diskominfo.jatengprov.go.iddiskominfo.jatengprov.go.id/.../2018/12/Vlog-ape1.docx · Web viewSudut...

14
Panduan Singkat Bikin Vlog Oleh: Adi Prianggoro (081.2250.4248) Vlog merupakan video yang mempunyai tema tertentu yang dikemas dalam konsep dokumentasi jurnalistik dan biasanya dimuat dalam sebuah website atau media sosial. Biasanya video vlog berisi tentang ketertarikan, opini maupun pikiran, hampir mirip dengan tayangan televisi, namun proses pembuatannya tidak serumit pembuatan tayangan televisi. Istilah vlog sendiri merupakan singkatan dari video blog. Cara Membuat Konsep Vlog 1. Mencari inspirasi, ide cerita, atau ilustrasi 2. Memikirkan tema dari ide cerita pilihan 3. Membuat alur cerita agar rapi an detail 4. Melakukan survei di lokasi Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara: · Bird Eye View: Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan. · High Angle: Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”. · Low Angle :Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan. · Eye Level :Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar. · Frog Eye :Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak. Software editing video di antaranya: - Windows movie maker (windows) dan iMovide (Mac) - Adobe premiere

Transcript of diskominfo.jatengprov.go.iddiskominfo.jatengprov.go.id/.../2018/12/Vlog-ape1.docx · Web viewSudut...

Panduan Singkat Bikin VlogOleh: Adi Prianggoro (081.2250.4248)

Vlog merupakan video yang mempunyai tema tertentu yang dikemas dalam konsep dokumentasi jurnalistik dan biasanya dimuat dalam sebuah website atau media sosial. Biasanya video vlog berisi tentang ketertarikan, opini maupun pikiran, hampir mirip dengan tayangan televisi, namun proses pembuatannya tidak serumit pembuatan tayangan televisi. Istilah vlog sendiri merupakan singkatan dari video blog.Cara Membuat Konsep Vlog

1. Mencari inspirasi, ide cerita, atau ilustrasi2. Memikirkan tema dari ide cerita pilihan3. Membuat alur cerita agar rapi an detail4. Melakukan survei di lokasi

Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:· Bird Eye View: Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.· High Angle: Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.· Low Angle :Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.· Eye Level :Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.· Frog Eye :Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.

Software editing video di antaranya:- Windows movie maker (windows) dan iMovide (Mac)- Adobe premiere

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kondisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:

Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.

Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.

Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.

Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.

Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.

Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.

Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.

Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda.

Beragam istilah terkait gerakan kamera:

Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.

Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.

Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.

Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.

Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.

Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade outjika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.

Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.

Macam-macam Tipe Shots dalam pengambilan gambar yang sering digunakan dalam produksi film dan video diantaranya : (*sumber:webbisnis)

1. EWS (Extreme Wide Shot)

Extreme wide shot merupakan tipe shot yang digunakan untuk menunjukkan sebuah lingkungan dimana subyek film berada. Tipe shot ini seringkali dipakai untuk membangun suasana sebuah adegan, subyek film terkadang hampir tak tampak dalam visual karena penggunaan sudut pandang lebar yang ekstrim.

Extreme Wide Shot

EWS juga sering digunakan dalam film kolosal yang melibatkan ribuan subyek, dengan menggunakan tipe shot ini jumlah pasukan skala besar dan megah dapat digambarkan secara sempurna.

2. Very Wide Shot (VWS)

Very Wide Shot merupakan tipe shot sangat luas, namun secara visual lebih sempit jika dibandingkan dengan tipe Extreme wide shot. 

Very Wide Shot (VWS)

Pengambilan gambar dengan tipe Very Wide Shot ini masih sangat memungkinkan untuk mengambil banyak subyek dalam sebuah frame. Meskipun subjek film sudah dapat terlihat dengan shot ini, tetapi belum ada penekanan, karena tipe shot ini masih dalam rangka membangun suasana lingkungan dimana subyek film berada.

3. Wide Shot (WS)

Wide Shot, subjek sudah dapat diidentifikasikan dengan jelas karena telah memenuhi frame gambar meski terdapat jarak diatas kepala dan dibawah kaki. Penggunaan jarak diatas dan dibawah subyek tersebut digunakan untuk ruang aman agar lebih nyaman untuk dilihat.

Wide Shot (WS)

Tipe Wide Shot di beberapa lingkungan produksi juga sering disebut Long Shot, Full Shot dan Total Shot, dimana subyek ditampilkan secara keseluruhan.

4. Mid Shot (MS)

Mid Shot atau sering disebut juga sebagai Medium Shot merupakan shot yang menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara lebih rinci, pada subyek manusia tipe shot ini akan menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.

Mid Shot (MS)

Tipe Mid Shot masih memiliki ruang untuk memberi keleluasaan subyek dalam bergerak, shot ini sering juga digunakan sebagai permulaan pengambilan gambar sebelum kameraman mengambil gambar lebih dekat untuk mengekpose reaksi dan emosi subyek.

Bagi penonton tipe shot ini masih dirasakan seolah-olah mereka sedang melihat seluruh subjek. Shot ini sering digunakan saat subyek berbicara untuk memberi informasi, misalnya pada waktu wawancara, pengambilan gambar presenter televisi maupun saat dialog dalam film fiksi.

5. Medium Close Up (MCU)

Medium Close Up merupakan jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas dada hingga kepala.

Medium Close Up (MCU)

Ekpresi wajah dari tipe shot ini sudah bisa ditangkap melalui frame kamera.

6. Close Up (CU)

Tipe shot Close Up sering digunakan untuk menekankan keadaan emosional subyek. Tipe shot ini biasanya mengambil subyek manusia hanya bagian kepala saja. Close up juga berguna untuk menampilkan detail dan dapat digunakan sebagai cut-in.

Close-Up (CU)

Wide Shot dan Mid Shot biasa digunakan untuk memberikan fakta-fakta dan informasi umum, sedangkan pengambilan gambar dengan tipe close up dapat digunakan untuk merekam ekspresi wajah subyek lebih mendalam, sehingga penonton dapat turut merasakan emosi yang diutarakan oleh subyek.

7. Extreme Close Up (ECU, XCU)

ECU (juga dikenal sebagai XCU) merupakan tipe shot untuk menampilkan detail obyek, misalnya mata, hidung, atau telinga.

Extreme Close Up (ECU, XCU)

Extreme Close Up (ECU, XCU)

Melakukan pengambilan gambar dengan Extreme Close Up perlu pertimbangan khusus, hal ini jarang sekali dilakukan apabila tidak ada alasan yang kuat.

8. Cut-In (CI)

Cut-In adalah tipe shot yang diambil secara khusus dengan menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara rinci.

Cut In (CI)

Hal ini biasanya digunakan untuk menekankan emosi subyek, misalnya gerakan tangan, gerakan kaki, atau yang lainnya sehingga bisa

menunjukkan antusiasme, agitasi, kegelisahan, atau apapun yang dialami subyek.

9. Cutaway (CA)

Cutaway adalah jenis shot yang digunakan untuk membangun situasi, subjek bisa berbeda, misalnya hewan kesayangan milik subyek, bagian yang berbeda dari subjek misalnya properti milik subyek, atau apa pun. Cutaway ini bisa digunakan sebagai penguat suasana shot dan menambah informasi tertentu tentang subyek melalui bahasa visual.

10. Two Shot

Two Shot merupakan tipe shot yang menampilkan dua orang dalam satu frame kamera, tipe shot ini dapat digunakan untuk membangun hubungan antara subjek satu dengan lainnya, masing-masing subyek dapat saling berinteraksi dan terlibat dalam gerakan atau tindakan dalam pengambilan gambar.

Two-Shot

Tipe shot ini juga sering digunakan ketika dua presenter sedang membawakan acara ataupun memperkenalkan dua orang secara bersamaan.

11. Over the Shoulder Shot (OSS)

Over the Shoulder Shot merupakan tipe shot yang dilakuakan untuk dua subyek, namun pengambilan gambar dilakuakan dari belakang bahu salah satu subyek. Orang yang dihadapi subjek biasanya harus menempati sekitar 1/3 frame.

Over the Shoulder Shot (OSS)

Tipe shot ini biasa digunakan dalam sebuah percakapan dua subyek, Framing gambar bisa dilakukan bergantian sehingga visual dapat terlihat dinamis.

12. Noddy Shot

Noddy Shot biasanya digunakan dalam wawancara maupun dialog.

Noddy Shot

Tipe shot ini juga digunakan untuk menangkap respons maupun reaksi salah satu subyek saat subyek lain bicara dalam pengambilan gambar Over the Shoulder shot.

13. Point-of-View Shot (POV)

Point-of-view shot  adalah tipe shot yang menunjukkan sesuatu dari sudut pandang subjek, dalam hal ini fungsi kamera sebagai mata subjek.

Subyek melihat gambar tangan

 

gambar tangan sebagai Point of View Shot (POV)

14. Weather Shot

Weather Shot merupakan tipe shot yang menjelaskan tentang cuaca dimana subyek berada.

Weather Shot

Shot-shot cuaca biasanya juga dapat digunakan untuk mewakili suasana hati subyek

Editing yang dilakukan dengan tidak menggunakan komputer biasanya dilakukan dengan menggunakan smartphone baik iOS atau Android yang memang sengaja digunakan karena ketersediaan alat yang ada. Maka jika kita menggunakan smartphone untuk melakukan editing maka software atau aplikasi apa saja yang sangat direkomendasikan untuk mengedit sebuah video di smartphone.

1. Adobe Premiere Clip.

blogs.adobe.com

Salah satu aplikasi yang menawarkan banyak fitur yang mendukung untuk melakukan aktivitas editing pada sebuah video, seperti membuat kompilasi serta adanya berbagai tools untuk memberikan beberapa efek. Tak hanya itu kompatibitas yang baik dan terintegrasi antara Adobe Premire Clip dengan Adobe Premire Pro yang biasa digunakan pada komputer.

2. VivaVideo

joyofandroid.comKemampuan dan kelengkapan fitur dan beberapa tools yang sangat lengkap yang memudahkan kita dalam membuat sebuah slideshow. Di mana kita bisa melakukan import files, memotong video, serta fitur untuk mempercepat dan memperlambat video dengan menggunakan fitur fastdan slow motion.

3. FilmoraGo.

pocketmeta.com

Tidak hanya melakukan aktivitas editing saja dimana aplikasi ini mendukung berbagai toolsseperti trimming, merging, cropping hingga memutar posisi video. Tidak hanya itu aplikasi ini juga menyediakan berbagai musik yang bisa digunakan sebagai backsound atau kita bisa memasukkan musik yang kita inginkan.

4. Power Director Video Editor Android.

appvn.com

Dengan tampilannya yang simpel dan mudah untuk dipahami aplikasi ini mendukung drag and drop files media, serta kita juga bisa menentukan sebuah kualitas pada suatu video dengan kualitas high atau low yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita.

5. KineMaster.

play.google.com/kinemasterfree

Tidak jauh berbeda dengan aplikasi editing video lainnya, aplikasi yang mendukung beberapa tools seperti transisi teks, voice over dan sebagainya. Serta dukungan fitur chroma key yang memudahkan kita untuk mengganti sebuah background pada video.

Dari lima aplikasi diatas yang nantinya dapat kita unduh dan dipelajari bagaimana tentang cara penggunaannya, sehingga kita bisa melakukan sebuah editing pada suatu video dengan smartphone tanpa harus menggunakan komputer.