Pendeskripsian Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar

6
NAMA : OKY RAFSANJANI NIM : F1D213011 PRODI : TEKNIK GEOLOGI TUGAS MINERAL OPTIK PENDESKRIPSIAN MINERAL DALAM ORTOSKOP NIKOL SEJAJAR BESERTA CONTOH MINERALNYA Pendeskripsian Dengan Menggunakan Nikol Sejajar Setiap mineral memiliki sistem kristalnya masing-masing: isometrik (sumbu a = sumbu b = sumbu c; < = < = <); rhombik (sumbu a sumbu b sumbu c; < < <); triklin; monoklin; tetragonal, heksagonal dan lain-lain. Setiap sistem kristal memiliki sumbu kristal, walaupun sudut yang dibentuk oleh masing- masing sumbu kristal antara sistem kristal yang satu terhadap yang lain berbeda. Untuk itulah setiap mineral memiliki sifat optis tertentu, yang dapat diamati pada posisi sejajar atau diagonal terhadap sumbu panjangnya (sumbu c). Pengamatan mikroskopis yang dilakukan pada posisi sejajar sumbu panjang disebut pengamatan pada nikol sejajar. Hal-hal yang perlu dideskripsi untuk mengidentifikasi mineral pada pengamatan nikol sejajar antara lain, ketembusan cahaya,ukuran mineral, bentuk, belahan pecahan, relief, warna, pleokroisme, inklusi, indeks bias, serta sketsa mineral yang

description

mineralogi optik

Transcript of Pendeskripsian Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar

Page 1: Pendeskripsian Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar

NAMA : OKY RAFSANJANI

NIM : F1D213011

PRODI : TEKNIK GEOLOGI

TUGAS MINERAL OPTIK

PENDESKRIPSIAN MINERAL DALAM ORTOSKOP NIKOL SEJAJAR BESERTA CONTOH MINERALNYA

Pendeskripsian Dengan Menggunakan Nikol Sejajar

Setiap mineral memiliki sistem kristalnya masing-masing: isometrik (sumbu a = sumbu b =

sumbu c; < = < = <); rhombik (sumbu a sumbu b sumbu c; < < <); triklin;

monoklin; tetragonal, heksagonal dan lain-lain. Setiap sistem kristal memiliki sumbu kristal,

walaupun sudut yang dibentuk oleh masing-masing sumbu kristal antara sistem kristal yang satu

terhadap yang lain berbeda. Untuk itulah setiap mineral memiliki sifat optis tertentu, yang dapat

diamati pada posisi sejajar atau diagonal terhadap sumbu panjangnya (sumbu c). Pengamatan

mikroskopis yang dilakukan pada posisi sejajar sumbu panjang disebut pengamatan pada nikol

sejajar.

Hal-hal yang perlu dideskripsi untuk mengidentifikasi mineral pada pengamatan nikol

sejajar antara lain, ketembusan cahaya,ukuran mineral, bentuk, belahan pecahan, relief, warna,

pleokroisme, inklusi, indeks bias, serta sketsa mineral yang diteliti. Dengan mengidentifikasi hal-

hal tersebut, kita akan dapat mengetahui nama mineral.

1.    Ketembusan Cahaya

Berdasarkan atas sifat-sifat mineral terhadap cahaya, mineral-mineral dibagi menjadi dua

golongan yaitu, mineral tembus cahaya (transparent) dan mineral yang tidak tembus cahaya

yang sering disebut mineral opak atau mineral kedap cahaya. Dibawah mikroskop polarisasi,

mineral opak akan nampak sebagai butir yang hitam/ gelap walaupun diamati dengan cahaya

maksimal sehingga harus dipelajari lebih lanjut menggunakan mikroskop pantulan. Mineral

tranparent dibagi menjadi dua yaitu mineral isotropik dan mineral anisotropik. Mineral isotropik

adalah mineral yang tidak mengalami perubahan sifat saat meja objek diputar, sedangkan

Page 2: Pendeskripsian Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar

mineral anisotropik akan mengalami perubahan sifat optik tergantung pada sinar dan

komponennya serta jenis sayatannya.

2.    Ukuran Mineral

Ukuran mineral diukur dengan melihat perbandingan ukuran pada benang silang. Pada

benang silang umumnya terdapat ukuran panjang dalam bentuk milimeter.

3.    Bentuk

Pengamatan bentuk dilakukan dengan melihat bidang batas mineral. Bentuk masing-

masing butir mineral dikontrol oleh dua hal yaitu, struktur atom dan proses terjadinya. Bentuk

kristal dibagi menjadi tiga, pertama euhedral yaitu kristal yang dibatasi oleh bidang kristalnya

sendiri, kedua subhedral yaitu kristal yang dibatasi oleh sebagian bidang kristalnya sendiri, dan

ketiga anhedral yaitu kristal yang sama sekali tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri

melainkan dibatasi bidang kristal lain.

4.    Belahan

Belahan adalah sifat atau kecenderungan dari suatu kristal untuk terbelah sejajar dengan

salah satu atau lebih arah di dalam kristal. Pembelahan pada kristal akan menghasilkan kristal-

kristal yang lebih kecil dan masing-masing kristal dibatasi oleh bidang yang halus dan rata.

Belahan adalah sifat mineral yang khas sehingga merupakan salah satu cara untuk membedakan

mineral satu dengan mineral lain. Ada beberapa jenis belahan menurut jumlah arahnya antara

lain belahan satu arah, dua arah, tiga arah, empat arah, lima arah, dan enam arah. Berdasarkan

pada jarak antara bidang belahan yang berdampingan dan sifat belahan yang menerus atau tidak

maka dibedakan menjadi tiga yaitu, belahan sempurna (perfect cleavage), belahan baik (good

cleavage), dan belahan jelek (poor cleavage).

Page 3: Pendeskripsian Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar

Gambar Kiri : Contoh Mineral Dengan Susunan Acak (Belahan Tidak Jelas) Atau Tanpa

Belahan: Olivin; Gambar Kanan : Contoh Mineral Kuarsa Tanpa Belahan

5.    Pecahan

Pecahan adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah dengan cara tertentu yang

tidak dikontrol secara kuat oleh struktur atom. Pada pengamatan mineral kali ini, cukup untuk

mengidentifikasi ada atau tidaknya pecahan pada peraga mineral.

6.    Relief

Relief adalah ungkapan nyata dari kejadian bahwa cahaya yang keluar dari suatu media

kemudian masuk ke dalam media lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda akan

mengalami pembiasan/ pemantulan pada betas sentuhan antara kedua media tersebut. Untuk

mempermudah pengamatan relief dibawah mikroskop maka bahan atau kristal dilekatkan pada

keping kaca dengan menggunakan balsam kanada karena balsam kanada dikatakan memiliki

relief nol (tepatnya n= 1,537).

7.    Warna

Warna diakibatkan oleh penyerapan cahaya yang melintasi kristal tersebut. Warna mineral

yang diamati pada contoh setangan (hand specimen) umumnya akan berbeda dengan warna

mineral sayatan tipis yang diamati dibawah mikroskop. Cahaya yang melewati mineral akan

memiliki dampak yang berbeda diantaranya, pertama jika semua cahaya diserap semua maka

mineral akan terlihat gelap/ hitam, kedua jika hanya sebagian cahaya yang diserap maka mineral

akan terlihat tak berwarna, dan ketiga jika hanya sebagian cahaya yang diserap tetapi dengan

cara memilih cahaya dengan panjang gelombang tertentu maka akan terlihat mineral yang

berwarna.

8.    Pleokroisme

Mineral yang dapat menampakan lebih dari satu warna pada saat pengamatan

menggunakan mikroskop polarisator disebut pleokroik. Pleokroisme terjadi jika meja objek

diputar maka akan terlihat perbedaan warna pada mineral tertentu tergantung rotasinya. Pada saat

pemutaran meja objek, mineral akan menyerap panjang gelombang yang berbeda.

Page 4: Pendeskripsian Mineral Pada Pengamatan Nikol Sejajar

Gambar 2. Kiri : Pleokroisme Biotit Berwarna Coklat Kekuningan Orde I, Warna Interferensi

Biotit Sejajar Sumbu C. Kanan : Pleokroisme Biotit Berwarna Coklat Gelap Orde I

Pleokroismenya Pada Sudut Putaran 90O

9.    Inklusi

Inklusi adalah material berupa kotoran yang masuk saat proses kristalisasi pada kristal.

Material asing ini akan terperangkap di dalam kristal dan seterusnya menjadi bagian dari kristal

tersebut. Inklusi dapat dibedakan pada saat pengamatan karena biasanya memiliki warna yang

berbeda dibanding kristal yang mengelilinginya.

10.    Indeks Bias

Pengukuran indeks bias dapat dilakukan secara relatif dengan memperhatikan reliefnya.

Pada indeks bias mineral < indeks bias balsam, saat tubus mikroskop diturunkan maka mineral

peraga akan terlihat seolah-olah membesar. Sebaliknya pada indeks bias mineral > indeks bias

balsam, saat tubus mikroskop diturunkan maka mineral akan terlihat seolah-olah mengecil.