PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

37
PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN SHOROF DENGAN METODE AL-MIFTAH LIL’ULUM (Studi Kasus Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu Al-Um Bogor) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.) Oleh: Siti Muzdalifah NIM. 15311630 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA TAHUN AKADEMIK 2019 M/ 1440 H

Transcript of PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

Page 1: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN

NAHWU DAN SHOROF DENGAN METODE AL-MIFTAH LIL’ULUM

(Studi Kasus Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu

Al-Um Bogor)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.)

Oleh:

Siti Muzdalifah

NIM. 15311630

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019 M/ 1440 H

Page 2: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN

NAHWU DAN SHOROF DENGAN METODE AL-MIFTAH LIL’ULUM

(Studi Kasus Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu

Al-Um Bogor)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.)

Oleh:

Siti Muzdalifah

NIM. 15311630

Pembimbing:

Dr. KH. Ahmad Dimyathi Badruzzaman, MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019 M/ 1440 H

Page 3: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pendekatan Peer Teaching dalam Pembelajaran

Nahwu dan Shorof dengan Metode Al Miftah Lil’ulum (Studi Kasus

Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu)” yang

disusun oleh Siti Muzdalifah dengan Nomor Induk Mahasiswa 15311630

telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing

telah memenuhi syarat ilmiah untuk diajukan pada sidang munaqasyah.

Jakarta, Agustus 2019

Pembimbing

Dr. KH. Ahmad Dimyathi Badruzzaman, M.A.

Page 4: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Pendekatan Peer Teaching dalam Pembelajaran

Nahwu dan Shorof dengan Metode Al Miftah Lil‟ulum (Studi Kasus Kelas

VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu)” oleh Siti Muzdalifah

dengan NIM 15311630 telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas

Tarbiyah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta pada Agustus 2019. Skripsi

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Jakarta, Agustus 2019

Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta

Dr. Esi Hairani, M. Pd.

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekertaris

Dr. Esi Hairani, M.Pd. Reksiana, MA, Pd

Penguji I Penguji II

Reksiana, MA, Pd Aditiya Warman, M.Pd

Pembimbing

Dr. KH. Ahmad Dimyathi Badruzzaman, M.A.

Page 5: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Siti Muzdalifah

NIM : 15311630

Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 20 Januari 1998

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pendekatan Peer Teaching dalam

Pembelajaran Nahwu dan Shorof dengan Metode Al Miftah Lil‟ulum (Studi

Kasus Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu)” adalah

benar-benar asli karya saya sendiri kecuali kutipan-kutipan yang sudah

disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Agustus 2019

Siti Muzdalifah

Page 6: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf abjad yang

satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi IIQ, transliterasi Arab-Latin

mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ة

„ : ع t : ث

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ز

w : و z : ش

h : ي s : س

‟ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

Page 7: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

v

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a أ : â ي… : ai

Kasrah : i ي : î و… : au

Dhammah : u و : û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah

Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

al-Madînah : المديىت al-Baqarah : البقسي

b. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiyah

Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan

dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

asy-syams : الشمس ar-rajul : السجل

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambing

( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

Inna al-ladzîna : إن الري ه Âmannâ billâhi : أمىب ببلل

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh

kata sifat (na‟at). Maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi

huruf “h”. Contoh:

Page 8: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

vi

al-Af‟idah : الأف ئدة

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah : عبملت وبصيت

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan

lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam

alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold)

dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri diawali dengan

kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama

diri, bukan kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Âridh, al-

Asqallânî. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-

nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an,

Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 9: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

vii

MOTTO

لا تاختاقر مان دوناكا فالكل شائ مازية

“Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu,

karena setiap sesuatu memiliki kelebihan”

Page 10: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

viii

حمناللبســــــــــــــــــم حيمالر الر

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih

diperkenankan untuk hidup dalam keridhoan-Nya sampai saat ini. Dengan

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul judul “Pendekatan Peer Teaching dalam Pembelajaran Nahwu dan

Shorof dengan Metode Al Miftah Lil Ulum (Studi Kasus Kelas VIII MTs di

Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu).”

Selawat dan salam tetap tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW. karena atas perjuangan beliaulah kita dapat merasakan

kehidupan yang lebih bermartabat dengan kemajuan ilmu yang didasarkan

pada Iman dan Islam. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir

nanti. Aamiin.

Dengan penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan penulis dengan senang hati menyampaikan terimakasih

kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA, selaku rektor

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah Institut

Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

3. Bapak Dr. KH. Ahmad Dimyathi Badruzzaman, MA selaku

pembimbing penulis. Terimakasih atas waktu, diskusi dan arahan

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

ix

4. Ibu Reksiana, M.Pd selaku Kaprodi Tarbiyah Institut Ilmu Al-

Qur‟an

5. Segenap dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah

banyak memberikan Ilmunya.

6. Kedua orang tuaku yaitu Bapak Bahrum Zaman dan Ibu II

Muzayyanah yang telah memberikan kasih sayang dan do‟a yang

tak pernah henti dan segenap pengorbanan yang tak mengharap

balasan.

7. Kepada Pimpinan Pondok, Guru dan Santri di Pondok Pesantren

Salafiyyah Terpadu Al-Um yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian ini.

8. Kakak-kakakku tersayang Siti Bariah, Tatun Chaeratun, Nia

Nuroniah, Nurul Maftuhah, Ina Humainah, Siti Habibah, Siti

Zulfah, Siti Wardah, dan Abdullah Ardan yang selalu

memberikan semangat kepada penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

9. Calon suamiku H. Muhammad Yudistira S.Pd yang telah

memberikan semangat, motivasi serta membantu penulis ketika

menghadapi kesulitan dalam proses pembuatan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku Dzawata Afnan Roslina, Hanifah, Qomariah,

Rahayu, Rohmatin, Imroatus, Qoriatus, Kartika, Ayu, Fatihah,

dan Nuzul. Penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan untaian

doa sehingga penulis selalu termotivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini. Serta terimakasih atas persaudaraan yang terjalin

selama ini, semoga kita bertemu sampai Jannah-Nya.

11. Dan untuk teman-teman seperjuanganku angkatan 2015 yang

tidak dapat disebutkan satu persatu di IIQ Jakarta. Semoga

pertemanan kita tetap terjalin sampai nanti.

Page 12: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

x

Penulis menyadari bahwa meskipun ini merupakan hasil kerja keras

dan upaya maksimal, namun sebagai manusia biasa tentu masih banyak

ditemukan kelemahan dan kekurangan dalam skripsi ini, sekaligus membuka

peluang bagi pembaca untuk mengkritik dan mengkoreksi kelemahan dan

kekurangan tersebut, terutama bagi mereka yang menekuni bidang

pendidikan Al-Qur‟an. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis

tercatat sebagai amal shalihah yang diterima oleh Allah SWT. Akhirnya

penulis sampaikan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk

penulis umumnya untuk pembaca. Tak lupa, permohonan maaf kepada

semua pihak atas segala kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja

oleh penulis.

Jakarta, 1 Agustus 2019

Siti Muzdalifah

Page 13: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. I

LEMBAR PENGESAHAN........................................................ Ii

PERNYATAAN PENULIS…………........................................ Iii

PEDOMAN TRANSLITERASI................................................ Iv

MOTTO....................................................................................... Vii

KATA PENGANTAR………………………………………… viii

DAFTAR ISI…………………………………………………... Xi

ABSTRAK……………………………………………………... xiii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................

B. Identifikasi Masalah........................................................

C. Pembatasan Masalah.......................................................

D. Perumusan Masalah........................................................

1

7

7

8

E. Tujuan Penelitian............................................................

F. Manfaat Penelitian..........................................................

8

8

G. Tinjauan Pustaka.............................................................

H. Metode Penelitian............................................................

I. Sistematika Penulisan......................................................

9

12

13

BAB II: KAJIAN TEORI

A. Pendekatan dan Tutor Sebaya (Peer Teaching)

1. Pengertian Pendekatan dan Tutor Sebaya (Peer

Teaching).................................................................... 15

2. Prinsip-prinsip Metode Tutor Sebaya........................ 20

3. Kriteria dan Manfaat Tutor Sebaya........................... 23

4. Langkah-langkah Metode Tutor Sebaya................... 24

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya.... 25

B. Metode Pendidikan

1. Pengertian Metode…………….................................

26

2. Metode dalam Pendidikan Islam………................... 31

3. Metode Pengajaran di Pesantren............................... 35

Page 14: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

xii

C. Metode Al-Miftah Lil‟ulum sebagai Penunjang Belajar

Nahwu dan Shorof.

1. Metode Al-Miftah Lil‟ulum.......................................

39

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Miftah

Lil‟ulum…..................................................................

41

3. Pengertian Nahwu dan Shorof…................................ 43

4. Mengaplikasikan Nahwu dan Shorof dengan Kitab

Kuning……...............................................................

46

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 51

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................... 51

C. Sumber Data...................................................................... 53

D. Teknik Pengumpulan Data................................................ 54

E. Populasi dan Sampel......................................................... 58

F. Teknik Analisis Data......................................................... 60

BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu

Al-Um Bogor....................................................................

1. Sejarah berdirinya PPST Al-Um…….........................

63

63

2. Visi Misi, Tujuan dan Fungsi PPST Al-Um................ 67

3. Struktur Organisasi PPST Al-Um................................ 69

4. Sarana Prasarana PPST Al-Um……............................ 70

5. Keadaan Pendidik dan Kependidikan.......................... 71

B. Proses Pelaksanaan Peer Teaching Belajar Nahwu dan

Shorof dengan Metode Al-Miftah Lil‟ulum.....................

73

C. Pengaruh Metode Al-Miftah Lil‟ulum dalam Pembelajaran

Nahwu dan Shorof di PPST Al-

Um…….............................................................................

82

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................... 89

B. Saran .............................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA................................................................. 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

xiii

ABSTRAK

Siti Muzdalifah, NIM. 15311603. Judul Skripsi: “Pendekatan Peer

Teaching dalam Pembelajaran Nahwu dan Shorof dengan Metode Al-

Miftah Lil’ulum (Studi Kasus Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren

Salafiyyah Terpadu Al-Um Bogor).” Program Studi Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Tahun

2019.

Latar belakang masalah penelitian ini adalah banyaknya para santri yang

belum memahami ilmu nahwu dan shorof sehingga menyebabkan para santri

cenderung bermalas-malasan mengikuti pelajaran di pesantren. Salah satu

penyebabnya adalah strategi yang digunakan dalam pembelajaran nahwu dan

shorof tidak dapat mengembangkan semangat para santri dalam mempelajari

ilmu nahwu dan shorof. Dari fenomena tersebut, dibutuhkan strategi dan

metode yang tepat untuk memahami nahwu shorof, yaitu dengan strategi

peer teaching dan metode Al-Miftah Lil‟ulum. Dalam hal ini penulis

merumuskan masalah yaitu Bagaimana Strategi Peer Teaching Agar Mudah

Belajar Nahwu dan Shorof di Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al-Um

dan Apa pengaruh metode Al Miftah Lil‟ulum dalam proses pembelajaran

nahwu dan shorof di Pondok Pesantren salafiyah Terpadu Al-Um. Adapun

metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi,

dan dokumentasi. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil yang

dicapai dari strategi peer teaching dalam pembelajaran nahwu dan shorof

membuat para santri lebih aktif serta dengan adanya metode Al-Miftah

Lil‟ulum membantu dalam proses pengembangkan para santri memahami

kitab berbahasa Arab di pesantren.

Kata Kunci: Peer Teaching, Nahwu Shorof, Al-Miftah Lil’ulum

Page 16: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

xiv

ABSTRACT

Siti Muzdalifah, NIM. 15311630. Thesis Title: “Peer Teaching Approach

to Easily Learn Nahwu and Shorof with Al-Miftah Lil’ulum Method

(Case Study of Class VIII Middle School in Al-Um Integrated

Salafiyyah Islamic Boarding School in Bogor).” Islam Education

Departemen, Faculty of Tarbiyah, Institute of Quranic Studies Jakarta

(IIQ), 2019.

The background of the problem of this research is that there are many santri

who do not understand the science of nahwu and shorof, causing the santris

to be lazy to take lessons in the pesantren. One of the reasons is the strategy

used in nahwu learning ang the shorof cannot develop the enthusiasm of the

santri in learning nahwu and shorof. From these phenomena, the right

strategies and methods are needed to understand the nature of shorof, namely

the peer teaching strategy and the Al-Miftah Lil‟ulum method. In the case the

author formulates a problem, namely how is the peer teaching strategy to

easily learn nahwu and shorof at the Al-Um integrated salafiyyah Islamic

boarding school and what is the influence of the Al-Miftah Lil‟ulum method

in the learning process of nahwu and shorof at Al-um integrated salafiyyah

Islamic boarding school. The data collection method uses interview,

observation, and documentation techniques. Data were analyzed by

qualitative descriptive. The results achieved from the peer teaching strategy

in nahwu learning and shorof made the students more active and with the Al-

Miftah Lil‟ulum method helped in the process of developing the santri to

understand Arabic books in boarding schools.

Keywords: Peer Teaching, Nahwu Shorof, Al-Miftah Lil’ulum

Page 17: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan dan

penyempurnaan terhadap semua kemampuan potensi manusia.

Adanya pendidikan sebagai bentuk ikhtiar setiap manusia untuk

mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan

kebudayaan yang ada pada masyarakat. Dengan begitu, pentingnya

pendidikan dalam kehidupan manusia yakni sebagai penunjang cita-

cita dan terwujudnya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang

berkualitas merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap

Negara, maka itu sejalan dengan tujuan Negara Indonesia yang

tertuang dalam pasal 28 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi:

“Bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui

pemenuhan kebutuhan dasarnya, bahkan mendapatkan pendidikan

dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni

dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi

kesejahteraan umat manusia”. Pada UUD 1945 dapat diketahui

bahwa pendidikan tidak hanya untuk penunjang dalam mencerdaskan

anak bangsa akan tetapi pendidikan merupakan syarat mutlak dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagi masyarakat Islam, mengkaji dan mengembangkan

pendidikan Islam untuk melahirkan manusia-manusia unggul (insan

kamil) dengan berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan Sunah

merupakan suatu bentuk kemutlakan, baik pada ranah teoritis

maupun amplikatif. Artinya, Al-Qur`an dan Sunah merupakan nilai

formatif yang harus dijadikan kerangka yang bermuara pada

Page 18: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

2

pandangan hidup, sikap hidup, dan tujuan hidup.1 Dalam agama

Islam, Bahasa Arab merupakan kunci pokok untuk pembuka ilmu

pengetahuan, sebagaimana kita ketahui bahwa kitab suci umat Islam

diturunkan dalam berbahasa Arab. Adapun firman Allah Swt. dalam

Q.S. Yusuf [12]:02

“Sesungguhnya kami menurunkan berupa Al-Qur`an dengan

bahasa Arab, agar kamu memahaminya” (Q.S. Yusuf [12]: 02).

Dalam sejarah pendidikan Islam di Nusantara, ada salah satu

yang menjadi tujuan pendidikan para pelajar Islam yaitu pesantren.

Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

pendidikan Islam. Pada dasarnya peranan pesantren adalah sebagai

salah satu lembaga yang memiliki visi dan tujuan untuk mencetak

generasi muda Islam agar memahami dan menguasai ilmu-ilmu

agama (tafaqquh fi al-din) secara mendalam. Pesantren juga

merupakan suatu lembaga pendidikan dan pengembangan

masyarakat, lembaga yang mandiri dan indigenous culture yang

berakar di masyarakat.2

Jika disandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan yang

muncul di Indonesia, maka menurut para sejarawan pesantren

merupakan produk budaya Indonesia yang indigenous dan dianggap

sebagai pendidikan yang tertua di Indonesia. Dianggap yang tertua

karena pendidikan pesantren berbasis kepada masyarakat yang sudah

1Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam: fakta Teoretis dan aplikatif, (Jakarta: Amzah,

2013), hlm. 1 2 M.Dian Nafi, Praksis Pembelajaran Pesantren, (Yogyakarta: PT LKis Pelangi

Aksara, 2007), hlm. iiv

Page 19: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

3

berdiri sejak muncul masyarakat Islam di Nusantara pada abad ke-

13.3

Pesantren memiliki kekhususan tertentu dalam membekali

para santrinya. Ada yang mengkhususkan dengan pengkajian kitab-

kitab kuning tanpa ada penekanan ilmu-ilmu umum yang kemudian

diistilahkan dengan ma‟had salafi (pesantren tradisional). Sedangkan

ma‟had ashry (pesantren modern) membekali para santrinya dengan

memadukan pelajaran kitab-kitab kuning dan ilmu-ilmu umum.

Adapula pesantren yang mengkhususkan diri dengan kajian Al-

Qur‟an dan mewajibkan santrinya untuk menghafal Al-Qur‟an.

Dalam dunia pesantren, posisi kitab kuning sangat strategis

karena kitab kuning dijadikan thex book, references, dan kurikulum

dalam sistem pendidikan pesantren. Selain sebagai pedoman bagi tata

cara keberagamaan, kitab kuning juga difungsikan oleh kalangan

pesantren sebagai referensi universal dalam menyikapin segala

tantangan kehidupan.4

Di abad pertengahan, banyak ilmuwan dan cendikiawan

muslim telah menyusun berbagai metode yang sangat baik. Metode

disusun agar para siswa dapat memahami dan menyerap ilmu

pengetahuan yang diajarkan di madrasah-madrasah dengan mudah.5

Banyaknya metode yang diciptakan, maka seorang guru dituntut

3 M. Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka,

2005), hlm. 1

4 Abdullah Aly, Pendidikan Islam Multikutural di Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011), hlm. 185

5 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam: fakta Teoretis dan aplikatif, (Jakarta: Amzah,

2013), hlm. 139

Page 20: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

4

harus bisa selektif dalam memilih metode yang tepat untuk

digunakan dalam menyampaikan materi.

Tantangan bagi seorang guru untuk dapat menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan

keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran adalah hal yang sangat ditekankan, salah

satunya adalah pembelajaran aktif yang mengutamakan kerjasama

antar siswa, adanya keterlibatan antara guru dan siswa dan interaksi.

Inetraksi tersebut diharapkan siswalah yang paling aktif bukan guru.6

Jadi seorang guru hanyalah motivator dan fasilitator dalam proses

pembelajaran serta didukung dengan metode pembelajaran yang

sesuai, seperti metode pembelajaran peer teaching.

Metode tutor teman sebaya merupakan wahana penemuan dan

pengembangan konsep. Di dalam proses pembelajaran terjadi

interaksi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam

memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, sehingga terjadinya

sikap meneliti, kreatif, tekun, kerjasama, kritis, tenggang rasa,

objektif, bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan original.7

Metode pembelajaran kitab kuning yang tradisional biasanya

hanya berpacu kepada metode bandongan atau sorogan, dan

kebanyakan santri dipesantren belajar secara otodidak dengan

mengembangkan sendiri apa yang telah didapat dari gurunya,

sehingga proses mahir dan lancar membaca kitab memakan waktu

6 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001),

hlm. 172-173

7 Maman Ahdiyat, Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Pada Materi Pengolahan Data, Jurnal Formatif 4 (1), Tangerang: Universitas

Indraprasta PGRI, 2014, hlm. 76

Page 21: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

5

lama, disamping mereka harus belajar kitab tentang nahwu dan

shorrof sebagai kunci untuk memahami kitab kuning. Seperti yang

dijelaskan dalam kitab nadzhom Imritihi.

أولا أن ي علما # إذالكلم دونه لن ي فهما والنحو أول Artinya: Nahwu merupakan hal yang pertama kali untuk

dipelajari agar pembicaraan mudah dipahami.

Oleh karena itu, apabila berbicara bahasa Arab tanpa

menggunakan nahwu tidak dapat dipahami dan tidak akan ada

manfaatnya. Sebab nahwu dan shorrof merupakan kunci awal untuk

menguasai kitab kuning, bahkan ada pepatah bahwa nahwu adalah

ibunya dan shorrof adalah bapaknya.

Adapun permasalahannya, banyak santri utamanya para santri

baru merasa kesulitan untuk mempelajari nahwu dan shorrof,

sehingga menyebabkan para santri baru ataupun santri yang belum

paham nahwu dan shorrof tidak aktif dalam mengikuti pelajaran di

pesantren dan cenderung bermalas-malasan, disebabkan sulit dalam

memahami pelajaran nahwu dan shorrof tersebut. Sedangkan ilmu

nahwu dan shorrof merupakan kunci awal unruk bisa membaca kitab

kuning.

Dari beberapa problematika yang telah dijelaskan di atas

tentang kesulitan dalam memahami kitab kuning maka dibutuhkan

sebuah metode yang praktis untuk memahami dan mempelajari kitab

kuning yaitu salah satunya metode Al-Miftah Lil‟ulum. Metode Al-

Miftah Lil‟ulum adalah salah satu solusi yang digunakan dalam

memahami dan mempelajari nahwu dan shorof. Metode ini

merupakan metode praktis dalam membantu kelancaran mempelajari

nahwu dan shorof sehingga metode ini dapat memudahkan para santri

dalam mempelajari kitab-kitab berbahasa Arab di pesantren.

Page 22: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

6

Metode pengajaran Al-Miftah Lil‟ulum sebagai model, strategi

dan pendekatan pembelajaran dengan khusus dirancang,

dikembangkan dan mengelola sistem pembelajaran sehingga guru

dituntut mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan

efisien.

Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al-Um adalah salah satu

pesantren yang mempertahankan system Salafiyah (klasik) dan

memadukan sistem pesantren modern dan tahfidz Al-Qur`an yang

ada di kota Bogor. Pesantren ini menekankan pada penguasaan dalam

membaca, menghafal dan memahami Al-Qur`an, Al-Hadits serta

kitab-kitab klasik dan modern. Melalui pengembangan pendidikan

tersebut, Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al-Um mampu

menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memperdayakan kader

perjuangan muslim yang berwawasan luas.

Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al-Um merupakan

pesantren salafi modern yang menggunakan metode Al-Miftah

Lil‟ulum dalam memahami dan mempelajari nahwu dan shorof

bertujuan untuk memudahkan para santri dalam membaca kitab-kitab

berbahasa Arab. Peneliti memilih Pondok Pesantren Salafiyah

Terpadu Al-Um karena pesantren tersebut mempunyai system

pembelajaran nahwu dan shorof yang unik, di pesantren tersebut yang

menjadi guru untuk belajar nahwu dan shorof ialah teman sebayanya

sendiri. Adanya penyaringan kader pada setiap tahun dengan program

enam bulan untuk menjadi guru nahwu dan shorof menggunakan

metode Al-Miftah Lil‟ulum para santri yang mampu, dapat menjadi

tutor teman sebayanya. Dan terbukti bahwa dalam jangka waktu

enam bulan santri mampu memberikan prestasi dalam hasil

belajarnya. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana

Page 23: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

7

Pendekatan Peer Teachinng dalam Pembelajaran Nahwu dan Shorof

dengan Metode Al-Miftah Lil‟ulum di Pondok Pesantren Salafiyah

Terpadu Al-Um Bogor.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka

peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pendekatan Peer

Teaching dalam Pembelajaran Nahwu dan Shorof dengan Metode Al-

Miftah Lil Ulum”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di

atas, maka memperoleh identifikasi masalah, yaitu:

1. Adanya tingkat kemampuan teman sebaya dalam memberikan

pemahaman nahwu dan shorof.

2. Diketahui bahwa metode Al Miftah Lil‟ulum menjadi pedoman

nahwu dan shorof para santri.

3. Strategi penyampaian teman sebaya bermanfaat dalam proses

pembelajaran nahwu dan shorof.

4. Diyakini banyaknya peningkatan metode Al Miftah Lil‟ulum

dalam prestasi belajar santri.

C. Pembatasan Penelitian

Untuk mempermudah dalam menganalisis penelitian, maka

penelitian ini difokuskan pada “Pendekatan Peer Teaching dalam

Pembelajaran Nahwu dan Shorof dengan Metode Al Miftah

Lil‟ulum”.

Page 24: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

menjadi:

1. Bagaimana Pendekatan Peer Teaching dalam Pembelajaran

Nahwu dan Shorof di Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al-

Um?

2. Bagaimana hasil evaluasi metode Al Miftah Lil‟ulum dalam

proses pembelajaran nahwu dan shorof di Pondok Pesantren

salafiyah Terpadu Al-Um?

E. Tujuan Penelitian

Dari perumusan diatas maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pendekatan peer teaching dalam

pembelajaran nahwu dan shorof di PPST Al-Um

2. Untuk mengetahui hasil evaulasi metode Al Miftah Lil‟ulum

dalam proses pembelajaran nahwu dan shorof di PPST Al-Um.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan khazanah pendidikan serta praktek

pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang studi

pendidikan agama Islam.

Page 25: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

9

2. Secara praktis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

metode Al-Miftah Lil Ulum sebagai metode praktis dalam

mempelajari nahwu dan shorof.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah kajian literatur yang relevan dengan

pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan, atau bahkan

memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.8

Dalam berbagai literatur yang penulis telah baca, adapun bahan-

bahan bacaan telaah penulis, antara lain:

1. Penelitian Nur Afifah, mahasiswa Ilmu Pendidikan, fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, 2017.

Berjudul “Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Anak Berkesulitan

Belajar kelas III A SD Negeri Kepahitan Surakarta”. Dalam

skripsinya bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

matematika anak berkesulitan belajar melalui strategi

pembelajaran tutor sebaya. Dan menggunakan teknik analisis

deskriptif kuantitatif.

Adapun hasil skripsinya menunjukkan bahwa penggunaan strategi

pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran matematika pokok

bahasan pecahan sederhana dapat meningkatkan hasil belajar

matematika pada anak berkesulitan belajar. Berbeda dengan

penelitian Nur Afifah lebih menitikberatkan kepada hasil belajar

matematika dengan menggunakan startegi pembelajaran tutor

8 Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,

(Jakarta: IIQ Press, 2017), hlm. 13

Page 26: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

10

sebaya. Sedangkan skripsi yang penulis susun menitikberatkan

kepada cara mudah belajar nahwu dan shorof.

2. Penelitian Karima Nabila Fajri, mahasiswa Pendidikan Agama

Islam, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2017. Berjudul

“Efektivitas Penggunaan Metode Tutor Sebaya (Peer

Teaching) dalam Meningkatkan Ketuntasan Membaca Al-

Qur’an pada pelajaran PAI-BP di SMK Negeri 2

Karanganyar”. Dalam skripsiya menjelaskan bahwa

pembelajaran membaca Al-Qur‟an merupakan bagian dari PAI-

BP, karena ketuntasan membaca Al-Qur‟an yang masih rendah

dan menghambat pembelajaran maka diperlukan metode yang

mendukung peningkatan ketuntasan membaca Al-Qur‟an pada

pelajaran PAI-BP.

Adapun hasil penelitian dalam skripsinya, pembelajaran

membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan metode tutor sebaya

di SMK Negeri 2 Karanganyar sudah berjalan efektif, baik

dilihat proses dan hasil belajar siswa. Berbeda dengan penelitian

Karima Nabila Fajri yang lebih fokus kepada metode peer

teaching dalam meningkatkan ketuntasan membaca Al-Qur‟an.

Sedangkan skripsi yang penulis susun menitikberakan kepada

stategi mengajar peer teaching dalam cara mudah belajar nahwu

dan shorof.

3. Penelitian Dedi Tri Nugroho, mahasiswa Pendidikan Teknik

Otomotif, fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun

2016. Berjudul “Penerapan Metode Belajar Peer Teaching

untuk Meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas X Mekanik

Otomotif B pada mata pelajaran dasar-dasar Otomotif di

Page 27: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

11

SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta”. Dalam skripsinya

peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan belajar

mengajar, menyelesaikan masalah yang terjadi dengan

peningkatan aktifitas belajar dan menyelesaikan masalah

peningkatan prestasi siswa kelas X Mekanik Otomotif B SMK

Tamansiswa Jetis Yogyakarta dengan penerapan metode belajar

peer teaching pada mata pelajaran dasar-dasar otomotif. Dengan

menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Adapun hasil penelitian adanya peningkatan aktivitas positif pada

proses kegiatan belajar mengajar. Berbeda dengan penelitian Dedi

Tri Nugroho yang membahas tentang penerapan metode belajar

peer teaching untuk meningkatkan prestasi belajar dan

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan skripsi yang

penulis susun yaitu tentang strategi mengajar peer teaching dalam

mengenalkan cara mudah belajar nahwu dan shorof.

4. Penelitian Putri Fitriyah, mahasiswa Pendidikan Agama Islam,

fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, tahun 2015. Berjudul “Pengaruh Metode

Pembelajaran Tutor sebaya (peer teaching) terhadap motivasi

dan hasil belajar fisika siswa kelas X MAN Bawu Jepara”.

Dalam skripsinya terdapat kesamaan terhadap metode yang

diterapkan yaitu tutor sebaya. Namun, skripsi Putri Fitriyah lebih

terfokus terhadap motivasi dan hasil belajar fisika siswa kelas X

MAN Bawu Jepara.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan Putri Fitriyah yakni ada

pengaruh penggunaan metode tutor sebaya terhadap motivasi

belajar dan hasil belajar fisika. Keberadaan metode tutor sebaya

di SMK Negeri 2 Karanganyar yang pada khusunya menangani

Page 28: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

12

penggunaanya dalam program peningkatan ketuntasan membaca

Al-Qur`an pada pelajaran pendidikan agama Islam membedakan

penelitian ini dari penelitian sebelumnya.

5. Penelitian Mi‟raz Galih Prasetya, mahasiswa Pendidikan Teknik

Elektro, fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun

2017. Berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Peer

Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas X

pada mata pelajaran dasar Pemrograman di SMK Negeri 2

Salatiga”. Dalam skripsinya memilki kesamaan dalam metode

pembelajaran yang diterapkan yaitu peer teaching. Namun,

penelitiannya lebih mengamati pada peningkatan hasil belajar

aspek kognitif dan pencapaian hasil belajar aspek afektif dan

psikomotorik.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan Mi‟raz Galih Prasetya

yaitu mengalami peningkatan dalam hasil belajar siswa dengan

menerapkan metode peer teaching.

H. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan prilaku yang diamati. Atau penelitian berupa pemecahan masalah

yang menggunakan data empiris.

Dengan merujuk pada rumusan masalah dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan pendekatan studi kasus, yakni penelitian

Page 29: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

13

diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua

kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.9

Dalam pengumpulam data ini peneliti menggunakan metode

penelitian lapangan (field research), yaitu mengumpulkan data

dengan cara langsung ke lapangan dengan melakukan observasi,

interview (wawancara), dan dokumentasi.

I. Sistematika Penulisan

Mengenai sistematika dan teknik penulisan skripsi ini, penulis

mengaju pada buku pedoman penulisan skripsi, yang diterbitkan oleh

Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta. Adapun sisetematikanya, penulis

dibagi dalam lima bab setiap bab terdiri dari sub bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, mencakup pembahasan mengenai

latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI, mencakup landasan teoritis atau

konsep yang mendukung penulisan yaitu meliputi: Pertama,

pengertian strategi tutor sebaya, antara lain pengertian tutor sebaya

(peer teaching), prinsip-prinsip tutor sebaya, kriteria dan manfaat

tutor sebaya, langkah-langkah tutor sebaya, kelebihan dan

kekurangan tutor sebaya. Kedua, tentang metode pendidikan,

meliputi pengertian metode, metode dalam pendidikan Islam, metode

pengajaran di Pesantren. Ketiga, tentang metode Al-Miftah Lil‟ulum

sebagai penunjang belajar nahwu dan shorof, meliputi metode Al-

Miftah Lil‟ulum, kelebihan dan kekurangan metode Al-Miftah

9Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 56

Page 30: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

14

Lil‟ulum, pengertian nahwu dan shorof, mengaplikasikan nahwu dan

shorof dengan kitab kuning.

BAB III METODE PENELITIAN, meliputi pembahasan

mengenai tempat dan waktu penelitian, pendekatan dan jenis

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN, meliputi pembahasan:

Pertama, deskripsi umum pondok pesantren salafiyyah terpadu Al-

Um Bogor, antara lain sejarah berdirinya pondok pesantren, visi-mis,

tujuan dan fungsi pondok pesantren, struktur organisasi, sarana

prasarana pondok pesantren, keadaan pendidik dan kependidikannya.

Kedua, proses pelaksanaan peer teaching belajar nahwu dan shorof

dengan metode Al-Miftah Lil‟ulum. Ketiga, pengaruh metode Al-

Miftah Lil‟ulum dalam pembelajaran nahwu dan shorof di pondok

pesantren salafiyyah terpadu Al-Um Bogor.

BAB V PENUTUP, meliputi kesimpulan dan saran.

Page 31: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pendekatan Peer Teaching

dalam Pembelajaran Nahwu dan Shorof dengan Metode Al-Miftah Lil Ulum

di Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu Al-Um Bogor, penulis

menyimpulkan bahwa pendekatan peer teaching sangat cocok diterapkan

pada pembelajaran nahwu dan shorof, sebab banyak peningkatan yang

dialami para santri dalam memahami kitab kuning atau kitab yang

berbahasa Arab.

Metode Al-Miftah Lil Ulum banyak memberikan kontribusi

terhadap para santri dalam tingkat pemahaman kitab kuning di Pondok

Pesantren Salafiyyah Terpadu Al-Um. Dengan waktu 3 tahun berturut-turut

para santri mampu memberikan prestasi lomba MQK tingkat Jabodetabek

dan Kota Bogor. Adapun manfaat Al-Miftah Lil Ulum ini sangat banyak,

salah satunya bagi pesantren tidak sulit lagi mencari kader yang paham dan

bisa membaca kitab berbahasa Arab, terutama dalam segi nahwu dan shorof

sudah tidak perlu diragukan lagi.

Page 32: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

89

B. SARAN

Dengan memperhatikan kembali kesimpulan dari hasil penelitian

ini, maka adapun saran-saran yang dapat diberikan dan sekiranya

diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat adaah sebagai berikut:

1. Para santri, diharapkan selalu aktif bertanya jika ada materi yang belum

dikuasai atau belum dikuasai atau belum dimengerti. Setalah belajar Al

Miftah Lil Ulum, diharapkan untuk terus berlatih dan mempelajari ilmu-

ilmu yang lain karena Al Miftah Lil Ulum hanya sebagai dasar pondasi

atau basic dalam pembelajaran gramatikal bahasa Arab, maka

diperlukan untuk terus belajar sebagai bentuk pengembangan dari ilmu

yang didapat sebelumnya.

2. Tutor pengajar, diharapkan pengajar menggunakan berbagai macam

metode dalam penyampaian agar tercipta suasana kelas yang

menyenangkan. Tidak hanya itu, para pengajar harus mampu berikan

motivasi dan memiliki pola komunikasi yang baik antar teman dan

sesama pengajar maupun kepada para santri semua.

3. Pihak pesantren, diharapkan pihak pesantren lebih memberikan waktu

luang untuk santri menghafal dan memahami kitab Al Miftah Lil Ulum,

sebab banyaknya aktivitas pesantren yang harus dijalani para santri.

Page 33: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahdiyat, Maman. Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Pada Materi Pengolahan Data, Jurnal Formatif 4(1),

Tangerang: Universitas Indraprasta PGRI, 2014.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004.

Alavi, Zianuddin. Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: Angkasa, 2003.

Aly, Abdullah. Pendidikan Islam Multikutural di Pesantren, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2011.

Anwar, K.H. Moch. Revisi Ilmu Shorof Terjemahan Matan Kailani dan

Nadzhom Al-Maqsud beserta penjelasannya, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2000.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:

Ciputat Pers, 2002.

Arifin, Muhammad. Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis sdan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner), Jakarta: PT Bumi Aksara,

2011.

Arikunto, Suharsimi. pengelolaan kelas dan siswa, .Jakarta: Rajawali, 2002.

Bawani, Imam. Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam, Surabaya: Al-

Ikhlas, 1990.

Dapartemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Bandung: Syaamil

Quran, 2007.

Dapartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2002.

Djamarah, Syaiful Bahri dkk. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006.

Fathurrohman, Pupuh M. Sobry Sutiko. Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Jakarta: PT. Refika

Aditama, 2007.

Page 34: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

91

Hamalik,Oemar. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001.

Harsanto, Ratno. Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius.

2007.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Irawan, Prasetyo. Memahami Penelitian, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009,

Cet. Ke-5.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan

Kuantitatif), Jakarta: GP Press, 2009.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, Bandung: PT Rosdakarya, 2016.

Masyhud, M. Sultho.n Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka,

2005.

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam: fakta Teoretis dan aplikatif, Jakarta:

Amzah, 2013.

Mochtar,Affandi. Membedah Diskursus Pendidikan Islam, Ciputat: Penerbit

Kalimah, 2001.

Muhyidin, Abdul Hamid. Ilmu Nahwu Terjemah Kitab Tuhfatus Saniyah

Syarah Ajurumiyah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Nafi‟, M. Dian dkk. Praktis Pembelajaran Pesantren, Yogyakarta: PT. LkiS

Pelangi Aksara, 2007.

Nasution, S. Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara,

2006.

Nizar, Samsul. Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual Pendidikan Islam di

Nusantara, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Qomar, Mujamil. Menggagas Pendidikan Islam, Bandung: PT Rosda Karya,

2014.

Saridjo, Marwan. Pendidikan Islam dari Masa ke Masa, Jakarta: Yayasan

Ngali Aksara & Penamadani, 2010.

Page 35: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

92

Senajaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana Media, 2011.

Sibermen, Mel. 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning), terj.

Sarjuli dan Ammar, Jakarta: Yakpendis, 2001.

Siradj, Sa‟id Aqiel dkk. Pesantren Masa Depan (Wacana Pemberdayaan

Dan Transformasi Pesantren), Bandung: Pustaka Hidayah, 1999.

Siradj, Sa‟id Aqiel dkk. Pesantren Masa Depan (Wacana Pemberdayaan

Dan Transformasi Pesantren)

Sugiarto, Eko. Menyusun Proposal penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis,

Yogyakarta: Suaka Media, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung,

Alfabeta, 2009.

Sukanto, Imaduddin dan Akhmad Munawari. Tata Bahasa Arab Sistematis

Pendekatan Baru Mempelajari Bahasa Arab, Yogyakarta: Nurma

Media Idea, 2007.

Sukarmad, Winarto. Pengantar Peneliti Ilmiah, Bandung, Tarsito, 1994.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2010.

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. Strategi Belajar Mengajar, Bandung:

C.V Maulana, 2001.

Suyitno, Amin. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika,

Semarang: FMIPA UNNES, 2004.

Takdir, Mohammad. Modernisasi Kurikulum Pesantren, Yogyakarta:

IRCiSoD, 2018.

Umar,Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2011.

Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran gama Islam, Jakarta:

Ciputat Pers, 2002.

Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006.

Page 36: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

93

Wiyani, Novan Ardy & Barnawi. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012.

Yanggo, Huzaemah T. dkk. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan

Disertasi, Jakarta: IIQ Press, 2017.

Zakiyah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009.

Page 37: PENDEKATAN PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN ...

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Siti Muzdalifah, dilahirkan di Bogor pada tabggal 20

Januari 1998. Anak kesepuluh dari sepuluh bersaudara

dari pasangan suami istri Bapak KH. Bahrum Zaman

dan Ibu Hj. II Muzayyanah yang berdomisili di Jln

Loji, Kp. Pagentongan, Kec. Bogor Barat, Kota.

Bogor. Pada saat ini penulis bertempat tinggal di

Pondok Pesantren Salafiyyah Terpadu Al-Um Bogor.

Penulis pertama kali menempuh Pendidikan formal dimulai dari MI di MI

Al-Falak pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2008, kemudian penulis

melanjutkan Pendidikan MTs di Al-Falak dari tahun 2009 sampai dengan

2011, kemudian penulis melanjutkan Pendidikan MA di Pondok Pesantren

Al-Qur‟an Nurul Furqon pada tahun 2012 sampai tahun 2015, dan hingga

akhirnya pada akhir 2015 menempuh Pendidikan di Institut Ilmu Al-Qur‟an

(IIQ) Jakarta dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

hingga tahun 2019.