Penentuan Harga Pelayanan Publik Bab 7 Makalah

9
PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK (CHARGING FOR SERVICE) 1. Pendahuluan Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada ma syara kat (Pub lic Service ). Pember ian pel ayanan pub lic pad a dsa rna dapat dibiayai melalui dua sumber yaitu : 1. Pajak, 2. Pembebanan Langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa public (Cha rging for Service ). Permasalahan yang muncul kemudian adalah apakah suatu pelayanan public lebih baik dibiayai melalui pajak atau dengan pembebanan langsung kepada konsumen. A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL Dal am memberi kan pel ayanan pub lic, pemerin tah dap at dib ena rka n manarik tari untuk pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaan public milik pemerintah, misalnya. 1. Peny ediaan ai r bersi h 2. !ranspor tasi publ ic ". #asa pos dan telekomunikasi $. %n er gi da n Listr ik &. Pe ruma han raky at '. (asili tas rekreasi Pa ri*isat a) +. Pen didikan . #alan t ol -. rigasi 1/. #asa pem adam keb akaran 11. Pelay anan 0esehata n 12. Pengo lahan Sampah Limba h Pembebanan tari pelayanan public kepada konsumen dapat dibenarkan karna  beberapa alasan. a. ada ny a bar ang pri at dan bar ang pub lik  b. %esiensi %konomi 1

description

Harga pelayanan, publik

Transcript of Penentuan Harga Pelayanan Publik Bab 7 Makalah

PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK

PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK(CHARGING FOR SERVICE)

1. Pendahuluan

Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat (Public Service). Pemberian pelayanan public pada dsarna dapat dibiayai melalui dua sumber yaitu : 1. Pajak, 2. Pembebanan Langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa public (Charging for Service). Permasalahan yang muncul kemudian adalah apakah suatu pelayanan public lebih baik dibiayai melalui pajak atau dengan pembebanan langsung kepada konsumen.

A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL

Dalam memberikan pelayanan public, pemerintah dapat dibenarkan manarik tarif untuk pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaan public milik pemerintah, misalnya.1. Penyediaan air bersih

2. Transportasi public

3. Jasa pos dan telekomunikasi

4. Energi dan Listrik

5. Perumahan rakyat

6. Fasilitas rekreasi (Pariwisata)

7. Pendidikan

8. Jalan tol

9. Irigasi

10. Jasa pemadam kebakaran

11. Pelayanan Kesehatan

12. Pengolahan Sampah/Limbah

Pembebanan tarif pelayanan public kepada konsumen dapat dibenarkan karna beberapa alasan.

a. adanya barang privat dan barang publik

b. Efesiensi Ekonomi

c. Prinsip keuntungan

a. Adanya Barang Privat vs Barang Publik

Terdapat tiga jenis barang yang menjadi kebutuhan masyarakat, yaitu :

1. Barang Privat

2. Barang Publik

3. Campuran antara barang privat dan Barang Publik

Barang privat adalahg barang- barang kebutuhan masyarakat yang manfaat atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya, contoh barang privat adalah makanan, listrik, telepon.

Barang Publik adalah barang-barang kebutuhan masyarakat yang manfaat barang dan jasa tersebut dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama . Contoh barang publik adalah pertahanan nasional, pengendalian penyakit, jasa polisi, dan dsb.

Dalam praktiknya, terdapt barang dan jasa yang merupakan campuran antara barang privat dan barang publik. Contohnya adalah pendidikan, pelayanan masyarakat, transporatasi publik, dan air bersih. Barang-brang tersebut sering disebut merit good, karna semua orang membutuhkannya akan tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan barang dan jasa tersebut.Pada tataran paraktik, terdapat kesulitan dalam membedakan barang publik dengan barang privat . Beberapa sebab sulitnya membedakan barang publik dan banrang privat adalah.

1. Batasan antara barang privat dan publik sulit untuk ditentukan

Barang-barang yang memiliki sifat sebagai barang privat, seperti transporratsi atau perumahan yang memadai dapat dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia. Apakah akses hanya dibatasi pada orang yang mampu membayar, padahal mekanisme distribusi pelayanan publik harus dapat dinikmati oleh setiap orang, baik orang kaya maupun orang miskin.2. Terdapat barang dan jasa yang merupakan barang/jasa publik, tapi dalam penggunannya tidak dapat dihindari ketelibatan beberapa pembeban elemen langsung. Contohnya biaya medis, obat-obatan, dan air

3. Terdapat kecendrungan untuk membebankan tarif pelayanan daripada meringankan pajak karena pembebanan tarif lebih mudah pengumpulannya.

Dalam hal penyediaan jasa pelayanan publik, yang perlu diperhatiakn adalah

a. Identifikasi barang/jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat

b. Siapa yang lebih berkompetan untuk menyediakan kebutuhan publik

c. Dapatkah pelayanan penediaan pelayanan publik tertentu diserahkan kepada sektor swasta dan sektor ketiga.

d. Pelayanan publik apa saja yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah namun dapat ditangani oleh swasta. Pola hubungan tersebut digambarkan sebagai berikut.

b. Efesiensi ekonomi

Ketika setiap individu bebas menentukan berapa banyak barang/jasa yang mereka ingin konsumsi, mekanisme harga memiliki perang penting dalam mengalokasikan sumber daya melalui :1. Pendistribusian permintaaan : Siapa yang mendapatkan manfaat paling banyak, maka ia akan membayar lebih banyak pula

2. Pemberian intensif untuk menghindari pemborosan

3. Pemberian instensif pada suplier berkaitan dengan skala produksi

4. Penyediaan sumber daya pada suolier untuk mempertahankan dan meningkatkan penyediaan jasa (Supply of Service).

Dalam kenyataannya pasar sering kali tidak sempurna. Dalam banyak hal pemerintah mungkin menjadi supplier namun tidak boleh memanfaatkan situasi ini untuk memaksimalkan keuntungan, seperti penyediaan air dan obat-obatan.Mekanisme pembebanan tarif pelayanan merupakan salah satu cara untuk menciptakan keadilan dalam distribusi pelayanan publik. Mereka yang memanfaatkan pelayanan publik lebih banyak akan membayar lebih banyak pula. Pembebanan tarif pelayanan akan mendorong efesiensi ekonomi karna setiap morang dihadapkan pada masalah pilkhan karena kelangkaan sumber daya.

c. Prinsip Keuntungan

Ketika pelayanan tidak dinikmati oleh semua orang, pembebanan langsung kepada mereka yang menerima jasa tersbut dianggap wajar bila didasarkan prinsip bahwa yang tidak menikmati manfaat tidak perlu membayar. Pembebanan tarif pelayanan pemerintah pada dasarnya juga menguntungkan pemerintah karena dapat doigunakan sebagai salah satu sumber penerimaan pemerintah.

Charging for Service berbeda dengan fee. Fee adalah biaya atas perijinan atau lisensi yang diberikan pemerintah. Biaya perijinan lisensi didsarkan kepada a. Kategori perijinan, dan b. Ada tidaknya keuntungan finansial yang diperoleh pemegang ijin atau lisensi yang dimiliki. B. ARGUMEN TERHADAP PEMBEBANAN TARIF PELAYANAN

Dasar pembebanan tarif Pelayanan

Dalam prakteknya pembebanan langsung (Direct Charging) biasanya ditentukan karena alasan berikut.

a. Suatu jasa, baik merupaka barang publik maupun barang privat, mungkin tidak dapat diberikan kepada semua orang, sehingga tidak adil bila biayana dibebankan kepada semua masyarakat melaui pajak, sementara merak tidak menikmati jasi tersebut.

b. Suatu pelayanan membutuhkan sumber daya yang mahal atau lengka sehingga konsumsi publik harus disiplinkan (Hemat)

c. Terdapt variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan denga pilihan daripada kebutuhand. Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntukgkan dan untuk memenuhi kebutuhan domestik

e. Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaaan publik atas suatu jasa .

Terlepas dari kasus yang merupakan barang publik terdapat argumen yang menentang pembebanan tarif pelayanan, yaitu

1. Terdapat kesulitan administeasi dalam menghitung biaya pelayanan

2. Yang Miskin tidak mampu untuk membayar

Adanya Eksternalitas, merit good, persyaratan legalTerdapat kesulitan administrasi dalam menghitung biaya pelayanan

Penetapan tarif pelayanan mensyaratkan adanya sistem pencatatan dan pengukuran yang handal. Hal tersebut dapat meningkatkan biaya penyediaan pelayanan.Yang Miskin tidak mampu membayar

Kesenjangan ekonomim dan pendapatan yang lebar menyebabkan orang miskin tidak mampu membayar pelayanan dasar yang mestinya mereka daptakan.

Namun yang menjadi masalah adalah dapatkah kita membuat daftar kebutuhan dasar secara objektif. Keputusan untuk membebankan biaya pelayanan kepada pelanggan harus dikompensasi dengan pemberianj subsidi atau pemberian pelayanan gratis.

Penyediaan pelayanan gratis atau subsidi mungkin kurang efektif. Apakah subsidi menjamin dinikmati bagi yang miskin ? Mungkin saja subsidi menguntungkan yang kaya jika dikorupsi oleh birokrasi.

Adanya eksternalitas, merit good, dan persyaratan Legal

Eksternalitas positif misalnya tarif pelayanan yang terlalu tinggi membuat masyarakat tidak terdorong untuk menggunakannya. Demikian juga barang yang dianggap sebagai merit ggod mingkin lebih baik diberikan secara gratis atau tanpa beban dan biaya.C. PRINSIP DAN PRAKTIK PEMBEBANAN

Sebagai brang dan jasa disediakn pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan pembebanan tarif. Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat,semakin sesuai barang tersebut dikenai tarif.

Meskipun demikian, dalam praktikanya permasalahan administrasi dan pertimbangan sosial dan politik memiliki prioritas yang lebih besar dibandingkan pertimbangan efesiensi ekonomi.

Dalam praktiknya, pelayanan yang gratis secara nominal seringkali sulit dijumpai pelayanan gratis menyebabkan intensif rendah, sehingga kualitas pelayanan rendah.

D. KEGUNAAN PEMBEBANAN DALAM PRAKTIK

Praktik pembebanan pelayanan publik berbeda-beda untuk setiap negara, antar jasa yang disediakan langsung oleh pemerintah dan disediakn oleh perusahaan milik negara. Pemerintah memperokeh penerimaan dari beberapa sumber antara lain :

1. Pajak

2. Charging For Service

3. Laba BUMN/BUMD

4. Penjualan aset milik pemerintah

5. Utang

6. Pembiayaan defisit anggaran

Data biaya kadang sukit diperoleh dan sulit dibandingkan, terutama antara jasa yang disedikan langsung oleh pemerintah yang disediakan oleh perusahaan milik negara.

E. PENETAPAN HARGA PELAYANAN : Berapa Harga yang harus dibebankan

Aturan yang biasa diapak adalah bahwa beban (Charge) dihitung sebesar total biaya untuk menyediakan pelayanan tersebut. Akan tetapi untuk menghitung biaya total tersebut terdapt beberapa kesulitan karena :

1. Kita tidak tahu secara tepat bertapa biaya total (Full Cost) untuk menyediakan suatu pelayanan.

2. Sangat Sulit mengukur Jumlah yang harus dikomsumsi

3. Pembebanan tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar

4. Biaya apa saja yang harus diperhitungkan

Ahli ekonomi umumnya menganjurkan untuk menggunakan marginal cost pricing yaitu tarif ang dipungut seharusnya sama dengan biaya untuk melayani konsumen tambahan. Masyarakt akan memperoleh peningkatan output dari barang dan jasa sampai titik dimana marginal cost sama dengan harga.

Penetapan harga pelayana publik dengan menggunakan marginal cost pricing setidaknya harus memperhitngkan

1. Biaya operasi variabel

2. Semi variable Overhead Cost

3. Biaya penggantian atas aset modal

4. Biaya penambahan aset modal

Akan tetapi marginal cost pricing tidak memperrhitungkan pure historic cost atau pure overhead cost, yang tidak memperhitungkan pure historic capital cost atau pure overhead cost.Sebaliknya, marginal cost untuk menyediakan rumah tidak sama denga nol, karena sejak ditempati kapasitas ruang sudah digunakan, sehingga marginal costnya sama dengan biaya untuk menyediakan rumah pengganti dan biaya pemeliharaan.

F. PERMASALAHAN MARGINAL COST PRICING

Penggunaan marginal cost pricing memiliki beberapa permasalahan antara lain :

a. Sulit untuk memperthitungkan secara tepat marginal cost untuk jasa tertentu dalam paraktik kadang biaya rata-rata digunakakan sebagai pengganti walau hal ini juga menyimpang dari syarat ekonomis dan efesiensi.

b. Apakah harga seharusnya didasarkan pada biaya marginal jangka pendek atau biaya marginal jangka panjang. Dalam kasus penyediaan air, akan timbul suatu titik ketika marginal consumer memerlukan pabrik baru.

c. Marginal Cost Pricing, bukan berati full cost recorvery.d. Konsep kewajaran digunakan untuk menunjukkan :

1. Hanya mereka yang menerima manfaat yang membayar

2. Semua konsumen membayar sama tanpa memandang perbedaan biaya dalam menyediakan pelayanan tersebut.

e. Eksternalitas konsumsi seperti manfaat kesehatan umum dari air bersih untuk minum dan mandi dapat secara signifikan merubah efesiensi harga yang ditentukan oleh marginal cost.f. Pertimbangkan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih, paling tidak untuk jasa sepeti air.

G. KOMPLESITAS STRATEGI HARGA

a. Two part tarif : Banyak kepentingan publik dipungut dengan two part tariff, yaitu fixed charge untuk menutup biaya overhead atau biaya infrastruktur dan variabel charge didasarkan besarnya konsumsi b. Peak-Load tariffs : Pelayanan publik dipungut berdasarkan tarif tertinggi

c. Dismkriminasi harga. Hal ini adlaah salah satu cara untuk mengakomodasi pertimbangan keadilan melalui kebijakan penetapan harga.

d. Full Cost recorvery. Harga Pelayanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya total untuk menghasilkan pelayanan

e. Harga diatas marginal cost. Dalam beberapa kasus sengaja ditetaokan harga di atas marginal cost.

H. TAKSIRAN BIAYA

Penentuan harga dengtan teknik apapun yang digunakan pada dasarnya adalah mendasarkan pada usaha penaksiran biaya secara akurat. Hal ini melibatkan pertimbangan sebagai berikut :

a. Oppurtunity cost untuk staf

b. Opprotunity cost of capital

c. Accounting Price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukkan value to society

d. Cadangan Inflasi

Pelayanan aplikasi menyebabkan unit kerja harus data biaya yang akurat agar dapat mengistimasi marginal cost, sehingga dapat ditetapkan harga pelayanan yang tepat. Digunakan MC Pricing atau tidak, yang jelas harus ada kejelasan kebijakan harga yang tepat mampu menunjukkan biayan secara akurat dan mampu mengidentifikasi skala subsidi publik.Unit Bisnis

Pemerintah

BUMN/BUMD

Pemerintah

Unit-Unit pelayanan Pemerintah

Pelayanan Publik

Non Pemerintah swasta, Voluntary, LSM , Gabungan (Kontrak dan Kerja sama)

PAGE 9