Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada...

download Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Kelas 8 Smp n 2 Kerek

of 25

Transcript of Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada...

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    1/25

    PENERAPAN ASESMEN KINERJA DALAM PRAKTIKUM

    GUNA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

    BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

    POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN KELAS 8

    SMP N 2 KEREK

    PROPOSAL

    Oleh

    AIDHA DWI TRISTANTI

    NPM : 1103090132

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE ( UNIROW ) TUBAN

    MARET 2013

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    2/25

    BAB I

    PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAH

    Biologi adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang makhluk hidup

    dan kehidupannya. Dewasa ini pengajaran biologi belum mencapai hasil yang

    maksimal, sehingga muncul isu bahwa penguasaan konsep konsep biologi

    masih jauh dari yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar dalam bidang Ilmu

    Pengetahuan Alam (IPA) dapat diketahui dari hasil Ujian Naasional ( UN ).

    Ujian Nasional merupakan rangkaian sistem pendidikan di Indonesia yangharus diikuti oleh setiap pelajar di Indonesia. Pelaksanaan UN SMP bertujuan

    mengevaluasi kompetensi lulusan SMP dengan standar yang telah ditetapkan

    oleh pemerintah melalui Badan Standar Pendidikan Nasional (BSPN) ( Dian

    Surdijani, 2008 ). Menurut informasi dari lapangan penilaian hasil belajar

    hanya menekankan pada hasil dan kurang memperhatikan aspek lain yaitu

    proses.

    Kemudian masyarakat umumnya beranggapan bahwa hasil UN

    merupakan keberhasilan pada proses pendidikan siswa selama 3 tahun di

    SMP/MTs. Pandangan tersebut mendorong guru berlomba lomba

    menyampaikan materi sebanyak sebanyaknya untuk mempersiapkan anak

    didik dalam mengikuti Ujian Nasional. Hal tersebut diatas oleh Abdul Malik

    Fajar ( dalam harian Kompas, 1996 ) dinyatakan bahwa yang terjadi

    kemudian anak didik dipaksa untuk melahap semua informasi guru tanpa

    diberi peluang sedikitpun pada siswa untuk melaksanakan refleksi secara

    kritis.

    Penilaian merupakan serangkaian keiatan untuk memperoleh,

    menganalisis dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar siswa yang

    dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi

    informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian

    penilaian yang diberikan pada siswa harus berdasar pada informasi yang

    dapat dilihat dalam bentuk data, siperoleh dari segala kegiatan belajar biologi.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    3/25

    Seseorang yang telah belajar sesuatu akan mengalami perubahan tingkah

    laku. Sifat tingkah laku sebagai hasil proses belajar dapat digolongkan pada

    tiga aspek yaitu pengetahuan, ketrampilang dan sikap. Selama ini tampaknya

    penilaian hanya berdasar pada hasil ulangan saja atau aspek pengetahuan,

    tanpa memperhatikan aspek seperti sikap dan ketrampilan siswa untuk

    mengambangkan kepribadian serta kurang memperhatikan keaktifan siswa

    dalam proses pembelajaran. Dengan penyampaian materi secara teoritis saja,

    maka aspek ketrampilan yang diharapkan tidak dapat berkembang dengan

    baik. Aspek ketrampilan akan lebih berkembang jika ditunjang dengan

    kegiatan praktikum.

    Khususnya untuk mempelajari Biologi, ada pokok bahasan tertentu yang

    kurang dapat berhasil jika tidak ditunjang dengan metode yang melibatkan

    kegiatan praktikum. Praktikum dapat digunakan untuk menemukan prinsip

    tertentu atau menjelaskan tentang prinsip prinsip yang dikembangkan.

    Demikian juga kegunaan praktikum tidak sekedar untuk mempraktekkan

    kebenaran teori tetapi dapat pula mengembangkan proses berpikir. Karena itu

    praktikum jangan hanya mempersoalkan hasil akhirnya tetapi bagaimana

    proses selama berjalannya praktikum dengan tidak mengabaikan kinerja

    siswa.

    Hal hal yang diuraikan di atas kurang diperhatikan oleh sebagian

    pengajar, dan informasi tentang kemajuan kinerja dan keaktifan siswa tidak

    dapat dilihat secara keseluruhan. Untuk mengetahui kemajuan kinerja dan

    keaktifan siswa secara keseluruhan, dapat dilaksanakan melelui alternatif

    penilaian kinerja dan keaktifan siswa yaitu asesmen kinerja ( asessment

    performance ).

    Asesmen kinerja atau penilain kinerja merupakan salah satu penilaian

    dimana guru mengamati dan membuat pertimbangan tentang demonstrasi

    siswa dalam hal kecakapan dan menghasilkan suatu produk. Berdasarkan

    latar belakang masalah tersebut maka salah satu alternatif penilaian keaktifan

    siswa adalah dengan menggunakan asesmen kinerja.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    4/25

    Dengan pemikiran di atas penulis mengadakan penelitian tentang

    penerapan asesmen kinerja pada praktikum pembelajaran Biologi pokok

    bahasan gerak pada tumbuhan.

    B. IDENTIFIKASI MASALAH

    Dari uraian latar belakang masalah dan berdasarkan observasi yang

    dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran biologi, dapat diidentifikasi

    beberapa faktor yng yang berpengaruh terhadap keaiktifan dan hasil belajar

    siswa dalam pembelajaran biologi yaitu:

    1.

    Apakah penerapan asesmen kinerja berupa rubrik dapat

    meningkatkan keaktifan siswa?

    2. Apakah dalam penerapan asesmen kinerja pada pokok bahasan gerak

    pada tumbuhan dapat meningkatan antusias siswa dalam praktikum

    biologi?

    3. Apakah dalam penerapan asesmen kinerja dapat memberikan

    penilaian yang menyeluruh terhadap kinerja siswa?

    C. BATASAN MASALAH

    Penelitian ini hanya pada proses penerapan asesmen kinerja berupa

    rubrik pada praktikum biologi pokok bahasan gerak pada tumbuhan yang

    dilakukan di SMP N 2 Kerek Kabupaten Tuban.

    D. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai

    berikut:

    1. Bagaimana cara penerapan asesmen kinerja untuk meningkatkan

    aktifitas siswa pada praktikum gerak pada tumbuhan?

    2. Apakah asesmen kinerja dapat mempengaruhi keaktifan siswa dalam

    praktikum pada pemebelajaran biologi?

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    5/25

    E. DEFINISI OPERASIONAL

    Pembelajaran Biologi adalah proses pengajaran ilmu alam khusunya

    menyangkut makhluk hidup baik mikroba, tumbuhan, hewan maupun

    manusia pada siswa. Upaya upaya yang dilakukan di dalam pembelajaran

    dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber

    belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan

    strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan

    pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

    Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih

    strategi pembelajaran.

    F. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Mendiskripsikan cara penerapan asesmen kinerja dalam prakikum

    pembelajaran Biologi pokok bahasan gerak pada tumbuhan pada

    siswa kelas VIII SMP N 2 Kerek Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran

    2012 / 2013.

    2. Mendiskripsikan dampak kegiatan belajar mengjar dengan

    menerapkan asesmen kinerja dalam pembelajaran Biologi pokok

    bahasan gerak pada tumbuhan pada siswa kelas VIII SMP N 2 Kerek

    Kabupaten Tuban.

    G. KEGUNAAN PENELITIAN

    Penelitian ini memiliki manfaat sebagai sebagai berikut:

    1. Siswa :

    Terlibat aktif dalam pembelajaran dan mendapatkan suasana

    pembelajaran yang tidak hanya mengasah kemampuan kognitif tetapi

    juga mengasah kemampuan psikomotorik sehingga hasil belajar

    siswa dapat meningkat.

    2. Guru :

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    6/25

    Mendapatkan cara evaluasi dan penilaian yang bervariasi

    sehingga dapat menuntaskan materi pembelajaran dengan hasil yang

    memuaskan.

    3.

    Lembaga :

    a. Memberi alternatif bagi upaya perbaikan mutu proses penilaian

    kegiatan belajar mengajar biologi di SMP N 2 Kerek, khususnya

    melalui penggunaan asesmen kinerja, sehingga secara bertahap

    kemampuan penilaian guru terhadap siswa semakin baik.

    b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah

    satu alternatif penilaian kinerja dalam pembelajaran Biologi

    pokok bahasan gerak pada tumbuhan pada dengan pemanfaatan

    metode penilaian dalam mencapai tujuan pembelajaran.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    7/25

    BAB II

    LANDASAN TEORIA. PENGAJARAN DAN EVALUSI

    Evaluasi merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan belajar

    mengajar. Evaluasi merupakan suatu komponen yang erat kaitannya dengan

    komponen komponen yang lain dalam pengajaran. Dapat dikatakan bhwa

    evaluasi dan pengajaran itu saling membantu. Evalusi haruslah membantu

    pengajaran dalam mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi

    yang telah dilakukan secara tidak benar dapat mematikan semangat siswadalam belajar. Sebaliknya evaluasi yang dilakukan dengan baik dan benar

    seharusnya dapat meningkatkan mutu dan aktivitas siswa. Dengan kegiatan

    evaluasi dapat membantu guru untuk memperbaiki cara mengajar dan

    membantu siswa dalam meningkatkan cara belajarnya.

    Popham (1995) menyatakan bahwa asesmen harus menjadi bagian dari

    pengajaran dan tidak bisa dipisahkan, dalam arti asesmen dan pengajaran

    merupakan dua hal yang saling mendukung. Pendapat senada dikemukakan

    oleh Gronlund (1994) yang menyatakan bahwa penilaian ( assesment ) dan

    pengajaran ( instruction ) merupakan dua hal yang saling mendukung dalam

    proses pembelajaran, sehingga kegiatan proses belajar mengajar yang efektif

    membutuhkan pengembangan kita dalam mengelola pembelajaran,

    bagaimana kita mengajar, mengorganisasikan pelaksanaan KBM, dan proses

    asesmen, dengan menekankan asesmen sebagai bagian dasar dari program

    pengajaran. Pendapat serupa dikemukakan oleh Deforges (1995) menyatakan

    bahwa penilaian memiliki pengaruh yang cukup penting pada pengajaran,

    pembelajaran, dan proses interaksi kelas sehingga penilaian mempengaruhi

    metode belajar siswa, kemajuan dan sikap siswa.

    1. Arti Penilaian

    Dari segi istilah, evaluasi mengandung pengertian sebagai suatu

    tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuautu. Dalam

    kaitannya dengan pendidikan, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu

    tindakan atau suatu proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    8/25

    diketahui mutu atau hasil hasilnya. Menurut Nana Sudjana ( 1990 )

    penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek

    tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.

    Dalam hubungannya dengan kegiatan pengajaran, Gronlund

    merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses yang sistematis

    untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan

    tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.

    2. Fungsi Penilaian

    Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan

    tujuan eval uasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan

    yang telah dikemukakan di muka tersirat bahwa tujuan evaluasi

    pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan

    menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan

    siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler. Di samping itu, juga

    dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk

    mengukur atau menilai sampai di mana keefektifan pengalaman-

    pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode

    mengajar yang digunakan. Dengan demikian, dapat dikatakan betapa

    penting peranan dan fungsi evaluasi itu dalam proses belajar-mengajar.

    Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran

    dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu:

    Pertama, untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta

    keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar

    selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi yang diperoleh itu

    selanjutnya dapat digunakan unuk memperbaiki cara belajar siswa

    (fungsi formatif) dan atau untuk mengsi rapor atau Surat Tanda Tamat

    Belajar, yang berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus-

    tidaknya seorang siswa dan suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi

    sumatif).

    Kedua, untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.

    Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    9/25

    saling berkaitan satu sama lain. Komponen komponen dimaksud antara

    lain adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan

    belajar-mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur serta alat

    evaluasi.

    Ketiga, untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK). Hasil-hasil

    evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat

    dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para

    konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya seperti antara lain untuk

    membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekurangan

    atau kemampuan siswa, untuk mengetahui dalam hal-hal apa seseorang

    atau sekelompok siswa mememerlukan pelayana remedial, sebagai dasar

    dalam menangafli kasus-kasus tertentu di antara siswa, dan sebagai acuan

    dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka bimbingan

    karier.

    Keempat, untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum

    sekolah yangbersangkutan. Seperti telah dikemukakan di muka, hampir

    setiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai

    keberhasilan bealajar siswa dan menilai program pengajaran, yang berarti

    pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum.

    Seorang guru yang dinamis tidak akan begitu saja mengikuti apa yang

    tertera di dalam kurikulum, ia akan selalu berusaha untuk menentukan

    dan memilih materi materi mana yang sesuai dengan kondisi siswa dan

    situasi lingkungan serta perkembangan masyarakat pada masa itu. Materi

    kurikulum yang dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan

    kebutuhan masyarakat akan ditinggalkannya dan diganti dengan materi

    yang diangap sesuai. Benar apa yang dikatakan oleh para pakar

    kurikulum bahwa pada hakikatnya kurikulum sekolah ditentukan oleh

    guru.

    Meskipun pada umumnya di Indonesia kurikulum sekolah disusun

    seacra nasional dan berlaku untuk semua sekolah yang sejenis dan

    setingkat, guru-guru dapat ikut serta menyusun kurikulum, atau duduk

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    10/25

    dalam panitia penyusun kurikulum, atau setidak-tidaknya memberikan

    saran dan pendapatnya. Sebaliknya, panitia penyusun kurikulum biasanya

    mencari rnasukan-masukan dari para pelaksana kurikulum di lapangan,

    termasuk para pengawas-penilik, kepala sekolah, dan guru-guru.

    Demikianlah betapa penting peranan dan fungsi evaluasi bagi

    pengembangan dan perbaikan kurikulum.

    3. Aspekaspek yang Dinilai

    Perubahan perilaku yang diharapkan dalam proses pengajaran

    mengacu dan menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor,

    sehingga tujuan belajar atau tujuan instruksional yang dirumuskan harus

    mengacu pada tiga aspek tersebut. Tujuan instruksional dibedakan

    menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif

    (sikap/perasaan) dan ranah psikomotorik (ketrampilan fisik).

    Menurut Stiggins ( dalam Sugiyarti, 13) lima macam hasil belajar

    yang dapat dinilai oleh guru di dalam kelas meliputi: (1) knowledge

    outcomes; (2) reasoning outcomes; (3) skill outcomes; (4) product

    outcomes, dan (5) affectives outcomes. Knowledge outcomes berkaitan

    dengan penguasaan materi pelajaran baik melalui hafalan maupun

    penunjukkan, reasoning outcomes berkaitan dengan cara cara

    menggunakan knowledge outcomes dalam memecahkan masalah,

    product outcomes berkaitan dengan perangkat yang dimiliki siswa untuk

    dapat membuat sesuatu sebagai hasil penguasaan materi yang disajikan,

    affective outcomes berkaitan dengan perasaan siswa sebagai hasil dari

    belajar dan penerapan materi yang telah disajikan.

    Berdasarkan hal tersebut maka Eddy M. Hidayat ( 1998:1)

    menyatakan bahwa penilaian hasil belajar tidak cukup dengan cara tes (

    paperpencil tes ), tetapi perlu menggunakan keragaman cara penilaian,

    terutama untuk tingkat keterpahaman siswa. Penilaian yang digunakan di

    kelas merupakan pengembangan dari guru itu sendiri, yang meliputi hal

    hal yang lebih jauh daripada koleksikoleksi tes tertulis.

    4.

    Prinsipprinsip Dalam Penilaian Hasil Belajar

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    11/25

    B. ASESMEN KINERJA

    Penilaian kinerja adalah proses mengumpulkan data dengan cara

    pengamatan yang sistematik untuk membuat keputusan tentang individu.

    Penilaian kinerja terutama sangat sesuai dalam menilai keterampilan.

    Keterampilan peserta didik yang dapat dinilai meliputi keterampilan proses

    intelektual (seperti keterampilan observasi, berhipotesis, menerapkan konsep,

    merencanakan serta melakukan penelitian, dan lain-lain). Penilaian kinerja

    sangat tepat bila digunakan dalam kegiatan praktikum. Bentuk penilaian

    kinerja yaitu kinerja klasikal, asesmen kinerja kelompok, asesmen kinerja

    personal.

    Penilaian kinerja tidak menggunakan kunci jawaban dalam menentukan

    skor, melainkan menggunakan pedoman penskoran berupa rubrik. Untuk

    menjamin reliabilitas, keadilan dan kebenaran penilaian maka perlu

    dikembangkan kriteria atau rubrik untuk pedoman menilai hasil kerja.

    Penilaian kinerja tidak hanya bergantung pada jawaban benar atau salah.

    Sebagaimana halnya dengan asesmen bentuk essay, observasi yang dilakukan

    oleh guru dalam rangka melakukan pertimbangan-pertimbangan subyektif

    berkenaan dengan level prestasi yang dicapai siswa. Evaluasi ini didasarkan

    pada perbandingan kinerja siswa dalam mencapai standar excellent

    (keunggulan, prestasi) yang telah dicapai sebelumnya.

    Penilaian kinerja merupakan salah satu bentuk penilaian yang mencoba

    melihat kompetensi siswa tidak hanya dari segi kognitif saja, akan tetapi

    dilihat dari sudut pandang psikomotorik siswa. Sehingga dengan penilaian ini

    upaya untuk menilai siswa seutuhnya semakin baik, sehingga sesuai dengan

    prinsip penilaian yaitu yang harus bersifat menyeluruh. Berdasarkan para

    peneliti sebelumnya, penilaian kinerja merupakan salah satu bentuk penilaian

    yang lebih menuntut siswa untuk menampilkan keterampilan kinerjanya.

    Pengertian dasar penilaian kinerja adalah penilaian yang mengharuskan

    peserta didik untuk mempertunjukan kinerja, bukan menjawab atau memilih

    jawaban dari sejumlah jawaban yang ada.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    12/25

    Penilaian kinerja adalah suatu bentuk tes dimana siswa diminta untuk

    melakukan aktivitas khusus dibawah pengawasan penguji (guru), yang akan

    mengobservasi penampilannya dan memuat keputusan tentang kualitas hasil

    belajar yang didemonstrasikan.

    Penilaian kinerja merupakan penilaian yang pelaksanaannya melibatkan

    siswa didalam suatu kegiatan yang menuntun siswa untuk menunjukan

    kemampuanya baik berupa proses maupun produk. Penilaian ini

    menginginkan anak didik untuk dapat mendemonstrasikan bahwa mereka

    dapat mengerjakan tugas tertentu, seperti menulis esai, melakukan

    eksperimen, menginterpretasi sesuatu. Penilaian kinerja adalah berbagai

    macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk

    mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang

    mendalam. (Setiadi, 2006). Selain itu juga, penilaian kinerja secara sederhana

    didefinisikan sebagai penilaian terhadap proses perolehan, penerapan

    pengetahuan, dan keterampilan, melalui proses pembelajaran. (Zainul, 2007)

    Sejalan dengan itu, beberapa ahli juga mempunyai pendapat lain seperti

    Penilaian kinerja adalah pencapaian yang dilakukan oleh siswa dengan

    menunjukan bahwa mereka telah menguasai kemampuan dan keterampilan

    spesifik dengan melakukan atau memproduksi sesuatu. (Nazaruddin, 2009:).

    Penilaian kinerja merupakan salah satu penilaian yang menghendaki siswa

    untuk mendemonstrasikan keterampilan spesifik (tertentu) dan kompetensi

    yang dikuasainya melalui unjuk kerja atau memproduksi suatu produk

    tertentu.

    Penilaian kinerja juga merupakan pencapaian yang melibatkan siswa

    didalam aktivitas yang memerlukan demonstrasi tentang keterampilan

    tertentu atau ciptaan produk yang telah ditetapkan. (Sukmana, 1994). Dengan

    penilaian kinerja, guru dapat mengobservasi secara langsung mengenai

    kinerja yang ditunjukkan siswa sekaligus dapat membuat keputusan tentang

    kualitas hasil belajar yang ditunjukannya.

    Penilaian kinerja dapat dijadikan dasar evaluasi terhadap kemampuan

    yang ditampilkan oleh siswa baik berupa proses maupun berupa hasil.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    13/25

    Asesmen kinerja juga dapat memperbaiki proses pembelajaran karena

    asesmen kinerja membantu guru untuk membuat keputusan selama proses

    pembelajaran masih berjalan. (Zainul, 2007). Penilaian kinerja mempunyai

    dua karakteristik dasar, yaitu: (Setiadi, 2004)

    a. Peserta tes diminta untuk mendemontrasikan kemampuannya dalam

    mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas

    (perbuatan).

    b. Produk dari penilaian kinerja lebih penting daripada perbuatannya.

    Selain itu tiga ciri utama asesmen kinerja yang setidaknya harus dimiliki

    adalah: (1) multi kriteria, kinerja siswa harus menggunakan penilaian yang

    lebih dari satu kriteria; (2) standar kualitas yang spesifik; (3) adanya

    judgment penilaian. (Zainul, 2007). Asesmen kinerja membutuhkan penilaian

    yang bersifat manusiawi untuk menilai bagaimana kinerja siswa dapat

    diterima secara nyata (real).

    Penilaian kinerja merupakan salah satu alternatif penilaian yang

    difokuskan pada suatu aktivitas pokok, yaitu observasi pada saat

    berlangsungnya unjuk keterampilan dan evaluasi hasil cipta atau produk.

    (Herdiana, 2006). Proses penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati saat

    siswa melakukan aktivitas di kelas atau menciptakan suatu hasil karya yang

    sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Kecakapan yang ditampilkan siswa

    adalah yang dinilai. Penilaian kecakapan siswa didasarkan pada perbandingan

    antara kinerja siswa dengan target yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,

    kinerja siswa disesuaikan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.

    Penilaian kinerja yang dilakukan dalam penelitian ini, merupakan proses

    penilaian yang menilai siswa dalam kegiatan praktikum. Dengan kata lain

    yang dinilai dalam aktivitas pembelajaran siswa adalah proses siswa dalam

    praktikum dibidang perikanan, juga hasil yang telah dicapai siswa dari

    kegiatan kinerja yang telah dilakukan oleh mereka. Oleh karena itu, dalam

    kegiatan penilaian kinerja ini siswa harus berupaya untuk menunjukan

    keterampilan yang siswa kuasai dalam kompetensi yang menjadi standar

    penilaian. Selain siswa dinilai ketika proses kegiatan belajar mengajar, juga

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    14/25

    hasil karya yang dibuat oleh siswa harus menjadi bagian dari penilaian juga.

    Penilaian kinerja juga berguna bagi guru diantaranya untuk menilai hasil

    belajar siswa, membangun/membentuk kriteria-kriteria untuk memastikan

    evaluasi yang dibuat tidak menimbulkan kesalahan dan menentukan berbagai

    keterampilan yang dapat membentuk karateristik siswa.

    C. PRAKTIKUM

    Metode menyangkut jenis kegiatan fisik apa yang dilakukan dalam

    pembelajaran. Sedangkan dalam pembelajaran IPA sering dikaitkan dengan

    kegiatan laboratorium. Di dalam laboratorium dapat dilakukan banyak

    kegiatan seperti praktikum, demonstrasi, latihan dan penugasan ( Ali

    Mutasin, 2012 : 16 ).

    Praktikum mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan proses

    belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip

    prinsip yang dikembangkan. Fungsi praktikum tidak diartikan sebagai

    kegiatan belajar mengajar yang sekedar untuk mengecek atau mencocokkan

    kebenaran teori yang telah diajarkan di kelas. Praktikum biologi bukanlah

    sekedar untuk mempraktekkan apakah reaksi cocok dengan teori, tetapi juga

    harus mengembangkan proses berpikir. Dengan kata lain, praktikum biologi

    tidak hanya mempersoalkan hasil akhirnya, tetapi bagaimana proses berpikir

    dapat ikut berkembang.

    Penggunaan metode praktikum mempunyai beberapa keuntungan, yaitu

    dapat memberikan gambaran yang konkrit tentang suatu peristiwa, siswa

    dapat mengamati proses, siswa dapat mengembangkan ketrampilan berpikir

    kritis dan mengembangkan sikap ilmah, serta membantu uru untuk mencapai

    tujuan pengjaran yang lebih efektif dan efisien.

    Beberapakan hal yang perlu dipersiapkan guru supaya penggunaan

    metode praktikum benar benar dapat memberikan manfaat bagi siswa dan

    juga bagi guru.

    1. Menentukan tujuan praktikum

    2. Menyiapkan prosedur praktikum

    3.

    Menyiapkan lembar pengamatan

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    15/25

    4.

    Menyiapkan alat dan bahan

    5. Menyiapkan lembar observasi kegiatan praktikum

    Persiapan dan kegiatan yang perlu dan harus dilakukan siswa, yaitu:

    2.

    Mempelajari tujuan dan prosedur praktikum

    3. Menggunakan alat dan bahan dalam percobaan

    4. Mengamati percobaan

    5. Mengambil, menyajikan dan menganalisis data

    6. Menyimpulkan hasil percobaan

    7. Mengkomunikasikan hasil percobaan

    Praktikum IPA mempunyai peranan yang sesuai dengan tujuan

    pendidikan IPA ialah untuk mengembangkan prosuk dan proses IPA pada diri

    anak didik. Metode laboratorium dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

    Sejalan dengan itu, praktikum dapat meningkatkan kemampuan dalam segi

    pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Selain itu metode labratorium juga dapat

    membuat bagian teori ilmu pengetahuan lebih nyata dan menarik.

    D. BIOLOGI

    1.

    Pengertian Biologi

    Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya.

    Biologi memiliki cabangcabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik

    lagi tentang makhluk hidup.

    Biologi berasal dari bahasa Inggris: biology dan gabungan kata dari

    bahasa Yunani yaitu , bios, yang berarti "kehidupan" atau "peradaban";

    , dan logos, yang berarti "kata" atau "ilmu" atau "alasan").

    Biologi adalah studi ilmiah tentang kehidupan makhluk hidup. Biologi

    mempelajari struktur, fungsi, pertumbuhan, asal, evolusi, distribusi benda

    hidup, morfogenesis, reproduksi, patogenesis, dan sebagainya. Biologi

    berkaitan erat dengan deskripsi karakteristik dan perilaku organisme individu

    dan spesies secara keseluruhan, dan reproduksi organisme hidup dan interaksi

    antara mereka dan lingkungan. Bidang ini menjelaskan bagaimana organisme,

    fungsi mereka, cara dan sebab spesies, serta interaksi sesama mereka dan

    alam sekeliling.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    16/25

    Biologi berfokus pada ciri-ciri fisik, perilaku dan kebiasaan hidup

    makhluk hidup pada saat sekarang maupun masa silam, bagaimana cara

    mereka dihasilkan dan berinteraksi antara sesama mereka dan lingkungan.

    Bahkan kini ada ahli biologi yang mengkaji kemungkinan hewan yang akan

    berevolusi pada masa akan datang dan juga yang ada di planet-planet yang

    lain.

    Biologi banyak melakukan pengamatan benda hidup maupun benda mati

    mulai dari struktur biologi molekul organel, sel, agregat sel, jaringan dan

    organ pada organisme yag kompleks. Dalam konteks yang lebih luas, perilaku

    organisme individu dan interaksi mereka dengan orang lain dan lingkungan

    juga diteliti dengan menggunakan dan menghasilkan metode, teori dan model.

    Kata biologi modern diperkenalkan pertama oleh Gottfried Reinhold

    Treviranus (biologie oder Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan oleh

    Jean-Baptiste Lamarck (Hydrog, ologie, 1802). Kata Biologi itu sendiri

    diperkenalkan dibuat pada tahun 1800 oleh Karl Friedrich Burdach, tetapi ia

    muncul dengan memperkenalkan buku pada judul Jilid 3 buku Michael

    Christoph Hanov Philosophiae naturalis sive physicae dogmaticae: Geologia,

    biologia, phytologia generalis et dendrologia, diterbitkan pada 1766. Pada

    masa kini, kata biologi tersebut mencakup bidang akademik yang lebih luas

    yang sering dilihat sebagai bidang yang tersendiri.

    Kebanyakan sains biologi merupakan disiplin khusus. Botani merupakan

    penelitian tumbuh-tumbuhan, zoologi merupakan penelitian hewan, dan

    mikrobiologi merupakan penelitian mikroorganisme. Bidang lain dalam

    biologi adalah berdasarkan skala organisme dikaji dan metode mempelajari

    mereka. Biokimia mempelajari kimia dasar hidup, biologi molekul mengkaji

    interaksi sistem molekul biologis yang kompleks, biologi sel mempelajari

    benda binaan kehidupan dasar, yaitu sel, sedangkan fisiologi merupakan

    kajian fungsi jaringan dan organ organisme fisik dan kimia, dan ekologi

    merupakan studi hubungan sesama berbagai organsima dan alam sekeliling

    mereka.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    17/25

    Biologi adalah studi tentang kehidupan. Biologi memiliki cakupan

    bidang penelitian yang luas yakni :

    a. pada skala atom skala molekul, melalui biologi molekuler, biokimia

    b.

    pada skala selular, melalui biologi sel

    c. pada skala multi selular, melalui fisiologi, anatomi, dan histologi

    d. pada tingkat pembangunan atau ontogeni setiap organisme, melalui

    biologi perkembangan (developmental biology)

    e. pada tingkat pewarisan antara orang tua dan keturunan melalui

    genetika

    f.

    pada tingkat kebiasaan grup ethologi

    g. pada tingkat keseluruhan populasi, melalui genetika populasi

    h. pada skala berbagai spesies dari keturunan, melalui sistematis

    i.

    pada tingkat populasi saling terkait dan habitat mereka melalui

    lingkungan dan biologi evolusi

    j. dan jangkauan melalui xenobiologi pada tahap kehidupan selain di

    bumi.

    2.

    Pembelajaran Biologi

    Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan pengalaman

    meliputi perubahan kemampuan berpikir, bertindak dan perasaan. Proses

    belajar melibatkan berbagai aktivitas baik fisik, mental maupun perasaan

    yang juga melibatkan berbagai komponen yang secara langsung maupun

    tidak langsung ikut mempengaruhi proses dan hasil belajar. Pembelajaran

    juga bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum

    suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Nana Sudjana, 2001: 1).

    Belajar terjadi apabila suatu stimulus bersama dengan ingatan

    mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatan (tingkah

    lakunya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

    sesudah ia mengalami situasi tadi. Witherington (1985: 79-80)

    menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian

    yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa

    kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    18/25

    Secara umum pembelajaran merupakan suatu proses atau cara

    menjadikan peserta didik belajar. Ahmadi, Abu, dan Akhmad Rohani

    (1991: 1) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan aktivitas yang

    sistematis dan terdiri dari beberapa komponen. Masing-masing komponen

    tersebut tidak bersifat terpisah, tetapi harus berjalan secara teratur saling

    bergantung dan berkesinambungan.

    Menurut Ahmadi, Abu, dan Akhmad Rohani (1991: 4) pembelajaran

    biologi sendiri sebenarnya merupakan suatu proses menjadikan peserta

    didik belajar biologi sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran

    yang telah ditetapkan .

    Teknologi pendidikan sebagai salah satu komponen pendidikan

    biologi memegang peranan penting dalam belajar siswa. Hal ini

    dikarenakan melalui teknologi pendidikan siswa dapat belajar dari

    berbagai sumber dan belajar dengan teknologi. Teknologi pendidikan

    bersama-sama dengan komponen biologi sebagai ilmu dan subyek didik

    beserta karakteristiknya, membentuk satu kesatuan pendidikan biologi.

    Desentralisasi pendidikan akan membutuhkan paradigma dan peran

    baru untuk administrasi pendidikan. Komponen utama dalam peran baru

    ini yaitu meliputi; monitoring yang efisien, pengidentifikasian kebutuhan

    dan menempatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain untuk

    menghadapi kebutuhannya. Pada umumnya masalah-masalah utama

    pendidikan berdasarkan sistemnya, dan sekarang potensi sumber daya

    manusia di semua sektor tidak dimanfaatkan secara penuh. Kebanyakan

    penelitian dan pengembangan yang dimulai pada masa transisi baru ini

    seharusnya diarahkan pada pengembangan sistem komunikasi yang

    memberdayakan beberapa sektor pendidikan untuk membantu

    pengembangan dan arah masa depan pendidikan di Indonesia (Ahmad

    Azies, 2008).

    Pendidikan sebagai bagian dari kehidupan manusia sebenarnya juga

    merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi

    ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    19/25

    penerus suatu bangsa. Menyikapi kenyataan di atas, maka sudah

    waktunya komunitas pendidikan sadar betapa pentingnya lalu lintas

    informasi bagi pengembangan seluruh sumber daya pendidikan yang

    meliputi: manusia, sarana, prasarana, kurikulum, dan alam serta

    lingkungan hidup. Oleh karena itulah sudah sepantasnya pendidikan perlu

    menggunakan internet sebagai media dan sumber belajar (Ahmad Azies,

    2008).

    E. POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN

    Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan juga bergerak

    walaupun dengan cara berbeda dengan hewan. Gerak tumbuhan sangat

    terbatas, tidak bisa berpindah tempat (gerak pasif), sedangkan hewan bisa

    bergerak berpindak tempat (gerak aktif).

    Tumbuhan dapat menanggapi atau merespon rangsangan tertentu dari

    lingkungannya dengan cara menggerakkan sebagian tubuhnya. Rangsangan

    yang dimaksud dapat berupa cahaya, air, zat kimia, gravitasi bumi, dan lain-

    lain. Gerak pada tumbuhan dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Gerak Esionom (Etionom)

    Gerak etionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya

    rangsangan dari luar. Gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak

    tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.

    Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya

    dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak

    misalnya cabang, daun, kuncup bunga, sulur. Gerak tropisme dapat

    dibedakan menjadi berikut ini:

    a. Tropisme positif, apabila arah geraknya menuju sumber rangsang.

    b. Tropisme negatif, apabila arah geraknya menjauhi sumber

    rangsang.

    Ditinjau dari macam-macam sumber rangsangnya tropisme dibedakan

    menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan

    tigmotropisme.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    20/25

    Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan

    cahaya. Fototropisme dibedakan menjadi dua yaitu fototropisme positif

    dan fototropisme negatif. Fototropisme positif adalah gerak pada

    tumbuhan yang mendekati cahaya, contohnya gerak bunga matahari yang

    selalu menghadap ke arah sinar matahari. Fototropisme negatif adalah

    gerak pada tumbuhan yang menjauhi cahaya, contohnya gerak tumbuh

    ujung akar yang menjauhi cahaya.

    Gambar 1. Gerak fototropisme

    Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi

    bumi. Berdasarkan arah gerakannya, geotropisme dibagi menjadi

    geotropisme positif yaitu gerak tropisme yang arah gerakannya mendekati

    gravitasi bumi, contohnya gerak ujung akar yang selalu menuju pusat bumi

    dan geotropisme negatif yaitu gerak tropisme yang arah geraknya

    menjauhi gravitasi bumi, contohnya gerak ujung batang yang sedang

    mengalami pertumbuhan.

    Gambar 2. Gerak geotropisme

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    21/25

    Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air.

    Contohnya gerak akar yang menuju ke daerah yang kadar airnya tinggi.

    Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh zat

    kimia tertentu. Berdasarkan arah geraknya dibagi menjadi kemotropisme

    positif yaitu arah gerak tumbuhan mendekati zat kimia contohnya gerak

    ujung akar menuju zat kimia dalam pupuk, sedangkan kemotropisme

    negatif adalah gerak tumbuhan menjauhi zat kimia contohnya akar

    tumbuhan yang menjauhi racun.

    Tigmotropisme adalah gerak bagian karena rangsangan sentuhan atau

    persinggungan. Misalnya gerak membelit ujung sulur pada anggur,

    semangka, kacang panjang, pare, sirih, dan lain-lain.

    Gambar 3. Gerak tigmotropisme pada sulur sirih

    Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak

    dipengaruhi oleh datangnya rangsangan. Gerak nasti dapat dibedakan

    manjadi fotonasti, niktinasti, tigmonasti, termonasti dan nasti kompleks.

    Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya.

    Misalnya gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) disore

    hari, Gerak mekarnya bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) pada siang hari

    dan menguncup pada malam hari.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    22/25

    Gambar 4. Bunga pukul empat

    Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan gelap,

    sehingga disebut juga dengan gerak tidur. Misalnya gerak mengatupnya

    daun majemuk pada polong-polongan pada malam hari dan membuka

    kembali pada keesokan harinya ketika matahari sudah terbit. Niktinasti

    terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun

    majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian

    lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor.

    Gambar 5. Gerak niktinasti

    Tigmonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan

    sentuhan atau getaran. Misalnya gerak menutupnya daun sikejut atau putrimalu (Mimosa pudica) jika disentuh. Tigmonasti disebut juga seismonasti.

    Saat rangsangan sentuhan datang, terjadi aliran air menjauhi bagian yang

    disentuh tersebut. Aliran air tersebut menyebabkan kadar air sel-sel motor

    di daerah sentuhan berkurang dan tekanan turgor mengecil.

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    23/25

    Gambar 6. Gerak tigmonasti

    Termonasti adalah gerak nasti karena rangsangan suhu. Misalnya

    mekarnya bunga tulip jika temperatur mendadak naik dan menutup

    kembali bila temperatur menurun.

    Gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa macam rangsang sekaligus

    disebut nasti kompleks. Misalnya membuka dan menutupnya stomata.

    Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian dari tubuh tumbuhan

    yang berpindah tempat dan arahnya dipengaruhi oleh datangnya rangsang.

    Macam rangsangannya meliputi cahaya (fototaksis) dan zat kimia

    (kemotaksis). Gerak fototaksis, contohnya gerak Euglena menuju cahaya.Gerak kemotaksis contohnya gerak sel spermatozoid menuju sel telur.

    2. Gerak Endonom (Autonom)

    Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya

    rangsangan atau faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu

    sendiri. Misalnya gerak higroskopis yaitu gerak bagian tumbuhan karena

    perubahan kadar air di dalam bagian tumbuhan. Contohnya, pecahnya kulit

    buah polong-polongan (lamtoro, turi, dan lain-lain). Membukanya kotak

    spora pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku.

    F. Ini bukan rasa yang menyenangkan,, ini lebih mendekati rasa yang

    menyebalkan,, sesaat membuat resah sesaat menenangkan,, dia dan aku tak

    tahu ini cinta atau bukan,, dia dan aku hanya menikmatinya sampai waktu

    mengakhirinya,, dia dan aku tak ingin tahu dan aku bahkan ketakutan jika suatu

    saat akan tahu jika akhir yang dia dan aku inginkan adalah tak perlu bersama,

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    24/25

    atau jika memaksa bersama maka tak perlu ada ikatan,, status,, atau apalah

    namanya,, selamanya,,

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. RANCANGAN PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan

    menggunakan pendekatan

    B.

    TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

    1.

    Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kerek Kabupaten

    Tuban di kelas VIIIAVIIIE pada semester 2.

    2.

    Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Maret 30 Mei 2013,

    dengan rincian jadwal seperti di bawah ini :

    No Rencana kegiatan Waktu (Bulan) KetMaret April Mei

    1 Persiapan

    Identifikasi masalah 18-24

    Menyusun kerangka dan Jadwal 25

    2 Pelaksanaan

    Menyiapkan kelas & alat 29

    Melakukan tindakan I 2

    Melakukan tindakan II 9

    3 Penyusunan Laporan

    Menyusun konsep laporan 10-20

    Penyusunan laporan akhir 21-30

    C. SUBYEK PENELITIAN

  • 5/20/2018 Penerapan Asesmen Kinerja Pada Praktikum Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Pokok Bahasa

    25/25

    Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Kerek Kabupaten

    Tuban yang duduk di kelas VIII pada semester 2 berjumlah 155 anak yang

    terbagi pada 5 kelas yang berlatar belakang heterogen.

    D. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

    E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

    F. PROSEDUR PENELITIAN

    G. TEKNIK ANALISIS DATA