PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI...

94
1 PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA KECAMATAN KETAHUN KABUPATEN BENGKULU UTARA (Studi Kasus Pada Orang Tua Yang Bercerai) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: FOKALIA DESKA NIM. 1516210097 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BENGKULU TAHUN. 2020

Transcript of PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI...

Page 1: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

1

PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI

KENCANA KECAMATAN KETAHUN KABUPATEN

BENGKULU UTARA

(Studi Kasus Pada Orang Tua Yang Bercerai)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh:

FOKALIA DESKA

NIM. 1516210097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BENGKULU

TAHUN. 2020

Page 2: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

2

Page 3: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

3

Page 4: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

4

PERSEMBAHAN

Dengan Penuh kerendahan hati, Skripsi ini Kupersembahkan kepada:

1. Puji Syukhur atas Nikmat yang Allah SWT berikan, keberkahan dan

pertolongan setiap langkah yang Allah tunjukan. Alhamdulillah ya Rabb

untuk semua ini, semoga Engkau selalu melindungi setiap hamba-hambaMu

yang menuntun keberkahan ilmu di jalanMu.

2. Teristimewa Ayahanda tersayang Alm.Martius Kampai dan Ibundaku

tercinta Desi Arianti sebagai tanda bakti hormat, dan rasa terima kasih

yang tiada terhingga ku persembahkan karya kecil ini kepada ayah dan

ibu yang telah memberi kasih sayang, segala dukungan dan cinta kasih

yang tiada mungkin dapat kubalas hanya selembar kertas yang

bertuliskan kata cinta persembahan ini. Semoga ini menjadi langkah

awal untuk membuat ayah dan ibu bahagia. Amin.

3. Adikku tercinta Fadel Muhammad Kamka,tiada yang paling

mengharukan saat bersamamu, walaupun kita sering bertengkar tapi

hal itu selalu menjadi warna yang tak bisa tergantikan, terima kasih

atas doa dan bantuannya selama ini, semoga kita menjadi anak yang

bisa sukses mewujudkan harapan alm. Ayah dan Ibu.

4. Terimakasih tak terhingga untuk Udaku Benny Karmandes yang

sangat membantu membiayakan perkuliahan Foka sampai selesai,

semoga Allah selalu memberi nikmat dan rahmat-Nya selalu untuk uda

dan semua keluarga baik itu dari keluarga Alm. Ayah dan ibu yang

Page 5: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

5

sudah sangat membantu dan memberikan arahan serta semangatnya

untuk Foka, Foka ucapkan beribu banyak terimakasih

5. Sahabat seperjuanganku Raga Ekalindra, Cici Agustari, Mutiara Dewi

Lestari, Ulan Dari, Yosi Davista, Dwi Aryanita, Weni Saputri, Intan

Tele, Sitek, Mak Lisi, Pita, dan Cik Zal, yang sudah setia menemaniku

memberi warna-warni pangku perkuliahanku dengan indah.

6. Mbak cantik Nurmah Intan Hidayati, S.Pd yang selalu bersedia Foka

repotkan untuk menyelesaikan skripsi Foka ucapkan banyak

terimakasih.

7. Teman-teman seperjuangan PAI lokal D angkatan 2015 yang tak bisa

ku sebut satu persatu, tanpa kalian mungkin masa-masa kuliah saya

akan menjadi biasa-biasa saja.

8. Agama, bangsa, serta Almamterku dan kampus hijauku tercinta Institut

agama Islam Negeri (IAIN) BENGKULU

Page 6: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

6

MOTTO

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang

kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Q.S TAHRIM:6

Page 7: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

7

Page 8: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

8

ABSTRAK

Fokalia Deska, NIM. 1516210097 Pendidikan Islam Dalam Keluarga Di

Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara (Studi

Kasus Pada Orang Tua Yang Bercerai). Pembimbing 1. Wiwinda, M.Ag,

Pembimbing 2.Masrifa Hidayani, M.Pd.

Kata Kunci: Perceraian Orang Tua, Pendidikan Islam Pada Anak.

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan anak untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani

akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk anak-anak menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Perceraian adalah hal yang menyakitkan bagi kedua belah pihak dan juga sangat

menyakitkan untuk anak-anak mereka, tetapi ini keputusan kedua orang tua yang

menurut orang tua yang terbaik, dan terkadang anak menjadi imbasnya dari

persoalan itu, begitupun juga dengan pendidikan agama anak, pengawasan orang

tua yang menjadi berkurang akan membuat mereka lalai dalam menjalankan

perintah-perintah agama.Orang tua sangat berpengaruh dalam mendidik anak

terutama dalam pendidikan Islam, maka dari itu orang tua harus lebih

memperhatikan dan selalu membimbing dan mendidik anak dengan baik. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif

kualitatif. Permasalahannya bagaimana pendidikan Islam dalam keluarga pada

anak-anak yang orang tuanya mengalami perceraian, apakah problem orang tua

yang bercerai dalam memberikan pendidikan Islam pada anak dan bagaimana

upaya orang tua yang bercerai dalam memberikan pendidikan Islam pada anak.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelasakan tentang untuk mengetahui gambaran

pendidikan agama anak dalam keluarga yang orang tuanya mengalami perceraian

di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian

ini menyimpulkan bahwa perceraian pada orang tua yang mengakibatkan anak

kekurangan figure bapak/ibu didalam rumah mereka, menjadi kelalaian dalam

mengawas anak. Dalam upaya memberikan pendidikan Islam pada anak orang

tua lebih mempercayakan pada guru disekolah, dan guru ngaji ditempat les

mereka. Oleh karena itu pengetahuan agama yang mereka kuasi masih belum

cukup, akan tetapi orang tua yang mengalami perceraian memberi motivasi lebih

pada anak mereka dengan fasilitas yang mendukung untuk meningkatkan

pendidikan agama pada anak yang orang tuanya mengalami perceraian.

viii

Page 9: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

9

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadiran Allah s.w.t, yang mana berkat

petunjuk dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pendidikan Islam Dalam Keluarga Di Desa Giri Kencana

Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara ( Studi Kasus Pada Orang Tua

Yang Bercerai)”.Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada

junjungan dan uswatun khasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Serta kepada

keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis sangat menyadari bahwa penyusun skripsi ini tidak terlepas

dari adanya bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu izinkan penulis

menghaturkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H Sirajuddin.M. Ag. M. H selaku rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu

2. Dr. Zubaedi, M.Ag. M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3. Nurlaili, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.

4. AdiSaputra, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam institut

agama islam negeri (IAIN) bengkulu

5. Wiwinda, M.Agselaku pembimbing pertama yang selalu membantu,

membimbing dan mengarahkan penulis dari awal pembuatan skripsi ini

sampai selesai

ix

Page 10: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

10

6. Masrifah Hidayani, M.Pd selaku pembimbing kedua yang senantiasa sabar

dan tabah dalam mengarahkan dan memberikan petunjuk serta

motivasinya kepada penulis dalam penyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Ibu Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, yang

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai bekal

pengabdian kepada masyarakat, agama, nusa dan bangsa.

8. Pimpinan perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

serta stafnya, yang telah memberikan fasilitas buku dalam pembuatan

skripsi ini.

9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

10. Rekan-rekan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

Akhirnya pada Allah S.W.T penulis memohon semoga skripsi ini dapat

memberikan sumbangan agar berguna bagi penulis dan pembaca.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya.

Bengkulu, 2019

Fokalia Deska Nim 1516210097

x

Page 11: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... vi

SURAT KEASLIAN ...................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

D. Batasan Masalah............................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8

G. Sistematika Penulisan.................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Islam ........................................................................... 11

B. Keluarga Orang Tua Yang Mengalami Perceraian ....................... 23

C. Hasil Penelitian Yang Relavan...................................................... 37

D. Kerangka Berpikir ......................................................................... 40

xi

Page 12: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

12

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 42

B. Tempat Penelitian........................................................................... 43

C. Sumber Data ................................................................................... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 44

E. Teknik Keabsahan Data ................................................................. 45

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 46

BAB V1 LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Fakta Temuan Penelitian .............................................................. 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 78

B. Saran ............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1Kerangka Berpikir ....................................................................... 41

xiii

Page 14: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

14

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1Batas Desa Giri Kencana ................................................................ 49

xiv

Page 15: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara luas, pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang

mempengaruhi individu. Sedangkan secara sempit, pendidikan adalah

sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh

yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan

kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran

penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. 1

“Agama” diucapkan oleh orang Barat dengan Religios (bahasa Latin).

Religion (bahasa Inggris, Perancis, Jerman) dan Religie (bahasa Belanda).

Istilah ini bukannya tidak mengandung arti yang dalam melainkan

mempunyai latar belakang pengertian yang mendalam yang berarti “ re dan

eligareí” yang berarti ”memilih kembali” dari jalan sesat ke jalan Tuhan, “

menghubungkan antara Tuhan dan manusia yang telah diputuskan oleh

karena dosa-dosanya dan “membaca berulang-ulang bacaan suci” dengan

maksud agar jiwa si pembaca terpengaruh oleh kesuciannya.

Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai

petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan

1 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan (Yogakarta:Penerbit Teras,2009), h. 1

1

Page 16: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

16

manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta

mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada

masyarakat serta alam sekitarnya. Agama sebagai sumber sistem nilai,

merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk

memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik,

ekonomi, soaial, budaya, dan militer, sehingga berbentuk pola motivasi,

tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaaan Allah

(Akhlak). Dengan demikian budaya itu lahir dari agama Islam sehingga

tidaklah benar kalau agama dianggap sebagai bagian dari budaya.

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia, yang

mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-

ketentuan ibadah dan mu‟amalah (syariah), yang menentukan proses

berpikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati.2

Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui

hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan

yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu/ayah

dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung

(biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Orang tua merupakan

setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas

rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan

ibu. Orang tua merupakan orang dewasa yang membawa anak ke dewasa,

2

Abu Ahmad dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:PT Bumi

Aksara,2008), h. 4

Page 17: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

17

terutama dalam masa perkembangan. Tugas orang tua melengkapi dan

mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan

bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani

kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan

berbeda pada masing-masing orang tua kerena setiap keluarga memiliki

kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga

yang satu dengan keluarga yang lain.

Setiap orang tua selalu ingin melakukan yang terbaik untuk anak-

anaknya baik itu perkembangan anak itu sendiri, dan kebahagian dari anak

tersebut. Dan orang tua adalah contoh teladan bagi anak tersebut, apapun

yang dilakukan orang tua terhadap anak pasti anak diingat oleh anak

tersebut dan bisa jadi akan dilakukannya kembali baik itu positif atau

negatif. Dan anak merupakan anugerah Allah Swt dan perhiasan hidup. Oleh

sebab itu, secara naluri setiap manusia mendambakan kehadiran seorang

anak, dan merasa belum sempurna hidupnya jika belum memiliki anak. Bagi

orang tua yang memiliki anak, banyak dari mereka yang begitu bahagia

akan kehadirannya. Mereka bangga akan prestasi anaknya, entah itu

mendapat rangking disekolah, juara dalam sebuah lomba, sukses meraih

gelar akademik, menduduki sebuah jabatan, dan lain-lain. Untuk itu,

Alquran mengingatkan bahwa anak dan harta merupakan cobaan, maka

jangan sampai menyebabkan kelalaian kepada Allah Swt, sebagaimana

firman-Nya:

Page 18: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

18

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan

anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang

siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang

rugi.” (QS. al-Munafiqun: 9).

Di sisi lain, Alquran mengingatkan kita agar memperhatikan keluarga

dan menyelamatkan mereka dari siksa api neraka, “peliharalah dirimu dan

keluargamu dari siksa neraka”, serta adanya kekhawatiran terhadap mereka

kelak jika meninggalkannya dalam kondisi lemah. Keluarga adalah mereka

yang terikat oleh tali perkawinan, mereka yang karena pertalian darah atau

seketurunan sebagai ahli waris dan seagama, serta mereka yang sepersusuan

meskipun tidak termasuk ahli waris. 3

Baginda Rasulullah memperlakukan anak-anak begitu mulia, sehingga

anak tidak merasa dilecehkan atau dianaktirikan. Seorang anak haruslah

dirawat dan dipelihara secara baik, diberikan pengayoman, kasih sayang

sepenuhnya tanpa boleh menyakitinya. Anak merupakan investasi yang

paling mahal dan berharga, karena ia mampu menyelamatkan orang tuanya

dari siksa api neraka melalui doa-doa dan kesalehannya.Semua orang tua

berharap agar anaknya menjadi saleh, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

Bahkan, ketika kelak meninggalkan dunia fana ini, orang tua sangat

berharap anaknyalah yang memandikan jenazahnya, membalutkan kain

3

Ismail, Nurul Huda dan Abdul Kholiq, Paradigma Pendidikan Islam (Yogyakarta:Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2001), h. 44

Page 19: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

19

kafan pada sekujur tubuhnya, menjadi imam shalat jenazah, serta dapat

mengantarkan mereka ke surga. Namun harapan indah itu tidak mungkin

terwujud begitu saja tanpa adanya pembekalan sejak dini. Untuk itu,

Rasulullah saw mengingatkan bahwa anak dilahirkan dalam kondisi fitrah,

suci laksana kain putih.

عن ابىهريرة يقولكان :قال رسول الل ص كل مىلىد يىلد على الف طرة،

رانو ( اور ه البخار) سانو أو ينص دانو أو ي مج فأبىاه يهى

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang

tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.” (HR. Al-

Bukhari.)4

Kedua orang tuanyalah yang berperan besar; apakah kelak anaknya

menjadi seorang Yahudi, Nasrani, maupun Majusi.Adanya orang tua

dilengkapi dengan anak dan begitu juga dengan adanya kebahagia dengan

adanya orang tua yang lengkap bagi anak tersebut. Maka jika terjadi

perceraian orang tua, anak akan merasa sangat terpukul dan akan merasa

begitu kehancuran yang terjadi pada kehidupan keluarga nya, keharmonisan

yang telah dibangun akan hancur dengan perceraian.

Perceraian adalah satu-satunya jalan bagi orangtua untuk dapat terus

menjalani kehidupan sesuai yang mereka inginkan, namun perceraian selalu

menimbulkan akibat buruk pada anak anak mereka, meskipun dalam kasus

tertentu dianggap alternatif terbaik daripada membiarkan anak tinggal dalam

4 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi(Jakarta: Amzah,2012), h. 68

Page 20: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

20

keluarga dengan kehidupan pernikahan yang buruk. Biasanya dilihat saja

perkembangan anak akibat perceraian orangtuanya yaitu anak akan lebih

menderita dan akan menimbulkan trauma, sehingga anak juga akan bingung

untuk memihak ayah atau ibunya. Setelah perceraian hal akan membawa

pengaruh langsung bagi anak–anak mereka terlihat pula dalam

menyesuaikan diri dengan situasi baru ini yang diperlihatkan dengan cara

dan penyelesaian yang berbeda.

Setelah dilakukannya observasi di Desa Giri Kencana Kecamatan

Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara pada tanggal 12 September 2018

terdapat realita yang terjadi permasalah dengan adanya pendidikan agama

anak terhadap orang tua yang mengalami perceraian. Menurut pengamatan

penulis, imbas dari perceraian kedua orang tua adalah anak-anak mereka

yang kehingan figur atau tauladan, dengan demikian kondisi jiwa, mental

mereka tergunjang, dan kecewa. Tidak jarang anak akan mencari solisinya

dengan hal-hal yang negatif. Sebagai tempat pelarian dari masalah-masalah

yang anak hadapi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan melakukan

penelitian tentang Pendidikan Islam Dalam Keluaga Di Desa Giri Kencana

Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara ( Studi Kasus Pada Orang Tua

Yang Bercerai).

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah

yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

Page 21: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

21

1. Dari dampak perceraian orang tua maka anak menjadi kehilangan figur

orang tua.

2. Dari dampak perceraian orang tua maka anak menjadi lalai dalam urusan

agama.

3. Kurangnya perhatian orang tua yang bercerai sehingga membuat anak

lebih suka mengambil perhatian dari orang lain yang berada

disekelilingnya.

4. Kurangnya perdulian orang tua yang bercerai akan membuat anak lebih

cendrung tertutup kepada kedua orang tuanya.

5. Anak akan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah dengan hal

yang kurang baik, dan akan terjadi lingkungan luar akan membuat

mereka lebih nyaman.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas untuk memudahkan peneliti, dan

agar memiliki arah yang jelas maka terlebih dahulu penulis menuliskan

perumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana Pendidikan Islam dalam keluarga pada anak-anak yang

orang tuanya mengalami perceraian?

2. Apakah problem orang tua yang bercerai dalam memberikan pendidikan

anak?

3. Bagaimana upaya orang tua yang bercerai dalam memberikan

pendidikan Islam pada anak ?

Page 22: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

22

D. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, pada pembatasan masalah dalam

penelitian ini perlu dilakukan agar pembahasanya tidak terlalu luas dan tidak

menyimpang dari pokok permasalahan disamping itu juga untuk

mempermudah melaksanakan penelitian. Oleh sebab itu maka penulis

membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut: Batasan usia enam sampai

13 tahun bagi perempuan dan 14 tahun bagi laki-laki yang bertempat tinggal

di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Dan

orang tua yang dimaksud, yaitu orang tua (Bapak atau Ibu) yang tinggal

bersama anaknya di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Bengkulu

Utara.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan paparan di atas, dalam sebuah penelitian, baik penelitian

yang bersifat ilmiah maupun penelitian sosial pasti dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan penelitian. Tujuan penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pendidikan agama di Desa Giri

Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara ( studi pada orang tua yang

bercerai).

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini

sebagai berikut:

Page 23: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

23

1. Manfaat Secara Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat merupakan sumbangan

pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu

psikologi perkembangan yang berkaitan dengan dampak perceraian orang

tua terhadap penyesuaian diri pada anak usia sekolah.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Masa akhir anak-anak , Memberikan gambaran secara khusus

mengenai penyesuaian diri anak di desa tersebut yang dihadapkan

dari keluarga yang memiliki status perceraian, karena dapat menjadi

acuan untuk mengatasi masalah-masalah anak-anak yang menjadi

korban perceraian orang tuanya sendiri.

b. Orang Tua, Bagi orang tua hal ini merupakan salah satu cara untuk

memberikan pengertian tentang dampak perceraian didalam keluarga

dan dampak bagi anak– anak mereka.

c. Masyarakat, Harapan peneliti dari hasil penelitian ini dapat menjadi

salah satu bahan pertimbangan bagi orang tua yang ingin bercerai

dalam mengambil keputusan dan pertimbangan untuk bercerai dan

diharapkan dapat membantu orang yang sudah bercerai untuk dapat

meminimalkan efeknya terhadap anak-anak mereka.

G. Sistematika Penulisan

Pada sistematika laporan ini, penulis membagi laporan tugas akhir ini

menjadi 3 (tiga) bab, adapun pembagian per bab dalam laporan ini yaitu :

Page 24: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

24

BAB I PENDAHULUAN : Pada bab ini menjelaskan latar belakang,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI : Pada bab ini penulis akan menguraikan dan

menjelaskan teori-teori yang relavan dengan yang diobservasikan atau

masalah yang diteliti terdiri dari pendidikan Islam yang terdiri pengertian

syari‟ah, akidah, akhlak dan hakikat perceraian yang terdiri dari pengertian

perceraian dan perceraian menurut doktrin hukum, hasil penelitian yang

relavan, kerangka berfikir dan sistematika penulisan.

BAB III METODE PENELITIAN : Pada bab ini akan menjelaskan tentang

metode dan jenis penelitian, tempat penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik keabsahan data dan teknik analisis data.

BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN : Pada bab ini

akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian.

BAB V PENUTUP : Pada bab ini akan diakhiri dengan kesimpulan dan

saran.

Page 25: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

25

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Islam

Dalam bahasa Indonesia kata pendidikan merupakan kata jadian

yang berasal kata didik yang diberikan awal pe dan akhiran an yang

berarti proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok

dalam usaha mendewasakan manusia.5Bila mana pendidikan diartikan

sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmani) yang menghasilkan

manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan

tanggung jawab dalam masyarakat sebagai hamba Allah SWT, maka

pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) yang

menanamkan rasa tanggung jawab, sedangkan Islam adalah agama yang

benar di sisi Allah SWT. Salah satu problem pendidikan adalah

rendahnya mutu setiap pendidikan.6

Oleh karena itu, bilamana manusia yang berpredikat ‟muslim‟,

benar-benar menjadi penganut agama yang baik. Ia harus menaati ajara

dan menjaga agar rahmat Allah SWT tetap berada pada dirinya. Ia harus

mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajarannya yang

mendorong oleh iman sesuai dengan akidah islamiah. Untuk tujuan

itulah, manusia harus dididik melalui proses pendidikan Islam dan

5Erwati Azizi,Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, (Solo: PT Tiga Pustaka Mandiri, 2003),

h.23

6 Mawardi Lubis, Alfauzan Amin, Alimni, Partisipasi Komite Sekolah Dalam Mencapai

Efektivitas Manajemen Sekolah Dasar, Jurnal At-Ta‟lim Vol. 18. No,2, 2019. h.360

11

Page 26: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

26

berdasarkan atas pandangan itu juga maka yang dimaksud dengan

pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan

kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan

cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai

corak kepribadiannya.

Sebagai muslim yang telah mendapatkan pendidikan Islam ia harus

mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan yang diharapkan oleh

cita-cita Islam. Agama Islam adalah agama yang telah mencakup seluruh

aspek kehidupan manusia muslim baik di dunia maupun ukhrawi.7Untuk

tujuan itulah, bila manusia yang berpredikat muslim, benar-benar akan

menjadi penganut agama yang baik, menaati ajaran islam menjaga agar

rahmat Allah tetap berada pada dirinya, Ia harus mampu memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajarannya sesuai iman dan akidah

islamiah.8

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama Islam

adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu

7Dayun Riadi,Nurlaili, dan Junaidi Hamzah , Ilmu Pendidikan Islam, ( Yogyakarta:

Pustaka Pelajar,2017), h.3 8Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 7

Page 27: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

27

menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan islam sebagai pandangan hidup. Menurut Armai

Ariefpendidkan Islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk

menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa

kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah

Allah di muka bumi, yang bersandar kepada ajaran Al-quran dan Sunnah,

maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insane-insan kamil

setelah proses berakhir.9

Pendidikan Islam merupakan pendididikan yang secara khas

memiliki ciri islami, berbeda dengan konsep pendidikan lain yang

kajiannya lebih menfokuskan pada pemberdayaan umat berdasarkan Al-

quran dan Hadis. Artinya, kajian pendidikan islam bukan sekedar

menyangkut aspek normatif ajaran islam, tetapi juga terapannya dalam

materi, institusi, budaya, nilai dan dampaknya terhadap pemberdayaan

umat. Oleh karena itu, pemahamna tentang materi, institusi, kultur, dan

sistem pendidikan merupakan satu-kesatuan yang holistik, bukan parsial,

dalam mengembangkan sumber daya manusia yang beriman, berislam,

dan berihsan. Jadi, wajar jika para pakar atau praktisi dalam

mendefinisikan pendidikan Islam tidak dapat lepas dari sisi atau praktisi

dalam mendefinisikan pendidikan Islam tidak dapat lepas dari sisi

konstruksi peserta didik sebagai subjek dan objek.

9Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 8

Page 28: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

28

1. Syariat

Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada

umat manusia mengenaiberbagai aspek kehidupan baik kehidupan yang

sifatnya duniawi maupun yang bersifat ukhrawi. Salah satu ajaran islam

adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan,

karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan

yang baik dan terarah.10

Syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya

diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan Nabi

sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari sesuai

ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita

lihat bahwa pendidikan Islam lebih banyak ditujukan kepada perbaikan

sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi

keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya, pendidikan

Islam tidak bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. 11

Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal shaleh. Oleh

karena itu, pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan

pendidikan amal dan juga karena ajaran Islam berisi tentang ajaran sikap

dan tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahtera hidup

perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan

individu dan pendidikan masyarakat. Semula yang bertugas mendidik

10

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 101 11

Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Perkasa, 1992), h.25.

Page 29: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

29

adalah para Nabi dan Raul selanjutnya para ulama‟, dan cerdik

pandailah sebagai penerus tugas, dan kewajiban mereka.

2. Akidah

Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu ( العقد) yang

berarti ikatan, at-tautsiiqu ( التىثيق) yang berarti kepercayaan atau

keyakinan yang kuat, al-ihkaamu ( الإحكام) yang artinya mengokohkan

(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah ( ة بط بقى yang berarti mengikat (الر

dengan kuat.Sedangkan menurut istilah termologi, akidah

adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun

bagi orang yang meyakininya.Jadi, Akidah Islamiyyah adalah keimanan

yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan

kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya, beriman kepada para

malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik dan

buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-

prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman

kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari salafush shalih, serta

seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara

amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang

shahih serta ijma' salaf as-shalih.

3. Akhlak

Salah satu dimensi manusia yang sangat diutamakan dalam

pendidikan Islam adalah akhlak. Pendidikan agama berkaitan erat

dengan pendidikan akhlak. Tidak berlebih-lebihan kalau kita katakana

Page 30: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

30

bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah

yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang

dianggap buruk oleh agama. Sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan

akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang

diajarkan oleh agama. Sehingga seseorang muslim tidak sempurna

agamanya bila akhlaknya tidak baik.12

Menurut Iman al-Ghazali, bahwa akhlak yang disebutnya dengan

tabiat manusia dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu:

1) Tabiat-tabiat fitrah , kekuatan tabiat pada asal kesatuan tubuh dan

berkelanjutan selama hidup. Sebagaian tabiat tersebut lebih kuat

dan lebih dibandingkan dengan tabiat lainnya. Seperti tabiat

syahwat yang ada pada manusia sejak ia dilahirkan, lebih kuat dan

lebih sulit diluruskan dibandingkan tabiat marah.

2) Akhlak yang muncul dari suatu perangai yang banyak diamalkan

dan ditaati, sehingga menjadi bagian dari adat kebiasaan yang

berurat berakar pada dirinya.

Kata akhlak dalam pendidikan Islam adalah sesuatu yang sangat

diutamakan. Dalam Islam akhlak sangat erat kaitannya dengan

pendidikan agama sehingga dikatakan bahwa akhlak tidak dapat lepas

dari pendidikan agama. Akhlak menurut pengertian Islam adalah salah

satu hasil dari iman dan ibadat, karena iman dan ibadat manusia tidak

12

Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam,(Yogyakarta: Aura Pustaka), h. 63

Page 31: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

31

sempurna kecuali kalau dari situ muncul akhlak yang mulia. Maka akhlak

dalam Islam bersumber pada iman dan taqwa dan mempunyai tujuan

langsung yaitu keridhaan dari Allah SWT.

Akhlak dalam Islam memiliki tujuh cirri, yaitu:

a. Bersifat menyeluruh atau universal.

b. Menghargai tabiat manusia yang berdiri dari berbagai dimensi.

c. Bersifat sederhana atau tidak berlebih-lebihan.

d. Realistis, sesuai dengan akal dan kemampuan manusia.

e. Kemudahan, manusia tidak diberi beban yang melebihi

kemampuan.

f. Mengikat kepercayaan dengan amal, perkataan, perbuatan, terori,

dan praktek.

g. Tetap dalam dasar-dasar dan prinsip-prinsip akhlak umum.13

Pembentukkan akhlak yang mulia merupakan tujuan utama

pendidikan Islam. Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah

untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemampuan, sopan

dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, perangai, dan

suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan

manusia yang memiliki keutamaan (al-fadillah). Berdasarkan tujuan ini,

maka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas, merupakan sarana

pendidikan akhlak. Dan setiap pendidikan harus memelihara akhlak dan

memperhatikan akhlak diatas segala-galanya.

13

Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam,(Yogyakarta: Aura Pustaka), h. 64

Page 32: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

32

4. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan merupakan sarana yang hendak dicapai dan sekaligus

merupakan pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas yang

dilakukan. Pendidikan Islam sebagai suatu proses yang mengarah kepada

pembentukan kepribadian manusia juga diletakkan pada tujuan yang

ideal dalam prespektif yang islami.14

Tujuan merupakan saranan yang hendak dicapai dan sekaligus

merupakan pedoman yang member arah bagi segala aktivitas yang

dilakukan. Pendidikan Islam sebagai suatu proses yang mengarahkan

kepada pembentukan kepribadian manusia juga diletakkan pada tujuan

yang ideal dalam perspektif yang islami. Tujuan umum pendidikan dan

pengajaran dalam Islam adalah mewujudkan seluruh manusia sebagai

abdi atau hamba Allah SWI. Tujuan ini akan membuahkan tujuan-tujuan

khusus. Mengingay bahwa Islam adalah risalah samawi yang diturunkan

kepada seluruh manusia, maka sudah seharusnya bila sasaran tujuan

umum pendidikan Islam adalah seluruh manusia pula.

Tujuan pendidikan Islam merupakan hal yang dominan dalam

pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa

pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti

bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai

seseorang secara utuh. Tujuan atau cita-cita sangat penting didalam

aktivitas pendidikan, kenapa merupakan arah yang hendak dicapai. Oleh

14

Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013), h. 19

Page 33: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

33

sebab itu, tujuan harus ada sebelum melangkah untuk mengerjakan

sesuatu. Jika pendidikan dipandang sebagai suatu proses, maka proses

tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir.15

Oleh karena itu,

usaha yang tidak mempunyai tujuan tidaklah mempunyai arti apa-apa.

Islam melakukan proses pendidikan dengan melakukan pendekatan

yang menyeluruh sehingga ada yang terabaikan sedikitpun, baik segi

jasmani maupun rohani. Dengan pendidikan, kualitas mental seseorang

akan meningkatkan dan segala proses yang dijalankan atas dasar fitrah

yang diberikan Allah.Berbicara tentang tujuan pendidikan, erat kaitannya

dengan tujuan hidup manusia. Hal itu disebabkan pendidikan merupakan

alat yang digunakan manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya,

baik sebagai individu maupun masyarakat.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan harus diarahkan sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan yang sedang dihadapi. Seperti yang diungkapkan

oleh Muhammad Athiyah Al-Abraysi bahwa tujuan utama dari

pendidikan islam adalah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang

sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, berjiwa bersih,

pantang menyerah, bercita-cita tinggi, dan berakhlak mulia baik laki-laki

maupun perempuan. Selain itu, juga mengertikan kewajiban masing-

masing, dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, maupun

15

Baharuddin dam Moh.Makin, Pendidikan Humanis:Konsep, Teori, dan Aplikasi Praktis

dalam Dunia Pendidikan, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2009), h.119

Page 34: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

34

menyusun skala prioritas, menghindari perbuatan tercela, mengingat

Tuhan, dan mengetahui dalam setiap pekerjaan apa yang dilakukan.16

Sebagaimana yang kita ketahui, pendidikan Islam diharapkan dapat

mengantarkan peserta didik untuk lebih dapat bersikap toleran, terbuka,

dan kritis terhadap segala perkembangan zaman. Usaha tersebut tidak

serta merta mereduksi nilai normatif-absolut itulah proses kependidikan

akan berlangsung secara konstan kearah tujuan yang tetap. Pendidikan

agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikanyang

lebih tinggi.Secara umum, tujuan pendidikan agama Islam terbagi

kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan

operasional, tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai denagan

semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara

lain.17

Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak

didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam

sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar

peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil).

16

Heri Jauhari Mucthar, Fiqih Pendidikan,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005), h.

129 17

Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Aura Pustak`a, 2015), h. 19

Page 35: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

35

Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai

dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.18

Tujuan pendidikan agama Islam dalam perspektif para ulama

muslim.

1) Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa

pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai

khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya mempersiapklan diri

kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta

patuh secara total kepadanya.

2) Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni,

membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan

diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna untuk

memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.

3) Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan

Islam, hasan lagulung menjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus

dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan

hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni

semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.19

Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan Islam dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah sesuatu yang

diharapkan tercapai setelah proses pendidikan berakhir. Tujuan ini

diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan

18

Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2015), h. 20 19

Heri Jauhari Mucthar, Fiqih Pendidikan,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005), h.

131

Page 36: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

36

tujuan operasional.Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan

Islam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan, baik pada

zaman klazik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat difahami,

bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama Islam

tersebut merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan

masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu system

pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian

berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam tidak pernah

melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam

pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud.

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna

maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai Islam

dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup

di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan

kebaikan diakhirat kelak.

B. Keluarga Orang Tua Yang Mengalami Perceraian

1. Pengertian Perceraian

Perceraian menurut Pasal 38 UU No. 1 Tahun 1974 adalah

“Putusnya perkawinan”. Adapun yang dimaksud dengan perkawinan

adalah menurut Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 adalah “Ikatan lahir batin

antara seseorang laki-laki dengan seseorang perempuan sebagai suami

istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Page 37: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

37

dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa”. Jadi, perceraian

adalah putusnya ikatan lahir batin antara suami dan isrti yang

mengakibatkan berakhirnya hubungan keluarga (rumah tangga) antara

suami istri tersebut.20

Pasal 39 UU N0. 1 Tahun 1974 memuat ketentuan imperative

bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan Pengadilan, setelah

Pengadilan yang bersangkutan berusaha mendamaikan kedua belah

pihak. Sehubungan dengan pasal ini, Wahyu Ernaningsih dan Pitu

Samawati menjelaskan bahwa walaupun perceraian adalah urusan

pribadi, baik itu atas kehendak satu di antara dua pihak yang seharusnya

tidak perlu campur tangan pihak ketiga, dalam hal ini pemerintah, tetapi

demi menghindari tindakan sewenang-wenang, terutama dari pihak

suami( karena pada umumnya pihak yang superior dalam keluarga adalah

suami) dan juga untuk kepastian hukum, maka perceraian harus melalui

saluran lembaga peradilan.

Lebih lanjut, Wahyu Ernaningsih dan Putu Samawati menjelaskan

bahwa dengan adanya ketentuan yang menyatakan bahwa perceraian

harus dilakukan didepan siding pengadilan, maka ketentuan ini berlaku

untuk seluruh warga negara Indonesia, termasuk juga bagi mereka yang

beragama Islam. Walaupun pada dasarnya,hukum Islam tidak

mengharuskan perceraian dilakukan didepan siding pengadilan, namun

kerena ketentuan ini lebih banyak mendatangkan kebaikan bagi kedua

20

Muhammad Syaifuddin, Hukum Perceraian,(Jakarta:Sinar Grafika,2014), h. 18.

Page 38: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

38

belah pihak pada khususnya, seluruh warga negara, termasuk warga

negara yang beragama Islam, wajib mengikuti ketentuan ini. Selain itu,

sesuai dengan asas dalam hukum positif Indonesia yang menyatakan

bahwa peraturan itu berlaku bagi seluruh warga negara, kecuali peraturan

menentukan lain. Sedangan dalam UU perkawinan tidak menyebutkan

ketentuan lain menyangkut masalah perceraian ini.21

Pengertian perceraian dapat dijelaskan dari beberapa perspektif

hukum berikut.

a. Perceraian menurut hukum Islam yang telah dipositifkan dalam Pasal

38 dan Pasal 39 UU No. 1 Tahun 1974 yang telah dijabarkan dalam

PP No. 9 Tahun 1975, mencakup antara lain sebagai berikut.

b. Perceraian dalam pengertian cerai talak, yaitu perceraian yang

diajukan permohonan cerainya oleh dan atas inisiatif suami kepada

Pengadilan Agama, yang dianggap terjadi dan berlaku beserta segala

akibat hukumnya sejak saat perceraian itu dinyatakan (diikrarkan) di

depan siding Pengadilan Agama (vide Pasal 14 samapai dengan Pasal

18 PP No. 9 Tahun 1975).

c. Perceraian dalam pengertian cerai gugat, yaitu perceraian yang

diajukan gugutan cerainya oleh dan atas inisiatif istri kepada

Pengadilan Agama yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap

(vide Pasal 20 sampai dengan Pasal 36).

21

Muhammad Syaifuddin, Hukum Perceraian,(Jakarta:Sinar Grafika,2014), h. 19

Page 39: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

39

d. Perceraian menurut hukum agama selain hukum Islam, yang telah

pula dipositifkan dalam UU No. 1 Tahun 1974 dan dijabarkan dalam

PP No. 9 1975, yaitu perceraian yang gugatan cerainya diajukan oleh

dan atas inisiatif suami dan istri kepada Pengadilan Negeri, yang

dianggap terjadi beserta segla akibat hukumnya terhitung sejak saat

pendaftarannya oada daftar pencatatannya oleh Pegawai Pencatat di

Kantor Catatan Sipil (vide Pasal 20 dan Pasal 34 ayat (2) PP No. 9

Tahun 1975).22

Perceraian diakui dalam Islam sebagai satu jalan keluar dari

kemelut rumah tangga yang disebabkan oleh pertengkaran yang tidak ada

hentinya, atau salah satu pasangan telah memilih orang lain untuk

dijadikan pasangan barunya, atau salah satu pasangan telah memilih

orang lain untuk dijadikan pasangan barunya, atau suami yang tidak

melaksanakan kewajiban sedangkan ia adalah laki-laki yang mampu

untuk menafkahi isteri dan anak-anaknya, atau sebab lain yang

mengakibatkan hubungan suami isteri yang awalnya penuh dengan kasih

sayang, namun akhirnya berubah menjadi kebencian diantara

mereka.Perceraian adalah kata dalam bahasa Indonesia yang umum

dipakai dalam pengertian yang sama dengan talak dari kata “ ithlaq”

artinya melepaskan atau meninggalkan.

Dalam istilah agama talak artinya melepas perkawinan atau

bubarnya hubungan suami isteri.Hukum perceraian dalam Islam sering

22

Muhammad Syaifuddin, Hukum Perceraian,(Jakarta:Sinar Grafika,2014), h. 20

Page 40: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

40

menimbulkan kesalahpahaman, yaitu seakan-akan ajaran Islam

memberikan hak yang paling besar kepada laki-laki dibandingkan wanita.

Hukum Islam sebenarnya memberikan hak laki-laki dan wanita begitu

seimbang begitu pula dengan perkawinan laki-laki dan wanita memikil

beban tang sama dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya,

sehingga hukum Islam menetapkan perceraian sebagai perbuatan yang

halal namun dimurkai oleh Allah.Perceraian hanya boleh dilakukan

karena mengandung unsure kemaslahatan, ketika setiap jalan perdamaian

antara suami isteri yang bertikai tidak menemukan jalan perdamaian.

Perceraian hendaklah menjadi alternative yang lebih mendidik kedua

belak pihak.

Hukum Islam memberikan kebebasan sepenuhnya kepada kedua

belah pihak untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang,

dalam batas-batas yang dapat dipertanggung jawabkan.Di samping

banyak akibat buruk dari suatu perceraian menyangkut kehidupan kedua

belah pihak dan anak-anak, dapat pula dibayangkan betapa tersiksanya

seseorang yang mana kedamaian rumah tangganya sudah tidak dapat lagi

dipertahankan, sehinggadalam kondisi seperti ini perceraian sebagai jalan

untuk menyelesaikan permasalahan ini.

2. Perceraian Menurut Doktrin Hukum

Perceraian menurut Subekti adalah “ Penghapusan perkawinan

dengan pususan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan

itu”. Jadi pengertian perceraian menurut Subekti adalah penghapusan

Page 41: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

41

perkawinan, baik dengan putusan hakim atau tuntutan suami atau istri.

Dengan adanya perceraian, maka perkawinan antara suami dan istri

menjadi hapus. Namun, Subekti tidak menyatakan pengertian perceraian

sebagai penghapusan perkawinan itu dengan kematian atau yang lazim

disebut dengan istilah “cerai mati”. Jadi, pengertian perceraian menurut

Subekti lebih sempit dari pada pengertian perceraian menutur Pasal 38

UU No. 1 Tahun 1974 sebaimana telah diuraikan diatas.23

Latar belakang dan tujuan perceraian dapat dipahami dari

penjelasan Soemiyati bahwa dalam melaksanaka kehidupan suami istri

tentu saja tidak selamanya berada dalam situasi yang damai tenteram,

tetapi kadang-kadang terjadi juga salah paham antara suami istri atau

salah satu pihak melalaikan kewajibannya, tidak percaya-mempercayai

satu sama lain dan lain sebagainya. Dalam keadaan timbul ketegangan

ini, kadang-kadang dapat diatasi, sehingga antara kedua belah pihak

menjadi baik kembali, tetapi adakalanya kesalahan paham itu menjadi

berlarut, tidak dapat didamaikan dan terus-menerus terjadi pertengkaran

antara suami istri tersebut.

Apabila suatu perkawinan yang demikian itu berlanjutkan, maka

pembentukan rumah tangga yang damai dan tentram seperti yang

disyaratkan oleh agama tidak tercapai. Dalam kehidupan rumah tangga,

mestipun pada mulanya dua suami-istri penuh kasih sayang seolah-olah

tidak akan menjadi pudar, namun pada kenyataannya rasa kasih sayang

23

Muhammad Syaifuddin, Hukum Perceraian,(Jakarta:Sinar Grafika,2014), h.20

Page 42: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

42

itu bila tidak dirawat bisa menjadi pudar, bahkan jilang terganti dengan

kebencian.24

Selain itu, ditakutkan pula perpecahan antara suami istri ini

akan mengakibatkan perpecahan keluarga yang makin meluas, maka

dalam agama Islam mensyaratkan perceraian sebagai jalan ke luar yang

terakhir bagi suami istri yang sudah gagal dalam membina rumah

tangganya.

Lebih lanjut, Soemiyati menjelaskan bahwa perceraian walaupun

diperbolehkan, tetapi agama Islam tetap memandang bahwa perceraian

adalah sesuatu yang bertetangan dengan asas-asas Hukum Islam

sebagimana ditegaskan oleh Nabi Muhammad dalam hadits yang

diriwayatkan oleh Abu Daud dan dinyatakan shahih oleh Al-Hakim,

yaitu:

ابىعن : وسلميقىلرسىلللهصلىاللهعليهق الداءالد

لابغاض( داودابىرواه) لا قتاعاالاىاللهلاىإلحا الطلا

”Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian”.(HR. Abu

Daud.)25

Syaikh Hasan Ayyub mempunyai pendapat yang sama dengan

pendapat Muhammad Thalib sebagimana diuraikan diatas. Menurut

Syaikh Hasan Ayyub, sebenarnya hukum cerai menurut syariat Islam ada

24

Satria Effendi,Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta: Prenada

Media Group, 2004), h. 91. 25

Yusuf al-Qaradhawi,Fiqih Wanita,(Jakarta:Dharma Art,2005), h. 74.

Page 43: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

43

4 (empat), tergantung ilat (sebab-sebab dan waktunya), yaitu sebagai

berikut.

a. Wajib, yaitu cerainya orang yang melakukan ila‟( sumpah suami

untuk tidak menggauli istri) setelah masa menunggu apabila ia

menolak fai‟ah (kembali menyetubuhi istri), dan cerai yang dilakukan

dua hakam dalam kasus percekcokan apabila keduanya melihat cerai

yang tanpaya hidup menjadi bahaya, yang biasanya tidak dapat

ditahan oleh suami istri, atau adanya cerai menjadi penyebab

perseteruan meraka (suami istri) ke dalam lembah kemaksiatan.

b. Makruh, yaitu cerai tanpa ada hajat.

c. Dianjurkan, yaitu ketika melalaikan hak-hak Allah yang wajib; seperti

shalat dan sebagainya, dan suami tidak dapat memaksanya, atau suami

mempunyai istri yang tidak menjaga kesucian moral. Dalam kondisi

ini, tidak ada larangan melakukan „adhl (melarang istri menikah

dengan orang lain dengan cara menahannya, padahal suami sudah

tidak menyukainya) dan mempersulit istri dengan membayar uang

tebusan kepada suami.

d. Dilarang, yaitu waktu cerai sewaktu haid atau dalam masa suci

dimana suami telah menyetubuhinya. 26

Perceraian adalah satu-satunya jalan bagi orangtua untuk dapat terus

menjalani kehidupan sesuai yang mereka inginkan, namun perceraian selalu

26Syaikh Hasan Ayyub, Panduan Keluarga Muslim, ( Jakarta: Cendikia Sentra Muslim,

2002), h.248

Page 44: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

44

menimbulkan akibat buruk pada anak anak mereka, meskipun dalam kasus

tertentu dianggap alternatif terbaik daripada membiarkan anak tinggal dalam

keluarga dengan kehidupan pernikahan yang buruk. Biasanya dilihat saja

perkembangan anak akibat perceraian orangtuanya yaitu anak akan lebih

menderita dan akan menimbulkan trauma, sehingga anak juga akan bingung

untuk memihak ayah atau ibunya. Setelah perceraian hal akan membawa

pengaruh langsung bagi anak–anak mereka terlihat pula dalam

menyesuaikan diri dengan situasi baru ini yang diperlihatkan dengan cara

dan penyelesaian yang berbeda.

Menurut aturan Islam, perceraian diibaratkan seperti „pembedahan

yang menyakitkan‟; manusia yang sehat akalnya harus menahan sakit akibat

lukanya.27

Perceraian adalah sebuah masa transisi yang penuh

kesedihan.Betapapun perceraian sebagai “berakhirnya hubungan” antara dua

orang yang pernah hidup bersama.28

Perceraian pasangan suami-istri

seringkali berakhir menyakitkan bagi pihak-pihak yang terlibat, termasuk di

dalamnya adalah anak-anak. Peristiwa ini menimbulkan anak–anak tidak

merasa mendapatkan perlindungan dan kasih sayang dari orang

tuanya.Perceraian juga dapat menimbulkan stres dan trauma untuk memulai

hubungan baru dengan lawan jenis. Perceraian adalah penyebab stres kedua

paling tinggi, setelah kematian pasangan hidup.

Seringkali perceraian diartikan sebagai kegagalan yang dialami suatu

keluarga. Anggapan mengenai perceraian sama dengan suatu kegagalan

27

Yusuf al-Qaradhawi,Fiqih Wanita,(Jakarta:Dharma Art,2005), h. 74 28

Ahmad Tholabi Kharlie,Hukum Keluarga Indonesia, (Jakarta: Sinar Drafika, 2013), h.

60

Page 45: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

45

yang biasa karena semata–mata mendasarkan perkawinan pada cinta yang

romantis, padahal pada semua sistem perkawinan paling sedikit terdiri dari

dua orang yang hidup dan tinggal bersama dimana masing–masing memiliki

keinginan, kebutuhan serta latar belakang sosial yang berbeda satu sama

lain. Akibatnya sistem ini biasanya memunculkan ketegangan dan

ketidakbahagiaan yang dirasakan oleh semua anggota keluarga. Perceraian

dan perpisahan orangtua menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi

pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Banyak studi dilakukan untuk

memahami akibat-akibat perceraian bagi anggota keluarga khususnya

seorang anak .

Dalam kasus perceraian, tidak hanya orang tua yang menanggung

kepedihan, tapi yang lebih merasakan beratnya perceraian adalah anak.

mengemukakan bahwa anak bukannya tidak tahu tapi ia tidak mampu

menjelaskan, mengapa ia tidak ingin ada orang tahu bahwa ia sedang pedih

hatinya, dia juga tidak ingin mengatakan apapun yang dapat memperburuk

keadaan di rumah. Sebenarnya anak dapat melihat ketegangan yang dialami

orang tuanya. Tetapi dia khawatir jika dia mengungkapkan emosinya, akan

menambah kepedihan setiap orang. Inilah alasan mengapa sebagian besar

anak tidak pernah bicara dengan orang tuanya tentang perasaannya

mengenai perceraian. Perasaan tersembunyi ini akan meningkatkan

kecemasan dan memperlemah kemampuan anak untuk berprestasi di

sekolah. Selain itu, perasaan yang tertekan bisa menjadi bibit bagi

permasalahan yang lebih besar dalam kehidupannya nanti. Secara

Page 46: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

46

psikologis, anak terikat pada kedua orang tuanya, jika orang tuanya bercerai,

seperti separuh kepribadiannya dirobek, hal ini akan berpengaruh terhadap

rasa harga diri yang buruk, timbul rasa tidak aman dan kemurungan yang

luar biasa dan dalam kondisi demikian maka sekolah bagi anak bukan

merupakan sesuatu yang penting.

Perceraian bagi anak adalah "tanda kematian" keutuhan keluarganya,

rasanya separuh "diri" anak telah hilang, hidup tak akan sama lagi setelah

orang tua mereka bercerai dan mereka harus menerima kesedihan dan

perasaan kehilangan yang mendalam. Contohnya, anak harus memendam

rasa rindu yang mendalam terhadap ayah/ibunya yang tiba-tiba tidak tinggal

bersamanya lagi. Perasaan kehilangan, penolakan dan ditinggalkan akan

merusak kemampuan anak berkonsentrasi di sekolah. Perasaan-perasaan

tersebut akan meningkat bila kedua orang tuanya saling menyerang atau

menghina. Bila salah satu orang tua mengatakan hal-hal yang jelek

mengenai pasangannya di depan anak mereka, anak akan cemas bahwa ciri-

ciri yang tidak menyenangkan itu akan melekat pada diri mereka.

Mereka akan berpikir, "Kalau ayah orang jahat, jangan-jangan nanti

aku juga jadi orang jahat. Kata orang aku sangat mirip ayah. "Perasaan

penolakan dan kehilangan akan sangat membekas, dia berkeyakinan, dirinya

seorang anak yang tidak punya nilai, hilangnya hubungan dengan salah satu

orang tua berarti ia tidak pantas mendapatkan waktu dan kasih sayang.

Tiadanya harga diri itu akan mengganggu kehidupannya. Ia takut menjalin

persahabatan. Ia takut berusaha keras di sekolah, bahkan ia juga takut untuk

Page 47: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

47

terlalu dekat dengan ibunya karena kalau ayahnya saja tidak peduli, orang

lain pasti akan begitu. Ada ketakutan juga jangan-jangan orang tua yang

sekarang bersamanya juga akan meninggalkannya. Amarah dan agresi

merupakan reaksi yang lazim dalam perceraian, hal itu terjadi bila orang

tuanya marah di depan anaknya. Akibatnya, anak biasanya akan

menumpahkan amarahnya kepada orang lain, misalnya kepada rekan-rekan

sebayanya dan adik-adiknya karena relatif lebih aman.

Kebanyakkan peneliti setuju bahwa anak-anak dari keluarga yang

bercerai menunjukkan penyesuaian diri yang lebih buruk disbanding anak-

anak dari keluarga yang tidak bercerai. Anak-anak yang mengalami

perceraian memiliki resiko yang lebih besar. Dibanding anak-anak dari

keluarga yang utuh, anak-anak dari keluarga yang bercerai lebih memiliki

kecenderung untuk mengalami masalah akedemis, menunjukkan masalah-

masalah eksternal (seperti menyuarakan perasaan dan kenakalan) dan

masalah internal (seperti kecemasan dan depresi), kurang memiliki

tanggung jawab sosial, memiliki hubungan intim yang kurang baik, putus

sekolah, aktif secara seksual di usia dini, menggunakan obat-obatan,

berhubungan dengan peer yang antisosial, memiliki nilai dari yang rendah.

Walaupun demikian, ingatlah bahwa mayoritas anak dalam keluarga yang

bercerai (sekitar 75 persen) tidak mengalami masalah penyesuaian yang

signifikan.Dalam suatu studi longitudinal selama 20 tahun, sekelompok

Page 48: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

48

besar pemuda yang orang tuanya bercerai ketika mereka masih anak-anak

beradaptasi dan hidup secara efektif.29

Masa akhir anak-anak yang berlangsung dari enam sampai anak

mencapai kematangan seksual, yaitu sekitar 13 tahun bagi anak perempuan

dan 14 bagi anak laki-laki oleh orang tua disebut sebagai masa

menyulitkan.30

Pada masa inilah anak paling peka dan siap umtuk belajar

dan dapat memahami pengetahuan dan selalu ingin bertanya dan

memahami.Perkembangan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh

lingkungan sosial dan kognitifnya. Hal ini membentuk persepsi anak

mengenai diri sendiri, dalam menegakkan pendapatnya mengenai apa yang

benar dan apa yang salah.

Perkembagan sosial anak mulai meningkat yang ditandai dengan

adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman mereka

mengetahuikebutuhan ketentuan maupun peraturan-peraturan.Selain itu

hubungan antara anak dan keluarga, teman sebaya dan sekolah sangat

mewarnai perkembangannya.31

Adanya sikap dan perilaku moral yang mana

perkembangan kode moral pada akhir masa anak-anak seperti halnya awal

masa remaja, kode moral sangat dipengaruhi oleh standar moral dari

kelompok dimana anak mengidentifikasi diri. Peranan disiplin dalam

perkembangan moral kalau disiplin dibutuhkan dalam perkembangan,

haruslah disesuaikan dalam tingkat perkembangan anak.

29

John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: PT Glora Aksara Pratama, 2007), h.

186 30

Yudrik Jahja,Psikologi Perkenmbangan, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2015), h. 217 31

Yudrik Jahja,Psikologi Perkenmbangan, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2015), h. 203

Page 49: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

49

Pendidikan moral tidak sekedar pembelajaran mengetahui yang baik

dan buruk, tentang yang benar dan yang salah, tetapi merupakan pelatihan

pembiasaan terus-menerus tentang sikap benar dan baik, sehingga akhirnya

menjadi suatu kebiasaan, karena pada masa anak-anak, anak merupakan

“peniru ulung”, pada tahapan usia empat sampai enam tahun yang menajdi

fokus hasil belajar ialah menanamkan sejak dini pentingnya pembinaan

perilaku dan sikap yang dapat dilakukkan melalui pembiasaan yang baik.

Hal inilah yang dasr utama pembentukkan pribadi yang matang, mandiri,

dan menanamkan budi pekerti yang baik.

Oleh karena itu, peran orang tua dan guru dalam pengembangan moral

pada anak sangat menentukan sikap kepribadian anak selanjutnya,

termaksud juga lingkungan tempat anak dididik dan dibesarkan.Apalagi

ruang lingkup rumah tangga.Dalam rumah tangga terdapat ayah dan ibu

sebagai contoh pendidikan dasar anak.Dan anak dapat belajar dari

kehidupan yang sering dilihat dan dialami dalam keluarganya.Diantara

faktor yang terlibat dalam kerentanan anak terhadap masalah emosional dan

sosial adalah penyesuaian anak sebelum perceraian dan kepribadian,

tempramen, status perkembangan, dan jenis kelamin anak, serta masalah hak

asuh.Anak-anak yang orang tuanya bercerai menunjukkan penyesuaian yang

lebih buruk sebelum perceraian tersebut.32

Kepribadian dan temperamen memainkan peran dalam penyesuaian

anak-anak dari keluarga bercerai.Anak-anak yang secara sosial dewasa dan

32

John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: PT Glora Aksara Pratama, 2007), h.

187

Page 50: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

50

bertanggung jawab, yang hanya menunjukkan sedikit masalah emosional,

dan yang memiliki temperamen yang terkendali lebih baik dalam

menghadapi perceraian orang tua mereka.Anak-anak dengan temperamen

yang sulit sering kali mengalami kesulitan dalam menghadapi perceraian

orang tua mereka.Dan ada perkembangan suara hati istilah suara hati berarti

suatu reaksi khawatir yang terkondisi terhadap situasi dan tindakan tertentu

yang telah dilakukan dengan jalan menghubungan perbuatan tertentu dengan

hukuman.

Perceraian juga telah melahirkan rasa traumatis pada anak, terauma

karena anak-anak menyaksikan konfilk terbuka antara ayah ibunya yang

terjadi sebelum perceraian.Secara emisional anak-anak menjadi kehilangan

rasa aman.Menurut anak-anak korban cerai, pertengkaran-pertengkaran

yang terus terjadi sebelum membuat mereka tertekan dan stress.33

Perceraian bukan hanya merugikan beberapa pihak, namun perceraian

juga sudah jelas dilarang agama (agama Islam).Namun pada kenyataannya

walaupun dilarang tetapi tetap saja perceraian dimasyarakat terus semakin

banyak bahkan dari tahun ketahun semakin meningkat.Ketika terjadi

pertengkaran antara kedua belah pihak, Islam tidak langsung menganjurkan

suami istri untuk mengakhiri perkawinan, tetapi dilakukan terlebih dahulu

musyawarah.34

C. Penelitian Yang Relavan

33

Anik Farinda dan Haidlor Ali Ahmad, Perempuan Dalam Sistem Perkawinan dan

Perceraian di Berbagai Komunitas Adat (Jakarta:Balai Penelitian dan Pengembangan

Agama,2007), h. 63 34

Ahmad Tholabi Kharlie,Hukum Keluarga Indonesia, (Jakarta: Sinar Drafika, 2013), h.

229

Page 51: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

51

Untuk menghindari munculnya asumsi duplikasi hasil penelitian,

maka penelitian perlu memberikan pemaparan tentang beberapa karya yang

telah ada yang memiliki kemiripan dengan objek penelitian yang akan

peneliti lakukan.

1. Dalam penelitian ini maka penulisan menemukan beberapa penelitian

yang memang perlu untuk diketahui. Diantaranya penelitian skripsi yang

berjudul “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kepribadian Anak

di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu” yang disusun oleh

Ferawati, Jurusan Dakwah Tahun 2007. Penelitian ini berfokus pada

dampak perceraian orang tua terhadap kepribadian anak yang meliputi

sikap, intelegensi dan sifat psikis anak di Kecamatan Bengkulu Kota

Bengkulu. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perceraian orang tua berdampak pada

kepribadian anak di Kecamatan Kota Bengkulu.35

Persamaan dari keseluruhan yang peneliti lakukan ialah terletak

pada dampak perceraian orang tua dan terletak pada sub pembahasan

yang sama ialah sama-sama membahas pada mengenai dampak

perceraian orang tua terhadap anak. Perbedaan dengan peneliti ini ialah

peneliti fokus pada kepribadian anak tidak pada pendidikan agama Islam.

2. Penelitian kedua ini berjudul “Dampak Psikologis Perempuan Akibat

Perceraian” yang disusun oleh Ltryan Sugara, Jurusan Dakwah Tahun

2016. Penelitian ini berfokus pada perempuan yang bercerai mengalami

35

Feherawati, Dampak Psikologis Perempuan Akibat Perceraian, (Jurusan Dakwah

fakultas Usuludin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, tahun 2007)

Page 52: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

52

dampak psikologis, baik yang bersifat negatif maupun dampak positif di

kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitianya

menggunakan metode Kualitatif dengan hasil penelitian bahwa dampak

perceraian terhadap psikologis perempuan yang bersifat negatif antara

lain: munculnya rasa bersalah, penyesalan, kesepian, harga diri rendah,

rasa malu, dan kecemasan. Selain itu perempuan juga mengalami dampak

positif dari perceraiannya seperti memiliki kemampuan untuk melakukan

aktualitas diri, berkembangnya religiusitas, kemandirian, dapat berfikir

lebih positif dan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya36

.

Persamaan secara keseluruhan yang peneliti lakukan ialah terletak

pada perceraian. Perbedaan dengan peneliti lakukan ialah peneliti fokus

pada sub mengenai perempuan dan tidak pada pengembangan anak.

3. Selanjutnya, penelitian yang berjudul “Dampak Perceraian Orang Tua

Terhadap Motivasi Belajar (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Negeri 12

Pondok Kelapa) yang disusun oleh Gusmi Hayatizamzami, Jurusan

Tarbiyah Tahun 2017. Dampak perceraian orang tua sangat berpengatuh

terhadap motivasi belajar anak, berdasarkan hasil penelitian yang penulis

lakukan menyatakan bahwa dampak perceraian orang tua adalah anak

malas belajar, sering terlambat sekolah, lebih banyak mencari perhatian

kepada sesame temannya. Tidak hanya itu orang tua bercerai khususnya

36

Ltryan Sugara, Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar (Studi

Kasus Di Sekolah Dasar Negeri 12 Pondok Kelapa), (Jurusan Dakwah fakultas Usuludin Adab

dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, tahun 2016)

Page 53: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

53

bapak tidak lagi memperdulikan anaknya yang ditinggalkan bersama

ibunya.37

Persamaan secara keseluruhan yang peneliti lakukan terletak pada

dampak perceraian orang tua. Perbedaan dengan peneliti lakukan ialah

peneliti fokus pada motivasi anak tidak pada pendidikan agama Islam

anak usia sekolah.

D. Kerangka Berpikir

Situasi pendidikan akan terwujud karena adanya hubungan pergaulan

mempengaruhi secara timbale balik antara orang tua dan anak. Seorang anak

dalam pertumbuhan akan dapat pemeliharaan, pengayoman, serta

pendidikan pertama kali dalam lingkungan keluarga.

Apabila terjadi suatu masalah dan menyebabkan orang tua hingga

bercerai, maka bagaimana dengan pendidikan anak terkhusus pendidikan

agama Islam dan jiwa anak nantinya.Perceraian merupakan perpisahan

antara orang tua yang dapat menyebabkan terganggunya pendidikan anak,

karena kurangnya pengawasan orang tua secara utuh.Oleh karena itu mereka

lebih cenderung menghabiskan waktu diluar lingkungan keluarga dalam

kegiatan yang tidak bermanfaat dan dapat merusak pendidikan anak, karena

pergaulannya tidak memberikan kesan positif dan terkadang mereka tidak

dapat mengontrol diri hingga sering melakukkan perbuatan yang tidak

sesuai dengan ajaran-ajaran agama, serta norma-norma yang ada.Dari sini

37

Gusmi Hayatizamzami, Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kepribadian Anak di

Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu, (Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Rarbiyah dam Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, tahun 2017)

Page 54: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

54

kita mengetahui peran penting orang tua terhadap pendidikan pada anak,

dan bagaimana dengan orang tua yang bercerai apakah mereka dapat

memperhatikan pendidikan pada anak-anaknya.

Adapun bagan alur kerangka berpikir pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Gambar : 2.1

Kerangka Berpikir

Pendidikan Agama Anak Orang Tua Yang Bercerai

Pendidikan Agama Anak

( Studi Orang Tua Yang Bercerai )

Desa Giri Kencana Kecamatan

Ketahun Kabupatan Bengkulu

Utara

36

Page 55: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian Kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena

popilaritasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai

metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifatseni (kurangterpola),

dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih

berkenan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.38

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dan

pendekatan studi kasus. Metode penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian

yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena,

peristiwa, aktivitassosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

secara individual maupun kelompok.39

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, penelitian

kualitatif adalah penelitian riset yang bersifat deskripsi, cenderung

menggunakan analisis dan lebih menonjolkan peroses makna.Tujuan dari

metode ini adalah Pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu

permasalahan secara mendalam pada suatu permasalahan yang sedang dikaji

atau akan di kaji.

38

Sugiono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. (Bandung; Alfabeta,2014),

h. 7-8 39

Sugiono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. (Bandung; Alfabeta,2014),

h. 213

42

Page 56: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

56

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Giri Kencana Kec. Ketahun, Kab.

Bengkulu Utara. Dimana objek penelitian ini adalah orang tua (bapak/ibu)

yang telah bercerai dengan jumlah 5 orang jiwa orang tua yang mengalami

perceraian dan anak-anak yang orang tuanya telah bercerai berjumlah 6

orang jiwa. Penelitian dilakukan pada tanggal 23 Juli 2019 s/d 02 september

2019.

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakansumber data yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh dari orang tua yang telah bercerai dan anak pada

masa akhir anak-anak yang oranngtuanya bercerai. Jumlah orang tua

yang bercerai terdapat 5 orang jiwa dan anak pada masa akhir anak-anak

orang tuanya bercerai terdapat 6 orang jiwa.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang penulis gunakan sebagai sumber pendukung

dari pada data primer yang penulis gunakan ini berupa data dari orang tua

sambung (bapak/ibutiri) dan tetangga yang berkecimpung di pendidikan

Agama Islam.

Page 57: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

57

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan

maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang seeding

berlangsung. Pengamatan peneliti mengamati kegiatan orang tua yang

telah bercerai dan anak-anak yang orang tuanya terlah bercerai sehari-

hari dikediaman mereka dan aktifitasnya. Penelitian ini, menggunakan

observasi partisipasi yang lengkap, dalam melakukan pengumpulan data

peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber

data, jadi suasana sudah natural, sehingga penelititi dak terlihat

melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti terhadap

aktivitas kehidupan yang diteliti.40

2. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yaitu

jumlah penduduk desa dan foto. Data ini berfungsi untuk mengetahui

kondisi subyek penelitian sebelum dilakukan penelitian.

40

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung; Alfabeta,

2014), h. 312

Page 58: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

58

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan

jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab. Jenis wawancara

yang digunakan adalah jenis wawancara terstruktur. Wawancara

terstruktur adalah digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti tentang

informa siapa yang diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan

wawancara, pengumpulan data telah menyiapkan penelitian berupa

pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disediakan.41

E. Teknik Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan

untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang

mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak

terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.Keabsahan data

dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-

benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang

diperoleh, uji keabsahan data dalam penelitian.

Dalam teknik keabsahan data ini penulis melakukan pendekatan

dengan Triagulasi data, trigulasi diartikan sebagai tektik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Tribulasi teknik, berarti peneliti menggunakan

41

Sugiono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung; Alfabeta, 2014),

h. 319

Page 59: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

59

teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara

mendalam, dan dekumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Triangulasi sumber untuk mendapaatkan data dari sumber yang berbeda-

beda dengan teknik yang sama.42

F. Teknik Analisis Data

Masing-masing data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis

dengan menggunakan metode sebagai berikut dari data hasil mengamati dan

mewawancarai anak pada anak-anak yang orang tua mengalami perceraian.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan lainya. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis daya

yang bersifat deskriftif-kualitatif yaitu mendeskripsikan.Data kualitatif yang

peneliti digunakan yaitu wawancara langsung kepada responden. Data yang

digunakan berupa pendapat, argumen setiap anak pada masa akhir anak-

anak terhadap dampak perceraian orang tua terhadap pendidikan agama

Islam.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data

adalah:

1. Pengumpulan Data: analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan

pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengupulan

data dalam periode tertentu.

42

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung; Alfabeta,

2014), h. 330

Page 60: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

60

2. Reduksi Data: mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal yang penting. Tahapan ini dilakukan

untuk memberikan gambaran yang jelas, mempermudah penelitian

melakukan pengumpulan data, dan mencarinya bila diperlukan.

3. Kesimpulan: Penarikan kesimpulan atau verivikasi adalah suatu tahap

lanjutan dimana pada tahap ini penelitian menarik kesimpulan dari

temuan data. Ini adalah interprestasi penelitiatas temuan dari suatu

wawancara atau sebuah dokumen. Setelah kesimpulan diambil peneliti,

peneliti kemudian mengecek lagi kesahihan interprestasi dengan cara

mengecek ulang proses dan penyajian data untuk memastikan tidak ada

kesalahan yang dilakukan.

Page 61: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Fakta Temuan Penelitian

1. Riwayat singkat berdirinya Desa Giri Kencana

Giri Kencana adalah sebuah Desa di wilayah Kecamatan Ketahun,

Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki luas wilayah 3.000Km2.

Jumlah penduduk Desa Giri Kencana menurut data yang berdomisili

sebesar 8.325 jiwa yang mana jumlah laki-laki terdiri dari 2975 jiwa

dan jumlah perempuan terdiri dari 5350 jiwa. Desa Giri Kencana yang

terdiri dari Desa Bukit Makmur, Desa Marga Bakti, Desa Bumi Harjo,

Desa Air Sekamanak, Desa Air Sebayur, Desa Air Simpang, Desa

Sumber Mulya Desa Bukit Harapan, Desa Fajar Baru, Desa Melati

Harjo, Desa Tanjung Muara, Desa Urai, dan Desa Bukit Tinggi semua

Desa ini yang terletak pada wilayah Kecamatan Ketahun.

Desa Giri Kencana yang terdiri dari 6 Dusun, yaitu Dusun 1, Dusun

2, Dusun 3, Dusun 4, Dusun 5 dan Dusun 6. Dusun 1 memiliki 5 RT,

Dusun 2 memiliki 3 RT, Dusun 3 memiliki 5 RT, Dusun 4 memiliki 4

RT, Dusun 5 memiliki 3 RT, dan Dusun 6 memiliki 3 RT. Jumlah

keseluruhan penduduk di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun

Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebanyak KK laki-laki sejumlah

1.682 KK dan perempuan sejumlah 92 KK dan total keseluruhan 1.774

KK.

48

Page 62: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

62

2. Kondisi Wilayah Desa Giri Kencana

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa Desa Giri Kencana

dengan batas wilayah seperti berikut:

Tabel 4.1

Batas Desa Giri Kencana

Batas Wilayah Kecamatan

Sebelah Utara Desa Bukit Tinggi Ketahun

Sebelah Selatan Desa Bukit Makmur Ketahun

Sebelah Timur Desa Pasar Ketahun Ketahun

Sebelah Barat Desa Pasar Ketahun Ketahun

Sumber Desa: Dokumentasi Desa Giri Kencana

Jarak Desa Giri Kencana dengan ibukota Kecamatan lebih kurang

12 Km, jarak Desa Giri Kencana ke ibukota Kabupaten 70 Km, jarak

Desa Giri Kencana ke ibukota Provinsi 87 Km, dan jarak dari ibukota

Negara 17.000 Km. Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten

Bengkulu Utara terbagi atas 6 Rukun Warga (RW) dan 23 Rukun

Tetangga (RT), dengan luas wilayah sekitar 3.000 Ha. Giri Kencana

merupakan sentra perekomonian untuk Kecamatan Ketahun yang

tempat dan posisinya sangat strategis yang dikelilingi perekebunan

besar, dari arah Barat berasal dari PT Pamor Danda, dari arah Timur

berasal dari PTPN VII, PT Jop, dari arah Utara berasal dari

pertambangan PT Injatama.

Page 63: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

63

3. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka peneliti

mendeskripsikan temuan-temuan pelalui observasi, wawancara dan

dokumentasi dengan beberapa orang tua yang mengalami perceraian di

Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.

Mengingat luasnya permasalahan ditempat peneliti maka peneliti

membatasi masalah yaitu hanya memfokuskan pada orang tua yang

mengalami perceraian yang mempunyai anak pada masa akhir anak-

anak dari umur 6 tahun sampai 13 bagi perempuan dan laki-laki 14

tahun. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan agama Islam anak

dalam keluarga orang tua yang mengalami perceraian di Desa Giri

Kencana Kencamantan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara dapat

dilihat dari hasil observasi dan wawancara dengan beberapa orang tua

yang mengalami percaraian dan anak yang orang tuanya bercerai.

a. Wawancara dengan Orang Tua yang bercerai

1. Mengtahui tentang Pendidikan Agama Islam.

Hasil wawancara dari ibu Lira Fauzan yang kini sudah

berusia 22 tahun, tepatnya ia lahir pada 1 April 1997. Ia berdomisili

di Desa Giri Kencana. Ibu Lira menikah pada tahun 2014, dimana

saat itu berusia 17 tahun. Ironisnya pada saat usia pernikahan baru

3 tahun, ibu Lira terpaksa bercerai dengan suaminya pada tahun

2017. Ibu Lira mengatakan bahwa:

”menurut ibu Lira pendidikan agama Islam itu yang

mengajarkan kebaikan kepada anak untuk memahami, mengenal

Page 64: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

64

dan mengimani agama Islam, mengajarkan mana yang baik mana

yang buruk, dan mana yang dibolehkan dan tidak dibolehkan sesuai

yang Islam ajarkan. Contohnya tidak boleh mencuri mengambil

barang orang lain yang bukan hak kita, tidak boleh melawan orang

tua, terus kalau pergi-pergi keluar rumah atau sekolah harus

berpamitan salam sama orang tua, sopan santun akhlak itu harus

sangat diterapkan untuk anak, dari kecil sudah harus dikenalkan

sholat dan belajar sholat 5 waktu, pokoknya mengajarkan anak

tentang agama sangat penting dan bagi saya pendidikan anak

nomer 1 untuk saya.43

Hasil wawancara dari bapak Suradi yang kini berusia 58

tahun, tepatnya ia lahir pada 02 Februari 1961. Ia berdomisili di

Desa Giri Kencana, bapak Suradi menikah pada tahun 1984,

dimana pada saat itu ia berusia 23 tahun. Bapak Suradi bercerai

pada istrinya pada tahun 2012 pada saat bapak berusia 51 tahun.

Bapak Suradi mengatakan bahwa:

“menurut bapak Suradi mengajarkan pendidikan agama pada

anak sangat penting, saya ingin memberikan pendidikan agama

anak menjadi yang terbaik maka itu mbak saya memasukkan anak

saya kesekolah-sekolah agama, yang SD saya masukkan ke MI dan

yang SMP saya masukkan ke MTS, dan saya juga memasukkan

anak saya ketempat belajar ngaji dirumah terdekat mbak”44

Hasil wawancara dengan dari ibu Mulyana yang kini berusia

46 tahun, tepatnya ia lahir pada 06 November 1973. Ia berdomisili

di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun, ibu Mulyana menikah 2

kali dan cerai 2 kali petama menikah pada tahun 1997 bercerai

tahun 2005, yang kedua menikah tahun 2006 dan bercerai pada

tahun 2017.

43

Hasil wawancara dengan ibu Lira Fauzan pada tanggal 29 Juli 2019 44

Hasil wawancara dengan bapak Suradi pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 65: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

65

“Pendidikan agama Islam untuk saya selalu mengajarkan

anak agar jangan berbohong, selalu tanamkan kejujuran dimanapun

mereka berada mbak, saya ingin mereka bisa bahagia dunia dan

akhirat dengan menaati peraturan agama Islam, saya juga

memasukkan anak saya ketempat belajar ngaji, dan kesekolah

agama seperti MI, MAN.45

Hasil wawancara dengan ibu Elly Berti yang kini berusia 39

tahun, ia lahir pada tanggal 05 Agustus 1980. Ibu Elly menikah

pada tahun 2009, dimana ia pada saat itu berusia 29 tahun. Dan ibu

Elly bercerai pada tahun 2012.

“ kalau saya mbak ingin yang terbaik untuk anak saya,

semenjak saya pisah saya hanya membesarkan anak saya seorang

diri bagaimana pun saya ingin memberikan yang terbaik apalagi

agama, saya masukkan anak saya ketempat belajar mengaji agar

anak saya icha bisa mengaji, sholat belajar Al-Quran dengan

benar”46

Hasil wawancara dengan ibu Eva Susanti yang kini berusia

45 tahun, ia lahir pada tanggal 07 Juli 1974. Ia menikah pada tahun

1989 dan bercerai pada 2008.

“saya membesarkan anak seorang diri sampai sekarang pun

saya tidak menikah lagi, agama bagi saya sangat penting karna kita

tak selama nya didunia, saya selalu mengajarkan kepada anak-anak

untuk jangan tinggalkan sholat dan lakukan perintah Allah dan

jauhi larangan-Nya, saya juga memasukkan anak saya ketempat

ngaji dan kesekolah agama mbak”.47

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa orang

tua mengartikan pendidikan agama Islam pada anak dengan

mengajarkan membaca doa, mengaji, sholat, memberi nasehat

kepada anak tentang jangan mencuri, berbohong dalam setiap

45

Hasil wawancara dengan ibu Mulyana pada tanggal 01 Agustus 2019 46

Hasil wawancara dengan ibu Elly pada tanggal 08 Agustus 2019 47

Hasil wawancara dengan ibu Eva Susanti pada tanggal 15Agustus 2019

Page 66: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

66

kegiatan sehari-hari dan ada juga yang memasukkan anak ke les

mengaji.

2. Setelah berpisah anak tetap diberikan arahan pendidikan agama

Islam.

Menurut daribapak Suradi, ia mengatakan bahwa :

“Kalau saya selalu berikan arahan untuk mana yang diboleh

dikerjakan dan tidak boleh dikerjakan seperti makan dimulai

dengan doa dari hal-hal kecil seperti itu, kalau untuk mantan istri

saya sampai saat ini masih untuk menghubungi anak tapi jarang

sekali”48

Sedangkan menurut hasil wawancara dari ibu Lira Fauzan ia

mengatakan bahwa:

“Arahan untuk mengajar anak pasti dan saya juga

mengajarkan anak mengaji dirumah setelah sholat magrib itu selalu

kami lakukan, kalau untuk mantan suami saya mbak ngak ada lagi

bertanggung jawab untuk itu, karena dia juga lagi ada dalam

penjara karena ada kasus yang melibatkannya”49

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva ia mengatakan

bahwa:

“Saya selalu ajarkan mereka untuk selalu membantu orang

disekeliling mereka seperti membantu saya untu membersihkan

rumah, saya selalu memberikan mereka ajaran agama dari hal kecil,

kalau untuk papa mereka Alhamdulillah papa mereka bertanggung

jawab untuk apapun yang mereka butuhkan sampai sekarang dan

papa mereka juga yang membantu saya untuk menyekolahkan

mereka sampai sekarang.50

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu mulyana

mengatakan bahwa:

48

Menurut hasil wawancara dengan bapak Suradi pada tanggal 01 Agustus 2019 49

Menurut hasil wawancara dengan ibu Lira Fauzan pada tanggal 29 Juli 2019 50

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva pada tanggal 15 Agustus 2019

Page 67: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

67

“ Kalau saya selalu memberikan arahan kepada anak-anak

saya untuk mereka selalu menghormati orang tua walaupun ayah

dan ibu nya telah bercerai, karna menghormati mematuhi

perintahan orang tua juga ajaran yang wajib bagi Islam, kalau

untuk ayah mereka tidak ada pertanggung jawab anak-anak mereka

ini juga yang menjadi salah satu faktor saya bercerai mbak, karna

tadi ayah nya anak-anak lepas tangan untuk menafkahi mereka”.51

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly mengatakan

bahwa :

“Menurut saya arahan untuk anak mulai dari dia kecil

diajarkan mengaji, makanya saya masukkan anak saya ketempat

belajar mengaji, kalau untuk mantan suami saya, ayah nya dari

anak saya sesekali untuk menjenguk Icha, kadang kalau dia lagi di

rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumah saya, ya dia yang

mengantarkan Icha untuk Les mengaji sore hari”52

Dapat ditarik kesimpulan dari hasil wawancara beberapa

keluarga diatas bahwa banyak macam pola asuh orang tua dalam

mendidik anaknya, dan masih juga terdapat orang tua yang tidak

lagi memperdulikan anak akibat perpisahan dengan mantan istri

atau suami.

3. Apa yang telah diberikan orang tua dalam pendidikan agama

anak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Mulyana

mengatakan bahwa:

“Sampai detik ini mbak, saya hanya baru memberikan yang

kecil-kecil saja, seperti menyuruh mereka untuk sholat, membaca

Quran seperti saya masukkan mereka ketempat ngaji”.53

Menurut ibu Eva, iamengatakan bahwa:

51

Menurut hasil wawancara dengan ibu Mulyana pada tanggal 01 Agustus 2019 52

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly pada tanggal 08 Agustus 2019 53

Menurut hasil wawancara dengan ibu Mulyana pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 68: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

68

“Saya memang belum banyak mengajarkan pendidikan

agama Islam dalam keluarga saya dan untuk anak-anak saya, tapi

saya selalu memberikan yang terbaik untuk ajaran agama kepada

anak saya, mereka harus baik dengan sesama saling tolong

menolong dengan orang disekeliling mereka”.54

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly mengatakan

bahwa:

“Saya lebih menyerahkan ajaran agama kepada sekolah dan

tempat Icha mengaji, kalau dirumah saya hanya memberikan

nasehat-nasehat kecil untuk Icha, bagaimana Icha kalau tidur harus

berdoa, keluar rumah berdoa, dan harus selalu mendokan kedua

orang tua nya”55

Menurut hasil wawancara dengan bapak Suradi mengatakan

bahwa:

“Ya kalau saya hanya memberikan apa yang saya tau pada

agama Islam untuk anak, yang jelas itu harus mereka lakukan agar

mereka dapat memahami ajaran agama, makanya saya

memasukkan mereka kesekolah agama, mereka pulang sekolah

lanjut untuk mengaji, selalu begitu jadwal mereka sehari-hari”.56

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Lira Fauzan

mengatakan bahwa:

“ karena anak saya masih kecil dan baru mulai untuk

bersekolah, saya hanya bisa memberikan kebiasaan kecil, seperti

mengajarkan doa-doa, doa masuk masjid, doa makan, doa mau

tidur, dank arena Via anak saya sekolah agama, saya juga selalu

untuk menanyakan hafalan-hafalan apa aja disekolah dia, ya

melatih dia agar menjadi anak sholehah”.57

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa sebagai orang tua mereka telah mengajarkan hal-hal kecil

kepada anak mereka tentang agama, seperti belajar menghafalkan

54

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva pada tanggal 15 Agustus 2019 55

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly pada tanggal 08 Agustus 2019 56

Menurut hasil wawancara dengan bapak Suradi pada tanggal 01 Agustus 2019 57

Menurut hasil wawancara dengan ibu Lira Fauzan pada tanggal 29 Juli 2019

Page 69: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

69

doa, doa makan, doa mau tidur, doa masuk masjid, dan juga

nasehat-nasehat untuk menghormati orang tua, saling tolong

menolong.

4. Kesulitan yang dirasakan dalam memberikan pendidikan agama

Islam pada anak.

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva mengatakan

bahwa:

“ Kesulitan yang saya rasakan ya mbak, karena saya

yang selalu 24jam sama anak-anak, dan saya sendiri

membesarkan mereka, saya sendiri yang harus memaahami

watak-watak mereka, kesulitannya kadang mereka tidak mau

mendengarkan apa yang saya katakan, mereka kadang tidak

bisa menahan emosi mereka mungkin diluar mereka lagi ada

berantem sama teman-temannya, hingga emosi itu dibawak

kerumah.Kadang juga kalau disuruh sholat mereka

mengajuhkan perkataan saya, ya begitulah mbak sulitnya

mengurus anak seorang diri”.58

Menurut ibu Elly yang telah saya wawancarai, ia mengatakan

bahwa:

“Kalau saya perkerjaan saya berdagang, dan Icha

sekarang kelas III SD, saya yang jarang untuk bermain sama

Icha meluangkan waktu untuk mengajarkan Icha, Karena

saya berdagang dari pagi sampai malam. Jadi saya sulit untuk

mempunyai waktu yang khusus untuk mengajarkan Icha,

kalau lagi berjualan Icha lagi bertanya kalau ada temanya

yang ketahuan mencuri, jadi disitulah saya menjelaskan kalau

mencuri itu tidak dibolehkan sama agama dan dosa, jadi

kesulitan saya selama ini adalah kurangnya waktu

memperhatikan anak saya.59

Menurut hasil wawancara dengan ibu Lira mengatakan

58

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva pada tanggal 15 Agustus 2019 59

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly pada tanggal 08 Agustus 2019

Page 70: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

70

bahwa:

”Saya kesulitan untuk memberikan pendidikan agama

karena saya menikah pada saat itu masih sangat muda sekali,

dan saya putus sekolah pada saat itu dengan kejadian fatal ini,

ini membuat saya yang kurang matang nya pemikiran saya

pada saat itu untuk membesarkan anak perempuan, tapi

perlahan-lahan sekarang Alhamdulillah saya hijrah untuk ini

semua, dan ingin memberikan yang terbaik untuk anak

perempuan saya termaksud pendidikan agama Islam.”60

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Suradi

mengatakan bahwa:

“Pada saat itu saya ditinggal sama istri saya, dan saya

membesarkan anak-anak yang berjumlah 7 ini sendiri,

dimana saya seorang bapak tugas saya mencari nafkah untuk

mereka sekolah dan apapun yang mereka inginkan saya

berikan yang terbaik, jadi dulu anak saya yang besar sempat

mabuk-mabukkan setelah ibu mereka pergi, saya sulit untuk

menerapkan pendidikan agama dengan mendidik anak

seorang diri, kalau dinasehatin mereka sudah tidak

mendengarkan lagi, tapi saya selalu memberikan yang terbaik

untuk mereka sampai mengerti dan paham mana yang terbaik

untuk mereka setelah ibu mereka pergi.”61

Menurut hasil wawancara dengan ibu Mulyana mengatakan

bahwa:

“Saya belum lancer mengaji mbak, maka itu sulit saya

memberikan pendidikan agama apa lagi setelah bercerai saya

berperan sebagai ayah juga untuk anak-anak dirumah, maka

itu saya lebih memilih memasukkan anak-anak saya

kesekolah agama dan ketempat belajar mengaji agar mereka

bisa mengaji tidak seperti saya”.62

Dapat disimpulkan dari hasil wawancara diatas kesulitan-

kesulitan yang dialami oleh para orang tua yang bercerai adalah

sulitnya mereka untuk membagi waktu pada pekerjaan atau

60

Menurut hasil wawancara dengan ibu Lira Fauzan pada tanggal 29 Juli 2019 61

Menurut hasil wawancara dengan bapak Suradi pada tanggal 01 Agustus 2019 62

Menurut hasil wawancara dengan ibu Mulyana pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 71: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

71

keluarga. Karena mereka hanya seorang diri dalam mengurus anak

jadi mereka juga harus memikirkan kebutuhan-kebutuhan anak

mereka maka dari itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu

untuk mencari uang, dan juga kesalahn di massalalu membuat salah

satu orang tua ini masih belum desawa dalam membersarkan anak,

dan ada juga salah satu diantara mereka orang tua yang masih

belum bisa membaca Al-Quran.

5. Upaya orang tua dalam menggerakkan pendidikan agama pada

anak.

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly mengatakan

bahwa:

“Saya selalu mengupayakan anak untuk disiplin

dirumah, walaupun saya kurang waktu untuk mengajarkan

Icha tapi disela-sela saya berjualan saya tetap harus

memperhatikan Icha, kapan waktu dia untuk belajar, les

mengaji, dan kapan waktu untuk bermain dan istirahat

tidur.”63

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva mengatakan

bahwa:

“Ya saya harus berhati-hati agar mereka tidak salah

dalam melangkah, kunci saya satu mbak, memperhatikan

mereka sholat, karena harus di biasakan karna sholat adalah

tiangnya agama.”64

Menurut hasil wawancara dengan ibu Lira mengatakan

bahwa:

63

Menurut hasil wawancara dengan ibu Elly pada tanggal 08 Agustus 2019 64

Menurut hasil wawancara dengan ibu Eva pada tanggal 15 Agustus 2019

Page 72: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

72

“Upaya saya selain mengajarkan ngaji dengan Via saya

juga harus membiasakan Via untuk jujur sejak kecil, seperti

Via dapat maianan dari mana, Via dapat uang dari mana, saya

harus mendekatkan diri Via untuk selalu terbuka dengan

saya, agar saya bisa membimbing maunya Via juga seperti

apa.”65

Menurut hasil wawancara dengan bapak Suradi mengatakan

bahwa:

“Zaman yang modern seperti sekarang mbak, saya lebih

memilih untuk menghidupkan acara-acara televisi atau

handphone mendengarkan ceramah, karena mengurus 7 anak

itu tidak mudah dengan watak mereka yang berbeda dan saya

hanya mengurusnya sendiri, selain saya memasukkan mereka

kesekolah agama juga dan tempat mengaji maka itu juga saya

lakukan, ya agar mereka paham mana yang boleh

diperintahkan agama.”66

Menurut hasil wawancara dengan ibu Mulyana mengatakan

bahwa:

“Kalau saya dalam rumah lebih memberikan contoh

sama anak-anak, kalau perbuatan ini dampaknya jadi seperti

ini, seperti yang saya rasakan, kalau kayak saya tidak bisa

mengaji mereka dari kecil harus bisa mengaji, karena

semakin mereka bertumbuh besar mereka makin banyak

kesibukan lainnya, dan saya ingin anak-anak saya untuk taat

dengan agama karena ada surga dan neraka mereka harus

paham itu”.67

Jadi kesimpulan upaya orang tua dalam mendidik anak

mereka tentang pendidikan agama pada anak dengan cara

kedisiplinan kapan waktunya sholat, belajar, mengaji dan bermain.

Adapula memfokuskan pada pelaksanaan sholat untuk anak karena

sholat adalah tiang agama, adapula dalam upaya kejujuran anak dan

65

Menurut hasil wawancara dengan ibu Lira pada tanggal 29 Juli 2019 66

Menurut hasil wawancara dengan bapak Suradi pada tanggal 01 Agustus 2019 67

Menurut wawancara dengan ibu Mulyana pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 73: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

73

juga menggunakan media seperti siaran di televise dan

dihandphone mendengarkan ceramah bersama anak-anak mereka.

b. Wawancara dengan anak yang orang tuanya bercerai

1. Pengetahuan tentang pendidikan agama Islam.

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo anak

dari bapak Suradi yang berusia 13 tahun duduk di bangku kelas VII

sekolah di MTsN Bengkulu Utara.

“Menurut Tyo, pendidikan agama Islam adalah ilmu

yang mempelajari agama Islam seperti Akhidah Akhlak, Al-

Qur‟an Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam, seperti yang

diajarkan disekolahan.”68

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum anak dari

ibu Mulyana yang berusia 11 tahun duduk di bangku kelas V MIN

Ketahun.

“Pendididikan agama Islam yang mengajarkan

kebaikan, harus jujur dan saling tolong menolong. Belajar

untuk sholat, menghafal doa-doa, menghafal surah Al-

Qur‟an”69

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan pendidikan

agama Islam dari anak mengetahui tentang Akhlak, Al-Qur‟an

Hadist dan pendidikan agama Islam juga mengajarkan kebaikan,

sikap jujur dan saling tolong menolong sesama.

2. Orang tua juga mengajarkan pendidikan agama dirumah.

68

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019 69

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 74: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

74

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika anak dari ibu Elly

Berti yang berusia 9 tahun duduk di bangku kelas III SD N 042

Bengkulu Utara.

“ Menurut Tika, ibu idak pernah ngajarkan ngaji,

ngajarkan sholat, ambo belajar di sekolah terus di tempat

ngaji”70

Hasil wawancara dengan Dhiviya Fazila anak dari ibu Lira

Fauzan yang berusia 6 tahun yang masih sekolah di TK Asyiah

Ketahun.

“Menurutnya, Mama suka ngajarkan Via ngaji di

rumah, Via juga sering ikut mama sholat, Via juga diajarkan

doa-doa, Doa mau tidur, makan, doa masuk masjid kan

rumah Via dekat Masjid”71

Wawancara dengan Fernando Rendi Saputra anak dari ibu

Mulyana yang berusia 10 tahun duduk di kelas VI MIN Ketahun.

“Idak, ibu idak pernah ngajarkan ngaji, sholat, tapi

kalau ambo idak sholat ibu marah, kalau mengintkan untuk

sholat pernah”.72

Wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas anak dari bapak

Suradi yang berusia 12 tahun duduk di kelas VII MTsN Bengkulu

Utara.

“Tidak, kalau mengaji di tempat ngaji dan sekolah,

kalau dirumah tidak, kalau pendidikan agama lebih banyak

didapat di sekolah dari pada dirumah”.73

70

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 71

Hasil wawancara dengan Dhiviya Fazila pada tanggal 13 Agustus 2019 72

Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019 73

Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019

Page 75: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

75

Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua sangat sedikit

yang mengajarkan pendidikan agama anak dirumah, para orang tua

lebih banyak menyerahkan pendidikan agama anak disekolah

maupun di tempat anak-anak belajar mengaji.

3. Orang tua yang berpisah, masih tetap memberikan arahan

pendidikan agama.

Menurut Reva, ia mengatakan bahwa:

“Tidak, karena ibu pergi waktu Reva masih kecil sekali

dan ngak pernah ketemu lagi, nelfonpun jarang sekali”74

Menurut Tika, ia mengatakan bahwa:

“Jarang, kalau untuk menegur kalau Tika salah, Tika

idak nurut kek ibu, ayah pernah antar Tika kesekolah,

ketempat ngaji”75

Menurut hasil wawancara denganDesvia, ia mengatakan:

“Ayah setelah pisah sama ibu jarang ketemu, tapi dulu

waktu masih sama-sama, ayah yang lebih selalu ngingatkan

untuk kapan waktu ngaji, kapan waktu sholat, ayah selalu

ngasih tau anak-anaknya untuk selalu menghormati orang

tua, harus selalu ngaji, bantu ibu dirumah”.76

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa orang tua yang telah berpisah banyak yang tidak lagi

memperdulikan anak-anak mereka, mereka yang berfikir bahwa

yang mendapat hak asuh itulah yang secara penuh yang akan

membina anak-anak mereka, melepas tanggung jawab sebagain

74

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 75

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum pada tanggal 01 Agustus 2019 76

Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019

Page 76: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

76

orang tua, tetapi ada juga diantara mereka untuk memberikan

waktu kepada anak walau itu tidak banyak.

4. Orang tua anda yang berpisah, sering menjenguk atau mengunjungi

anaknya.

Menurut Dhiviya, ia mengatakan bahwa:

“ Papa sering liat Viya kalau sakit papa juga ikut

merawat dirumah sakit, papa suka ajak Viya jalan-jalan.”77

Menurut hasil wawancara dengan Fernando, ia mengatakan:

“Sering kan ayah masih dekat sini tinggalnya, jadi

kalau Nando mau ketempat ayah ngak papa, kalau ayah lagi

jemput nando juga ngak papa”.78

Berdasarkan wawancara dengan Tyo, ia mengatakan:

“Ngak pernah, kan semenjak ibu ninggalkan kami

semua ibu ke Jawa jadi udah ngak pernah ketemu lagi, cuman

nelfon itu juga jarang sekali”.79

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa setelah

orang tua mereka berpisah, masih ada yang sering menjenguk

anaknya, tetapi ada juga yang sama sekali sudah tidak

bertemu lagi setelah perpisahan itu terjadi.

5. Orang tua selalu mengingatkan untuk sholat dan anda selalu sholat

dirumah.

Menurut Tika, ia mengatakan:

”Tidak, ibu dak pernah suruh sholat, ambo pai dewek

kalau sholat magrib kemasjid bersama teman-teman untuk

77

Hasil wawancara dengan Dhiviya Fazila pada tanggal 13 Agustus 2019 78

Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019 79

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019

Page 77: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

77

sholat di masjid tetapi hanya magrib saja, kalau sholat

dirumah tidak”80

Menurut Desvia, ia mengatakan:

“Di rumah tidak sholat, kalau di tempat ngaji sholat

ashar di masjid yang dekat dengan rumah tempat Desvia

ngaji, kalau ibu dak pernah mengingatkan untuk sholat”81

Berdasarkan wawancara dengan Tyo, ia mengatakan bahwa:

“kadang-kadang dirumah sholat, kalau di sekolah selalu

iya sholat Dhuha dan sholat zuhur dan sholat ashar

diwajibkan di sekolah semua siswa jadi sholat kalau di

sekolah”82

Berdasarkan wawancara dengan Reva, ia mengatakan:

“Kalau di rumah bapak tidak karena bapak jarang di

rumah bapak bekerja terus, dan bapak tidak pernah

mengingkatkan sholat ”83

Menurut Fernando, ia mengatakan bahwa:

”Sholat di rumah tidak, ibu dak do nyuruh sholat kalau

waktu sholat tiba, Nando juga belum hafal bacaan sholat,

masih banyak yang kurang hafal, jadi sholat dirumah itu tidak

tetapi kalau kakak ada yang sholat pernah ikut sholat juga”84

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

orang tua tidak memperhatikan anak untuk beribadah, mereka

banyaklah tidak melaksakan sholat, padahal sholat itu wajib

hukumnya apalagi bagi mereka yang sudah baligh.

6. Orang tua selalu melaksanakan sholat ketika di rumah atau di

masjid.

80

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 81

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum pada tanggal 01 Agustus 2019 82

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019 83

Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019 84

Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 78: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

78

Menurut hasil wawancara dengan Desvia, ia mengatakan:

“ibu kadang-kadang sholat dirumah kalau lagi tidak

kerja, kadang Desvia yang jaga dagangan ibu tapi kadang

idak ada yang gantikan ibu berjualan kadang ibu dak

sholat”85

Menurut Dhiviya, ia mengatakan bahwa:

“Mama sholat kalau dirumah bahkan abis sholat kadang

Viya diajarkan mengaji sama mama, kalau lagi berjualan

mama juga sholat di toko. Kalau di masjid mama juga pernah

sholat di masjid.”86

Berdasarkan wawancara dengan Tika, ia mengatakan bahwa:

“Kalau ibu idak sholat di rumah, ibu sibuk jualan terus

dari pagi sampai malam, lebaran ibu sholatnya di masjid

kalau untuk sholat magrib dak pernah sholat dimasjid Tika

lihat.”87

Hasil wawancara dengan Tyo, ia mengatakan bahwa:

“Kalau bapak sholat jarang dirumah karena bapak itu

kerja menghidupkan anaknya 7 jadi bapak jarang untuk di

rumah, mencari uang terus untuk memenuhi kebutuhan

ketujuh anak-anaknya, kalau dimasjid bapak sholat jum‟at iya

selalu sholat jum‟at di masjid.”88

Berdasarkan hasil wawancara dengan anak dari orang tua

yang bercerai mereka mengatakan orang tua mereka banyaklah

tidak melaksakan sholat, bagaimana dengan orang tua yang harus

memberi contoh yang baik untuk anak tetapi orang tua saja tidak

mau memulai untuk melakukan sholat.

7. Pada saat di rumah selalu membantu pekerjaan orang tua dirumah.

85

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum pada tanggal 01 Agustus 2019 86

Hasil wawancara dengan Dhiviya Fazila pada tanggal 13 Agustus 2019 87

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 88

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019

Page 79: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

79

Hasil wawancara dengan Tika, ia mengatakan:

“Iya kalau dirumah Tika sudah bisa bantu ibu nyuci

piring, dan nyapu rumah, sudah ada jadwal kapan Tika harus

nyapu jam berapa Tika harus menyuci piring di rumah”.89

Menurut Reva, ia mengatakan:

“Semenjak ibu pergi, di rumah membagi tugas ada

yang memasak, membersihkan rumah sama nyuci untuk

bantu bapak dirumah, kalau tugas Reva menyapu rumah pagi

dan sore”.90

Menurut Fernando, ia mengatakan:

“Idak, kan kalau dirumah ada mbak yang bereskan

rumah, yang bantu ibu di rumah, tapi Nando pernah disuruh

ibu nyapu rumah, Nando sapu rumahnya, kalau untuk tugas

membersihkan rumah Nando idak karna ada mbak Endah dan

mbak Desvia yang membetu ibu membersihkan rumah”91

Berdasarkan hasil wawancara dengan mereka, ternyata

mereka membantu bapak/ibunya dirumah, bahkan sudah ada tugas

mereka tersendiri didalam rumah tersebut yang telah dibagikan

tugaskan orang bapak/ibu mereka di rumah.

8. Mempunyai sikap menolong, dalam membantu orang lain.

Berdasarkan wawancara dengan Tyo, ia mengatakan bahwa:

“Saya suka membantu orang lain, apalagi kalau ada

yang meminta bantuan kepada saya pasti saya bantu sebisa

saya, pernah waktu itu saya membantu teman saya mencari

kayu bakar untuk ibunya masak, kami cari di hutan-hutan

dekat rumah.”92

Menurut Fernando, ia mengatakan:

“Bantu, kalau mbak di rumah butuh bantuan

membersihkan rumah, Nando suka bantu mbak

89

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 90

Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019 91

Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019 92

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019

Page 80: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

80

membersihkan rumah, tetapi kalau lagi main idak bantu mbak

di rumah.”93

Hasil wawancara dengan Tika, ia mengatakan:

“Kalau orang nyo jahat idak bantu ada teman di sekolah

nakal suka jailin Tika di sekolah, jadi kalau yang jahat minta

bantu idak dibantu kalau baik dibantu, kawan Tika yang baik

itu ada kakak Inayah, kakak Ani, ada Sindi banyak yang baik,

cowok yang suka jahat.”94

Menurut Reva, ia mengatakan bahwa:

“Iya, karena membantu orang lain itu mendapat pahala

kata ibu guru di sekolah, siapa yang bantu temannya pasti

nanti mendapat bantuan juga dari Allah, jadi harus saling

tolong menolong sesama membutuhkan.”95

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil

kesimpulan mereka anak-anak yang suka membantu orang lain,

mempunyai sikap penolong yang baik didalam diri mereka.

9. Orang tua selalu memberikan salam jika masuk atau keluar rumah.

Menurut wawancara dengan Reva, ia mengatakan bahwa:

“Kalau untuk masuk rumah iya ibu sering

mengucapkan salam, tapi kalau untuk keluar rumah jarang

mengucapkan salam.”96

Menurut Viya, ia mengatakan bahwa:

“Mama selalu salam kalau masuk rumah, Viya juga

selalu diajarkan amam kalau mau masuk rumah itu ucapkan

salam assalamuallaikum atau mau pergi mama juga selalu

mengucapkan salam.”97

Menurut Tika, ia mengatakan bahwa:

“ Ibu jarang kalau mau masuk rumah atau keluar rumah

ngucap salam karena ibu jarang pergi-pergi kan ibu jualannya

93

Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019 94

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 95 Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019 96

Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019 97

Hasil wawancara dengan Dhiviya Fazila pada tanggal 13 Agustus 2019

Page 81: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

81

di rumah tetapi kalau untuk pergi kepasar ibu masuk rumah

tidak mengucap salam kalau pergi jauh ibu ngucap salam.”98

Dapat disimpulkan bahwa oang tua kadang-kadang

mengucapkan salam, kebanyakkan waktu mau masuk rumah, tetapi

setelah mau keluar rumah ada yang tidak mengucapkan salam.

10. Berbuat salah kepada orang tua, anak apa langsung meminta maaf

atas kesalahan.

Hasil wawancara dengan Tyo, ia mengatakan bahwa:

“Idak mbak, bapak tu sering pai-pai cari duit jadi cuek

ajo, kalalu kesalahan dikit-dikit tidak pernah marah tidak

minta maaf juga dengan kesalahan. ”99

Hasil wawancara dengan Fernando, ia mengatakan:

“Tidak minta maaf sama ibu, pas lebaran ajo minta

maafnya sama ibu kan kalau lebaran itu maaf-maafkan jadi

pas itu langsung minta maaf semua kesalahan.”100

Menurut Desvia, ia mengatakan bahwa:

”Jarang, kalau dimarah ibu ya sudah tapi dak mintak

maaf, kadang-kadang minta maaf sama ibu kadang idak

minta maaf.”101

Terdapat dari mereka yang melakukan kesalahan tidak

langsung meminta maaf kepada orang tua saat mereka melakukan

kesalahan. Mereka menganggap lebaran waktu untuk bermaaf-

maafan.

11. Selalu berkata jujur kepada kedua orang tua.

Hasil wawancara dengan Tika, ia mengatakan bahwa:

98

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 99

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019 100

Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019 101

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum pada tanggal 01 Agustus 2019

Page 82: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

82

“Hmm..idak kalau selalu jujur sama ibu, kadang jujur

kadang idak kalau jujur tu sering dimarah ibu jadi idak usah

jujur dari pado dimarah sama ibu.”102

Menurut Dhiviya, ia mengatakan:

”kecek ibu guru dak boleh bohong harus berkata jujur,

kalau mama nanyo Via bilang jujur, seperti kalau di sekolah

Viya dapat nilai berapa.”103

Menurut Tyo, ia mengatakan bahwa:

“Tergantung masalah nya mbak, kalau lagi disuruh

bayar uang bangunan sekolah dikasih uang lebih ya jujur

dikembalikan, tapi kalau lagi berantem sama teman atau

berantem sama teman ya ngak mau bilang bapak”.104

Menurut Desvia, ia mengatakan:

“Jujur Desvia bilang kek ibu, karena kalau bohong itu

dosa dan ibu juga marah kalau Desvia menjadi anak

pembohong.”105

Dari hasil wawancara dengan anak-anak tersebut dapat

disimpulkan ada yang dari mereka berkata jujur ada pula yang

tidak, mereka yang tidak jujur alasannya takut dimarah oleh orang

tuanya.

12. Dalam memberikan nasehat orang tua bersuara lembut.

Menurut Tika, ia mengatakan:

”Ya, kalau ibu lagi lembut ya lembut kalau lagi ngasih

tau nasehat, tapi kalau Tika dak dengar ya langsung suara nya

ibu berubah jadi keras.”106

Menurut Fernando, ia mengatakan bahwa:

102

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019 103

Hasil wawancara dengan Dhiviya Fazila pada tanggal 13 Agustus 2019 104

Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019 105

Hasil wawancara dengan Desvia Hayda Ningrum pada tanggal 01 Agustus 2019 106

Hasil wawancara dengan Lirahma Cantika pada tanggal 18 Agustus 2019

Page 83: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

83

“Kalau lagi nasehat ibu suaranya lembut kek anak-

anaknya, ibu selalu mengingatkan anaknya untuk kebaikan

sem,ua anak-anaknya. ”107

Menurut Tyo, ia mengatakan:

“Bapak kalau nasehatin suaranya lembut, tapi permah

bapak marah sama abang itu karena abang mabuk sama tema-

temannya jadi bapak marah suaranya keras, sampai semua

anak-anaknya takut waktu bapak marah sama abang.”108

Berdasarkan wawancara dengan Reva, ia mengatakan bahwa:

“Lembut, suara ibu dak keras tetapi kalau marah suara

ibu keras sama anak-anaknya, Reva pernah dimarah ibu

waktu itu gara-gara tidak menjalankan tugas dirumah.”109

Jadi dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika

orang tua member nasehat jawaban anak mereka orang tua mereka

member nasehat dengan suara yang lembut, kalaupun dengan suara

keras itu kalau sedang memarahi mereka.

Dan sebagai penguat wawancara, peneliti juga melakukan

wawancara dengan kepada Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun

Kabupaten Bengkulu Utara bapak Wahyudi.

1. Sebagai kepala Desa mengetahui jumlah warga yang telah bercerai

di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu

Utara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa, ia

mengatakan bahwa:

“ kalau untuk jumlah semua warga yang bercerai

belum ada data nya ya mbak, biasanya kalau warga ada yang

ingin bercerai sampai kepersidangan pengadilan agama, baru

107Hasil wawancara dengan Fernando Rendi Saputra pada tanggal 01 Agustus 2019

108Hasil wawancara dengan Muhammad Ageng Prasetyo pada tanggal 05 Agustus 2019

109Hasil wawancara dengan Reva Pulung Pamungkas pada tanggal 13 Agustus 2019

Page 84: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

84

Desa mengetahui karena mengurus surat untuk itu mereka

kantor desa, ya palingan saya mengetahui orang-orang yang

mengurus surat cerai saja mbak kalau untuk yang bercerai

lisan saya tidak tau pasti juga berapa jumlah nya karena itu

hanya sebatas sampaian warga saja mbak tetapi kalau untuk

sepengetahuan saya sendiri ada 8 KK yang bercerai.”110

2. Upaya penyuluhan tentang perceraian, baik itu dari tokoh

masyarakat, tokoh agama, dan pemeritah setempat untuk mengurangi

adanya perceraian.

Menurut pak Wahyudi, selaku Kepala Desa mengatakan:

“kalau untuk penyuluhan yang dilakukan secara formal

tidak ada mbak, hanya saja itu dari pribadi warga saja”.111

Berdasarkan wawancara dengan kepala Desa, dapat

disimpulkan bahwa tidak adaa data yang akurat dalam data

perceraian, tetapi kalau untuk melaapor ngurus kepengadilan ada,

dan tidak pernah juga adaa penyuluhan tentaang perceraian.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dipaparkan diatas, dapat diuraikan bahwa

orang tua berperan penting dalam mendidik anak, madrasah pertama anak

adalah orang tua, orang tua memegang peranan penting dalam

perkembangan anak secara menyeluruh dan pada khususnya pada anak yang

orang tua nya mengalami perceraian. Dan lingkungan keluarga adalah

lingkungan pertama bagi anak.

110

Menurut wawancara dengan bapak Wahyudi selaku Kepala Desa Giri Kencana

Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara pada tanggal 29 Juli 2019. 111

Menurut wawancara dengan bapak Wahyudi selaku Kepala Desa Giri Kencana

Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara pada tanggal 29 Juli 2019.

Page 85: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

85

Dengan latar yang berbeda-beda baik sosial maupun budayanya

tercipta pula ragam tingkah laku dan kebiasaan sesuai dengan cara

pendidikan yang mereka peroleh di rumah orang tuanya dan macam-macam

kebiasaan yang sudah berlaku di rumahnya yang akan mempengaruhi

pendidikan agama Islam yang telah diacarkan oleh orang tua mereka

meskipun dengan keadaan orang tua yang telah berpisah.

Ketika keaktivitas sehari-hari di rumah semakin memperjelaskan

bahwa salah satu orang tua akan segera pergi, beri tahu anak-anak. Jika

mungkin, kedua orang tua harus hadir ketika anak-anak diberi tahu tentang

perpisahan yang akan terjadi. Alasan perpisahan atau perceraian sangat sulit

untuk dimengerti oleh anak-anak. Setelah bercerai atau perpisah, orang tua

sama pentingnya bagi anak seperti sebelum perceraian atau perpisahan.

Orang tua yang bercerai perlu memberikan mereka dukungan sebanyak

mungkin. Bauserman mengatakan satu analisis studi menemukan bahwa

anak-anak dalam keluarga dengan hak asuh menyesuaikan diri lebih baik

dapi pada anak-anak dalam keluarga yang hak asuh tunggal.112

Dalam penelitian yang peneliti lakukan hanya terbatas pada

pendidikan agama Islam pada anak yang orang tuanya mengalami

perceraian, sehingga peneliti melibatkan orang tua dan anak dalam menggali

dan Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk anak-anak

112

John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: PT Glora Aksara Pratama, 2007), h.

188

Page 86: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

86

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau

moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama mendapatkan informasi

mengenai peran mereka sebagai orang tua dalam memberikan pendididikan

agama Islam pada anak. Orang tua sangat berpengaruh dalam mendidik

anak terutama dalam pendidikan Islam, maka dari itu orang tua harus lebih

memperhatikan dan selalu membimbing dan mendidik anak dengan baik.

Walau orang tua dalam keadaan kehancuran perpisahan tetapi tugas

untuk mendidik anak adalah tugas bersama, memberikan masa depan yang

terbaik untu anak adalah tanggung jawab bersama, perceraian adalah hal

yang menyakitkan bagi kedua belah pihak dan juga sangat menyakitkan juga

untuk anak-anak mereka, tetapi ini keputusan kedua orang tua yang menurut

orang tua yang terbaik, dan terkadang anak menjadi imbasnya dari persoalan

itu, begitupun juga dengan pendidikan agama anak, pengawasan orang tua

yang menjadi berkurang akan membuat mereka lalai dalam menjalankan

perintah-perintah agama.

Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Athiyah Al-Abraysi

bahwa tujuan utama dari pendidikan islam adalah pembentukan akhlak dan

budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral,

berjiwa bersih, pantang menyerah, bercita-cita tinggi, dan berakhlak mulia

baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, juga mengertikan kewajiban

masing-masing, dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk,

maupun menyusun skala prioritas, menghindari perbuatan tercela,

Page 87: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

87

mengingat Tuhan, dan mengetahui dalam setiap pekerjaan apa yang

dilakukan.113

Berdasarkan menurut teori orang tua adalah orang yang menjadi

panutan dan contoh bagi anak-anaknya. Setiap anak akan mengagumi orang

tuanya, apapun yang dikerjakan orang tua akan dicontoh oleh anak.

Misalnya anak laiki-laki bermain menggunakan mobil-mobilan dan motor-

motoran, anak perempuan bermain menggunkan boneka dan masak-

masakan.contoh tersebut adalah kekaguman anak terhadap orang tuanya,

karena itu keteladanan sangat perlu seperti shalat berjamah, membaca

bismillah ketika makan, hal-hal kecil seperti itu anak akan menirukannya.

Orang tua adalah pendidik utama bagi anak-anak mereka, karena dari

merekalah anak-anak pertama kalinya mendapat pendidikan. Dari berbagai

pendapat di atas dapat dipahami bahwa orang tua adalah orang yang utama

dan pertama yang berperan dalam pendidikan, membesarkan dan

membimbing serta mengarahkan terbentuknya kepribadian anaknya. Selain

itu orang tua juga merupakan teladan tingkah laku bagi anaknya, orang tua

juga harus menunjukkan kerjasama dan perhatikan terhadap ibadah shalat

anak-anaknya, baik di rumah maupun di luar rumah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis dapat menyimpulkan

bahwa upaya orang tua untuk menanamkan pendidikan agama Islam pada

anak masih sangat rendah, hal ini masih dilihat dari besarnya jawaban

113

Heri Jauhari Mucthar, Fiqih Pendidikan,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005), h.

129

Page 88: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

88

kadang-kadang dipilih orang tua, dan jawaban dari wawancara terhadap

anak. Begitupun hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada

responden yang menunjukkan bahwa sebagai hasil pengamatan dan

wawancara peneliti kepada responden yang menunjukkan bahwa sebagian

besar orang tua susah dalam mendidik anak tentang agama Islam di dalam

rumah. Dikarenakan berbagai hal seperti orang tua yang sibuk bekerja, para

orang tua yang lebih mempercayai menitip anak kesekolah agama dan

tempat anak di berikan pelajaran tambahan untuk mengaji. Lois Hoffman

menjelaskan bebrapa kemungkinan pengaruh dari ibu yang bekerja pada

perkembangan anak.114

Berdasarkan data yang telah dikumpul melalui observasi dan

wawancara dan setelah data dianalisa, maka dapat diinterpretasikan bahwa

pendidikan agama Islam pada anak yang orang tuanya mengalami

perceraian di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu

Utara belum berjalan sesuai dengan yang teliti harapkan. Selama observasi

peneliti mengamati masih banyak orang tua yang belum mampu

mengajarkan mengaji anaknya dan anak juga masih ada anak yang belum

bisa mengaji walaupun sudah dileskan mengaji, masih banyak orang tua

juga yang tidak sholat, memberikan contoh yang tidak baik tetapi mereka

menyuruh anaknya sholat tapi mereka sendiri tidak menjalankan shalat,

masih banyak anak yang berprilaku kurang baikdan selalu mengucapkan

kata-kata yang tidak baik, masih banyak anak yang tidak disiplin dan tidak

114

John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: PT Glora Aksara Pratama, 2007), h.

184

Page 89: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

89

menghormati orang tua. Anak cenderung lebih mudah menerapkan hal-hal

yang dilihatnya dari pada yang didengarkannya, karena kemampuan

berpikirnya belum berkembang secara matang, dan pendidikan agama Islam

pada anak menjadi faktor yang penting bagi keluarga yang mengalami

perceraian dari hal baik buruknya anak.

Dan jawaban orang tua juga tidak singkron dengan anak, hasil

wawancara, observasi serta data yang telah dikumpul melalui observasi dan

setelah data dianalisa, maka dapat diinterpresentasikan bahwa setelah orang

tua mereka berpisah, kasih sayang, perhatian, kepedulian itu berkurang yang

mereka rasakan, orang tua lebih menyerahkan pendidikan agama anak di

sekolah dan ditempat belajar tambahan ngaji, dan masih ada orang tua yang

belum mengajarkan kebaikkan kepada anak mereka dengan contoh tidak

mengucapkan salam ketika hendak masuk rumah atau keluar rumah, masih

ada orang tua yang tidak memberikan contoh teladan yang baik kepada

anak, dan masih banyak orang tua yang tidak melaksanakan sholat ataupun

mengaji.

Begitupun dengan anak mereka lalai dalam beribadah akibat

kurangnya awasan orang tua, merekapun berani untuk berbohong dengan

alasan takut dimarah orang tua, dan merekapun yang berbuat salah tidak

meminta maaf kepada orang tua dengan kesalahan yang mereka perbuat.

Masih banyak sekali orang tua yang tidak menjalankan tugasnya

sebagaimana mestinya, apalagi dalam pendidikan agama anak.

Page 90: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

90

Berdasarkan teori bahwa peran orang tua bertanggung jawab dalam

melindungi keluarga dari api neraka. Hal ini tentunya dapat dilakukan orang

tua dalam hal pendidikan terutama pendidikan agama Islam dalam keluarga.

Dalam hal melaksanakan pendidikan terdapat dalam lingkungan

keluarga. Orang tua berperan penting dan amat berpengaruh pada

keberhasilan pendidikan anak. Dengan demikian tanggung jawab pendidik

itu pada dasarnya tidak bisa dibebankan kepada orang lain, sebab guru atau

pendidik lainnya dalam mikul tanggung jawab pendidikan hanyalah

merupakan keikutsertaan saja.

Page 91: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

91

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pendidikan Islam dalam

keluarga orang tua yang mengalami perceraian di Desa Giri Kencana

Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, maka diperolehkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Orang tua sangat berperan penting dalam memberikan pendidikan pada

anak, apalagi tentang pendidikan agama Islam, yang mana pendidikan

agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk anak-anak

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Akhlak mulia mencakup etika, bud ipekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama. Kehilangan salah satu orang tua

dalam perpisahan perceraian orang tua yang mengakitbatkan anak

kekurangan figure seseorang bapak/ibu didalam rumah mereka, menjadi

kelalaian dalam mengawasi anak. Pendidikan agama pada anak yang

terjadi sangatlah jauh dari yang diharapkan, banyak anak-anak yang

tidak sopan pada orang tua, banyak anak-anak yang tidak melaksanakan

sholat, masih ada anak yang tidak bisa mengaji, masih ada anak yang

tidak hafal doa-doa seperti doa masuk masjid ,doa mau tidur dan doa

lainnya, masih banyak anak yang tidak mendengarkan perkataan orang

78

Page 92: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

92

tua, maka dari itu kurangan pengawasan orang tua. Tetapi dari sebagian

mereka ada juga yang akhlaknya baik, hafalan doa bagus, bacaan Al-

qurannya bagus dan mereka yang mengerti keadaan orang tuanya.

2. Problem yang terjadi pada orang tua yang mengalami perceraian dalam

mendidik pendidikan agama anak, akibat perpisahan yang terjadi

kurangnya perhatian, kurangnya kepedulian yang seharusnya anak

dapatkan. Hal ini disebabkan karena secara umum orang tua cukup sibuk

dalam kegiatan masing-masing seperti bekerja. Sehingga orang tua

kurang memperhatikan pendidikan agama kepada anak, padahal seluruh

orang tua mengharapkan anaknya menjadi anak yang baik, cerdas dan

berakhlak mulia. Namun upaya yang dilakukan kurang maksimal.

3. Dalam upaya memberikan pendidikan agama pada anak orang tua lebih

mempercayakan pada guru disekolah, pada guru ngaji ditempat belajar

tanbahan mereka. Fasilitas yang diberikan orang tua kepada anak sudah

cukup, namun karena madrasah pertama anak adalah orang tua jadi

orang tua harus memberikan pendidikan terbaik untuk anak mereka.

Oleh karena itu pengetahuan agama yang mereka kuasi masih belum

cukup akan tetapi orang tua yang mengalami perceraian

memberimotivasi lebih pada anak mereka dengan fasilitas yang

mendukung pendidikan agama anak untuk meningkatkan pendidikan

agama pada anak yang orang tuanya mengalami perceraian.

Page 93: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

93

B. SARAN

1. Kepada orang tua yang mengalami perceraian diharap kan agar bisa

membagi waktu dengan anak dengan baik, karena anak yang orang tua

yang mengalami perceraian adalah anak yang membutuhkan perhatian

khusus dari dampak orang tua yang mengalami perceraian. Maka dari itu

orang tua diharapkan bisa membagi waktu antara pekerjaan dan

keluarga, sehingga bisa memberikan bimbingan dengan baik dan benar

tentang pendidikan agama bagi anak.

Bagaimana pun kasih sayang dan perhatian orang tua sangatlah

dibutuhkan oleh anak. Sangat disayangkan pada fase penting

perkembangan anak, orang tua tidak memperhatikan atau bahkan tidak

tau apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan potensi anak

terutama pada pendidikan agama. Kebiasaan yang baik perlu

ditanamkan sejak kecil, karena segala hal yang ditanamkan sejak kecil

pada anak akan menjadi dasar dan pondasi ketika mereka besar nanti.

Orang tua diharapkan untuk lebih lagi memberikan pembelajaran pada

pendidikan agama didalam keluarga karena pendidikan agama

dilingkungan sekolahhanya sebatas ketika di sekolah, begitupun

ditempat mengajihanya beberapa jam saja, anak lebih banyak

mendapatkan pelajaran dirumah, jadilah pendidik yang baik untuk

anak.

2. Kepada anak diharapkan belajar pendidikan agama dengan sungguh-

sungguh dan jangan pernah menyepelekan pendidikan agama Islam

Page 94: PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DI DESA GIRI KENCANA …repository.iainbengkulu.ac.id/4550/1/SKRIPSI LENGKAP... · 2020. 7. 9. · 9. Kepala Desa Giri Kencana yang telah memberikan

94

karena pendidikan agama Islam adalah salah satu sarana yang akan

mengantarkan anak menggapai keselamatan hidup di dunia dan di

akhirat nanti, dan kasih sayang orang tua kepada anak tidak akan pernah

pudar meskipun telah berpisah, karena tidak akan pernah ada yang

namanya mantan anak.

3. Untuk Desa Giri Kencana diharapkan untuk lebih menjaga kekompakan

masyarakat, saling menjaga silaturahmi, dan saling membantu satu sama

lain untuk menuju kemajuan desa lebih baik lagi.