PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

35
 1 I. PENDAHULUAN A. Tujuan Praktikum 1. Tujuan Umum a. Mampu menganalisa factor ergonomi di tempat kerja. 2. Tujuan Khusus a. Untuk dapat mengukur dimensi tubuh manusia.. b. Untuk dapat mengukur peralatan kerja. c. Untuk dapat menganalisa hasil pengukuran anthropometri. B. Manfaat Praktikum 1. Mengetahui hasil pengukuran antropometri pada subjek. 2. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengukur anthropometri menggunakan alat ukur  Antropometer . 3. Memberikan pemahaman analisis dari hasil pengukuran antropometri.

Transcript of PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

Page 1: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 1/34

1

I.  PENDAHULUAN

A.  Tujuan Praktikum

1.  Tujuan Umum

a.  Mampu menganalisa factor ergonomi di tempat kerja.

2.  Tujuan Khusus

a.  Untuk dapat mengukur dimensi tubuh manusia..

b.  Untuk dapat mengukur peralatan kerja.

c.  Untuk dapat menganalisa hasil pengukuran anthropometri.

B.  Manfaat Praktikum

1.  Mengetahui hasil pengukuran antropometri pada subjek.

2.  Memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengukur

anthropometri menggunakan alat ukur Antropometer .

3.  Memberikan pemahaman analisis dari hasil pengukuran antropometri.

Page 2: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 2/34

2

II. DASAR TEORI

A.  Ergonomi

Ergonomi berasal dari kata ergon dan nomos, ergon berarti kerja dan

nomos berarti peraturan atau hokum. Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu

biologis tentang manusia bersama-samadengan ilmu-ilmu teknik dan

teknologi untuk mencapai penyesuain satu sama lain secara optimal dari

manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaatnya dapat diukur dengan

efisieni dan kesejahteraan kerja.(1)

 

Di Indonesia, ergonomi diartikan sebagai ilmu (dan penerapannya)

yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang

atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang

setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia secara optimal. Ergonomi

merupakan upaya untuk mendapatkan keseimbangan dalam hubungan

manusia dan pekerjaannya agar dicapai produktivitas yang tinggi dari sumber

daya manusia sertaa mencegah/ meniadakan adanya keluhan-keluhan/ sakit

karena pekerjaannya.(2)

Tujuan utama ergonomi adalah untuk menjamin kesehatan kerja,

tetapi dengan itu produktivitas juga ditingkatkan. Dengan ergonomic

diharapkan dapat diperoleh :

a.  Derajat kesehatan tenaga kerja yang optimal.

b.  Derajat kesehatan lingkungan yang optimal.

Page 3: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 3/34

3

c.  Keselamatan kerja yang optimal.

d. 

Produktivitas kerja yang optimal.

Sasaran penerapan ergonomi di lingkungan kerja yaitu : (3)

a. Kesejahteraan fisik dan mental dengan mencegah cedera dan munculnya

penyakit akibat kerja dan mental, serta mempromosikan kerja dan kepuasan

kerja.

b. Kesejahteraan sosial dalam meningkatkan kualitas kontak sosial,

pengelola/ organisasi kerja.

c. Keseimbangan rasional antar aspek teknis, ekonomis, antropologis dan

budaya dari system manusia-mesin, serta efisiensi sistem.

B.  Pengertian Anthropometri (Ukuran Tubuh)

Istilah anthropometri  berasal dari kata “anthropos (man)” yang

 berarti manusia dan “metron (measure)” yang berarti ukuran(4)

. Secara definitif 

antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan

pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan untuk 

pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun

sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi

dalam suatu proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting

dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Setiap desain produk,

Page 4: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 4/34

4

baik produk yang sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus

berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Sanders & Mc

Cormick (1987); Pheasant (1988), dan Pulat (1992), antropometri adalah

pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan

dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang.

Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-

ahli ergonomi sebagai data antropometri yang diaplikasikan yaitu:(5)

1.  Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.

Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.

2.  Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran

tertentu.

Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau

mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah.

3.  Perancangan produk dengan ukuran rata-rata.

Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain-

lain.

Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu

ruang dan fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah

faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis

maupun dinamis. Hal lain yang perlu diamati adalah seperti Berat dan pusat

Page 5: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 5/34

5

massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak 

untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki, dan lain-

lain.

Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh

manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika

diaplikasikan pada data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah

manusia yang diukur dimensi tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa

besar variasinya antara satu tubuh dengan tubuh lainnya baik secara

keseluruhan tubuh maupun persegmen-nya.(6)

Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas

antara lain dalam hal :

1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll).

2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll).

3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll).

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

C.  Pengukuran Antopometri

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran

tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian,

yaitu: (7)

Page 6: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 6/34

6

1.  Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia

yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri

statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh.

Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan

dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam

keadaan diam.

Gambar 2.1 Posisi Duduk Samping Gambar 2.2 Posisi Berdiri

Page 7: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 7/34

7

2.  Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai

posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih

sulit diukur. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:

a.  Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti

keadaan mekanis dari suatu aktivitas.

Contoh: dalam mempelajari performa atlet.

b.  Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.

Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja

yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.

c.  Pengukuran variabilitas kerja.

Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari

seorang juru ketik atau operator komputer.

D.  Alat Ukur Antropometri

Antropometer adalah suatu alat untuk mengukur jarak, ketinggian dan sudut

suatu titik dari suatu posisi acuan tertentu. Realisasinya, alat ini berguna sebagai

alat bantu untuk mendisain atau mengetahui posisi alat-alat atau instrument

pengendali dari suatu mesin atau system kerja terhdap posisi operatornya.(8)

Page 8: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 8/34

8

Gambar 2.3 Antropometer

E.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dimensi Tubuh

Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh

manusia, diantaranya: (7)

a.  Umur

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira

berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian

manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.

b.  Jenis Kelamin

Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada

dan pinggul.

c.  Suku Bangsa (Etnis)

Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh etnis.

d.  Pekerjaan

Page 9: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 9/34

9

Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh

manusia.

Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu

(khusus) yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh

manusia yang juga perlu mendapat perhatian, seperti:

a.  Cacat tubuh

Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-

orang cacat.

b.  Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan,

Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula

dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang

pun akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.

c.  Kehamilan (pregnancy),

Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran

dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian

khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti

itu.

F.  Posisi Tubuh Dalam Bekerja

Kerja dengan sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot

perut melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah.

Clark (1996), menyatakan bahwa desain stasiun kerja dengan posisi duduk 

Page 10: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 10/34

10

mempunyai derajat stabilitas tubuh yang tinggi; mengurangi kelelaan dan

keluhan subjektif bila bekerja lebih dari 2 jam. Di samping itu tenaga kerja

 juga dapat mengendalikan kaki untuk melakukan gerakan.(9)

Mengingat posisi duduk mempunyai keutungan maupun kerugian,

maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh buruk 

pada tubuh, perlu dipertimbangkan pada jenis pekerjaan apa saja yang sesuai

dilakukan dengan posisi duduk. Untuk maksud tersebut, Pulat (1992)

memberikan pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan

dengan posisi duduk adalah sebagai berikut : (10)

1.  Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki;

2.  Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan;

3.  Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar;

4. 

Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian

lebih dari 15 cm dari landasan kerja;

5.  Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi;

6.  Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama; dan

7.  Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan

dengan posisi duduk.

Pada pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk, tempat duduk 

yang dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi.

Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan dimensi ukuran antropometri

pemakaiannya. Fleksi lutut membentuk sudut 900 dengan telapak kaki

Page 11: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 11/34

11

bertumpu pada lantai atau injakan kaki (Pheasant, 1988). Jika landasan kerja

terlalu rendah, tulang belakang akan membungkuk ke depan, dan jika terlalu

tinggi bahu akan terangkat dari posisi rileks, sehingga menyebabkan bahu dan

leher menjadi tidak nyaman. Sanders & Mc Cormick (1987) memberikan

pedoman untuk mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk sebagai

berikut: (9)

1.  Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik;

2.  Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi

rileks dari bahu, dengan lengan bahwa mendekati posisi horizontal atau

sedikit menurun (sloping down slightly); dan

3.  Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang

berlebihan.

Selain posisi kerja duduk, posisi berdiri juga banyak ditemukan di

perusahaan. Seperti halnya posisi duduk, posisi kerja berdiri juga mempunyai

keuntungan maupun kerugian. Menurut Sutalaksana (2000), bahwa sikap

berdiri merupakan sikap siaga baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas

kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti. Namun demikian mengubah

posisi duduk ke berdiri dengan masih menggunakan alat kerja yang sama akan

melelahkan. Pada dasarnya berdiri itu sendiri lebih melelahkan daripada

duduk dan energi yang dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10-15%

dibandingkan dengan duduk. (5)

Page 12: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 12/34

12

Pada desain stasiun kerja berdiri, apabila tenaga kerja harus bekerja

untuk periode yang lama, maka faktor kelelahan menjadi utama. Untuk 

meminimalkan pengaruh kelelahan dan keluhan subjektif maka pekerjaan

harus didesain agar tidak terlalu banyak menjangkau, membungkuk, atau

melakukan gerakan dengan posisi kepala yang tidak alamiah. Untuk maksud

tersebut Pulat (1992) dan Clark (1996) memberikan pertimbangan tentang

pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi berdiri adalah sebagai

berikut:(10)

1.  Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut;

2.  Harus memegang objek yang berat (lebih dari 4,5 kg);

3.  Sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan ke samping;

4.  Sering dilakukan pekerjaan dengan menekan ke bawah; dan diperlukan

mobilitas tinggi.

Dalam mendesain ketinggian landasan kerja untuk posisi berdiri,

secara prinsip hampir sama dengan desain ketinggian landasan kerja posisi

dudukan. Manuaba (1986); Sanders & Mc Cormick (1987); Grandjean (1993)

memberikan rekomendasi ergonomis tentang ketinggian landasan kerja posisi

berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri sebagai tersebut berikut ini.

1.  Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk mengurangi

pembebasan statis pada otot bagian belakang, tinggi landasan kerja adalah

5-10 cm di atas tinggi siku berdiri.

Page 13: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 13/34

13

2.  Selama kerja manual, di mana pekerjaan sering memerlukan ruangan

untuk peralatan; material dan kontainer dengan berbagai jenis, tinggi

landasan kerja adalah 10-15 cm di bawah tinggi suku berdiri.

3.  Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi

landasan kerja adalah 15-40 cm di bawah tinggi siku berdiri.

Desain stasiun kerja sangat ditentukan oleh jenis dan sifat pekerjaan

yang dilakukan. Baik desain stasiun kerja untuk posisi duduk maupun berdiri

keduanya mempunyai keuntungan dan kerugian. Clark (1996) mencoba

mengambil keuntungan dari kedua posisi tersebut dan mengkombinasikan

desain stasiun kerja untuk posisi duduk dan berdiri menjadi satu desain

dengan batasan sebagai berikut :

Sedangkan Das (1991) dan Pulat (1992) menyatakan bahwa posisi

duduk- berdiri merupakan posisi terbaik dan lebih dikehendaki daripada hanya

posisi duduk saja atau berdiri saja. Hal tersebut disebabkan karena

memungkinkan pekerja berganti posisi kerja untuk mengurangi kelelahan otot

karena sikap paksa dalam satu posisi kerja. (10)

Helender (1995) dan Tarwaka (1995), memberikan batasan ukuran

ketinggian landasan kerja untuk pekerjaan yang memerlukan sedikit

penekanan yaitu 15 cm di bawah tinggi siku untuk kedua posisi kerja.

Selanjutnya dibuat kursi tinggi yang menyesuaikan ketinggian landasan kerja

posisi berdiri dengan dilengkapi sandaran kaki agar posisi kaki tidak 

menggantung. Mengingat dimensi ukuran tubuh manusia berbeda-beda, maka

Page 14: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 14/34

14

desain stasiun kerja harus selalu mempertimbangkan antropometri

pemakainya (user oriented).

Page 15: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 15/34

15

III. METODE PRAKTIKUM

A.  Alat dan Bahan

1.  Lembar Data

2.   Antropometer 

3.  Meteran

B.  Cara Kerja

a.  Menghubungkan pengukuran antropometri dengan analisis tugas.

1.  Catat identitas sedikitnya 10 subjek untuk diukur dimensinya.

2.  Ukur antropometri tubuh subjek baik posisi berdiri maupun duduk.

3.  Hitung statistic mean, standar deviasi, 5 th, 50 th, dan 95 th persentil

untuk masing-masing pengukuran antropometri.

4.  Amati dan rekam apa yang pekerja kerjakan dan bagaimana mereka

bekerja.

5.  Ukur peralatan/ fasilitas kerja yang digunakan.

6.  Tentukan dimensi tubuh yang dipakai dan persentil yang digunakan

untuk tiap ukuran peralatan.

7.  Catat keluhan dan pekerja mengenal stasiun kerja mereka.

8.  Dapatkan dari pekerja informasi mengenai keluhan atau kondisi

kesehatan yang berhubungan dengan stasiun kerjanya.

b.  Evaluasi peralatan pada stasiun kerja computer.

a.)  Layar monitor (Visual Display Terminal)

Page 16: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 16/34

16

1. Ukur tinggi monitor

Kriteria : Tinggi monitor seharusnya sejajar dengan tinggi mata.

2. Ukur jarak antara layar dengan mata pekerja

Kriteria : Jarak layar monitor dengan mata pekerja seharusnya 18-

24 inchi.

3. Identifikasi posisi layar monitor

Kriteria : Layar monitor seharusnya tepat didepan operator

4. Identifikasi ada/ tidaknya dokumen holder

Kriteria : Operatorseharusnya menggunakan document holder

sehingga naskah yang diketik bisa sama tinggi dengan layar

monitor.

5. Identifikasi kebersihan layar monitor

Kriteria : Layar monitor seharusnya terjaga kebersihannya.

b.)  Keyboard

1.  Ukur tinggi keyboard

Kriteria : Tinggi keyboard seharusnya memungkinkan lengan atas

dan lengan bawah operator membentuk sudut 90˚ 

2.  Jarak keyboard dari tepi meja

Kriteria : keyboard seharusnya diletakkan pada jarak kurang lebih

2,5 inci dari permukaan kerja, sehingga memungkinkan

pergelangan tangan pada posisi alami.

Page 17: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 17/34

17

3.  Identifikasi posisi keyboard

Kriteria : Posisi keyboard seharusnya tepat didepan operator.

c.)  Permukaan Kerja

1.  Ukur tinggi meja kerja

Kriteria : Seharusnya sama dengan tinggi keyboard,

memungkinkan lengan atas dan lengan bawah membentuk sudut

90º.

2.  Ukur luas permukaan kerja

Kriteria : seharusnya asa ruang yang leluasa baik untuk tugas

komputer ( layar monitor, keyboard, dan mouse ) dan untuk tugas

menulis.

3.  Tebal permukaan kerja

Kriteria : memungkinkan adanya ruang untuk kaki operator

bergerak leluasa baik lurus maupun ditekuk.

d.)  Kursi Kerja

1.  Tinggi kursi diukur dengan menggunakan dimensi tinggi lipat

lutut.

Kriteria : Harus dapat diatur sehingga tidak ada tekanan pada

bagian bawah paha. Telapak kaki diharapkan dapat terletak pada

permukaan lantai harus sedikit lebih pendek dari dimensi ukuran,

paling tidak 2 inchi.

Page 18: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 18/34

18

2.  Panjang alas duduk diukur dengan menggunakan dimensi jarak 

dari lipat lutut ke pantat.

Kriteria : Harus sedikit lebih pendek dari dimensi ukuran, paling

tidak 2 inchi.

3.  Sandaran Punggung

4.  Sandaran Tangan

Kriteria : Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih

besar dari lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu. Tinggi

sandaran tangan adalah setinggi siku. Panjang sandaran tangan

adalah sepanjang lengan bawah.

c.  Ukuran Antropometri Tubuh Manusia

NO

JENIS- JENIS UKURAN

ANTROPOMETRI

BATASAN

Posisi Berdiri

1 Tinggi Badan Diukur dari bagian kepala yang paling atas

sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak 

dan kepala menempel di tembok.

2 Tinggi Mata Diukur dari sudut mata sampai kepermukaan

lantai dengan posisi mata melihat ke bawah

dan sikap tegak.

Page 19: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 19/34

19

3 Tinggi Bahu Diukur dari bahu yang paling tinggi sampai

batas alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.

4 Tinggi Siku Diukur dari lengan yang berada dalam posisi

vertical sampai alas kaki dalam keadaan berdiri

tegak.

5 Tinggi Pinggul Diukur dari tulang pinggul yang paling atas

sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.

6 Lebar Bahu Diukur dari bagian luar lengan atas kiri sampai

bagian luar lengan atas kanan dan diambil

yang paling lebar.

7 Lebar pinggul Diukur dari pinggul kiri sampai pinggul kanan

dan diambil yang paling lebar dalam keadaan

berdiri.

8 Lebar Siku Diukur dari siku sebelah kanan sampai siku

sebelah kiri dalam posisi tengan ditekuk di

dada.

9 Panjang Lengan Jarak vertical diukur dari bahu dan tangan

bagian tangan dalam posisi siap.

10 Panjang lengan atas Diukur dari ketiak sampai siku.

11 Panjang Lengan Bawah Diukur dari siku sampai ujung jari tengah

sebagi jari yang paling panjang.

Page 20: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 20/34

20

12 Jangkauan Atas Diukur dari titik tengah pegangan teratas

sampai alas kaki dalam keadaan berdiri.

13 Panjang Depa Diukur dari ujung jari tengah kiri sampai ujung

 jari yang paling panjang.

POSISI DUDUK

14 Tinggi Duduk Diukur dari bagian kepala yang paling atas

sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk 

tegak.

15 Tinggi Mata Duduk Diukur dari alas duduk sampai sudut mata.

16 Tinggi Bahu Duduk Diukur dari alas duduk samapai bahu.

17 Tinggi Siku Duduk Diukur dari siku sampai alas duduk dalam

posisi sikap duduk tegak.

18 Tinggi Pinggul Duduk Diukur dari tulang pinggul yang paling atas

samapi alas duduk.

19 Tinggi Lutut Duduk Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam posisi

sikap tegak.

20 Panjang Pantat Lekuk 

Lutut

Jarak horizontal diukur dari bagian belakang

pantat sampai lekuk lutut.

21 Panjang tungkai atas Diukur dari lutut sampai garis vertical yang

melalui punggung dan pinggang pada posisi

sikap tegak.

Page 21: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 21/34

21

22 Panjang Tungkai Bawah Diukur dari lipat lutut belakang sampai alas

kaki dalam sikap duduk dengan betis pada

kedudukan vertical.

Page 22: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 22/34

22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 4.1. Data Antropometri

Nama

Winda

Amelia

Hervian

Setyo N

Januar

Atiqoh

Emilia

DiasriJumlah

Rata-

rata

Jenis Kelamin P L P P

Posisi Berdiri (cm)

Tinggi Badan 157 172 153,5 162 644,5 161,125

Tinggi Mata 147 160 143 151 601 150,25

Tinggi Bahu 128 142 125 138 533 133,25

Tinggi Siku 96 104 95 102,8 397,8 99,45

Tinggi Pinggul 28,9 37 28,2 28,7 379,1 94,77

Lebar Bahu 35,4 45,7 36,5 36,3 153,9 38,47

Lebar Pinggul 28,9 37 28,2 28,7 122,4 30,6

Lebar Siku 77,5 91,2 80,5 86 335,2 83,8

Panjang Lengan 61,8 73 62 66 262,8 63,7

Panjang Lengan Atas 23 30 26,3 26,4 105,7 26,42

Panjang Lengan

Bawah

41,9 50,6 41,4 45 178,9 44,72

Jangkauan Atas 193 225 190 210 818 204,5

Page 23: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 23/34

23

Panjang Depa 156 186 155,5 168 665,5 166,37

Posisi Duduk (cm)

Tinggi Duduk 85,5 91 84,3 84 344,8 86,2

Tinggi Mata Duduk 73,7 79 72,3 72 297 74,25

Tinggi Bahu Duduk 56,8 62,2 57,9 57,5 234,4 58,6

Tinggi Siku Duduk 27,1 26,9 28,3 26,8 109,1 27,27

Tinggi Pinggul

Duduk 

19,3 23 18,2 19,7 80,2 20,05

Tinggi Lutut Duduk 48,1 54,7 46,5 49,5 198,8 49,7

Panjang Pantat

Lekuk Lutut

52,7 59,5 52 54,8 219 54,75

Panjang Tungkai

Atas

41,8 46,8 41,6 43,9 173,5 43,375

Panjang Tungkai

Bawah

38,5 41,6 38,5 40,2 158,8 39,7

Tabel 4.2 Data Peralatan Kerja

KURSI

Tinggi tempat duduk 42 cm

Panjang tempat duduk 48 cm

Page 24: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 24/34

24

Lebar tempat duduk 41,5 cm

Tinggi sandaran tangan 21,6 cm

Panjang sandaran tangan 43 cm

Tinggi sandaran punggung 19 cm/ 42,7 cm

Tinggi 85,3 cm

MEJA

Panjang 119.5 cm

Lebar 59,5 cm

Tinggi 74 cm

Tebal 8 cm

MEJA KOMPUTER

Panjang 108 cm

Lebar 47,5 cm

Tinggi meja 73, cm

Tinggi keyboard 66 cm

Tinggi monitor dari meja 35 cm

Tinggi monitor dari lantai 109 cm

Page 25: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 25/34

25

B. Pembahasan

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh

manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:

Pengukuran antropometri dillakukan secara statis, dimana pengukuran

dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang

pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran

harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh

harus dalam keadaan diam. Pengukuran antropometri dilakukan saat posisi

berdiri dan posisi duduk. Hasil pengukuran yang didapat dari 4 tubuh subjek 

lalu dijumlah dan dihitung rata-rata maka diperoleh hasil untuk dibandingkan

dengan kriteria peralatan pada stasiun kerja.

a.  Layar Monitor

  Tinggi monitor

Kriteria : Tinggi monitor seharusnya sejajar dengan tinggi mata.

Tinggi monitor dari lantai didapatkan hasil 109 cm dengan tinggi mata

duduk rata-rata tubuh subjek 74,25 cm. Dapat dikatakan antara tinggi

monitor dengan ukuran tinggi mata duduk antropometri belum sesuai

kriteria

  Posisi layar monitor

Krieteria : Layar monitor seharusnya tepat didepan operator.

Page 26: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 26/34

26

Posisi layar monitor dengan operator sudah berada dalam posisi yang

tepat. Sehingg operator dapat bekerja dengan fokus di depan layar.

  Dokumen Holder

Kriteria : Operator seharusnya menggunakan dokumen holder sehingga

naskah yang diketik bisa sama tinggi dengan layar monitor.

Pada stasiun kerja tidak ditemukan dokumen holder, sehingga operator

mengetik naskah yang akan diketik tidak bisa sama tingi dengan layar

komputer. Hal ini dapat menimbulkan efek kelelahan pada operator

karena mengetik naskah dengan posisi yang kurang ergonomis.

  Kebersihan layar komputer

Kriteria : Layar monitor seharusnya terjaga kebersihannya.

Pada satsiun kerja komputer, monitor terjaga kebersihannya. Layar

terlihat bersih dan bebas dari debu. Menjaga kebersihan monitor sangat

penting karena akan mempengaruhi kenyamanan dalam penglihatan

operator.

b.  Keyboard

  Tinggi keyboard

Kriteria : Tinggi keyboard seharusnya memungkinkan lengan atas dan

lengan bawah operator membentuk sudut 90º.

Tinggi keyboard pada stasiun kerja belum sesuai dengan kenyamanan

operator. Hal ini dikarenakan tinggi keyboard belum memungkinkan

Page 27: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 27/34

27

lengan atas dan lengan bawah operator membentuk sudut 90º. Apabila

hal ini terus terjadi dapat mengakibatkan operator tidak nyaman dalam

beerja dan dalam jangka panjang akan menimbulkan keluhan seperti

terasa pegal pada daerah bahu dan lengan.

  Jarak keyboard dari tepi meja

Kriteria : keyboard seharusnya diletakkan pada jarak kurang 2,5 inchi

dari permukaan kerja, sehingga memungkinkan pergelangan tangan pada

posisi alami.

Stasiun kerja komputer yang ada sudah memenuhi kriteria antara jarak 

keyboard dari tepi meja.

  Identifikasi posisi keyboard

Kriteria :posisi keyboard seharusnya tepat didepan operator

Posisi keyboard pada statisun kerja komputer sudah sesuai yaitu tepat di

depan operator.

c.  Permukaan Kerja

  Tinggi meja kerja

Kriteria : Seharusnya sama dengan tinggi keyboard, memungkinkan

lengan atas dan lengan bawah membentuk sudut 90º.

Dari hasil pengukuran didapatkan tinggi meja pada stasiun kerja yaitu

73,5 cm dan tinggi keyboard 66 cm. Dapat dikatakan tinggi keyboard

Page 28: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 28/34

28

dan tinggi meja tidak sama. Sehingga lengan atas dan lengan bawah

tidak dapat membentuk sudut 90º.

  Luas permukaan kerja

Kriteria : seharusnya ada ruang yang leluasa baik untuk tugas komputer

(layar monitor, keyboard, dan mouse) dan untuk tugas menulis.

Pada satsiun kerja komputer, luas permukaan meja sudah sesuai dengan

luas permukaan kerja. Sehingga operator dapat bekerja dengan leluasa di

meja tanpa adanya keluhan.

  Tebal permukaan kerja

Kriteria : memungkinkan adanya ruang untuk kaki operator bergerak 

leluasa, baik lurus maupun ditekuk 

Hasil pengukuran diperoleh tebal meja dengan ukuran 8 cm. Ketebalan

meja masih sesuai dengan kriteria karena dadanya ruang untuk kaki

operator bergerak.

d.  Kursi kerja

  Tinggi kursi diukur dengan menggunakan dimensi tinggi lipat lutut.

Kriteria : Harus dapat diatur sehingga tidak ada tekanan pada bagian

bawah paha. Telapak kaki diharapkan dapat terletak pada permukaan

lantai harus sedikit lebih pendek dari dimensi ukuran, paling tidak 2

inchi.

Page 29: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 29/34

29

Dari hasil pengukuran antropometri, rata-rata tinggi lutut duduk tubuh

subjek 49,7 cm dan tinggi kursi 85,3 cm. Dapat dikatakan kursi kerja

belum sesuai dengan ukuran antopometri tubuh subjek. Walaupun kaki

sudah dapat menyentuh permukaan lantai tetapi menimbulkan

ketidaknyamanan.

  Panjang alas duduk diukur dengan menggunakan dimensi jarak dari lipat

lutut ke pantat.

Kriteria : Harus sedikit lebih pendek dari dimensi ukuran, paling tidak 2

inchi.

Didapatkan panjang tempat duduk 48 cm dan rata-rata ukuran panjang

pantat lekuk lutut subjek kerja yaitu 54, 75 cm. Dapat dikatakan panjang

alas duduk belum sesuai dengan ukuraan jarak dari lipat lutut ke pantat.

  Sandaran tangan

Kriteria : Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih lebar dari

lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu. Tinggi sandaran tangan

adalah setinggi siku. Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan

bawah.

Hasil ukuran panjang sandaran tangan kursi yaitu 43 cm. Lebar pinggul

rata-rata tubuh subjek 30,6 cm. Lebar bahu rata-rata tubuh subjek yaitu

38,47 cm. Dapat disimpulkan sandaran tangan sudah sesuai dengan

kriteria yaitu sepanjang lengan bawah rata-rata tubuh subjek 44,72 cm.

Page 30: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 30/34

30

V.  KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1.  Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-

samadengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuain

satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang

manfaatnya dapat diukur dengan efisieni dan kesejahteraan kerja

2.  Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh

manusia khususnya dimensi tubuh.

3.  Antropometer adalah suatu alat untuk mengukur jarak, ketinggian dan

sudut suatu titik dari suatu posisi acuan tertentu. Realisasinya, alat ini

berguna sebagai alat bantu untuk mendisain atau mengetahui posisi alat-

alat atau instrument pengendali dari suatu mesin atau system kerja terhdap

posisi operatornya.

4.  Pengukuran antropometri dilakukan saat posisi berdiri dan posisi duduk.

Hasil pengukuran yang didapat dari 4 tubuh subjek lalu dijumlah dan

dihitung rata-rata maka diperoleh hasil untuk dibandingkan dengan

kriteria peralatan pada stasiun kerja.

Page 31: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 31/34

31

B. Saran

1.  Lebih memperhatikan ukuran dan bentuk peralatan kerja sesuai dengan

ukuran tubuh subjek.

2.  Peralatan kerja yang tidak sesuai dengan kriteria sebaiknya tidak 

digunakan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lama. Sehingga tidak 

menimbulkan keluhan bagi penggunannya.

Page 32: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 32/34

32

DAFTAR PUSTAKA

1.  Suma’mur, PK. 1984.  Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta :

PT. Gunung Agung

2.  Manuaba, A. 2003.  Aplikasi Ergonomi Dengan Pendekatan Holistik Perlu

 Demi Hasil Yang Lebih Lestari Dan Mampu Bersaing. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Indonesia. Volume1, Nomor 1.

3. 

Priyatna, BL. 2002.  Ergonomi Pedoman Pengelolaan Lingkungan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3). PT. Astra International Tbk,

Jakarta.

4.  Bridger, R.S.1995. Introduction to Ergonomics. McGRAW-HILL

5.  Sutalaksana dkk.1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan TI ITB.

6.  Nurmianto, Eko. 1996.  Ergonomi Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta:

Guna Widya.

7.  Anonim.  Modul Reguler 

 Antropometri.http://apk.lab.uii.ac.id/download/modul/regular/Antropometri.pdf . 

Diakses Pada Tanggal 25 Mei 2012 

8.  Busono,T.

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196212311988

032-RR._TJAHYANI_BUSONO/ERGONOMIKA/ANTROPOMETRI.pdf . Diakses Pada

Tanggal 25 Mei 2012 

Page 33: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 33/34

33

9.  Sanders Mark, S. And Ernest J Mocormick. 1992. Human Factor Engineering

 And Design. New York : Mcgraw Hill. Inc.

10. Pulat, BM. 1992. Fundamentals Of Industrial Ergonomics. Englewood Cliffs.

NJ Precenticehall, Inc.

Page 34: PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro

5/17/2018 PENDAHULUAN, PEMBAHASAN anthro - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-pembahasan-anthro 34/34

34

LAMPIRAN

Foto Saat Praktikum Pengukuran Antropometri Di Balai HIPERKES