Vs Imunisasi

download Vs Imunisasi

of 96

Transcript of Vs Imunisasi

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    1/96

    Pembimbing: dr. Dewi Indriani, SpA

    Vivi Silfia

    REFERAT

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    2/96

    PENDAHULUAN

    Imunisasi: proses menginduksi imunitas scr

    buatan baik scr aktif & pasif

    Indonesia -> negara tropis di dunia. -> rentan

    peny. Infeksi.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    3/96

    IMUNISASI

    Aktif -> Vaksin

    Pasif:Non-spesifik

    Spesifik

    Tujuan imunisasi: mencegah terjadinya penyakit

    tertentu pd seseorang & menghilangkan

    penyakit tertentu pd sekelompok masyarakat

    atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu

    dari dunia

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    4/96

    SISTEM IMUNITASRespons imun:non-spesifik (non-adaptif,innate immunity)

    Spesifik (adaptif)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    5/96

    SISTEM IMUN

    Permulaan respons imun -> jaringan non-limfoid

    Langkah Awal Respons Imun

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    6/96

    SISTEM IMUNITAS (CONTD)

    Prosespriming:Proses pembentukan respons imun awal

    Pattern recognition receptors (PRR)Sistem pengenal imunitas non-spesifik, salah satu

    anggotanya Toll-like receptors (TLR)

    Pathogen-associated molecular pattern (PAMP)Struktur antigen mikroba yang secara evolusi tetap

    dikonservasi dan dipertahankan.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    7/96

    SISTEM IMUNITAS (CONTD)

    Respons imun spesifikProduk imunoglobulin (respons imun humoral)

    Aktivitas selular khusus (respons imun seluler)

    Sel yang sudah terpajan sel memori.

    Respons imun primer dan sekunder.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    8/96

    KUALITAS & KUANTITAS VAKSIN

    Cara pemberian

    Dosis vaksin

    Frekuensi pemberian

    AdjuvanJenis vaksin

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    9/96

    FAKTOR PERSYARATAN VAKSIN

    Aktivasi APC -> presentasi & produksi

    interleukin

    Aktivasi sel T & sel B -> perbanyak memori

    Aktivasi sel T & sel Tc thd bbrp epitop -> atasivariasi respon imun yg ada

    Memberi antigen yg persisten -> kadar antibodi

    dipertahankan tetap tinggi.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    10/96

    JENIS VAKSIN

    Live attenuatedMenurunkan virulensi mikroba, tidak menyebabkan gejala

    klinis.

    C: campak, gondongan (parotitis epidemika), rubella, polio,rotavirus, yellow fever, BCG

    InactivatedSeluruh tubuh mikroba, atau komponennya.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    11/96

    VAKSININACTIVATED

    Seluruh sel virus yanginactivated, contoh influenza,

    polio, rabies, hepatitis A.

    Seluruh bakteri yang inactivated, contoh pertusis,

    tifoid, kolera, lepra.

    Vaksin fraksional yang masuk sub-unit, contohhepatitis B, influenza, pertusis a-seluler, tifoid Vi,

    lyme disease,

    Toksoid, contoh difteria, tetanus, botulinum,

    Polisakarida murni, contoh pneumokokus,

    meningokokus, clan Haemophilus influenzae tipe b.

    Gabungan polisakarida ( Haemophillus influenzae

    tipe b dan pneumokokus)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    12/96

    RANTAI VAKSIN

    Rangkaian proses penyimpanan dan transportasi

    vaksin untuk menjamin kualitas vaksin.

    Secara umum vaksin disimpan dalam suhu 2-8 C.

    Pengenalan terhadap kondisi vaksin:Tanggal kadaluarsa

    Warna cairan

    KejernihanEndapan

    VVM (vaccine vial monitor)

    Kerusakan label

    Sisa vaksin

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    13/96

    RANTAI VAKSIN

    Suhu optimumVaksin hidup (Umumnya 2 s/d 8C)

    Polio oral 2th suhu -25 s/d -15C & 6bln pd 2 s/d 8 C BCG (1 tahun) & capa! (2tahun)

    Vaksin matiKamar dingin & kamar beku

    Lemari es & freezer

    Susunan vaksin dlm lemari es (2cm)

    Wadah pembawa vaksin (uk 40-70 liter)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    14/96

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    15/96

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    16/96

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    17/96

    NILAI KUALITAS VAKSIN

    Periksa tanggal kadarluarsa

    VVM (vaccine vial monitor)

    Freeze watchdanfreeze tag

    Warna & kejernihan vaksin

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    18/96

    VACCINE VIAL MONITOR

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    19/96

    FREEZE WATCH & FREEZE TAG

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    20/96

    WARNA & KEJERNIHAN VAKSIN -> UJI

    KOCOK

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    21/96

    PEMBERIAN SUNTIKAN

    Hampir semua jenis vaksin diberikan secara IM

    atau SK (kecuali OPV)

    Persiapan kulit tempat suntikan

    Pemilihan tempat penyuntikan:M. vastus lateralis (

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    22/96

    LOKASI PENYUNTIKAN M. VASTUS

    LATERALIS

    Ministry of Health. Immunisation Handbook. New Zealand: Ministry of Health, 2006 .p. 91

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    23/96

    TEKNIK PENYUNTIKAN IM DI

    M. VASTUS LATERALIS

    Ministry of Health. Immunisation Handbook. New Zealand: Ministry of Health, 2006 p. 94

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    24/96

    LOKASI PENYUNTIKAN M.

    DELTOIDEUS

    Ministry of Health. Immunisation Handbook. New Zealand: Ministry of Health, 2006 p. 95

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    25/96

    TEKNIK PENYUNTIKAN IM DI M.

    DELTOIDEUS

    Ministry of Health. Immunization Handbook. New Zealand: Ministry of Health, 2006 p. 96

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    26/96

    PERTIMBANGAN LOKASI

    PENYUNTIKAN

    Tidak direkomendasikan lokasi penyuntikan di

    m. deltoideus pada anak < 15 bulan.

    Tidak direkomendaikan lokasi penyuntikan padam. rectus femoris.

    Tidak dikrekomendasikan penyuntikan pada

    daerah bokong.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    27/96

    Jangan memijit atau menggosok lokasi vaksin

    setelah penyuntikan.

    Dua injeksi pada satu otot diperbolehkan. Pilihotot yang cukup besar, lokasi injeksi harus

    dipisah 2-3 cm.

    Penyampuran vaksin dalam satusyringetidakdiperbolehkann, kecuali sudah terdapat

    lisensinya.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    28/96

    INJEKSI SUBKUTAN

    Diberikan pada jaringan yang sehat, bebas dari

    tonjolan tulang dan bebas dari pembuluh darah

    atau saraf besar.

    Umumnya daerah deltoid, alternatif paha bagian

    lateral.

    Prinsip pencarian lokasi sama denganpenyuntikan IM, sudut 30-45, panjang jarum

    16 mm

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    29/96

    TEKNIK INJEKSI SUBKUTAN

    Ministry of Health. Immunisation Handbook. New Zealand: Ministry of Health, 2006 p. 97

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    30/96

    KEADAAN SEBELUM DIIMUNISASI

    Orang tua perlu mengingat dan memberitahukan

    secara lisan atau tulisan hal-hal yang berkaitan

    dengan indikasi kontra atau reaksi KIPI:Pernah mengalami KIPI berat

    Alergi terhadap bahan vaksinPengobatan steroid jangka panjang, radioterapi,

    kemoterapi

    Menderita sakit yang menurunkan imunitas

    Tinggal serumah dengan orang yg imunitas menurun

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    31/96

    Tinggal serumah dengan orang lain dalam

    pengobatan yang menurunkan imunitas.

    Bulan lalu mendapatkan imunisasilive attenuated.

    Mendapat imunoglobulin atau transfusi darah 3

    bulan yang lalu.Menderita penyakit SSP.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    32/96

    KEJADIAN IKUTAN PASCA

    IMUNISASI (KIPI)

    Kejadian medik yang berhubungan dengan

    imunisasiEfek vaksin, efek samping, toksisitas reaksi

    sensitivitas, efek farmakologis

    Kesalahan program, koinsidensi, rekasi suntikan,hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    33/96

    KLASIFIKASI LAPANGAN

    (WHO WESTERN PACIFIC 1999)

    Klasifikasi lapangan : dipakai untuk pencatatan

    dan pelaporan KIPI.Kesalahan program atau teknik pelaksanaan

    (programmatic errors)

    Reaksi suntikanReaksi vaksin

    Koinsiden

    Penyebab tidak diketahui

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    34/96

    JADWAL IMUNISASI IDAI 2014

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    35/96

    TUBERKULOSIS (BCG/BACILLE

    CALMETTE-GUERIN)

    Asal:M. bovisdibiak berulang 1-3 tahun -> basil

    nonvirulen.

    Vaksin tidak mencegah infeksi TB, tapi mencegah

    infeksi TB berat.

    Diberikan pada usia < 2 bulan (intrakutan).Anak 0,1 ml

    Bayi 0,05 ml

    Efek protektif : 8-12mgg setelah penyuntikan

    Vaksin tak boleh terkena matahari, harus disimpan pd

    suhu 28C" ta! bol#h b#!u

    $a!sin % t#lah di#nc#r!an harus dibuan dl 8 'a

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    36/96

    TUBERKULOSIS (BCG/BACILLE

    CALMETTE-GUERIN)

    Vaksin BCG PT. Biofarma

    Satu ampul ->BCG hidup 1,5 mg kering dengan

    pelarut NACL 0,9% 4 mL

    Tidak dapat diberikan pada pasien

    immunocompromise.

    KIPI:

    Papul merah kecil 1-3

    minggumenimbulkanparut

    Limfadenitis supurativaaksilla dan leher.

    BCG-itis diseminasi

    (imunodefisiensi)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    37/96

    TUBERKULOSIS (BCG/BACILLE

    CALMETTE-GUERIN)

    KI:

    Uji tuberkulin > 5

    Imunocompromise

    Anak gizi burukSedang demam tinggi

    Infeksi kulit yg luas

    Pernah sakit Tb

    Kehamilan

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    38/96

    HEPATITIS B

    Imunisasi PasifVaksin rekombinan

    Diberikan dengan jadwal 0, 1, 6 bulan.

    Cara beri: imNeonatus: anterolateral pahaAnak besar & dewasa: m.deltoid

    Imunisasi Aktif

    HBIg ( Hepatitis B imunoglobulin) -> proteksi jangka pendek (3-6bulan)

    HBIg diberikan pd kondisi pasca paparan

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    39/96

    Engerix B

    0,5mL mengandung

    10 mcg HBsAg yang

    terabsorbsi oleh 0,25

    mg Al(OH)3,pelarutNaCl 0,9% dan buffer

    fosfat. HepB Uniject

    0,5 mL mengandung

    10 mcg HBsAg yangteradsorbsi 0,25 mg

    Al3+dan mengandung

    0,01 % thimerosal

    KIPI: Reaksi lokal ringan

    dan sementara

    Demam ringan 1-2

    hari

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    40/96

    DTP (DIFTERI, TETANUS, PERTUSIS)

    Diberikan pd usia 6 mgg

    s/ 7 th.

    Diberikan pd umur 2-4-6bulan. Ulangan pertama (booster) saat 1 tahun

    sesudah DTP-3 (15-18 bulan) dan ulangan

    kedua 3 tahun setelah DTP-4 (4-6 tahun)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    41/96

    Kontraindikasi:Riwayat alergi berat dan ensefalopati pada

    pemberian vaksin sebelumnya

    Demam tinggi, hipotonik hiporesponsif dalam 48 jam

    setelah imunisasiAnak menangis terus selama 2 jam setelah imunisasi

    Kejang dalam tiga hari setelah imunisasi

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    42/96

    Vaksin DTP

    Dalam 0,5 mL

    mengandung:

    Toksoid difteri murni20 Lf

    Toksoid tetanus murni

    7,5 LfB. pertussis inaktivasi

    12 OUAl-fosfat 1,5 mgThimerosal 0,05 mg

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    43/96

    Infanrix:Dalam 0,5 mL

    mengandung:Toksoid difteri 25 Lf

    Toksoid tetanus 10 LfToksin pertusis inaktif

    25 mcg

    25 mcg hemaglutinin

    filamentosa

    8 mcg pertactinBebas kandungan

    thimerosal.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    44/96

    Daptacel:

    Setiap 0,5 mL

    mengandung:

    Toksoid difteri 15 LfToksoid tetanus 5 LfToksin pertusis inaktif

    10 mcgHemaglutinin

    filamentosa 5 mcgPertactin 3 mcg

    Fimbriae tipe 2-3 5 mcg

    Tambahan:

    1,5 mg Al-fosfat

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    45/96

    KIPIReaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada

    lokasi injeksi

    Demam ringan

    Anak gelisah dan menangis terus menerus selamabeberapa jam pasca suntikan.

    Kejang demam

    Ensefalopati akut / reaksi anafilaksis

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    46/96

    POLIO

    Dua jenis vaksin polio:OPV (oral polio vaccine) / Sabin

    2 tetes melalui mulut

    IPV (inactivated polio vaccine) / Salk

    0,5 ml SK

    Pemberian pada usia 0-2-4-6 bulan, ulangan saat

    masuk sekolah, berikutnya umur 15-19 tahun

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    47/96

    Vaksin OPVTiap dosis (2 tetees =

    0,1 mL) mengandung:Virus polio tipe 1 tipe 1

    106.0

    CCID50,Virus polio tipe 2 105.0

    CCID50,

    Virus polio tipe 3 105,8

    CCID50Eritromisin 2 mcg,Kanamisin 10 mcg,Sukrosa 35%

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    48/96

    Imovax

    Setiap 0,5 mL

    mengandung:Virus polio inaktivasi tipe

    1 40 D-antigen unit,

    Virus polio inaktivasi tipe2 8 D-antigen unit, danVirus polio inaktivasi tipe

    3 32 D-antigen unit.2-phenoxyethanol 1.0%,

    Formaldehid 0.02%,

    Protein serum sapiresidual < 1 ppm,

    Neomisin, Streptomisin,

    dan Polimiksin B sampai

    0,5 mL.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    49/96

    KIPI:Vaccine-associated paralytic poliomyelitis.

    Pusing

    Diare ringan

    Nyeri otot.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    50/96

    CAMPAK

    Diberikan pada usia 9 bulan dalam satu dosis

    (0,5 mL) subkutan.

    Terdapat dua jenis vaksin campak:Live attenuated

    Inactivated

    KIPI:Demam lebih dari 39,5 C pada hari ke 5-6

    Kejang demam

    Ruam pada hari ke 7-10 dan berlangsung 2-4 hari

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    51/96

    Vaksin Campak:Tiap 0,5 mL

    mengandung:Virus campak strain

    CAM 70 tidak kurang

    dari 1000 CCID50

    Kanamisin sulfat< 100

    mcgEritromisin < 30 mcg

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    52/96

    MMR (MUMPS, MEASLES, RUBELLA)

    Imunisasi kombinasi.Live attenuatedvaccine.

    Pemberian pada usia 15 bulan. Dosis tunggal 0,5

    mL IM atau SK.

    Tidak dianjurkan diberikan pada anak:Alergi telur/neomycin

    Pengobatan imunosupresif

    Alergi berat

    Demam akut

    Pemberian Ig atau transfusi darah.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    53/96

    Reaksi KIPI:Malaise, demam, atau ruam 1 minggu setelah

    imunisasi.

    Kejang demam, ensefalitis pasca imunisasi,

    pembengkakkan kelenjar parotis 6-11 hari setelahimunisasi

    Trombositopenia.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    54/96

    Setiap dosis (0,5 mL) mengandung:

    Virus campak (strain

    Schwarz) 1000

    CCID50

    Virus Gondongan

    (strain Urabe AM-9)

    5000 CCID50

    Virus Rubella (strain

    Wistar RA27/3M) 1000CCID50

    Albumin manusia

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    55/96

    Tiap dosis

    mengandung:Virus campak (strain

    Edmonston) 1000

    TCID50Virus gondongan

    (strain Jeryl Lynn)

    12500 TCID50

    Virus Rubella (strain

    Wistar RA27/3) 1000TCID50

    Sorbitol, Natrium fosfat,

    Sukrosa, NaCl,

    Recombinant human

    albumin, Gelatin, Fetal

    bovine serum, Neomycin

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    56/96

    HAEMOPHILLUS INFLUENZATIPE B

    Vaksin inactivated, dari poliribosiribitol fosfat

    (PRP)

    Dipakai vaksin HiB PRP-T (konjugasi tetanus

    toksoid)

    Pemberian saat usia 2, 4, 6 bulan

    Vaksin ulangan umur 18 bulan

    0,5 ml IM di vastus lateralis.

    Reaksi KIPI:Reaksi lokal:

    Nyeri pada tempat suntikan (2-3 hari)Demam

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    57/96

    Tiap dosis

    mengandung:Kapsul polisakarida

    HiB (PRP) 10 mcg

    dikonjugasikandengan toksoid

    tetanus 25 mcg

    12.6 mg laktosa

    0,5 mcg formaldehid

    residual

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    58/96

    Tiap dosis mengandung:

    PRP 10 mcgTetanus toksoid 24

    mcg

    8,5% sukrosa

    Residual formaldehid

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    59/96

    PNEUMOCOCCUS

    Tediri dari dua jenis:PPV23 (pneumococcal polysaccharide vaccine)

    PCV7 (pneumococcal conjugate vaccine)

    Diberikan 0,5 mL saat usia 2 bulan dengan

    interval 2 bulan sebanyak 3 kali. Diulang 12-18

    bulan

    Bila PCV7 lengkap 2 bulan dari PCV7

    terakhir.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    60/96

    Reaksi KIPI:Eritema, nyeri tempat suntikan

    demam, gelisah, pusing, nafsu makan menurun,

    mialgia

    Kontraindikasi:Absolut:

    Anafilaksis setelah pemberian vaksin

    Relatif:Usia

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    61/96

    Tiap dosis

    mengandung:Polisakarida

    pneumokokus 25 mcg

    1.25 mg fenol

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    62/96

    Tiap dosis mengandung:

    2,2 mcg polisakarida

    pneumokokus lain4,4 mcg pneumokokus

    tipe 6B

    20 mcg protein carrier

    0,565 mg aluminium

    fosfat.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    63/96

    INFLUENZA

    Vaksin mengandung antigen 2 subtipe virusinfluenza A (A/H1N1 dan A/H3N2) dan satu galur

    virus influenza B

    Diperbarui setiap dua kali setahun (antigenic shiftdan drift)

    Terdiri dari dua jenis:

    Live attenuatedInactivated:

    WholeSplit virionSubunit vaksin

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    64/96

    Dosis:3 tahun 0,5 mL

    Disuntikkan di m. vastus lateralis

    Reaksi KIPI:Bengkak, nyeri kemerahan pada tempat suntikan

    Demam, mialgia

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    65/96

    Tiap dosis mengandung:

    Virus influenza tipe

    1/H1N1 15 mcgVirus influenza tipe

    A/H3N2 15 mcg

    Virus influenza tipe B

    15 mcg

    hidrokortison 0,0016 mcg,

    gentamisin sulfat 0,15

    mcg,

    ovalbumin 0,05 mcg,

    formaldehid 5 mcg

    natrium deoksikolat 50

    mcg.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    66/96

    TIFOID

    Vaksin oralLive attenuated

    Dapat diulang tiap 5 tahun

    Tidak boleh diberikan saat demam,

    imunokompromais, anafilaksis, alergi gelatin.KIPI: muntah, diare, demam dan sakit kepala

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    67/96

    Vaksin parenteral:Inactivated, polisakarida Vi.

    Berusia 2 tahun, dapat diberikan setiap 2-3 tahun

    15 hari sampai 3 minggu

    Tidak boleh diberikan saat demam, alergi, penyakitakut.

    KIPI: demam, pusing, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri

    otot

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    68/96

    Tiap dosis mengandung:

    25 mcg polisakarida Vi

    4,15 mg NaCl,0,065 dinatrium fosfat

    0,023 mononatrium

    fosfat

    0,5 mL air steril

    Formaldehid dan fenol

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    69/96

    HEPATITIS A

    Inactivated

    Diberikan saat usia 2 tahun, diberikan 2 kali

    dengan interval 6-18 bulan.

    IM deltoid

    Dapat memberikan perlindungan 100%

    Reaksi KIPI:

    Umumnya amanReaksi lokal (nyeri dan bengkak)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    70/96

    Tiap 0,5 mLmengandung:720 mL antigen virus

    0,25 mg aluminium

    hidroksida.

    Suplemen asam amino

    (0,3% w/v) dalam buffer

    fosfat

    Polisorbat 20 (0,05

    mg/mL)

    Formalin (tidak lebih

    dari 0,1 mg/mL)

    Neomisin sulfat (tidak

    lebih dari 40 ng/mL)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    71/96

    Tiap 0,5 mL mengandung:

    Virus terinaktivasi (strain GBM) 80 U

    2-phenoxyethanol (2,5 mcL)Formaldehid(12,5 mcg)

    Aluminium hidroksida 0,15 mg

    Polisorbat 80 750mcg

    Neomisin.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    72/96

    VARICELLA

    Live attenuatedDiberikan pada anak usia > 1 tahun

    Hanya perlu satu kali suntikan.

    Reaksi KIPI:Jarang terjadi.

    Reaksi lokal (bengkak dan kemerahan)

    Demam

    Vesikel pada kulit

    Tidak dapat diberikan pada keadaan demam

    tinggi, imunokompromais, alergi neomisin.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    73/96

    Tiap 0,5 mLmengandung:VZV dilemahkan

    strain Oka tidak

    kurang dari 103

    PFU.Buffer

    Asam amino

    Laktosa

    Manitol

    Sorbitol

    Neomisin

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    74/96

    ROTAVIRUS

    Live attenuatedMonovalen,

    pentavalen

    Peroral

    Reaksi KIPI:Demam, feses

    berdarah, muntah,

    diare, nyeri perut,dehidrasi

    intususepsi

    Monovalen:

    Dua dosis rentang

    waktu kurang lebih 8

    minggu

    Usia 6-14 minggu dan

    24 minggu

    Pentavalen:

    3 dosis; 2 bulan, 4bulan, 6 bulan.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    75/96

    Tiap dosis mengandung:

    2.0-2.8 x 106 5 galur

    rotavirus hidup

    dilemahkan.Buffer

    Sukrosa

    Natrium sitrat

    Natrium hidroksida

    Polisorbat 80

    Fetal bovine serum

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    76/96

    HPV

    Vaksin rekombinanAnak mulai umur 10

    tahun

    Terdiri dari dua jenis:Bivalen:

    HPV tipe 16, 18Bulan 0, 1, 6

    Quadrivalen:HPV tipe 6, 11, 16, 18Bulan 0, 2, 6

    Reaksi KIPI:

    Reaksi lokalBengkak

    Kemerahan

    Nyeri

    Demam

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    77/96

    Tiap 0,5 mL dosis mengandung:

    20 mcg protein HPV

    tipe 16 L1,

    20 mcg protein HPVtipe 18 L1,

    50 mcg 3-O-desacyl-4-

    monophosphoryl lipid

    A (MPL),

    0,5 mg aluminiumhidroksida

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    78/96

    Setiap 0,5 mL dosismengandung:20 mcg protein HPV 6 L1,

    40 mcg protein HPV 11

    L1,

    40 mcg protein HPV 16L1,

    20 mcg protein HPV 18

    L1.

    225 mcg of aluminum,

    0.78 mg L-histidine,50 mcg polysorbate 80,

    35 mcg sodium borate,

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    79/96

    IMUNISASI BAYI PADA IBU

    BERISIKO

    Ibu menderita hepatitis B:Berikan dosis awal vaksin hepatitis B 0,5 mL sesuai

    jadwal.

    Bila tersedia, berikan IG Hepatitis B 200 IU IM (0,5

    mL) < 12 jam setelah lahirAnak tetap menyusui bila vaksin di atas sudah

    diberikan.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    80/96

    Ibu dengan TB:Jangan diberi BCG pada saat setelah lahir

    Isoniazid (INH) 5 mg/kg sekali sehari, oral

    Pada umur 8 minggu evaluasi bayi kembali.

    Apabila ditemukan kemungkinan atau TB aktif,

    mulai diberi pengobatan anti TB sesuaikan program

    pengobatan TB pada bayi

    Bila kondisi bayi baik, lanjutkan pencegahan dengan

    isoniazid dalam waktu 6 bulan.

    Tunda pemberian BCG sampai 2 minggu setelah

    pengobatan

    Yakinkan ibu bahwa ASI tetap boleh diberikan dan

    catat berat badan bayi tiap 2 minggu.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    81/96

    Ibu menderita HIV:Tidak ada tanda-tanda spesifik HIV.

    Tanda klinis ditemukan pada umur 6 minggu setelah

    lahir, namun uji antibodi dapat dideteksi pada umur

    18 bulan.Konseling pada keluarga, rawat bayi seperti bayi

    yang lain.

    Bayi tetap diberi imunisasi rutin seperti layaknya

    bayi sehat lain.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    82/96

    CATCH UP

    IMUNISASI

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    83/96

    HEPATITIS B

    Bisa diberikan

    kapanpun

    dengan interval1-2 (4minggu),

    2-3 (5bulan)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    84/96

    DPT

    Jika telat, jangan mengulang dari awal,berapapun interval keterlambatannya tpi

    lanjutkan sesuai jadwal

    Usia ke-5 paling cepat

    diberi 6 bulan sesudahnya

    Jika ke-4 diberi setelah 4th -> ke-5 tdk perlu

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    85/96

    BCG

    Diberikan pd bayi < 2 bulan.Jika umur >3bulan:Uji tuberkulin:

    Negatif: dapat diberi imunisasi BCG

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    86/96

    POLIO

    telat

    Lanjutkan & lengkapisesuai jadwal

    (tak usah pikirkan

    interval

    keterlambatannya..!)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    87/96

    CAMPAK

    telat Umur 9-12bulan

    Berikancampak

    kapanpun

    > 1tahun

    Berikan

    MMR

    Imunisasi

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    88/96

    Imunisasi

    MMR

    Prinsip

    Imunisasi campak 2x/MMR 2x

    (interval 4minggu)

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    89/96

    HIB

    Telat:Anak 1-5th: Hib hanya 1x

    Anak >5th: tak perlu diberikan lagi

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    90/96

    PCV

    2 bulan 3 dosis (interval 6-

    8 mgg)

    Ulangan 1 dosis

    (12-15 bulan)

    7-11 bulan 2 dosis (i: 6-8 mgg) Ulangan 1 dosis (12-

    15 bulan)

    12-23 bulan 2 dosis (i: 6-8 mgg)

    > 24 bulan 1 dosis

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    91/96

    ROTAVIRUS

    Rotateq 3 dosis.6-14 minggu

    4-8 minggu

    Max usia 8 bulan

    Rotarix 2 dosis.10 minggu

    14mgg (max 6bulan)

    Jika belum diimunisasi pd usia >6-8 bulan -> tak

    perlu diberikan

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    92/96

    INFLUENZA

    Dapat diberikan kapanpun

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    93/96

    HEPATITIS A & TYPHOID

    Usia > 2tahunHep. A2 dosis dg interval 6-12 bulan

    TyphoidUlangan tiap 3 tahun

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    94/96

    HPV

    Umur 10-26th:Cervarix -> 0,1,6 bulan

    Gardasil -> 0,2,6 bulan

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    95/96

    PENUTUP

    Imunisasi:Proses yang mengubah seorang individu ke dalam keadaan

    dimana individu tersebut terproteksi dari penyakit akibat infeksi.

    Diperlukan sistem pertahanan tubuh yang baik dalam

    imunisasi.

    Program imunisasi yang baik dipengaruhi oleh cara

    pemberian, penyimpanan, dan jadwal yang tepat.

    Diperlukan pengawasan bila terjadi KIPI.

    Pada keterlambatan imunisasi, dapat dikejar dengan

    adanya catch up imunisasi.

  • 7/24/2019 Vs Imunisasi

    96/96