PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN …
Transcript of PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN …
31
JURNAL ABDIKARYASAKTI ISSN : 2776-2769 (Online)
Vol. 1 No. 1 April 2021: Hal : 31-46 ISSN : 2776-270X (Print)
Doi : http://dx.doi.org/10.25105/ja.v1i1.8938
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SEKOLAH BAGI
PEMILIK SEKOLAH DAN PENGELOLA KEUANGAN SEKOLAH
DI WILAYAH BOGOR
Etty Murwaningsari1
, Sofie2*)
, Sistya Rachmawati 3
, Fatik Rahayu4
,
1,Prodi S3 Ilmu Ekonomi,
2,3Prodi S1 Akuntansi,
4 Prodi S1 Manajemen, FEB
Universitas Trisakti *)
Abstrak :
Tujuan Pelaksanaan kegiatan PkM membantu pemilik sekolah dan pengelola keuangan sekolah
untuk dapat menyusun laporan keuangan sekolah yang sesuai dengan PSAK 45/ISAK 35
entitas berorientasi nonlaba. Pokok bahasan dalam kegiatan PkM meliputi : 1.Pemahaman
konsep laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba (ISAK 35). 2. Pemahaman siklus
akuntansi antara lain jurnal transaksi, posting ke buku besar, penyusunan neraca lajur, konsep
adjusting entries, buku besar dan neraca percobaan. Macam-macam jurnal adjustment 3.
Pemahaman konsep penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan aktivitas, laporan
posisi keuangan dan laporan arus kas. 4. Pendampingan praktik klasifikasi transaksi, membuat
catatan kas, membuat jurnal transaksi, posting ke buku besar dan penyusunan neraca lajur. 5.
Kegiatan PkM ini diprogramkan sebagai kegiatan yang berkelanjutan, sehingga pada akhir
pendampingan diharapkan peserta akan mampu memahami tentang konsep serta mampu
melakukan praktik penyusunan laporan aktivitas/ laporan laba rugi dan laporan posisi
keuangan sekolah. Metode yang digunakan dalam pelaksanan PkM adalah penyuluhan,
pelatihan dan pendampingan melalui presentasi materi oleh tim pengabdian masyarakat.
Dilakukan diskusi dengan peserta dengan dipandu oleh moderator melalui aplikasi zoom.
Umpan balik dilakukan dengan kuesioner dengan aplikasi google form. Hasil evaluasi
pelaksanaan PkM baik pada saat tatap muka dan melalui kuesioner menunjukan bahwa
peserta PkM menyatakan puas dengan kegiatan, dan tujuan PkM tercapai dimana peserta
merasa memperoleh manfaat berupa tambahnya pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan
yang berhubungan dengan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan
Sekolah. Dan peserta PkM mampu menerapkan praktik mengklasifikasi transaksi, membuat
jurnal, membuat buku besar, dan neraca lajur.
Kata kunci: Konsep PSAK 45/ISAK 35, Penyusunan Laporan Keuangan, Pengelolaan
Keuangan, Siklus Akuntansi.
32 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Abstract:
This community service activity aims to help school owners and managements to get
competences in preparing Financial Statement regarding to Accounting Standards for Non
Profit Entity (PSAK 45/ISAK 35). The subject discussed in this community service activity are:
1. Basic knowledge of Financial Statement for NonProfit Entity, 2. The Accounting Cycle
Concept that consist of journal entries, posting to general ledger, preparing trial balance,
adjusting entries concept, and adjusted trial balance. 3. Basic concept of preparing Financial
Statements including activity statement, statement of financial position, and cash flow
statement. 4. Practice for identifying transaction, preparing cash journal, posting to general
ledger, and preparing trial balance. 5. This community service activity is a sustainable training
program, with objective to give the participants competences in preparing Financial
Statements of their school at the end of the program. Methods used in this community service
activity are counseling, training, and mentoring presented by community service activity team.
Discussion sessions with participants guided by the mentor and held in Zoom Meeting.
Questionnaire in Google Form platform is used to gather feedback from participants. The
evaluation results for this community service activity, both during the session and through
questionnaire, shows that participants are satisfied with the program and the purpose of this
community service activity is achieved where participants got the benefits in knowledge,
understanding, and skills related to Financial Management and Financial Statements in
school. Also, participants are able to apply transaction identification, journalize, prepared
general ledger and trial balance.
Keywords: Accounting Standards for Nonprofit Entity (PSAK 45/ISAK 35) Concept, The
Accounting Cycle Concept, Financial Statement Reporting, Financial
Management.
Article History:
Submission date : 2021-02-17 Revised: 2021-03-12 Accepted: 2021-03-12
*) Corresponding Author
PENDAHULUAN
Pengelolaan keuangan dalam arti pencatatan dan pengakuan yang jelas untuk
setiap nilai uang yang digunakan dalam suatu unit usaha dan laporan keuangan
merupakan satu hal yang penting disusun oleh semua unit usaha. Fungsi laporan
keuangan dibutuhkan oleh pihak internal dan pihak eksternal yang berhubungan dengan
unit usaha tersebut. Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan sebagai bahan
menganalisis hasil kinerja suatu unit usaha dan sekaligus sebagai alat analisis efisiensi
pengelolaan keuangan suatu unit usaha. Selain itu laporan keuangan juga dibutuhkan
untuk membuat prediksi keuangan unit usaha di masa depan dan menyusun rencana
kegiatan unit usaha.
Pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan suatu unit usaha antara lain
para pemberi modal dan pemerintah. Penanam modal menggunakan laporan keuangan
unit usaha untuk menilai kesehatan keuangan unit usaha tersebut. Hal ini terkait dengan
keputusan investasi penanaman modal. Selain itu pemerintah juga menggunakan
laporan keuangan untuk dasar penilaian perpajakan suatu unit usaha.
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 33
Sekolah adalah suatu lembaga yang pada umumnya merupakan lembaga nonprofit,
yang juga harus menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan sekolah di bawah
yayasan diatur dalam PSAK 45/ISAK 35 tentang Pelaporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba. Hasil wawancara awal dengan beberapa pemilik dan pengelola
sekolah di Bogor menunjukkan bahwa banyak pengelola sekolah dan pengelola
keuangan sekolah yang belum memahami tentang konsep dan siklus penyusunan
laporan keuangan yang tepat sesuai dengan PSAK 45/ISAK 35 ini. Selain itu banyak
juga pengelola sekolah dan pengelola keuangan sekolah yang belum memahami
pentingnya penyusunan laporan keuangan sekolah, yang nantinya dapat digunakan
untuk memenuhi kepentingan internal dan eksternal.
Objek Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah para pemilik sekolah serta
pengelola keuangan sekolah. Sekolah-sekolah tersebut memperoleh sumber dana dari
siswa berupa uang SPP bulanan, uang pangkal dan uang kegiatan. Selain itu ada juga
sekolah-sekolah yang memperoleh dana bantuan opersional sekolah dari pemerintah.
Pengelolaan keuangan sekolah sudah dilakukan, namun dalam hal pencatatan dan
pelaporan keuangan sekolah-sekolah tersebut belum menggunakan pencatatan
keuangan yang sesuai dengan konsep akuntansi. Sekolah-sekolah ini juga belum
menyusun laporan keuangan, sehingga tidak mempunyai dasar yang tepat untuk
pelaporan pajak.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bekerjasama dengan Yayasan
Persaudaraan Sekolah Nasional. Yayasan ini pada awalnya merupakan kumpulan dari
beberapa praktisi dunia pendidikan dan pemilik sekolah, yang membentuk suatu
komunitas dengan nama Persaudaraan Sekolah pada tahun 2016. Komunitas
Persaudaraan Sekolah tersebut fokus pada upaya saling membantu untuk
pengembangan lembaga pendidikan/sekolah baik dalam hal manajemen pendidikan,
maupun dalam hal manajemen sekolah, melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan
kepada guru dan pengelola sekolah di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan semakin
banyaknya anggota komunitas dan semakin kompleksnya masalah yang dibutuhkan
oleh anggotanya, maka komunitas Persaudaraan Sekolah akhirnya mendirikan Yayasan
Persaudaraan Sekolah Nasional pada tahun 2020. Yayasan ini berlokasi di Jl. Pinang III
o 2, Taman Yasmin Sektor 6, Bogor.
Visi dari yayasan ini adalah menjadi pusat sinergi mencetak pendidik peradaban
Rahmatan Lilalamin yang berkualitas. Sementara misi dari yayasan ini adalah (1)
Bersinergi membina pendidik dan mewujudkan pendidikan sejati, (2) Mengentaskan
kesejahteraan pendidik peradaban.
Visi dan misi diwujudkan melalui pembinaan dan pelatihan, serta pendampingan
kepada pemilik sekolah, pengelola sekolah, dan guru.
34 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Gambar 1. Kegiatan persaudaraan sekolah
METODE
Sebelum pelaksanaan kegiatan pengabdian, tim melakukan survei awal untuk
mengidentifikasi profil peserta kegiatan dengan mengumpulkan data tentang sejauh
mana pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengelolaan keuangan sekolah.
Berdasarkan informasi tersebut, tim melakukan pertemuan dengan mitra untuk
melakukan koordinasi tentang waktu, materi dan metode kegiatan. Berdasarkan
kesepakatan dengan mitra dan peserta pengabdian, disepakati waktu pelatihan atau
kegiatan adalah hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2021 mulai jam 08.00 sampai dengan
jam 12.00 WIB. Disepakati materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi peserta, serta lamanya waktu sesi pelatihan, yaitu pengetahuan
konsep laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba, siklus akuntansi, dan praktik
klasifikasi transaksi, jurnal transaksi, buku besar dan neraca lajur. Peserta pengabdian
adalah pemilik sekolah dan pengelola keuangan sekolah yang tergabung dalam
komunitas Persaudaraan Sekolah Nasional. Yayasan Persaudaraan Sekolah Nasional
sebagai mitra dalam pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat ini
membantu untuk mengkoordinir para pemilik dan pengelola sekolah yang akan
mengikuti pelatihan dan pendampingan.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan tiga sesi sebagai
berikut: Pertama, memberikan pemahaman atas konsep pengelolaan keuangan
sekolah dan konsep akuntansi entitas berorientasi nonlaba. Poin ini sangat penting
karena berhubungan dengan konsep pemisahan tanggungjawab keuangan sekolah
dengan keuangan pemilik sekolah, serta konsep pengakuan dan penyusunan laporan
keuangan entitas berorientasi nonlaba dalam ISAK 35.
Kedua, memberikan pemahaman atas konsep dasar akuntansi, persamaan
dasar akuntansi dan siklus akuntansi dari transaksi keuangan. Pemahaman atas
konsep dasar akuntansi, persamaan dasar akuntansi dan siklus akuntansi ini merupakan
poin dasar yang harus disampaikan kepada peserta Pengabdian kepada Masyarakat ini,
karena untuk dapat menyusun laporan keuangan dengan benar, harus dipahami logika
dasar pengelompokkan transaksi keuangan ke dalam akun-akun akuntansi yang sesuai
dengan persamaan dasar akuntansi dapat dilakukan dengan benar. Setelah
pengelompokkan akun-akun tersebut dilakukan, kemudian akan diproses dalam siklus
akuntansi penyusunan laporan keuangan. Siklus akuntansi ini harus diikuti dengan
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 35
benar sesuai dengan tahapannya.
Ketiga, melakukan pendampingan praktik penerapan siklus akuntansi. Siklus
ini dimulai dari analisis transaksi, penyusunan catatan kas, pencatatan transaksi dalam
jurnal, posting ke dalam buku besar, dan penyusunan neraca lajur. Dalam
pendampingan ini peserta PkM melakukan praktik langsung beberapa tahapan dalam
siklus akuntansi.
Sebagai referensi, dari kegiatan pendampingan ini dapat digunakan PSAK tentang
Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba, buku-buku referensi
mata kuliah Pengantar Akuntansi. Metode pelaksanaan PkM ini, sebagaimana sudah
dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan dalam alur proses pada Gambar 2 di bawah
ini :
Data seluruh responden
Koordinasi dengan mitra
Pelatihan
Konsep PSAK Siklus Akuntansi Implementasi PSAK
Pendampingan & Konsultasi Pengelolaan
Sekolah dan Penyusunan Laporan
Keuangan Sekolah
Selesai
Gambar 2. Tahapan kegiatan pengabdian
Tabel di bawah ini menunjukkan tahapan dan tujuan dari setiap tahapan kegiatan PkM.
Tabel 1. Tahapan dan tujuan tahapan kegiatan PkM
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Target Kegiatan
1. Data Responden - Mengumpulkan data
- Mengobservasi kebutuhan
obyek kegiatan
Menyimpulkan kebu-
tuhan dari pemilik
sekolah dan pengelola
sekolah terkait dengan
pengelolaan keuangan
dan laporan keuangan
sekolah
2. Koordinasi dengan
mitra
Yayasan Persaudaraan Sekolah
Nasional sebagai mitra dalam
pelaksanaan program PkM kali ini
membantu untuk meng-koordinir
para pemilik dan pengelola
sekolah yang akan mengikuti
Menentukan waktu pe-
laksanaan kegiatan dan
membantu dalam pelak-
sanaan kegiatan
36 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Target Kegiatan
pelatihan dan pen-dampingan.
3. Memberikan pelatihan Memberikan pelatihan tentang
konsep PSAK, siklus akuntansi,
dan implementasi PSAK
Pemilik dan pengelola
keuangan sekolah paham
tentang konsep dasar
pengelolaan keuangan
dan siklus akuntansi
4. Melakukan
pendampingan
Pendampingan pengelolaan ke-
uangan sekolah dan praktik
penyusunan laporan keuangan
sekolah
Pemilik dan pengelola
keuangan sekolah dapat
menyusun laporan
keuangan sekolah sesuai
PSAK
HASIL KEGIATAN
Peserta Pengabdian Kepada Masyarakat ini sebanyak 11 orang, yang terdiri dari 8
orang pemilik sekolah dan 3 orang staf pengelola keuangan sekolah dari 9 sekolah di
Bogor yaitu, Sekolah Alam Atifa Bogor, Sekolah Alam An-Naba Bogor, Sekolah Alam
Al Qalam Bogor, Sekolah Alam Pondok Rajeg Bogor, Yayasan Al Misbah Bogor,
PAUD Arrahim Bogor, Sahia Islamic School Bogor, RA Semut Bogor, dan Sekolah
Alam Bojong.
Tabel 2. Demografi peserta
Jenis Kelamin Jumlah Peserta
Perempuan 10 orang
Laki-laki 1 orang
Hasil survei awal tentang sejauh mana pemahaman peserta tentang konsep
pengelolaan keuangan dan konsep laporan keuangan untuk lembaga non laba dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.
Rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta tentang konsep pengelolaan keuangan
dan konsep laporan keuangan sebelum mengikuti pelatihan
No Indikator Rata-rata
1. Mengetahui konsep pengelolaan keuangan 3,11
2. Paham mengenai konsep pengelolaan keuangan 2,75
3. Mampu menerapkan konsep pengelolaan keuangan 2,18
4. Mengetahui konsep laporan keuangan entitas berorientasi
nonlaba
1,2
5. Paham mengenai konsep laporan keuangan entitas 1
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 37
berorientasi laba
6. Mampu menerapkan konsep laporan keuangan entitas
berorientasi non laba
1,55
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel 3 tersebut diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata peserta
mempunyai pengetahuan (3,11) dan pemahaman tentang pengelolaan sebesar (2,75)
dari skala jawaban 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju) terhadap pernyataan.
Angka tersebut menunjukkan bahwa peserta cukup mempunyai pengetahuan dan cukup
memahami konsep pengelolaan keuangan namun masih merasa kurang mampu
menerapkan konsep tersebut dalam praktik (2,18). Sedangkan rata-rata pengetahuan
(1,2) dan pemahaman (1) peserta tentang konsep laporan keuangan entitas berorientasi
nonlaba, menunjukkan kurang dari 3 yang artinya pengetahuan dan pemahaman peserta
tentang konsep laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba berada pada tingkatan
kurang.
Dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini pembahasan materi
diawali dengan penyampaian konsep akuntansi entitas berorientasi nonlaba. Entitas
berorientasi nonlaba merupakan entitas yang tidak berorientasi pada laba namun tetap
memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pemanfaatan sumber daya yang
dikelolanya kepada penyandang dana dan society. Salah satu media
pertanggunggjawabannya adalah laporan keuangan. Dimana dalam pengakuan
penyusunan laporan keuangan mengikuti PSAK 45/ISAK 35 yang diterbitkan oleh
DSAK IAI merupakan interpretasi dari PSAK 1: Penyajian laporan keuangan paragraf
05 yang memberikan contoh bagaimana entitas berorientasi nonlaba membuat laporan
keuangan. Berikut uraian tentang entitas berorientasi nonlaba serta acuan penyusunan
laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba dalam PSAK 45/ISAK 35 yang
dijelaskan kepada peserta:
Gambar 3. Pengertian entitas nirlaba
38 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Secara umum, organisasi sektor publik dengan ciri utama nonlaba itu dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu instansi pemerintah, entitas berorientasi nonlaba milik
pemerintah dan entitas berorientasi nonlaba swasta. Sekolah yang menjadi sasaran
dalam PkM kali ini termasuk dalam entitas berorientasi nonlaba swasta. Dapat
dijelaskan dalam gambar berikut:
Gambar 4. Praktik akuntansi entitas nirlaba
Gambar 5. Jenis entitas nirlaba
Dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini dijelaskan juga kepada peserta tentang
konsep praktik akuntabilitas organisasi nirlaba serta acuan atau peraturan dalam standar
akuntansi terkait akuntanbilitas tersebut. Uraian penjelasannya dapat dilihat dalam
gambar berikut:
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 39
Gambar 6. Praktik akuntabilitas entitas nirlaba
Fungsi dari laporan keuangan yang wajib dibuat oleh entitas nirlaba adalah untuk
memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan, yang akan digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan atas entitas
tersebut. Seperti pengambilan keputusan tentang investasi, pemberian kredit,
pengenaan pajak oleh pemerintah dan lain sebagainya. Pengguna laporan keuangan
entitas berorientasi nonlaba terdiri dari pengguna eksternal, yang dapat dijabarkan
melalui gambar berikut :
Gambar 7. Pengguna laporan ekternal entitas nirlaba
Selain pengguna eksternal, terdapat juga pengguna internal laporan keuangan
entitas berorientasi nonlaba, yang secara lengkap dijelaskan melalui gambar berikut :
40 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Gambar 8. Pengguna laporan internal entitas nirlaba
Laporan keuangan yang disusun oleh entitas berorientasi nonlaba mempunyai
tujuan untuk memberikan informasi-informasi terkait keuangan entitas nirlaba, seperti
yang terjabar dalam gambar berikut :
Gambar 9. Tujuan laporan keuangan
Materi kedua yang disampaikan kepada audience pada PkM ini adalah tentang
konsep dasar akuntansi, persamaan dasar akuntansi dan siklus akuntansi. Konsep dasar
akuntansi menjelaskan tentang asumsi–asumsi yang digunakan dalam konsep akuntansi
dalam proses pengelolaan unit usaha dan penyusunan laporan keuangan. Secara
lengkap konsep dasar akuntansi dijelaskan pada gambar berikut :
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 41
Gambar 10. Konsep dasar akuntansi
Konsep persamaan dasar akuntansi juga dijelaskan, sebagai dasar pemahaman
melakukan pengelompokkan dan pengakuan transaksi keungan entitas berorientasi
nonlaba ke dalam akun-akun akuntansi. Secara lengkap persamaan dasar akuntansi
dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 11. Persamaan dasar akuntansi
Siklus akuntansi merupakan urutan pekerjaan dalam akuntansi, berawal dari
transaksi hingga laporan keuangan, dilanjutkan dengan pembuatan jurnal penutup
(closing entry) untuk menutup saldo penerimaan dan pengeluaran. Hasil akhir dari
siklus akuntansi adalah laporan keuangan.
Urutan pekerjaan akuntansi di entitas berorientasi nonlaba tidak berbeda dengan
entitas laba. Bagan di bawah ini menggambarkan siklus akuntansi:
42 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Gambar 12. Siklus akuntansi
Selanjutnya pada sesi ke tiga peserta PkM didampingi untuk melakukan praktik
pengelompokkan transaksi-transaksi keuangan sekolah ke dalam kelompok akun.
Kemudian dipandu untuk menyusun jurnal transaksi, proses posting ke dalam buku
besar, dan neraca lajur. Terjadi proses diskusi dengan audience yang melakukan praktik
langsung pada sesi ini terkait dengan permasalahan di sekolah masing-masing.
Berbagai pertanyaan disampaikan dan dijelaskan oleh pemateri. Beberapa pertanyaan
yang disampaikan oleh peserta adalah apa dasar pengelompokan dari masing-masing
transaksi yang terjadi di sekolah, bagaimana pengakuan aset pemilik sekolah yang
diguanakan dalam operasional sekolah, apakah diakui sebagai hutang atau setoran
modal pemilik. Masih terkait aset, peserta menanyakan bagaimana cara dan dasar
pengakuan biaya atas aset tetap yang digunakan dalam operasional sekolah. Selain itu
juga banyak pertanyaan terkait pengelompokan dan pengakuan biaya operasional
sekolah seperti biaya transport guru, biaya bahan-bahan di dapur sekolah, biaya rapat,
dan juga pertanyaan terkait bagaimana membedakan pengakuan pendapatan dari SPP
siswa, dari uang kegiatan satu semester siswa, dan dari uang pangkal siswa baru.
Penjabaran dan diskusi oleh pemateri terkait pertanyaan-pertanyaan peserta atas kasus
yang ada di sekolah masing-masing ini, audience bisa mendapat pemahaman konsep
dan praktik secara lebih mendalam tentang perlakukan transaksi keuangan sekolah.
Berikut beberapa foto kegiatan PkM Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan
Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah yang telah dilaksanakan:
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 43
Gambar 13. Pelaksanaan Kegiatan PkM
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan PkM, ketika melakukan praktik peserta juga menyampaikan
berbagai pertanyaan dan dijelaskan jawaban atas pertanyaan tersebut oleh pemateri.
Beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta antara lain adalah apa dasar
pengelompokkan dari masing-masing transaksi yang terjadi di sekolah, bagaimana
pengakuan aset pemilik sekolah yang digunakan dalam operasional sekolah, apakah
diakui sebagai hutang atau setoran modal pemilik. Masih terkait aset, peserta menyakan
bagaimana cara dan dasar pengakuan biaya atas aset tetap yang digunakan dalam
operasional sekolah. Selain itu juga banyak pertanyaan terkait pengelompokan dan
pengakuan biaya operasional sekolah seperti biaya transport guru, biaya bahan-bahan di
dapur sekolah, biaya rapat, dan juga pertanyaan terkait bagaimana membedakan
pengakuan pendapatan dari SPP siswa, dari uang kegiatan satu semester siswa, dan dari
uang pangkal siswa baru. Pertanyaan-pertanyaan lain yang banyak disampaikan
peserta. Penjelasan dan diskusi oleh pemateri terkait pertanyaan-pertanyaan peserta atas
kasus yang ada di sekolah masing-masing ini, membuat audience bisa mendapat
pemahaman konsep dan praktik secara lebih mendalam tentang perlakukan transaksi
keuangan sekolah.
44 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Untuk mengevaluasi efektifitas pelaksanaan kegiatan PkM ini, setelah pelatihan
kembali dilakukan survey yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan
pengetahuan dan pemahaman peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.
Setelah mengikuti pelatihan peserta ditanya kembali tentang pengetahuan dan
pemahaman mereka tentang pengelolaan keuangan sekolah dan laporan keuangan
lembaga non laba.
Berdasarkan analisis statistik deskriptif pada Tabel 4, menunjukkan adanya
peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengelolaan
keuangan sekolah dan laporan keuangan lembaga non laba setelah mengikuti pelatihan.
Tabel 4.
Rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengelolaan keuangan sekolah
dan laporan keuangan lembaga non laba setelah mengikuti pelatihan
No. Indikator Rata-rata
1. Mengetahui konsep pengelolaan keuangan 5
2. Paham mengenai konsep pengelolaan keuangan 4,8
3. Mampu menerapkan konsep pengelolaan keuangan 4,4
4. Mengetahui konsep laporan keuangan lembaga non laba 5
5. Paham mengenai konsep laporan keuangan lembaga non laba 4,8
6. Mampu menerapkan konsep laporan keuangan lembaga non laba 4,4
Sumber: data diolah
Selain itu, kepada para peserta ditanyakan tentang manfaat kegiatan PkM dan hasilnya
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 5. Manfaat Kegiatan PkM
No. Manfaat Rata-rata
1. Peserta merasa mendapat pengetahuan baru 5
2. Peserta merasa kegiatan sangat bermanfaat 5
3. Materi bisa diterapkan untuk memperbaiki pengelolaan
keuangan sekolah
4,4
4. Peserta merasa puas mengikuti kegiatan 5
5. Peserta menginginkan adanya keberlanjutan kegiatan 5
Sumber : data diolah
Peserta menyampaikan kebutuhan selanjutnya adalah untuk mendapat
pendampingan lanjutan terkait penyusunan laporan keuangan dengan menyelesaikan
siklus jurnal penyesuaian yaitu penyusunan laporan aktivitas, penyusunan laporan
posisi keuangan, dan laporan arus kas. Selain itu peserta juga mengharapkan adanya
pelatihan dan pendampingan terkait perpajakan dan penyusunan laporan pajak sekolah.
Kegiatan PkM ini merupakan kelanjutan dari kegiatan PkM yang telah dilakukan
pada 15 Mei 2020, dimana pada PkM yang lalu telah dilakukan penyuluhan tentang
perlunya penerapan konsep akuntansi atas transaksi-transaki keuangan sekolah dan
Pendampingan Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah
Bagi Pemilik Sekolah dan Pengelola Keuangan Sekolah di Wilayah Bogor 45
pentingnya penyusunan laporan keuangan sekolah sebagai dasar pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan sekolah. Dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini
dilanjutkan dengan pelatihan yang lebih memahamkan peserta atas praktik pelaksanaan
pengelolaan transaksi keuangan sekolah, siklus akuntansi, dan pendampingan praktik
penjurnalan, buku besar, neraca lajur.
Materi kegiatan PkM ini terkait dengan materi pada mata kuliah Pengantar
Akuntansi 1 dan Akuntansi Keuangan 1, hasil dari PkM ini dapat digunakan dalam
pengembangan pada modul Laboratorium Dasar-dasar Akuntansi.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pengabdian ini berjalan efektif sesuai dengan tujuan PkM yaitu memberikan
pemahaman konsep dan praktik kepada peserta PkM terkait: 1. Pemahaman konsep
laporan keuangan entitas nirlaba (ISAK 35); 2. Pemahaman siklus akuntansi antara lain
jurnal transaksi, posting ke buku besar, penyusunan neraca lajur, konsep adjusting
entries, buku besar dan neraca percobaan. Macam-macam jurnal adjustment; 3.
Pemahaman konsep penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan aktivitas,
laporan posisi keuangan dan laporan arus kas; 4. Pendampingan praktik klasifikasi
transaksi, membuat catatan kas, membuat jurnal transaksi, posting ke buku besar dan
penyusunan neraca lajur. Kegiatan PkM ini diprogramkan sebagai kegiatan yang
berkelanjutan dalam pendampingan penyusunan laporan keuangan sekolah.
Dari perbedaan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan menerapkan
konsep pengelolaan keuangan sekolah dan konsep laporan keuangan entitas
berorientasi nonlaba berdasarkan PSAK 45/ISAK 35 sebelum dan setelah dilakukan
kegiatan PkM, dilihat dari hasil kuesioner mengalami peningkatan setelah dilakukan
kegiatan PkM ini dengan metode pendidikan/penyuluhan, pelatihan dengan kasus-kasus
nyata yang terjadi di sekolah para peserta serta pendampingan penyusunan laporan
keuangan sekolah.
Selain itu, berdasarkan kuesioner tentang manfaat yang peserta peroleh, hasilnya
menunjukkan adanya manfaat yang cukup besar untuk memperbaiki pengelolaan
keuangan di sekolah masing-masing peserta. Secara umum peserta puas mengikuti
kegiatan pengabdian ini. Jawaban peserta atas pertanyaan dalam kuesioner juga
menunjukkan bahwa peserta dapat menerapkan materi yang disampaikan pada transaksi
sekolah masing-masing. Bahkan peserta menginginkan adanya keberlanjutan kegiatan
PkM ini untuk dapat mendampingi peserta menyelesaikan penyusunan laporan
keuangan sekolah, dan pelatihan dengan tema-tema lain yang sekiranya dibutuhkan
untuk pengelolaan sekolah peserta seperti tema perpajakan.
46 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
IMPLIKASI
1. Pada bidang pendidikan dan pengajaran
Materi kegiatan PkM ini terkait dengan materi pada mata kuliah Pengantar
Akuntansi 1. Dapat digunakan dalam pengembangan materi contoh-contoh kasus
pada mata kuliah Pengantar kuntansi 1. Selain itu hasil PkM ini dapat digunakan
dalam pengembangan pada modul Laboratorium Dasar-dasar Akuntansi.
2. Pada peserta PkM
Perlu dilakukan praktik mandiri pengelolaan transaksi-transaksi keuangan sekolah
sesuai dengan konsep dalam PSAK 45/ISAK 35, sehingga semakin terlatih dan
memahami materi PkM, serta dapat menemukan masalah-masalah yang dapat
dikonsultasikan lebih lanjut dengan tim PkM pada pendampingan selanjutnya.
3. Pada bidang penelitian
Hasil kegiatan PkM yang berkelanjutan ini dapat digunakan sebagai topik penelitian
mengukur efek peningkatan pemahaman dan ketrampilan pemilik sekolah dan
pengelola keuangan sekolah atas praktik penyusunan laporan keuangan sekolah,
sebagai hasil dari pendampingan penyusunan laporan keuangan sekolah.
PENGAKUAN/ACKNOWLEDGEMENTS
Kegiatan pengabdian ini dapat terselenggara karena dukungan dari beberapa
pihak. Terimakasih kami ucapkan kepada: Yayasan Persaudaraan Sekolah Nasional,
pimpinan FEB Usakti, semua pihak yang sudah mendukung terselenggaranya kegiatan
ini.
REFERENSI
Horngren, Harrison (2016). Accounting Principle. Prentice-Hall
Ikatan Akuntan Indonesia. (2020). PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan. Dewan
Standar Akuntansi Keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2019) ISAK 35 Laporan Keuangan Entitas Berorientasi
Nonlaba. Dewan Standar Akuntansi Keuangan
J.Weygandt, Kieso & Paul D. Kimmel. (2018). Financial Accounting, 3 Edition, John
Willey & Sons,.Inc
J.Weygandt, Kieso & Paul D. Kimmel. (2019). Intermediate Accounting, 4 Edition,
John Willey & Sons,.Inc
FEB Usakti, (2017). Buku Panduan PkM FEB Universitas Trisakti 2017