PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMAL POLIMERISASI...
Transcript of PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMAL POLIMERISASI...
Prosidin Pertemuan I/miah Sains Materi 1997 lSSN 1410 -
PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMAL POLIMERISASI POLIIMIDA
DENGANSPEKTROSKOPI INFRA MERAH1
~X))
Sudinnan2, J. Ginting2 dan Anik Sunarni3
ABSTRAKPENENTUAN TEMPERA TUR OPTIMAL POLIMERISASI POLIIMIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRA
MERAH. Komposit dengan matriks organik berupa poliimida (gugus ujung maleik dan tetrahidroptalik) mulai banyak dikembangkan.Dalam proses pembuatan komposit tersebut diatas harus diketahui temperatur pemanasan yang optimal terjadinya polimerisasi.Intensitas gugus fungsi spektroskopi infra merah dari senyawa poliimida yang khas dapat digunakan untuk menentukan temperaturpemanasan yang optimal pada reaksi polimerisasi. Penurunan intensitas gugus fungsi /) =C-H (685 cm-I), /) O-C-N (715 cm-l)dan /) C=C (815 cm-l) serta kenaikan intensitas gugus fungsi v C-N-C (1185 cm-l) dari senyawa poliimida gugus ujung maleikterjadi pada temperatur 285 DC (polimaleimida) dan 239 DC (polibismaleimida). Untuk senyawa poliimida gug!ls ujung tetrahidroptalik,temparatur polimerisasi optimal terjadi pada temperatur 219 DC (politetrahidroptalimida) dan 377 DC (polibistetrahidroptalimida),mengingat penurunan intensitas gugus fungsi /) =C-H (690 cm-I), /) O-C-N (721 cm-l) dan /) C=C (820 cm-l) serta kenaikanintensitas gugus fungsi v C-N-C (1195 cm-l) maksimum terjadi pada temperatur tersebut diatas.
ABSTRACTDETERMINATION OF OPTIMUM TEMPERATURE ON POLYIMIDE POLYMERISATION BY INFRA RED
SPECTROSCOPY. The composite with an organic matrices polyimide (maleic and tetrahidrophtalic end group) recently were muchdevelopped. To understand of the manufacturing process of that composite, we have to know the heating temperature of the polyimidewhere the polymerisation is optimum. The specific intensity of the polyimide fungsional group can be used to determine the optimaltemperature of its polymerisation. The decreasement of the intensity fungsional group 0 =C-H (685 cm-I), 0 O-C-N (715 cm-') and 0 C=C (815 cm-l) and the increasement the intensity offungsional group C-N-C (1185 cm-l) were observed at 285 °C forpolymaleimide, 239 °C for polybismaleimide. 219 °C for polytetrahydrophtalimide and 377 °C for polybistetrahydroptalimide, theoptimal polymerisation were observed at that temperature, where the maximum decreasement 0 =C-H (690 cm-I), 0 O-C-N(721 cm-l) and 0 C=C (820 cm-l) and the increasement the intensity offungsional group C-N-C (1195 cm-l) happened at this
temperature.
KEY 'YORDPolyimide, polymerisation. infrared spectroscopy
PENDAHULUAN poliimida gugus ujung tetrahidroptalik akandiperoleh senyawa tetrahidroptalimida danbistetrahidro-ptalimida. Kedua jenis senyawapoliimida dibedakan dengan gugus ujung yangdimiliki tetapi metoda pembuatannya sarna yaitumetodaPMR-15 (Gambar I). [3,4]
Dalam proses pembentukan komposit, seratkarbon atau kevlar dimasukkan ke dalam resinmatriks organik poliimida secara bersama-samakemudian dipanaskan pada temperatur polimerisasioptimal, selanjutnya dilakukan pencetakan sesuaidengan keperluan pemakaiannya. Prosespembentukan komposit tersebut diatas ditentukanoleh reaksi polimerisasi matriks organik poliimidayang terjadi. Reaksi polimerisasi yang terjadidapat diamati melalui gugus fungsi yang dimiliki(Gambar 2 dan Gambar 3) dan dapat dipelajari tanpaadanya serat karbon atau kevlar. [4]
Aplikasi berbagai bahan dalam industriberkaitan dengan efisiensi bahan bakar clan strukturmaterial yang rinci. Dalam rangka effisiensi bahanbakar, komposit menjanjikan sebagai bahanaltematif yang berguna clan menarik untukmenjawab berbagai tuntutan perkembangan yangada. Oleh sebab itu komposit perlu dikembangkan.Komposit yang dibentuk dari serat karbon ataukevlar dengan matriks organik mulai banyakdikembangkan, salah satunya adalah kompositpoliimida.[ I ,2]
Komposit poliimida dibentuk dari seratkarbon atau kevlar dengan matriks organik berupa
poliimida. Beberapa jenis senyawa poliimida yangdimaksud dibedakan oleh gugus ujung yang dimiliki,poliimida dengan gugus ujung maleik menghasilkansenyawa maleimida clan bismaleimida. Sedangkan
1 Dipresentasikan pada Pertemuan IImiah Sains Materi 19972 Pusat Penelitian Sains Materi -BA TAN3 Pusat Aplikasi Isotop Radiasi -BAT AN
209
Prosidin!! Pertemuan Ilmiah Sains Materi 1997 ISSN 1410 -2897
0
H:lNQ Cli~~\Q)~ N,.J2 D~.lr:. 6o"C.4 j"~1A~o,","n
0
~Ik~ ""I,i,I,'id~r-.~t':ild;::,II:Jill
:1'N~(i:5;' CH)
p.Tokli::ill"
r;.MP. 6t.f'C.~ j~rr. ."-cctD11
~o
t~i].. ruuudri:J:1
>'CJ-U
()
Ij.~V
M:1lcun¥:l1
Gambar Skema Sintesa Resin PMR -15
'. ..'.J.:-~ --<~.~~-o .-O..L~'~ ~.'-."~ I1TD~ ~ .
A ~ ,.t-J ,~ -0.
NE:3.:@-co.@ MOA 1
l.
'@."...~~;~
..
..~ -v,,
@..PI @..(;r§J ~'@.:;tl. -@ @ <~-P
., .n
"~Iylmld,Ir
(:rD.&;Jr,k~
Gambar 2. Reaksi Polimerisasi Polimida Gugus Ujung Maleik
210
A,;c~t ",""~ridi1NaO",.c
Ac,,1OI1 AnI1}'d:;id"NOlO/\;;
Prosidin Pertemuan J/miah Sains Materi 1997 IS 11/ 1410- 2897
Dt"li:\_~)~(".'1 i"'.'" .l\I:e{o~;,,~tiLI iXtil'.ydli:J:JNaOAc
+
~kliJ::lldi3-1illr.
0
0=:;00
'J'~tl".lII~IVVLolJik
B~L~:(:!:lidl'opcaIil:JjdrL
0
I(~ov~0
TI:I:iU:idl\)pl:llil.
;;.'"H"~'(:Q;-CHJ
IJ-'r;)hli:liL1C
.+-,I?t--:.!:..., (111\::,4 j;)m ..1\~[Oll
l'cu.;tllidr:)l:t~L:r_:i:l!!
Gambar 3. Reaksi Polimerisasi Poliimida Gugus Ujung Tetrahidroptalik
Reaksi pada temperatur polimerisasioptimal dari masing-masing senyawa poliimidadengan gugus ujung maleik daD tetrahidroptalikdapat dikarakterisasi dengan spektroskopi inframerah. Perubahan gugus fungsi dari kedua jenissenyawa poliimida tersebut dapat diamati untuksetiap temperatur terjadinya polimerisasi. KenaikandaD penurunan intesitas absorbansi gugus fungsiyang khas dari kedua jenis senyawa poliimida pada
setiap temperatur polimerisasi dapat digunakansebagai parameter untuk menentukan temperatur
polimerisasi optinal yang terjadi. [5,6]
(tetrahidroptalimida dan bistetrahidroptalimida)disintesis terlebih dahulu.dengan metoda PMR-15.Hasil dari sintesis berbentuk bubuk dengan wamatertentu, selanjutnya dilakukan pengukuran termaldengan DT A untuk mengetahui daerah terjadinyareaksi polimerisasi. Kemudian bubuk basil sintesisdimasukkan ke dalam tabling gelas dan ditambahkangas nitrogen, selanjutnya dilakukan pemanasan padajangkauan temperatur hasil pengamatan DT Adengan perbedaan :f: 10 °C. Hasil pemanasanlangsung dapat dianalisis dengan FT -JR.
BAHAN DAN METODAAlat
Seperangkat DT A merk Setaram Tag24, Perancis,Spektroskopi Infra Merah Shimadzu 8101/8101 N,Jepang dan Furnace merk Centurion, AmerikaSerikat.
BahanPada percobaan ini 4 (empat) jenis senyawa
poliimida yang dianalisis, terdiri daTi senyawadengan gugus maleik (maleimida clan bismaleimida)clan gugus ujung tetrahidroptalik
METODA
211
,,!.-::cl:l~ .~1;1yc:r:~,
N:\O,J!.c
Prosidin Pertemuan /lmiah Sains Materi /997 /SSN /4/0 -2897
Pengukuran DT A.Cuplikan hasil sintesis dimasukkan ke dalam tungku,yang sebelumnya diketahui beratnya. Selanjutnyakondisi alat diatur melalui komputer, setelah siapdilanjutkan sesuai dengan intruksi yang ada padamonitor komputer. Hasil yang diperoleh berupakurva saluran heat flow terhadap temperatur.Kisaran temperatur polimerisasi langsung dapatdiketahui.
Pengukuran FT -fRoCuplikan hasil sintesis berbentuk bubuk ditimbangsebanyak 0,001 g selanjutnya ditembahkan kedalamnya 0,0 I g kalium bromida, kemudianditempatkan ke dalam wadah cuplikan. Hasilnyaakan terekam dalam kertas berkala berupa alurankurva panjang gelombang terhadap intensitas.Kondisi alat meliputi : Temperatur alat = :t 20 DC,Waktu rekam = I men it, Kecepatan kertas = 40
mm/menit.
Gambar 4. Termogram Poliimida Gugus Ujung Maleik (polimaleimida daD Polibismaleimida)
212
Prosidin Pertemuan Ilmiah Sains Materi 1997 ISSN 1410 -2897
Gambar 5. Termogram Poliimida Gugus Ujung Tetrahidroptalik (politetrahidroptalimida daDPo lib i stetrah idroptal im imda)
ujung maleik (Gambar 4) clan tetrahidroptalik(Gambar 5).. Dari termogram tersebut didapatkankisaran temperatur terjadi polimerisasi seperti Tabel1 di bawah ini :
HASIL PENGAMA TAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran DT A, diperolehtermogram untuk senyawa poliimida dengan gugus
Tabel I. Hasil pengukuran DT A senyawa poliimida dengan gugus ujung maleik dan tetrahidroptalik
Gugus ujung tetrahidroptalikGug~s~ f!!~lei~Polimaleimida Polibismaleimida Politetfahidroptali-
midaSenyawa Poliimida
275-305 230-260 210-240
Polibistetrahidroptalimida
370-400Kisaran temperatur
polimerisasUO_C)
213
I'rosidin Pertemuan Ilmiah Sains Materi /997 ISSN 1410 -2897
Dari harga kisaran temperatur polimerisasiuntuk setiap jenis senyawa dengan gugus ujungmaleik dan tetrahidroptalik dilakukan pemanasan.Untuk polimaleimida dilakukan pemanasan pada
temperatur 275, 285, 295 dan 305 °C,polibismaleimida pad a temperatur 230, 239, 250 dan260 °C, politetrahidroptalimida pada temperarur 210,
219, 230 dan 240 °C, polibistetrahidroptalimidadilakukan pada 370, 377, 390 daD 400 °C.
Hasil dari pemanasan sesuai dengan hargakisaran temperatur polimerisasi untuk setiap
senyawa poliimida gugus ujung maleik maupungugus ujung tetrahidroptalik dilakukan pengukuranFT -JR, guna untuk mengetahui perubahan panjanggelombang daTi ikatan yang khas.
~CI~I;)11 Ptn~I~II;;I[1
Gambar 6. Spektra FT -IR Poliimida Gugus Ujung Maleik Sebelum Pemanasan dan setelah Pemanasan
214
Prosidil/f! Pertemual/ l/miah Sains Materi 1997 1.\'SN 1410-
Untuk mengamati perubahan ataupergeseran ikatan yang kkas dari senyawa poliimidabaik gugus ujung maleik maupun tetrahidroptalikdilakukan pengukuran FT -JR. Hasil yang diperolehuntuk senyawa poliimida gugus ujung maleikmenunjukkan bahwa terjadi perubahan(pergeseran) dari panjang gelombang 1145 cm-1 (v:t 715 cm-1 ((0 O-C-N suksinat) clan 948 cm-1 (0C=C maleik) menjadi :t 815 cm-1 (0 C=C suksinat),dimana ketiga ikatan tersebut mempunyai hargaminimum pada temperarur polimerisasi yang optimal(Iihat Gambar 6). Hal yang sarna juga terjadi pada
senyawa poliimida gugus ujung tetrahidroptalik,baik politetrahidroptalimida maupunpo I ib istetrah idroptatimida)
C-N-C maleik) menjadi 1185 cm-1 (v C-N-Csuksinat), oleh sebab itu ikatan v C-N-C suksinat(:t 1185 cm-l) mempunyai harga maksimum pactatemperatur polimerisasi yang optimal. Untuk ikatankhas yang lain juga terjadi pergeseran seperti 689cm-1 (8 =C-H maleik) menjadi :t 685 cm-1 (8 =C-H suksinat), 833 cm-1 (0 O=C-N maleik) menjadi
Cuplikan (sampel) basil pemanasandilakukan pengukuran FT -IR untuk mengamatiperubahan atau pergeseran ikatan yang khas darisenyawa poliimida. Hasil pengukuran FT -IR dari
senyawa poliimida dengan gugus ujung maleik,seperti terlihat pacta Tabel 2 (polimaleimida) danTabel 3 (polibismaleimida).
Perubahan intensitas infra merah gugus
Tabel 2. Intensitas infra merah dari gugus fungsi polimaleimida
lntensitas (Abs)No Panjang Gelombang(Cm Gugus Fungsi275 DC~1,0841,4431,432
285 DC
1,2570,925~1,598
295 °C
~0,9521,2921,493
305 DC
1,423~1,4201,462
~
~ ~"-N& C=C
v C-N-C
:t 685:t 715:f: 815:t 1185
4
f-f
Tabel 3. lntensitas infra merah dari gugus fungsi polibismaleimida
Gugus Fungsi lntensitas (Abs)No Panjang Gelombang(Cm230 DC~~
1,3201,253
239OC1,240~~1,713
250 DC
1,326
~1,3011,350
260 °c1,3961,192~1,211
~
() =C-H () O-C-N
8 C=C
v C-N-C
:!: 685
:!: 715
:!: 815
:!: 1185
2.3.
4.
Tabel
4. Intensitas infra merah dari gugus fungsi politetrahidroptalimida
Panjang Gelombang(Cm Intensitas (Abs)Gugus FungsiNo210 DC
~1,091
1,5231,460
219 DC
1,461
1,041~1,717
230 °C
1.734
~~1.706
240 DC
1,551
~~
1,617
::t 690
::t 721
::t 820
:I: 1195
<5 =C-H
<5~-N<5 C=C
v C-N~
!~,
2.
3.~
'abcl 5. Intensitas infra merah dari gugus fungsi polibistetrahidroptalimida
215
t:.<!;:"idin~ Perlemuan Ilm;ahSa;n"~ Maler; 1997 '.' ISSN 1410-
~}"!;
-Gambar 7. Spektra FT -IR Poliimida Gugus Ujung Maleik (Polimaleimida) berbagai Tempaeratur.
!~'!:2)"-;;
-2)\1"(
Gambar 8. Spektra FT -IR poliimida Gugus Ujung Maleik (Polimaleimida) berbagai Tempaeratur
fungsi 8 =C-H (685 cm-I), 8 O-C-N (715 cm-l)
dan 8 C=C (815 cm-l) mempunyai harga yangminimum dan gugus fungsi v C-N-C (1185 cm-l)mempunyai harga maksimum pada 285 °c untukpo1imaleimida dan 239 °c untuk polibismaleimida.Oleh sebab itu temperatur polimerisasi yang optimaluntuk polima1eimida pada 285 °c danpolibismaleimida pada 239 °C. Hasil pengukuranFT -IR diperlihatkan seperti pada Gambar 7
(polimaleimida) dan Gambar 8 (polibismaleimida).
Untuk senyawa poliimida dengan gugusujung tetrahidroptalik, hasil pengukuran FT -IRseperti terlihat pada Tabel 4(politetmhidroptalimida) dan Tabel 5(polibi$tetrahidroptalimida), sebagai berikut :
Perubahan intensitas infra merahgugus fungsi 0 =C-H (690 cm-I), 0 D-C-N
(721 cm'l) dan 0 C=C (820 cm-1) mempunyai hargayang maksimum pada 219 °c untukpolitetrahidroptalimida dan 377 °c untukpolibistetrahidroptalimida. Hal ini didukung oleh
21.6
Prosidinl! Pertemuan Ilmiah Sa ins Mater; 1997 ISSN 1410-
110"(:
Gambar '.0. Spektra FT -IR poliimida Gugus Ujung Maleik (Polimaleimida) berbagai Tempaeratur
cm-I), 15 O--C-N (715-721 cm-I), 15 C=C (815-820cm-l) dan v C-N-C (1185-1195 cm-l) daTisenyawa poliimida gugus ujung maleik clan
tetrahidroptalik diperoleh temperatur polimerisasioptimal terjadi pada temperatur 285 °C (pol i-maleimida), 239 °C (polibismaleimida), 219 °C(politetrahidroptalimida) clan 377 °C
(polibistetrah idroptalimida).
perubahan intensitas infra merah gugus fungsi atauikatan v C-N-C mempunyai harga maksimumpada terperatur tersebut diatas. Hasi\ pengukuranFT -IR diper\ihatkan seperti pada Gambar 9(po\itetrahidropta\imida) dan Gambar 10
(po\ibistetrahidropta\irn ida).
KESIMPULAN
hasil perubahan intesitas infragugus fungsi 0 =C-H (685-690
DaTimeTah pada
217
Pr('.,/d/'Il' PcrtClI/lian IIII//ali Sa;ns Mater; 1997 1SSN 14/0 -2897
DAFfARPUSTAKA [4] GRENIER, M.F., LOUSTALOT &PHILIPPE GRANIER, High PerformancePolymer, Vol. 3, No.4, (1991).
[5] SORRELL, T.N., Interpreting Spectra OfOrganic Molecules, University ScienceBooks, Amerika Serikat, (1988).
[6] SUDIRMAN, et. al., Analisis TermalPolimerisasi Poliimida Sebagai Matriks PolimerBahan Komposit, Jumal Nusantara Kimia,Yogyakarta, (1996).
[I] ZWEBEN, C., Polymer Matrix Composites,Materila Science Monographs, 26, ElsevierScience Publisher, New York, (1985).
[2] GINTING, J., Proposal Riset UnggulanTerpadu IV, Sintesa Komposit Suhu TinggiMenggunakan Matriks Organik PrepolimerTermoplastik Termoset, BA TAN, Jakarta,
( 1995).[3] GRENIER, M.F., LOUST ALOT &
PHILIPPE GRANIER, High PerformancePolymer, Vol. 3, No.2, (1991).
218