PENDAHULUAN makalah
Transcript of PENDAHULUAN makalah
BAB I
PENDAHULUAN
Kosmetik adalah Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir &organ kelamin luar),
gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik,
mengubah penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan penyakit atau bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan mengubah
rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak boleh
mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam
definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika dengan obat yang dapat
mempengaruhi struktur dan faal tubuh.
kosmeteologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum-
hukum kimia, fisika, biologi dan microbiologi tentang pembuatan,
penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.
1. Pembagian Kosmetik
a. Kosmedik
Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya ditambahkan
bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-zat anti bakteri atau jasad
renik lainnya, anti jerawat, anti gatal, anti produk keringat, anti
ketombe dan lain-lain dengan tujuan profilaksis, desinfektan, terapi
dan lain-lain.
b. Kosmetika hipoalergik
Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di dalamnya
tidak mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi iritasi
dan reaksi sensitasi. Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan
merupakan kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit.
Banyak bahanbahan yang sering menimbulkan reaksi iritasi dan
sensitasi telah dikeluarkan dari daftar kosmetika hipoalergik seperti
arsenic compounds, aluminium sulfat , aluminium klorida, balsam of
peru, fenol, fern)] formaldehide, gum arabic, lanolin, mercury
compounds, paraphenylennediamin, bismuth compounds, oil of
bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resoisinol, heksaklorofen
dan lain-lain.
c. Kosmetika tradisional
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari
bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional.
Di samping itu, terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu
kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan secara
modern dengan mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke dalamnya.
Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain. Kegunaan
kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk pemeliharaan
kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.
2. PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macam
bentuk dan nama, telah membingungkan baik para pemakai maupun
pihak-pihak lain yang berperan serta di dalamnya. Untuk itu para ahli
berusaha mengelompokkan kosmetika sesederhana mungkin. Tetapi
penggolongan yang dibuat masing-masing ahli ternyata tidak mina satu
dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk penggolongan
sebagai
berikut :
a. Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,
kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan.
1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lainlain.
2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-
lain.
3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lainlain.
5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting
rambut dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.
7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir, pemerah pipi,
bedak muka dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta gigi,
breath freshener dan lain-lain.
9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminism hygiene
spray dan lain-lain.
10.Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, dan lain-lain.
11.Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, dan lain-lain.
12.Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindung dan
lain-lain.
13.Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sunscreen
foundation dan lain-lain.
b. Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-kawan
berdasarkan kegunaannya.
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
2. Rias : make up, hair color.
3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.
4. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.
c. Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara bekerjanya
kosmetika dibagi dalam kelompok.
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :
a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air
(face tonic, skin freshener dan lain-lain), pembersih dengan
bahan dasar minyak (cleansing cream, cleansing milk, dan
lain-lain), pembersih dengan bahan dasar padat (masker).
b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream,
moisturizing, base make up dan lain-lain.
c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream, dan
lain-lain.
d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain.
2. Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang dipakai
untuk make up seperti : pemerah pipi, pemerah bibir, eye
shadow dan lain-lain.
3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodorant, vaginal
spray, after shave dan lain-lain.
Setiap wanita dimanapun berada mempunyai kecenderungan serupa,
yaitu ingin terlihat cantik dan menyenangkan untuk dipandang, sehingga
produk perawatan dan kosmetik merupakan kebutuhan mutlak bagi dirinya.
Kosmetik adalah bahan -bahan atau campuran bahan untuk digosokan,
dilekatkan, dipercikan, atau disemprotkan pada, dimasukkan, dituangkan
pada badan atau bagian badan dengan maksud untuk membersihkan,
memeliharan, menambah daya tarik atau merubah rupa dan tidak termasuk
golongan obat (depke s RI dalam Tranggono, 1992).
Kebutuhan terhadap lipstik terus meningkat seiring dengan
munculnya produk lipstik baru baik dalam negeri maupun merek global
yang terus mengikuti kebutuhan konsumennya, Produk baru itu memiliki
berbagai fungsi, selain sebagai pewarna bibir, juga sebagai
pelembab/perlindungan bibir bahkan sebagai perawatan untuk mengurangi
kerutan pada bibir. Lipstik dewasa ini dikemas dengan iklan dan kemasan
yang sangat menarik disamping pilihan warnanya yang semakin banyak.
Lipstik digunakan untuk memberikan suatu warna yang atraktif dan
menarik ada bibir, menentukan titik baiknya dan menyamarkan
/menyembunyikan yang buruknya. Bibir yang tipis dibuat lebih lebar, dan
bibir sensual yag lebar dibuat menjadi terlihat lebih tipis dengan
penggunaannya. Pada kenyataannya, jika digunakan dengan pandai hal ini
dapat mengubah total karakteristik wajah yang terlihat.
BAB II
ISI
1. Struktur Kulit (bibir)
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup seluruh tubuh
dan melindungi dari bahaya yang dating dari luar. Bagi wanita, kulit
merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk
memperindah kecantikan. Bagi seorang dokter apa yang terlihat pada
kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasiennya.
Lapisan kulit pada dasamya sarna di semua bagian tubuh, kecuali di
telapak tangan, telapak kaki, dan bibir. Tebalnya bervariasi dari 0,5 mm
di kelopak mata sarnpai 4 mm di telapak kaki.
Bibir setiap orang apa pun warna kulitnya berwarna merah.
Warna merah itu disebabkan oleh warna darah yang me ngalir di dalam
pembuluh di lapisan bawah kulit bibir. Di bagian ini warna itu terlihat lebih
jelas karena pada bibir tidak ditemukan satu lapisan kulit paling luar,
yaitu lapisan cornium~apisan tanduk). Jadi, kulit bibir lebih tipis dari kulit
wajah. Karena itu, bibir juga lebih mudah luka dan mengalami
pendarahan.
Di samping itu, karena kulitnya yang tipis, saraf yang mengurus
sensasi pada bibir menjadi lebih sensitif. Luka yang sedikit pada bibir
dapat menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat. Sebaliknya, sentuhan
yang ringan dan halus akan menimbulkan kenikmatan yang lebih teras a
pula sehingga bibir dimasukkan ke dalam kelompok organ sex sekunder.
Kenikmatan sentuhan pada bibir melalui ciuman dapat menimbulkan
rangsangan seksual baik pada laki -Iaki maupun perempuan.
Lipstik adalah Sediaan kosmetik yang digunakan untuk
mewarnai bibir sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias
wajah & memberikan ekspresi wajah yang menarik.
Fungsi lipstik :
1. Memberikan warna pada bibir.
Bibir yang kurang baik akan disamarkan atau disembunyikan.
Bibir yang lebih tipis dapat dibuat tampak lebih tebal dan
sebaliknya.
2. Melindungi bibir dari kekeringan.
3. Meningkatkan kepercayaan diri.
Karakteristik Lipstik
1) Harus tidak toksik dan tidak berbahaya secara dermatologis
2) Membuat bibir lembut
3) Harus melekat kuat pada bibir dan tidak kering
4) Tidak mengiritasi pada kulit di bibir
5) Kelihatan berkilau dan lembut
6) Stabil secara kimia dan fisika
7) Mudah digunakan dan dihilangkan
8) Harus cukup keras untuk dibentuk ke dalam bentuk batangan, cukup
lembut untuk meleleh dengan cepat jika bersentuhan dengan bibir
dan harus memiliki bentuk yang tidak menetes/keluar ke dalam tas
tangan di bawah berbagai kondisi yang biasa ditemukan
Persyaratan lipstik yang baik :
1. Mewarnai bibir dengan rata.
2. Tidak toksik, tidak diabsorpsi oleh kulit dan tidak mengiritasi kulit.
3. Warna harus tahan di bibir tetapi juga mudah untuk dihilangkan
ketika diinginkan.
4. Harus cukup keras, lembut dan mudah dioleskan pada bibir.
5. Permukaan lipstik lembut, warna homogen dan bebas partikel
kasar.
6. Tidak meleleh, mengeras, pecah-pecah dalam kemasan selama
penyimpanan.
Jenis-Jenis Lipstik
a) Liquid Lip Rouges (pewarna bibir cair)
Banyak percobaan yang telah dilakukan untuk mengatasi
kerusakan pelekatan basis lilin dari lipstik, kecenderungan melekat
dan menghilangkannya. Endapan dari lapisan padat dengan
penggunaan pada bibir dari pembentuk lapisan di dalam pelarut
yang mudah menguap setelah dioleskan. Ini juga dikemas dalam
aplikator roll-on dengan ketetapan tekanan yang diberikan
padanya.
b) Soft Lip Rouges (pewarna bibir lunak)
Banyak dari formula lipstik yang diberikan mungkin diubah
kedalam pewarna bibir lunak dengan mengurangi isi lilin dan
meningkatkan isi minyak. Sebagai pewarna bibir lunak dikemas
dalam wadahpan kecil atau flat jar.
Bahan-Bahan yang Digunakan Dalam Pembuatan Lipstik
1) Waxes
Berfungsi untuk memberikan struktur pada stik dan
menjaganya untuk tetap padat bahkan dalam keadaan hangat.
Kilauan dan kekerasan umumnya tergantung pada karakteristik dan
jumlah dari lilin yang digunakan. Karakteristik yang paling baik
mengandung penggunaan campuran wax dengan titik lebur yang
berbeda dan pengaturan titik lebur akhir pada penggabungan wax
dengan titik lebur yang tinggi dalam jumlah yang cukup.
Paduan Lilin yang ideal akan mempertahankan bentuk stik
mulai dari sekurang-kurangnya 50rC dan akan mempertahankan
fase minyak sehingga tidak akan mengeluarkan tetesan cairan,
namun akan selalu lembut dan mudah diaplikasikan untuk
mewarnai pada tekanan minimum dengan bibir.
2) Minyak
Campuran minyak diperlukan untuk memperoleh paduan
yang tepat dengan wax untuk lapisan yang sesuai dalam
pengaplikasiannya pada kulit bibir yang berfungsi sebagai pelarut
pada beberapa formulasi serta sebagai agen pendispersi untuk
pewarna yang tidak larut. Campuran minyak ideal harus
memproduksi produk yang mudah disebar dan produk yang
memiliki lapisan tipis dengan daya menutup yang baik. Contohnya :
Minyak sayur : ol.olivae, ol.sesame, minyak mineral, minyak jarak,
isopropil miristat, tetrahidrofurfuril alcohol, benzil alcohol,
propilenglikol.
3) Pewarna
Warna lipstik sangat bermacam-macam dalam memilih
warna lipstik penggunanya tidak hanya memilih warna berdasarkan
warna-warna natural tetapi juga berdasarkan warna pakaiannya.
Sejak fashion popular dan diselenggarakan setiap musim oleh para
perancang dan penghasil tekstil hal ini membuat trend warna lipstik
yang dipasarkan terbatas. Selanjutnya selama beberapa periode
kebanyakan lipstik yang dihasilkan berwarna kebiru-biruan ketika
trend pakaian berwarna kehijauan, kebiruan dan biru agak
kehijauan. Sementara dlain waktu warna orange dan merah muda
menjadi popular untuk dipadukan dengan pakaian b erwarna
kuning dan coklat. Produsen lipstik yang cerdas akan mengikuti
perkembangan fashion dan mengubah trend warna lipstiknya
sesuai dengan trend yang berlaku.
Pewarna terbagi atas dua jenis :
a. Dengan zat warna kulit dengan pelarut dari bahan celup
yang mudah berpenetrasi pada lapisan kulit luar disebut
SOLUBLEDYES. Contohnya adalah fluorosciens dan eosin.
b. Dengan menutupi bibir dengan lapisan pewarna yang
disajikan untuk menutupi beberapa kekasaran kulit dan
memberikan penampilan yang lembut disebut
INSOLUBLEDYES. Contohnya adalah Kalsium, barium,
alumunium, strontium.
Canada dan USP kadang-kadang memiliki pengaturan
yang spesifik dalam penggunaan pewarna dalam kosmetik.
Dalam laporan singkat resmi pewarna dibagi dalam tiga kelas :
a. Pewarna F, D & C- digunakan untuk makanan, obat-obatan
dan kosmetik
b. Pewarna D & C digunakan untuk obat -obatan dan kosmetik
c. Pewarna luar D & C pewarna yang digunakan untuk
pemakaian luar, tidak termasuk bibir dan beberapa
permukaan tubuh yang dilapisi oleh membrane mukosa.
4) Pengawet
Kehidupan bakteri atau jamur sebenarnya tumbuh dalam
lipstik dengan lambat karena lipstik biasanya berbentuk anhidrat.
Bagaimanapun jika produk ini digunakan pada bibir setelah
meminum minuman yang manis maka ada kemungkinan
permukaannya dapat terkontaminasi sehingga mudah ditumbuhi
mikroorganisme.
Oleh karena itu, direkomendasikan sejumlah kecil pengawet
yang dimasukkan dalam formulasi. Pengawet dalam konsentrasi
yang lebih tinggi dapat menyebabkan sensasi panas dan reaksi
alergi. Contoh : metil paraben dan propil paraben dengan
konsentrasi 0,05 -0,20 %
5) Parfum
Komponen essensial dari lipstik yang digunakan untuk
menutupi bau yang tak sedap dari lemak atau lilin dan memberikan
rasa yang menarik
Kualitas dari parfum :
Bebas dari efek iritasi.
Bebas dari rasa yang tidak enak.
Stabil dan cocok dengan bahan lainnya.
6) Antioksidan
Banyak bahan yang umumnya digunakan dalam lipstik yang
mudah teroksidasi dalam udara menghasilkan bau yang tidak
menyenangkan, bau tengik. Oleh karena itu antioksidan disarankan
untuk ditambahkan pada formulasi lipstik atau untuk beberapa
bahan yang disimpan dalam waktu yang lama dengan antioksidan
yang sesuai.
Beberapa contoh bahan yang sering digunakan sebagai
antioksidan antara lain Butyl Hidroksil Anisole (BHA), Butyl
Hidroksil Toluen (BHT), propel galat, asam sitrat.
7) Bahan Tambahan Lainnya
a. UV protection
Digunakan untuk menyaring sinar matahari dan
melindungi kulit bibir dari panas matahari Contoh :Oil-soluble
sunscreen
b. PVP (0,5-1%)
Pembentuk selaput pada bibir dan mengurangi reaksi
alergi dari bahan lain pada lipstik.
c. Isopropil linoleat
Melindungi dari efek kekeringan.
Dasar lipstik
1. Kriteria penggunaan lipstik yang baik adalah lembut pada saat
dioleskan, mempunyai aliran tiksotropik pada saat penyebaran
lipstik pada bibir dan membentuk lapisan film yang melekat pada
bibir.
2. Pemilihan basis lipstik menentukan keseragaman, kualitas lipstik
pada saat pembuatan dan penyimpanan. Kualitas lipstik
bergantung pada sifat reologi komposisi basis lemak yang
digunakan.
Contohnya :
1. Lemak alkohol
2. Glikol
3. Polietilen glikol (carbowax)
4. Monoalkanoamida
5. Carnauba wax
6. Minyak coklat
7. Lanolin (basis absorpsi)
8. Parafin cair
9. Lecitin
10. Silikon wax.
Pembuatan Lipstik
Pada umumnya pembuatan lipstik meliputi 3 tahap :
1) Penyiapan campuran komponen, yaitu campuran minyak-minyak,
campuran zat-zat warna dan campuran wax.
2) Pencampuran semua itu untuk membentuk massa lipstik.
3) Pencetakan massa lipstik menjadi batangan -batangan lipstik.
Bahan pencelup melarut dalam sejumlah pelarut yang diperlukan
dan dicampur dengan bahan cain lainnya, lemak dan lilin dilebur terpisah,
dijaga suhunya agar berada beberapa derajat di atas bahan yang titik
leburnya paling tinggi untuk mencegah pemanasan berlebih. Setelah
pencampuran, campuran digiling beberapa saat. Untuk semua prosedur ini
sebaiknya digunakan penggiling panas. Proses penggilingan ini penting
ketika pencampuran bahan tidak cukup untuk memberikan produk yang
rata/licin dan memuaskan.
Jadi jika basis lipstik cukup terjaga dari panas dalam beberapa
waktu yang lama maka akan tersaturasi dengan udara pada temperature
tinggi. Pembasahan yang tidak sempurna dari partikel zat warna
memberikan hasil yang baik. Bagaimanapun dilakukan pemanasan dengan
cepat untuk penprosesan temperature atau lebih disukai pencampuran
dengan aliran udara sempurna. Kemudian pembasahan sempurna dari
partikel akan tercapai.
Setelah penggiringan, suhu dari kuarsa harus naik (hanya beberapa
derajat di atas titik leburnya), campuran dipindahkan ke mantel air, tangki
evakuasi udara dan menggunakan vakum yang cukup untuk mengalirkan
udara yang tidak mengalir pada proses penggilingan dan pencampuran.
Massa harus terjaga rotasi pemberhentian penggilingannya di
bawahvakum. Ketika udara bergerak/mengalir vakum berhenti dan massa
yang teraduk ditambahkan parvum. Massa t erakhir lipstik boleh diaduk
pelan-pelan sampai memadat dan membentuk blok.
Kerusakan-Kerusakan Lipstik
a. Sweating
Yang paling umum terjadi, yaitu keluarnya cairan dari
permukaan lipstik disebabkan karena kadar minyak yang tinggi
ataupun rendahnya kualitas campuran minyak dan lilin dalam
komposisi. Dapat diatasi dengan variasi suhu atau range temperatur.
b. Bleeding
Berpisahnya cairan pewarna dari basis lilin. Ini
menyebabkan distribusi pewarna menjadi tidak rata.
c. Blooming
Ketika permukaan lipstik lebih tumpul dari yang diinginkan
disebut sebagai blooming atau pemekaran pada ujung lipstik. Ini
terjadi karena konsentrasi tinggi dari cetil alkohol. (>5% ).
d. Streaking
Sebuah garis tipis atau pita yang berbeda warna atau
subtansi yang nampak pada permukaan pada saat akhir dari
produk. Masalah ini terjadi karena pemisahan partikel tersuspensi.
e. Seams
Ditandai dengan keretakan lipstik pada saat digunakan.
Disebabkan salah satunya karena massa yang rapuh atau
kesalahan teknik pendinginan.
f. Laddering
Produk nampak berjenjang dan tidak terlihat lembut dan
homogen setelah dibekukan melainkan tampak lapisan ganda.
Kerusakan terjadi karena salah satu cetakan berada pada
temperatur rendah atau sebagian besar formulasi tidak cukup
panas atau kecepatan pengisian yang lambat.
g. Deformation
Bentuk lipstik terlihat rusak dimana terlihat sangan jelas
pada formula yang lunak serta dapat nampak pada salah satu
samping lipstik atau kedua sampingnya.
h. Catering
Terlihat pada waktu proses flaming dimana stik membentuk
lubang (noda). Penyebab utamanya adalah adanya sedikit jumlah
minyak silikon atau minyak mesin lubrikasi dari proses
pencampuran atau dari mesin pencampur
i. Mushy Failure
Inti pusat stik tidak memiliki struktur dan patah. Masalahnya
tidak terkait dengan formula tertentu atau bentuk tertentu. lilin
carnauba dapat menjadi alasan dari masalah ini.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Lipstik adalah Sediaan kosmetik yang digunakan untuk
mewarnai bibir sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias
wajah & memberikan ekspresi wajah yang menarik.
Fungsi lipstik :
1) Memberikan warna pada bibir.
Bibir yang kurang baik akan disamarkan atau
disembunyikan.
Bibir yang lebih tipis dapat dibuat tampak lebih tebal dan
sebaliknya.
2) Melindungi bibir dari kekeringan.
3) Meningkatkan kepercayaan diri.
Karakteristik Lipstik
1) Harus tidak toksik dan tidak berbahaya secara dermatologis
2) Membuat bibir lembut
3) Harus melekat kuat pada bibir dan tidak kering
4) Tidak mengiritasi pada kulit di bibir
5) Kelihatan berkilau dan lembut
6) Stabil secara kimia dan fisika
7) Mudah digunakan dan dihilangkan
9) Harus cukup keras untuk dibentuk ke dalam bentuk batangan, cukup
lembut untuk meleleh dengan cepat jika bersentuhan dengan bibir
dan harus memiliki bentuk yang tidak menetes/keluar ke dalam tas
tangan di bawah berbagai kondisi yang biasa ditemukan
Jenis-Jenis Lipstik
a) Liquid Lip Rouges (pewarna bibir cair)
b) Soft Lip Rouges (pewarna bibir lunak)
Bahan-Bahan yang Digunakan Dalam Pembuatan Lipstik
1) Waxes
Berfungsi untuk memberikan struktur pada stik dan
menjaganya untuk tetap padat bahkan dalam keadaan hangat.
2) Minyak
Campuran minyak ideal harus memproduksi produk yang
mudah disebar dan produk yang memiliki lapisan tipis dengan daya
menutup yang baik. Contohnya : Minyak sayur : ol.olivae,
ol.sesame, minyak mineral, minyak jarak, isopropil miristat,
tetrahidrofurfuril alcohol, benzil alcohol, propilenglikol.
3) Pewarna
Pewarna terbagi atas dua jenis :
a. Dengan zat warna kulit dengan pelarut dari bahan celup
yang mudah berpenetrasi pada lapisan kulit luar disebut
SOLUBLEDYES. Contohnya adalah fluorosciens dan eosin.
b. Dengan menutupi bibir dengan lapisan pewarna yang
disajikan untuk menutupi beberapa kekasaran kulit dan
memberikan penampilan yang lembut disebut
INSOLUBLEDYES. Contohnya adalah Kalsium, barium,
alumunium, strontium.
4) Pengawet
Kehidupan bakteri atau jamur sebenarnya tumbuh dalam
lipstik dengan lambat karena lipstik biasanya berbentuk anhidrat.
Bagaimanapun jika produk ini digunakan pada bibir setelah
meminum minuman yang manis maka ada kemungkinan
permukaannya dapat terkontaminasi sehingga mudah ditumbuhi
mikroorganisme.
5) Parfum
Kualitas dari parfum :
Bebas dari efek iritasi.
Bebas dari rasa yang tidak enak.
Stabil dan cocok dengan bahan lainnya.
6) Antioksidan
Banyak bahan yang umumnya digunakan dalam lipstik yang
mudah teroksidasi dalam udara menghasilkan bau yang tidak
menyenangkan, bau tengik. Oleh karena itu antioksidan disarankan
untuk ditambahkan pada formulasi lipstik atau untuk beberapa
bahan yang disimpan dalam waktu yang lama dengan antioksidan
yang sesuai. Beberapa contoh bahan yang sering digunakan
sebagai antioksidan antara lain Butyl Hidroksil Anisole (BHA), Butyl
Hidroksil Toluen (BHT), propel galat, asam sitrat.
7) Bahan Tambahan Lainnya
a) UV protection
Digunakan untuk menyaring sinar matahari dan
melindungi kulit bibir dari panas matahari Contoh :Oil-soluble
sunscreen
b) PVP (0,5-1%)
Pembentuk selaput pada bibir dan mengurangi reaksi
alergi dari bahan lain pada lipstik.
c) Isopropil linoleat
Melindungi dari efek kekeringan.
Kerusakan-Kerusakan Lipstik
a. Sweating
b. Bleeding
c. Blooming
d. Streaking
e. Seams
f. Laddering
g. Deformation
h. Catering
i. Mushy Failure
DAFTAR PUSTAKA
1. Cosmeticis Science and Technology
2. Poucher's Perfumes, Cosmetics And Soaps (10Th Edition)
3. Jurnal Teknologi Kosmetik.pdf
4. Jurnal Kulit.pdf
5. Sriwidodo. 1986. Cermin dunia kedokteran. Pusat Penelitian dan
Pengembangan PT. Kalbe Farma; Jakarta.
Tugas KOSMETOLOGI
KOSMETIK LIPSTIK
OLEH:
ARI WAHYUNI
150270094
LW2
FAKULTAS`FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2010