Pendidikan Kristen vs progresivisme

18
Pendidikan Kristen vs. Progresivisme Dr. Khoe Yao Tung, M.Sc.Ed, M.Ed Educating for Syalom http:// educatingforshalom.blogspot.co. id [email protected]

Transcript of Pendidikan Kristen vs progresivisme

Page 1: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Pendidikan Kristen vs. Progresivisme

Dr. Khoe Yao Tung, M.Sc.Ed, M.Ed

Educating for Syalomhttp://[email protected]

Page 2: Pendidikan Kristen vs progresivisme

• Kelanjutan dari Pragmatisme• Lahir dari pengaruh pemikiran John Dewey (1859-1952)

John Dewey dikenal sebagai bapak progresivisme. • Aliran ini muncul sebagai reaksi penolakan terhadap pendidikan tradisional (pendidikan menekankan metode formal, pembelajaran instruksional dan teacher oriented).

Munculnya Progresivisme

Page 3: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Keyakinan utama, Nilai, Praktik • Penekanan pada learning by doing• Penekanan pada pemecahan masalah dan

berpikir kritis • Mengutamakan Kerja kelompok• Penilaian kelompok dengan evaluasi proyek dan

produksi anak.• Kurikulum terpadu difokuskan pada unit tematik

Page 4: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Progresivisme menurut Dewey, Kilpatrick

• Pendidikan harus hidup itu sendiri, bukan persiapan untuk hidup • Peran guru bukan untuk mengarahkan tetapi untuk menyarankan • Belajar harus langsung berhubungan dengan kepentingan anak • Sekolah harus mendorong kerjasama dibanding kompetisi

Page 5: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Doktrin DeweyDoktrin Dewey dalam teori progresivisme berupa program instruksional seperti child centered school, activity school, the project method, cooperative learning, self-esteem, problem solving, social context dengan spesifikasi dalam proses pembelajaran berupa:Menolak teori dualistik manusia terdiri dari roh dan fisik,

dengan menganggap manusia sebagai organisme biologi yang keseluruhan perkembangannya ditentukan dengan stimulus eksternal.

Menolak konsep-konsep tradisional, progresif menganggap kebenaran, etika dan moral adalah relatif dan situasional.

Merupakan kesia-siaan bagi manusia untuk mencari dasar keyakinan dalam standard of conduct, etika dan kebenaran, karena akan berubah menurut situasi kondisi

Page 6: Pendidikan Kristen vs progresivisme

John Dewey (1859 – 1952)

• John Dewey adalah ahli filsafat, ahli pendidikan dan bapak aliran progresivisme. Dewey juga mengajar para pendidik yang belajar di Chicago University dan Columbia University. Pada tahun 1894 John Dewey menjadi kepala departemen filsafat, psikologi, dan pedagogi pada University of Chicago dan membuka laboratorium sekolah dengan nama Lincoln School.

• Tahun 1904 Dewey mengabungkan pedagogi pada filsafat dan pemikiran sosial di University of Colombia. Tahun 1905 John Dewey menjadi presiden American Philosophical Association, mengembangkan filsafat instrumentalisme dengan pragmatisme dengan doktrin-doktrin materialistik.

• Dewey menulis buku sebanyak 36 judul seperti The School and Society, Democracy and Education, Experience and Education. Dia juga menulis 815 artikel filsafat dan pendidikan selama pengajarannya.

Page 7: Pendidikan Kristen vs progresivisme

• Dewey adalah pelopor dari teori progresivisme, dengan posisi lainnya dalam aliran pragmatisme, instrumentalisme, fungsionalisme, dan eksperimentalisme.

• Dalam bukunya How We Think (1910) Dewey mengunakan metode epistemologis pragmatis, pencarian pengetahuan dari interaksi dan pengalaman. Pengaruh progresivisme pada pendidikan dipengaruhi oleh dua doktrin yang besar yaitu doktrin evolusi dan doktrin materialistik.

• Untuk menentukan “bagaimana bekerjanya sebuah sekolah”, Dewey membangun Sekolah laboratorium di University of Chicago, pola pembelajaran dengan murid berperan aktif dalam kelas, sekolah menyediakan proyek yang terintegrasi dengan kemampuan akademik dan pengalaman bekerja sama (cooperative learning). Murid saling berkolaborasi dan bekerja sama untuk membuat keputusan dan menyelesaikan permasalahan dengan situasi yang membandingkan kejadian di luar kelas.

Page 8: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Prinsip progresif dalam pendidikan Berpusat pada murid (child centered) Siswa yang aktif, murid adalah anak yang aktif

belajar. Peran guru sebagai fasilitator, penasihat dan

pemandu Sekolah kelas sosial dari yang lebih besar Berfokus pada pemecahan masalah.

Label-label dalam proses pembelajaran kaum progresif learning by doing, problem solving, active learning, problem solving, critical thinking

Konstruksi sosial sekolah yang kooperatif dan demokratis.

Page 9: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Landasan yang bertentanganFilsafat pembelajaran Dewey terpengaruh evolusi dan pragmatism. Pengaruh ini

mengilhami kaum progresif untuk tidak menyentuh natur manusia sebagai ciptaan Tuhan yang terdiri dari roh dan fisik yang telah jatuh ke dalam dosa dan ditebus oleh kasih Allah.

Akar pemikiran Dewey, berasal dari teori natural selection Darwin diimplimentasikan dalam proses pembelajaran dalam bentuk experience-oriented learning.

Dewey ikut mempelopori penandatanganan Manifesto humanisme 1933, menolak manusia ciptaan Tuhan, manusia hanyalah hasil evolusi tingkat tertinggi.

John Dewey telah meletakkan dasar-dasar pendidikan yang tidak lagi mengakui kedaulatan Allah dalam proses pendidikan “There is no God and there is no soul. Hence, there are no needs for the propos of traditional religion. With dogma and creed excluded, then immutable truth is also dead and buried, there is no room for fixed natural law and moral absolute” .

Menurut Alkitab, natur manusia telah jatuh dalam dosa, menurut romantisme (Rousseau) natur manusia adalah baik adanya, menurut behaviorisme natur manusia adalan netral (Blankslate – dipelopori oleh John Locke). Menurut Dewey berasal proses evolusi.

Page 10: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Mazmur 58:3 Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.The Christian educator asserts that God is the center of education because “in Him are found all the treasures of wisdom and knowledge.” the Christian rejects both content-centered education and child-centered education as non-Christian styles that deify the creation and not the Creator. Yet, Dewey, writing in 1915 and advocating his new progressive education, says that in the ideal school, “…the child becomes the sun about which the appliances of education revolve; he is the center about which they are organized.” Thus Dewey reveals his strongly atheistic secular humanistic world view that is the very heart of his educational philosophy and which has been so influential in directing modern public education. For the Christian, children are not the sun about which the educational process revolves. Neither is the content material our focus or central point. God is! If our educational endeavors do not place God at the center and as the touchstone for educational decision-making and practice, then these endeavors are non-Christian. Education is not religiously neutral. It never has been, and it never will be. Education is always the expression of the beliefs about life and living that are held by those who determine the educational process. The myth of religious neutrality in education is dead.

Richard J. Edlin, The Cause of Christian Education

Page 11: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Jean Jacques Rousseau (1712-1778)

• Rousseau adalah seorang ahli filsafat dan pemikir Perancis pada era pencerahan. Idenya banyak dipengaruhi revolusi Perancis, perkembangan teori-teori liberal dan sosialis. Karya novelnya, Emile atau On Education (1762) merupakan karyanya yang terpenting bagi filsafat pendidikan dan perkembangan anak.

• Pada tahun yang sama juga menerbitkan Du Contract social yang menekankan kebebasan manusia, namun terkungkung ketika berada dalam lingkungan sosial. Pandangan pendidikan terkenal dengan aliran romantisisme yaitu bersumber pada natur seorang anak pada dasarnyanya baik, dan membiarkan anak hidup dalam lingkungannya secara alamiah.

Page 12: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Romantisme• Pendidikan dan buku sebaiknya tidak diberikan sampai usia dua belas tahun. • Pengajaran pada anak yang sifatnya menekankan nilai-nilai mutlak sebaiknya dihindarkan. • Pemikiran romantisme menganjurkan lingkungan alamiah agar anak dapat tumbuh sesuai naturnya dalam lingkungannya. •Dalam pandangan pendidikan Kristiani seorang anak lahir dalam kondisi yang berdosa dan mereka harus diajarkan nilai, moral, dan kebenaran mutlak berdasarkan firman Tuhan yang harus disampaikan oleh para orang tua dan guru.

Page 13: Pendidikan Kristen vs progresivisme

William Heard Kilpatrick (1871–1965)

• William Kilpatrick adalah pendidik progresif Amerika, menyelesaikan doktornya tahun 1912 di teacher college, Columbia University.

• Teori pembelajaran Kilpatrick menekankan "purposeful activity" melibatkan murid-murid untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek. Pandangan metodologis pembelajaran Kilpatrcik berasal dari penelitian "The Project Method", esainya dikembangkan menjadi buku “The Foundations of Method” (1925).

• Kilpatrick berkolaborasi dengan Dewey mengembangkan kurikulum yang merefleksikan minat, keinginan, tujuan, dan menempatkan problem solving sebagai inti dari proses pendidikannya.

• Fokus perhatian Kilpatrick adalah corporate learning agar tidak menimbulkan nilai individu yang menonjol. Kilpatrick berhasil menjembatani kesenjangan pemahaman antara child-centered dan the society-centered bagi pendidikan progresif.

Page 14: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Warisan progresif• Patricia A. Graham guru besar emeritus pendidikan

dari Universitas Harvard (lahir tahun 1935) dalam tulisannya Progressive education: from Arcady to Academe: A History of Progressive Education Association menyatakan bahwa

Pendidikan progresif bergerak dan berproses dari suatu anugerah menjadi suatu kutukan. Dari tahun 1919 semua pendidikan publik yang ada sepertinya berjalan dengan baik, namun setelah tiga puluh lima tahun berselang. Pendidikan di Amerika Serikat mengalami kesakitan dan keterpurukkan, dan hampir semuanya disalahkan karena sistem pendidikan dengan filsafat progresif.

Page 15: Pendidikan Kristen vs progresivisme

NOAH WEBSTERFather of American Christian Education

The Christian religion is the most importan and one of the first things in which all children, under a free government ought to be instructed.

JOHN DEWEYFather of American Progressive Education

There is no God, and there is no soul.

HenceThere are no needs for the props

of traditional religionwww.educateforchrist.org

Page 16: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Aspek Paradigma “Tradisional”dalam perspektif Kristen

Paradigma Progresif

Pengajar Guru , berotoritas Rekan pembelajar, fasilitatorMurid Pembelajar Konstruktor, penemu,

tranformasi pengetahuanPengetahuan objektif, disampaikan

pada siswa, fakta sesuai dengan konsep

Subjektif, opini atau nilai bersama-sama dibentuk bersama antara fasilitator dengan siswa

Konteks Kompetititif, penilaian individualistik

Kooperatif, Penilaian kelompok

Penilaian Akuntabilitas personal,berstandar

Penilaian alternatif – catatan yang tidak jelas, portofolio dari master learning.

Perbandingan paradigma tradisional dan paradigma progresif

Sering kali perkataan tradisional “kurang menguntungkan” terkesan kuno, kaku dan tidak berkembang. Namun sebenarnya bergerak dengan kemajuan, mempertahankan nilai-nilai keunggulan dengan prinsip-prinsip kebenaran Alkitab.

Page 17: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Penutup• Filsafat ini bertentangan dengan kekristenan, karena tujuan

pembelajarannya progresive hanya berfokus pada anak tanpa memperhatikan natur seorang murid yang adalah ciptaan Allah.

• Beberapa praksis “progressive” dalam batas-batas tertentu sering mirip dengan praksis pendidikan Kristen. Peran guru dalam pendidikan Kristen adalah guru yang berotoritas, penatalayan pekerjaan Tuhan, panggilan dalam mandate injili

• Filsafat Sekolah Kristen harus menggunakan filsafat pendidikan Kristen sesuai kebenaran Firman Tuhan

Page 18: Pendidikan Kristen vs progresivisme

Tuhan memberkati