Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
Transcript of Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 1/7
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Riset / 2053 JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN ISLAM - TINJAUANEPISTEMOLOGI DAN ISI - MATERI
H. Abdul Rahman
(Staf Pengajar Agama Islam Politeknik Negeri Samarinda)
Abstract
H. ABDUL RAHMAN : Tulisan ini mengemukakan dua term yang sementara initerdapat perbedaan yaitu pendidikan agama Islam (PAI) dan pendidikan Islam. Untuk melihatkedua term tersebut penulis meninjaunya dari dua aspek yang saling berkaitan yakni aspekepistemologi sebagai teori pengetahuan dan aspek isi atau materi yang merupakan salah satu poin penting dalam pemahaman kurikulum.
Sementara itu dari sisi epistemologi, PAI lebih cenderung ke arah aplikasi dalam mendidikkanagama Islam. Sedang pendidikan Islam berbicara dalam tataran sumber, teori, prinsip yang nota benemenjadi cikal bakal materi PAI itu sendiri. Adapun dari sisi isi atau materi, pada dasarnya antara PAIdengan pendidikan Islam sebagaimana dalam pandangan epistemologi, tidaklah terdapat perbedaanyang berarti di mana term yang terdapat dalam PAI yaitu mencakup akidah, ibadah, dan akhlakdiesensikan dalam istilah pengenalan kepada Allah SWT., potensi dan fungsi manusia, dan akhlak.
Kata Kunc i : Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Islam, Epistemologi
PENDAHULUAN
Term epistemologi merupakan bagian yangtak terpisah dari pembahasan filsafat. Darinyasumber ilmu, dengan kata lain kemunculan suatuilmu bermula dari teori pengetahuan atau yangdisebut epistemologi.
Bila teori pengetahuan dihubungkandengan pendidikan agama Islam, maka yangmenjadi fokus pembicaraan adalah ajaran agamaIslam apa saja yang terkait dengan pendidikan?Bila pertanyaan tersebut yang menjadi fokuspembicaraan, maka jawabannya adalah semuaaspek yang diajarkan dalam Islam adalah bernilaipendidikan tanpa terkecuali. Semua aspek yangdimaksud terangkum dalam term akidah, ibadah,dan akhlak. Ketiga term ini melingkupi pembahasanyang sangat luas, namun tetap bermuara padapembahasan mengenai pengenalan kepada AllahSWT., potensi dan fungsi manusia, dan akhlak.
Bagian yang tak terpisahkan dalammasalah-masalah pendidikan adalah guru, anak
didik, kurikulum, metode, evaluasi dan tujuan.Salah satu bagian yang patut mendapat perhatianadalah masalah kurikulum. Kurikulum dalamdefinisi Undang-undang Sistem PendidikanNasional nomor 2 tahun 2003 adalah seperangkatrencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara yang digunakansebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikantertentu. Menurut Muhaimin, dari definisi tersebut
ada tiga komponen yang termuat dalam kurikulum,yaitu tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta carapembelajaran, baik yang berupa strategipembelajaran maupun evaluasinya.
Dari paparan di atas akan menjadi pentingbahwa pendidikan agama Islam memilikihubungan yang erat dengan pendidikan Islam danapa yang diinginkan oleh pendidikan secaranasional yang tersirat dalam definisi kurikulumdalam sistem pendidikan nasional. Di sini penulismelalui tulisan ini melihat kembali yang menjadidasar pemikiran terhadap tujuan pendidikan agama
Islam (PAI) dan pendidikan Islam yang ditinjau dariaspek epistemologi dan isi (materi).
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 2/7
JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181 Riset / 2054
Fokus Masalah
Ada sementara orang menganggap bahwaPendidikan Agama Islam dengan Pendidikan Islamadalah sama. Pendapat ini ada benarnya jikakeduanya dikaitkan dengan isi atau materi. Namunsecara epistemologi atau metode dalampenggaliannya sangat berbeda.
Pendidikan Agama Islam memiliki tujuanatau arah sebagai mata pelajaran atau mata kuliahyang bersifat mendidikkan agama Islam yaituberupa materi-materi yang sudah ada lalukemudian disampaikan dan dipelajari untukdiamalkan. Atau PAI ini hanya dalam tataran amalibukan filosofis.
Sementara Pendidikan Islam sebagaimateri kajian ialah suatu pembahasan yang bersifatpemikiran dan filosofis. Meski materi kajiannyasama dengan PAI, namun PI lebih mendalam dansampai kepada landasan filosofis yang menjadiacuan mengapa materi-materi dalam PAI mestiada.
Oleh karena itu, diperlukan kajian yangmendalam terhadap pembahasan ini yang berfokuskepada PAI dan PI dalam tinjauan epistemologidan isi/materi.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini metode LibraryResearch atau penelitian pustaka. Penelitian ini
ditulis berdasarkan hasil kajian terhadap berbagaibahan pustaka yang relevan, baik berupa buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang terkaitdengan fokus masalah di atas.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian iniadalah data kualitatif yang bersifat tekstual yakniberupa pandangan dan pemikiran yang beradadalam bahan pustaka yang dimaksud.
Sejalan dengan metode yang dipakai,maka teknik pengumpulan data yang tepat untukdigunakan dalam penelitian ini adalah teknikdokumenter: artinya, data dikumpulkan melalui
dokumen-dokumen seperti yang dimaksud sebagaibahan pustaka.
Data-data yang terkumpul dalam penelitianini selanjutnya dianalisis dengan menggunakananalisis isi (content analysis). Dengan teknik ini,maka data kualitatif tekstual disortir (dipilah-pilah),dilakukan katagorisasi (pengelompokkan) antardata yang sejenis, dan selanjutnya dianalisis isinyasecara kritis untuk mendapatkan suatu formulasiyang konkrit. Selanjutnya formulasi tersebutdideskripsikan secara mendalam.
Hasil Penelitian
Definisi Pendidikan Agama Islam danPendidikan Islam
Pengajaran pertama dalam Islam adalahpada ketika Jibril datang menemui NabiMuhammad Saw. yang sedang berada di gua Hira.Dalam pengajarannya Jibril meminta kepada NabiSaw. untuk membaca dan mengikuti apa yangdibacakan kepadanya. Surat al-Alaq ayat 1 sampai5 merupakan bukti bahwa kemunculan Islamditandai dengan pengajaran dan pendidikansebagai pondasi utama setelah iman, islam danihsan. Yaitu terdapat pada makna ayat Alquran:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yangmenciptakan. Dia telah menciptakan manusia darisegumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah YangPaling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepadamanusia yang tidak dik etahuinya.”
Dari ayat Alquran di atas paling tidakmengisyaratkan ada empat pokok bahasan, yaitupertama, manusia sebagai subyek dalammembaca, memperhatikan, merenung, menelitidengan asas niat yang baik yang ditandai denganmenyebut nama Tuhan. Kedua, objek yang dibaca,diperhatikan, dan direnungkan, yaitu materi danproses penciptaan hingga menjadi manusiasempurna. Ketiga, media dalam melakukanaktivitas membaca dan lain-lain. Dan keempat,motivasi dan potensi yang dimiliki oleh manusia,“rasa ingin tahu”.
Pemahaman ayat di atas semakna jikadikaitkan dengan faktor-faktor yang berkaitandengan proses pendidikan dalam arti mikro, yaitu:pendidik, anak didik, dan alat-alat pendidikan, baikyang bersifat materiil maupun nonmateriil.
1
Pendidikan merupakan proses terusmenerus dalam kehidupan manusia dari masaumur 0 (nol) menuju manusia sempurna (dewasa).Bahkan Muhammad Abd. Alim mengatakan bahwapendidikan itu dimulai dari ketika memilihperempuan sebagai isteri. Pendapat ini didasaridari hadis Nabi Saw, yaitu “Takhayyaru li nutfikumfa innal „Irqa dassas” . Artinya: “pilihlah olehmu
tempat benih kamu, sebab akhlak ayah itumenurun kepada anak” .
2 oleh karena Islam sangat
menaruh perhatian terhadap pendidikan,khususnya proses pertumbuhan anak dari awalpemilihan tempat benih sampai membentuk pribadiindividu dalam kehidupan. Dan yang turut berperandalam pembinaan kepribadian dan pendidikan anakadalah orang tua, masyarakat dan sekolah.
3
1 H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet-1, h. 82
Muhammad Abd. Alim, Al-Tarbiyah wa al-Tanmiyah.. fi al-Islam, (Riyadh: KSA, 1992), h. 44-45.
3 Ibid
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 3/7
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Riset / 2055 JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181
Pendidikan sebagai usaha membina danmengembangkan pribadi manusia; aspek rohaniah,dan jasmaniah, juga harus berlangsung secarabertahap. Sebab tidak ada satupun makhlukciptaan Allah yang secara langsung terciptadengan sempurna tanpa melalui suatu proses.
4
Kematangan dan kesempurnaan yangdiharapkan bertitik tolak pada pengoptimalankemampuannya dan potensinya. Tujuan yangdiharapkan tersebut mencakup dimensi vertikalsebagai hamba Tuhan; dan dimensi horisontalsebagai makhluk individual dan sosial. Hal inidimaknai bahwa tujuan pendidikan dalampengoptimalan kemampuan atau potensi manusiaterdapat keseimbangan dan keserasian hidupdalam berbagai dimensi.
5
Demikian pula yang diharapkan olehpendidikan agama Islam
6. Muhaimin berpendapat
bahwa pendidikan agama Islam bermakna upayamendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dannilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikaphidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agamaIslam itu bertujuan untuk membantu seseorangatau sekelompok anak didik dalam menanamkandan /atau menumbuhkembangkan ajaran Islam dannilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandanganhidupnya.
7
Sementara itu Harun Nasution yang dikutipoleh Syahidin mengartikan tujuan PAI (secarakhusus di sekolah umum) adalah untuk membentuk
manusia takwa, yaitu manusia yang patuh kepada Allah dalam menjalankan ibadah denganmenekankan pembinaan kepribadian muslim, yaknipembinaan akhlakul karimah, meski mata pelajaranagama tidak diganti mata pelajaran akhlak danetika.
8
Dalam term yang serupa (menurut penulis)dengan pendidikan agama Islam adalahPendidikan Islam. Al-Syaibani mengartikannyasebagai “usaha pendidikan untuk mencapainya,baik pada tingkah laku individu dan padakehidupan pribadinya atau pada kehidupan
4 H. Muzayyin Arifin, Op.cit., h. 12
5 Ibid., h. 12 dan 15
6 Term pendidikan Islam dan pendidikan agama
Islam menurut sementara kalangan pemikir pendidikanIslam adalah dua aspek yang berbeda. Misalnya Ahmad
Tafsir membedakan antara pendidikan agama Islam(PAI) dan pendidikan Islam. PAI dibakukan sebagai
nama kegiatan mendidikkan agama Islam. Muhaimin
mendukung pendapat di atas, bahwa pendidikan agama
Islam merupakan salah satu bagian dari pendidikanIslam. Muhaimin, Opcit., h. 6
7 Ibid., h. 7-8
8
Syahidin, Aplikasi Metode Pendidikan Quranidalam Pembelajaran Agama di Sekolah, (Tasikmalaya:
Ponpes Suryalaya Tasikmalaya, 2005), h. 20
masyarakat dan pada kehidupan alam sekitar…..pada proses kependidikan…”.
9 Sedang Al-
Nahlawi memberikan pengertian pendidikan Islamadalah “sebagai pengaturan pribadi danmasyarakat sehingga dapat memeluk Islam secaralogis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam
kehidupan individu maupun masyarakat(kolektif)”.
10 Hal yang senada juga disampaikan
Muhammad Fadhil al-Jamaly; mendefinisikanpendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan,mendorong serta mengajak peserta didik hiduplebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yangtinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan prosestersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi pesertadidik yang lebih sempurna, baik yang berkaitandengan potensi akal, perasaan, maupunperbuatannya.
11
Ahmad D. Marimba; mengemukakanbahwa pendidikan Islam adalah bimbingan ataupimpinan secara sadar oleh pendidik terhadapperkembangan jasmani dan rohani peserta didikmenuju terbentuknya kepribadiannya yang utama(insan kamil ).
12 Juga Ahmad Tafsir; mendefinisikan
pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikanoleh seseorang kepada seseorang agar iaberkembang secara maksimal sesuai denganajaran Islam.
13
Dari definisi pendidikan agama Islam danbeberapa definisi pendidikan Islam di atas, terdapatkemiripan makna yaitu keduanya sama-samamengandung arti pertama, adanya usaha dan
proses penanaman sesuatu (pendidikan) secarakuntinue. Kedua, adanya hubungan timbal balikantara orang pertama (orang dewasa, guru,pendidik) kepada orang kedua, yaitu peserta dananak didik. dan ketiga adalah akhlakul karimahsebagai tujuan akhir. Namun tidak kalahpentingnya dari aspek epistemologi bahwapembinaan dan pengoptimalan potensi;penanaman nilai-nilai Islam dalam jiwa, rasa, danpikir; serta keserasian dan keseimbangan.
Muhaimin memberikan karakteristik PAIyang berbeda dengan yang lain, yaitu:
9 Al-Syaibany, Falsafah al-Tarbiyyah al-
Islamiyyah, Alih Bahasa: Hasan Langgulung, Falsafah
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), cet-1,h. 399
10 Abdurrahman al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah
al-Islamiyah wa Asalibiha, (Damaskus: Dar al-Fikr,
1979), h. 2011
Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 1995), h. 31-32
12 Ibid., h. 32
13
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1994), cet-2, h. 32
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 4/7
JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181 Riset / 2056
1. PAI berusaha menjaga akidah peserta didikagar tetap kokoh dalam situasi dan kondisiapapun.
2. PAI berusaha menjaga dan memelihara ajarandan nilai-nilai yang tertuang dan yangterkandung dalam Alquran dan al-sunnah sertaotentisitas keduanya sebagai sumber utamaajaran Islam.
3. PAI menonjolkan kesatuan iman, ilmu, danamal dalam kehidupan keseharian.
4. PAI berusaha membentuk danmengembangkan kesalehan individu dansekaligus kesalehan sosial.
5. PAI menjadi landasan moral dan etika dalampengembangan iptek dan budaya serta aspek-aspek kehidupan lainnya.
6. Substansi PAI mengandung entitas-entitasyang bersifat rasional dan supra rasional.
7. PAI berusaha menggali, mengembangkan danmengambil ibrah dari sejarah dan kebudayaan(peradaban) Islam., dan
8. Dalam beberapa hal, PAI mengandungpemahaman dan penafsiran yang beragam,sehingga memerlukan sikap terbuka dantoleran atau semangat ukhuwah Islamiyah.
14
Epistemologi; Kaitannya dengan PAI danPendidikan Islam
Sejak dikenalnya filsafat dalam kehidupanmanusia, maka sesuai dengan asal-usul kata dari“filsafat” itu sendiri, yaitu philos yang berarti “cinta”dan sophos yang berarti “kebenaran”, maka sejakitulah pencarian manusia terhadap kebenaranmulai dilakukan, pengetahuan manusia tentangalampun mulai berkembang, dari pengetahuananimisme dan dinamisme dengan pengembanganberbagai mitos tentang para dewa dengan berbagaikesaktian dan perangainya sehingga selanjutnyamanusia mencoba untuk menafsirkan dunia initerlepas dari belenggu mitos. Manusia tidak lagimenatap kehidupan ini dari balik harum dupa dan
asap kemenyan.
Filsafat, cenderung diidentikkan denganmenjawab berbagai pertanyaan tentang pelbagaisegi kehidupan manusia. Pertanyaan-pertanyaanini meliputi dari bagaimana kita memperolehpengetahuan sampai pertanyaan-pertanyaanmengenai yang benar, yang baik, yang indah,hakikat sesuatu, dan sebagainya.
DW. Hamlyn dalam bukunya , History ofEpistemologi yang dikutip oleh Amsal Bakhtiar,epistemologi atau teori pengetahuan adalahcabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan
14 Muhaimin, Opcit., h. 123
lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian,dan dasar-dasarnya serta pertanggungjawabannyaatas pernyataan mengenai pengetahuan yangdimiliki.
15
Muthahhari menyebutkan bahwa adaempat sumber epistemologi, yakni: alam (red;indera), rasio, hati dan sejarah.16 Dalam bahasayang berbeda Noeng Muhadjir mengatakan bahwadalam pengenalan terhadap beragam objek bisadiserap lewat indera, akal rasio, akal budi, danintuisi serta keimanan kita (red; wahyu).
17 Jadi, dari
sumber epistemologi tersebut dalam prosesnyaakan melahirkan ilmu pengetahuan yangmerupakan sebuah keharusan dalam membangunperadaban.
Jika epistimologi dikaitkan denganpendidikan agama Islam, maka yang menjadi objekpembahasannya adalah seluk beluk pengetahuan
agama Islam, hakekat agama Islam, sumberagama Islam, metode dan cara mendidikkanagama Islam, dan evaluasi dan tujuan mendidikkanagama Islam.
Sementara itu menurut Mujamil Qomar, jikaepistimologi dikaitkan dengan pendidikan Islam,maka pembahasannya meliputi; pembahasan yangberkaitan dengan seluk beluk pengetahuanpendidikan Islam mulai dari hakekat pendidikanIslam, asal-usul pendidikan Islam, sumberpendidikan Islam, metode membangun pendidikanIslam, unsur pendidikan Islam, sasaran pendidikan
Islam, macam-macam pendidikan Islam dansebagainya.18
Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam;Tinjauan Isi/Materi
Isi atau materi tidak terlepas dari konsepkurikulum. Muhaimin melihat makna yangterkandung dalam definisi kurikulum dalam sistempendidikan nasional adalah terdapat dua
15 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 1994), h. 14816
Rudhy Suharto, Ilmu dan Epistemologi,dalam Jurnal Al-Huda, (Jakarta: Al-Huda, tt), h. 1.
Menurut Jalaluddin dan Usman Said dalam bukunyaFilsafat Pendidikan Islam, sejarah merupakan salah satu
metode dalam pendekatan Filsafat Pendidikan Islam disamping wahyu. Yaitu digunakan untuk mengkaji hasil
pemikiran ulama Islam di masa silam khususnyamengenai konsep-konsep pendidikan Islam… Lihat
Jalaluddin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1999), cet-3, h. 3117
Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu, TelaahSistematis Fungsional Komperatif , (Yogyakarta, Rake
Sarasin, 1998), Cet.-2, h. 5618
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam, Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik ,
(Jakarta: Erlangga, 2005) , h. 249
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 5/7
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Riset / 2057 JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181
pemahaman yang berbeda dalam memandang artikurikulum, pertama, kurikulum yang menekankanaspek isi, di mana masyarakat dianggap bersifatstatis, yang menentukan aspek dalampembelajaran adalah para pendidik. Kedua,kurikulum yang menekankan pada proses dan
pengalaman yang sudah tentu melibatkan anakdidik. Sehingga tidak muncul anggapan bahwatidak ada kurikulum standar, yang ada hanyalahkurikulum minimal yang dalam implementasinyadikembangkan bersama peserta didik.
19
Menurut Ashan yang dikutip oleh E.Mulyasa, menyatakan:
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalampengembangan kurikulum yang berbasiskompetensi, yaitu penetapan kompetensi yangakan dicapai, pengembangan strategi untukmencapai kompetensi, dan evaluasi. Kompetensi
yang ingin dicapai merupakan pernyataan (goalstatement ) yang hendak diperoleh peserta didik,menggambarkan hasil belajar (learning outcomes)pada aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dansikap. Strategi mencapai kompetensi adalah upayauntuk membantu peserta didik dalam menguasaikompetensi yang ditetapkan, misalnya: membaca,menulis, mendengarkan, berkreasi, danmengobservasi, sampai terbentuk suatukompetensi. Sedangkan evaluasi merupakankegiatan penilaian terhadap pencapaiankompetensi bagi setiap peserta didik.
20
Inti dari pembahasan kurikulum diatasadalah mengenai pengetahuan yang didapat,penerapan dari pengetahuan tersebut dan aspeknilai. Semua aspek ini bila ditinjau dari pandanganpendidikan agama Islam saling mendukung dantidak terdapat kontradiktif di mana kurikulumpendidikan nasional bertujuan menumbuhkankeimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YangMaha Esa, menumbuhkan penalaran yang baik(mau belajar, ingin tahu, kreatif dan bertanggung jawab)
21.
Dalam pendidikan agama Islam terdapattiga materi pokok yaitu akidah, ibadah dan akhlak.
Sedang dalam bahasa pendidikan Islam, ketigaterm tersebut dijabarkan dengan istilah pengenalankepada Allah SWT., potensi dan fungsi manusia,dan akhlak.
19 Ibid., h. 3-4.
20 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-6, H. 41-42.21
Ibid., h. 21-22. dalam hal ini penulis hanyamenjabarkan hubungan pendidikan agama Islam dan
pendidikan Islam dari aspek isi/materi.
Berikut ini penjelasan ketiga term dalampendidikan Islam yang semakna denganpendidikan agama Islam, adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan terhadap Allah SWT.
Allah SWT. sebagai pencipta alamsemesta. Sang maha yang tidak bisa diinderasecara kasat mata. Akan tetapi, manusia telahdianugerahi “rasa” yang mampu menuntunmanusia untuk mencari Sang maha tersebut (rasaiman). Hal ini dapat diamati yang salah satunyaadalah masa pertumbuhan anak. Maksudnya, sejakdi dalam kandungan, janin telah akrab dengansumber kehidupan dalam aspek biologisnya, dalamhal ini adalah ibu. Ia sang janin tidak bisa lepas daridekapan dan belaian ibu. Ini terus berlanjut sampaiia lahir (bayi) bisa mendengar dan melihat. Begitupula hubungan ia dengan Sang maha tersebutyang dalam istilah agama Islam adalah„kecenderungan beragama‟ atau fitrah. Al-Syaibanymengatakan bahwa perasaan keagamaan iniadalah naluri yang dibawa bersama ketika manusialahir. Dalam waktu yang sama hal ini jugamembayangkan kebutuhan insan yang pokok untukmencapai ketenteraman dan kebahagiaan.
22 Nilai-
nilai inilah yang dididikan kepada anak didiksebagai materi PAI. Supaya terbina rasaketakwaan yang kokoh dan selalu terpatri dalamkeseharian.
b. Potensi dan fungsi manusia
Manusia dianugerahi Allah berupa potensiyang diharapkan mampu mengemban misi sucisebagai khalifat Allah di muka bumi dan sekaligussebagai „abd Allah, hamba Allah. Oleh karenanya,ia dibekali dengan kemapanan potensi seperti akal,hati, rasa, dan nafsu (sumber dayamanusia/SDM).
23 Sebenarnya keempat potensi ini
bila diberdayakan akan tercipta kekuatan yang„dahsyat‟ yang mampu mengemban amanah yangdibebankan kepadanya. Alam juga merupakanpotensi bagi manusia yang bisa dimanfaatkan bagikehidupan atau yang disebut dengan sumber dayaalam (SDA).
Epistemologi Islam bersumber daripedoman hidup muslim, berupa kalam ilahi(Alquran) yang selalu memberikan pancaranhidayah Allah bagi siapa saja yang membaca,memahami dan menggalinya. Surat al- Alaq ayat 1-5 merupakan bukti bahwa Alquran merupakan kitabyang menaruh perhatian terhadap pendidikan.Demikian pula dengan lafaz-lafaz dan ungkapan-ungkapan yang digunakan agar manusia berfikir,
22 Al-Syaibany, Op.cit., h. 121
23
Pembahasan tentang keempat potensi inisecara mendalam dapat dibaca pada buku-buku psikologi
Islam dan Tasawuf.
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 6/7
JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181 Riset / 2058
menggunakan akal untuk mendapatkanpengetahuan yang benar, seperti kata-kata nazara (memperhatikan), tadabbara (merenungkan),tafakkur (memikirkan), faqiha (mengerti), tazakkara (mempelajari), fahima (memahami), dan „aqala (mempergunakan akal).
24
Juga yang menjadi sumber pengetahuanbagi epistemologi Islam adalah hadis. Hadis diakuimemberikan perhatian yang amat besar terhadappendidikan. Nabi Muhammad Saw. mencanangkanprogram pendidikan seumur hidup ( long lifeeducation), seperti uthlub al-„ilm min al -mahd ila al-lahd . Selanjutnya pada hadis yang lainmenegaskan kewajiban menuntut ilmu bagi muslimlaki-laki dan muslim perempuan, seperti thalab al-„ilm faridhah „ala kulli muslim wa mulimah.
25
Sumber pengetahuan yang lain adalah akalpikiran, perasaan dan kesadaran. Dengan tiga
potensi ini manusia diaharapkan bisamempergunakannya secara optimal untukmenemukan kebenaran hakiki dan mendapat ilmuyang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Sebabilmu berfungsi sebagai: a. mengetahui kebenaran,b. menjelaskan ajaran/akidah Islamiyah, c.menguasai alam, d. meningkatkan kebudayaan danperadaban Islamiyah.
26
Secara lebih rinci keistimewaan-keistimewaan yang dianugerahkan Allah kepadamanusia antara lain adalah kemampuan berfikiruntuk memahami alam semesta (Q.S, Ar
Ra‟ad/13:3) dan dirinya sendiri (Q.S, ArRum/30:20-21), akal untuk memahami tanda-tandakeagungan-Nya (Q.S. Al- Hajj/22: 46), nafsu yangpaling rendah (Q.S, Yusuf/12:53) sampai yangtertinggi kalbu untuk mendapat cahaya tertinggi(Q.S, Al Fajr/89:27-30, dan ruh yang kepadanya Allah Swt mengambil kesaksian manusia (Q.S, Al A‟raf/7:172-174).
27
Islam sangat menganjurkan bagi umatnyauntuk mencari ilmu pengetahuan. Bahkan dalamberbagai hadis dikatakan bahwa proses mencariilmu pengetahuan merupakan bagian darimelaksanakan ibadah. Jadi akal pikiran, perasaan
dan kesadaran sebagai media bagi manusia untukmemperoleh pengetahuan yang benar. Sehingga
24 Lihat Ahmad Tafsir, Op.cit., h. 38. Lihat pula
Asmaran As, Karakteristik Epistemologi Islam (Ke Arah
Pemahaman Dunia Sufistik), dalam Jurnal Khazanah,
Volume IV, Nomor 03, Mei – Juni 2005, h. 325-326.25
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam,
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 1226
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat
Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h.
3627 Lihat Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Op.
cit., h. 17
iman, ilmu dan amal tampak baik dalam kesalehanindividu maupun kesalehan sosial.
c. Akhlak
Akhlak merupakan bagian penting dalamkehidupan muslim. Sebab misi Nabi dalamdakwahnya adalah memperbaiki akhlak umatmanusia, sebagai mana sabdanya: “Innama buitstuli utammima makarim al-akhlak” , bahwasanya akudiutus untuk menyempurnakan akhlak.
Misi dakwah Nabi tersebut sesuai dengantujuan pendidikan Islam, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai tingkat akhlak mulia.Faktor kemulian akhlak dalam pendidikan Islamdinilai sebagai faktor kunci dalam menentukankeberhasilan pendidikan, yang menurut pandanganIslam berfungsi menyiapkan manusia-manusiayang mampu menata kehidupan yang sejahtera di
dunia dan kehidupan di akhirat.28
Dari makna yang terkandung dalam nilai-nilai akhlak ini, maka anak didik dalammengembangkan ipteks dan budaya serta aspek-aspek kehidupan lainnya tidak terlepas darilandasan moral dan etika.
Penutup
Berdasarkan uraian di atas, maka dapatditarik suatu simpulan, yaitu:
1. Pendidikan agama Islam (PAI) merupakan
bagian dan merupakan bahan jadi dari isi yangsumbernya adalah pendidikan Islam. Sehinggabisa dikatakan bahwa pendidikan Islam adalahformat berupa kajian-kajian teori yangdiaplikasikan melalui proses mendidikkanagama Islam.
2. Term PAI tidak bisa dipisahkan dari pendidikanIslam, sehingga perlu kesinambungan danmenyeleraskan antara kajian teori denganaplikasi.
3. Epistemologi atau teori pengetahuan dalam halini pendidikan Islam memiliki keterkaitandengan pendidikan agama Islam, akan
memunculkan pembinaan dan pengoptimalanpotensi; penanaman nilai-nilai Islam dalam jiwa, rasa, dan pikir; serta keserasian dankeseimbangan. Sehingga term akidah, ibadah,dan akhlak atau dengan penjabarannyadengan istilah pengenalan terhadap AllahSWT., potensi dan fungsi manusia serta kajianakhlak dan diterapkan dalam tataran aplikasiberupa cerdas pengetahuan, cerdas sikap dannilai, serta cerdas dalam tindakan yang diambildalam kehidupan sehari-hari (berakhlak mulia).
28
Lihat Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Op.cit., h. 38. lihat pula Hamdani
Ihsan dan Fuad Ihsan, Lokcit.
8/19/2019 Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi Dan Isi Materi
http://slidepdf.com/reader/full/pendidikan-agama-islam-dan-pendidikan-islam-tinjauan-epistemologi-dan-isi-materi 7/7
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Riset / 2059 JURN L EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 – 2181
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Alim, Muhammad. 1992. Al-Tarbiyah wa al-Tanmiyah.. fi al-Islam (Riyadh: KSA)
Al-Nahlawi, Abdurrahman. 1979. Ushul al-Tarbiyahal-Islamiyah wa Asalibiha (Damaskus: Dar al-Fikr)
Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar. 1995. FilsafatPendidikan Islam (Jakarta, Ciputat Press)
Al-Syaibany. 1979. Falsafah al-Tarbiyyah al-Islamiyyah, Alih Bahasa: Hasan Langgulung,Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: BulanBintang)
Arifin, H. Muzayyin. 2003. Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara)
As, Asmaran. 2005. Karakteristik Epistemologi
Islam (Ke Arah Pemahaman Dunia Sufistik),dalam Jurnal Khazanah, Volume IV, Nomor03, Mei – Juni.
Bakhtiar, Amsal. 1994. Filsafat Ilmu (Jakarta:Rajawali Press)
D. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi,Konsep, Karakteristik, dan Implementasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 1998. FilsafatPendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia)
Jalaluddin dan Usman Said. 1999. Filsafat
Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali Press)Muhadjir, Noeng. 1998. Filsafat Ilmu, Telaah
Sistematis Fungsional Komperatif (Yogyakarta: Rake Sarasin)
Muhaimin.2007. Pengembangan KurikulumPendidikan Agama Islam (Jakarta: RajawaliPress)
Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu)
Qomar, Mujamil. 2005. Epistemologi PendidikanIslam, Dari Metode Rasional Hingga Metode
Kritik (Jakarta: Erlangga)
Syahidin. 2005. Aplikasi Metode Pendidikan Quranidalam Pembelajaran Agama di Sekolah,
(Tasikmalaya: Ponpes Suryalaya
Tasikmalaya)
Suharto, Rudhy. tt. Ilmu dan Epistemologi , dalamJurnal Al-Huda (Jakarta: Al-Huda)
Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan DalamPerspektif Islam (Bandung: PT. RemajaRosdakarya)