PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PKB

download PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PKB

of 71

Transcript of PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PKB

Tiga Hal Penting

Yang Bekerja & Menganggur120 100 80 60 40 20 02007 2008 2009Angkatan Kerja Bekerja 1/2 Penganggur Penganggur

8,14% atau 9,26 Juta Penganggur

APA Yang Sedang Dilakukan ?

UU No 20 Tahun 2003 Tentang SPN Pasal 3, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kenyataan yang ada, pendidikan kewirausahaan masih kurang memperoleh perhatian yang memadai. Salah satu cara untuk mengurangi angka pengangguran adalah perlu dikembangkan semangat entrepreneurship sedini mungkin

Suatu bangsa akan maju apabila jumlah entrepreneurnya paling sedikit 2% dari jumlah penduduk. Data tahun 2007, jumlah wirausaha di Singapura sebesar 7,2%, Amerika Serikat 2,14% , dan Indonesia hanya 0,18% (400.000 dari jumlah penduduk + 220 juta, mestinya 4.400.000 orang, berarti kekurangan sebesar 4 Juta orang) Untuk mencapai tujuan dan kemandirian bangsa diperlukan pendidikan kewirausahaan di setiap jenjang dari PAUD, Pendidikan Dasar, Menengah dan Atas, dengan jalan pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan di setiap satuan pendidikan atau kegiatan lain.

Arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional dimaksudkan untuk penerapan metodologi pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa termasuk karakter wirausaha. (RPJMN 2010 2014) Pembangunan bidang pendidikan diarahkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: (1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan, (2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah dengan memasukan pendidikan kewirausahaan (diantaranya dengan mengembangkan model link and match).

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2010 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan. Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Koperasi UKM dan Menteri Pendidikan Nasional No. 02/SKB/MENEG/VI/2000 dan No. 4/U/SKB/2000 tanggal 29 Juni 2000 tentang Pendidikan Perkoperasian dan Kewirausahaan.

Permendiknas No 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan SI dan SKL Renstra Depdiknas Tahun 2010-2014 Pidato Presiden pada Nasional Summit Tahun 2010 telah mengamanatkan perlunya penggalakan jiwa kewirausahaan dan metodologi pendidikan yang lebih mengembangkan kewirausahaan

Memperkuat pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini (the existing curriculum ) di setiap satuan pendidikan formal dan non formal (mulai dari PAUD/TK, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK, dan PNF) dengan cara memperkuat metodologi pembelajaran dan mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan. Melalui program ini diharapkan lulusan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, dan warga sekolah lainnya memiliki karakter, spirit dan perilaku wirausaha. Peka dan peduli pada kesejahteraan masyarakat lokal dan global

Terbuka dan mandiri, mampu melihat , mencari, mengelola & menciptakan peluang dengan berpikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan ide-ide inovatif Berani mengambil resiko dan memiliki ketrampilan-ketrampilan untuk menjalankan ide-ide inovatif secara nyata disertai sikap etis agar dapat mencapai hasil yang terbaik Dapat mengkomunikasikan ide inovatif dilandasi sikap kejujuran, tanggung jawab dan kepekaan pada kebutuhan orang lain.

Hasil kajian menunjukkan bahwa SKL dan SI (SK dan KD) setiap satuan pendidikan pada umumnya belum nampak secara tersirat terinternalisasi nilai-nilai kewirausahaan, kecuali satuan pendidikan SMA dan SMK. Di satuan pendidikan SMA ada satu kompetensi dasar (KD) yang terkait dengan kewirausahaan, sedangkang di SMK, pendidikan kewirausahaan menjadi mata pelajaran tersendiri. Jika dilihat dari implementasinya dalam pembelajaran, dan metode pembelajarannya, nampak ada upaya menumbuhan nilai-nilai kewirausahaan, namun belum teradministrasi dengan baik.

Misal: Dengan menggunakan metode diskusi kelompok di dalam pembelajaran akan mampu menumbuhkan sikap percaya diri dan kerja sama. Adanya kegiatan sekolah yang melibatkan peserta didik dalam pengelolaan koperasi sekolah, kantin dan bisnis center diharapkan mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha. Dsb

Tiga Hal Penting

KEWIRAUSAHAANKreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisius, Negosiatif

(Anonim 1, 2005) sbb:

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAANKewirausahaan adalah: ilmu, seni, perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (create a new and different) [Kristanto, 2009] Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997) Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (P. Drucker, 1959)

RUANG LINGKUPKARAKTER KONSEP KETERAMPILAN/SKILL

Peserta didik : 1. Memiliki karakter /Jiwa wirausaha 2. Memahami konsep kewirausahaan 3. Memiliki keterampilan/skill berwirausaha Guru : 1. Mampu memberikan keteladanan terhadap penanaman nilai-nilai kewirausahaan kepada peserta didik 2. Mampu merancang pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan 3. Mampu memahami konsep-konsep kewirausahaan

1. Memiliki kemandirian yang tinggi 2. Memiliki kreatifitas yang tinggi 3. Berani mengambil resiko 4. Berorientasi pada tindakan 5. Memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi 6. Memiliki karakter pekerja keras 7. Memahami konsep-konsep kewirausahaan 8. Memiliki keterampilan/skill berwirausaha di sekolahnya, khususnya mengenai kompetensi kewirausahaan.

1. Lingkungan kelas yang dihiasi dengan hasil kreatifitas peserta didik 2. Pembelajaran di kelas yang diwarnai dengan keaktifan peserta didik 3. Lingkungan kelas yang mampu menciptakan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai kewirausahaan yang diimplementasikan

Kepala Sekolah:1. Mampu menciptakan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah/madrasah 2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif 3. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah 4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala sekolah/madrasah 5. Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar peserta didik, dan 6. Menjadi teladan bagi guru dan peserta didik di sekolahnya, khususnya mengenai kompetensi kewirausahaan

1. Pengembangan nilai-nilai kewirausahaan merupakan sebuah proses panjang dan berkelanjutan dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. 2. Materi nilai-nilai kewirausahaan bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mapel Agama, Bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, namun nilai kewirausahaan diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran, bisa melalui materi, metode, maupun penilaian. 3. Pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru tidak perlu mengubah materi pokok yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok itu untuk mengembangkan nilai-nilai kewirausahaan. Demikian juga, guru tidak harus mengembangkan proses belajar khusus untuk mengembangkan nilai kewirausahan tersebut. 4. Digunakan metodologi pembelajaran aktif 5. Pengembangan pendidikan kewirausahaan selaras dengan ekonomi kreatif.

1. Terintegrasi dalam seluruh Mata Pelajaran 2. Terpadu dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler 3. Melalui Kegiatan Pengembangan Diri 4. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori/konsep ke Pembelajaran Praktik Berwirausaha 5. Pengintegrasian ke dalam Bahan/Buku Ajar 6. Pengintegrasian melalui Muatan Lokal 7. Pengintegrasian melalui Kultur Sekolah

Gambar 1. FRAMEWORK PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SETIAP SATUAN PENDIDIKAN Semua Mata Semua Mata Pelajaran PelajaranRevolusi Revolusi Pembelajaran Pembelajaran Kewirausahaan Kewirausahaan

SKL SKLSatuan Satuan Pendidikan Pendidikan Formal dan Non Formal dan Non Fromal Fromal

Pendidikan KewirausahaanSI SI

EkstrakurikuEkstrakurikuler ler Pembela Pembela jaran Aktif jaran Aktif

Nilai-nilai/Ciri Kewirausahaan: Nilai-nilai/Ciri Kewirausahaan: Percaya Diri Percaya Diri Kreatif Kreatif Inovatif Inovatif Kepemimpinan Kepemimpinan Berani menanggung resiko Berani menanggung resiko dsb dsb

Pengembang Pengembang an an Diri Diri

Kultur Kultur Sekolah Sekolah

Muatan Lokal Muatan Lokal

Bahan Bahan Ajar Ajar

Tabel: Nilainilai danDeskripsiNilaiPendidikan KewirausahaanNILAI DESKRIPSI

1. Mandiri 2. Kreatif 3. Berani Menangung Resiko 4. Berorientasi pada Tindakan 5. Kepemimpinan 6. Jujur

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil berbeda dari apa yang telah dimiliki Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang menantang, berani dan mampu mengambil risiko kerja Sikap dan perilaku seseorang yang senang berbuat dari gagasan kearah tindakan nyata Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap saran dan kritik, mudah bergaul, bekerjasama, dan mengarahkan orang lain perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

Tabel: Nilainilai danDeskripsiNilaiPendidikan KewirausahaanNILAI DESKRIPSI

7. Disiplin 8. Kerja Keras 9. Kerja sama

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai habatan Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan tindakan, dan pekerjaan Kemampun untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif

10. Inovatif

11. TanggungJawab 12. Ulet

NILAI

DESKRIPSI

13. Komitmen 14. Realistis

Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

Kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya 15. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui secara mendalam dan luas dari apa yang yang dipelajari, dilihat, dan didengar 16. Komunikatif 17. Menghargai akan Prestasi Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain

Implementasi dari 17 (tujuh belas) nilai-nilai kewirausahaan tersebut di atas tidak serta merta secara langsung dilaksanakan sekaligus oleh satuan pendidikan, namun dilakukan secara bertahap. Tahap pertama implementasi nilai-nilai kewirausahaan diambil 6 (enam) nilai pokok, yaitu: 1. Mandiri 2. Kreatif 3. Berani mengambil resiko 4. Berorientasi pada tindakan 5. Kepemimpinan 6. Kerja keras

TK/PAUDKemampuan mengembangkan keterampilan berbahasa, mulai dari merepresentasikan benda dengan kata-kata dan gambar Pemikirannya masih bersifat egosentris Kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan. Kemampuan mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri. Kemampuan penalaran intuitif bukan logis.

PAUD/TKNILAI-NILAI KEWIRAUSA HAAN 1. Mandiri INDIKATOR KETERCAPAIAN INDIVIDU Mampu mengerjakan tugas sendiri Mengambil dan menaruh benda (misal: peralatan sekolah) pada tempatnya Membuat suatu karya tulis/seni dari bahan tersedia di kelas Mengajukan pertanyaan setiap melihat sesuatu yang aneh KELAS Menciptakan suasana kelas yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja mandiri Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan anak menyukai pada pekerjaan yang menantang Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan anak berani mengambil resiko kerja SEKOLAH Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik

2. Kreatif

Menciptakan situasi sekolah yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif

3. Berani mengambil resiko

Menyukai pekerjaan yang menantang, Berani dan mampu mengambil risiko kerja

Menciptakan situasi sekolah yang mampu menumbuhkan keberanian anak untuk mengmbil resiko

4. Berorientasi pada tindakan

Melakukan sesuatu yang diketahui Mengambil inisiatif untuk bertindak

5. Kepemim pinan

Menujukkan perilaku yang selalu terbuka terhadap saran dan kritik, Mudah bergaul, Mampu bekerjasama dengan teman Menegur teman yang dianggap keliru Menanyakan kepada teman/guru jika melihat sesuatu yang tidak tahu Menanyakan pada teman/guru jika mendengar sesuatu yang tidak diketahui Menggunakan sebagian besar waktu di kelas untuk belajar

Menciptakan situasi belajar yang bisa mendorong anak untuk melakukan sesuatu sesuai yang diperoleh dalam pembelajaran Menciptakan situasi belajar yang bisa mendorong anak memiliki karakter seorang pemimpin

Menciptakan situasi sekolah yang mampu mendorong anak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipahami Menciptakan situasi sekolah yang mampu mendorong anak untuk bertindak seperti seorang pemimpin

6. Kerja Keras

Menciptakan situasi belajar yang bisa mendorong anak untuk bekerja keras

Menciptakan situasi sekolah yang mampu mendorong anak untuk bekerja keras

SD/MI/SDLB/PAKET AKemampuan mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Kemampuan memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilan, maupun ukuran. Mulai mempertimbangkan bebe-rapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah. Mulai memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah bendabenda adalah tidak berhubungan dengan tampilan dari bendabenda tersebut. Penghilangan sifat Egosentrisme

SD/MI/SDLB/PAKET ANILAI-NILAI KEWIRAUSA HAAN 1. Mandiri INDIKATOR KETERCAPAIAN INDIVIDU Mampu melakukan tugas tanpa bantuan orang lain Mampu mencari sumber belajar sendiri Membuat suatu karya tulis/seni dari bahan tersedia Membuat berbagai kalimat baru dengan kata-kata sendiri Mengusulkan suatu kegiatan baru di kelas KELAS Menciptakan suasana kelas yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja mandiri Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif Pemberian tugas yang menantang munculnya karyakarya baru baik yang autentik maupun modifikasi Memberikan tugas yang menantang kepada peserta didik SEKOLAH Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif

2. Kreatif

3. Berani mengambil resiko

Berani menerima akibat dari perbuatannya sendiri Menyukai tantangan

Memberikan peluang agar peserta didik mengembangkan potensi bisnis

4. Berorientasi pada tindakan 5. Kepemimpinan

Senang berbuat Mempraktikkan gagasannya Mampu mengkoordinir teman-teman dalam kelompok Mampu menerima kritik dari teman Mampu menerima saran dari teman Mencari informasi dari sumber di luar buku pelajaran Menggunakan sebagian besar waktu di kelas maupun di luar kelas untuk belajar

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan gagasannya Membangun suasana diskusi kelas Membentuk ketua kelas secara bergiliran

Memberikan layanan prima untuk mengembangkan gagasannya Menciptakan suasana sekolah yang demokratis

6. Kerja keras

Menciptakan situasi kelas agar peserta didik mencari sumber informasi Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengeksplorasi sumbersumber bacanaan

Memfasilitasi warga sekolah untuk melakukan kegiatan belajar Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang peserta didik mencari sumber bacaan

SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kemampuan berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Memahami hal-hal seperti bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Penalaran moral, dan perkembangan sosial.

SMP/MTs/SMPLB/PAKET BNILAI-NILAI KEWIRAUSA HAAN Mandiri INDIVIDU Tidak bergantung pada orang lain Mampu mencari sumber belajar sendiri Mampu mengerjakan tugas sendiri Mengajukan pendapat yang berkaitan dengan tugas Mengemukakan gagasan baru Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri Menyukai tugas yang menantang Berani menerima akibat dari perbuatannya sendiri Mewujudkan gagasan dengan tindakan Senang berbuat sesuatu INDIKATOR KETERCAPAIAN KELAS Menciptakan suasana kelas yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja mandiri SEKOLAH Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif

Kreatif

Berani mengambil resiko Berorientasi pada tindakan

Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi Memberikan tugas yang menantang kepada peserta didik Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan gagasannya

Memberikan peluang agar peserta didik mengembangkan potensi bisnis Memberikan layanan prima untuk mengembangkan gagasannya

Kepemimpin an

Kerja keras

KONSEP

Terbuka terhadap saran dan kritik Bersikap sebagai pemimpin dalam kelompok Membagi tugas dalam kelompok Menjadi role model Mengerjakan tugas pada waktu yang telah ditentukan Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar Selalu fokus pada pekerjaan atau pelajaran Memahami konsepkonsep dasar kewirausahaan

Menciptakan situasi bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat kepemimpinan

Menciptakan suasana sekolah yang demokratis

Menciptakan situasi agar peserta didik mencari sumber informasi

Memfasilitasi warga sekolah untuk melakukan kegiatan belajar

Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar memudahkan siswa memahami konsep kewirausahaan

Memfasilitasi warga sekolah agar siswa menerapkan konsep yang dipahami

SKILL/ KETERAMPIL AN

Mampu mengidentifikasi peluang usaha Mampu mengalisis secara sederhana peluang berserta resikonya Mampu merumuskan dan merancang usaha bisnis (sederhana) Mampu berlatih membuka usaha baru secara berkelompok

Menciptakan suasana kelas yang memberikan kegiatankegiatan yang mengarah ada pencapaian keterampilan tertentu

Membudayakan sekolah untuk melakukan kegiatan kewirausahaan

SMA/MA/SMALB/PAKET CKARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Kemampuan berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Memahami hal-hal seperti bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Penalaran moral, dan perkembangan sosial.

NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN Mandiri

INDIKATOR KETERCAPAIAN INDIVIDU Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi kewajibannya Tidak bergantung pada orang lain Mengajukan pendapat yang berkaitan dengan tugas pokoknya Mengemukakan gagasan baru Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri KELAS Menciptakan suasana kelas yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja mandiri Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi Memberikan tugas yang menantang kepada peserta didik SEKOLAH Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif

Kreatif

Berani mengambil resiko

Menyukai tugas yang menantang Berani menerima akibat dari perbuatannya sendiri Mewujudkan gagasan dengan tindakan Senang berbuat sesuatu

Memberikan peluang agar peserta didik mengembangkan potensi bisnis Memberikan layanan prima untuk mengembangkan gagasannya

Berorientasi pada tindakan

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan gagasannya

Kepemimpinan

Kerja keras

KONSEP

Terbuka terhadap saran dan kritik Bersikap sebagai pemimpin dalam kelompok Membagi tugas dalam kelompok Menjadi role model Mengerjakan tugas pada waktu yang telah ditentukan Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar Selalu fokus pada pekerjaan atau pelajaran Memahami konsep-konsep dasar kewirausahaan

Menciptakan situasi bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat kepemimpinan

Menciptakan suasana sekolah yang demokratis

Menciptakan situasi agar peserta didik mencari sumber informasi

Memfasilitasi warga sekolah untuk melakukan kegiatan belajar yang maksimal Memfasilitasi warga sekolah agar siswa menerapkan konsep yang dipahami Membudayakan sekolah untuk melakukan kegiatan kewirausahaan

SKILL/ KETERAMPILAN

Mampu mengidentifikasi peluang usaha Mampu mengalisis secara sederhana peluang berserta resikonya Mampu merumuskan dan merancang usaha bisnis Mampu berlatih membuka usaha baru secara berkelompok atau individu dengan berorientasi pada profit

Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar memudahkan siswa memahami konsep kewirausahaan Menciptakan suasana kelas yang memberikan kegiatan-kegiatan yang mengarah ada pencapaian keterampilan tertentu

SMK/MAK/PAKET CKARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Kemampuan berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Memahami hal-hal seperti bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Penalaran moral, dan perkembangan sosial.

NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN Mandiri

INDIVIDU

INDIKATOR KETERCAPAIAN KELAS Menciptakan suasana kelas yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja mandiri Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi Memberikan tugas yang menantang kepada peserta didik

SEKOLAH Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif

Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi kewajibannya Tidak bergantung pada orang lain Mengajukan pendapat yang berkaitan dengan tugas pokoknya Mengemukakan gagasan baru Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri Menyukai tugas yang menantang Berani menerima akibat dari perbuatannya sendiri Mewujudkan gagasan dengan tindakan Senang berbuat sesuatu

Kreatif

Berani mengambil resiko

Memberikan peluang agar peserta didik mengembangkan potensi bisnis Memberikan layanan prima untuk mengembangkan gagasannya

Berorientasi pada tindakan

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan gagasannya

Kepemimpinan

Kerja keras

Terbuka terhadap saran dan kritik Bersikap sebagai pemimpin dalam kelompok Membagi tugas dalam kelompok Menjadi role model Mengerjakan tugas pada waktu yang telah ditentukan Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar Selalu fokus pada pekerjaan atau pelajaran Memahami konsep-konsep dasar kewirausahaan

Menciptakan situasi bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat kepemimpinan

Menciptakan suasana sekolah yang demokratis

Menciptakan situasi agar peserta didik mencari sumber informasi

Memfasilitasi warga sekolah untuk melakukan kegiatan belajar

KONSEP

Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar memudahkan siswa memahami konsep kewirausahaan Menciptakan suasana kelas yang memberikan kegiatankegiatan yang mengarah ada pencapaian keterampilan tertentu

Memfasilitasi warga sekolah agar siswa menerapkan konsep yang dipahami Membudayakan sekolah untuk melakukan kegiatan kewirausahaan

SKILL/ KETERAMPILA N

Mampu mengidentifikasi peluang usaha Mampu mengalisis secara sederhana peluang berserta resikonya Mampu merumuskan dan merancang usaha bisnis Mampu berlatih membuka usaha baru secara individu dengan berorientasi pada profit

CONTOH NILAI-NILAI, KONSEP, DAN SKILL YANG DIHARAPKANNo NILAIKONSEP PAUD/TK -SKILL NILAI: Mewarnai Kreatif gambar Merang kai mainan KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMALB Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri SMK/MAK Mengemukakan gagasan yang berbeda

1

Membuat Mengemukakan gagasan karya seni/tulis baru Membuat berbagai kalimat baru dengan katakata sendiri Mengajukan pendapat berkenaan dengan topik

2 3

KONSEP SKILL -

Memahami konsep dasar kewirausahaan Mampu mengidentifkasi peluang usaha Mampu merumuskan dan merancang usaha bisnis secara sederhana Mampu menganalisis secara sederhana peluang beserta resikonya Mampu membuka usaha bisnis secara kelompok

Memahami konsep dasar kewirausahaan Mampu mengidentifkasi peluang usaha Mampu merumuskan dan merancang usaha bisnis secara sederhana Mampu menganalisis secara sederhana peluang beserta resikonya Mampu membuka usaha bisnis secara berkelompok/ individual

Memahami konsep dasar kewirausahaan Mampu mengidentifkasi peluang usaha Mampu merumuskan dan merancang usaha bisnis secara sederhana Mampu menganalisis secara sederhana peluang beserta resikonya Mampu membuka usaha bisnis secara berkelompok/ individual

Pendidikan kewirausahaan mendorong peserta didik dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi. Pendidikan kewirausahaan bukan berarti mengarahkan peserta didik menjadi pengusaha atau pebisnis tetapi untuk mengembangkan JIWA bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial penuh pada bidangnya.

Kewirausahaan di SMP dapat dimasukkan dalam kelompok mata pelajaran keterampilan dan mulok karena kedua mata pelajaran tersebut dapat membekali jiwa/nilai-nilai dan keterampilan kewirausahaan. Konsep ini sudah diterapkan di SMP Satu Atap dan SMP Terbuka. Di SMA dapat dimasukkan ke mata pelajaran keterampilan, mulok atau IPA (membuat produk sabun, minyak wangi dll). Sedangkan kewirausahaan di SMK sudah memiliki mata pelajaran tersendiri untuk Kewirausahaan yang mengajarkan nilai-nilai/jiwa dan keterampilan berwirausaha.Contoh kegiatan kewirausahaan yang sudah dilaksanakan di SMK: 1. Kelas wirausaha 2. Unit Produksi Sekolah (income generating Unit) 3. Pameran hasil karya dengan mengundang unsur DUDI, orang tua peserta didik, lembaga lain yang terkait dengan tujuan: Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik Meningkatkan kebanggaan diri peserta didik Meingkatkan kerja sama Merancang kegiatan Meningkatkan kemampuan koordinasi

BALITA: Kenalkan ciri-ciri wirausaha (secara sederhana) di dalam kegiatan sehari-hari dalam keluarga. SD kelas 1: Kenalkan anak dengan berbagai macam pekerjaan. SD kelas 2: Kenalkan anak dengan pendapatan dari berbagai macam pekerjaan,..dimuli dari pendapaan orang tuan, saudara, tetangga, dst. SD kelas 3: Anak mulai diajari mengidentifikasi kebutuhanya sendiri dan mengalokasikan keuangan untuk kebutuhannya sendiri: dalam 1 hari, 1 minggu.

SD kelas 4: Anak mulai diajari mengidentifikasi kebutuhanya sendiri dan mengalokasikan keuangan untuk kebutuhannya serta membuat catatan secara sederhana SD kelas 5: Anak dilatih berbisnis keci-kecilan, seperti: menjual asesoris, makanan, permen, dll di lingkungan teman-teman di sekolahnya SD kelas 6: Latihan bisnis ditingkatkan dengan lingkungan yang lebih luas, misalnya menjalin usaha dengan tetangga terdekat yang dapat dipercaya atau mendirikan kantin kejujuran di sekolah SMP hingga SLTA: Latihan bisnis ditingkatkan dengan lingkungan yang lebih luas secara berkelompok maupun individu atau mendirikan kantin kejujuran di sekolah

INTERSEPSI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER & BUDAYA BANGSA, DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Pendidikan Karakter & Budaya Bangsa

Pendidikan Kewirausahaan

Nilai-nilai

Karakter

LATAR BELAKANGSejarah peradaban ekonomi terus mengalami perkembangan. Mulai dari: (1) Jaman Pertanian; (2) Jaman Industri; (3) Jaman Informasi; (4) Jaman Konseptual. Sekarang ini kita telah melewati jaman pertanian, jaman industri dan jaman informasi. Peradaban ekonomi sekarang ini masuk pada jaman konseptual. Pada era ini yang dibutuhkan adalah para kreator dan inovator. Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang diramu dengan sense atau nilai seni menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan ekonomi, sehinga munculah ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

LATAR BELAKANGGaung ekonomi kreatif dimulai dari permasalahan akan pentingnya meningkatkan daya saing produk nasional untuk menghadapi pasar global Inppres No. 6 Tahun 2009 tentang Sasaran, Arah, dan Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 20092015

DESKRIPSI PENDIDIKAN EKONOMI KREATIFMelalui ekonomi kreatif, yang mencakup industri kreatif, banyak negara lain telah mampu untuk meningkatkan perekonomian bangsanya. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia juga didasarkan pada pertimbangan untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia sudah mulai melihat bahwa berbagai subsektor dalam industri kreatif berpotensi untuk dikembangkan. Modalitas bangsa Indonesia yaitu memiliki sumber daya insani kreatif dan warisan budaya yang kaya. Istilah dan konsep itu selanjutnya menjadi populer seiring dengan peluncuran kebijakan Pemerintah dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif yang diwujudkan melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif tanggal 5 Agustus 2009. Pengalaman menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami tempaan banyak krisis terutama pada tahun 1997 dan 2008 yang mengguncangkan sendi-sendi kehidupan negara terutama di sektor ekonomi dan moneter. Apabila kondisi ini dibiarkan tentu ekonomi negara akan semakin buruk dan terpuruk. Solusi perlu segera dicari agar kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, dan indeks daya saing (competitiveness index) Indonesia di tingkat global juga semakin terus meningkat. Cakupan pengembangan Ekonomi Kreatif yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia diutamakan pada 14 aspek, yaitu: (1) periklanan; (2) arsitektur; (3) pasar seni dan barang antik; (4) kerajinan; (5) desain; (6) fashion (mode); (7) film, video, dan fotografi; (8) permainan interaktif; (9) musik; (10) seni pertunjukan; (11) penerbitan dan percetakan; (12) layanan komputer dan piranti lunak; (13) radio dan televisi; dan (14) riset dan pengembangan.

Ekonomi kreatif merupakan era ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan gagasan dan stock of knowledge dari SDM sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya

Struktur ekonomi dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari berbasis SDA ke SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi.

RUANG LINGKUP EKONOMI KREATIF

Tahapan Pelaksanaan Inppres

Ilustrasi Mengapa Ekonomi Kreatif?

Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan Menciptakan iklim bisnis yang positif Membangun citra dan identitas bangsa Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa Memberikan dampak sosial yang positif.

Alvin Toffler (1980) dalam teorinya menyatakan akan terjadi gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Pertama adalah ekonomi pertanian. Kedua, ekonomi industri, dan yang ketiga adalah ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat inilah merupakan gelombang ekonomi kreatif yang berorientasi pada ide atau gagasan kreatif.

Arah Pergeseran Orientasi Ekonomi Dunia

Sekolah akan kehilangan relevansinya jika TIDAK mengajarkan prinsip kewirausahaan dan keuangan-Robert.T. Kiyosaki--