Pendahuluan Randy

download Pendahuluan Randy

of 6

Transcript of Pendahuluan Randy

pendahuluan randy

OM01 - PolarimeterTujuan1. Mempelajari prinsip kerja polarimeter 2. Mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi 3. Mencari konsentrasi larutan gula menggunakan polarimeter

Alat

1 Polarimeter 1 Sumber cahaya Natrium-D 1 Gelas ukur 10 ml 1 Beaker glass 100 ml 1 Pipet dan batang pengaduk Timbangan Gula pasir 1 Tabung cell 100 mm

TeoriCahaya merupakan gelombang elektromagnet yang terdiri dari getaran medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Bidang getar kedua medan ini tegak lurus terhadap arah rambatnya. Gelombang ini bergetar ke segala arah sehingga disebut sinar tak terpolarisasi. Apabila sinar ini melalui suatu polarisator maka sinar yang diteruskan mempunyai arah getar yang sama. Bila arah transmisi polarisator sejajar dengan arah transmisi analisator, maka sinar yang mempunyai arah getar yang sama dengan arah polarisator akan diteruskan seluruhnya. Tetapi apabila arah transmisi polarisator tegak lurus terhadap arah analisator maka tak ada sinar yang diteruskan. Apabila arahnya membentuk suatu sudut maka yang diteruskan hanya sebagian.

Gbr. 1. Skema prinsip operasi pada polarimeter: P polarisator, A analisator, S sampel Sinar terpolarisasi linear yang melalui suatu larutan optik aktif akan mengalami pemutaran bidang polarisasi. Pemutaran bidang getar dari zat optik aktif dapat diamati dengan menggunakan 2 polarisator silang. Sudut putar adalah sudut yang ditunjukkan oleh analisator setelah sinar melewati larutan dan membentuk gelap maksimum. Apabila bidang polarisasi tersebut berputar ke arah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat, peristiwa ini kita sebut polarisasi putar kiri, untuk peristiwa sebaliknya disebut polarisasi putar kanan (dextro). Besar sudut putar bidang polarisasi () dapat dinyatakan sebagai : = []D20 ................ [derajat g/ml] (1) Dengan []D20 adalah daya putar spesifik yang didefinisikan sebagai sudut polarisasi sinar Natrium-D ( = 589 nm) yang melalui larutan di dalam tabung sepanjang 100 mm yang mengandung 1 g gula per cm3 pada suhu 20C [derajat] dan C adalah konsentrasi larutan gula [g/ml]. Daya putar spesifik larutan gula (sukrosa) adalah []D20 = []T/ [ 1 - 0,00037 (T-20)] ............ [derajat] (2) Dengan besar []D20 = 65,3

Cara KerjaA. Mencari daya putar larutan gula 1. Nyalakan sumber cahaya, sehingga intensitas cahaya akan maksimum saat pengambilan data ! 2. Isi tabung cell dengan air bersih sehingga terisi penuh dan tidak ada gelombang udara di dalamnya ! Masukkan ke dalam polarimeter ! 3. Kalibrasi alat dengan menentukan titik nol polarimeter menggunakan air keran dengan cara memutar analisator hingga terbentuk gelap total pada teropong (pada pemutaran ini akan terlihat seperti Gbr 1) ! Catat pembacaan skala pada polarimeter sebanyak 3 kali !

4. Buat larutan gula dengan perbandingan 20 g gula dilarutkan dalam 80 ml air ! 5. Masukkan larutan gula kedalam tabung, putar analisator sehingga terbentuk gelap total pada teropong Catat pembacaan skala pada polarimeter sebanyak 3 kali ! 6. Selisih pembacaan skala dari langkah 3 dan 5 menyatakan besar sudut putar bidang polarisasi (a) ! 7. Cari sudut putar bidang polarisasi larutan gula dengan beda konsentrasi (encerkan 9 ml larutan gula awal dicampur air hingga 11 ml), kemudian catat skala pada polarimeter sebanyak 3 kali ! 8. Ulangi langkah 7 konsentrasi gula yang lain dengan mencampurkan 8 ml, 7 ml, ., 1 ml larutan gula awal dengan air menjadi 11 ml ! 9. Catat suhu ruang dan panjang tabung larutan !

B. Menentukan konsentrasi larutan gula 1. Mintalah larutan gula yang akan diukur konsentrasinya kepada asisten. 2. Lakukan langkah-langkah yang sama untuk mengukur sudut putar larutan.

Pengolahan Data dan Evaluasi 1. Buatlah grafik antara sudut putar bidang polarisasi terhadap konsentrasi larutan ! 2. Hitung harga []D20 dari grafik yang diperoleh, bandaingkan dengan harga []D20 literatur ! 3. Hitung konsentrasi larutan yang diberikan oleh asisten ! 4. Bagaimanakah arah putar bidang polarisasi larutan gula ? 5. Buat analisis dan beri kesimpulan dari percobaan ini !

----------------------------------------------------

LM03 - Hukum KirchoffTujuan1. Mempelajari hukum Kirchoff 2. Mengukur besar hambatan pada rangkaian seri, paralel dan tertutup (loop)

Alat

1 Papan elektronik 1 Set hambatan

1 Catu daya dc 2 Multimeter 1 Set kabel koneksi

TeoriSebuah rangkaian sederhana dapat dianalisa dengan menggunakan persamaan dan aturan rangkaian dari hambatan seri dan paralel atau dengan menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi sebuah rangkaian loop. Untuk menganalisa rangkaian digunakan dua prinsip dasar yang disebut sebagai hukum Kirchoff, yaitu : Aturan percabangan : jumlah arus yang masuk suatu sambungan akan sama dengan jumlah arus keluar dari sambungan tersebut. Aturan loop : pada rangkaian tertutup jumlah sumber tegangan akan sama dengan jumlah penurunan potensial

Gbr.1. Rangkaian loop sederhana Analisis rangkaian tertutup dari Gbr 1 menggunakan Hukum Kirchoff akan menghasilkan : I1 = I2 + I3 .......... (1) E1 = I1 R1 + I2 R2 .........(2) E2 = I2 R2 + I3 R3...........(3) Dari ketiga persamaan tersebut diperoleh :

Cara KerjaA. Hukum Kirchoff pada rangkaian seri 1. Dengan menggunakan papan elektronik, susun hambatan dan sumber tegangan dalam hubungan seri seperti pada Gbr. 2 ! 2. Tentukan besar tegangan sumber ! 3. Baca dan catat besar arus di titk a, b dan c ! 4. Catat besar tegangan di titik ab dan bc ! 5. Ulangi langkah percobaan di atas untuk harga-harga R1 dan R2 yang berbeda !

Gbr. 2 Rangkaian hambatan seri B. Hukum Kirchoff pada rangkaian pararel 1. 2. 3. 4. 5. Susun hambatan menjadi rangkaian paralel seperti ditunjukkan pada Gbr. 3 ! Tentukan tegangan sumber ! Baca dan catat besar arus I, I1 dan I2 ! Ukur besar tegangan pada ujung-ujung hambatan R1, dan R2 ! Ulangi percobaan untuk besar hambatan R1, dan R2 yang berbeda !

Gbr. 3 Rangkaian hambatan parallel C. Mempelajari hukum arus Kirchoff 1. 2. 3. 4. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gbr. 4 ! Tentukan besar tegangan (E) yang digunakan ! Ukur arus yang lewat pada hambatan R1, R2 dan R3, dan catat (perhatikan) arahnya ! Ulangi langkah 3, jika sumber tegangan dibalik polaritasnya !

Gbr. 4. Rangkaian tertutup (loop)

Pengolahan Data dan Evaluasi 1. Buktikan bahwa hukum Kirchoff ke-1 (arus) berlaku untuk arus di percabangan ! 2. Buktikan bahwa hukum Kirchoff ke-2 (aturan loop) berlaku untuk rangkaian hambatan seri dan pararel ! 3. Pada percobaan C hitung l1 dan l2 dari hasil pengukuran E1 dan E2, dan dibandingkan jika diukur langsung dengan amperemeter ! 4. Analisa percobaan ini dan beri kesimpulan dari seluruh percobaan !

Download

You are logged in as Muhammad Fikri T. Mesin (Logout) Home