pendahuluan titrasi asam basa

8
A. PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan Mampu mengidentifikasi zat dalam suatu sampel (HCl) serta mampu menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi asam-basa. 2. Dasar Teori Asidi dan alkalimetri adalah salah satu dari empat golongan utama dalam penggolongan reaksi dalam analisis titrimetri. Asidimetri dan alkalimetri ini melibatkan titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dengan suatu asam standar (asidimetri) dan titrasi asam bebas atau asam yang terbetuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dengan suatu basa standar (alkalimetri). Reaksi-reaksi ini melibatkan bersenyawanya ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air. (Basset, 1994) Bila suatu asam dan suatu basa yang masing- masing dalam kuantitas yang ekuivalen secara kimiawi dicampur akan dihasilkan suatu reaksi

description

Pendahuluan Laporan Praktikum KImia Analitik II Titrasi Asam Basa

Transcript of pendahuluan titrasi asam basa

A. PENDAHULUAN1. Tujuan PercobaanMampu mengidentifikasi zat dalam suatu sampel (HCl) serta mampu menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi asam-basa.2. Dasar TeoriAsidi dan alkalimetri adalah salah satu dari empat golongan utama dalam penggolongan reaksi dalam analisis titrimetri. Asidimetri dan alkalimetri ini melibatkan titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dengan suatu asam standar (asidimetri) dan titrasi asam bebas atau asam yang terbetuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dengan suatu basa standar (alkalimetri). Reaksi-reaksi ini melibatkan bersenyawanya ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air. (Basset, 1994)Bila suatu asam dan suatu basa yang masing-masing dalam kuantitas yang ekuivalen secara kimiawi dicampur akan dihasilkan suatu reaksi penetralan yang menghasilkan suatu larutan garam dalam air. Larutan ini akan benar-benar netral jika asam dan basa itu sama kuat; kalau tidak, akan diperoleh larutan asam lemah arau basa lemah. Konsentrasi suatu larutan asam atau basa yang anu (unknown) dapat ditentukan dengan titrasi dengan larutan yang konsentrasinya diketahui. Teknik semacam itu disebut analisis volumetri. (Keenan, 1987)Asam dan basa kuat terurai sempurna dalam larutan berair. Oleh karena itu, pH pada berbagai titik selama titrasi dapat dihitung langsung dari jumlah stoikiometri asam dan basa yang dibiarkan bereaksi. Pada titik ekivalen, pH ditentukan oleh tingkat terurainya air. Pada 25C pH air murni adalah 7,00. (Underwood, 2002)Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indikator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. (Dyah, 2012)Untuk asam dan basa kuat, indikator yang sesuai adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein. (Underwood, 2002)3. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan praktikum ini adalah terjadi bening menjadi merah muda (pink) pada titik akhir akhir titrasi antara NaOH dan HCl, dengan menggunakan indikator pp.4. Persamaan ReaksiNaOH + HCl NaCl H2OB. ALAT DAN BAHAN Alat:1. Buret2. Statif3. Klep4. Erlenmeyer5. Pipet voleme6. Pipet tetes7. Gelas ukurBahan:1. NaOH 0,1 N2. HCl (sampel)3. Indikator pp4. Aquadest C. PROSEDURa. Standarisasi Larutan NaOH dengan Asam Oksalat1. Timbang 60 mg asam oksalat, masukan ke dalam erlenmeyer2. Tambahkan 50 ml aquadest, kocok hingga larut3. Tambahkan 3 tetes indikator pp4. Titrasi dengan larutan NaOH sebagai titran hingga terajdi perubahan warna dari bening menjadi merah muda (pink) 5. Catat volume titran yang dibutuhkan6. Ulangi sebanyak 3 kalib. Penetapan Kadar Sampel (HCl)1. Pipet sampel sebanyak 10 ml, masukan ke dalam erlenmeyer2. Tambahkan 3 tetes indikator pp3. Titrasi dengan larutan AgNO3 sebagai titran hingga terbentuk endapan dan warna merah bata yang konstan4. Catat volume titran yang dibutuhkan5. Ulangi sebanyak 3 kali

D. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN1. Standarisasi Larutan AgNO3Berat Asam OksalatVolume AgNO3

60 mg7 ml

60 mg7,1 ml

60 mg7,5 ml

Rata-Rata7,2 ml

Uji Q 90% Q tabel (n=3) = 0,94Data: 7 ; 7,1 ; 7,5Data terkecil = = = = 0,2Data terbesar = = = = 0,8Karena Q hitung < Q tabel, maka data diterimaKadar AgNO3 = = = = 0,132 N

Hasil Pengamatan

2. Penetapan Kadar Sampel (HCl)Volume SampelVolume AgNO3

10 ml6 ml

10 ml8,6 ml

10 ml11,6 ml

Rata-Rata8,73 ml

Uji Q 90% Q tabel (n=3) = 0,94Data: 6 ; 8,6 ; 11,4Data terkecil = = = = 0,46Data terbesar = = = = 0,53Karena Q hitung < Q tabel, maka data diterimaKadar Sampel = = = = 0,115 NHasil Pengamatan