang mencapai keberhasilan hanya mencapai 63,89%.

Dengan demikian perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk

memperbaiki hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk

melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I.

Perbaikan mengacu pada kekemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan

yang ditemukan pada siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan rencana

pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran CTL, yang lebih

mengoptimalkan peran serta guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, hal ini

bertujuan agar meningkatkan aktivitas siswa sehingga terjadi peningkatan hasil

belajar dan peningkatan yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu peneliti juga

mempersiapkan LKS, lembar observasi kegiatan siswa, soal pretest dan posttest.

Pembelajaran pada siklus II juga dilakukan dalam dua kali pertemuan.

b. Tindakan

berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung, diperoleh catatan sebagai berikut53

, pembagian kelompok dilakukan

dengan melihat hasil posttest siklus I, setiap kelompok terdiri dari siswa

mendapatkan nilai tertinggi, sedang dan rendah dan terdiri dari laki-laki dan

perempuan. Jadi pada siklus II kemampuan siswa menjadi patokan dalam

pembagian kelompok. Siswa tidak tidak lagi memprotes keputusan pembagian

kelompok dan merasa nyaman dengan kelompok yang baru, jadi tidak ada lagi

siswa yang tidak mau berkumpul dengan kelompok yang sudah ditetapkan oleh

guru.

53

Lampira

Page 71: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran CTL, sehingga

pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik. Siswa pada siklus II lebih

antusias karena mereka ingin menampilkan hasil diskusi yang terbaik pada saat

persentasi di depan kelas. Pelaksanaan model pembelajaran CTL dengan

menggunakan LKS diterapkan pada pertemuan pertama dan kedua di siklus II.

Siswa memperhatikan arahan dan petunjuk yang disampaikan oleh guru,

kemudian sebelum mengerjakan LKS siswa memperhatikan petunjuk

mengerjakan LKS terlebih dahulu.

Proses berpikir besama dalam mengerjakan LKS pada siklus II berjalan

dengan kondusif tanpa saling mengandalkan. Mereka mengerjakan LKS bersama

kelompok dengan lebih tertib tanpa saling berebutan. Semua anggota kelompok

meneluarkan ide mereka masing-masing untuk didiskusikan bersama

kelompoknya tanpa mengandalkan siswa yang pandai saja, sehingga tanggung

jawab setiap individu sudah maksimal.

Penguatan materi dilakukan setelah semua kelompok mempresentasikan

hasil dari kerja kelompoknya di depan kelas. Di setiap akhir pertemuan siswa

bertanya tentang konsep yang belum dipahami. Kemudian guru dan siswa

bersama-sam membuat kesimpulan tentang konsep-konsep yang perlu dihafal.

Seluruh siswa memperhatikan kesimpulan pelajaran dan memtbuat catatan tentang

konsep-konsep yang paling penting.

c. Hasil Pengamatan

1) Hasil Pretest dan Posttest Siswa

Pada penelitian siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata pada test

kemampuan awal (pretest) dari pretest sebelumnya. Dari hasil penelitian nilai

terendah yang diperoleh pada pretest siklus II sebesar 25 dan tertinggi 75. Nilai

rata-rata kelas pada pretes awal yaitu 42,56 sedangkan pada pretest siklus II nilai

rata-rata kelas yaitu 48,61, dengan simpangan baku sebesar 13,91. Pada tes

kemampuan akhir siklus II dipeoleh peningkatan dengan nilai terendah yang

diperoleh siswa yaitu sebesar 55 dan nilai tertinggi sebesar 90. Rata-rata kelas

mencapai 78,28 dengan simpangan baku 7,99.

Page 72: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa setelah mengalami

pembelajaran dengan CTL pada siklus II dapat dilihat pada tabel .

Tabel 4.6 Data Nilai Pretes dan Postes Siklus II

Data Statistik Pretes II Postes II

Nilai Terendah 25 55

Nilai Tertinggi 75 90

Mean 48,61 78,75

Median 47,5 80

Modus 50 80

Simpangan Baku 13,72 7,88

Jumlah Sampel 36 36

Berdasarkan data pada tabel di atas pada nilai pretes siklus II belajar siswa nilai

tertinggi 75 dan nilai terendah 25. Sedangkan pada nilai postes II nilai tertinggi 90

dan nilai terendah . Nilai rata-rata pada pretes siklus II 48,33 sedangkan pada

postes siklus II 78,28.

2) Data perhitungan N-gain

Tabel 4.7 N Gain Siklus II

Pada siklus II setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan CTL

diperoleh kategori N-gain atau peningkatan pemahaman dengan kategori sedang

sebanyak 30 orang dan kategori tinggi sebanyak 6 orang. Berdasarkan data di atas

bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari siklus satu ke siklus dua.

SIKLUS II

Katagori Frekuensi Persentase

Rendah -

Sedang 83,33 %

Tinggi 16,67 %

N-gain kelas 0,59

Page 73: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Tabel 4.8 Data ketercapain KKM hasil penelitian Siklus II

No Test

Rata-Rata

Nilai Tes

Akhir

Persentase Siswa

Yang Mencapai

KKM

Persentase Siswa

Yang Belum

Mencapai KKM

1 Pretes 48,33 11,11 % 88,89%

2 Posttest 78,28 97,22% 2,78 %

Dari data pada tabel 4.12 diketahui nilai rata-rata pretest pada siklus II

yang diperoleh siswa adalah 48,33, dengan prosentase siswa yang mencapai KKM

hanya 11,11% yang artinya hanya 4 orang dari 36 orang yang dinyatakan tuntas.

Selain itu terlihat juga nilai rata-rata posttest yaitu 78,28, dengn prosentase siswa

yang dinyatakan tuntas sebesar 97,22 %, yang berarti ada peningkatan jumlah

siswa yang dianggap telah tuntas yaitu sebanyak 35 orang.

3) Lembar Kerja siswa

Pelaksanaan proses pembelajaran CTL pada siklus I untuk tiap

pertemuannya dilengkapi dengan penggunaan lembar kerja siswa. Lembar kerja

siswa diberikan kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk. Hasil

penilaian lembar kerja siswa pada pertemuan pertama dapat dilihat pada table

Table 4.9 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan pertama Siklus II

No Kelompok Perolehan Nilai

1 1 70

2 2 75

3 3 80

4 4 70

5 5 65

6 6 60

7 7 65

Jumlah 485

Rata-Rata 69,29

Page 74: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Hasil penilaian lembar kerja siswa yang dikerjakan masing-masing

kelompok pada pertemuan pertama pada siklus I yang disajikan pada table di

atas, menjelaskan bahwa perolehan nilai LKS pada pertemuan pertama mengalami

peningkatan,namun belum mencapai apa yang diharapkan, yaitu 4 kelompok yang

memperoleh nilai ≥ 70, dengan nilai tertinggi hanya mencapai 80, sedangkan nilai

terendah adalah 60 dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 69,29.

Pertemuan kedua pada siklus II kegiatan pembelajaran dilanjutkan sesuai

RPP yang telah dibuat. Pada pertemuan ini kegiatan pembelajaran sama dengan

kegiatan pembelajaran sebelumnya,yaitu dengan dilengkapi dengan pemberian

LKS hanya materi pembelajarannya saja yang berbeda, hasil perolehan nilai LKS

untuk tiap kelompok dapat dilihat pada table.

Tabel 4.10 Hasil Penilaian LKS pada pertemuan Kedua Siklus II

No Kelompok Perolehan Nilai

1 1 80

2 2 70

3 3 90

4 4 85

5 5 80

6 6 75

7 7 65

Jumlah 545

Rata-Rata 77,86

Hasil penilaian lembar kerja siswa yang dikerjakan masing-masing

kelompok pada pertemuan kedua pada siklus II yang disajikan pada table di atas,

menjelaskan bahwa perolehan nilai LKS pada pertemuan kedua mengalami

peningkatan,dan dirasakan telah mencapai apa yang diharapkan, yaitu 6 kelompok

yang memperoleh nilai ≥ 70, dengan nilai tertinggi hanya mencapai 90, sedangkan

nilai terendah adalah 65 dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 77,86.

Page 75: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

d. Refleksi

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada

konsep pencemaran lingkungan khususnya pada materi pencemaran air dan

pencemaran tanah telah mampu melibatkan siswa ke dalam proses pembelajaran

yang aktif dan menyenangkan. Siswa bisa saling berukar ide dan pikiran dalam

proses berpikir bersama tanpa mengandalkan kemampuan siswa yang pandai

saja. Oleh karena itu tanggung jawab tiap individu dalam kelompok telah dapat

dioptimalkan. Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran pada siklus I

ini masih ditemukan beberapa temuan yaitu :

1) Rata-rata hasil posttest pada siklus I diatas KKM yaitu mencapai 78,75.

2) Nilai N-gain kelas pada siklus I adalah 0,59 dengan katagori sedang

3) Tingkat ketuntasan atau persentase keberhasilan pada siklus II sebanyak

97,22%.

4) Rata-rata perolehan nilai hasil penyelesaian lembar kerja siswa pada

pertemuan pertama adalah 69,29 dan pada pertemuan kedua adalah 77,86.

Terjadi peningkatan hasil pengerjaan LKS dari pertemuan kedua

dibandingkan dengan pertemuan pertama, dan peningkatan ini telah mencapai

70.

5) Kelompok yang dibentuk dengan memperhatikan kemampuan tiap

individu(dilihat dari hasil posttest siklus I) ternyata berjalan lebih efektif,

siswa lebih menerima pembagian kelompok mereka tersebut. Mereka tidak

lagi menginginkan berkelompok dengan teman yang mereka kehendaki.

Selain itu hanya beberapa siswa yang masih bercanda saat pembelajaran

berlangsung.

6) Siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran CTL sehingga pada saat

penerapannya siswa bisa beradaptasi dengan baik.

7) Siswa memperhatikan kesimpulan dari pembelajaran dan mencatat konsep-

konsep yang dianggap penting dari materi yang telah dipelajari.

Refleksi dari proses pembelajaran yang telah dijelaskan tersebut, mengacu

pada tahapan pembelajaran dengan melihat temuan pada hasil lembar kerja siswa,

Page 76: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

kegiatan diskusi kelompok dan hasil tes yang didapat oleh siswa, sehingga

diharapkan dapat memberikan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya.

e. Keputusan

Berdasarkan data-data temuan dapat disimpulkan bahwa, perolehan nilai

dari hasil belajar, tingkat keberhasilan, N-gain kelas, LKS dan aktivitas siswa

pada siklus II dikatagorikan baik. Nilai yang diperoleh siswa mengalami

peningkatan dibandingkan siklus I. Indikator utama yang ditetapkan oleh peneliti

yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai diatas KKM yaitu 70, dan pada siklus II

ini persentasi siswa yang mencapai keberhasilan mencapai 97,22%. Oleh karena

itu peneliti memutuskan untuk mengakhiri penelitian tindakan kelas ini di siklus II

karena telah mencapai target yang diharapkan.

B. Pembahasan

Pada tahap perencanaan pada siklus pertama guru merencanakan

pembelajaran yang akan diterapkan dengan CTL, menentukan pokok bahasan,

mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan instrumen (tes penguasaan

konsep), pembentukan kelompok belajar siswa, dan menyiapkan sumber belajar.

Kemudian dilanjutkan pada tahap tindakan. Pada tahap tindakan yaitu dengan

menerapkan pembelajaran dengan CTL yang tertera pada skenario pembelajaran/

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Rangkaian kegiatan pada pertemuan pertama adalah Guru memberikan

apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa ”apa yang terlintas dalam

pikiran kalian ketika mendengar Hutan Gundul? Apa yang terjadi ketika hutan

gundul diguyur hujan? Apa dampak yang akan terjadi?”(asas bertanya). Guru

memberi gambaran antara hutan gundul dan hutan lebat kepada siswa dengan

memberikan contoh 2 orang anak yang satu berambut cepak dan yang satu

berambut panjang untuk maju kedepan. Kemudian guru menjelaskan apa yang

terjadi ketika keduanya disiram dengan air (asas permodelan). Guru

membimbing siswa untuk membentuk kelompok diskusi secara heterogen yang

terdiri dari 4-5 orang dengan intelegensi yang berbeda, dan masing-masing

Page 77: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

anggota kelompok mempunyai peran masing-masing (asas masyarakat belajar).

Guru memberikan LKS 1 tentang penebangan hutan dan hutan gundul (asas

konstruktivisme). Guru meminta siswa mencari berbagai alasan kenapa orang

melakukan penebangan hutan (asas inquiry). Guru meminta setiap kelompok

menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut (asas refleksi). Guru memberikan

skor dari tiap jawaban kelompok (asas penilaian sebenarnya)

Pada saat tidakan dilaksanakan maka dilakukanlah tahapan observasi.

Hasil observasi (pengamatan) pada siklus pertama pertemuan pertama yaitu: Pada

awal pembelajaran suasana kelas belum kondusif, suasana kelas masih terlihat

belum tertib dikarenakan siswa belum terbiasa dalam mengikuti pembelajaran

dengan CTL sehingga ketika pembelajaran dimulai masih ada siswa yang

bergurau saat mengikuti pelajaran. Pada tahap diskusi untuk mengerjakaan LKS

diskusi belum berjalan dengan baik, sebagian siswa masih ada yang bergurau

dengan temannya dan siswa masih belum terbiasa berdiskusi dalam pembelajaran

sehingga dari tiap-tiap kelompok masih banyak yang mengajukan pertanyaan.

Pada saat tahap melaksanakan investigasi atau pengamatan kerjasama

kelompok belum terjalin dengan baik, sebagian dari siswa masih mengandalkan

teman yang pintar. Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompok siswa belum

terlihat berani dalam mempresentasikan hasil diskusi dan pengamatan siswa,

karena siswa belum terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi siswa.

Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan kedua adalah Guru

memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa ” Mengapa

asap kendaraan bermotor berwarna hitam?”(asas bertanya). Guru

mensimulasikan pencemaran udara dengan cara membakar anti nyamuk yang

asapnya ditampung dalam toples yang berisi seekor jangkrik (asas permodelan).

Guru memerintahkan siswa duduk dalam kelompok (asas masyarakat belajar).

Guru memberikan LKS 2 tentang pencemaran udara (asas konstruktivisme).

Guru meminta siswa mencari jenis bahan yang dapat mencemari udara (asas

inquiry). Guru meminta setiap kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi

tersebut (asas refleksi). Guru memberikan skor dari tiap jawaban kelompok (asas

penilaian sebenarnya)

Page 78: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Hasil observasi (pengamatan) pada pertemuan kedua yaitu, Pada

pertemuan kedua siswa sudah mulai tertib dalam mengikuti pembelajaran. Pada

saat mengerjakaan LKS, siswa terlihat antusias, diskusi berjalan dengan baik.

Siswa mulai menyukai dalam kegiatan tersebut dan guru memberikan penjelasan

kepada siswa dalam kerja kelompok agar bekerjasama dengan baik, karena

dengan terjalinnya kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil pekerjaan yang

baik pula, sehingga seluruh siswa terlihat aktif dalam tahapan ini.

Pada saat mempresentasikan hasil pengamatan siswa mulai berani dalam

mempresentasikan hasil diskusi dan pengamatan siswa. Pada akhir pertemuan

dilakukan Posttest untuk melihat hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang

diproleh terjadi peningkatan nilai rata-rata Posttest. Nilai rata-rata Pretest sebesar

40,14 dan nilai rata-rata Posttest siswa sebesar 71,39. Berdasarkan kategori N-

gain yang diperoleh kategori sedang sebanyak 100 % siswa.

Peningkatan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Titik

Nuraniyah dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan model

pembelajaran Contekstual Teaching and Learning dalam pembelajaran struktur

daun dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun

pelajaran 2007/2008 dapat meningkatkan prestasi belajar sains siswa. Terbukti

dari nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 50.2, siklus 1:65.7, dan siklus 2: 78.2,

sedangkan ketuntasan belajar dari kondisi awal 25%, siklus 1: 70%, dan siklus

2:95%.54

Pada tahap perencanaan pada siklus Kedua meliputi, Merencanakan

pembelajaran yang akan diterapkan dengan CTL, menentukan pokok bahasan,

mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan instrumen (tes penguasaan

konsep), pembentukan kelompok belajar siswa, dan menyiapkan sumber belajar.

Pada tahap tindakan yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan CTL yang

tertera pada skenario pembelajaran/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Kegiatan yang dilaksankan pada pertemuan pertama disiklus II adalah,

54

Titik Nuraniyah, Peningkatan Prestasi Belajar Sains melalui Model Pembelajaran Contextual

dalam Pembelajaran Struktur Daun dan Fungsinya Siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun Pelajaran

2007/2008, Volume 5, No 4, 2008,h.31

Page 79: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa ”

Mengapa kebanyakan sungai di kota besar airnya sangat kotor?”(asas bertanya).

Guru memberi gambaran kepada siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan

pengamatan terhadap seekor ikan yang di masukan kedalam sebuah toples yang

berisi air sabun dan air bersih (asas permodelan). Guru memerintahkan siswa

duduk dalam kelompok (asas masyarakat belajar). Guru memberikan LKS 3,

tentang pencemaran air (asas konstruktivisme). Guru meminta siswa mencari

jenis bahan yang dapat mencemari air (asas inquiry). Guru meminta setiap

kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut. (asas refleksi). Guru

memberikan skor dari tiap jawaban kelompok (asas penilaian sebenarnya).

Hasil observasi (pengamatan) pada siklus kedua pertemuan pertama yaitu:

Pada siklus kedua pertemuan pertama suasana pembelajaran sudah mulai tertib,

siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Pada tahap diskusi kelompok berjalan

dengan baik dan seluruh siswa telah dapat mengerjakannya dengan baik. Pada saat

mengerjakan tugas kelompok seluruh siswa siswa berpartisipasi aktif dalam

melakukannya dan telah dapat membagi-bagi tugas pada kelompoknya. Pada saat

mempresentasikan hasil diskusi siswa terlihat lebih berani dalam

mempresentasikan hasil diskusi kelompok siswa.

Kegiatan pada pertemuan kedua adalah, memberikan apersepsi dan

motivasi dengan bertanya kepada siswa ” Apa yang akan terjadi jika tanah banyak

mengandung sampah yang tidak dapat terurai?”(asas bertanya). Guru memberi

gambaran kepada siswa dengan memberikan (asas permodelan). Guru

memerintahkan siswa duduk dalam kelompok (asas masyarakat belajar). Guru

memberikan LKS 4, tentang pencemaran Tanah (asas konstruktivisme). Guru

meminta siswa mencari jenis bahan yang dapat mencemari tanah (asas inquiry).

Guru meminta setiap kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut (asas

refleksi). Guru memberikan skor dari tiap jawaban kelompok (asas penilaian

sebenarnya)

Sedangkan hasil observasi (pengamatan) pada pertemuan kedua yaitu

sebagai berikut: Pada siklus kedua pertemuan pertama suasana pembelajaran

tertib, siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Pada tahap diskusi, diskusi

Page 80: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

berjalan dengan baik dan seluruh siswa telah dapat mengerjakan LKS dengan baik

dan sangat tepat. Pada saat mempresentasikan hasil diskusi dan pengamatan siswa

sudah terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sehingga

siswa berani dalam mempresentasikan hasil dari diskusi dan pengamatannya. Pada

akhir pertemuan dilakukan Posttest untuk melihat hasil belajar siswa. Berdasarkan

data yang diproleh terjadi peningkatan nilai rata-rata Posttest. Nilai rata-rata

Pretest sebesar 48,61 dan nilai rata-rata Posttest siswa sebesar 78,75. Berdasarkan

kategori N-gain diperoleh kategori sedang sebanyak 97,22 % siswa dan kategori

tinggi sebanyak 2,78 % siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pembelajaran

dengan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek penguasaan

konsep. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata Posttest hasil

belajar siswa. Nilai rata-rata Pretest pada siklus pertama sebesar 40,14 dan nilai

rata-rata Posttest siswa meningkat sebesar 71,39. Sedangkan pada siklus kedua

nilai rata-rata Pretest sebesar 48,61 dan nilai rata-rata Posttest siswa meningkat

sebesar 78,75.

Berdasarkan kategori N-gain pada siklus perama semua siswa (100%)

memperoleh kategori sedang sebanyak 100% siswa. Sedangkan pada siklus kedua

kategori sedang sebanyak 83,33% siswa, dan siswa yang mengalami peningkatan

pemahaman dengan kategori tinggi sebanyak 16,67% siswa. Selain meningkatkan

hasil belajar pada penguasaan konsep, CTL juga meningkatkan kemampuan siswa

dalam menjelaskan suatu konsep yang mereka pelajari. Hal ini dikarenakan

dengan CTL sangat erat kaitannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari

penelitian yang dilakukan dari siklus I hingga siklus II terjadi peningkatan

pemahaman konsep oleh siswa, terlihat dari peningkatan hasil belajar setelah

diberikan tindakan. Hal ini sejalan dengan Muh. Yusuf dalam penelitiannya yang

berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan

CTL, menunjukan data bahwa keaktifan mahasiswa mencatat kompetensi dasar

yang menjadi keharusan untuk dimiliki pada setiap pertemuan, keaktifan

mahasiswa mencatat indikator, keaktifan mahasiswa mencatat materi pokok yang

Page 81: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

diterangkan dosen, keaktifan mahasiswa membaca buku agar memahami pelajaran

yang akan dibahas (construktivisme), keaktifan/keberanian dalam mengajukan

pertanyaan dan menjawab pertanyaan,keaktifan mahasiswa mahasiswa

menyatakan pendapat tentang permasalahan yang sedang dipelajari, keaktifan

setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusinya, keaktifan dan ketepatan dalam

mengerjakan tugas baik kelompok maupun individual, didalam ruang kelas atau di

luar kelas menunjukan grafik yang meningkat dari setiap siklus.55

Pada siklus I nilai rata-rata hanya mencapai 42,56 tidak satupun siswa

dinyatakan tuntas dalam pembelajaran. Setelah diberikan tindakan yaitu

pembelajaran dengan CTL dimana pada penelitian ini dibatasi pada konsep

pencemaran lingkungan, diperoleh peningkatan nilai rata-rata siswa pada posttest

sebesar 74,66. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mengalami

peningkatan yang signifikan. Setelah diberikan tindakan yaitu sebesar 48,33 pada

saat pretest dan sebesar 78,28 pada saat posttest. Nilai rata-rata posttest siklus II

juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai rata-rata posttest siklus I.

Seluruh siswa telah memperoleh nilai di atas KKM. Hal ini sesuai dengan apa

yang disimpulkan oleh Anak Agung Oka dalam penelitianya yang berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran

Kontekstual” menyimpulkan pertama, dengan pembelajaran Contexual Teaching

and Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains kelas VII di SMP Negeri 4 Metro

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kedua. dengan pembelajaran

Contexual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains di SMP

Negeri 4 Metro dapat memperkuat daya ingat siswa terhadap materi pelajaran

yang dipelajarinya. Hal tersebut dari semakin tingginya kemampuan siswa

mengingat materi yang dipelajarinya yang semula hanya 1-3 hari menjadi 5 hari

sampai dengan 15 hari.56

Pada siklus II ini, siswa yang dinyatakan mengalami pemahaman (tuntas)

pada konsep ini sebanyak 30 orang (83,33%). Dengan demikian kelas 7

55 Muh. Yusuf, Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan CTL,

Volume I, Nomor 19,2006,h. 149 56

Anak Agung Oka, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran

Kontekstual,Bioedukasi Volume 2,Nomor 2,2011,h.90

Page 82: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

dinyatakan mengalami pemahaman dan dinyatakan tuntas dalam pembelajaran

Konsep Pencemaran Lingkungan. Pada siklus II, penelitian dapat dikatakan

berhasil dengan adanya peningkatan pemahaman siswa dan ketuntasan belajar

kelas serta tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.

Page 83: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model

Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

siswa Kelas VII MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup. Hal ini dapat diketahui

dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar IPA yang diperoleh pada saat

posttest dibandingkan dengan hasil pretes, yaitu Nilai rata-rata posttest pada siklus

I yaitu 71,39, dengan persentase siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 63,89%

dan peningkatan jumlah siswa yang dianggap telah tuntas yaitu sebanyak 23

orang. Sedangkan nilai rata-rata posttest pada siklus II yaitu 78,28, dengan

persentase siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 97,22 %, dan peningkatan jumlah

siswa yang dianggap telah tuntas yaitu sebanyak 35 orang. Dengan demikian, nilai

rata-rata N-Gain pada siklus I dan II mengalami peningkatan dari 0,55 menjadi

0,59, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata N Gain siklus

I dan siklus II.

B. Saran

1. Dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and

learning (CTL) hendaknya disediakan alokasi waktu yang cukup agar

diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan yang diharapkan.

2. Guru hendaknya dapat memperkenalkan berbagai metode atau model

pembelajaran kepada siswa agar tidak merasa jenuh pada penggunaan satu

metode atau satu model saja, dengan melibatkan siswa dalam

pembelajaran yang aktif sehingga kemampuan siswa dapat lebih digali dan

dikembangkan.

Page 84: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar, Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah.

Bandung: Rizqi Press.2009.

Ahmadi, Iif Khoiru, Amri Sofan, dan Elisah Titik. Strategi Pembelajaran Sekolah

Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2011.

Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:Rosda.

2009.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

2009.

BSNP. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta:2006.

Hakim, Lukman. Perencanaan Pembelajaran. Bandung:CV Wacana Prima. 2011.

Hamalik , Oemar. Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara.2010.

Idris, Environmental Kuznets Curve: Bukti Empiris Hubungan Antara

Pertumbuhan Ekonomi dan Kualitas Lingkungan di Indonesia,

(Padang:Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang). 2012.

Isnaeni, Herliyana. Penerapan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Untuk

Meningkatkan Keaktifan Dan Mengembangkan Keterampilan Menjelaskan

Sisw.skripsi. 2010.

Johnson , Elaine B. Contextual Teaching & Learning: Menjadikan kegiatan

belajar-mengajar….., Bandung: Mizan Learning Center (MLC).2007.

Kartikasari, Redno. Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching

And Learning) dengan metode Eksperimen untuk meningkatkan

Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 14 Surakarta

Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Skripsi,2011

Ketter, Catherine Teare and Jonathan Arnold. CTL: Case Study of Nancy a High

School Science Novice Teacher. Universitas of Georgia: 2003. [online]

http://www.coe.uga.edu/ctl/casestudy/BSmith.pdf.

Kurniastuti, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem

Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And

Page 85: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Learning) Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Negeri I Doro

Kabupaten Pekalongan TP. 2004/2005,Skripsi,2006

Laila, Noor Alfu.Pengaruh Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning)

Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa

Kelas IV SD. Cakrawala Pendidikan: November 2009. Th. XXVIII, No. 3.

2009

Meltzer,David E. Addendum To: The Relationship Between Mathematics

Preparation And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible

“Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores. Diakses 21 Juni 2010

dari http//:www.physics.ia.state.edu/per/docs/addendum_on_normalized_

gain. pdf

Nuraniyah,Titik. Peningkatan Prestasi Belajar Sains melalui Model

Pembelajaran Contextual dalam Pembelajaran Struktur Daun dan

Fungsinya Siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun Pelajaran

2007/2008. Volume 5. No 4. 2008.

Nurdin, Implementasi Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar,Vol IX, No 1,2009.

Oka, Anak Agung. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui

Pembelajaran Kontekstual. Bioedukasi Volume 2,Nomor 2. 2011.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta:Prenada Media Group. 2008.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan.Jakarta:Kencana.2010.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka

Cipta. 2003.

Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: 2006.

Sudarman, Pola Peningkatan Kualitas Pembelajaran Lingkungan Hidup Siswa

Kelas XI IA SMA Negeri 9 Semarang Pada Pokok Bahasan Pencemaran

Lingkungan Melalui Pendekatan Kontekstual Berwawasan Sets 1.

Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid 36, No. 1, Juni 2007.

Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Yogyakarta:Bumi

Aksara.2008.

Sukarjo, M dan Komarudin Ukim. Landasan Pendidikan Konsep dan

Aplikasiny.Jakarta: Rajawali Pers. 2009.

Page 86: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 1995.

Tim Penatar Undiksha. Menggunakan CTL dan Asesment Otentik dalam Rangka

Implementasi KTSP di Sekolah Dasar. Singaraja: 2007. disampaikan pada

pelatihan para kepala sekolah dasar Kabupaten Karangasem Dana DBEP,

tanggal 29-31 Juli 2007. Hal 4.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Renada media grup. 2010.

Trianto. Model Pembelajaran TerpaduKonsep, strategi, dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi

Aksara.2010.

Wais. Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains-

Fisika SMP. Cakrawala Pendidikan, Februari 2006,Th XXV,No. 1. 2006

Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:Gudang

Persada Press. 2007.

Yusuf, Muh. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui

Penerapan CTL. Volume I, Nomor 19. 2006.

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta. 2009.

Zurinal Z, Sayuti Wahdi. Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-Dasar

Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan

UIN Jakarta Press.2006.

Page 87: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

Sekolah : MTs AL KHAIRIYAH TAJUR

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 45

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam

ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Indikator :

1. Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya

terhadap kerusakan lingkungan.

2. Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.

3. Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kerusakan

hutan

A. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:

Menjelaskan kegunaan hutan hujan tropis.

Menjelaskan kerugian akibat penebangan hutan.

Menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan

akibat penebangan hutan.

Menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami.

Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tercemar.

Membedakan lingkungan alami dan lingkungan tercemar

Menyebutkan sumber-sumber pencemaran lingkungan.

Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.

Page 88: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kerusakan hutan

B. Materi pokok : Penebangan Hutan dan Kerusakan Lingkungan

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual ( CTL )

Metode : Diskusi kelompok

Observasi

Diskusi Informasi

D. Langkah – langkah pembelajaran

Pertemuan Pertama

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa ”apa yang terlintas dalam pikiran kalian ketika mendengar Hutan Gundul? Apa yang terjadi ketika hutan gundul diguyur hujan? Apa dampak yang akan terjadi?”(asas bertanya)

2. Guru menjelaskan bahwa materi hari ini adalah pencemaran lingkungan.

3. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran hari ini, yaitu : Menjelaskan kegunaan hutan hujan tropis. Menjelaskan kerugian akibat penebangan hutan. Menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi

Siswa merespon pertanyaan guru. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

25 menit

Page 89: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan.

4. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran CTL.

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Inti 1. Guru memberi gambaran antara hutan gundul dan hutan lebat kepada siswa dengan memberikan contoh 2 orang anak yang satu berambut cepak dan yang satu berambut panjang untuk maju kedepan. Kemudian guru menjelaskan apa yang terjadi ketika keduanya disiram dengan air.(asas permodelan)

Guru menjelaskan tentang kegunaan hutan hujan tropis, kerugian akibat penebangan hutan, menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan.

dengan menggunakan slide power point.

Eksplorasi : 1. Guru membimbing siswa untuk

membentuk kelompok diskusi secara heterogen yang terdiri dari 4-5 orang dengan intelegensi yang berbeda, dan masing-masing anggota kelompok mempunyai peran masing-masing. (asas masyarakat belajar)

2. Guru membimbing siswa untuk

mempelajari literatur bersama kelompok.

Siswa merespon pertanyaan dari guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Siswa membentuk kelompok diskusi. Siswa membaca literatur bersama kelompok.

65 menit

Page 90: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Elaborasi : 1. Guru memberikan LKS 1 tentang

penebangan hutan dan hutan gundul. (asas konstruktivisme)

2. Guru membimbing siswa untuk

berdiskusi dengan kelompok dalam mengisi LKS 1 dan memastikan tiap anggota dari masing-masing kelompok dapat mengetahui dan menguasai konsep dari soal-soal LKS 1 yang dikerjakan bersama.

3. Guru meminta siswa mencari berbagai alasan kenapa orang melakukan penebangan hutan. (asas inquiry)

4. Guru meminta setiap kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut. (asas refleksi)

Konfirmasi : 1. Guru memberikan skor dari tiap

jawaban kelompok. (asas penilaian sebenarnya)

2. Guru memberi penguatan dan sedikit tentang materi yang baru saja dipelajari.

Siswa menjawab pertanyaan yang sudah mereka dapat dari LKS tersebut. Siswa berdiskusi dengan kelompok Siswa mencari berbagai alasan kenapa terjadi penebangan hutan pada literatur. Siswa bersama kelompok menjelaskan hasil jawaban yang sudah didiskusikan. Siswa dari kelompok lain merevisi atau menyanggah jawaban dari kelompok lain jika salah. Siswa menyimak penjelasan guru.

Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari hari ini.

2. Guru menginformasi kepada siswa untuk membentuk 4 kelompok dan mengerjakan tugas rumah yakni mencari di buku atau internet mengenai ilegaloging.

Siswa memberikan kesimpulan. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

10 menit

Page 91: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

E. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa

A. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII

B. Buku referensi yang relevan

C. Lingkungan sekitar sekolah.

F. Penilaian

a. Penilaian meliputi tes tulis (Essay)

b. Tugas Rumah

Mengetahui, Citeureup,

Guru Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti

Siti Nuraeni Handayani, S.Pd Wawan Darmawan

Page 92: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

Sekolah : MTs AL KHAIRIYAH TAJUR

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 2 X 45

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam

ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.

2. Menjelaskan penyebab pencemar udara.

3. Menjelaskan pengaruh pencemaran air terhadap makhluk udara.

4. Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah pencemaran

udara.

A. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:

Menjelaskan pengertian pencemaran udara.

Menjelaskan penyebab pencemar udara.

Menjelaskan pengaruh pencemaran air terhadap makhluk udara.

Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah pencemaran udara.

B. Materi pokok : Pencemaran Udara

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual ( CTL )

Metode : Diskusi kelompok

Page 93: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Observasi

Diskusi Informasi

D. Langkah – langkah pembelajaran

Pertemuan kedua

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Alokasi Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru memberikan

apersepsi dan

motivasi dengan

bertanya kepada siswa

” Mengapa asap

kendaraan bermotor

berwarna

hitam?”(asas

bertanya)

2. Guru menjelaskan bahwa materi hari ini adalah pencemaran udara.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu :

Menjelaskan pengertian pencemaran udara.

Menjelaskan penyebab pencemar udara.

Menjelaskan pengaruh pencemaran air terhadap makhluk udara.

Menjelaskan

Siswa merespon pertanyaan guru. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

25 menit

Page 94: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

upaya yang harus dilakukan untuk mencegah pencemaran udara

Inti 2. Guru mensimulasikan pencemaran udara dengan cara membakar anti nyamuk yang asapnya ditampung dalam toples yang berisi seekor jangkrik. (asas permodelan)

3. Guru menjelaskan tentang pengertian,penyebab, dampak dan upaya yang harus dilakukan pencemaran udara dengan menggunakan slide power point.

Eksplorasi : 1. Guru memerintahkan

siswa duduk dalam kelompok (asas masyarakat belajar)

3. Guru membimbing

siswa untuk mempelajari literatur bersama kelompok.

Elaborasi : 5. Guru memberikan LKS

2 tentang pencemaran udara (asas konstruktivisme)

6. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi

Siswa merespon pertanyaan dari guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Siswa membentuk kelompok diskusi. Siswa membaca literatur bersama kelompok. Siswa mengambil daftar bahan

65 menit

Page 95: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

dengan kelompok dalam mengisi LKS 2 dan memastikan tiap anggota dari masing-masing kelompok dapat mengetahui dan menguasai konsep dari soal-soal LKS 2 yang dikerjakan bersama.

7. Guru meminta siswa mencari jenis bahan yang dapat mencemari udara. (asas inquiry)

8. Guru meminta setiap

kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut. (asas refleksi)

Konfirmasi : 3. Guru memberikan skor

dari tiap jawaban kelompok. (asas penilaian sebenarnya)

4. Guru memberi penguatan dan sedikit tentang materi yang baru saja dipelajari.

makanan, masing-masing sesuai urutan dalam kelompok Siswa menjawab pertanyaan yang sudah mereka dapat dari LKS tersebut. Siswa berdiskusi dengan kelompok Siswa mencari jenis mikroorganisme pada literatur. Siswa bersama kelompok menjelaskan hasil jawaban yang sudah didiskusikan. Siswa dari kelompok lain merevisi atau menyanggah jawaban dari kelompok lain jika salah. Siswa menyimak penjelasan guru.

Penutup 3. Guru membimbing siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang telah

Siswa memberikan kesimpulan.

11 menit

Page 96: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

dipelajari hari ini.

E. Sumber / Alat / Bahan.

Sumber : Buku acuan yang relevan, internet, lingkungan sekolah.

Alat dan bahan : komputer, Alat bantu presentasi (LCD),

Skema/Bagan konsep, tulisan, gambar, karton, spidol.

F. Penilaian

a. Penilaian meliputi tes tulis (Essay)

b. Tugas Rumah

Mengetahui, Citeureup,

Guru Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti

Siti Nuraeni Handayani, S.Pd Wawan Darmawan

Page 97: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 2

Sekolah : MTs AL KHAIRIYAH TAJUR

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 3 X 45’

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam

ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian pencemaran air.

2. Menjelaskan penyebab pencemar air.

3. Menjelaskan pengaruh pencemaran air terhadap makhluk hidup.

4. Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah

pencemaran air.

A. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian pencemaran air.

2. Menjelaskan sumber-sumber pencemaran air.

3. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air

4. Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah pencemaran air.

B. Materi Pembelajaran : Pencemaran air

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual ( CTL )

Page 98: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Metode : Diskusi kelompok

Observasi

Ceramah

D. Langkah – langkah pembelajaran

Pertemuan ketiga

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Alokasi Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru memberikan

apersepsi dan

motivasi dengan

bertanya kepada

siswa ” Mengapa

kebanyakan sungai di

kota besar airnya

sangat kotor?”(asas

bertanya) 2. Guru menjelaskan

bahwa materi hari ini

adalah pencemaran

pencemaran air.

3. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

hari ini, yaitu :

Menjelaskan

pengertian

pencemaran air.

Menjelaskan sumber-

sumber pencemaran

air.

Menjelaskan akibat

yang ditimbulkan

oleh pencemaran air

Menjelaskan upaya

yang harus dilakukan

untuk mencegah

pencemaran air.

Siswa merespon pertanyaan guru. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

25 menit

Page 99: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Inti 4. Guru memberi gambaran kepada siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan pengamatan terhadap seekor ikan yang di masukan kedalam sebuah toples yang berisi air sabun dan air bersih (asas permodelan)

5. Guru menjelaskan tentang Guru menjelaskan tentang pengertian,penyebab, dampak dan upaya yang harus dilakukan pencemaran air dengan menggunakan slide power point.

Eksplorasi : 6. Guru

memerintahkan siswa duduk dalam kelompok

(asas masyarakat belajar)

7. Guru membimbing

siswa untuk mempelajari literatur bersama kelompok.

Elaborasi :

Siswa merespon pertanyaan dari guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Siswa membentuk kelompok diskusi. Siswa membaca literatur bersama kelompok. Siswa menjawab pertanyaan yang sudah mereka dapat dari LKS tersebut.

65 menit

Page 100: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

8. Guru memberikan LKS 3, tentang pencemaran air. (asas konstruktivisme)

9. Guru membimbing

siswa untuk berdiskusi dengan kelompok dalam mengisi LKS 3 dan memastikan tiap anggota dari masing-masing kelompok dapat mengetahui dan menguasai konsep dari soal-soal LKS 3 yang dikerjakan bersama.

10. Guru meminta siswa mencari jenis bahan yang dapat mencemari air. (asas inquiry)

11. Guru meminta

setiap kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut. (asas refleksi)

Konfirmasi :

12. Guru memberikan skor dari tiap jawaban kelompok. (asas penilaian sebenarnya)

13. Guru memberi penguatan dan sedikit tentang materi

Siswa berdiskusi dengan kelompok Siswa mencari jenis bahan pencemar air pada literatur. Siswa bersama kelompok menjelaskan hasil jawaban yang sudah didiskusikan. Siswa dari kelompok lain merevisi atau menyanggah jawaban dari kelompok lain jika salah. Siswa menyimak penjelasan guru.

Page 101: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

yang baru saja dipelajari.

Penutup 14. Guru membimbing siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari hari ini.

Siswa memberikan kesimpulan.

12 menit

E. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa

D. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII

E. Buku referensi yang relevan

F. Lingkungan sekitar sekolah.

F. Penilaian

a. Penilaian meliputi tes tulis (Essay)

b. Tugas Rumah

Mengetahui, Citeureup,

Guru Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti

Siti Nuraeni Handayani, S.Pd Wawan Darmawan

Page 102: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 2

Sekolah : MTs AL KHAIRIYAH TAJUR

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu : 3 X 45’

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam

ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian pencemaran tanah.

2. Menjelaskan penyebab pencemar tanah.

3. Menjelaskan pengaruh pencemaran tanah terhadap makhluk hidup.

4. Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah

pencemaran tanah.

5. Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

A. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian pencemaran tanah.

2. Menjelaskan sumber-sumber pencemaran tanah

3. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah.

4. Menjelaskan akibat pencemaran terhadap makhluk hidup secara global.

B. Materi Pembelajaran : Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual ( CTL )

Page 103: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Metode : Diskusi kelompok

Observasi

Ceramah

D. Langkah – langkah pembelajaran

Pertemuan Keempat

Tahapan Kegiatan

Kegiatan Alokasi Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan 1. Guru memberikan

apersepsi dan

motivasi dengan

bertanya kepada

siswa ” Apa yang

akan terjadi jika tanah

banyak mengandung

sampah yang tidak

dapat terurai?”(asas

bertanya)

2. Guru menjelaskan

bahwa materi hari ini

adalah pencemaran

lingkungan.

3. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

hari ini, yaitu :

Menjelaskan

pengertian

pencemaran tanah.

Menjelaskan sumber-

sumber pencemaran

tanah

Siswa merespon pertanyaan guru. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

25 menit

Page 104: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Menjelaskan akibat

yang ditimbulkan oleh

pencemaran tanah.

Menjelaskan akibat

pencemaran terhadap

makhluk hidup secara

global.

Inti 4. Guru memberi

gambaran kepada

siswa dengan

memberikan (asas

permodelan)

5. Guru menjelaskan tentang pengertian,penyebab, dampak dan upaya yang harus dilakukan pencemaran air dengan menggunakan slide power point.

Eksplorasi : 6. Guru

memerintahkan siswa duduk dalam kelompok

(asas masyarakat belajar)

7. Guru

membimbing siswa untuk mempelajari literatur bersama kelompok.

Elaborasi :

Siswa merespon pertanyaan dari guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Siswa membentuk kelompok diskusi. Siswa membaca literatur bersama kelompok. Siswa menjawab pertanyaan yang

65 menit

Page 105: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

8. Guru memberikan LKS 4, tentang pencemaran Tanah (asas konstruktivisme)

9. Guru

membimbing siswa untuk berdiskusi dengan kelompok dalam mengisi LKS 4 dan memastikan tiap anggota dari masing-masing kelompok dapat mengetahui dan menguasai konsep dari soal-soal LKS 4 yang dikerjakan bersama.

10. Guru meminta

siswa mencari jenis bahan yang dapat mencemari tanah. (asas inquiry)

11. Guru meminta

setiap kelompok menjelaskan jawaban hasil diskusi tersebut. (asas refleksi)

Konfirmasi : 12. Guru

memberikan skor dari tiap jawaban kelompok. (asas penilaian sebenarnya)

sudah mereka dapat dari LKS tersebut. Siswa berdiskusi dengan kelompok Siswa mencari bahan yang dapat mencemari tanah pada literatur. Siswa bersama kelompok menjelaskan hasil jawaban yang sudah didiskusikan. Siswa dari kelompok lain merevisi atau menyanggah jawaban dari kelompok lain jika salah.

Page 106: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

13. Guru memberi penguatan dan sedikit tentang materi yang baru saja dipelajari.

Siswa menyimak penjelasan guru.

Penutup 14. Guru membimbing siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari hari ini.

Siswa memberikan kesimpulan.

13 menit

E. Sumber/Bahan Pembelajaran

Sumber/bahan pembelajaran berupa

A. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII

B. Buku referensi yang relevan

C. Lingkungan sekitar sekolah.

D. Penilaian

a. Penilaian meliputi tes tulis (Essay)

b. Tugas Rumah

Mengetahui, Citeureup,

Guru Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti

Siti Nuraeni Handayani, S.Pd Wawan Darmawan

Page 107: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 2

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi

Studi Pendahuluan di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas Penunjang kegiatan

belajar mengajar - Perpustakaan

- Lab.IPA

- LCD

Kelengkapan lab. IPA - Ketersedian wastafel

- Bahan-bahan kimia

- Alat-alat kimia

- Adanya laboran

Pengajar Persiapan mengajar - Menyiapkan perangkat

pembelajaran

- Masuk kelas tepat waktu

- Membawa sumber ajar

Metode pembelajaran - Metode yang digunakan

menarik

- Metode yang digunakan

sesuai dengan materi

Model Pembelajaran - Model yang digunakan

bervariasi

- Model yang digunakan

sesuai materi

Media Pembelajaran - Media yang digunakan

menarik

Sumber ajar - Buku

- LKS

- Internet

Siswa Minat siswa dalam belajar - Siswa masuk kelas tepat

waktu

- Siswa antusias dalam

belajar

- Siswa memiliki buku

sumber belajar

- Siswa mengikuti pelajaran

dengan baik

- Siswa mengerjakan tugas

Hasil belajar siswa - Hasil ulangan

- Kriteria Ketuntasan

Minimal Siswa

Kesulitan belajar - Materi Biologi

Sumber Belajar - Buku paket

- LKS

- Internet

- Lingkungan

Page 108: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 3

Lembar Observasi Studi Pendahuluan

Nama Sekolah : MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

Kelas : VII

Guru : Siti Nur‟aeni Handayani, S.Pd

Tanggal :

Tujuan : Mengetahui proses Pembelajaran dan Fasilitas pendukung

Berilah tanda checklist (√ ) dalam lembar observasi !

No Variabel Indikator Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1 Sarana

dan

Prasarana

Fasilitas

penunjang

kegiatan

belajar

mengajar

1. Terdapat ruangan kelas √ Kurang Baik

2. Terdapat lab.IPA √ Belum ada

lab.IPA

3. Terdapat perpustakaan √ Perpustakaan

tidak

lengkap

4. Tersedianya LCD √ 1 buah

Kelengkapan

Lab. IPA

5.Tersedianya wastafel √

6. adanya alat-alat kimia √

7. adanya bahan-bahan

kimia

8. adanya laboran √

2 Pengajar Persiapan

Mengajar

9. menyiapkanperangkat

pembelajaran

10. masuk kelas tepat waktu √

11. membawa buku sumber

ajar

√ Buku paket

Metode

pembelajaran

12. metode yang digunakan

menarik

√ Ceramah dan

Tanya jawab

13. metode yang digunakan

sesuai dengan materi

Model

pembelajaran

14. model yang

didigunakan bervariasi

15. model yang digunakan

sesuai dengan materi

Media

pembelajaran

16. media yang digunakan

menarik

Sumber ajar 17. buku sebagai sumber

ajar

18. LKS sebagai sumber

ajar

19. internet sebagai sumber

ajar

Page 109: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

3 Siswa Minat siswa

dalam

belajar

20. siswa masuk kelas tepat

waktu

21. siswa antusias dalam

belajar

22. siswa memiliki buku

sumber belajar

23. siswa memiliki LKS

sebagai sumber belajar

24. siswa mengikuti

pelajaran dengan baik

25. siswa mengerjakan

tugas

Hasil Belajar 26. terdapat hasil ulangan √

27. tercapainya nilai KKM √

Kesulitan

Belajar

28. siswa mengalami

kesulitan dalam materi-

materi biologi

Sumber

belajar

29. buku sebagai sumber

belajar

30. LKS sebagai sumber

belajar

31. internet sebagai sumber

belajar

32. lingkungan sebagai

sumber belajar

Page 110: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 4

Kesimpulan Hasil Observasi

Studi Pendahuluan di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

Indikator Hasil Obsevasi Kesimpulan

Fasilitas Penunjang

kegiatan belajar

mengajar

- Kelas kurang layak

- Sudah ada perpustakaan

tetapi masih sangat terbatas.

- Belum ada Lab.IPA

- LCD yang dimiliki

jumlahnya terbatas

Fasilitas kurang memadai

untuk kegiatan

pembelajaran

Kelengkapan lab.IPA - Sekolah belum memiliki

Lab.IPA

belum ada Lab.IPA

Persiapan Mengajar - Menyiapkan perangkat

pembelajaran

- Masuk kelas tepat waktu

- Membawa sumber ajar

Guru mempersiapkan diri

dalam mengajar

Metode pembelajaran - Metode yang digunakan

terbatas pada ceramah dan

Tanya jawab

Metode yang digunakan

terbatas

Model pembelajaran - Model pembelajaran yang

diterapkan,hanya pada

materi tertentu

Model yang digunakan

terbatas

Media pembelajaran - Media yang digunakan

masih terbatas papan tulis

Media yang digunakan

belum bervariasi

Sumber ajar - Guru menggunakan buku

sebagai sumber belajar

Menggunakan sumber

belajar dari berbagai

sumber

Minat siswa dalam

belajar - Banyak siswa yang masuk

tidak tepat waktu

- Siswa kurang antusias dalam

belajar

- Tidak semua siswa

mengikuti pelajaran dengan

baik

- Tidak semua siswa

mengerjakan tugas dari guru

Minat siswa dalam belajar

kurang baik

Hasil belajar siswa - Hasil latihan dan ulangan

harian belum mencapai

ketuntasan

Hasil belajar belum

mencapai ketuntasan

Kesulitan belajar - Siswa mengalami kesulitan

belajar karena materi

terbatas pada informasi guru

dan buku

Siswa mengalami kesulitan

belajar

Sumber belajar - Siswa menggunakan buku

sebagai sumber belajar

- Siswa memperoleh materi

terbatas pada guru

Siswa belajar terbatas hanya

pada informasi dari guru

Page 111: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 5

Kisi-kisi Instrumen Lembar Wawancara Guru

Studi Pendahuluan di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

Variable Indikator Item

Sarana dan

Prasarana

Fasilitas pendukung

kegiatan belajar

mengajar

- Terdapat ruang perpustakaan

- Terdapat Lab.IPA

- Terdapat kegiatan Ekstarakurikuler sains.

Pengajar Penunjang

Pengajaran - Pembuatan RPP

- Pembuatan Silabus

- Pengalaman Mengajar

- Pendidikan Pengajar

Metode

Pembelajaran - Pemilihan metode pembelajaran

- Variasi metode yang digunakan

- Kesesuaian metode dengan materi ajar

- Efektifitas penggunaan metode

pembelajaran dalam proses belajar

Media

Pembelajaran - Pemilihan media pembelajaran

- Variasi media yang digunakan

- Kesesuaian media dengan materi ajar

- Efektifitas penggunaan media

pembelajaran

Kendala - Fasilitas

- Siswa

- Materi

Siswa Hasil belajar - Rata-rata hasil belajar Biologi siswa

- Pencapaian KKM

Sikap Siswa - Sikap siswa saat guru menjelaskan materi

- Respon siswa saat guru memberikan tugas

Kegiatan

Pembelajaran

Siswa

Kegiatan Awal - Memberikan motivasi kepada siswa

- Mengajukan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi pembelajaran

- Mengajukan pertanyaan tentang proses

factual dalam kehidupan sehari-hari

- Mengaitkan topic yang akan dibahas

dengan pengalaman siswa

- Mengaitkan materi yang dipelajari dengan

isu-isu terkini dalam kehidupan

Kegiatan Inti - Siswa menyimak penjelasan guru

- Siswa aktif mengajukan pertanyaan

- Siswa melakukan kajian literature

- Siswa menganalisis artikel

- Siswa melakukan kegiatan eksperimen

- Siswa belajar mempresentasikan

pemahamannya

Page 112: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Kegiatan Akhir - Mengevaluasi hasil belajar siswa

- Mendorong siswa menarik kesimpulan

-

Page 113: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 6

Lembar Wawancara Guru

Studi Pendahuluan

Nama Sekolah : MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

Kelas : VII

Guru : Siti Nur‟aeni Handayani, S.Pd

Tanggal :

Tujuan : Mengetahui proses Pembelajaran dan Hasil belajar yang dicapai

1. Siapa nama ibu?

Jawab : Ibu Siti Nur‟aeni Handayani

2. Di kelas berapa ibu mengajar?

Jawab : Kelas VII - IX

3. Sudah berapa lama ibu mengajar di sekolah ini?

Jawab : Saya sudah 7 tahun

4. Sarana dan Prasarana apa yang ada di sekolah untuk mendukung kegiatan

pembelajaran?

Jawab : kalau sarana prasarana yang ada baru berupa buku pegangan guru, buku

paket dan perpustakaan yang seadanya.

5. Apakah di sekolah ini ada Lab.IPA?

Jawab : sampai hari ini sekolah belum memiliki Lab.IPA

6. Apakah di sekolah ini ada kegiatan Ekstrakulikuler sains?

Jawab : sampai hari ini belum ada ekskul sains

7. Bagaimana kelengkapan alat dan bahan di Lab.IPA?

Jawab: ( Tidak Ada Lab.IPA)

8. Apakah Di Lab.IPA terdapat mikroskop?

Jawab: (Tidakada Lab.IPA)

9. Seberapa sering ibu menggunakan Lab.IPA dalam proses pembelajaran?

Jawab: saya tidak pernah menggunakan Lab.IPA karena disini tidak ada, jadi

kalaupun harus praktek biasanya saya memilih praktikum yang sederhana saja

yang bisa dipaktekan di dalam kelas.

10. Apakah ibu membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran sebelum

mengajar?

Jawab: saya sudah siapkan RPP dari awal tahun pelajaran jadi saya tinggal

menggunakannya pada saat mengajar.

11. Perencanaan seperti apa yang ibu siapkan sebelum mengajar?

Jawab : perencanaan yang biasa saja, yang sesuai dengan latar belakangnya,SK-

KD, dan lain-lain, pokoknya sesuai aturan yang ada saja.

12. Apakah Ibu menggunakan panduan untuk membuat perencanaan mengajar?

Page 114: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Jawab: ya pasti ada panduan yang saya gunakan yaitu KTSP dan silabus yang

saya gunakan dalam membuat RPP

13. Bagai mana jika pengajaran ibu tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah ibu

buat?

Jwab : paling nambah waktu dipertemuan selanjutnya

14. Metode dan media apa yang ibu gunakan dalam proses belajar mengajar di kelas?

Jawab : biasnya saya ceramah, member catatan dan latihan soal. Media yang

sering saya gunakan paling papan tulis saja

15. Mengapa ibu memilih metode dan media tersebut?

Jawab: gampang saja jadi ga mesti repot-repot

16. Dalam proses pembelajaran,apakah ibu sering mengaitkan materi biologi dengan

kehidupan sehari-hari?

Jawab : iya lah, kan sesuai apa yang ada di SK-KD

17. Model pembelajaran apa yang sering ibu terapkan di kelas?

Jawab : kebanayak saya kalau ngajar ceramah saja karena sebenernya biologi

bukan bidang saya.

18. Apakah materi pencemaran lingkungan jadi permasalah buat anak-anak ?

Jawab :saya pikir harusnya tidak tapi kadang anak-anak tidak paham juga dengan

materi ini. Mungkin ada yang salah dari penyampainya ketika saya ngajar.

19. Untuk materi tersebut model pembelajaran apa yang ibu terapkan?

Jawab : biasanya saya ceramah saja menyampaikan materi sesuai RPP yang

sudah ada

20. Menurut ibu model tersebut cocok tidak?

Jawab : kalau anaknya memperhatikan saya pikir cocok-cocok saja karena kita

bisa tanya jawab juga kalau anak tidak paham.

21. Bagai mana minat dan motivasi di siswa kelas VII?

Jawab: lumayan, tapi banyak siswa yang kadang susah untuk diatur atau

diarahkan ketika sedang belajar.

22. Apakah kendala ibu dalam mengajar Biologi di kelas VII?

Jawab : kendala utama yang saya rasa adalah susah mengkondisikan mereka pada

saat pembelajaran, mereka suka malas-malasan, malah kadang mereka membuat

kegaduhan ketika saya menerangkan.

23. Bagaimana sikap siswa ketika ibu menjelaskan materi di kelas?

Jawab :ya beragam, ada yang memperhatikan, ada yang ngobrol dengan teman

sebangkunya, bahkan ada yang nyanyi-nyanyi kadang.

24. Bagaimana respon siswa jika ibu memberikan tugas?

Jawab: kalau yang rajin biasanya langsung mengerjakan tapi kadang ada siswa

yang protes

25. Bagaimana dengan hasil belajar biologi siswa kelas yang ibu ajar?

Jawab :masih banyak siswa yang belum mencapai tuntas, jadi masih di bawah

KKM

26. Menurut ibu factor apa yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai biologi siswa

dikelas?

Jawab : karena tidak ada kemauan, tidak ada motivasi, mereka malas belajar saja

Page 115: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

27. Evaluasi seperti apa yang ibu pergunakan untuk melihat pemahan siswa?

Jawab : biasanya mengerjakan soal saja

28. Apakah siswa memiliki buku paket/LKS atau sumber belajar lain?

Jawab: buku paket ada dari BOS kalau LKS hanya sebagian saja

29. Pada setiap awal pembelajaran apakah ibu selalu memberikan motivasi kepada

siswa?

Jawab : tidak setiap pertemuan tapi saya kadang-kadang mengingatkan agar

mereka rajin belajar

30. Dengan cara apa ibu membangkitkan minat siswa pada awal proses

pembelajaran?

Jawab : biasanya Tanya jawab materi sebelumnya

31. Apakah ibu selalu mengaitkan topik yang akan dibahas dengan pengalaman

siswa atau dengan isu-isu kehidupan sehari-hari?

Jawab: tergantung materinya saja kebanyakan tidak

32. Apakah siswa terbiasa mengkaji literature atau artikel tertentu yang berkaitan

dengan materi ajar?

Jawab : belum pernah

33. Apakah siswa terbiasa melakukan kegiatan persentasi?

Jawab : belum terbiasa

34. Apakah setiap akhir pembelajaran ibu selalu melakukan kegiatan evaluasi?

Jawab : tidak setiap kali pertemuan paling setelah 2 atau 3 kali pertemuan mereka

mengerjakan soal atau tugas

35. Apakah ibu mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap akhir

pelajaran?

Jawab : siswa jarang membuat kesimpulan paling saya yang memberikan

kesimpulan kepada mereka.

Page 116: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Lampiran 7

Kesimpulan Hasil Wawancara Guru

Studi Pendahuluan di MTs Al Khairiyah Tajur Citeureup

Indikator Hasil Wawancara Kesimpulan

Fasilitas pendukung

kegiatan belajar mengajar - Perpustakaan yang ada tidak

lengkap bahkan kurang sekali

- Tidak ada Lab.IPA

- Tidak ada ekstrakurikuler Sains

Fasilitas kurang

memadai

Kelengkapan Lab.IPA - Tidak ada Lab.IPA Tidak terdapat Lab. IPA

Penunjang Pengajaran - Membuat RPP

- Mempersiapkan bahan ajar

- Pengalaman 7 tahun dalam

mengajar IPA

Guru mempersiapakan

diri sebelum

pembelajaran

Metode Pembelajartan - Lebih sering menggunakan

metode ceramah,, Tanya

jawab

Metode yang digunakan

belum bervariasi

Media Pembelajaran - Media yang digunakan hanya

papan tulis

Media yang digunakan

belum bervariasi

Kendala Mengajar - Sarana dan prasarana yang

masih terbatas

Terbatas pada sarana

dan prasarana

Hasil Belajar Siswa - Rata-rata hasil belajar biologi

siswa belum mencapai KKM

Hasil belajar siswa

belum mencapai

ketuntasan

Sikap Siswa - Sebagian siswa tidak

memperhatikan penjelasan

guru

- Sebagian siswa protes ketika

diberikan tugas

Siswa kurang memiliki

motivasi saat belajar

Kegiatan Pembelajaran - Guru jarang mengajukan

pertanyaan tentang proses

factual dalam kehidupan

sehari-hari

- Guru jarang mengaitkan topik

yang akan dibahas dengan

pengalaman siswa

Kegiatan yang

memaksimalkan

aktivitas siswa belum

dilaksanakan secara

optimal.

Page 117: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

FORMAT OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

SIKLUS I

NAMA OBSERVER : SITI NUR‟AENI HANDAYANI, S.Pd

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VII

KONSEP : Pencemaran Lingkungan

SUB KONSEP : Penebangan Hutan dan Kerusakan Lingkungan

PERTEMUAN KE : 1

TANGGAL : 9 April 2012

Berikanlah tanda (√) jika kegiatan itu dilakukan oleh para peserta didik

No Aspek yang diamati YA Tidak

1 Antusias peserta didik dalam proses pembelajaran

2 Memperhatikan dan menyimak penjelasan yang diberikan guru

3 Tertib dalam membagi kelompok

4 Berinteraksi dengan kelompoknya

5 Berinteraksi dengan kelompok lain terutama dalam berdiskusi

6 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7 Mengumpulkan tugas tepat waktu

8 Mengikuti proses belajar dengan baik

9 Mengajukan dan menanggapi pertanyaan pada saat berdiskusi

10 Berinteraksi dengan guru

Observer

Siti Nur’aeni Handayani, S.Pd

Page 118: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

FORMAT OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

SIKLUS I

NAMA OBSERVER : SITI NUR‟AENI HANDAYANI, S.Pd

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VII

KONSEP : Pencemaran Lingkungan

SUB KONSEP : Pencemaran Udara

PERTEMUAN KE : 2

TANGGAL : 11 April 2012

Berikanlah tanda (√) jika kegiatan itu dilakukan oleh para peserta didik

No Aspek yang diamati YA Tidak

1 Antusias peserta didik dalam proses pembelajaran

2 Memperhatikan dan menyimak penjelasan yang diberikan guru

3 Tertib dalam membagi kelompok

4 Berinteraksi dengan kelompoknya

5 Berinteraksi dengan kelompok lain terutama dalam berdiskusi

6 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7 Mengumpulkan tugas tepat waktu

8 Mengikuti proses belajar dengan baik

9 Mengajukan dan menanggapi pertanyaan pada saat berdiskusi

10 Berinteraksi dengan guru

Observer

Siti Nur’aeni Handayani, S.Pd

Page 119: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

FORMAT OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

SIKLUS II

NAMA OBSERVER : SITI NUR‟AENI HANDAYANI, S.Pd

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VII

KONSEP : Pencemaran Lingkungan

SUB KONSEP : Pencemaran Air

PERTEMUAN KE : 3

TANGGAL : 16 April 2012

Berikanlah tanda (√) jika kegiatan itu dilakukan oleh para peserta didik

No Aspek yang diamati YA Tidak

1 Antusias peserta didik dalam proses pembelajaran

2 Memperhatikan dan menyimak penjelasan yang diberikan guru

3 Tertib dalam membagi kelompok

4 Berinteraksi dengan kelompoknya

5 Berinteraksi dengan kelompok lain terutama dalam berdiskusi

6 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7 Mengumpulkan tugas tepat waktu

8 Mengikuti proses belajar dengan baik

9 Mengajukan dan menanggapi pertanyaan pada saat berdiskusi

10 Berinteraksi dengan guru

Observer

Siti Nur’aeni Handayani, S.Pd

Page 120: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

FORMAT OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

SIKLUS II

NAMA OBSERVER : SITI NUR‟AENI HANDAYANI, S.Pd

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VII

KONSEP : Pencemaran Lingkungan

SUB KONSEP : Pencemaran Tanah

PERTEMUAN KE : 4

TANGGAL : 16 April 2012

Berikanlah tanda (√) jika kegiatan itu dilakukan oleh para peserta didik

No Aspek yang diamati YA Tidak

1 Antusias peserta didik dalam proses pembelajaran

2 Memperhatikan dan menyimak penjelasan yang diberikan guru

3 Tertib dalam membagi kelompok

4 Berinteraksi dengan kelompoknya

5 Berinteraksi dengan kelompok lain terutama dalam berdiskusi

6 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7 Mengumpulkan tugas tepat waktu

8 Mengikuti proses belajar dengan baik

9 Mengajukan dan menanggapi pertanyaan pada saat berdiskusi

10 Berinteraksi dengan guru

Observer

Siti Nur’aeni Handayani, S.Pd

Page 121: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 122: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

KISI-KISI SOAL

SIKLUS 1

No Indikator Jenjang Kognitif

Pertanyaan Kunci No Soal

Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan.

C2 1. Kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi yang semula ditumbuhi

pepohonan menjadi lahan gundul adalah . . . .

a. penanaman pohon produksi c. penebangan hutan

b. penambangan pasir d. pengaspalan jalan

C

C3 2. Berikut ini fungsi hutan hujan tropik Indo nesia bagi lingkungan global, kecuali .... a. mencegah terjadinya efek rumah kaca b. menghasilkan devisa bagi Negara c. mengurangi kadar CO2 di udara d. mengurangi pencemaran udara

B

C2 2. Suhu lingkungan yang meningkat akan menyebabkan pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah sebagai berikut, kecuali... a. Mencairnya es di kutub menyebabkan turunnya permukaan air laut b. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu c. Berkurangnya keanekaragaman hayati

d. Mencairnya es di kutub menyebabkan pulau-pulau kecil terendam

A

C2 3. Hal yang bukan merupakan dampak negative penebangan liar…. a. Tanah menjadi kering dan tandus b. Tanah menjadi longsor c. Lapisan atas tanah semakin subur d. Tidak ada yang menahan jatuhnya air hujan

C

Page 123: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

C4 4. Berikut ini adalah hal-hal yang terjadi ketika longsor. 1. Tanah menjadi kurus dan tandus 2. Lapisan tanah subur tergerus dan terbawa aliran air 3. Jika terjadi hujan, tidak ada yang menahan jatuhnya air hujan. 4. Tanah menjadi jenuh dan tidak mampu menahan air 5. Pada lahan miring, tanah yang sudah jenuh tidak mampu menahan air Urutan yang tepat ketika terjadi longsor akibat penebangan hutan secara liar adalah…

a. 1-2-3-4-5 b. 3-1-2-4-5 c. 4-2-3-1-5 d. 3-2-1-4-5

D

C2 5. Perusakan hutan dapat menyebabkan terjadinya bencana …. a. Gunung meletus b. Tsunami c. tanah longsor d. gempa bumi

C

C4 6. Dampak buruk yang mungkin terjadi akibat hujan asam ialah.... a. kanker kulit c. menurunya pH tanah b. meningkatnya keasaman tumbuhan d. menurunkan kandungan kimia tanah

C

C2 7. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang menyebabkan gundulnya hutan adalah a. kebakaran hutan karena puntung rokok sembarangan b. membuka hutan untuk lahan pertanian c. membuang puntung rokok d. melakukan program pemulihan hutan

D

C1 8. Berikut adalah berbagai jenis-jenis pencemaran yang dapat mengganggu manusia, yaitu ....

a. pencemaran air c. pencemaran tanah b. pencemaran udara d. Semuanya benar

D

C2 9. Salah satu contoh kerusakan hutan dapat terlihat dari tindakan manusia berupa ….. a.melakukan tebang pilih pohon b.membuka hutan untuk dijadikan kawasan perumahan c.memastikan puntung rokok sudah mati sebelum dibuang

B

Page 124: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

d. melakukan peremajaan hutan

Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.

C2 10. Di bawah ini yang bukan senyawa pencemar utama ialah... a. nitrogen dioksida c. asam karbonat b. Timbale d. sulfur dioksida

C

11. Pembakaran bahan bakar fosil dituding sebagai penyebab utama rusaknya bangunan dan hutan. Polutan mana yang menyebabkan kerusakan tersebut ? a. Partikel karbon b. sulfurdioksida c. Karbondiokside d. Ozon

C2 12. Berikut adalah dampak negatif akibat manusia membuang limbah padat sembarangan, kecuali.... a. Mengurangi keindahan lingkungan c. Berkembangnya berbagai jenis penyakit

b. Dapat menurunkan kualitas tanah d. Kesuburan tanah meningkat

A

C3 13. Berikut merupakan factor terjadinya penebangan hutan secara liar, kecuali…

a. Faktor Ekonomi masyarakat umum

b. Kayu menjadi komoditas penting dalam berbagai Industri tanah air

c. Aparat yang tidak tegas

d. Adanya pengawasan dari masyarakat, khususnya masyarakat lokal

D

Menjelaskan upaya

yang harus

dilakukan untuk

mengatasi kerusakan

hutan

C2 14. Untuk menjaga kelestarian hutan, perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain…. a. Terasering b. Penebangan pohon c. Reboisasi d. Lahan berpindah

C

Page 125: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

C4 15. Cara yang tepat dilakukan pada tanah gundul adalah…. a. Membuat sengkedan sehingga lahan tidak miring b. Melakukan reboisasi agar menjadi hutan kembali c. Membiarkan saja tanah itu agar tumbuh alang-alang d. Memanfaatkan tanah itu untuk usaha pertanian

A

Menjelaskan pengertian pencemaran udara.

C3 16. Suani bahan atau zat dikatakan sebagai bahan pencemar apabila keberadaanya sebagai berikut.... a. berada pada tempat yang tidak semestinya c. menimbulkan dampak

negative b. konsentrasi melebihi ambang batas d. dapat terurai dengan cepat

D

C4 17. zat atau bahan yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan disebut…

a. kimia b. polutan c. emisi d. radioaktif

B

Menjelaskan

penyebab pencemar

udara.

C1 18. Berikut adalah jenis senyawa pencemar udara yang dapat merusak ozon, yaitu .... a. HCFC b. ODS c. Karbon tetraklorida d. PCBs

A

C2 19. Kerusakan ozon disebabkan oleh CFC yang dihasilkan peralatan rumah tangga. Salah satu alat yang menggunakan CFC adalah …. a. Penyedot debu b. Hair dryer c. Mesin cuci d. AC

D

C3 20. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali .... a. aktivitas gunung berapi c. industri berat b. pembakaran hutan d. pemakaian detergen secara berlebihan

D

Page 126: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

C2 21. Karbon monoksida yang berada di udara berasal dari… a. Minuman kaleng b. Hasil pembakaran batu bara c. Buangan AC d. Hasil pernafasan hewan

B

C2 22. Polusi udara yang terjadi secara alami, misalnya..... a. Pembakaran sampah c. Uap dari laut

b. Kebakaran hutan d. Gas dari aktivitas gunung merapi

D

C1 23. Gas yang memberi efek rumah kaca adalah…. a. CO2 b. H2O c. NO3 d. NH3

A

C2 24. Hujan asam disebabkan oleh gas hasil pembakaran bahan bahan fosil dengan air. Gas yang dimaksud adalah

a. CFC c. SO2 b. H2O d. CO2

A

C1 25. Polutan yang paling banyak mencemari udara perkotaan yang padat kendaraan bermotor adalah …. a. NO b. CO2 c. CFC d. H2O

B

Menjelaskan

pengaruh

pencemaran udara

terhadap makhluk

hidup.

C2 26. Dampak yang timbul jika kita menggunakan gas CFCs pada kulkas, spray dan Ac adalah.... a. Pencemaran udara di dalam rumah c. Meningkatnya kadar bahan pencemar

b. Pencemaran udara di lingkungan sekitar perumahan d. Efek rumah kaca

A

C3 27. Dampak buruk yang mungkin terjadi akibat hujan asam ialah.... a. kanker kulit c. menurunya pH tanah b. meningkatnya keasaman tumbuhan d. menurunkan kandungan kimia tanah

C

Menjelaskan upaya yang harus dilakukan untuk

C2 28. Pencegahan pencemaran udara dapat juga dilakukan dengan melakukan…. a. Konsentrasi c. Erosi b. Filtrasi d. Reboisasi

D

Page 127: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

mencegah pencemaran udara

C1 29. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah termasuk kegiatan …. a. Reduce c. Replace b. Recycle d. Reuse

D

C2 30. Manfaat kompos bagi tanah dan tanaman adalah …. a. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah b. Mengurangi kesuburan tanah c. Mengurangi kapasitas air tanah d. Tanah menjadi tandus

A

Page 128: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

KISI-KISI SOAL

SIKLUS 2

No Indikator Jenjang Kognitif

Pertanyaan Kunci No Soal

Menjelaskan

pengertian

pencemaran air.

C2 1. Pengertian pencemaran air yang paling tepat adalah....

a. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi yang berasal dari kegiatan manusia ke

perairan

b. Masuknya zat dan komponen lain ke perairan yang berasal dari industri sehingga

tidak dapat digunakan

c. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan

berubahnya tatanan perairan akibat kegiatan manusia atau proses alam

d. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi serta komponen lainnya ke perairan

sehingga tidak dapat digunakan

C

C3 2. Pada air sungai yang telah tercemar akan terlihat tanda-tanda.... a. Airnya jernih dan tidak berwarna b. Terdapat berbagai jenis fauna c. Ditumbuhi eceng gondok yang subur d. Airnya tidak berbau busuk

C

C2 3. Berikut adalah dampak negatif akibat manusia membuang limbah padat sembarangan, kecuali.... a. Mengurangi keindahan lingkungan b. Dapat menurunkan kualitas tanah c. Berkembangnya berbagai jenis penyakit d. Kesuburan tanah meningkat

C

Page 129: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Menjelaskan

penyebab pencemar

air.

C3 4. Hasil kegiatan manusia yang mencemari air adalah sebagai berikut, kecuali… a. Limbah industry yang mengandung zat-zat kimia berbahaya dan beracun b. Limbah rumah tangga c. Zat kimia hasil penggunaan pestisida, insektisida dan lain-lain d. Penggunaan pupuk organik

D

Menjelaskan

pengaruh

pencemaran air

terhadap makhluk

hidup.

C3 5. Berikut adalah upaya pencegahan pencemaran air, kecuali… a. Gunakan air dengan bijaksana b. Buang sampah pada kali yang mengalir c. Kurangi penggunaan detergen d. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan serangga

B

Menjelaskan upaya C4

Page 130: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

yang harus dilakukan untuk mencegah pencemaran air.

6. Untuk mengatasi pencemaran tersebut, dapat dilakukan dengan cara , limbah

pabrik harus

a. Disalurkan ke laut

b. Disalurkan ke sungai

c. Disalurkan ke sawah

d. Dibentuk pengelolaan limbah

D

Menjelaskan

pengertian

pencemaran tanah.

C2 7. Pencemaran tanah adalah …. a. Tanah semakin berkurang karena perkebunan b. keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah

lingkungan tanah alami c. keadaan tanah berubah karena longsor d. tanah semakin gembur

B

Menjelaskan

penyebab pencemar

tanah.

C2 8. Salah satu sumber pencemaran tanah adalah …. e. Sampah c. Bahan bakar f. Kebakaran hutan d. Plastik

A

C3 9. Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik. Salah satu penyebab pencemaran tanah tersebut adalah....

a. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi

C

Page 131: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

b. Organik yaitu daun, kaca dan sisa makanan c. Anorganik yaitu kaca, kertas dan besi

d. Organik yaitu kaca, kertas dan besi C2 10. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali ....

a. aktivitas gunung berapi c. pemakaian detergen secara berlebihan b. pembakaran hutan d. kendaraan bermotor

C

C4 11. Penggunaan pupuk yang terus-menerus akan mengakibatkan... a. Tanah menjadi lebih subur c. Menurunnya hama penyakit b. Berkurangnya hara tanah d. pH tanah meningkat

B

Menjelaskan

pengaruh

pencemaran tanah

terhadap makhluk

hidup.

C2 12. Pencemaran tanah akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali… a. kesuburan tanah berkurang dan bisa menjadi tandus b. tanaman sulit tumbuh c. Binatang yang hidup dalam tanah mati d. Tanah menjadi gembur

D

C3 13. Bahan pencemar yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan ialah

a. logam berat dan pestisida c. gas belerang dan logam berat b. gas belerang dan karbon dioksida d. pestisida dan karbon dioksida

D

C3 14. Di bawah ini merupakan contoh perubahan lingkungan dalam jangka pendek menguntungkan tetapi dalam jangka panjang merugikan adalah … .

a. penghijauan dan reboisasi c. program intensifikasi pertanian b. pembangunan perumahan d. pemberantasan hama dengan insektisida

D

Menjelaskan upaya

yang harus

dilakukan untuk

C2 15. Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk memelihara kesuburan tanah ialah .

a. pembuatan saluran irigasi b. melindungi flora dan fauna c. melakukan rotasi jenis tanaman

C

Page 132: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

mencegah

pencemaran tanah.

d. melakukan reboisasi

C4 16. Penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah diantaranya,kecuali....

a. Menanggulangi sampah plastic b. Sistem tanam monokultur c. Mengelola sisa radioaktif

d. Pemakaian pupuk sesuai kebutuhan

C

C4 17. Sumber daya tanah membutuhkan pengelolaan dalam pemanfaatannya. Berikut ini yang merupakan salah satu contoh bentuk pengelolaan sumber daya tanah adalah …..

a. Penghijauan atau penanaman tanaman pada daerah yang bertanah tandus dan kritis

b. Pemupukan dengan pupuk kimia sercara intensif untuk mengoptimalkan produksi pertanian

c. Membuka kawasan hutan lindung untuk perkebunan inti rakyat d. Pada daerah yang berada pada lereng pegunungan digunakan sebagai kawasan

wisata

A

C3 18. Berikut ini merupakan usaha-usaha untuk menjaga kesuburan tanah, kecuali ….. a. menggunakan pupuk kandang dan pupuk hijau b. usaha reboisasi dan penghijauan untuk tanah kritis c. menerapkan sistem terasering pada tanah yang mempunyai derajat kemiringan

tertentu d. pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran vegetasi

D

C3 19. Cara pemusnahan sampah yang paling baik adalah…. a. ditanam c. didaur ulang b. dihanyutkan d. dibakar

C

Page 133: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Mengusulkan cara

penanggulangan

pencemaran dan

kerusakan

lingkungan.

C3 20. Pengendalian pencemaran dapat di'akukan melalui tindakan-tindakan berikut ....

a. menempatkan kawasan industri di daerah pinggiran. b. menekan laju pembuangan gas industry c. mengubah hutan menjadi lahan atau daerah pertanian. d. mengatur dan mengawasi gas emisi kendaraan bermotor

D

C2 21. Salah satu upaya dalam pengendalian hama yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan adalah...

a. Penggunaan pestisida b. Pengendalian dengan herbisida c. Pengendalian secara biologis

d. Penyemprotan dengan insektisida

C

C2 22. Sebelum melakukan daur ulang, hal yang penting dilakukan adalah …. a. Pemilahan sampah c. pembuangan sampah b. pembakaran sampah d. penumpukan sampah

A

23. Penggunaan energy alternative merupakan salah satu cara pencegahan …. a. Konduksi c. konvergensi b. Koalisi d. konservasi

C4 24. Berikut ini yang tidak termasuk penyebab kerusakan sumber daya alam adalah …..

a. Terus meningkatkan permintaan akan sumber daya alam dan jasa lingkungan sebagai akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup manusia

b. Terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang tidak mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan

c. Pengaturan sumber daya alam secara bijaksana agar pengelolaannya dapat terselenggara secara seimbang dan terpadu

C

Page 134: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

d. Kelemahan dalam penegakan hukum terhadap pelaku perusak lingkungan

C1 25. Protokol konvensi untuk menghapus produksi CFC disebut.... a. Montreal protocol b. Kyoto protocol c. Melbourne protocol d. Oklahoma protocol

B

Page 135: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Soal Uji Siklus 1

Nama :……………………………..

Kelas : ……………………………

Berilah tanda silang (x) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Perusakan hutan dapat menyebabkan terjadinya bencana ….

a. Gunung meletus b. Tsunami c. tanah longsor d. gempa bumi

2. Berikut ini fungsi hutan hujan tropik Indo nesia bagi lingkungan global, kecuali .

g. mencegah terjadinya efek rumah kaca c. mengurangi kadar CO2 di udara

h. menghasilkan devisa bagi Negara d. mengurangi pencemaran udara

3. Suhu lingkungan yang meningkat akan menyebabkan pemanasan global. Dampak dari pemanasan

global adalah sebagai berikut, kecuali...

a. Mencairnya es di kutub menyebabkan turunnya permukaan air laut

b. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu

c. Berkurangnya keanekaragaman hayati

d. Mencairnya es di kutub menyebabkan pulau-pulau kecil terendam

4. Hal yang bukan merupakan dampak negative penebangan liar….

a. Tanah menjadi kering dan tandus c. Lapisan atas tanah semakin subur

b. Tanah menjadi longsor d. Tidak ada yang menahan jatuhnya air hujan

5. Dalam suatu daerah Terjadigan gguan pernafasan, gangguan penglihatan, tanaman yang daunnya hijau

menjadi kuning, tanaman menjadi rusak, menurut kamu apabila dikaitkan dengan pencemaran hal

tersebut adalah dampak buruk yang mungkin terjadi akibat ....

e. Hujan Asam b. meningkatnya keasaman tumbuhan c. Hujan Es d. Erosi

6. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang menyebabkan gundulnya hutan adalah

a. kebakaran hutan karena puntung rokok sembarangan

b. membuka hutan untuk lahan pertanian

c. membuang puntung rokok

d. melakukan program pemulihan hutan

7. Salah satu contoh kerusakan hutan dapat terlihat dari tindakan manusia berupa …..

a.melakukan tebang pilih pohon

b.membuka hutan untuk dijadikan kawasan perumahan

c.memastikan puntung rokok sudah mati sebelum dibuang

d. melakukan peremajaan hutan

8. Pembakaran bahan bakar fosil dituding sebagai penyebab utama rusaknya bangunan dan hutan.

Polutan mana yang menyebabkan kerusakan tersebut ?

a. Partikel karbon b. sulfurdioksida c. Karbondiokside d. Ozon

9. Berikut adalah dampak negatif akibat manusia membuang limbah padat sembarangan, kecuali....

a. Mengurangi keindahan lingkungan c. Berkembangnya berbagai jenis penyakit

b. Dapat menurunkan kualitas tanah d. Kesuburan tanah meningkat

10. Cara yang tepat dilakukan pada tanah gundul adalah….

a. Membuat sengkedan sehingga lahan tidak miring

b. Melakukan reboisasi agar menjadi hutan kembali

c. Membiarkan saja tanah itu agar tumbuh alang-alang

d. Memanfaatkan tanah itu untuk usaha pertanian

11. Suatu bahan atau zat dikatakan sebagai bahan pencemar apabila keberadaanya sebagai berikut,

kecuali....

c. berada pada tempat yang tidak semestinya c. menimbulkan dampak negative

d. konsentrasi melebihi ambang batas d. dapat terurai dengan cepat

12. zat atau bahan yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan

disebut…

a. kimia b. polutan c. emisi d. Radioaktif

Page 136: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

13. Kerusakan ozon disebabkan oleh CFC yang dihasilkan peralatan rumah tangga. Salah satu alat yang

menggunakan CFC adalah ….

a. Penyedot debu b. Hair dryer c. Mesin cuci d. AC

14. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali ....

a. aktivitas gunung berapi c. industri berat

b. pembakaran hutan d. pemakaian detergen secara berlebihan

15. Karbon monoksida yang berada di udara berasal dari…

a. Minuman kaleng

b. Hasil pembakaran batu bara

c. Buangan AC

d. Hasil pernafasan hewan

16. Polusi udara yang terjadi secara alami, misalnya.....

a. Pembakaran sampah c. Uap dari laut

b. Kebakaran hutan d. Gas dari aktivitas gunung merapi

17. Gas yang memberi efek rumah kaca adalah….

a. CO2 b. H2O c. NO3 d. NH3

18. Hujan asam disebabkan oleh gas hasil pembakaran bahan bahan fosil dengan air. Gas yang dimaksud

adalah…

a. CFC b. H2O c. SO2 d. CO2

19. Manfaat kompos bagi tanah dan tanaman adalah ….

e. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

f. Mengurangi kesuburan tanah

g. Mengurangi kapasitas air tanah

h. Tanah menjadi tandus

20. Meningkatnya jumlah kendaraan di indonesia disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan manusia

akan nilai estetika dan manfaat dari kendaraan tersebut,seiring perkembangan zaman maka kebutuhan

tersebut akan semakin meningkat begitu pula dengan pencemaran sebagai efek negatifnya, dari

jawaban di bawah ini menurut anda untuk mengantisipasi keadaan tersebut, apa jawaban yang paling

tepat terkait dengan jumlah kendaraan dan akibat yang ditimbulkannya….

a. Pemerintah perlu mengeluarkan peraturan ketat mengenai tahun beroperasinya kendaraan

b. Pemerintah perlu membatasi jumlah unit kendaraan untuk diimport setiap tahunnya

c. Pemerintah mengeluarkan peraturan yang ketat dalam pembuatan surat izin mengemudi

d. Jawaban a, b dan c benar

Page 137: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Soal Uji Siklus 2

Nama :……………………………..

Kelas : ……………………………

Berilah tanda silang (x) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang benar!

26. Pengertian pencemaran air yang paling tepat adalah....

e. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi yang berasal dari kegiatan manusia ke perairan

f. Masuknya zat dan komponen lain ke perairan yang berasal dari industri sehingga tidak dapat digunakan

g. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan berubahnya tatanan perairan

akibat kegiatan manusia atau proses alam

h. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi serta komponen lainnya ke perairan sehingga tidak dapat

digunakan

27. Pada air sungai yang telah tercemar akan terlihat tanda-tanda....

e. Airnya jernih dan tidak berwarna c. Ditumbuhi eceng gondok yang subur

f. Terdapat berbagai jenis fauna d. Airnya berbau busuk

28. Berikut adalah dampak negatif akibat manusia membuang limbah padat sembarangan, kecuali....

e. Mengurangi keindahan lingkungan c. Berkembangnya berbagai jenis penyakit

f. Dapat menurunkan kualitas tanah d. Kesuburan tanah meningkat

29. Hasil kegiatan manusia yang mencemari air adalah sebagai berikut…

e. Limbah bekas pembuatan gerabah c. Zat kimia hasil penggunaan pestisida, insektisida dan

lain-lain

f. Limbah rumah tangga dari sisa sayur-sayuran d. Penggunaan pupuk organic

30. Meningkatnya zat hara diperairan dapat menyebabkan meningkatnya pertumbuhan ganggang menjadi pesat

(blooming) dengan cepat dan mati, untuk menguraikannya diperlukan oksigen yang banyak namun hal ini

menyebabkan berkurangnya oksigen dan mendorong kehidupan organism anaerob, peristiwa ini disebut….

a. Intensifikasi b. Ekstensifikasi c. Nitrifikasi b. Eutrofikasi

31. Berikut adalah upaya pencegahan pencemaran air, kecuali…

e. Gunakan air dengan bijaksana c. Kurangi penggunaan detergen

f. Buang sampah pada kali yang mengalir d. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan

serangga

32. Suatu wilayah yang kumuh,akan menimbulkan banyak masalah, perairan yang telah tercemar akan

mengganggu organism yang terdapat di dalamnya . bagai mana cara mengatasi pencemaran air di kota

besar….

e. Disalurkan ke laut b. Disalurkan ke sungai c. Disalurkan ke sawah d. Dibentuk

pengelolaan limbah

33. Pencemaran tanah adalah ….

e. Tanah semakin berkurang karena perkebunan

f. keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami

g. keadaan tanah berubah karena longsor

h. tanah semakin gembur

34. Salah satu sumber pencemaran tanah adalah ….

a. Sampah b. Kebakaran hutan c. Bahan bakar d. Plastik

35. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali ....

c. aktivitas gunung berapi c. pemakaian detergen secara berlebihan

d. pembakaran hutan d. kendaraan bermotor

36. Tanah yang ditanami secara terus menerus akan mengalami penurunan tingkat kesuburannya, salah

satu penyebab berkurangnya tingkat kesuburan tanah adalah…..

c. Penggunaan pupuk yang terus-menerus c. Penggunaan kotoran binatang ternak

untuk pupuk

d. Penggunaan pupuk organic d. Penggunaan pupuk sesuai kebutuhan

37. Bahan pencemar yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan ialah

c. logam berat dan pestisida c. gas belerang dan logam berat

Page 138: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

d. gas belerang dan karbon dioksida d. pestisida dan karbon dioksida

38. Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk memelihara kesuburan tanah ialah .

e. pembuatan saluran irigasi c. melakukan rotasi jenis tanaman

f. melindungi flora dan fauna d. melakukan reboisasi

39. Penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah diantaranya,....

e. Mengubur sampah plastic c. Membiarkan sampah sisa radioaktif

f. Sistem tanam terus menerus d. Pemakaian pupuk sesuai kebutuhan

40. Sumber daya tanah membutuhkan pengelolaan dalam pemanfaatannya. Berikut ini yang merupakan

salah satu contoh bentuk pengelolaan sumber daya tanah adalah …..

e. Penghijauan atau penanaman tanaman pada daerah yang bertanah tandus dan kritis

f. Pemupukan dengan pupuk kimia sercara intensif untuk mengoptimalkan produksi pertanian

g. Membuka kawasan hutan lindung untuk perkebunan inti rakyat

h. Pada daerah yang berada pada lereng pegunungan digunakan sebagai kawasan wisata

41. Cara pemusnahan sampah yang paling baik adalah….

c. Ditanam b. dihanyutkan c. didaur ulang d. Dibakar

42. Pengendalian pencemaran dapat di'akukan melalui tindakan-tindakan berikut ....

e. menempatkan kawasan industri di daerah pinggiran.

f. menekan laju pembuangan gas industry

g. mengubah hutan menjadi lahan atau daerah pertanian.

h. mengatur dan mengawasi gas emisi kendaraan bermotor

43. Salah satu upaya dalam pengendalian hama yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan adalah...

e. Penggunaan pestisida

f. Pengendalian dengan herbisida

g. Pengendalian secara biologis

h. Penyemprotan dengan insektisida

44. Sebelum melakukan daur ulang, hal yang penting dilakukan adalah ….

c. Pemilahan sampah c. pembuangan sampah

d. pembakaran sampah d. penumpukan sampah

45. Berikut ini yang tidak termasuk penyebab kerusakan sumber daya alam adalah …..

e. Terus meningkatkan permintaan akan sumber daya alam dan jasa lingkungan sebagai akibat

pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup manusia

f. Terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang tidak mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan

g. Pengaturan sumber daya alam secara bijaksana agar pengelolaannya dapat terselenggara secara

seimbang dan terpadu

h. Kelemahan dalam penegakan hukum terhadap pelaku perusak lingkungan

Page 139: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 1)

PERUSAKAN HUTAN DAN HUTAN GUNDUL

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan

lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

Tujuan : Menjelaskan pengertian pencemaran air, sumber-sumber pencemaran air dan akibat yang

ditimbulkan oleh pencemaran air

Nama : …………………………… Mata Pelajaran: IPA Biologi

……………………………

……………………………

……………………………

Kelas : …………………………… Pertemuan Ke: 1 (Satu)

PETUNJUK SINGKAT KEGIATAN BELAJAR

a. Perhatikan gambar dibawah ini dengan seksama

b. Baca dan pelajari isi materi tersebut secara kelompok.

c. Diskusi dan kerjakan Lembar Kerja Siswa sesuai kelompok .

d. Apabila ada hal yang belum dimengerti, silahkan ditanyakan kepada guru.

e. Kerja sama kelompok menentukan nilai plus kalian. Semangat dan kompak ya

Page 140: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Perhatikan Gambar

Gunakan literatur yang sesuai untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!

1. Tentukan permasalahan yang terdapat pada gambar di atas!

2. Faktor apa saja yang mengakibatkan pencemaran tersebut?

3. Bagaimanakah dampak pencemaran air tersebut bagi makhluk hidup yang terdapat di dalamnya?

4. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut?

5. Diskusikan dengan teman kelompokmu, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas!

Jawaban:

1.................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.......................................................................................................2..........................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

................................................3.................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...............4..................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.................................................................................................................................5................

...................................................................................................................................................

.....................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.......................................................................................................

Page 141: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 3)

PENCEMARAN AIR

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan

lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

Tujuan : Menjelaskan pengertian pencemaran air, sumber-sumber pencemaran air dan akibat yang

ditimbulkan oleh pencemaran air

Nama : …………………………… Mata Pelajaran: IPA Biologi

……………………………

……………………………

……………………………

Kelas : …………………………… Pertemuan Ke: 3 (Satu)

PETUNJUK SINGKAT KEGIATAN BELAJAR

f. Perhatikan gambar dibawah ini dengan seksama

g. Baca dan pelajari isi materi tersebut secara kelompok.

h. Diskusi dan kerjakan Lembar Kerja Siswa sesuai kelompok .

i. Apabila ada hal yang belum dimengerti, silahkan ditanyakan kepada guru.

j. Kerja sama kelompok menentukan nilai plus kalian. Semangat dan kompak ya

Page 142: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Perhatikan Gambar

Gunakan literatur yang sesuai untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!

6. Tentukan permasalahan yang terdapat pada gambar di atas!

7. Faktor apa saja yang mengakibatkan pencemaran tersebut?

8. Bagaimanakah dampak pencemaran air tersebut bagi makhluk hidup yang terdapat di dalamnya?

9. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut?

10. Diskusikan dengan teman kelompokmu, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas!

Jawaban:

1.................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.......................................................................................................2..........................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

................................................3.................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...............4..................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.................................................................................................................................5................

...................................................................................................................................................

.....................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.......................................................................................................

Page 143: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 2)

PENCEMARAN UDARA

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan

lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

Tujuan : Menjelaskan pengertian pencemaran udara, sumber-sumber pencemaran udara dan akibat yang

ditimbulkan oleh pencemaran udara

Nama : …………………………… Mata Pelajaran: IPA Biologi

……………………………

……………………………

……………………………

Kelas : …………………………… Pertemuan Ke: 2 ( Dua)

PETUNJUK SINGKAT KEGIATAN BELAJAR

k. Perhatikan gambar dibawah ini dengan seksama

l. Baca dan pelajari isi materi tersebut secara kelompok.

m. Diskusi dan kerjakan Lembar Kerja Siswa sesuai kelompok .

n. Apabila ada hal yang belum dimengerti, silahkan ditanyakan kepada guru.

o. Kerja sama kelompok menentukan nilai plus kalian. Semangat dan kompak ya

Page 144: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …

Perhatikan Gambar

Gunakan literatur yang sesuai untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!

1. Tentukan permasalahan yang terdapat pada gambar di atas!

2. Faktor apa saja yang mengakibatkan pencemaran tersebut?

3. Bagaimanakah dampak pencemaran tersebut bagi makhluk hidup yang terdapat di dalamnya?

4. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut?

5. Diskusikan dengan teman kelompokmu, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas!

Jawaban:

1.................................................................................................................................................

.............................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.............................................................................................................................2....................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

......................................................................3...........................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.....................................4............................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

....5.............................................................................................................................................

...........................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

.......................................................................................................

Page 145: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 146: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 147: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 148: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 149: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 150: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 151: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 152: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 153: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …
Page 154: PENERAPAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI …