Pene Pung An

3
Penepungan 1. Tinjauan Pustaka Memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan berbasis terigu. Tepung jagung diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang baik dan bersih. Untuk menghasilkan tepung jagung, biji jagung pipilan kering disortasi kemudian disosoh untuk melepaskan kulit luarnya. Jagung sosoh lalu dibuat tepung dengan menggunakan metode basah atau metode kering. Keberadaan terigu sudah melekat dengan industry pengolahan pangan. Akibatnya, ketika harga naik, para produsen makanan olahan dari terigu, terutama yang termasuk usaha kecil menengah (UKM) menghadapi masalah yang berat. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan berisi terigu (Suarni, 2009). Perbaikan proses penepungan untuk memperoleh derajat warna dan granula yang memenuhi persyaratan standar tentu masih harus dilakukan. Warna umbi talas dari 20 kultivar tersebut bervariasi seperti kuning dan ungu. Berdasarkan hal ini mungkinkakan sangat menarik jika dikembangkan tepung talas dengan warna yang bervariasi seperti tepung talas kuning, ungu dan sebagainya selain putih (Hartati, 2003). Tepung jagung sudah banyak diproduksi, tetapi tepung jagung yang bersifat instan masih belum dilakukan. Salah satu upaya untuk membuat tepung jagung

description

mesra

Transcript of Pene Pung An

Penepungan1.Tinjauan PustakaMemanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan berbasis terigu. Tepung jagung diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang baik dan bersih. Untuk menghasilkan tepung jagung, biji jagung pipilan kering disortasi kemudian disosoh untuk melepaskan kulit luarnya. Jagung sosoh lalu dibuat tepung dengan menggunakan metode basah atau metode kering. Keberadaan terigu sudah melekat dengan industry pengolahan pangan. Akibatnya, ketika harga naik, para produsen makanan olahan dari terigu, terutama yang termasuk usaha kecil menengah (UKM) menghadapi masalah yang berat. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan berisi terigu (Suarni, 2009).Perbaikan proses penepungan untuk memperoleh derajat warna dan granula yang memenuhi persyaratan standar tentu masih harus dilakukan. Warna umbi talas dari 20 kultivar tersebut bervariasi seperti kuning dan ungu. Berdasarkan hal ini mungkinkakan sangat menarik jika dikembangkan tepung talas dengan warna yang bervariasi seperti tepung talas kuning, ungu dan sebagainya selain putih (Hartati, 2003).Tepung jagung sudah banyak diproduksi, tetapi tepung jagung yang bersifat instan masih belum dilakukan. Salah satu upaya untuk membuat tepung jagung instan adalah proses brondong yang merupakan suatu proses ekspansi mendadak dari uap atau uap air yang berada dalam celah granula pati (Santosa, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Hartati, Sri N. 2003. Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tepung beberapa Kultivar Talas (Colocasia esculenta L. Schott). Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Bogor.Santosa. 2005. Evaluasi Teknologi Tepung Instan Dari Jagung Brondong dan Mutunya. Jurnal Pascapanen. Bogor.Suarni. 2009. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering. Jurnal Litbang Pertanian.