Penempatan Elektrode EEG

9
Penempatan Elektrode EEG menggunakan 10-20 system Penempatan elektrode menggunakan 10-20 system ditetapkan pada Kongres Internasional EEG ke empat pada tahun 1957. Prinsip dasar: Penempatan elektroda ditentukan berdasarkan pengukuran melalui marka standard tulang tengkorak Penempatan elektroda harus meliputi semua bagian kepala Penentuan posisi menggunakan istilah anatomis otak (frontal, parietal, temporal, oksipital) Masing masing elektroda mempunyai singkatan standard berdasarkan lokasi pada area otak (F, T, P, O) Digunakan nomor ganjil untuk elektroda yang terletak di kiri, dan nomor genap untuk bagian kanan kepala Peralatan Pengukuran: Pita pengukur dalam satuan milimeter, pita jangan terlalu lebar (<5mm)

Transcript of Penempatan Elektrode EEG

Page 1: Penempatan Elektrode EEG

Penempatan Elektrode EEG menggunakan 10-20 system

Penempatan elektrode menggunakan 10-20 system ditetapkan pada Kongres

Internasional EEG ke empat pada tahun 1957.

Prinsip dasar:

Penempatan elektroda ditentukan berdasarkan pengukuran melalui marka standard

tulang tengkorak

Penempatan elektroda harus meliputi semua bagian kepala

Penentuan posisi menggunakan istilah anatomis otak (frontal, parietal, temporal,

oksipital)

Masing masing elektroda mempunyai singkatan standard berdasarkan lokasi pada

area otak (F, T, P, O)

Digunakan nomor ganjil untuk elektroda yang terletak di kiri, dan nomor genap

untuk bagian kanan kepala

Peralatan Pengukuran:

Pita pengukur dalam satuan milimeter, pita jangan terlalu lebar (<5mm)

Pinsil penanda kulit nontoksic dengan ujung yang agak lancip, dengan 2 warna yang

menyolok

Penjepit rambut/karet

Page 2: Penempatan Elektrode EEG

Teknik Pengukuran:

Langkah I

Buat garis ‘imaginer’ dari nasion- puncak kepala - inion

10% dari jarak total nasion-inion merupakan bidang frontal polar (Fp)

Selanjutnya dilakukan penandaan transversal masing masing 20% dari jarak

nasion-inion sampai tinggal tersisa 10% dari jarak total

Garis garis ini akan menjadi bidang frontal, sentral (pada titik 50%), parietal dan

oksipital

Langkah II

Buat garis ‘imaginer’ antar preaurikuler kiri dan kanan, melalui bidang sentral

10% dari jarak ini diatas titik preaurikuler kiri menjadi bidang sirkumferensial kiri

20% diatas bidang sirkumferensial kiri akan menjadi bidang parasagital kiri

20% diatas bidang parasagital kiri akan menjadi bidang sentral yang memotong

bidang sagital (Cz)

Page 3: Penempatan Elektrode EEG

Langkah III

Untuk penempatan elektroda pada bidang sagital

Ujung pita ukur diletakan pada nasion dan inion melalui Cz, didapat Fz & Pz

Titik temu garis ini dengan bidang horizontal akan menentukan Fpz dan Oz

Langkah IV

Pita pengukur diletakan pada Fpz-Oz melalui garis sirkumferensial kiri

10% jarak total merupakan calon lokasi fronto polar kiri (Fp1)

20% jarak Fpz-Oz dilateral Fp1 merupakan calon lokasi frontal kiri (F7)

20% lateral F7 merupakan lokasi mid temporal kiri (T3)

20% lateral T3 calon lokasi posterior temporal kiri (T5)

20% lateral T5 merupakan calon lokasi oksipital kiri (O1)

Sisa yang 10% akan kembali ke titik Oz

Page 4: Penempatan Elektrode EEG

Langkah V

Sama dengan langkah IV untuk belahan kepala bagian kanan, sehingga didapat

T4

Langkah VI

Pita pengukur diletakan pada Fpz-T3-Oz

Garis sirkumferensial yang menyilang bidang Fp dan F akan menentukan posisi

FP1 , F7, T5 dan O1

Untuk belahan kanan didapatkan Fp2, F8,T6 dan O2

Langkah VII

Pita pengukur diletakkan pada Fp1-garis para-sagital kiri - O1

25% jarak total dibelakang Fp1 menandai bidang frontal

25% selanjutnya akan menyilang garis parasagital , merupakan posisi C3

25% jarak total dibelakang C3 akan menandai bidang parietal

Page 5: Penempatan Elektrode EEG

Langkah VIII

Sama dengan untuk belahan kanan sehingga didapatkan posisi C4, bidang

frontal dan parietal

Langkah IX

Pita pengukur diletakan pada posisi F7- Fz - F8

1/2 jarak F7-Fz yang memotong bidang parasagital kiri merupakan lokasi F3

Hal yang sama dilakukan untuk menentukan posisi F4

Jarak antara masing masing elektroda pada bidang frontal harus sama

Page 6: Penempatan Elektrode EEG

Langkah X

Pita pengukur diletakan pada posisi T5- Pz- T6

1/2 jarak T5-Pz akan menyilang bidang parasagital kiri, sehingga dapat

ditetapkan posisi elektroda P3

Hal yang sama dilakukan untuk elektroda P4

Masing masing elektroda pada bidang parietal harus mempunyai jarak yang

sama

Elektroda Tambahan

Dua buah elektroda tambahan diletakan pada cuping telinga kiri (A1) dan kanan

(A2), sehingga jumlah seluruh elektroda 21 buah

Elektroda T1 (kiri) dan T2 (kanan) terletak 1 cm diatas 1/3 posterior jarak meatus

akustikus externa - kantus externa

Page 7: Penempatan Elektrode EEG