Pendidikan Pendidikan Film -...

12
Kritik & Saran Untuk meningkatkan kualitas Warta JWC kita, silahkan layangkan kritik & saran Anda ke: [email protected] Terima kasih untuk partisipasi Anda Fokus Utama Pendidikan Film Profil Profil Jurusan Film What’s Happening Perencanaan Finansial Event Summary Fisfic BI Fashion Java Rockin Land Indonesia Bermain RYLC Napak Tilas Schoemaker Power lecture Series Film Vol.09 | IX | September | 2011 Pendidikan Film Pendidikan

Transcript of Pendidikan Pendidikan Film -...

Page 1: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Kritik & SaranUntuk meningkatkan kualitas Warta JWC kita, silahkan layangkan kritik & saran Anda ke: [email protected]

Terima kasih untuk partisipasi Anda

Fokus UtamaPendidikan FilmProfilProfil Jurusan FilmWhat’s HappeningPerencanaan FinansialEvent SummaryFisficBI FashionJava Rockin LandIndonesia BermainRYLCNapak Tilas SchoemakerPower lecture Series

Film

Vo

l.0

9 |

IX |

Sep

tem

be

r | 2

011

Pendidikan

FilmPendidikan

Page 2: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,
Page 3: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Warta JWC agustus 2011|3Warta JWC agustus 2011|3

Hi BINUSIAN, WARTA JWC hadir kembali untuk kamu.Edisi September 2011, tim redaksi WARTA JWC tentunya kembali menghadirkan beragam informasi menarik. Antara lain, kedatangan desainer topi terkenal asal Inggris, Justin Smith, ke BINUS INTERNATIONAL. Ada pula liputan Roadplay Indonesia Bermain, pameran arsitektur karya C.P. Wolff Schoemaker di

Erasmus Huis serta event RYLC 2011.

Tak hanya itu, Kami juga menyajikan liputan acara seminar financial planning oleh Aidil Akbar yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia. Untuk entertainment section, kami menghadirkan liputan tentang Java Rockin’ Land 2011 yang diadakan di Pantai Carnaval Ancol.

Sebagai fokus utama, WARTA JWC mewawancarai Program Coordinator School of Film BINUS INTERNATIONAL, Tito Imanda, terkait perkembangan dunia dan pendidikan film di Indonesia. Turut diselipkan pula profil jurusan film di BINUS INTERNATIONAL.

Jadi, BINUSIAN, jangan sampaikan melewatkan kehadiran WARTA JWC September 2011. Semoga

dapat menjadi sumber inspirasi untuk terus berkarya dan menggapai impian.

Jika ada saran/kritik, silahkan email ke [email protected]. Begitu pun di halaman “Ask Ms.M”. Jika ingin bertanya lebih lanjut, silahkan email ke [email protected].

Ask Ms.M

Pelindung:Firdaus Alamsjah, Ph.D

Dewan Penasehat:George Wijaya, Stephen Wahyudi Santoso

Pemimpin Umum:Judi Arto

Pemimpin Redaksi:Haris Suhendra

Editor in Chief:Adilah

Reporter & Fotografer: Yeni Mardyana RRendy Adrikni S

Desain Grafis:Irene Desianty

Iklan & Distribusi:Fanny

Salam Redaksi:

Hay BINUSIANS, beberapa hari lalu Ms. M tertimpa musibah. Handphone BB kesayangannya tidak sengaja tertinggal di taxi. Sudah diklarifikasi ke pihak perusahaan taxi tersebut, namun tampaknya tidak ada harapan untuk kembali. Ms. M hanya bisa menghela nafas dan berbesar hati. Semua kejadian yang kita alami, baik maupun buruk semuanya pasti ada sebabnya

yang pasti merupakan sebuah pembelajaran buat kita. Pelajaran yang Ms. M dapat adalah mengikhlaskan apa yang kita miliki, kalau memang rezeki kita pasti akan kembali kok. “Everything happens for a reason”, entah pepatah dari mana, tapi memang itu sangat benar. Ms. M jadi inget film Serendipity, yang dimainkan oleh si ganteng John Cusak dan Kate Bekingsale. Pertemuan yang tidak disengaja antara John and Kate serta semua kejadian yang mereka alami ternyata membuat mereka menemukan cinta yang sebenarnya, walaupun pada saat itu mereka masing-masing sudah memiliki pasangan dan bahkan salah satunya sudah bertunangan dan akan menikah. Nonton film Serendepity itu Ms. M sampai terharu dan bener-bener geregetan. You guys should try. Intinya ya Guys, semua kejadian yang kita alami, tidak perlu disesali yah, selalu ingat pasti ada udang dibalik batu – dalam arti positif yah Tegarkan hati, ikhlaskan hati dan selalu berpikiran positif, dijamin kalian pasti akan menjalani hari-hari kedepan dengan penuh keceriaan

Question :Dear Ms. M, Ms M saya punya masalah dengan berat badan. Saya merasa gendut banget dan tidak ada wanita yang suka dengan saya. Bagaimana caranya agar saya bisa kurus ya? – Rio

My Dearest Rio, You have a problem weight dear? It’s a BIG NO! You don’t have any problem with your weight or maybe your body shape. You’re just not confidence with yourself! Hey RIO! Wake up! Life is not only about physical appearance. Life is about exploring your self in a good way. Rio, penampilan fisik bukan segalanya. Tetapi

inner beauty-lah yang akan terpancarkan dari dirimu. Kamu harus percaya diri Rio. Kamu harus percaya diri dengan diri kamu sendiri, dengan penampilan kamu, kemampuan dan segala kelebihan yang kamu miliki. Dengan kamu percaya diri, penampilan fisik akan terbiaskan. Dan wanita menyukai pria bukan karena penampilan fisiknya. Tetep percaya diri ya Rio.

Mudah-mudahan menjawab ya cinta. Semoga bisa tampil cantik and fashionable ke kampus. Untuk teman-teman lainnya, when problem comes to you, jangan bingung jangan bimbang, segera tanyakan ke Ms. M melalui [email protected]

Love, peace and Gaul,

Ms. M

Page 4: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Yah, beginilah kondisi perfilman di Indonesia saat ini. “Mengenaskan.

Banyak pihak yang membuat film dengan menekan biaya serendah mungkin, namun bisa meraup penonton. Mereka tidak mementingkan kualitas, simpel dan hanya asal jadi,” kata Program Coordinator Film BINUS INTERNATIONAL, Tito Imanda, M.A. saat ditemui di Kampus Joseph Wibowo Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/8).

Kendati begitu, tidak

menutup fakta bahwa masih banyak insan-insan perfilman yang masih setia untuk melahirkan karya-karya yang menakjubkan. Hal ini meski konsistensi mereka harus dibayar dengan merogoh kocek dalam-dalam sebagai biaya produksi film itu. Yang terang, karya mereka mendapat antusias lebih besar dari masyarakat. Sebut saja, Laskar Pelangi, dan sederet film sejenisnya.

Hal ini merupakan salah satu imbas kurangnya layar bioskop di Indonesia. Tercatat, saat ini hanya ada 600 layar

bioskop di Tanah Air. “Lantaran banyaknya film-film asal jadi, film-film bagus harus kalah dalam antrean. Sebelum beredar lama, film-film itu sudah keburu ditarik dari peredaran, dan kembali digantikan oleh film-film lainnya,” ungkap Tito Imanda.

PentInGnYA PenDIDIKAn FIlM

Untuk mendongkrak kualitas baik film maupun sumber daya manusianya, diperlukan pendidikan film. Hal ini diamini oleh Tito. Menurut Tito, industri film di Indonesia tidak bisa menggantungkan nasib di tangan para pembuat film “asal jadi” itu. Bahkan, untuk membuat film tersebut, tidak diperlukan insan yang notabene adalah lulusan sekolah perfilman.

“Membuat film murah tidak diperlukan lulusan sekolah film. Mereka bisa memakai orang luar yang mungkin belajar otodidak. Agar ongkos produksinya murah, mereka pun menggunakan orang-orang non lulusan sekolah

film,” terang lulusan New York University ini.

Kehadiran sekolah film sangat berpengaruh terhadap lahirnya SDM dan film berkualitas. Sayangnya, hanya ada dua sekolah film di Indonesia, salah satunya adalah jurusan film yang ada di BINUS INTERNATIONAL. Tentunya, hal ini berbanding terbalik. Banyaknya produksi film Indonesia dan kuantitas SDM tidak sebanding dengan jumlah sekolah film.

HAMbAtAn MenDIRIKAn SeKolAH FIlMUntuk mendirikan suatu instansi, tak pelak banyak kerikil-kerikil yang menghadang. Apa sih hambatannya untuk membuat sekolah? Tito menjelaskan jarang ada orang yang ingin menanam investasi untuk mendirikan sebuah sekolah film. “Orang itu musti nekat,” tegas Tito. Selain itu, kata Tito, fasilitasnya pun cukup mahal.

Tito menuturkan pula sangat sulit untuk mencari

4|Warta JWC agustus 2011

Fokus Utama:

a.

Page 5: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Warta JWC agustus 2011|5

orang yang bisa dan handal mengembangkan program di sekolah film. “Untuk mengajar di sekolah film, para dosen harus mengemban gelar sarjana strata 2. Coba saja, siapa yang lulusan S2 perfilman? Untuk mencari orang S2 di film, susahnya minta ampun. Bagi orang film, tidak perlu gelar untuk membuat suatu film, terlebih S2,” kata Tito.

Bukan hanya itu, ihwal perizinan pun masih memiliki kendala yang cukup pelik. Seyogyanya, untuk mendaftarkan suatu sekolah tinggi terkait perizinan, harus

melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional. Jika sudah terdaftar, maka suatu instansi boleh mendirikan sekolah tersebut.

“Nah, membuat izinnya saja jungkir balik. Sulit mencari orang yang bisa menulis proposal ke Ditjen Dikti. Orang tersebut tentunya harus menguasai analisis terhadap satu masalah, memiliki wawasan luas tentang industri

perfilman, pengalaman teknis, mengetahui kurikulum ideal yang akan diajarkan serta mencari dosen-dosen yang menguasai perfilman,” terang Tito.

PeRAnAn SeKolAH FIlMSejauh ini, imbuh Tito, lembaga pendidikan formal, khususnya di bidang film, telah menjalani fungsinya dengan baik. Banyak sineas muda yang merupakan cetakan dari sekolah film. Mereka cukup sukses mengembangkan dan memberikan kontribusi bagi dunia perfilman di Indonesia.

“Untuk BINUS sendiri, jurusan film tergolong baru. Kita belum bisa mencetak lulusan di dunia film. Namun, sejauh ini, kita sudah bisa menabung alias mempersiapkan pembuat film di masa depan. Meski belum lulus, anak-anak BINUS sudah mengikuti beragam acara di luar. Potensi-potensi mereka pun sudah terlihat,” tutur pria yang sempat mengenyam pendidikan S1 di Universitas Indonesia ini.

Sebenarnya, setiap orang bisa membuat film tanpa harus duduk di bangku sekolah film. Toh, banyak pula lembaga pendidikan nonformal bagi orang yang berminat terjun ke dunia film. Tapi kebanyakan dari mereka hanya menawarkan pelatihan skill. “Pendidikan tidak masalah. Namun, apakah SDM itu bisa membuat film yang bagus atau tidak? Ini kan artinya sudah berbicara kualitas,” terangnya.

Selain itu, banyak pula lembaga nonformal di Indonesia yang menawarkan pendidikan film. “Sebut saja,

sekolah-sekolah film yang menjanjikan gelar Diploma 3. Ini bisa menjadi alternatif kok,” ujar Tito.

Harapan Terhadap Dunia Film“Baiknya, sebelum kita berbicara tentang pendidikan film, saya lebih dulu berharap untuk perfilman di Indonesia agar ditambah lebih banyak lagi layar bioskop,” ujar Tito, berharap. Alasannya, kata Tito, jumlah 600 layar bioskop

di Tanah Air tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa. Dengan bertambahnya layar bioskop, tingkat produksi film serta minat menonton masyarakat pun menjadi melonjak.

Nah, setelah layar bioskop ditambah, Tito pun mengharapkan agar sekolah film di Indonesia diperbanyak. “Ya, saya sih inginnya agar tiap daerah punya sekolah film masing-masing. Itu harapan saya,” tukas Tito, menutup pembicaraan.(RA)

“BAIKNYA, SEBELUM KITA BERBICARA TENTANG PENDIDIKAN FILM, SAYA LEBIH DULU BERHARAP UNTUK PERFILMAN DI

INDONESIA AGAR DITAMBAH LEBIH BANYAK LAGI LAYAR BIOSKOP,” UJAR TITO

Peserta Provoke Short Movie Competition

Tito Imanda dan Thomas Barker

Pembicara dalam acara Jiffest

Peserta sejumlah acara yang diadakan School of Film BINUS INTERNATIONAL

Tito Imanda

Peserta sejumlah acara yang diadakan School of Film BINUS INTERNATIONAL

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Page 6: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Ingin mengenyam pendidikan film bertaraf internasional? Anda tidak perlu melenggang jauh ke luar negeri. bInUS InteRnAtIonAl menyediakan jurusan film bagi anak-anak muda yang ingin terjun ke dunia film. “Kini, jurusan film di bInUS InteRnAtIonAl telah memasuki tahun kedua,” terang Program Coordinator Film bInUS InteRnAtIonAl, tito Imanda, M.A.

Ketika ditemui di Kampus Joseph Wibowo Center, Senayan, Jakarta Pusat,

Jumat (5/8), Tito Imanda mengatakan School of Film BINUS INTERNATIONAL didirikan untuk menjaring calon insan perfilman yang ingin mengenyam pendidikan

film di sekolah bertaraf international. “Alhasil, mereka tidak perlu pergi ke luar negeri untuk belajar film,” ujar Tito.

Bagi yang ingin belajar, ada dua konsentrasi yang ditawarkan School of Film BINUS INTERNATIONAL. Salah satunya Film Studies. Konsentrasi Film Studies diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin menjadi kritikus atau pengkaji. “Untuk Film Studies, mahasiswa diminta membuat tesis untuk tugas akhir sebagai syarat kelulusan,” ujar lulusan New York University itu.

Sementara, konsentrasi lainnya di School of Film BINUS INTERNATIONAL adalah Film Production. Nah, untuk konsentrasi ini, mahasiswa bakal diarahkan menjadi seorang sutradara. “Dan untuk tugas akhirnya, mahasiswa

diminta membuat film sebagai

syarat kelulusan,” terang Tito.

Dari segi sumber daya manusia, School of Film BINUS INTERNATIONAL memiliki kelebihan dibanding sekolah film lainnya. “BINUS INTERNATIONAL memiliki dosen lulusan Sarjana Strata 2 dari sekolah film terbaik di dunia. Contohnya, Rayya Makarim, Swastika Nohara dan Ekky Imanjaya,” ujar Tito. Selain itu, BINUS INTERNATIONAL acapkali mendatangkan dosen tamu sebagai pengajar.

Sedangkan dari sisi lainnya, School of Film BINUS INTERNATIONAL menyediakan materi pengajaran yang selalu update dan buku-buku berbahasa Inggris dengan edisi terbaru. Bukan hanya itu, BINUS INTERNATIONAL pun menyediakan fasilitas yang menunjang. “Untuk gelarnya,

kami menawarkan dual

degree, kerja sama dengan universitas di luar negeri,” ucapnya.

Beragam event pun pernah digelar oleh School of Film BINUS INTERNATIONAL. Salah satunya yang belum lama ini diadakan, yakni Fantastic Short Film Competition (FISFIC) pada Juli 2011. Selain itu, BINUS INTERNATIONAL juga pernah memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada legenda perfilman, Misbah Yusa Biran, beberapa waktu silam.

Kehadiran School of Film BINUS INTERNATIONAL tentunya membawa angin segar bagi dunia perfilman, terutama nasional. Kenapa begitu? Dengan bertambahnya sekolah film, terlebih yang bertaraf internasional,

tentunya kian banyak kesempatan untuk mencetak sineas-sineas muda yang bisa mengharumkan dunia perfilman nasional.(RA)

6|Warta JWC agustus 2011

Profil:

School of film BiNUS iNTERNATioNAl

Page 7: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Warta JWC agustus 2011|7

Pada tanggal 24 Juni 2011, BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) menyelenggarakan

acara Research Seminar dengan tajuk “Extracting Comprehensible Rule from Artificial Neuron Networks (ANNs)” yang diselenggarakan di ruang Auditorium 310 Gedung Joseph Wibowo Center for Advanced Learning, Senayan. Acara yang merupakan kolaborasi antara BBS dengan National University of Singapore (NUS) ini diselenggarakan sebagai wujud dukungan bagi para akademisi dan peneliti dari bidang computing.

Selaku pembicara dalam Research Seminar ini

adalah Dr. Rudy Setiono, Associate Professor School of Computing dari NUS. Beliau adalah seorang ahli dalam bidang linear programming, nonlinear optimization, dan neural networks yang juga merupakan seorang senior member dari organisasi IEEE. Acara dibuka dengan presentasi dari Dr. Rudy yang menyampaikan pemahaman mengenai business intelligence serta model matematika dan metodologi analisis dari business intelligence itu sendiri, dimana pendekatan yang banyak digunakan oleh beliau adalah pendekatan artificial neural networks atau yang biasa disingkat sebagai ANNs.

Acara kemudian dilanjutkan dengan info session yang disampaikan oleh Tan Tiow Seng, Ph.D selaku Vice Dean for Post Graduate Program School of Computing NUS. Beliau menyampaikan informasi terkait program beasiswa Doctoral Program untuk bidang computing bagi para akademisi maupun mahasiswa berprestasi. Diharapkan melalui Research Seminar dengan tema Computing yang diselenggarakan ini dapat memberikan ide serta gagasan baru bagi para akademisi dan peneliti bidang Information System maupun Computer System untuk dapat lebih memperkaya penelitian mereka.

What’s Happening:

tIPS PeRenCAnAAn FInAnSIAl AlA AIDIl AKbAR

ReSeARCH SeMInAR | “extRACtInG CoMPReHenSIble RUle FRoM Anns”PenDeKAtAn neURAl netWoRKS DAn APlIKASInYA DAlAM bUSIneSS IntellIGenCe

Financial planning atau perencanaan finansial tentunya sangat penting.

Sebab, dengan perencanaan tersebut, setiap orang bisa merangkai masa depan dan tercukupi kebutuhan finansialnya. “Perencanaan Finansial merupakan hal yang mudah, menyenangkan dan sangat dapat dipratekkan,” terang Financial Consultant, Aidil Akbar.

BINUS BUSINESS SCHOOL mengadakan acara Financial Check Up with Aidil Akbar di Daily Bread Cafe, Ground Floor Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (28/7). Acara yang dikemas santai ini, mengambil tema Welcoming Ramadhan. Alasannya, selama Ramadan, pengeluaran uang cenderung bertambah, terlebih di saat Hari Raya Idul Fitri.Menurut Aidil, perencanaan keuangan sangat penting untuk dilakoni. Bahkan, jika

seseorang ingin terjun ke dunia keuangan, mereka pun harus terpenuhi secara faktor finansial. “Banyak orang meremehkan financial planning. Padahal, itu penting. Kerja di bidang keuangan tidak menjamin finansial kita lancar,” ujar dosen BINUS BUSINESS SCHOOL ini.

Aidil juga memaparkan sejumlah elemen penting yang harus dipenuhi dalam perencanaan keuangan. Salah satunya, kredit. Aidil mengakui pembelian secara kredit adalah hal yang lazim, apalagi di masa kini. Untuk itu, Aidil memiliki tips. “Jika ingin kredit, cicilan minimal 30 persen dari penghasilan utama alias gaji Anda,” ucap Aidil.

Selain itu, emergency fund atau dana simpanan pun menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. “Kita harus punya dana darurat untuk

kondisi yang tidak diduga. Di rumah sakit, misalnya. Meski kita memiliki kartu asuransi, mereka cenderung lebih fokus untuk melayani pasien yang membayar dengan uang tunai,” ujar Aidil.

Hal lain yang harus diperhatikan, imbuh Aidil, di antaranya asuransi dan asuransi. Yang terang, acara ini untuk berbagi pengetahuan pentingnya mengelola Tunjangan Hari Raya. Ya, pengelolaan dan

pengalokasian THR sebagai investasi dapat menjadi bekal yang baik dan menghindari keborosan dalam penggunaannya.

tak hanya Aidil, acara itu juga menghadirkan Program Coordinator MM Applied Finance BINUS BUSINESS SCHOOL, Dian Triasurya. Dia memberikan informasi menarik terkait isu-isu financial terkini.(RA)

Page 8: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

What’s Happening:

BINUS INTERNATIONAL mendapat kehormatan terlibat langsung

dalam Fantastic Short Film Competition (FISFIC). BINUS School of Film menjadi fasilitator dalam workshop pembuatan film pendek di Gedung The Joseph Wibowo Center, Jakarta Selatan, pada 22-23 Juli 2011.

Para peserta dibimbing langsung para praktisi film profesional. Mereka adalah 25 tim dengan 28 sinopsis yang lolos ke babak selanjutnya dalam Fantastic Short Film Competition (FISFIC). Mereka berhak mengikuti proses workshop mengenai proses pembuatan film dan berkesempatan konsultasi privat untuk film yang dibuat.

Sementara para pengajar workshop terdiri dari pendiri dan panitia FISFIC, yaitu

Joko Anwar (sutradara/penulis skenario Kala/Pintu Terlarang), Mo Brothers (Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel, sutradara Rumah Dara), Gareth Evans (sutradara Merantau), Sheila Timothy (produser Pintu Terlarang), dan Rusli Eddy (direktur Indonesia International Fantastic Film Festival/INAFFF). Sedangkan Ekky Imanjaya (dosen School of Film BINUS INTERNATIONAL, editor Rumahfilm.org) bertindak sebagai moderator.

Usai pelatihan, seluruh tim mempresentasikan hasilnya di hadapan para juri. Bila lolos ke babak berikutnya, peserta berkesempatan membuat filmnya dengan mendapatkan modal awal masing-masing Rp 10 juta dari FISFIC. Para sutradara bakal menjadi mentor selama pembuatan film pendek itu.

Persaingan akan semakin ketat karena yang akan terpilih di babak ini hanyalah yang terbaik. Karya para finalis babak kedua akan diputar di INAFFF 2011 dan akan dibeli Jive Collection untuk dijadikan DVD. Pemenang pertama akan mendaur ulang filmnya dan masuk dalam proyek omnibus bersama Joko Anwar, Mo Brothers, dan Gareth Evans, yang diproduksi oleh Lifelike Pictures pada 2012.

photo by Joko Anwar/FISFIC

fantastic Short film competition (fiSfic) di BiNUS iNTERNATioNAl

8|Warta JWC agustus 2011

Topi menjadi bagian penting dalam dunia fashion. Tentunya,

penutup kepala ini memberikan nuansa baru, terlebih di kancah fashion Indonesia. Untuk memperkenalkannya, BINUS INTERNATIONAL bekerja sama dengan British Council mengundang Justin Smith. Siapakah Justin Smith? Dia adalah desainer topi asal London, Inggris.

Acara Fashion Seminar with Justin Smith ini digelar di Kampus Joseph Wibowo Center, Jalan Hang Lekir I, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7). Dalam seminar ini, Justin berbagi pengalaman seputar dunia fashion yang digelutinya. Justin Smith juga menceritakan perjuangan hidupnya merintis karier dalam mendesain topi.

Justin mulai mendesain

dan membuat topi sejak tahun 2000. Perjuangannya sangat berat untuk mencapai sukses. Pasang surut pun telah dialaminya. Bahkan, kata Justin, dirinya sempat menumpang di rumah teman dan tidur beralaskan lantai selama beberapa tahun. Ketika itu, industri topi miliknya tengah mengalami gulung tikar.

Menurut Justin, dirinya sangat serius menggeluti dunia fashion. Padahal, Justin bukanlah lulusan sekolah fashion. Kendati demikian, Justin tidak peduli. Dia tetap meneruskan perjuangannya. “But, i do what i want to do. I challenge my own path, though it’s different,” ujar pria yang akan tampil di Jakarta Fashion Week 2011 ini.

Banyak hal yang menginspirasi pria ramah dan sopan ini dalam mendesain serta

membuat topi. Salah satunya adalah dunia fashion di era Victoria, yakni masa kejayaan Ratu Victoria. Ketika itu, fashion baju maupun topi dipenuhi dengan nuansa tua. Untuk masa kini, kata Justin, desain seperti itu tampak klasik dan gothic.

Justin bukanlah nama baru di dunia fashion. Banyak penghargaan yang sudah diraihnya. Antara lain, ID Styling Award, The Maria Louisa Award. New Generation Sponsorship Award dari British Council. Dia pun mengikuti berbagai event, seperti London Fashion Week 2007, Centre Of Fashion Enterprise

2009 dan Italian Vogue Young Talents 2010.

Setelah seminar selesai, Justin Smith juga memberikan pelatihan workshop cara mendesain topi untuk mahasiswa BINUS INTERNATIONAL jurusan Fashion Design dan Fashion Management. Dalam workshop ini, mahasiswa belajar mendesain topi dan cara mengomersialkan serta membangun bisnis tersebut.(RA)

beRbAGI PenGAlAMAn DenGAn JUStIn SMItH

Ratusan Band

Mengguncang

Java Rockin' Land

Page 9: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Ratusan ribu orang terus memadati Pantai Carnaval Ancol, Jakarta

Utara, Sabtu (23/7). Mereka menikmati gegar gempita pagelaran musik dalam acara Java Rockin’ Land 2011. Sedikitnya 126 band rock dari dalam maupun luar negeri mengguncang arena festival yang diadakan sejak 22 Juli hingga 24 Juli 2011 tersebut.

Salah satu band yang paling ditunggu adalah The Cranberries! Band yang digawangi Noel Hogan (gitar), Mike Hogan (bass), Fergal Lawler (drum), dan Dolores (vokal) itu tampil pada hari kedua sekitar pukul 23.00 WIB. Riuh penonton langsung bergemuruh saat lagu pembuka “Analyze” dilantunkan oleh Dolores. Publik Pantai Carnaval pun menyanyi bersama.

Secara maraton, The Cranberries membawakan lagu barunya, “Tomorrow”; “Just My Imagination” hingga “Free To Decide”. Satu lagu yang cukup ditunggu adalah “Salvation”. Di penghujung penampilan, The Cranberries memainkan lagu hitsnya, “Zombie”. Usai penampilannya berakhir, The Cranberries kembali muncul dengan lagu “Promises” dan “Dream”. Penonton pun histeris.

Tak cuma The Cranberries. Sebelum band itu tampil, band gaek God Bless lebih dulu mengguncang panggung utama. Dengan lagu-lagu rock lawas yang dibawakan, band yang dikomandani Achmad Albar ini berhasil memukau penonton hingga mereka berjingkrakan dan bernyanyi bersama. Sebut saja saat lagu “Syair Kehidupan” dilantunkan.

Penonton membentuk koor dan ikut bernyanyi.

Penampilan lain yang cukup memukau di hari kedua adalah G-Pluck The Beatles dan Burgekill. G-Pluck membawa penonton kembail ke tahun 60-an dengan lagu-lagu The Beatles. Sedangkan Burgerkill, yang tampil di Propaganda Stage, sukses menutup hari kedua. Mereka membuat penonton ber-headbang ria dengan lagu-lagu hardcore yang dibawakannya.

Di hari ketiga, salah satu band yang perlu diberikan apresiasi

penuh adalah Edane. Dentuman musik keras yang dihasilkan band hard rock asal Jakarta ini membuat Pantai Carnaval Ancol. Riuh penonton membahana saat single “Living Dead” di album terbaru mereka, dibawakan. Usai penampilan Edane, giliran band asal Amerika Serikat, Good Charlotte, yang membuat penonton terpukau.(RA)

Ratusan Band

Mengguncang

Java Rockin' Land

Warta JWC agustus 2011|9

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata

“bermain”? Kemungkinan hal ini mengarah kepada kegiatan yang menghabiskan waktu dan menuai imbas negatif. Namun, ada pula sisi positif dari bermain. Ya, bermain juga bermanfaat. Nah, sisi inilah yang ingin digali oleh penyelenggara event Roadplay Indonesia Bermain”.

Dengan mengusung tagline “When Playing is Good for Your Life”, putaran pertama roadplay telah digelar di Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Bandung. Nah, putaran terakhir event Roadplay Indonesia Bermain ini rampung di Jakarta, tepatnya di Kampus BINUS INTERNATIONAL, Jalan Hang Lekir I, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7).

Seminar yang mengangkat tema “Berbagi Semangat Positive Gaming”, ini

menggandeng BINUS INTERNATIONAL dan Nokia Indonesia. Acara ini ingin mengingatkan masyarakat tentang potensi besar dari aktivitas bermain. Talkshow ini menghadirkan tokoh di industri game, di antaranya Narenda Wicaksono (Developer Manager Nokia) dan Eko Nugroho (inisiator Indonesia Bermain).

Menurut Eko, bermain pada dasarnya adalah sebuah aktivitas yang mengingatkan masyarakat bahwa kegembiraan bisa dihadirkan dan dibagikan dimana saja, kapan saja serta untuk semua.

“Lewat bermain, kita bisa menghadirkan kegembiraan dalam belajar, bekerja, berusaha dan berbagai hal lainnya,” pungkas Eko,

menampik stigma negatif tentang bermain.

Selain seminar, acara yang diselenggarakan Agate Studio dan Kummara tersebut menghadirkan berbagai jenis media permainan. Baik itu berupa board game, digital game dan mobile game. Para peserta seminar diajak untuk bermain bersama. Tak cuma itu, hadir pula mobil milik Nokia yang dimodifikasi

menjadi sebuah mobil yang sarat dengan game.

Puncak dari Roadplay

Indonesia Bermain bakal diadakan di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Jawa Barat, pada 22 dan 23 Oktober 2011. Salah satu agenda acaranya adalah kompetisi yang akan menjaring game ideas serta

mobile game.(RA)

mENggAli SiSi PoSiTif dARi BERmAiN

Page 10: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Erasmus Huis atau Pusat Kebudayaan Belanda mengadakan Pameran

Arsitektur Modernitas Tropis Charles Prosper Wolff Schoemaker. Pameran yang mengambil tema “Kehidupan dan Karya C.P. Wolff Schoemaker” tersebut diadakan di Gedung Pusat Kebudayaan Belanda, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).

Asisten Manajer Erasmus Huis, Bob Wardhana, mengatakan pameran tersebut diadakan dalam rangka peluncuran buku “Tropical Modernity, Life and Work of C.P. Wolff Schoemaker” oleh Jan van Dullemen. Ratusan undangan menghadiri acara itu. “Kami mengundang arsitektur,

desainer, sejarawan serta para ekspatriat,” kata Bob.

Pameran dibuka oleh Menteri urusan Eropa dan Kerjasama Internasional Kerajaan Belanda, DR. Ben Knapen. Turut berbicara pula, Jan van Dulleman. Dia memperkenalkan sejumlah karya dari Schoemaker. Antara lain, Gedung Merdeka, Grand Hotel Preanger, Bethel Church, Gereja Katedral dan Villa Isola. Semuanya berada di Bandung, Jawa Barat.

Usai pembukaan, pengunjung digiring ke ruangan pameran. Di sanalah, terdapat maket dan foto-foto berisi sejumlah gedung karya Wolff Schoemaker. Tak hanya itu, ada satu ruangan di pameran

tersebut yang diubah selaiknya rumah dari Schoemaker. Tampak, pengunjung antusias menikmati keindahan karya Schoemaker dalam balutan foto hitam putih.

Wolff Schoemaker adalah salah satu arsitek terkemuka Belanda yang banyak berkarya di Indonesia. Hasil karyanya berupa bangunan dan tulisan soal kebudayaan dan arsitektur Indonesia. Bersama saudaranya

Richard Schoemaker, karya Schoemaker banyak dijumpai di Bandung. Karena itulah, Bandung kerap disebut Kota Schoemaker Bersaudara.(RA)

NAPAk TilAS SchoEmAkER di ERASmUS hUiS

10|Warta JWC agustus 2011

Fokus Utama:

Sejumlah mahasiswa, yang merupakan calon pengusaha muda,

berkumpul dalam satu wadah. Mereka mengikuti ajang Regional Youth leader Conference 2011 (RYlC 2011) gelaran bInUS InteRnAtIonAl. Acara itu digelar selama empat hari di Gedung Joseph Wibowo Center, Jalan Hang Lekir, Senayan, Jakarta Pusat dan

sejumlah lokasi di luar kampus.

RYLC 2011 dihelat selama empat hari berturut-turut mulai 6 hingga 9 Juli. Konferensi itu menghadirkan sejumlah pembicara, seperti pemilik majalah remaja Gogirl!, Nina Moran; pemilik label musik indie Purapura Records, Aldo Sianturi; dan produser film, Ben Soebiakto. Mereka adalah pengusaha muda yang terbilang sukses di bidangnya.

Konferensi pengusaha muda yang pernah diadakan pada 2010 silam ini juga menuai antusiasme peserta dari sejumlah negara, terutama di Asia. Antara lain dari Malaysia, Kamboja, Thailand dan China.

Mereka dibekali dengan beragam pelatihan dan workshop, khususnya segala hal yang berkaitan dengan kewirausahaan.

Menurut Project Leader RYLC 2011, Pigar, RYLC 2011 digelar untuk mengumpulkan calon pengusaha muda, terutama mahasiswa, dalam satu konferensi. Di sana, kata Pigar, mereka bisa belajar dan bertukar pikiran. “Hal ini tentunya menguntungkan. Sebab, dengan begitu, mereka bisa memperluas network (jaringan) di dalam maupun di luar negeri,” kata Pigar.

Acara tahunan ini bertujuan agar peserta bisa

mengembangkan strategi kewirausahaan, ajang pertemuan mahasiswa internasional, serta memperluas diri melalui potensi dan pengetahuan. Tahun lalu, RYLC sukses mencapai hubungan yang lebih erat antarpeserta dengan menciptakan Komunitas RYLC serta alumni peserta RYLC.

Nah, tahun ini RYLC menyambut perspektif kreatif baru pada bisnis sebagai tema Creativity in Every Transaction. RYLC 2011 akan fokus pada industri kreatif yang muncul, dan menjelajahi cara-cara saat kreativitas mampu mencapai inovasi dan keberhasilan dalam melakukan bisnis.(RA)

RYlc 2011, koNfERENSi cAloN PENgUSAhA mUdA

What’s Happening:

Page 11: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,

Warta JWC agustus 2011|11

During this fasting month, let’s open our hearts to forgivenessand to becoming a better person in the future

Happy Idul Fitri1 Syawal 1432 H

Happy Idul Fitri1 Syawal 1432 H

Power Lecture Series II DRM menghadirkan Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai pembicara. Acara tersebut digelar di Kampus Joseph Wibowo Center, Hang Lekir I, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/7).

Page 12: Pendidikan Pendidikan Film - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcseptember2011.pdf · Kritik & Saran Untuk meningkatkan ... wawasan luas tentang industri perfilman,