Kuil Kencana

download Kuil Kencana

of 138

Transcript of Kuil Kencana

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    1/138

    Kuil Kencana (Kinkakuji)

    Judul asli Kinkakuji

    Diterjemahkan dari bahasa Inggris terjemahan Ivan Morris berjudul The Temple of theGolden avilion !askah terjemahan ini merupakan usaha penerjemahan sastra dunia"ang diselenggarakan oleh De#an Kesenian Jakarta $ank !askah De#an KesenianJakarta% &'% diterbitkan oleh T D*!I+ *,T+K+ J+- +% Jl. Kramat II% !o. /& +%Jakarta dengan bantu an The Japan 0oundation +nggota IK+I 1etakan pertama2 &'34+K 1IT+ DI5I!D*!GI*!D+!G6*!D+!G +55 7IG4T, 78,8798D Gambar

    jilid oleh +i :akidjan Dicetak oleh 0irma 8konomi% $andung

    Bab Satu

    ,8J+K masa kanak6kanakku +"ah sering bercerita padaku tentang Kuil Kencana.

    Tcmpat kelahiranku ialah sebuah tanjung lengang "ang menjorok ke 5aut Jepang disebelah timur laut Mai;uru. +"ah tidak dilahirkan di sana% tapi di ,"iraku% di pinggirantimur kota Mai;uru. Ia dianjurkan untuk jadi rohani#an lalu jadi pendeta sebuah kuil disebuah tanjung terpencil di tempat itu ia menikah lalu beroleh seorang anak% itulah aku.Di dekat kuil di Tanjung !ariu itu tidak ada sekolah menengah "ang cocok untukku.+khirn"a aku meninggalkan rumah orang tuaku dan dikirim ke rumah pamanku ditempat kelahiran +"ah< selama aku tinggal di sana% aku masuk ,ekolah MenengahMai;uru Timur dan selalu pulang pergi ke sekolah berjalan kaki. 5angit di kampunghalaman +"ah selalu cerah. Tapi setiap tahun dalam bulan =ktober dan !ovember% kamimengalami hujan tiba6tiba% juga pada hari6hari "ang kelihatan sama sekali tak bera#an.+ku bertan"a dalam hati apa bukan di sini aku mulai mengembangkan perasaan "angmudah berobah. Di senja6senja musim semi% aku duduk di kamar belajarku ditingkatdua rumah pamanku lalu merenung ke bukit6bukit. ,inar matahari turunmemancar ke atas daun6daun muda "ang menutupi lereng bukit hingga kelihatann"aseolah6olah sehelai tirai emas "ang terpasang di tengah6tengah padang. Jika aku melihatitu maka dalam fikiranku terba"ang Kuil Kencana. $iarpun aku sekali6sekali pernah

    juga melihat Kuil Kencana "ang sebenarn"a dalam foto6foto atau dalam buku pelajaran%tapi "ang menguasai pengamatanku ialah ba"angan Kuil Kencana itu seperti "angdilukiskan +"ah bagiku. +"ah tidak pernah menceritakan padaku bah#a Kuil Kencana"ang asli gemerlapan kaiena emas atau "ang sebangsa dengan itu< tapi menurut +"ah didunia ini tidak ada "ang seindah Kuil Kencana. Di s amping itu% aksara6aksara "ang

    dipergunakan untuk menulis nama kuil itu dan bun"i naman"a memberikan suatukeistime#aan pada Kuil Kencana dan keistime#aan itu tertanam dalam hatiku. Tatkalaaku melihat permukaan padang di kejauhan "ang berkilauan dalam caha"a matahari%maka aku merasa pasti bah#a itu adalah ba"ang6ba"ang emas "ang disebabkan olehkuil "ang gaib itu. uncak -oshi;aka "ang merupakan batas antara :ila"ah 0ukui dan:ila"ah K"oto terletak langsung di sebelah timur. Matahari terbit langsung di atas

    puncak ini. $iarpun kota K"oto terletak di seberangn"a% aku biasan"a melihat KuilKencana membubung ke angkasa pagj di tengah6tengah sinar matahari% pada saat ia

    bangkit dari pangkuan bukit6bukit timur. Demikianlah Kuil Kencana itu seakan6akanberada di mana6mana. Karena aku tidak dapat melihat kuil itu dengan mata kepalakusendiri% maka ia adalah ibarat laut. Karena biarpun Teluk Mai;uru terletak han"a tiga

    setengah mil di sebelah barat kampung ,hiraku tempat aku berdiam% laut itu sendiri

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    2/138

    tidak dapat dilihat karena terhalang oleh bukit6bukit< sungguhpun begitu di udara selaluterasa mengambang suatu firasat ten tang laut ini2 kadang6kadang angin meniupn"a

    bersama bau laut. Kadang6kadang jika hari buruk maka ka#anan burung camar akanmenukik ke padang6padang "ang dekat dari situ untuk berlindung. $adanku tidak kuat

    dan aku selalu kalah oleh ka#an6ka#anku kalau berlari atau kalau latihan di tempatlatihan olahraga. Di samping itu sejak lahir aku gagap kalau bicara% dan hal ini membuataku lebih menjauhkan diri dengan caraku sendiri. Dan semua orang tahu% bah#a aku

    berasal dari sebuah kuil. $eberapa anak nakal sering memperolok6olokkan aku denganmeniru6niru seorang pendeta gagap "ang membaca sutra dengan terbata6bata.Dalam sal ah sebuah buku kami ada sebuah kisah "ang menceritakan seorang ditektifgagap dan anak6anak itu suka sekali membacakan bagian ini bagiku dengan suara "angsengaja dilantangkan. Kegagapanku% dengan sendirin"a% merupakan suatu halanganantara aku dan dunia luar. -ang paling sulit kuucapkan adalah ucapan pertama. *capan

    pertama ini tak ubahn"a sebuah kunci pintu "ang memisahkan dunia batinku dari duniadi luar% dan aku tidak pernah bisa memutar kunci itu dengan lancar. Keban"akan orang

    menguasai kata6kata dengan mudah sekali% hingga dapat mengusahakan supa"a pintuantara dunia batin dan dunia luar itu selalu tetbuka luas dan udara dapat keluar masukdengan bebas< tapi bagiku hal ini suatu kemustahilan. Karat "ang tebal telah menumpuk

    pada kunci itu. Jika seorang gagap bergulat dengan seluruh kekuatann"a untukmengeluarkan ucapan pertaman"a% maka ia ibarat burung kecil "ang berusaha untukmelepaskan diri dari getah. Dan jika akhirn"a ia toh berhasil membebaskan diri% makaitu biasan"a sudah terlambat. Jelasn"a% kadang6kadang adamasan"a dunia luar seolah6olah menunggu aku berpeluk lubuh% sedangkan aku berjuang untuk membebaskan diri. Tapi ken"ataan "ang menunggu aku bukan lagi ken"ataan "ang segar. Jika akuakhirn"a. berkat semua usahaku% berhasil sampai ke dunia luar itu% maka "ang kutcmuiadalah ken"ataan "ang telah berobah #arna dan telah jadi kabur 6ken"ataan "ang telahkehilangan kesegaran "ang kuanggap sesuai untuk diriku dan "ang memberikan bauseparuh busuk. ,eperti mudah diba"angkan% seorang remaja seperti aku ingin menguasaidua bentuk kekuasaan "ang saJing ber6tentangan. Dalam sejarah aku menikmati kisah6kisah ten tang orang6orang ;alim. +ku melihat diriku sendiri sebagai seorang penguasa"ang ;alim dan pendiam< abdi6abdi akan memper6hatikan setiap macam air muka "angterba"ang pada mukaku dan siang malam mereka hidup dalam ketakutan padaku.Kekejamanku tidak perlu dibenarkan dengan kata6kata "ang jelas dan masuk akal.Kekeluanku saja sudah cukup untuk membenarkan setiap bentuk kekejaman. Di satufihak aku senang sekali mengangan6angankan. bagaimana aku menjatuh6kan hukumansatu demi satu pada guru6guruku dan ka#an6ka#an sekolahku "ang setiap hari

    men"iksa aku tapi di lain fihak% aku memba"angkan diriku sebagai seorang senimanbesar% "ang diberkati dengan pandangan "ang jernih > seorang "ang dipertuan sejatidalam dunia batin. $entuk lahirku buruk sekali% tapi justeru karena itu dunia batinku

    jadi lebih ka"a dari dunia batin siapa pun jua. +pa tidak #ajar jika seorang anak "angmenderita kekurangan "ang tak dapat ditiadakan seperti aku bisa perca"a% bah#a iaadalah seorang mahluk luar biasa "ang tak diketahui orang? +ku merasa bah#a di duniaini% di salah satu tempat% suatu tugas menunggu aku% tugas "ang masih belum kuketahuisama sekali. 8pisoda berikut adalah kenangan dari masa ini "ang tinggal dalamingatanku. ,ekolah Menengah Mai;uru Timur pun"a halaman "ang luas sekali% dikitaridengan indah oleh bukit6bukit dan dilengkapi dengan gedung6gedung modern dancerah. ada suatu hari dalam bulan Mei seorang anak tamatan sekolah kami% dan "ang

    #aktu itu jadi pelajar ,ekolah Teknik +ngkatan 5aut di Mai;uru% lagi liburan lalu

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    3/138

    datang mengunjungi bekas sekolah menengahn"a. Kulitn"a terbakar oleh matahari >tampan sekali > dan dari ba#ah pet seragamn"a "ang ia tekankan jauh hampir kematan"a% muncul sebentuk hidung "ang tebal< dari rambut sampai ke ujung kaki iamerupakan seorang pahla#an "ang sempurna. 5alu ia bercerita pada murid6murid "ang

    lebih muda dari dia tentang kekerasan hidupn"a kala itu dengan segala peraturanmilitern"a. Tapi% biarpun ia bermaksud menceritakan suatu kehidupan "ang penuhdengan segala macam kekerasan% kepada kami ia bicara dengan nada seseorang "anglagi bercerita tentang suatu hidup "ang me#ah dan men"enangkan. ,etiap gerak "ang ia

    perbuat penuh dengan harga diri% dan biarpun ia masih muda% ia sadar sekali betapapentingn"a sikap rendah hati. Dadan"a% "ang di6bungkus dalam pakaian seragam% iapentangkan bagai dada patung sebuah haluan kapal "ang menguakkan jalan di tengah6tengah angin laut. Ia duduk di atas rangga batu "ang menuju halaman sekolah. Disekelilingn"a duduk pelajar6pelajar "ang mendengarkan kata6katan"a dengan penuh

    perhatian% sedangkan di petak6petak kebun di atas lereng bunga6bunga bulan Meisedang berkembang > tulip% s#eet pees% anemon dan daisi sedangkan di atasn"a

    tergantung kembang putih "ang me#ah dari pohon magnolia. $aik pembicara maupunpendengar membatu bagai monumen. +ku duduk sendiri di atas ton ah beberapa meterdari tempat itu. $egitulah caraku. $egitulah caraku terhadap kembang bulan Mei danterhadap seragam "ang mengandung harga diri itu dan terhadap keta#a "ang berderai

    bagai untaian mutiara. ahla#an muda ini rupan"a lebih memikirkan aku dari6padapengagum6pengagumn"a. 4an"a aku seorang "ang tidak mau merendahkan diriterhadap martabatn"a% dan fikiran ini melukai rasa harga dirin"a. Ia menan"akan pada"ang lain siapa nam aku. @4ai% Mi;oguciA@ serun"a< ini J ah kali pertama ia memandangaku. +ku menatap dia tanpa bicara. Dalam sen"uman "ang ia tujukan padaku% aku dapatmelihat sesuatu "ang mirip dengan sikap manis seorang "ang berkuasa. @Kenapa kautidak mengatakan sesuatu? +pa kau bisu?@ @+ku g6g6gagap%@ ja#ab salah seorang

    pengagumn"a menggantikan aku dan mereka semua terbongkok6bongkok karenaketa#a. +langkah tajam men"ilaukan% keta#a penuh ejekan iniA $agiku ada sesuatu"ang cemerlang 6 cemerlang bagai caha"a "ang dipantulkan dari gumpalan dedaunan

    pada keta#a kejam ka#an6ka#an sekelasku "ang sebetuln"a biasa bagi anak6anakseumur mereka. @Jadi kau gagap? Kenapa kau tidak masuk ,ekolah Teknik +ngkatan5aut? Dalam satu hari saja gagapmu itu bisa mereka dera sampai habisA@ +ku tidak tahuentah bagaimana% tapi sekali uu aku segera memberikan ja#aban "ang jelas. Kata6kataku keluar dengan lancar tanpa kuatur. @+ku tidak akan ke sana. +ku akan jadi

    pendeta.@ ,emuan"a terdiam. ahla#an muda itu menundukkan kepala% mencabutsehelai rumput lalu memasukkann"a ke dalam mulutn"a.

    @$aiklah%@ katan"a% @nanti jika sudah tiba #aktun"a aku dikubur% kau nanti akan kuberitugas.@ erang asifik sudah meletus. ada saat itu aku tak sak lagi telah menemui suatukesadar6an. Kesadaran bah#a aku akan menunggu di sebuah dunia gelap dengan keduatangan terulur ke depan. $ah#a pada suatu hari kembang6kembang bulan Mei% pakaianseragam% ka#an6ka#an sesekolahku "ang tidak tahu sopan santun% semuan"a akan jatuhke dalam tanganku "ang terulur. ,adar bah#a aku menggenggam dunia danmemerasn"a di pangkaln"a. $egitulah ibaratn"a . . . Tapi kesadaran seperti itu terlalu

    berat untuk dijadikan sumber kebanggaan seorang anak muda seperti aku. Kebanggaanharus merupakan sesuatu "ang ringan% lebih gembira% mudah dilihat% lebih cemerlang.+ku menginginkan sesuatu "ang dapat dilihat dengan mata. +ku ingin ke6banggaankumerupakan sesuatu "ang dapat dilihat setiap orang. Misaln"a% pedang "ang dia

    gantungkan di pinggangn"a adalah hal seperti itu. edang pendek "ang dikagumi oleh

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    4/138

    semua pelajar sekolah menengah betul6betul sebuah hiasan "ang indah sekali. Kataorang pelajar6pelajar +kademi +ngkatan 5aut pun"a ke6biasaan untuk mempergunakan

    pedangn"a secara diam6diam buat meraut pensil. +langkah manisn"a% kataku dalamhati% untuk mempergunakan lambang "ang begitu tinggi untuk soal6soal kecil seperti

    ituA Kebetulan sekali anak muda itu menanggalkan seragam sekolah teknikn"a lalumenggantungkann"a pada pagar putih. 1elana dan baju dalam "ang ber#arna putihtergantung di sana% langsung di sebelah kembang6kembang itu > "a% baun"a adalah baukulit manis6basah seorang anak muda. ,eekor lebah hinggap dengan tak sengaja ke ataskembang && baju dalam putih "ang kemilau itu. et seragam% "ang dihiasi tali6tali emas%terletak di atas bagian pagar "ang lain ia seolah6olah berada di atas kepala pemakajn"a%

    ber6tengger dengan baik% ditekan jauh ke dalam sampai ke mata. emilikn"a sedang ditan tang oleh salah seorang "ang lebih muda daripadan"a dan kini telah pergi kegelanggang gulat di belakang untuk bertanding. :aktu memandang pada benda6benda"ang dia tinggalkan itu% aku merasa seolah6olah lagi memandang kepada se6macamkuburan terhormat. Kembang6kembang bulan Mei "ang ban"ak sekali memperkuat

    perasaan ini. et% "ang memantulkan hitam pekat klepn"a% dan pedang dan tali kulit%"ang tergantung di sebelahn"a% semuan"a sudah terpisah dari tubuhn"a danmemancarkan suatu keindahan "ang khusus. $arang6barang.itu sendiri sempurna sepertikenanganku padan"a > betul% dalam mataku mereka kelihatan bagai sisa6sisa "angditinggalkan oleh seorang pahla#an muda "ang telah berangkat ke medan perang. +kume"akinkan diri bah#a tidak ada orang di situ. +ku mendengar sorakan dari arahgelanggang gulat. 5alu dari kantongku kukeluarkan sebuah pisau berkarat "angJcupergunakan untuk merancung pensil< aku merangkak ke pagar% dan pada sarung

    pedang "ang hitam dan bagus itu kutorehkan beberapa torehan kotor . . . Dari penjelasanseperti ini% orang mungkin mengira dengan segera bah#a aku sebetuln"a seorang

    pen"air muda. Tapi sampai hari ini% aku bukan saja belum pernah menulis sajak tapibahkan menulis catatan dalam sebuah kitab 1atalan pun belum pernah. +ku tidak pun"akeinginan sama sekali untuk melebihi orang lain dengan mengembangkan kesanggupan6kesanggupan bam dan dengan demikian mengimbangi kekurangan6kekuranganku.Dengan kata lain% aku terlalu angkuh untuk bisa jadi seorang seniman. +ngan6angankuuntuk jadi seorang penguasa ;alim atau seorang seniman besar tidak pernah mele#atiambang pintu angan6angan% dan aku sedikit pun tidak berkeinginan untuk melaksanakansesuatu dengan mempergunakan tanganku. Karena "ang jadi sumber keangkuhanku"ang sebenarn"a adalah ken"ataan bah#a aku tidak dimengerti orang lain% maka akutidak pernah dihadapkan pada keinginan untuk mengutarakan sesuatu dan membuatorang lain memahami tentang apa "ang kuketahui. +ku beranggapan bah#a hal6hal

    "ang dapat dilihat orang lain bukanlah jadi bagianku. Kesun"ianku makin lama makingemuk bagai babi. Tiba6tiba ingatanku hinggap pada sebuah peristi#a men"edihkan"ang pernah terjadi di kampung kami. $iarpun sebetuln"a aku tidak pun"a sangkut pautapa pun dengan kejadian itu% aku tidak bisa melepaskan diri dari perasaan "ang jelassekali menekankan bah#a aku terlibat dalamn"a.$erkat peristi#a itu% sekaligus aku dihadapkan pada segala6galan"a. ada hidup% padakenikmatan sah#at% pada pengkhianatan% pada dendam dan asmara > "a% pada segala"ang mungkin ada di dunia ini. Dan ingatanku cenderung untuk mengingkari danmelupakan unsur "ang luhur "ang tersembun"i dalam kesemuan"a ini. BBB Dua rumahdari rumah pamanku tinggal seorang gadis cantik. !aman"a *iko. Matan"a besar dan

    bening. Mungkin karena keluargan"a ka"a maka sikapn"a tinggi hati. $iarpun orang

    sangat sekali menghargain"a% kita tidak bisa menduga6duga apa "ang ia fikirkan jika ia

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    5/138

    lagi sendiri. *iko mungkin sekali masih pera#an% tapi perempuan6perempuan "angdengki mempergunjingkann"a dan mengatakan bah#a rupan"a mulai mirip perempuanmandul. ,egera setelah tamat ,ekolah Menengah erempuan tingkat pertama% *ikomenjadi pera#at sukarela di 7umah ,akit +ngkatan 5aut Mai;uru. 7umah sakit itu

    letakn"a tidak jauh% hingga ia dapat pergi ke pekerjaann"a naik sepeda. Ia harusmelapur pagi6pagi sekali% hingga ia berangkat dari rumah #aktu subuh. kira6kira dua

    jam sebelum aku berangkat ke sekolah. ada suatu malam aku tenggelam dalamlamunan murung% dan memba"angkan tubuh *iko. Malam itu aku tidak bisa udurn"en"ak% hingga #aktu hari masih gelap% aku turun dari tempat tidur% lalu mengenakansepatu olahraga dan pergi keluar% masuk ke dalam kekelaman pagi hari musim panas.Malam itu bukanlah kali pertama aku memba"angkan tubuh *iko pada diriku sendiri.,esuatu "ang kadang6kadang muncul dalam fikiranku lambat laun menetap. Tubuh*iko% "ang seakan6akan merupakan penggumpalan fikiranku ini% men"elam ke dalamsuatu ba"ang6ba"ang murung "ang sekaligus putih dan melenting< ia mengental dalam

    bentuk daging "ang harum. Jika aku memba"angkan tubuhn"a% aku dapat merasakan

    kehangatan pada jariku. +ku pun mengenangkan kelentingan "ang akan men"ambutjari6jariku dan juga bau harum "ang mirip bau tepung sari. +ku berlari terus sepanjangjalan dalam kekelaman subuh. $atu6batu tidak membuat aku kehilangan keseimbangandan kekelaman dengan bebas membuka jalan di depanku. +ku sampai ke suatu tempat"ang melebar dan menuju sebuah dusun kecil -asuoka. Di sana tumbuh sebatang pohonke"aki besar. $atang pohon ke"aki itu basah karena embun. +ku bersembun"i di ba#ah

    pohon itu menunggu sepeda *iko datang dari arah kampung. +ku tidak tahu apa "anghendak kulakukan setelah menunggu itu. +ku datang berlari ke situ sampai kehabisannafas% tapi kini setelah aku beristirahat dalam kelindapan pohon ke"aki aku sendiri tidaktahu apa "angmau kuperbuat. +ku sudah terlalu lama hidup terlepas dari dunia luar% dankadang6kadang aku mengira% begitu aku melompat ke dunia luar% maka segalan"a akanmudah dan segalan"a jadi mungkin. !"amuk menggigit kakiku. +ku mendengar a" am

    berkokok di sana6sini. +ku memandang dengan tajam ke ujung jalan. Di kejauhantampak sesuatu "ang putih dan samar6samar. Kukira itu adalah #arna pagi% tapin"atan"a *iko. la menaiki sepedan"a. 5ampun"a din"alakan. ,epeda itu meluncurtanpa suara. +ku berlari keluar dari balik pohon ke"aki itu lalu berdiri menghadangsepeda itu. ,epeda berhenti di depanku. 5alu aku merasa diriku berobah jadi batu.Kemauanku% keinginanku > semuan"a jadi batu. Dunia luar kehilangan hubungandengan dunia dalamku% lalu mulai kembali mengepung aku dan mengambil bentuk#ujud "ang jelas. @+ku@ "ang tadi men"elinap dari rumah pamann"a% "ang telahmengenakan sepatu olahraga putih dan berlari sepanjang jalan ini dalam gelap fajar

    hingga sampai ke ba#ah pohon ke"aki > @si aku@ itu han"a membuat batinn"a sendirilari ke mari dengan kecepatan penuh. Di atap6atap kampung "ang sosok hitamn"a kinimuncul dalam kegelapan pagi% di pohon6pohon hitam% di puncak $ukit +oba "anghitam% "a% bahkan di tempat di mana *iko kini berdiri di hadapanku% "ang ada han"aketiadaan arti "ang lengkap dan mengerikan. ,esuatu telah menganugerahkan ken"ataan

    pada segalan"a ini tanpa menunggu ikut sertan"a aku< dan ken"ataan gelap "angbukan kepaJang besar dan tak pun"a arti ini% diberikan padaku. dipaksakan padaku.dengan sesuatu kekuatan "ang sampai saat itu belum pernah kusaksikan. ,ebagai biasa%aku merasa bah#a satu6satun"a "ang dapat men"elamatkan aku dari keadaan itu% han"akata6kata. Ini adalah suatu kesalahfahamanku "ang khas. ada saat diperlu6kantindakan% aku tenggelam dalam kata6kata< karena kata6kata begitu susah keluar dari

    mulutku hingga aku begitu sibuk dengann"a dan dengan demikian lupa pada tindakan

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    6/138

    sama sekali. +ku merasa bah#a tindakan "ang merupakan Isesuatu "ang mengagumkandan serba beragam% harus disertai oleh kata6kata "ang sama mengagumkan dan samaserba ragamn"a. +ku tidak menatap apa pun jua. +ku ingat% *iko mula6mula ketakutan%tapi setelah ia mengetahui diriku% ia han"a melihat ke mulutku. Kukira% ia melihat ke

    lbbang gelap kecil kon"ol itu% lobang kecil "ang buruk rupa dan penuh kotoran 6bagaisarang he#an6he#an kecil di tengah padang. dan "ang kini mengerut6ngerut tanpa artidalam caha"a pertama sinar pagi > ia han"a melihat ke mulutku. Dan setelah merasa

    puas% karena tidak satu kekuatan pun "ang akan muncul dari mulut itu "ang bisamenghubungkan aku dengan dunia luar% ia merasa lega. @+duhA@ katan"a. @+da6ada saja"ang kaulakukan. =rang gagap seperti kauA@ ,uara *iko memba#a kesegaran dankesopanan angin pagi. Ia membiin"ikan lonceng sepeda lalu kembali menaikkan kaki keatas pedal. Ia bersepeda mengitari aku% seperti mengelakkan sebuah batu di tengah jalan.$iarpun tidak ada orang lain% *iko dengan marah membun"ikan lonceng sepedan"a

    berulang kali% dan sambil menjauh aku dapat mendengar bun"i itu menggema diseberang padang6padang jauh. Malam itu% sebagai hasil pengaduan *iko% ibun"a datang

    ke rumah pamanku. amanku "ang biasan"a begitu ramah% memaki aku dengan kasarsekali. :aktu itu aku mengutuk *iko dan mendoakan supa"a dia mati< beberapa bulankemudian kutukan itu terlaksana. ,emenjak itu aku "akin sekali akan kekuatan kutukan.,iang malam aku mendoakan supa"a *iko mati. +ku ingin supa"a orang "angmen"aksikan kehinaanku hilang. Jika tidak ada lagi saksi% maka aibku akan terhapusdari permukaan bumi. =rang lain adalah saksi semua. Jika tidak ada orang lain% rasamalu tidak akan lahir di dunia ini. +pa "ang tampak padaku dalam pandangan *iko% di

    balik matan"a "ang bercaha"a bagai air dalam caha"a pagi "ang kelam% adalah duniaorang lain > "aitu% dunia orang lain "ang tidak akan pernah membiarkan kita dan "angselalu siap jadi seja#at dan saksi kejahatan kita. =rang lain harus dihancurkan semua.,upa"a aku dapat menghadapi matahari se#ajarn"a% maka dunia sendiri harusdihancurkan . . . Dua bulan setelah *iko mengadukan aku% ia mengundurkan6diri dari

    pekerjaann"a di 7umah ,akit +ngkatan 5aut dan tinggal di rumah. Di kampungterdengar bermacam6macam cerita burung. 5alu% pada akhir musim gugur% terjadilahkecelakaan itu. Kami tidak pernah mengira bah#a seorang disertir dari +ngkatan 5autakan bersembun"i di kampung kami. ada suatu hari% kira6kira tengah hari seoranganggota kempei6tai > polisi militer > datang ke kantor kampung kami. Tapikedatangan kempei bukanlah hal "ang jarang terjadi dan karena itu orang tidakmemberikan perhatian khusus pada kunjungan itu. 4ari itu adalah hari "ang cerahmenjelang akhir =ktober. ,eperti biasa aku mengikuti pelajaran di sekolah% sudah itumen"elesaikan pekerjaan rumahku di malam hari lalu bersiap6siap hendak tidur. :aktu

    mau mematikan lampu% aku memandang ke luar jendela dan mendengar orang berlariandi jalan kampung< mereka kedengarann"a terengah6engah bagai seka#anan anjing. +kuturun. $ibi dan aman sudah bangun dan kami semua keluar bersama6sama. ,alahseorang ka#an sekolahku berdiri di pintu masuk rumah. Matan"a terbuka sebesar6

    besarn"a karena kaget. @Kempei baru saja menangkap *iko%@ teriakn"a pada kami. @Diasekarang di sana. Mari kita lihatA@ +ku mengenakan sandalku% lalu berlari. Malam ituadalah malam terang bulan "ang indah dan di sana6sini di sa#ah6sa#ah "ang barudipanen tumpukan6tumpukan padi membuat ba"ang6ba"ang "ang jelas di tanah. Di

    balik setumpuk pepohonan aku dapat melihat gerakan6gerakan sekumpulan sosok hitam.*iko duduk di tanah mengenakan baju hitam. :ajahn"a pucat pasi. ,ekelilingn"a

    berdiri beberapa orang kempeitai dan orang tuan"a. ,alah seorang kempei itu

    memegang sesuatu "ang mirip dengan kotak makanan sambil berteriak6teriak. +"ah

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    7/138

    *iko memaling6kan muka dari sebelah ke sebelah% sekali mint a maaf pada kempei itu%sekali men"esali anakn"a. Ibun"a bersimpuh di atas tanah sambil menangis. Kamimenonton kejadian itu dari ujung sa#ah. Jumlah penonton makin lama makin ban"akdan bahu 6mereka bersentuhan tanpa suara dalam kelam. Di atas kepala kami tergantung

    bulan% begitu kecil% seolah6olah ia baru diperas. Ka#an sekolahku membisikkanpenjelasan ke telingaku. 7upa6rupan"a *iko sudah pergi diam6diam dari rumahn"amemba#a kotak berisi makanan dan bermaksud untuk pergi ke kampung sebelah tatkalaia ditangkap oleh kempei "ang sudah siap menghadangn"a. Jelas ia bermaksudmemberikan kotak berisi makanan pada disertir itu. *iko menjadi akrab dengan disertiritu #aktu ia masih bekerja di 7umah ,akit +ngkatan 5aut hasil dari keakraban ini% *ikomengandung% lalu dikeluarkan. Kempei sekarang lagi menan"ai dia tentang tempat

    persembun"ian disertir itu% tapi *iko tetap duduk tanpa bergeser biar sejari pun dantetap berkeras kepala tidak mau bicara. ,ementara aku% aku han"a dapat menatap #ajah*iko tanpa mengerdip6ngerdipkan mata. la kelihatan seperti seorang perempuan gila"ang tertangkap. Dalam caha"a bulan #ajahn"a membisu. ,ampai saat itu belum pernah

    aku melihat #ajah "ang begitu penuh dengan ketengkaran. +ku mengira% bah#a#ajahku adalah #ajah "ang ditolak oleh dunia% tapi kini #ajah *iko menolak dunia.1aha"a bulan tertumpah tanpa kasihan ke atas keningn"a% matan"a% tulang hidungn"a%

    pipin"a tapi #ajahn"a "ang kaku han"a disapu oleh caha"a. ,ekiran"a ia menggerakkanmata atau mulutn"a% biarpun sedikit% maka dunia "ang ingin ia tolak% akan menanggapiini sebagai is"arat untuk masuk bergelombang ke dalam dirin"a.+ku memandang nanap sambil menahan nafas. +ku memandang pada sebuah #ajah"ang ri#a"atn"a dihentikan pada titik ini% dan "ang tidak mengungkapkan apa pun jua

    baik mengenai kelampauan maupun keakanan. Kadang6kadang #ajah seperti itu kitalihat pada tunggul ka"u "ang baru ditebang. $iarpun penampang pohon itu masih

    ber#arna segar dan muda% di saat itu semua pertumbuhan berhenti sudah< ia tersingkapbagi angin dan matahari% terhadapn"a ia mesti tak membukakan diri< ia tiba6tibadiungkapkan pada sebuah dunia "ang aslin"a bukan dunian"a > dan pada &'

    penampang ini "ang dilukis oleh urat6urat ka"u "ang indah% kita melihat sebuah #ajah"ang aneh. ,ebuah #ajah "ang dihadapkan begitu rupa kepada dunia ini supa"a iamenolak6n"a . . . :aktu itu aku teringat% bah#a tidak akan pernah lagi ada saat% baikdalam hidup *iko maupun dalam hidupku sendiri% si penonton% di mana #ajahn"amemperoleh kecantikan seperti pada saat itu. Tapi umur kecantikan itu tidak selamaseperti mula6mula kukira. Karena perobahan tiba6tiba terjadi pada #ajahn"a "ang cantikitu. *iko bangkit. +ku merasa seolah6olah saat itu ia keta#a. +ku seakan6akan merasadapat melihat gigin"a "ang putih berkilauan dalam caha"a bulan. +ku tidak bisa

    bercerita lebih ban"ak tentang perobahan ini< karena% #aktu *iko berdiri% maka#ajahn"a menjauh dari caha"a bulan dan tenggelam dalam ba"ang6ba"ang pepohonan.,a"ang sekali aku tidak dapat melihat perobahan "ang terjadi pada *iko pada saat iamemutuskan untuk ber6khianat. ,ekiran"a aku sempat melihat semuan"a sampai ke

    perincian "ang paling kecil% mungkin dalam diriku tumbuh kesediaan untukmemberikan maaf pada orang% suatu ke6sediaan "ang akan dapat memaafkan segalamacam keburukan. *iko menunjuk ke arah gua Gunung Kahara di kampung sebelah.@+h% jadi ia ada di Kuil Kongo6A@ teriak kempei itu. 5alu aku diresapi oleh suatukegembiraan seperti pada anak6anak "ang berpesta. Kempei itu memutuskan membagirombongann"a menjadi beberapa kelompok% lalu mengepung Kuil Kongo dari segalaarah. enduduk kampung diminta agar membantu. $ersama beberapa orang anak aku

    mengikuti kelompok pertama. *iko berjalan di depan kami sebagai C penunjuk jalan.

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    8/138

    +ku heran melihat ketabahan "ang diperlihat6kan langkah6langkahn"a #aktu ia berjalanmendahului kami men"usuri jalan setapak "ang diterangi bulan% didampingi olehkempei. Kuil Kongo itu sebuah tempat "ang mas"hur. Ia didirikan di sebuah guagunung kira6kira lima belas menit perjalanan dari dusun -asuoka dan terkenal karena

    pohon ka"a "ang ditanam ojeh angeran Takaoka dan karena pagoda bertingkat tiga"ang indah dan kata orang dibangun oleh 4idari Jingoro. ada #aktu musim panaskami sering pergi ke sana untuk mandi di pancuran di balik bukit. Dinding kuil utamaterle,fek di pinggir sungai. 7umput pampas tumbuh dengan tebaln"a pada bungkah6

    bungkah tanah "ang pecah dan bulir6bulirn"a "ang ber#arna putih bersinar terangdalam kelam. Dekat gerbang kuil utama itu sasanEua sedang berbunga. 7ombongankami berjalan men"usuri sungai tanpa suara. $alai Kuil Kongo berada di atas kami. Jika

    jembatan ka"u balok kita seberangi maka pagoda bertingkat tiga itu akan berada disebelah kanan< di sebelah kiri terbentang hutan dengan dedaunan musim gugur dan dikedalaman pepohonan itu menjulang tangga berjumlah seratus lima "ang tertutup lumut.Tangga itu dibuat dari batu cadas dan licin sekali. ,ebelum men"eberangi jembatan

    ka"u balok itu% kempei berpaling ke belakang dan memberi is"arat supa"a rombongankami berhenti. Menurut kata orang dahulu di sini ada sebuah gerbang De#a "angdibangun oleh pemahat6pemahat termas"hur *nkei dan Tankei. 5epas batas ini% bukit6

    bukit 5embah Kujuku termasuk #ila"ah Kuil Kongo. Kami menahan nafas. Kempeimen"uruh *iko jalan terus. Ia men"eberangi jembatan ka"u balok itu sendiri dansetelah beberapa saat kami men"usul. $agian ba#ah tangga batu itu terbungkus dalam

    ba"ang6ba"ang% tapi "ang di sebelah atas bermandikan caha"a bulan. Kamimen"embun"ikan diri di sana6sini di antara anak tangga terba#ah tangga itu. Dedaunanmulai mengambil #ama karat musim gugur% tapi dalam caha"a bulan semuan"akelihatan hitam. $alai utama Kuil Kongo berada di puncak tangga itu. Dari situ adasebuah beranda menuju sebuah balai kosong% "ang kelihatann"a seolah6olah dirancanguntuk pertunjukan tari6tarian Kagura "ang suci. $alai kosong ini dibangun denganmencontoh panggung Kuil Ki"omi;u2 ia menjorok ke atas bukit dan ditopang dari

    ba#ah dengan sejumlah tiang dan palang6palang "ang saling berhubungan. $alai%beranda dan rangka ka"u "ang menopangn"a kini sudah hisuh oleh angin dan hujan.,emuan"a itu berkilat putih bersih bagai kerangka. Jika dedaunan telah beroleh #amaIengkap musim gugur% corakn"a "ang merah akan berpadu dengan indah sekali dengan

    bangunan putih bagai kerangka ini< tapi pada #aktu malam rangka ka"u "ang sudahputih itu% kelihatan penuh rahasia dan memukau dalam caha"a bulan. Disertir itu rupa6rupan"a men"embun"ikan diri dalam balai di atas panggung. Kempei bermaksudmenangkapn"a dengan mempergunakan *iko sebagai umpan. Kami% para saksi

    penangkapan "ang segera akan terjadi% men"embun"ikan diri dan menahan nafas.$iarpun udara dingin malam akhir bulan =ktober memeluk aku% pipiku rasan"aterbakar. *iko menaiki keseratus lima anak tangga batu cadas itu% seorang diri. +ngkuh

    bagai perempuan gila. 7aut #ajahn"a "ang putih dan cantik menonjol antara bajuhitamn"a dan rambut hitamn"a. CC Di tengah6tengah bulan dan bintang% di tengah6tengah a#an malam% di tengah6tengah bukit6bukit% "ang berbatasan dengan langit%dengan sosok pohon6pohon sedar runcingn"a "ang indah% di tengah6tengah bacak6bacak

    bulan "ang berbintik6 bintik% di tengah6tengah gedung6gedung kuil "ang menjulangputih kemilau lepas dari kegelapan sekitarn"a > di tengah6tengah semua ini% akumabuk oleh kecantikan "ang jernih dari pengkhianatan *iko. Gadis itu memang pantasuntuk menaiki tangga putih itu seorang diri% dengan bangga membusungkan dada.

    engkhianatann"a sama dengan bintang dan bulan dan pohon sedar "ang berpucuk

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    9/138

    runcing. Dengan kata lain% dia hidup dalam dunia "ang sama seperti kami% para saksi2dan dia menerima alam "ang mengitari kami semua. Dia menaiki tangga itu sebagaiutusan kami. Dan aku terpaksa berfikir dengan nafas sesak2 @Dengan pengkhianatann"aitu ia akhirn"a juga menerima aku. Kini ia milikkuA@ ada titik tertentu% apa "ang kita

    sebut peristi#a% menghilang dari ingatan kita. *iko "ang menaiki keseratus lima anaktangga batu berlumut itu tetap tinggal dalam penglihatanku. +ku merasakan seolah6olahia menaiki anak6anak tangga itu untuk selama6laman"a% tak berkeputusan. Tapi mulaidari titik itu% ia mulai berobah sama sekali. Mungkin karena *iko "ang menaiki tanggaitu mengkhianati aku% mengkhianati kami% sekali lagi. Mulai dari titik itu% ia tidak lagimenolak dunia secara keseluruhan. Juga tidak ia terima secara keseluruhan. Iamen"erahkan diri pada tertib kehangatan hati semata< ia merendahkan dirin"a ke tingkatseorang #anita "ang telah memberikan dirin"a han"a pada satu orang lelaki. =lehkarena itulah maka aku bisa mengingat apa "ang terjadi sesudah itu% seolah6olah iamerupakan sebuah C/ gambaran "ang dilukiskan dalam sebuah lito kuno. *ikomen"usuri beranda lalu memanggil ke dalam% ke kegelapan balai kuil. ,osok tubuh

    seorang laki6laki muncul. *iko mengatakan sesuatu padan"a. =rang itu membidikkansepucuk pistol ke arah tangga batu lalu menembak. Tembakan balasan kempei datangdari sebalik semak "ang terdekat. 5elaki itu sudah siap untuk menembak lagi #aktu*iko berbalik ke arah beranda dan mulai melarikan diri. 5elaki itu melepaskantembakan beberapa kali berturut6turut ke punggung *iko. *iko rebah. 5elaki itumengarahkan mulut pistol ke pelipisn"a sendiri lalu menembak sekali lagi. Mula6mulakempei% sesudah itu semuan"a berlari naik tangga menuju kedua ma"at itu. +ku tinggaltenang bersembun"i dalam ba"ang6ba"ang dedaunan musim gugur. 7angka ka"u putihkuil itu% "ang disusun bertumpuk6tumpuk ke segala arah% menjulang di atas kepalaku.,uara telapak orang men"usuri lantai papan beranda di atasku berkurang perlahan6lahan. 1aha"a suluh "ang silang6men"ilang% mele#ati terali beranda dan mengenaidahan6dahan keka"uan "ang berdaun merah. ,atu6satun"a perasaanku ialah bah#asemuan"a ini ber6langsung pada masa "ang sudah lama lampau. =rang6orang "ang

    berkulit tebal baru kaget kalau mereka sudah betul6betul melihat darah. Tapi pada saatdarah ditumpahkan% tragedi itu sudah selesai. +ku tertidur. :aktu aku bangun% kulihatsemua orang sudah pergi. Mereka rupa6rupan"a sudah lupa padaku sama sekali. *dararamai dengan kicau burung% dan matahari pagi bersinar langsung menembus dedaunan

    pepohonan "ang ada di sekitarku. Gedung kerangka "ang berada di atasku seolah6olahhidup kembali setelah matahari menerangin"a dari ba#ah. Dengan tenang dan banggakuil itu menjorokkan balai kosongn"a ke dalam lembah "ang CF penuh daun merah.+ku berdiri menggigil% lalu menggosok6gosok badanku untuk memperbaiki jalan

    darahku. 4an"a kedinginan "ang tinggal dalam tubuhku. ,atu6satun"a "ang tinggalialah rasa din gin. BBB ,elama liburan musim semi tahun berikutn"a% +"ah datangberkunjung ke rumah aman. Ia mengenakan jubahn"a di luar seragam orang sipildalam masa perang. Ia mengatakan% bah#a ia mau mengajak aku ke K"oto untuk

    beberapa hari. en"akit lama +"ah kelihatan makin parah dan aku terkejut melihatkeadaann"a "ang kian memburuk. $ukan han"a aku% tapi aman dan $ibi% semuan"a

    berusaha membujuk +"ah supa"a jangan melakukan perjalanan itu% tapi ia tak maumenghiraukan kami. ,etelah kurenung6renungkan kemudian% aku sadar bah#a +"ahingin memperkenalkan aku pada endeta Kepala Kuil Kencana selama ia masih hidup.Tentu saja berkunjung ke Kuil Kencana adalah sesuatu "ang sudah bertahun6tahunkumimpikan% tapi aku tidak senang bepergian dengan +"ah% "ang dengan segala

    usahan"a "ang tabah% pasti memberikan kesan pada setiap orang "ang melihatn"a

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    10/138

    bah#a ia sakit keras. Dengan makin dekatn"a #aktu bagiku untuk berhadap6hadapandengan Kuil Kencana "ang belum pernah kulihat itu% dalam diriku timbul semacamkeraguan. +pa pun "ang terjaJ5"ang paling penting ialah Kuil Kencana itu harusH ituaku mempertaruhkan segalan"a bukar< ob"ektif kuil itu sendiri% tapi lebih lagi

    memba"angkan keindahann"a. +ku sudah diberi tahu segala6galanj dengan KuilKencana itu% artin"a sejauh "ang bisa dimengerti oleh seorang anak seumur aku. Dalamsebuah kitab tentang seni kubaca penjelasan berikut tentang sejarah kuil itu. @+s"ikaga-os"imitsu (&/3 > &F3) mengambil alih kediaman keluarga ,aionji dan merobahn"amenjadi sebuah gedung "ang besar sekali. Gedung u tarn an" a berisikan bangunan6

    bangunan $udhis% seperti misaln"a tempat benda6benda keramat% 7uang +pi ,uci%7uang engakuan dan 4osui6in< dan bagian6bagian "ang bisa didianii seperti ,"inden%7uang ara $arrgsa#an% 7uang ertemuan% Menara Tenk"o% menara kecil Kolioku%7uang I;umi dan +njungan Kansetsu. 7uang $enda Keramat adalah ruang "angdibangun paling teliti dari semua gedung itu dan inilah "ang kemudian disebut KuilKencana. ,ulit sekali untuk menentukan sejak kapan ia untuk pertama kalin"a diberi

    nama Kuil Kencana% mungkin sekali setelah erang =jin (&F 6 &F). ada ;aman$ummei (&F' > &F3) nama ini sudah menjadi nama "ang biasa dipakai. @KuilKencana itu sebuah bangunan menara bertingkat tiga "ang menghadap sebuah telagasebuah taman% Kolam K"oko. Mungkin sekali bangunan ini sudah diselesaikan kira6kiradalam tahun kelima =ei (&/'3). Kedua tingkat ba#ah dibangun menurut ga"a s"inden6;ukuri arsitektur dalam negeri dan dilengkapi dengan kisi6kisi lipat% tapi tingkat palingatas terdiri dari ruang berukuran delapan belas kaki dibangun dengan ga"a en "angmurni. +tapn"a "ang terbuat dari kulit ka"u sipres% dibuat dalam ga"a hokei6;ukuri dandimahkotai dengan seekor burung funiks emas6tembaga. 7uang Tsuri dengan atap

    berbentuk anjung menonjol keluar menghadap ke telaga dan meniadakan kesenadaanseni bangunan lain di sekitarn"a. +tap Kuil Kencana itu melandai sedikit dan terbuatdari ka"u "ang berurat6urat halus. C 7angkan"a ringan dan anggun. Inilah kar"aagung arsitektur taman% di mana ga"a tempat tinggal dibangun sesuai dengan ga"a$udhis. Dengan demikian kuil ini mengungkapkan selera +s"ikaga -os"imitsu "angmenerima kebuda"aan Istana Kaisar se penuh hati dan "ang serasi sekali dengansuasana ;aman itu. @,etelah kematian -os"imitsu% 7uang Kita"ama dijadikan biara ensesuai dengan kehendak -os"imitsu dan disebut sebagai 7okuonji. Kemudian

    bangunan6bangunan ini dipin6dahkan ke tempat lain atau dibiarkan lapuk.Karena nasib baik% Kuil Kencana tetap utuh . . .@ $agai bulan "ang tergantung di langitmalam% Kuil Kencana itu dibangun bagai perlambang dari masa kegelapan. =leh karenaitu perlulah bagi Kuil Kencana impianku untuk dira#aki oleh kegelapan dari semua

    arah. Dalam kegelapan ini tiang6tiang gedung "ang indah dan ramping itu tetirahdengan tenang dan mantap% dan memancarkan suatu caha"a guram dari dalam. +pa punkata6kata "ang disampaikan orang pada Kuil Kencana itu% ia harus tetap berada di sanadengan hening% memperagakan bangunann"a "ang rapuh pada mata dunia danmenahankan kegelapan "ang men"ungkupn"a. +ku juga sering memikirkan burungfuniks emas6tembaga "ang memahkotai atap Kuil Kencana itu dan tetap sepertisediakala setelah bertahun6tahun dihadapkan pada cuaca. $urung emas ajaib ini tidak

    pernah berkokok di #aktu fajar% tidak pernah mengepak6ngepakkan sa"ap > "a% bahkantak sangsi lagi ia sendiri sudah lupa sama sekali bah#a ia seekor burung. ,ungguhpun

    begitu tidaklah benar kalau kita katakan bah#a burung itu tidak menimbulkan kesanburung "ang sedang terbang. $urung lain terbang di udara% tapi funiks emas ini terbang

    abadi mengatasi #aktu dengan sa"apn"a "ang berkilauan. :aktu telah memukul sa"ap

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    11/138

    itu. :aktu memukul sa"ap lalu mengambang surut. ,upa"a terbang% funiks itumembatu% dengan tatapan amarah di matan"a% sambil menegakkan sa"apn"a ke atas%mengipas6ngipaskan bulu ekom"a% dan mengunjurkan kaki emasn"a "ang agung dengan

    berani sekali. Kalau pikiranku sudah mengarah ke situ% maka Kuil Kencana itu kelihatan

    olehku bagai sebuah kapal "ang indah menempuh lautan #aktu. Kitab6kitab senimen"ebut @gedung6gedung berangin dengan dhiding tak memadai@% dan ini jugatergambar oleh kha"alku dalam bentuk sebuah kapal. Telaga "ang dihadapi oleh kapal

    pesiar "ang rumit dan bertingkat tiga ini dapat dianggap sebagai lambang laut. KuilKencana itu telah menempuh jalann"a dalam malam "ang luas. erjalanan "angakhirn"a tidak bisa diketahui. ada siang hari% kapal aneh ini menjatuhkan jangkarn"adengan sikap polos dan memberikan dirin"a untuk ditonton oleh orang ban"ak< tapi jikamalam datang% gelap "ang melingkupin"a memberikan pada kapal ini suatu kekuatan

    baru lalu ia berla"ar% dengan atap "ang berkibar6kibar bagai la"ar besar. Tidaklahberkelebihan kalau dikatakan bah#a masalah pertama "ang kuhadapi dalam hidupkuialah masalah keindahan. +"ahku han"a seorang pendeta desa "ang bersahaja% miskin

    dalam perbendaharaan kata% dan ia mengajarkan padaku% bah#a @di dunia ini tidak ada"ang seindah Kuil Kencana.@ Kalau kuingat bah#a keindahan telah turun ke dunia initanpa kuketahui% aku merasa gelisah dan kesal. Kalau keindahan betul ada makahidupku sendiri adalah sesuatu "ang terasing dari padan"a. Tapi bagiku Kuil Kencanaitu tidak pernah han"a sekadar gagasan. Gunung6gunung men"embun"ikann"a dari

    penglihatanku% tapi jika aku ingin memandang% kuil itu C3 selalu ada di sana untukkukunjungi dan kulihat. Jadi keindahan adalah suatu benda "ang dapat kita sentuhdengan jari% "ang dapat dipantulkan dalam mata dengan jelas. +ku tahu dan aku "akin%

    bah#a di tengah6tengah semua perobahan dunia% Kuil Kencana itu akan tetap aman dantidak berobah. Kadang6kadang aku menganggap Kuil Kencana itu sebagai sebuah hasilkar"a "ang kecil dan rapuh "ang dapat kugenggam dalam tanganku< juga% kadang6kadang aku mengingatn"a sebagai sebuah katedral "ang besar dan menakutkan "angmembubung ke udara tanpa batas. ,ebagai anak kecil aku tidak memba"angkankeindahan sebagai sesuatu "ang besar atau kecil% tapi di antara keduan"a. 4ingga kalauaku melihat sekuntum kembang musim panas "ang kecil dan mandi embun% "angseolah6olah luput dari caha"a% mereka kurasakan indah bagai Kuil Kencana. Dan jikaa#an hitam mengandung halilintar bermukim dengan perkasa di balik bukit% denganhan"a pinggirann"a "ang men"ala seperti emas% maka kecemerlangann"a mengingatkanaku pada Kuil Kencana. +khirn"a begitu rupa hingga kalau aku melihat #ajah "angcantik% maka kesamaan ini terlintas lagi dalam kepalaku2 @cantik bagai Kuil Kencana.@erjalanan itu men"edihkan. Kereta Mai;uru bertolak dari Mai;uru $arat menuju K"oto

    mele#ati +"abe dan berhenti di semua stasiun kecil seperti Makura dan *esugi.Gerbong kotor% dan #aktu kami sampai ke Jurang 4o;u dan kereta mulai memasukitero#ongan satu demi satu% maka tanpa ada ampun asap masuk ke dalam gerbonghingga +"ah batuk terus6menerus. Keban"akan penumpang pun"a hubungan dengan+ngkatan 5aut. Gerbong kelas tiga penuh dengan keluarga "ang pulang habismengunjungi bintara6bintara% pelaut dan pekerja6pekerja gudang senjata "angditugaskan di Mai;uru. C' +ku melihat ke langit musim semi "ang bera#an dan

    ber#arna timah le#at jendela. +ku memandang pada jubah "ang dipakai +"ah di luarseragam sipiln"a. dan ke dada seorang per#ira muda "ang kekar% "ang seolah6olah membusung sepanjang bans kancing6kancing bajun"a "ang disepuh. +ku merasaseolah6olah ditempatkan antara kedua orang itu. Tidak lama lagi% jika umurku sudah

    cukup maka kau akan dipanggil masuk tentara. Tapi aku tidak pasti% bah#a biarpun aku

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    12/138

    dipanggil% apa aku bisa hidup patuh pada ke#ajibanku bagai bintara "ang ada didepanku. endekn"a sekarang ini aku berada di antara dua dunia. $iarpun aku masihmuda% aku sadar di balik keningku "ang buruk dan tengkar% bah#a dunia maut "angdikuasai a"ahku dan dunia kehidupan "ang ditempati oleh orang6orang muda

    dipersatukan oieh peperangan. +ku sendiri mungkin sekali akan jadi seorang penengah.Jika aku te#as dalam peperangan% maka jelas bah#a tidak menjadi soal sedikit pun jua

    jalan "ang mana "ang kupilih di antara kedua jalan "ang kini terbentang depan mataku.+ku berusaha membantu a"ahku #aktu ia batuk. ,ekali6sekali aku melihat ,ungai 4o;usekilas di luar jendela. :arnan"a biru tua% hampir6hampir berat% bagai #ama sulfattembaga "ang dipergunakan dalam percobaan kimia. ,etiap kali kereta itu keluar daritero#ongan% Jurang 4o;u kelihatan atau tampak jauh sekali atau tak terkira6kiradekatn"a pada jalan kereta api. Dengan dikitari oleh batu6batu "ang hcin% ia memutarmesin bubutn"a "ang ber#arna biru tua terus6menerus. +"ah memba#a kepalan6kepalan nasi putih dalam kotak makanann"a dan ia merasa malu untuk membukan"a didepan orang lain dalam gerbong. @Ini bukan beras pasar gelap%@ katan"a. @Ini pembcrian

    / kebaikan hati jemaahku. +ku boleh memakann"a dengan rasa s"ukur dan gembira.@Ia bicara begitu rupa sehingga bisa didengar setiap orang dalam gerbong% tapi #aktu dia

    betul6betul mulai makan ia hampir6hampir tak sanggup menghabiskan satu kepalan nasi"ang kecil. +ku tidak merasa bah#a kereta tua penuh jelaga ini betul6betul menuju kota.+ku merasa ia menuju stasiun kematian. $egitu fikiran ini masuk ke dalam otakku%maka setiap kali kami mele#ati tero#ongan asap "ang memenuhi gerbong itumen"ebarkan bau tempat pembakaran ma"at.$iar bagaimanapun% #aktu aku akhirn"a berdiri depan Gerbang ,omon 7okuonju%

    jantungku berdebar6debar. Kini aku akan melihat sesuatu "ang terindah di dunia ini.Matahari mulai turun dan bukit6bukit dicadari kabut. $eberapa pengunjung mele#atigerbang hampir6hampir pada saat "ang sama seperti aku dan +" all. Di sebelah kanangerbang kelihatan tempat lonceng% dikitari oleh kumpulan pohon6pohon pruim "angmasih berkembang. . ,ebatang pohon eik tua tumbuh di depan $alai *tama. +"ah

    berdiri di jalan masuk lalu minta i;in untuk masuk. endeta Kepala mengirimkan pesanbah#a ia lagi sibuk menerima tamu dan meminta supa"a kami mau menunggu sebentar.@Mari kita pergunakan kesempatan ini untuk melihat berkeliling dan meninjau KuilKencana%@ kata +"ah. +"ah rupan"a mau memperlihatkan padaku bah#a di tempat ini ia

    ban"ak sedikit pun"a pengaruh% lalu ia mencoba mele#ati pintu masuk pengunjungtanpa memba"ar karcis /& masuk. Tapi baik penjual karcis dan benda6benda keagamaanmaupun pemeriksa karcis di pintu sudah berganti semenjak +"ah s#ing datang

    berkunjung ke mari% kira6kira sepuluh tahun "ang lalu. @5ain kali kalau aku datang

    lagi%@ kata +"ah dengan air muka dingin% @mereka tentu sudah diganti lagi.@ Tapi akumerasa +"ah tidak lagi perca"a pada @lain kali@ ini. +ku berjalan tergopoh6gopohmendahului +"ah% hingga aku hampir6hampir berlari. +ku dengan sengaja berkelakuanseperti anak kecil "ang periang (han"a pada saat seperti itulah > han"a jika akumemperlihatkan tingkah6tingkah "ang disengaja > aku memberikan kesan seoranganak). Kuil Kencana "ang begitu kuimpi6impikan #aktu itu memperagakan seluruh

    bentukn"a padaku dengan cara "ang paling mengece#akan. +ku berdiri di pinggirTelaga K"oko dan di seberang air Kuil Kencana memperlihatkan bagian depann"adalam matahari tenggelam. ,osei tersembun"i jauh lebih ke kiri. Kuil Kencanamenjatuhkan ba"ang6ba"ang "ang sempurna di atas permukaan telaga% di managanggang dan daun6daun tetumbuhan air mengambang. $a"ang6ba"ang itu lebih cantik

    dari gedung itu sendiri. Matahari tenggelam membuat pantulan air beriak pulang6balik

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    13/138

    di pinggiran atap ketiga tingkat. Dibandingkan dengan caha"a "ang ada di sekitarn"a%pantulan belakang pinggiran atap itu terlalu cerah dan men"ilaukan< Kuil Kencana itumemberikan kesan padaku seolah6olah ia membengkokkan diri ke belakang denganangkuh. @$agaimana pendapatmu?@ tan"a +"ah. @Indah sekali% kan? Tingkat pertama

    disebut 4osui6in% "ang kedua 1hoondo% dan "ang ketiga Kuk"ocho.@ +"ah meletakkantangann"a "ang pen"akitan dan kurus itu pada bahuku. +ku merobah sudut

    pandanganku beberapa kali lalu membengkokkan kepalaku ke pelbagai arah. Tapi kuilitu tidak menimbulkan keharuan dalam diriku. Ia tidak lebih dari sebuah gedung

    bertingkat tiga% kecil% gelap% tua. $urung funiks "ang ada di puncak atap kelihatanseperti seekor gagak "ang hinggap di sana untuk beristirahat. Gedung itu tidak saja tidakindah kulihat% tapi aku malahan merasakan suatu kejanggalan dan kegelisahan. +pamungkin keindahan bisa begitu tidak indah seperti ini? ,ekiran"a aku seorang anak

    biasa "ang rendah hati dan tekun% maka aku akan men"esali kekuranganku untukmenghargai keindahan sebelum aku begitu cepat jadi putus asa. Tapi rasa perih karenamerasa diri ditipu oleh sesuatu "ang begitu kuharapkan menghilangkan semua

    pertimbang6anku. +ku berpendapat mungkin Kuil Kencana itu memakai semacamsamaran untuk men"embun"ikan keindahann"a "ang sebenarn"a. $ukankah masuk akal

    bah#a untuk melindungi diri dari orang ban"ak% keindahan itu menipu orang "angmengamatin"a? +ku harus mendekati Kuil Kencana itu< aku harus teliti semuan"a% detildemi detil% dan melihat hakikat keindahann"a dengan mataku. Karena aku han"a

    perca"a pada keindahan "ang dapat dilihat dengan mata% maka sikapku kala itu adalah#ajar sekali. Dengan sikap penuh hormat +"ah kini memba#a aku ke beranda terbuka4osui6in. Mula6mula aku memperhatikan model Kuil Kencana "ang dikerjakan dengan

    baik sekali dan disimpan dalam sebuah peti kaca. Model ini men"enangkan hatiku. Ialebih dekat pada Kuil Kencana impianku. :aktu mengamati gambar kecil Kuil Kencana"ang begitu sempurna dalam kuil besar itu sendiri% aku teringat pada serentetanhubungan "ang tinibul% jika sebuah jagat kecil ditempatkan // dalam jagat besar dan

    jika jagat "ang lebih kecil lagi ditempatkan dalam jagat kecil itu. *ntuk pertama kaliaku sanggup bermimpi. Tentang Kuil Kencana kecil "ang lebih kecil dari model ini< dantentang Kuil Kencana "ang jauh lebih besar dari gedung sebenarn"a > begitu besar%hingga ia membungkus dunia. Tapi aku tidak terus6menerus berdiri di depan model itu.$erikutn"a +"ah memba#a aku ke patung ka"u -os"emitsu% "ang merupakan sebuahkeka"aan nasional "ang terkenal. atung ini dikenal sebagai 7okuinden6Mici"oshi%sesuai dengan nama "ang diambil -oshimitsu #aktu ia mencukur kepalan"a. Juga inidalam mataku merupakan gambaran "ang tak lebih dari sesuatu "ang aneh% penuh abu%dan aku sama sekali tidak merasakan keindahan dalamn"a. ,elanjutn"a kami naik ke

    1hoondo% di tingkat dua untuk melihat lukisan loteng% "ang dicipfakan oleh KanoMasanobu% "ang memperlihatkan malaikat6malaikat lagi bermain musik. Di tingkatketiga% Kuk"ocho. aku melihat sisa6sisa daun emas "ang men"edihkan% "ang dulumelapisi seluruh bagian dalam. Dalamn"a pun aku tidak bisa menemui keindahan. +ku

    bersandar pada teralin"a "ang kecil lalu memandang ke ba#ah dengan fikiran lena% kekolam "ang kini lagi disinari matahari senja. ermukaan air kelihatan sebagai sebuahcermin% sebagai sebuah cermin tembaga kuno "ang diberi tahi perunggu< dan ba"ang6

    ba"ang Kuil Kencana jatuh langsung ke atas permukaan ini. 5angit senja terba"ang diair% jauh di ba#ah ganggang dan tetumbuhan air. 5angit berbeda dari "ang ada di ataskepala kami. 5angit itu jernih dan penuh dengan caha"a "ang teduh< dari ba#ah dandari dalam% ia menelan seluruh dunia bumi kita ini% dan Kuil Kencana tenggelam ke

    dalamn"a bagai sebuah jangkar besar dari emas murni "ang kini sudah jadi hitam

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    14/138

    karena karat. /F $apa Ta"ama Dosen% endeta Kepala kuil ini% adalah sahabat +"ah dulu#aktu mereka bersama6sama belajar di sebuah biara en. Mereka bermukim selama tigatahun di biara itu dan selama itu mereka tinggal bersama6sama. Kedua anak muda itumengikuti sekolah khusus di Kuil ,okoku ("ang juga didirikan di ba#ah ,hogun

    -os"imitsu) dan setelah mele#ati berbagai upacara kuno ma;hab en lama% merekadiangkat jadi pendeta. Tapi selain itu% aku mendengar dari $apa Dosen% lama kemudian%

    pada suatu #aktu% selagi ia bercakap6cakap dengan aku dengan hati riang% bah#aa"ahku dan dia tidak saja bersama6sama mele#ati masa6masa latihan "ang berat% tapi

    pada suatu malam setelah #aktu tidur mereka memanjat dinding biara bersama6samalalu pergi mencari perempuan lacur dan men"enang6n"enangkan diri.+"ah dan aku% setelah kami selesai meninjau kuil itu% kembali ke pintu masuk $alai*tama. Kami diantarkan melalui sebuah ruang "ang panjang dan luas sekali ke kantorendeta Kepala% "ang berada di perpustakaan besar "ang menghadap ke taman dengan

    pohon6pohon tusam tua "ang termas"hur. Di sana aku duduk lurus dan kaku dalamseragam sekolahku% tapi H"ah tiba6tiba kelihatann"a santai sekali. $iarpun a"ahku dan

    endeta Kepala itu dilatih di sekolah en "ang sama% lahiriah mereka sangat berbedasekali. +"ah kurus karena pen"akitn"a% kelihatan miskin% kulitn"a kering dan seperti

    bubuk. ,ebalikn"a $apa Dosen kelihatan seperti kue merah jambu. Di atas mejan"aterletak tumpukan bungkusan "ang belum dibuka% majalah6majalah% buku6buku dansurat6surat "ang dikirimkan dari seluruh pelosok negeri dan "ang memperlihatkan

    betapa makmurn"a kuil ini. Ia . mengambil gunting dengan jari6jarin"a "ang gemuk lalumembuka salah sebuah bungkusan. / @Kue kiriman orang dari Tok"o%@ demikian iamenjelaskan. @,ekarang ini jarang sekali kita bisa bertemu kue. Kabarn"a kedai6kedaitidak lagi mendapat pembagian dan semuan"a dikirim ke balatentara atau ke kantor6kantor pemerintah.@ Kami minum teh Jepang "ang nikmat sekali dan makan semacamkue kering $arat "ang belum pernah kumakan. Makin tegang aku makin ban"ak remah"ang jatuh dari kue itu ke atas celana hitamku "ang berkilat. +"ah dan endeta Kepalamelampiaskan kejengkelann"a karena tentara dan pejabat6pejabat han"a menaruh

    perhatian pada kuil ,"into dan tidak memperdulikan kuil $udha 6bukan saja tidakmemperdulikan. malah sebenarn"a mereka menindas2 lalu mereka membicarakan

    bagaimana cara terbaik untuk mengurus tata usaha kuil di masa depan. endeta Kepalaitu seorang "ang tarn bun. Memang #ajahn"a kerut6merut% tapi setiap kerut bolehdikatakan tidak memperlihatkan bekas. :ajahn"a bundar% tapi hidungn"a panjang%hingga kita mendapat kesan bah#a darah "ang mengalir dari dalamn"a entah bagaimanatelah membeku. $iarpun #ajahn"a kelihatan lapang% kepalan"a "ang dicukurmemberikan kesan sempit. Kita merasa seakan6akan semua da"an"a bertumpuk di

    kepala itu2 kepala itu mirip dengan kepala he #an. ercakapan kedua pendeta itu kinipindah pada masa6masa mereka sekolah bersama. +ku memandang ke ohon TusamKapal 5a"ar "ang ada di taman. ohon ini dibentuk dengan merendahkan cabang6cabang sebatang tusam besar dan kemudian mengikatn"a bersama dalam bentuk sebuahkapal% sedangkan ranting6ranting di haluann"a diarahkan ke tingkat "ang lebih tinggidari "ang lain6lainn"a. ,erombongan pengunjung rupa6rupan"a datang sejenak sebelum

    jam tutup dan aku bisa mendengar dengung suara datang dari arah / Kuil Kencana diseberang dinding. $un"i langkah dan suara mereka diserap oleh udara senja musimsemi< bun"i "ang mereka perdengarkan lembut dan berdengung% tanpa sudut6sudut "angtajam. 5alu #aktu langkah mereka kedengaran surut bagai pasang% langkah6langkah ituterasa olehku seperti bun"i langkah manusia "ang mele#ati bumi. +ku menatap funiks

    "ang ada di puncak Kuil Kencana< ia menghisap sisa6sisa caha"a senja. @,ekarang anak

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    15/138

    ini . . .@ #aktu mendengar kata6kata +"ah% aku berpaling padan"a. Dalam kamar "anghampir6hampir gelap itu% +"ah berhasil men"erahkan masa depanku pada $apa Dosen.@$arangkali aku tidak akan lama lagi hidup%@ kata +"ah. @+ku minta supa"a kau sediamengurus anak ini jika sudah sampai #aktun"a.@ $iarpun ia seorang rohania#an dan

    sudah biasa menghibur orang dalam keadaan seperti ini% $apa Dosen tidakmengucapkan kata6kata "ang menghibur buat persoalan ini tapi menja#ab denganringkas2 @$aiklah% aku akan mengurus dia.@ -ang betul6betul mengherankan aku% ialah

    bagaimana sesudah itu mereka saling bertukar lelucon tentang kematian berbagaipendeta terkenal. ,alah seorang daripadan"a mati sambil berkata2 @=h% aku tidak maumatiA@ -ang lain mengakhiri hidupn"a dengan kata6kata Goethe2 @Minta caha"aA@,edangkan pendeta termas"hur lainn"a rupa6rupan"a as"ik menghitung uang biarasampai saat ia menghembuskan nafas penghabisan. Kami diundang makan malam% "angoleh orang $udha disebut @obat@ dan sesudah itu6 disiapkan segala "ang diperlukansupa"a kami dapat menginap malam itu di biara. ,ehabis makan aku membujuk +"ahuntuk melihat Kuil / Kencana itu sekali lagi. Karena bulan sudah terbit. +"ah sangat

    sekali resah oleh pertemuann"a lagi dengan endeta Kepala itu setelah sekian tahun dania sudah lelah sekali< tapi #aktu ia mendengar aku bicara tentang Kuil Kencana% iakeluar bersama aku% sambil bernafas berat dan bertopang pada bahuku. $ulan naik dari

    pinggir6pinggir Gunung 0udo. $agian belakang Kuil Kencana menampung caha"an"a.Gedung itu seolah6olah melipat ba"ang6ba"angn"a "ang rumit dan gelap untuk akhirn"amen"ingkir dengan tenang< han"a bingkai jendela Kato di Kuk"ocho "ang membiarkan

    ba"ang6ba"ang bulan "ang licin men"elinap ke dalam gedung. Kuk"ocho tidakmemiliki dinding "ang baik% hingga caha"a bulan "ang pucat seolah6olah menemui

    permukimann"a di sini. Dari ulau +shi#ara kedengaran teriakan burung malam #aktumereka terbang ke kejauhan. Tangan +"ah "ang kurus di atas bahuku terasa beratmenekan. :aktu aku berpaling sekilas ke bahuku% kulihat dalam caha"a bulan bah#atangan +"ah sudah berobah menjadi kerangka. BBB ,etelah aku kembali ke -asuoka%Kuil Kencana "ang pada penglihatan pertama sangat mengece#akan aku% mulaimenumbuhkan keindahann"a dalam diriku dari ke hari% hingga akhirn"a ia jadi KuilKencana "ang jauh lebih indah daripada sebelum ia kukunjungi. +ku tidak< +isamengatakan di mana letak keindahan itu. 7upa6rupan"a apa "ang diasuh dalammimpiku kini sudah jadi ken"ataan dan kini pada gjlirann"a dapat dipergunakan sebagai

    pendorong untuk impian selanjutn"a.Kini aku tidak lagi mencari ilusi Kuil Kencana dalam alam dan dalam benda6benda"ang mengelilingi aku. ,elangkah demi selangkah Kuil Kencana itu mulai ber#ujudlebih dalam dan lebih kukuh dalam diriku. ,etiap tiangn"a% setiap jendela Kato% atapn"a%

    burung funiks di puncakn"a% mengambang dengan jelas di mataku% seolah6olah akudapat men"entuhn"a dengan tanganku. $agian terkecil biara itu berpadu dengan baiksekali dengan seluruh bangunan. 7asan"a seperti kita mendengar beberapa nada musiklalu sesudah itu seluruh ciptaan itu mengalir ke dalam ji#a kita2 bagian mana pun dariKuil Kencana itu "ang kupilih% keseluruhan gedung itu bergema dalam diriku. @Memang

    benar #aktu +"ah menceritakan padaku bah#a Kuil Kencana adalah benda paling indahdi seantero dunia ini.@ Demikian aku menulis pertama kali pada +"ah dalam sepucuksurat. ,etelah mengantarkan aku kembali ke rumah pamanku% +"ah segera kembali kekuiln"a "ang terletak di tanjung "ang terpencil. ,eolah6olah sebagai ja#aban untuksuratku% sepucuk ka#at datang dari ibuku% mengatakan bah#a +"ah mengalami

    pendarahan dan sudah meninggal. /' $ab Dua HJHHHHHHH D8!G+! meninggaln"a

    a"ah berakhirlah masa kanak6kanakku "ang sebenarn"a. +ku selalu heran melihat

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    16/138

    ken"ataan% bah#a masa kanak6kanakku begitu miskin akan apa "ang dikatakan orang%perhatian pada sesama manusia. :aktu aku sadar bah#a aku sama sekali tidak merasasedih karena kematian +"ah% maka keheranan itu berobah menjadi suatu emosi "angtiada berda"a% "ang tidak lagi bisa digolongkan pada sekedar rasa heran. +ku buru6buru

    pergi ke kampung +"ah dan #aktu aku sampai ia sudah terbaring dalam peti mati. +kuberjalan sampai ke *chiura dan sudah itu naik kapal selama sehari penuh men"usuriTeluk !ariu. :aktu itu adalah bagian tahun "ang sangat panas sebelum musim hujan%dan dari hari ke hari matahari bersinar terik. ,egera setelah aku melihat jena;ah +"ah%maka peti itu diba#a ke tempat pembakaran ma"at di tanjung "ang lengang untukdibakar di pinggir pantai. Meninggaln"a pendeta kuil pedesaan adalah suatu peristi#a"ang bukan biasa. Ia tidak biasa karena ia terlalu tertib. ,eorang pendeta dapat kitakatakan menjadi pusat keji#aan sebuah distrik% penga#al kehidupan jemaahn"a% tempatmemperca"akan kehidupan nanti di alam baka. Dan orang itu kini sudah meninggaldalam kuiln"a. Ia seolah6olah melakukan tugasn"a terlalu baik< seolah6olah orang "angF kerjan"a mengajarkan bagaimana caran"a mati kini memberikan pertunjukan umum

    tentang hal itu dan oleh karena suatu kekeliruan ia sendiri ikut mati. eti +"ah rupan"asudah diletakkan di tempat "ang terlalu sempurna% di mana segalan"a sudahdipersiapkan untuk meneriman"a. Ibuku% pendeta muda% dan seluruh jemaah berdiri didepan peti sambil menangis. endeta muda itu membaca sutra dengan nada terantuk6antuk seolah6olah ia masih tergantung pada petunjuk +"ah "ang kini terbaring dalam

    peti di hadapann"a. :ajah +"ah tertimbun di ba#ah bunga6bunga pertama musimpanas. +da sesuatu "ang tidak enak pada kesegaran luar biasa bunga6bunga itu. 7asan"aseakan6akan mengintip ke lunas sebuah sumur. Karena #ajah orang mati jatuh ke suatukedalaman di ba#ah permukaan "ang dimiliki #ajah itu selama ia hidup% hingga "ang

    bisa dilihat oleh mereka "ang tinggal tidak lebih dari bingkai sebuah topeng< ia jatuhbegitu dalam hingga ia tidak bisa lagi ditarik ke permukaan. :ajah orang mati dapatmenceritakan pada kita dengan lebih baik dari apa saja di dunia ini betapa jauhn"a kitadari #ujud bentuk lahir "ang sebenarn"a% bagaimana mustahiln"a kita mengetahuiter#ujudn"a keadaan itu. $aru kali inilah aku dihadapkan pada keadaan seperti ini%suatu keadaan di mana ruh dirobah oleh kematian menjadi #ujud lahir semata< dan kiniaku merasa bah#a setahap demi setahap aku mulai mengerti kenapa kembang musimsemi% matahari% mejaku% gedung sekolah% pinsil 6 "a semua bentuk lahir 6 selalu terasadingin olehku% selalu terasa seakan6akan ber#ujud jauh dari diriku. Ibu dan anggota6anggota jemaah lainn"a kini memperhatikan pertemuanku "ang terakhir dengan +"ah.Tapi hatiku "ang keras% tidak mau menerima kesamaan dengan negeri orang F& hidup"ang dikiaskan oleh kata @pertemuan@. Karena ini sama sekali bukan pertemuan< aku

    han"a sekadar memandang pada #ajah +"ah "ang sudah mati. Ma"at itu han"adipandangi. Dan aku han"a memandang. *ntuk men"adari bah#a memandang(perbuatan memandang pada seseorang% seperti "ang biasa dilakukan orang tanpakesadaran khusus) adalah bukti "ang begitu jelas dari hak6hak mereka "ang hidup% dan

    bah#a memandang ini bisa merupakan pengutaraan kekejaman > semuan"a ini kinikuha"ati sebagai pengalaman "ang hidup. Demikianlah anak muda ini% "ang tidak

    pernah men"an"i dengan suara keras% "ang tidak berlari sambil berteriak6teriak sekuat6kuatn"a% men"adari fakta per#ujudann"a sendiri. $iarpun dalam ban"ak hal aku tidakmemiliki keberanian moral% aku kini sama sekali tidak merasa malu untuk meng6hadapkan #ajah "ang cerah dan bebas dari air mata pada mereka "ang berkabung itu.Kuil itu terletak di atas karang "ang menghadap ke laut. Di belakang tamu6tamu

    penguburan% a#an musim panas berkumpul di atas permukaan 5aut Jepang dan

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    17/138

    menghalangi pandanganku. endeta kini mulai membacakan sutra en khusus gunamengjringi pemindahan jena;ah "ang juga kuikuti. 7uang besar kuil itu gelap.Mera#al6mera#al "ang digantung antara tiang6tiang% hiasan6hiasan bunga di tempatsuaka% tempat pedupaan dan jambangan6jambangan > semuan"a berkilauan dengan

    cemerlang karena caha"a pantulan dian suci. ,ekali6sekali angin laut bertiup ke dalamkuil menggembungkan lengan jubah pendeta "ang kupakai. :aktu aku membaca sutra%aku tak pernah lupa pada sosok a#an musim panas karena mereka memancarkan caha"a"ang men"ilaukan ke sudut mataku. ,eberkas caha"a keras tak habis6habisn"a mengalirdari FC luar kuil ke sebuah sisi #ajahku. +langkah cerah caha"an"a > "ang menghinaA:aktu arak6arakan penguburan han"a tinggal beberapa ratus langkah lagi dari tempat

    pembakaran kami ditimpa hujan. *ntunglah kami kebetulan berada di depan rumahseorang anggota jemaah "ang mampu% sehingga kami dapat berteduh bersama peti matiitu. 4ujan kelihatann"a tidak akan reda. $arisan harus jalan terus. Karena itu kamisemua mendapat alat6alat pelindung hujan dan setelah menutupi peti dengan secarikkain min"ak% kami melanjutkan perjalanan menuju tempat pembakaran.

    Tempat ini berada di pantai kecil "ang penuh karang di sebuah tanjung "ang menjulurke laut di sebelah tenggara kampung. 7uap6rupan"a tempat ini sudah dari ;aman duludipergunakan untuk pembakaran ma"at% karena asapn"a dari sini tidak men"ebar ke rumall6rum ah. Di tempat ini laut garang sekali. ,ementara gelombang6gelombang besar

    bergulung ke pantai% meninggi dan memecah% permukaan laut "ang gelisah tak henti6hentin"a diterpa oleh tetesan hujan. Dalam kegelapan% hujan dengan tenang selalumenerpa permukaan air% tanpa memperdulikan keriuhan bun"i. Tapi sekali6sekalisetiupan angin tiba6tiba menghembuskan hujan ke karang6karang terpencil. 5alu karang

    putih itu jadi hitam seolah sebuah semburan besar tinta telah dihembus6kan padan"a.Kami melalui sebuah tero#ongan lalu sampai ke tempat "ang dituju. ,ementara

    pekerja6pekerja mempersiapkan pembakaran% kami tinggal dalam tero#ongan supa"ajangan kena hujan. +ku sendiri tidak bisa melihat laut. -ang ada han"a gelombang danbatu6batu hitam "ang basah dan hujan. ,etelah mereka menuangkan min"ak pada ka"uringan peti F/ itu% maka hujan membadai. Mereka membakarn"a. embagian min"akterbatas% tapi karena ini adalah penguburan pendeta kampung% mereka berhasilmemperoleh persediaan "ang cukup% hingga kini n"ala api bergulat mela#an hujan danmenjulang ke udara dengan bun"i seperti cambuk "ang dilecutkan. $iarpun hari siang%lidah api "ang terang jelas sekali kelihatan di tengah6tengah asap "ang tebal. +sap naikke atas bergumpal6gumpal dan kemudian men"ebar sedikit demi sedikit ke arah batukarang< lalu pada saat tertentu lidah api naik dengan sendirin"a dengan sempurna ditengah6tengah hujan. Tiba6tiba kedengaran bun"i "ang mengerikan seolah6olah sesuatu

    sedang robek. Tutup peti itu terpelanting. +ku memandang pada lbu "ang berdiri didekatku. la berdiri sambil memegang untaian tasbih di kedua tangann"a. :ajahn"a kakusekali% kelihatann"a begitu kecil dan beku% hingga ia rasa6rasan"a bisa digenggamdalam telapak tangan. ,esuai dengan keinginan +"ah% maka aku berangkat ke K"otolalu jadi murid di Kuil Kencana. Masa itu aku ditasbihkan jadi rohani#an di ba#ahendeta Kepala. Ia men"ediakan perongkosan sekolahku% sebagai imbalan% akumela"ani dia dan mengerjakan pekerjaan rumahn"a. Keduduk6anku sama dengan apa"ang dalam kehidupan orang a#am disebut seorang pelajar "ang terikat dinas. +kusadar% begitu aku bekerja di biara > setelah kepala asrama kami "ang keras dipanggilmasuk tentara > maka "ang tinggal han"a orang6orang tua dan mereka "ang terlalumuda. $agiku merupakan hal "ang melegakan% dilihat dari ban"ak sudut% untuk berada

    di sini. +ku tidak lagi diejek FF karena aku anak pendeta seperti "ang dilakukan oleh

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    18/138

    pelajar6pelajar ,ekolah Menengah< karena di sini semua murid berada dalam kedudukan"ang sama. ,atu6satun"a perbedaan ialah karena aku gagap dan karena aku sedikit lebih

    buruk dari "ang lain6lainn"a. endidikanku di ,ekolah Menengah Mai;uru Timurterhenti sebelum aku tamat dan berkat bantuan $apa Ta"ama Dosen diusahakanlah

    hingga aku bisa melanjutkan pelajaran di ,ekolah Menengah +kademi 7in;ai. Di sanaaku akan mulai sekolah pada semester musim gugur% "ang akan mulai dalam jangka#aktu kurang dari satu bulan. Tapi aku tahu% bah#a begitu aku mulai di sekolah baruku%aku akan dimobilisasikan untuk kerja #ajib di beberapa pabrik. +ku kini berhadapandengan sekelompok keadaan baru dalam hidupku. +ku masih pun"a beberapa minggu%sisa liburan musim panas. 5iburan musim panas di masa berkabung< liburan musim

    panas "ang tertekan aneh selama tahap terakhir peperangan dalam tahun &'FF. 4idupkusebagai seorang rohani#an berjalan lancar% dan jika kukenang kini% aku merasa bah#aini adalah liburan sebenarn"a "ang terakhir dalam hidupku. +ku masih bisa mendengar

    bun"i jangkrik dengan jelas. Kuil Kencana% "ang kini kulihat kembali setelah beberapabulan% terkapar damai dalam caha"a akhir hari6hari musim panas. Karena baru

    memasuki lingkungan rohani#an% maka kepalaku dicukur. +ku merasa udara cocoksekali dengan kepalaku< aku merasakan suatu perasaan "ang berbaha"a sekali% "aitu

    bah#a fikiran "ang ber#ujud dalam kepalaku dihubungkan dengan gejala6gejala dunialuar oleh sebuah selaput tunggal kulit "ang peka dan rapuh. Kalau aku memandang keKuil Kencana dengan kepala baruku ini% aku merasa gedung itu memasuki diriku% tidaksaja Ie#at mataku% tapi juga le#at kepalaku. Tepat seperti kepalaku F memberikanreaksi pada matahari dengan merasa panas% dan pada angin malam dengan tiba6tibamerasa sejuk. @+khirn"a aku berhasil juga untuk tinggal di sampingmu% Kuil KencanaA@+ku berbisik dalam hati dan untuk beberapa saat aku berhenti men"apu dedaunan. @Takusah dengan segera% tapi aku minta supa"a kau sudi bersahabat dengan aku danmembukakan rahasiamu padaku. +ku merasa bah#a kecantikanmu hampir6hampir

    belum bisa kulihat. +ku minta% tolong perlfhatkan Kuil Kencana sebenarn"a lebih jelasdari6pada gambaranmu "ang kulihat dalam hatiku. ,elanjutn"a% jika kau betul6betul

    begitu cantik hingga di dunia ini tidak ada "ang bisa dibandingkan dengan kau% tolongceritakan padaku kenapa kau begitu cantik% apa perlun"a kau begitu cantik.@ ,emasamusim panas itu Kuil Kencana seolah6olah mempergunakan kabar6kabar peperangan"ang buruk "ang sampai pada kami dari hari ke hari sebagai semacam alas tempat ia

    bisa bersinar dengan lebih cemerlang dari selama ini. Dalam bulan Juni orang +merikamendarat di ,aipan dan tentara ,erikat maju melampaui ladang6ladang di !ormandia.Jumlah pengunjung berkurang sekali dan Kuil Kencana seolah6olah menikmatikesun"ian ini% keheningan ini. :ajar sekali kalau peperangan dan kekacauan% tumpukan

    ma"at dan bencah darah% memperbesar keindahan Kuil Kencana. Karena kuil inididirikan oleh kekacauan. Ia dibangun oleh sejumlah pemilik "ang berhati kelam diantaran"a terdapat seorang jenderal. Desain tiga tingkatn"a "ang sama sekali tidakdikoordinasikan% di mana seorang ahli sejarah sent han"a bisa melihat adonan darisegala macam ga"a% pasti lahir secara #ajar dari pencaharian suatu ga"a "ang dapatmengendapkan semua kekacauan "ang melingkungin"a. ,ekiran"a ia dibangun menurutsuatu ga"a tunggal% maka Kuil Kencana ini tidak akan sanggup melingkupi kekacauanitu dan pasti sudah lama runtuh. ,ungguhpun begitu% aku merasa aneh% jika setiap kaliaku menengadah menatap Kuil Kencana sambil menopangkan tanganku pada sapu%

    bah#a gedung ini ber#ujud di hadapanku. Kuil Kencana "ang kulihat #aktu akumenginap semalam di sini pada kunjunganku "ang terakhir dengan +"ah% tidak

    memberikan perasaan itu padaku. Kini bagiku tidak mudah untuk perca"a bah#a Kuil

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    19/138

    Kencana ini akan selalu ada di sini% di hadapan mataku% sementara tahun demi tahunberlalu. :aktu aku memikirkann"a semasa aku masih di Mai;uru% aku merasa bah#akuil ini tegak untuk selama6laman"a di salah sebuah sudut K"oto< tapi setelah akutinggal di sini% ia han"a muncul di hadapan mataku kalau aku lagi memandang padan"a%

    dan jika aku tidur di ruang utama maka ia berhenti ber#ujud. =leh karena itu beberapakali sehari aku pergi melihat Kuil Kencana% suatu hal "ang membuat sesama murid disana keta#a. +ku selalu heran kuil itu masih ada di sana% dan tatkala aku kembali keruang besar setelah memperhatikan gedung itu baik6baik% aku merasa jika aku tiba6tiba

    berbalik dan melihat kembali% maka bentuk6n"a akan sirna seperti 8uridise. BLB ,etelahaku selesai men"apu sekeliling Kuil Kencana% aku pergi ke bukit "ang ada di belakanguntuk mengelakkan matahari pagi "ang terasa makin lama makin terik% lalu mendaki

    jalan setapak menuju -ukatei. :aktu itu kuil masih belum dibuka dan orang tidak adasama sekali. ,ebuah formasi pesa#at tempur% mungkin sekali dari sk#adron angkatanudara di Mai;uru% terbang di atas% mela"ang rendah di atas Kuil Kencana% lalumenghilang sambil meninggalkan bun"i suara "ang menekan. Di bukit6bukit di

    belakang ada sebuah kolam lengang penuh dengan ganggang% dan disebut-asutami;a#a. Di tengah kolam itu ada sebuah pulau kecil dan di pulau itu berdiri,hirahebi;uka% sebuah menara batu bertingkat lima. *dara pagi "ang mengitarin"a riuhdengan suara burung< tidak seekor pun dari burung6burung itu "ang kelihatan% tapiseluruh hutan riuh karenan"a. 7umput musim panas tumbuh bergumpal6gumpal besardepan kolam. Jalan setapak itu terpisah dari rumput oleh sebuah pagar rendah. Disampingn"a berbaring seorang anak laki6laki "ang mengenakan kemeja putih. ,ebuahgarpu bambu tersandar pada sebatang pohon mapel rendah% tak jauh dari situ. +nak itumengangkat tubuhn"a dengan kekuatan "ang begitu rupa hingga ia seolah6olahmencongkel sebuah lobang dalam udara musim panas "ang lembut "ang mengambangdi atas kami< tapi #aktu ia melihat aku ia han"a berkata2 @=h% kau rupan"a?@ +ku barutadi malam diperkenalkan pada anak ini. !aman"a Tsuruka#a dan ia berasal darisebuah biara "ang ka"a di pinggiran kota Tok"o. Ia dilengkapi secukupn"a olehkehiargan"a dengan bekal untuk sekolah% uang kantong dan uang makan% dan ia masukKuil Kencana berkat hubungan tertentu dengan endeta Kepala% supa"a ia dapatmenjalankan latihan bagj seorang calon pendeta biasa. Ia pulang #aktu liburan musim

    panas dan kembali kemarin sore ke K"oto. Tsuruka#a bicara dengan langgam Tok"o"ang fasih dan bagus. Ia akan memasuki ,ekolah Menengah +kademi 7in;ai musimgugur "ang akan datang di kelas "ang sama dengan aku% dan tadi malam aku sudah ia

    bingungkan dengan caran"a F3 berbicara "ang gembira dan cepat. :aktu akumendengar dia mengatakan @=h% kau%@ mulutku kehilangan kata6kata. 7upa6rupan"a

    keheninganku ia artikan sebagai semacam kritik. @Tidak apa6apa. Kita tidak perlumen"apu semuan"a dengan teliti. Jika pengunjung datang tempat ini bagaimanapunjuga akan kotor lagi. 5agi pula sekarang ini tidak begitu ban"ak pengunjung.@ +kuketa#a singkat. Keta#aku ini% "ang sering kuperdengar6kan secara tak sadar% rupa6rupan"a membuat orang berasa senang padaku. Jadi aku tidak selalu bisa bertanggung

    ja#ab atas kesan6kesan terperinci "ang kuberikan pada orang lain. +ku memanjat pagarlalu duduk di sebelah Tsuruka#a. 5engann"a membengkok membelit kepalan"a danaku melihat bah#a biarpun bagian luarn"a agak terbakar oleh matahari% bagian dalam

    begitu putih hingga kita bisa melihat urat6urat nadin"a "ang terba"ang menembus kulit.,inar matahari pagi mengalir di celah6celah pohon dan menebarkan ba"ang6ba"anghijau muda di atas rumput. !aluriku mengatakan bah#a anak ini tidak akan mencintai

    Kuil Kencana seperti aku. Karena ikatanku pada biara ini seluruhn"a berakar pada

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    20/138

    keburukan mukaku. @Kata orang a"ahmu sudah meninggal%@ kata Tsuruka#a. @-a.@Tsuruka#a memalingkan matan"a dengan cepat ke samping lalu berkata% tanpa

    berusaha untuk men"embun"ikan bagaimana as"ikn"a berfikir secara kekanak6kanakan2@Mengapa kau begitu senang pada Kjiil Kencana% karena ia mengingatkan kau pada

    a"ahmu% "a kan? Maksudku% misaln"a% jika kau memandang padan"a% kau ingatbagaimana senangn"a a"ahmu padan"a.@ +ku puns juga karena pemikirann"a "angseparuh benar F' itu sama sekali tidak menimbulkan perobahan apa6apa pada #ajahku"ang lesu. 7upan"a Tsuruka#a membagi6bagi perasaan manusia dengan tepat sekalidalam laci6laci "ang ia simpan dalam kamarn"a% bagai seorang anak membagi6bagi

    berbagai jenis serangga< dan sekali6sekali ia merasa senang untuk mengeluarkan merekauntuk kepentingan percobaan "ang agak praktis. @Kau sedih sekali karena kematiana"ahmu% kan? Karena itu kau memberikan kesan sun"i. +ku sudah mengira begitusemenjak aku ketemu kau untuk pertama kalin"a tadi malam.@ *capan6ucapann"a samasekali tidak membuat aku jengkel. Malahan% perasaann"a "ang mengatakan bah#a akukelihatan sun"i memberikan padaku kebebasan dan kedamaian fikiran tertentu% lalu

    kata6kata ini meluncur dengan mudahn"a dari mulutku2 @Tapi itu sama sekali tidak perludisedihkan.@ Tsuruka#a melihat padaku sambil men"ikat alis matan"a "ang begitu

    panjang hingga rupa6rupan"a menghalangi pandangan. @=h% ohA@ katan"a. @Jadi kaurupan"a benci pada a"ahmu% kan? +tau setidak6tidakn"a kau tidak sa"ang padan"a.@@+ku tidak benci padan"a dan juga bukann"a tak sa"ang padan"a.@ @Kalau begitukenapa kau tak sedih?@ @8ntahlah% pendekn"a begitulah adan"a. +ku sendiri juga tidakmengerti.@ ,etelah dihadapkan pada masalah rumit ini% Tsuruka#a duduk lurus di atasrumput.@Kalau begitu%@ katan"a% @kau tentu pernah mengalami rasa sedih "ang lain.@ @+ku

    betul6betul tidak tahu%@ ja#abku. ,etelah mengatakan itu% aku bertan"a dalam hatikukenapa aku begitu senang menimbulkan keraguan dalam fikiran ,= orang lain. Kalaumenurut aku% sama sekali tidak ada keraguan. Kejadian itu cukup jelas2 perasaankurusak karena kegagapan6ku. Mereka tidak pernah bisa muncul tepat pada saatn"a.+kibatn"a% aku merasakan kematian +"ah dan kesedihanku sebagai dua hal "angterpisah% "ang tidak pun"a hubungan atau sangkut6paut sama sekali. ,edikitketidaksesuaian #aktu% sedikit keterlambatan% serta6merta membuat perasaanku dankejadian "ang kualami tadi kembali kepada hubungan "ang terpisah6pisah% "angmenurut hematku merupakan hakikat "ang sebenarn"a. Jika aku sedih% maka dukacitamen"erangku secara tiba6tiba dan tanpa alasan2 ia tidak pun"a hubungan dengankejadian mana pun dan alasan apa pun. 5agi6lagi aku berakhir dengan kegagalan untukmenjelaskan ini pada ka#an baruku "ang duduk di hadapanku. +khirn"a Tsuruka#a

    keta#a. @Kau betul6betul aneh%@ katan"a. erutn"a "ang tertutup kemeja putih berkerut6kerut karena keta#a. ,inar matahari "ang tertumpah melalui dahan6dahan pepohonan"ang berbuai membuat aku merasa bahagia. ,eperti kemeja anak muda "ang berkerutitu% begitulah juga haln"a dengan hidupku. Tapi biarpun berkerut% kemejan"a itu putihsekali kelihatann"a dalam caha"a matahariA ,iapa tahu aku juga begitu? BBB Kuilmeneruskan ri#a"atn"a sesuai dengan adat biasa ma;hab en dan membiarkan dunialuar berjalan sendiri. Karena musim panas kami tidak pernah bangun lebih lambat dari

    pukul lima. $angun% disebut @membuka peraturan@. $egitu kami bangun kami mulaidengan @tugas pagi@ membaca sutra. Ini disebut @tiga *langan@ dan kami membacan"atiga kali. ,esudah itu maka biara kami sapu dan lantai & kami pel. 5alu sarapan "angdisebut @pesta bubur.@ Kami makan bubur sambil mendengarkan pembacaan sutra pesta

    bubur "ang khusus. ,ehabis sarapan kami melakukan @tugas6tugas@ seperti mencabut

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    21/138

    rumput% membersihkan taman dan membelah ka"u. ,esudah itu% kalau bukan di masalibur% tibalah saatn"a bagi kami masing6masing untuk berangkat ke sekolah. ,egerasetelah pulang sekolah% kami dapat @obat@ atau makan malam. Dan kadang6kadang inidisusul oleh ceramah endeta Kepala tentang kitab6kitab suci. ukul sembilan datang

    saat @membuka bantal@% artin"a% #aktu tidur. $egitulah acara setiap hari dan setiap hariis"arat untuk bangun bagiku adalah bun"i lonceng "ang dibun"ikan oleh pendeta "ang

    bertanggung ja#ab atas dapur dan upacara6upacara makan. Mestin"a "ang tinggal diKuil Kencana% "aitu 7okuonji% berjumlah dua belas orang. Tapi sebagai akibat dari dinas#ajib militer dan kerja paksa% penghuni "ang ada% di samping penunjuk jalan ("angsudah berumur tujuh puluh tahun)% perempuan tukang masak ("ang sudah berumurenam puluh tahun) engetua dan :akil engetua% cuma kami% tiga orang murid atausantri. =rang6orang tua itu sudah hijau seperti lumut dan han"a separuh hidup%sedangkan kami "ang muda sebetuln"a masih anak6anak. engetua sibuk denganmasalah pembukuan kuil "ang disebut sebagai @tugas tambahan@. $eberapa harisesudah kedatanganku% aku diberi tugas untuk mengantarkan koran ke kediaman

    endeta Kepala ("ang kami panggjl @guru tua@). Koran itu datang setiap hari kira6kirapada saat kami selesai dengan bermacam tugas pagi% termasuk mencuci. $agi kelompokmurid "ang kecil seperti kelompok kami mengepel setiap gang "ang ada di kuil "angmemiliki lebih kurang tiga puluh buah kamar dalam C jangka #aktu "ang begitusingkat adalah berat sekali. $egitu aku selesai% aku pergi ke pintu masuk untukmengambil koran% lalu men"eberangi ruang depan dan 7uang *tusan% dan berjalanmengitari 7uang Tamu% kemudian masuk sebuah gang "ang berada di tengah% terus keerpustakaan $esar tempat Guru Tua lagi menunggu. Gang6gang itu masih basah karena

    baru dipel% dan di tempat6tempat "ang terdapat lekukan6lekukan lantai papan% genanganair berkilauan dalam sinar matahari pagi dan membasahi kakiku sampai ke mata kaki.Karena #aktu itu masih musim panas% hal ini memberikan perasaan men"enangkan

    bagiku. 5alu aku berlutut di luar perpustakaan dan berseru2 @+pa sa"a boleh masuk%$apa?@ @-ahA@ ja#abn"a. ,ebelum melangkah ke dalam terlebih dulu kakiku "ang

    basah kuseka dengan pinggir jubahku% suatu kepintaran "ang kupelajari dari ka#an6ka#anku. +ku sadar akan bau dunia luar "ang segar dan kuat "ang datang dari cetakankoran itu% lalu aku melihat untuk membaca induk6induk berita secara diam6diam2 @+paibukota Kemaharajaan mungkin akan mengalami pemboman?@ $arangkalikedengarann"a an eh% tapi sampai saat itu belum pernah terfikir olehku untukmenghubungkan Kuil Kencana dengan serangan udara. ,emenjak ,aipan jatuh%serangan6serangan udara ke negeri Jepang tidaklah bisa dielakkan dan para penguasamendesak untuk melaksanakan rencana pengungsian sebagian penduduk K"oto "ang kuhadapi adalah #ajah seperti ini. Ini

    bukanlah #ajah "ang biasan"a kita perlihatkan pada orang lain. Dengan ketelitian "angsempurna% #ajah ini meniru kekha#atiranku "ang lucu< ia seakan6akan merupakansebuah cermin diriku sendiri "ang mengerikan. Dalam saat6saat seperti itu% biar

    bagaimana cantik pun sebentuk #ajah% ia akan berobah menjadi buruk% tepat sepertimukaku. $egitu tampak% maka hal penting "ang hendak kusampaikan runtuh menjadisesuatu "ang tak penting sama sekali% bagai genting atap. +ntara Tsuruka#a dan akuterbersit sinar keras caha"a musim panas "ang langsung. ,ementara menungguucapanku berakhir% #ajah mudan"a berkilat karena gemuk. ,etiap alis matan"a adalahemas kemilau dalam caha"a matahari dan lobang hidungn"a membesar karena panas"ang pengap. +ku selesai bicara. $egitu selesai% aku terlanda oleh kemarahan. ,ejak akuketemu Tsuruka#a > sekalipun ia belum pernah berusaha memperolok6olokkan akukarena kegagapanku. @Kenapa?@ +ku bertan"a padan"a% dan aku mendesak supa"a iamenjelaskan kesabarann"a. ,eperti telah sering kukemukakan% ejekan dan liinaan lebihmen"enangkan bagiku daripada simpati. ,ebuah sen"uman "ang tak bisa dilukiskanlunakn"a terba"ang di #ajah Tsuruka#a. @+ku orang "ang tidak perduli hal6hal sepertiitu%@ katan"a. +ku betul6betul bingung. Karena dibesarkan di Iingkungan pedesaan"ang kasar% aku tidak kenal pria seperti i$fe Kelembutan Tsuruka#a mengajarkan

    padaku% bah#a biarpun kegagapanku len"ap dariku% aku masih tetap seperti dirikusendiri. +ku betul6betul merasa nikmat karena ditelanjangi. Mata Tsuruka#a "angbertepi bulu mata "ang panjang% memisahkan kegagapanku dan menerima akuselebihn"a sebagaimana adan"a. ,ampai saat itu aku mempun"ai perkiraan "anganeh% bah#a mengesampingkan kegagapanku sama saja dengan meniadakan suatu

    per#ujudan "ang disebut @aku@. +ku merasakan suatu keserasian antara perasaan dansuatu rasa bahagia. =leh karena itu tidaklah mengherankan jika aku tidak pernah bisamelupakan Kuil Kencana seperti "ang tampak pada saat itu. Kami berdua Je#at didepan penjaga pintu tua "ang terkantuk6kantuk% lalu men"usuri jalan setapak dekatdinding batu "ang lengang dan sampai ke depan Kuil Kencana. 6 +ku masih bisamengingat keadaan itu dengan jelas. Di sana kami > dua orang anak kecil > tegak

    bahu6membahu dekat Kolam K"oko mengenakan baju putih dan kaus kaki panjang.

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    23/138

    Dan di hadapan kedua anak ini% tidak dipisahkan oleh apa pun juga% menjulang KuiJKencana. Di musim panas terakhir ini% di masa libur musim panas terakhir% di hari6hariterakhir liburan% kemudaan kami mengambang terhu"ung6hu"ung ke ujung. KuilKencana tegak di ujung "ang sama% menghadap kami% bicara pada kami. ,ampai

    sebegitu jauh kekha#atiran akan serangan udara mendekatkan hubungan antara kamidan kuil itu. 1aha"a matahari redup akhir musim panas menghiasi atap Kuk"ochodengan bungkusan emas% dan caha"a "ang tertumpah langsung ke ba#ah% mengisi KuilKencana dengan kegelapan impian. ,ampai saat itu kekebalan kuil itu terhadapkehancuran menekan aku dan membuat aku menjauh darin"a< tapi . nasibn"a "angsudah dekat untuk dibakar oleh sebutir bom pembakar membuat ia menjadi dekatdengan nasib kami. Mungkin sekali Kuil Kencana itu akan hancur sebelum kami. adasaat itu aku merasa bah#a kuil itu menghadapi kehidupan "ang sama seperti kami.$ukit6bukit dengan tusam merah di sekelilingn"a diliputi. suara jangkrik% seolah6olah

    pendeta6pendeta "ang tak bisa dihitung dan dilihat oleh mata lagi melagukan seruanuntuk memadamkan kebakaran2 @G"a g"a%@ n"an"i mereka% @g"aki g"aki% un nun%

    shifura shifura% harashifura harashif#a@ Tidak lama lagi maka gedung "ang indah iniakan dirobah jadi abu% fikirku. ,ebagai akibat% gambaran mengenai Kuil Kencanalambat laun menindih kuil itu sendiri sampai bagian6bagiann"a "ang terkecil sepertitiruan "ang kita buat dengan selembar sutera gambar% menindis lukisan asli2 atapimajinasiku menindis atap kuil sebenarn"a% ,osei di atas ,osei "ang menjulur ke kolam%terali dan jendela Kuk"ocho menindis terali dan jendela. Kuil Kencana tidak lagimerupakan bangunan "ang tak bisa dipindahkan. Ia seolah6olah telah dirobah menjadilambang kerapuhan dunia n"ata. $erkat pemikiran begini% kuil "ang sebenarn"a tern"atatidak kurang indahn"a dari gambaran "ang ada dalam hatiku. $esok% sebelum kitaketahui% hujan api sudah turun dari langit< maka tiang "ang ramping% raut atap "anganggun% akan dihancurkan jadi abu dan kita tidak akan pernah melihatn"a lagi. Tapiuntuk sementara ia berdiri dengan indahn"a depan kami dengan segala bagian6

    bagiann"a "ang halus% mandi dalam caha"a "ang mirip dengan api musim panas. Di atasrigi6rigi bukit a#an perkasa menjulang ke atas% seperti "ang pernah kulihat le#at sudutmataku kala sutra dibacakan #aktu penguburan +"ah. Mereka berisi semacam caha"atergenang dan memandang rendah pada bangunan kuil "ang rapuh. Dalam caha"amusim panas "ang kuat ini% Kuil Kencana seolah6olah kehilangan berbagai bagian

    bentukn"a< ia mempertahankan kegelapan dingin dan murung dan membungkus dirin"adengan garis6garis sosokn"a "ang ajaib. Ia tidak memperdulikan dunia gemerlap"ang mengitarin"a. 4an"a burung funiks "ang ada di atas atap mencekamkan cakam"a"ang tajam dengan keras di tempat ia berdiri% dan berusaha untuk tidak terhu"ung6

    hu"ung dalam caha"a matahari. Karena bosan menatap kuil itu lama6lama% Tsuruka#amemungut sebuah batu dan dengan a"unan seorang tukang lempar "ang bagus batu ituia lemparkan ke tengah ba"ang6ba"ang "ang dibuat oleh Kuil Kencana di KolamK"oko. 7iakn"a men"ebar mele#ati ganggang% dan gedung "ang indah dan rapuh itudengan segera pecah berantakan. r Tahun berikut% sampai perang selesai% hubungankudengan Kuil Kencana itu akrab sekali. Di masa itu aku selalu kha#atir tentangkeselamatann"a dan terpesona oleh keindahann"a. Masa itu aku seolah6olahmen"entakkan kuil itu ke ba#ah sampai setingkat dengan aku dan dengan ke"akinandemikian aku dapat mencintain"a tanpa sedikit pun merasa takut. ura itu belum lagimemberikan pengaruh buruk atau racun padaku. +ku didorong oleh ken"ataan bah#aKuil Kencana dan aku menghadapi baha"a bersama di dunia ini. Dalam baha"a ini aku

    menemui penghubung "ang dapat menghubungkan aku dengan keindahan. +ku merasa%

  • 7/25/2019 Kuil Kencana

    24/138

    kini sebuah jembatan sudah didirikan antara aku dan sesuatu "ang sampai kini seolah6olah menolak aku% menjauhkan aku.+ku hampir6hampir mabuk oleh fikiran% bah#a api "ang akan menghancurkan akumungkin juga akan menghancurkan Kuil Kencana. Karena kami ter#ujud dalam satu

    kutukan% dalam nasib sumpah6serapah "ang sama% maka kuil dan aku kini mendiamidunia "ang pun"a dimensi sama. 5aik badanku "ang rapuh dan buruk% badan kuil itu%

    biarpun keras% terdiri dari arang "ang bisa men"ala. Kadang6kadang rasan"a aku dapatmelarikan diri dari tempat ini% dan memba#a kuil itu dan men"embun"ikann"a dalamdagingku% dalam seluruh pribadiku > laik seorang pencuri "ang menelan sebutir

    permata "ang mahal #aktu melarikan diri.% Dalam masa setahun itu tidak ada satu sutrapun "ang kupelajari dan tidak sebuah buku pun "ang kubaca< sebalikn"a dari hari kehari dari pagi sampai malam aku as"ik dengan pendidikan moral% latihan% ilmu militer%kerja di pabrik dan latihan untuk pengungsian darurat. ,ifatku "ang memang sudahcenderung untuk melamun% makin berat mengarah ke situ% dan berkat peperangan%kehklflpan biasa men"usut makin jauh dari aku. $agi kami anak6anak% peperangan

    adalah semacam pengalaman "ang mirip mimpi "ang tidak memiliki ujud% sesuatu "angmirip sebuah terungku di mana kita dipisahkan sama sekali dari arti hidup. :aktu $C'

    pertama men"erang Tok"o dalam bulan !ovember tahun &'FF% orang mengira bah#aK"oto setiap saat bisa diserang. 5alu secara diam6diam aku berkeinginan supa"a seluruhK"oto dibungkus oleh n"ala api. Kota ini terlalu cemas untuk melindungi benda6bendakunon"a seperti sediakala< kuil dan biara "ang serba beragam sudah lupa kenangan abumerah membara "ang lahir dari dalamn"a.. Kalau kuba"angkan bagaimana ertempuran$esar =jin "ang ' : menghancurkan seluruh kota ini% aku m