PENDAHULUAN Latar Belakang -...

52
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terjadi di berbagai industri media massa, tidak terkecuali pada industri musik rekaman. Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat tersebut tidak hanya menguntungkan perusahaan musik rekaman, tapi juga merugikan. Musik sebagai bagian dari media juga merupakan industri yang paling menderita kerugian paling besar sebagai dampak dari perkembangan teknologi internet 1 . Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya internet ini telah mempengaruhi profitabilitas industri musik 2 . Terbukti dari adanya penurunan penjualan album musik format fisik (CD, kaset) secara drastis sejak tahun 2007, yakni sekitar 10 %. Tahun 2010 lalu, bisa dibilang tahun terburuk sepanjang sejarah industri musik rekaman Indonesia karena tercatat hanya sekitar 10 juta keping CD legal yang terjual di Indonesia di tahun 2008, padahal di tahun 2006 lalu, Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) melansir penjualan CD masih mencapai 23,7 juta keping 3 . Penurunan penjualan album kemudian berdampak pada tutupnya ratusan toko musik sejak 2 tahun terakhir ini. Puncaknya yaitu ketika Aquarius, salah satu toko musik terbesar di Jalan Dago, Bandung, akhirnya terpaksa tutup karena kerugian yang besar, setelah berjaya selama puluhan tahun. Tidak hanya pembajakan format fisik, pembajakan digital pun tidak kalah memprihatinkan, terlebih dengan munculnya situs-situs peer-to-peer file sharing seperti Napster, LimeWire, 4shared, yang membuat permasalahan sendiri dalam industri musik rekaman, karena menyebabkan orang-orang tidak lagi merasa bersalah ketika 1 Biaggi, Shirley. 2005. Media Impact: An Introduction to Mass Media 7 th ed, Belmont : Thomson-Wadsworth .hal 89 2 Kung, Lucy. 2008. Strategic Management in The Media : Theory to Practices. London : Sage. hal 79 3 http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/182544/1563389/1096/era-baru-musik-digital, diakses 16 Oktober 2011 pukul 14:22

Transcript of PENDAHULUAN Latar Belakang -...

Page 1: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terjadi di berbagai

industri media massa, tidak terkecuali pada industri musik rekaman. Dampak

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat tersebut tidak

hanya menguntungkan perusahaan musik rekaman, tapi juga merugikan. Musik

sebagai bagian dari media juga merupakan industri yang paling menderita

kerugian paling besar sebagai dampak dari perkembangan teknologi internet1.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya internet ini

telah mempengaruhi profitabilitas industri musik2. Terbukti dari adanya

penurunan penjualan album musik format fisik (CD, kaset) secara drastis sejak

tahun 2007, yakni sekitar 10 %. Tahun 2010 lalu, bisa dibilang tahun terburuk

sepanjang sejarah industri musik rekaman Indonesia karena tercatat hanya sekitar

10 juta keping CD legal yang terjual di Indonesia di tahun 2008, padahal di tahun

2006 lalu, Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) melansir penjualan CD

masih mencapai 23,7 juta keping3.

Penurunan penjualan album kemudian berdampak pada tutupnya ratusan

toko musik sejak 2 tahun terakhir ini. Puncaknya yaitu ketika Aquarius, salah satu

toko musik terbesar di Jalan Dago, Bandung, akhirnya terpaksa tutup karena

kerugian yang besar, setelah berjaya selama puluhan tahun. Tidak hanya

pembajakan format fisik, pembajakan digital pun tidak kalah memprihatinkan,

terlebih dengan munculnya situs-situs peer-to-peer file sharing seperti Napster,

LimeWire, 4shared, yang membuat permasalahan sendiri dalam industri musik

rekaman, karena menyebabkan orang-orang tidak lagi merasa bersalah ketika

1Biaggi, Shirley. 2005. Media Impact: An Introduction to Mass Media 7th ed, Belmont : Thomson-Wadsworth

.hal 89 2 Kung, Lucy. 2008. Strategic Management in The Media : Theory to Practices. London : Sage. hal 79 3http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/182544/1563389/1096/era-baru-musik-digital, diakses 16 Oktober

2011 pukul 14:22

Page 2: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

2

melakukan pengunduhan ilegal dan menganggap pengunduhan lagu secara gratis

tersebut adalah hal yang wajar.

Berbagai strategi telah dilakukan oleh perusahaan musik rekaman besar

(major label), salah satunya yaitu dengan berjualan Ring Back Tone (RBT) atau

nada dering tunggu. Tidak hanya RBT, perusahaan musik rekaman juga bekerja

sama dengan perusahaan-perusahaan layanan telekomunikasi seluler (provider)

untuk berjualan lagu berformat digital, yang memungkinkan penikmat musik

untuk mengunduh lagu secara legal atau yang biasa disebut juga layanan full track

download. Lagu-lagu yang dijual dalam bentuk RBT maupun yang dijual di toko

musik digital biasanya hanya lagu-lagu hits atau single yang dipopulerkan oleh

musisi, penyanyi ataupun grup musik. Alasan dipilihnya lagu hits atau single, dari

sisi perusahaan musik rekaman sebenarnya untuk menekan pembajakan serta

pengunduhan ilegal, sehingga kemungkinan album dibajak keseluruhan bisa

diminimalisir4.

Toko musik digital sebagai penyalur lagu-lagu berformat digital pun

bermunculan. Pelopor toko musik digital, yakni iTunes Music Store yang dimiliki

oleh Apple Inc. Sedangkan di Indonesia, toko musik digital biasanya dikuasai

oleh perusahaan layanan telekomunikasi seluler, seperti Telkomsel, Indosat, dan

lain sebagainya. Perusahaan layanan telekomunikasi seluler yang pertama kali

memiliki toko musik digital yakni Telkomsel, yang diberi nama Langit Musik

yang diluncurkan 18 Januari 2010 lalu. Sejak diluncurkan, Langit Musik telah

menampung 15.000 lagu lokal, memang masih jauh tertinggal jika dibandingkan

dengan RBT Telkomsel yang memiliki koleksi 65.000 lagu5.

Sementara itu, situs layanan streaming musik juga bermunculan sebagai

alternatif pillihan mengonsumsi musik bagi para penikmat musik. Layanan

streaming video musik seperti Youtube telah digunakan oleh perusahaan-

perusahaan musik rekaman untuk mendistribusikan dan juga melakukan promosi

4 Hersinta. 2011. “Fenomena Disintermediasi dan Dampaknya Pada Proses Distribusi Dalam Industri Musik

Indonesia”. Exposure Journal of Advanced Communication, pp 143-170 Februari 2011. Jakarta : The London

School of Public Relation. 5http://teknologi.vivanews.com/news/read/185292-langitmusik-kantungi-rp150-juta-per-bulan, diakses 1

Februari pukul 18:23

Page 3: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

3

artis-artis mereka. Sedangkan streaming audio musik telah menjadi alternatif bagi

para perusahaan musik rekaman untuk mendistribusikan musiknya, karena

layanan musik ini biasanya legal dan memiliki kesepakatan lisensi dengan

perusahaan musik rekaman, sedangkan di sisi konsumen situs-situs ini juga

menguntungkan karena mereka bisa mendengarkan lagu yang mereka suka secara

streaming tanpa perlu memiliki lagu atau albumnya, sehingga layanam ini

menjadi semacam win-win solution bagi konsumen musik dan juga perusahaan

musik rekaman. Teknologi juga menyebabkan promosi musik kini tidak lagi sulit

dilakukan karena banyaknya situs media sosial yang bermunculan, misalnya

Facebook, Twitter, Google Plus, dan situs media sosial lainnya. Situs-situs media

sosial tersebut juga bisa digunakan sebagai pendistribusian musik secara digital

serta memungkinkan artis-artis atau musisi dengan penggemar untuk saling

berinteraksi.

Perubahan lingkungan eksternal seperti perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi yang begitu pesat tersebut merupakan salah satu hal yang sangat

penting diketahui oleh manajemen perusahaan agar segala yang berubah bisa

langsung diantisipasi. Perubahan yang terjadi pada industri media akibat

perkembangan teknologi tidak hanya terlihat pada aspek struktur, mekanisme

kerja, tapi juga operasional maupun konten media. Perubahan-perubahan ini yang

akhirnya mendesak perusahaan untuk selalu mengantisipasi yaitu dengan

mengikuti pola-pola persaingan bisnis industri media agar tetap bisa bertahan.

Industri musik rekaman yang terus berubah secara dinamis pun memaksa

pengelola perusahaan musik rekaman untuk berjuang menemukan strategi-strategi

baru yang akan membantu organisasinya meraih kesuksesan dalam lingkungan

semacam itu6. Jika perusahaan tidak siap dalam menghadapi lingkungan eksternal

seperti perkembangan teknologi, maka akan berakibat buruk bagi masa depan

perusahaan. Untuk itu, diperlukan suatu manajemen yang baik guna mencapai

tujuan perusahaan yang utama yaitu profit.

Perusahaan musik rekaman yang akan dibahas dalam penelitian ini yakni

PT. Trinity Optima Production, salah satu perusahaan musik rekaman besar di

6 Robbins, Stephen P & Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta : Erlangga, hal 225

Page 4: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

4

Indonesia yang didirikan pada tahun 2003. Trinity Optima Production selain

memproduksi dan mendistribusikan musik rekaman juga memiliki manajemen

artis serta manajemen merk. Perusahaan musik rekaman ini menaungi banyak

sekali musisi, penyanyi, dan grup musik terkemuka di Indonesia, diantaranya

yakni Vidi Aldiano, D’ Bagindas, Afgan, Sherina Munaf, Ungu, Rossa, Naff, dan

lain sebagainya.

Dipilihnya Trinity Optima Production sebagai objek penelitian ini adalah

karena keunikan kasus yang dimilikinya, yang membuat penulis tertarik untuk

membahas lebih lanjut. Trinity Optima Production merupakan perusahaan musik

rekaman yang terbilang baru jika dibandingkan dengan perusahaan musik

rekaman besar (major label) lainnya, misalnya Musica’s atau Aquarius

Musikindo. Namun, walaupun terbilang baru Trinity Optima Production memiliki

artis-artis yang aktif dalam industri musik rekaman Indonesia. Trinity Optima

Production merupakan salah satu dari 2 perusahaan musik rekaman yang pernah

mengalami penjualan RBT terbanyak di tahun 2007 lewat band Ungu. Hal yang

hanya bisa disaingi oleh Samsons, di bawah naungan Universal Music. Karena

merasa memiliki kekuatan dalam hal teknologi digital khususnya RBT, maka

Trinity Optima memutuskan untuk menambah divisi dalam perusahaan mereka

yang khusus mengurusi musik digital, yang dinamakan Trinity Creative

Technology (Dignity). Namun, hal tersebut tidak berjalan mulus karena hanya

selang beberapa bulan setelah Dignity didirikan, yakni di tanggal 18 Oktober 2011

lalu muncul surat edaran BRTI No. 177/BRTI/X/2011 yang isinya menghentikan

semua penawaran konten melalui SMS, pop screen, voice broadcast, serta

deaktivasi semua layanan premium seperti SMS, MMS, RBT, game, dan

wallpaper7. Kejadian ini terbilang ironis dan sangat memukul Trinity Optima

Production, karena divisi Dignity dibentuk karena RBT namun RBT justru harus

dihentikan, di sini penulis melihat masalah ini menarik karena penulis ingin

mengetahui apa saja yang dilakukan oleh manajemen Trinity Optima Production

7http://tekno.kompas.com/read/2012/05/16/0915566/Kominfo.Blokir.20.Situs.Download.Musik.Ilegal,

diakses 2 Juli 21:34

Page 5: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

5

setelah kejadian tersebut. Langkah-langkah strategis apa saja yang diambil oleh

manajemen perusahaan, dan juga kemudian bagaimana perusahaan mengatasi hal

tersebut.

Penelitian ini akan mencoba melihat lebih jauh bagaimana performa

Trinity Optima Production dalam mengelola perusahaan di tengah perubahan

lingkungan eksternal yang dominan yakni perkembangan teknologi komunikasi

dan informasi yaitu bagaimana manajemen Trinity Optima Production mengatasi

munculnya RBT, kemudian munculnya full track download, layanan musik

streaming, situs-situs peer-to-peer file sharing, dan juga situs-situs media sosial.

Bagaimana juga kemudian langkah-langkah strategis yang diterapkan, apa saja

lingkungan internal dan eksternal perusahaan, bagaimana dampak perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi pada langkah manajemen

lainnya yakni pengorganisasian, memberikan pengaruh, dan juga pengawasan

yang terjadi pada Trinity Optima Production, dan juga selain itu, bagaimana

dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut terhadap

sumber daya-sumber daya perusahaan.

2. Rumusan Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki

dampak yang sangat luas, tidak terkecuali pada industri musik rekaman. Untuk

mengatasi perubahan teknologi yang begitu cepat tersebut, diperlukan suatu

langkah manajemen yang tepat. Berdasarkan latar belakang yang telah

disampaikan sebelumnya, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah,

“Bagaimanakah manajemen musik rekaman yang diterapkan oleh PT. Trinity

Optima Production, dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi industri musik Indonesia?”.

Page 6: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

6

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen musik rekaman, yang

didalamnya juga terdapat rencana-rencana strategis perusahaan Trinity

Optima Production, dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi industri musik rekaman Indonesia.

2. Mengetahui dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

terhadap sumber daya-sumber daya perusahaan Trinity Optima Production.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini yaitu diharapkan para pembaca tesis ini dapat

memperoleh gambaran mengenai bagaimana sebuah manajemen perusahaan

musik rekaman, sebagai sebuah institusi media, dalam kasus penelitian ini yaitu

PT. Trinity Optima Production, mampu bertahan dalam menghadapi

perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) industri musik rekaman

di Indonesia.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan dan referensi

bagi ilmu manajemen komunikasi, khususnya manajemen media musik rekaman.

Sedangkan secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi

manajemen label atau perusahaan musik rekaman dalam melakukan suatu langkah

manajemen terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang berkembang sangat dinamis pada industri musik di Indonesia.

5. Kerangka Konsep

5.1 Musik Rekaman Sebagai Media

Kajian mengenai musik sebagai media massa dalam teori maupun riset

masih relatif sedikit, hal ini dikarenakan musik rekaman tidak memiliki implikasi

yang signifikan bagi masyarakat, juga tidak adanya kesinambungan yang jelas

mengenai kemungkinan yang ditawarkan oleh teknologi dari musik rekaman dan

Page 7: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

7

reproduksi ataupun transmisi8. Menurut Shuker

9, musik rekaman bahkan hampir

tidak pernah disertakan saat diskusi tentang media massa. Padahal, musik

rekaman memiliki audience yang besar, tidak kalah dengan media lain seperti TV,

radio, film, dan media cetak. Di negara industri bahkan mendengarkan musik

rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama seperti membaca

koran atau mendengarkan radio10

. Dampak musik rekaman populer sebagai

pembentuk kesadaran publik pun kurang diakui sebagai sarana komunikasi massa.

Rekaman, kaset, dan CD merupakan saluran penting komunikasi dalam budaya

anak muda (youth culture). Melalui generasi muda ini, segala keinginan,

kemarahan, ide, sikap, dan mode menyebar ke seluruh negeri lewat musik11

.

Menurut McQuail12

, musik rekaman memiliki karakteristik tertentu, yaitu

memiliki teknologi yang selalu menyertainya, yang membuat pesan tersebar

(diseminasi) dengan cepat, misalnya lewat internet, ke berbagai perangkat

teknologi komunikasi lainnya, misalnya iPod, dan lain sebagainya. Musik

rekaman juga erat kaitannya dengan internasionalisasi, memiliki audience yang

relatif muda, serta memiliki organisasi yang terbagi atas beberapa fragmen yang

saling berhubungan satu sama lain. Tidak hanya itu, musik rekaman juga terkenal

akan regulasinya yang tidak terlalu ketat, berpotensi subversif, dan memiliki

tingkat penerimaan yang beranekaragam, dalam artian, musik rekaman memiliki

sentuhan personal yang memberikan pengalaman berbeda dari pendengar satu ke

pendengar yang lainnya (subjektif). Musik rekaman juga tidak mengenal batas

waktu penggunaan, seperti juga produk media lainnya yang tidak mengenal batas

8 McQuail, Dennis. 1994. Mass Communication Theory : An Introduction. London : Sage hal 19. 9 Shuker, Roy. 2002. “Pop Music : Marketing and Mediating Popular Music in Europe”. Dalam Briggs,

Adam dan Paul Cobley. The Media : An Introduction. England : Pearson hal 40.

10 Op.cit hal 38 11Agee, Warren.K, Phillip. H. Ault, dan Edwin Emery. 1991. Introduction to Mass Communication. New

York : HarperCollins Publisher, Inc hal 244.

12 McQuail, Dennis. 1994. Mass Communication Theory : An Introduction. London : Sage hal 20.

Page 8: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

8

waktu, konten media ketika dikonsumsi berulang-ulang justru semakin lama

semakin berharga karena memunculkan added value13

.

Rekaman suara tidak hanya sebatas sarana komunikasi dan suatu bentuk

seni, tanpa melupakan fakta bahwa dalam ekonomi berorientasi konsumsi,

pembuatan musik adalah bisnis, yang terorganisasi dengan baik, padat modal dan

tidak dapat diduga. Musik rekaman juga diproduksi dan dipasarkan, dalam banyak

cara, seperti juga komoditas lainnya14

. Industri media massa kini menjadi saling

terkait, terkonsentrasi pada kepemilikan dan internasionalisasi. Meskipun

demikian, musik rekaman masih memiliki ciri radikal dan kreatif yang signifikan

yang telah dikembangkan meskipun kini sudah terlihat ke arah komersialisasi15

.

Pembuatan dan pemasaran musik rekaman pun sejak dulu sudah merupakan

industri yang besar, namun jauh tidak terstruktur dibandingkan media lainnya

seperti media cetak, radio, maupun televisi16

.

Dalam perkembangannya, industri musik tidak bisa dipisahkan dari

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Ini bisa dilihat dari format

rekaman yang mengalami perubahan sejak pertama kali ditemukannya rekaman,

sampai sekarang musik bisa dinikmati melalui format digital MP3. Teknologi

dalam industri media ini juga mampu mengubah struktur dan praktek, yang

berdampak besar dan berkelanjutan serta terjadi pada struktur kepemilikan dan

kontrol, pola kerja, dan proses produksi dalam industri media17

.

13 Rahayu. 2010. “Ekonomi dan Manajemen Media : Perkembangan Kajian, Otokritik dan Eksplorasi

Terhadap Isu Lokalitas”. Dalam Siregar, Amir Effendi, dkk. Potret Manajemen Media di Indonesia.

Yogyakarta : Total Media hal 45. 14 Shuker, Roy. 2002. “Pop Music : Marketing and Mediating Popular Music in Europe”. Dalam Briggs,

Adam dan Paul Cobley. The Media : An Introduction. England : Pearson hal 40.

15 McQuail, Dennis. 1994. Mass Communication Theory : An Introduction. London : Sage hal 20. 16 Agee, Warren.K, Phillip. H. Ault, dan Edwin Emery. 1991. Introduction to Mass Communication. New

York : HarperCollins Publisher, Inc hal 248

17 Shuker, Roy. 2002. “Pop Music : Marketing and Mediating Popular Music in Europe”. Dalam Briggs,

Adam dan Paul Cobley. The Media : An Introduction. England : Pearson hal 181.

Page 9: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

9

5.2 Teori Difusi Inovasi

Difusi adalah suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui

saluran tertentu, selama jangka waktu tertentu, dan terhadap anggota sistem

sosial18

. Yang menjadi ciri komunikasi di sini adalah pesan yang disebarluaskan

tersebut berisi ide-ide, atau praktik yang bersifat baru atau dianggap baru. Difusi

merupakan medium inovasi yang digunakan sebagai agen perubahan (change

agent) ketika berupaya membujuk seseorang agar mengadopsi suatu inovasi.

Sehingga dapat disebut, difusi adalah tipe khusus dari komunikasi, yang isinya

pesan tentang ide baru. Difusi memiliki 4 unsur utama yang terdiri dari19

:

1. Innovation (inovasi), yakni “an idea, practice, or object perceived as

new by the individual” atau suatu gagasan, praktek, atau benda yang

dianggap baru oleh suatu individu). Dalam hal ini, pada suatu ide,

praktek tertentu dianggap sebagai inovasi bagi sebagian orang,

sementara pada sebagian orang lagi mungkin tidak, tergantung dari apa

yang ditangkap oleh individu sebagai suatu ide, praktek, atau benda.

2. Communication channel (saluran komunikasi), atau bagamaina sebuah

pesan didapat individu dari individu lainnya

3. Time (waktu), yang terdiri dari 3 faktor waktu yakni (a) innovation

decision process (proses keputusan inovasi), relative time which an

innovation is adopted by individual or group (waktu relatif dimana

sebuah inovasi dipakai oleh individu atau kelompok), dan innovation’s

rate of adoption (tingkat adopsi inovasi).

4. Social system (sistem sosial), atau serangkaian bagian yang saling

berhubungan dan bertujuan untuk mencapai tujuan umum. Anggota

dari sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,

organisasi, atau suatu subsistem.

18 Rogers, Everett M.1983. Diffusion of Innovations 3rd ed. New York : The Free Press hal 10-11

19 Op.Cit hal 10-11

Page 10: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

10

Walaupun setiap unit dalam suatu sistem sosial dapat dibedakan dari unit-

unit yang lainnya, namun kesamaan tujuan dalam sistem sosial itu mengikat suatu

sistem untuk tetap bersama. Ciri-ciri inovasi yang dirasakan oleh para anggota

suatu sistem sosial menentukan tingkat adopsi20

:

1. Relative advantage (keuntungan relatif) adalah suatu derajat di mana

inovasi dirasakan lebih baik daripada ide lain yang menggantikannya.

2. Compatibility (kesesuaian), yakni suatu derajat di mana inovasi

dirasakan ajeg atau konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku,

pengalaman dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.

3. Complexity (kerumitan) adalah mutu derajat di mana inovasi dirasakan

sukar untuk dimengerti dan dipergunakan.

4. Triability (kemungkinan dicoba) yaitu mutu derajat di mana inovasi

dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas.

5. Observability (kemungkinan diamati), adalah suatu derajat di mana

inovasi dapat disaksikan oleh orang lain.

Umumnya aplikasi komunikasi massa yang utama berkaitan dengan proses

adopsi inovasi (hal-hal/nilai-nilai baru). Kondisi perubahan sosial dan teknologi

dalam masyarakat melahirkan kebutuhan yang dapat menggantikan metode lama

denagn metode baru. Semua itu menyangkut komunikasi massa karena berada

dalam situasi di mana perubahan potensial bermula dari riset ilmiah, dan

kebijaksanaan umum yang harus diterapkan oleh masyarakat.

20 Elvinaro,Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya. 2005. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung :

Simbiosa Rekatama Media. Hal 63.

Page 11: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

11

5.2.1 Penerimaan Inovasi Pada Individu

Penerimaan suatu inovasi seseorang dilakukan melalui sejumlah tahapan,

atau yang juga disebut dengan tahap putusan inovasi terdapat 5 tahap, yakni21

:

1. Tahap pengetahuan (knowledge). Tahap di mana seseorang sadar dan tahu

bahwa ada suatu inovasi.

2. Tahap bujukan (persuasion). Tahapan saat seseorang mempertimbangkan

atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahui tadi,

apakah ia menyukainya atau tidak.

3. Tahap putusan (decision). Tahap dimana seseorang dalam membuat putusan

apakah menerima atau menolak inovasi yang dimaksud.

4. Tahap implementasi (implementation). Tahap seseorang dalam melaksanakan

keputusan yang telah dibuatnya mengenai sesuatu inovasi.

5. Tahap pemastian (confirmation). Tahap seseorang dalam memastikan atau

mengkonfirmasikan putusan yang telah diambilnya tersebut.

5.2.2 Difusi Inovasi Pada Organisasi

Inovasi yang terjadi pada suatu sistem sosial tidak hanya diterima dan

diterapkan oleh individu atau kelompok saja tapi juga bisa terjadi pada suatu

organisasi. Perubahan kondisi lingkungan eksternal dan internal membuat

perusahaan harus selalu dinamis dan responsif terhadap setiap peluang yang

muncul. Perusahaan atau organisasi harus siap menghadapi perubahan yang

terjadi dan menyadarinya dalam waktu singkat. Kemajuan teknologi dan

informasi yang begitu cepat memaksa organisasi untuk bertindak proaktif dan

menggali ide-ide baru dengan cara melakukan inovasi. Inovasi dalam organisasi

tidak hanya sebatas proses tapi juga produk dan hasil lainnya.

Organisasi menurut Rogers adalah suatu sistem yang stabil, merupakan

perwujudan kerjasama antar individu untuk mencapai tujuan bersama, dan dengan

21 Rogers, Everett M.1983. Diffusion of Innovations 3rd ed. New York : The Free Press hal 20-21

Page 12: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

12

mengadakan jenjang serta pembagian tugas tertentu22

. Adapun kepekaan sebuah

organisasi terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh beberapa variabel

yakni23

:

1. Ukuran organisasi. Makin besar ukuran suatu organisasi maka semakin

cepat dalam menerima inovasi.

2. Karakteristik struktural organisasi, yang mencakup :

a. Sentralisasi, atau kewenangan dan kekuasaan dalam organisasi dan

dikendalikan oleh beberapa orang tertentu.

b. Kompleksitas, artinya suatu organisasi terdiri dari orang-orang yang

memiliki keahlian dan pengetahuan yang tinggi. Hal ini mempunyai

hubungan positif terhadap kepekaan organisasi.

c. Formalitas, artinya organisasi ini selalu menekankan pada prosedur

dan aturan-aturan baku dalam berogranisasi. Hal ini mempunyai

hubungan negatif terhadap kepekaan organisasi. Makin formal sebuah

organisasi, makin sulit menerima inovasi.

d. Keakraban hubungan antar anggota. Hal ini mempunyai hubungan

positif terhadap kepekaan organisasi. Makin akrab hubungan

antaranggota, maka makin cepat organisasi itu menerima inovasi.

e. Kelenturan organisasi, atau sejauh mana organisasi mau menerima

sumber dari luar yang tidak ada kaitannya secara formal. Hal ini

mempunyai hubungan positif terhadap kepekaan organisasi. Makin

lentur organisasi, makin cepat organisasi itu menerima inovasi.

f. Karakteristik perorangan (pemimpin). Sikap pimpinan terhadap

inovasi memliki hubungan positif dengan kepekaan organisasi

terhadap inovasi. Ketika seorang pemimpin memiliki sikap yang

terbuka terhadap inovasi maka semakin cepat organisasi itu menerima

inovasi.

22 Op.Cit hal 348

23 Op.Cit hal 358-361

Page 13: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

13

g. Karakteristik eksternal organisasi. Hal ini berkaitan dengan sistem

yang di anut oleh organisasi. Apabila organisasi tersebut menganut

sistem terbuka dalam arti mau menerima pengaruh dari luar sistem,

maka organisasi tersebut akan cepat menerima inovasi.

5.2.3 Penerimaan Inovasi Pada Organisasi

Jika inovasi pada seorang individu terhadap 5 tahap, begitu pula pada

penerimaan inovasi di level organisasi, bedanya, pada level organisasi terdiri dari

2 tahap inisiatif suproses dan 3 tahap implementasi subproses, yang lebih

lengkapnya yakni sebagai berikut24

:

1. Agenda Setting

Agenda setting terjadi dalam proses inovasi ketika suatu masalah umum

organisasi yang mungkin membuat suatu kebutuhan yang dirasakan untuk suatu

inovasi didefinisikan. Proses agenda setting berlangsung sepanjang waktu dalam

setiap sistem. Agenda seting yakni cara dimana kebutuhan, masalah dan isu

menggelembung ke atas sampai ke suatu sistem dan diprioritaskan dalam suatu

hirarki untuk diperhatikan. Tahapan agenda setting dalam proses inovasi dalam

organisasi adalah untuk mengidentifikasikan dan membuat prioritas kebutuhan di

satu sisi, dan untuk meneliti lingkungan organisasi untuk menempatkan inovasi

yang berdaya guna potensial bertemu dengan masalah organisasi.

2. Matching

Matching didefinisikan sebagai tahapan dalam proses inovasi yang mana

suatu masalah dari agenda organisasi diisi dengan suatu inovasi dan penyesuaian

ini telah direncanakan dan didesain.

3. Redefining/Restructuring

Pada tahap ini, inovasi yang diambil dari luar organisasi secara bertahap

mulai menghilang karakter luarnya. Redefining/restructuring terjadi ketika inovasi

24 Op.Cit hal 361-366

Page 14: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

14

direkayasa kembali untuk mengakomodasi kebutuhan dan struktur organisasi

lebih dekat lagi dan ketika struktur organisasi dimodifikasikan agar sesuai dengan

inovasi. Kemudian, tidak hanya inovasi yang dimodifikasi kedalam organisasi,

struktur organisasi juga diubah untuk menyesuaikan dengan inovasi organisasi.

4. Clarifying

Klarifikasi di sini terjadi saat inovasi diletakkan ke dalam penggunaan

secara lebih menyebar dalam suatu organisasi, maka makna dari ide-ide baru

secara bertahap menjadi terungkap pada anggota organisasi. Implementasi inovasi

yang terlalu cepat pada tingkat klarifikasi sering menghasilkan malapetaka.

Tahapan klarifikasi dalam proses inovasi dalam suatu organisasi mengandung

konstruksi sosial. Ketika suatu ide baru pertama kali diimplementasikan dalam

suatu organisasi, hal itu mempunyai sedikit makna bagi anggota organisasi.

5. Routinizing

Rutinitas di sini akan terjadi ketika inovasi telah menjadi bagian dari

organisasi ke dalam aktivitas keseharian organisasi dan inovasi menjadi

kehilangan sebagian identitasnya. Dalam rutinitas dapat dikatakan bahwa proses

inovasi organisasi telah selesai dan berhasil.

5.2.4 Pertimbangan Organisasi Mengimplementasikan Inovasi

Inovasi bersifat relatif, artinya tidak semua inovasi penting bagi

perusahaan lainnya. Seperti juga yang dibilang Kimberly25

(1978), bahwa

mengapa ada beberapa organisasi mengadopsi sebuah inovasi, sedangkan yang

lain mengabaikan, atau bagaimana juga beberapa organisasi mengadopsi suatu

inovasi lebih cepat dari organisasi lain, dan juga mengapa suatu organisasi selektif

dalam mengadopsi inovasi yang bukan merupakan inovasi yang lumrah pada

industri mereka (niche). Karena itu, untuk lebih jelas faktor-faktor yang

25 Aldrich, Howard E. 2008. Organization and Environment. California : Stanford University hal 102

Page 15: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

15

mempengaruhi organisasi atau pertimbangan organisasi dalam

mengimplementasikan suatu inovasi menurut Stolovitch dan Keeps26

.

1. Life Cycle (Siklus Hidup Organisasi)

Seperti juga seorang individu, suatu organisasi juga mengalami siklus

hidup dengan berbagai tingkatan dan perkembangan (Sperry, Mickelson, dan

Hunsaker, 1977). Tingkat perkembangan organisasi pada saat inovasi tersebut

mempengaruhi nilai perubahan organisasi.

2. Culture (Budaya)

Masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki budaya organisasi

yang berbeda-beda. Kebudayaan yang ada tersebut mempengaruhi penerimaan

terhadap inovasi. Walaupun terkadang tidak selalu inovasi dan kebudayaan yang

ada pada organisasi cocok satu sama lain

3. Strategic Plan (Rencana Strategis)

Salah satu aspek yang mendukung implementasi suatu inovasi adalah

adanya rencana strategis organisasi. Ketika inovasi selaras dengan rencana strategi

organisasi, maka pemimpin organisasi inovasi bisa dengan lebih mudah

mengimplementasikannya.

4. External Conditions (Kondisi Eksternal)

Kondisi eksternal akan selalu menjadi faktor yang turut mempengaruhi

perusahaan atau organisasi untuk mengadopsi inovasi. Kondisi eksternal seperti

juga lingkungan di luar perusahaan atau organisasi akan memberikan pengaruh

yang signifikan secara tidak langsung terhadap jalannya inovasi dan organisasi.

26 Stolovitch, H. D, dan Erica J. Keeps (Eds.). 1999. Handbook of Human Performance Technology. San

Francisco: Jossey-Bass Pfeiffer hal 17

Page 16: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

16

Dalam industri media, adopsi inovasi yakni segala bentuk teknologi yang

dapat mempengaruhi pembuatan, distribusi, dan konten media. Ada 3 area penting

di mana adopsi teknologi mempengaruhi perusahaan media27

, yang pertama yakni

munculnya komputer, yang juga berpengaruh terhadap kemudahan

berkomunikasi, yang kedua yakni adanya transisi dari analog menjadi konten

digital, di mana sekali konten media terdigitasi, maka akan lebih mudah

didistribusikan. Dalam penelitian ini yakni musik sebagai media juga mengalami

proses ini saat munculnya format mp3 dan kemudahan mendistribusikan musik

lewat berbagai situs baik itu peer-to-peer file sharing, sosial media, maupun

website lainnya. Yang ketiga yakni dampak dari teknologi tersebut telah dan akan

terus berkembang seiring perkembangan dari internet. Terbukti dari dampak

teknologi yang dulu hanya sebatas bentuk atau format, cara pendistribusian, kini

berdampak pada hal lainnya seperti pelanggaran hak cipta, dan lain sebagainya.

5.3 Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pada Industri Musik

Rekaman

Menurut Rogers (1986: 8), teknologi komunikasi memiliki 2 fokus utama

yakni adopsi (siapa yang mengadopsi teknologi tersebut, mengapa mereka

mengadopsi teknologi tersebut, bagaimana tingkat adopsinya, bagaimana

kemungkinan di masa depan, apakah adopsi dipercepat atau diperlambat, apakah

individu, organisasi, atau rumah tangga yang mengadopsinya,dan lain-lain), dan

dampak sosial (apakah berdampak langsung, apa efek atau konsekuensi dari

teknologi baru sudah dapat diprediksi sebelumnya atau belum)28

. Teknologi

komunikasi baru juga terjadi dalam konteks sosial budaya, serta faktor-faktor lain

(misalnya kebijakan pemerintah) yang turut menyertai teknologi29

.

27 Braman, Sarah. 2004. “Technology”. Dalam Downing, John D.H. The Sage Handbook of Media Studies.

United Kingdom : Sage hal 297-298

28 Rogers, Everett M. 1986. Communication Technology : The New Media in Society. New York : The Free

Press hal 8

29 Op.cit hal 9

Page 17: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

17

Laju perubahan teknologi dan konvergensi membuat kita sulit untuk

memahami sifat dan bentuk teknologi media baru menjadi semakin sulit. Pavlik30

mengajukan 4 pertanyaan mendasar mengenai konsekuesi teknologi baru, yakni :

1. Bagaimana perubahan teknologi berdampak terhadap cara para pekerja

profesional berkomunikasi dalam melakukan pekerjaan mereka?

2. Bagaimana teknologi baru mempengaruhi sifat produk komunikasi atau

konten?

3. Bagaimana perubahan teknologi mempengaruhi struktur industri

komunikasi?

4. Bagaimana teknologi media baru mempengaruhi sifat audiens media dan

masyarakat pada umumnya?

Media baru seringkali hanya dikaitkan dengan internet dan komputer

berbasis media digital, padahal, telepon genggam secara global mengalami

pertumbuhan yang jauh lebih besar dari internet. International Telekomunications

Union (ITU) memperkirakan bahwa pada tahun 2003 terdapat 1,33 miliar

pelanggan telepon seluler di seluruh dunia. Angka tersebut adalah 2 kali lipat

jumlah pengguna internet31

. Dampak media digital telah signifikan terjadi di

semua bentuk media, tidak terkecuali dalam bidang musik populer, yakni

munculnya cara baru dalam mendistribusikan musik32

.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet juga

telah menambah dimensi baru besar bagi pemasaran dan penerimaan musik

populer, sekaligus menciptakan masalah baru bagi penegakan hak cipta. Internet

telah mewakili cara baru untuk saling menghubungkan antara penonton ataupun

konsumen musik populer, artis dan industri musik33

. Teknologi informasi dan

30 Pavlik, John V. 1996. New Media Technology : Cultural and Commercial Perspectives. United States of

America : Allyn and Bacon hal 5

31 Flew, Terry. 2004. New Media : An Introduction, 2nd edition. Singapore : Bookpac Production Services hal

17. 32 Op.cit hal 88 33 Shuker, Roy. 2002. “Pop Music : Marketing and Mediating Popular Music in Europe”. Dalam Briggs,

Adam dan Paul Cobley. The Media : An Introduction. England : Pearson hal 175..

Page 18: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

18

komunikasi juga berpengaruh besar terhadap perkembangan industri musik

rekaman, yang tidak hanya memiliki dampak positif, tapi juga berdampak negatif.

Dampak positif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada

industri musik rekaman misalnya memudahkan para peritel musik untuk

mengelola toko musiknya.

Media baru juga melahirkan cara baru dalam mendistribusikan musik dan

mengonsumsi teks media dalam format hypertext dan interaktifitas yang tinggi.

Berkat teknologi digital media baru, para produser dan musisi kini dapat

mendistribusikan musik dengan biaya yang minim. Sebaliknya, untuk konsumen

musik, inovasi teknologi berhasil melakukan konvergensi dengan kepopuleran

musik melalui kehadiran bentuk baru dari interaksi sosial melalui jaringan. Situs

jejaring sosial, seperti MySpace dan YouTube, serta medium berbagi file yang

awalnya ditandai dengan kemunculan Napster, dan dilanjutkan dengan media

seperti Limewire dan BitTorrent menawarkan pertukaran dan distribusi musik

antar penggunanya. Akibatnya, kendali atas modal dan pendapatan dalam

mengembangkan karya musik yang tadinya dimiliki oleh pemain-pemain industri

besar, kini mulai bergeser34

. Dalam hal promosi dan distribusi secara independen,

media jejaring sosial seperti MySpace, YouTube, Twitter dan Facebook dapat

dimanfaatkan secara maksimal oleh para musisi untuk mempromosikan dan

mendistribusikan karya mereka dengan biaya yang sangat minim. Hanya dengan

koneksi internet, mereka dapat memperkenalkan lagu-lagu mereka pada

masyarakat dalam waktu singkat35

.

Tidak hanya memiliki dampak positif, perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi pada industri musik rekaman juga memiiki berbagai dampak

negatif. Salah satu yang paling merugikan adalah masalah pembajakan. Industri

musik merupakan bidang yang paling rentan terhadap pembajakan sehingga

mereka pula yang menderita kerugian paling besar terhadap dampak

34 Lister, Martin, et.al. 2009. New Media: A Critical Introduction,2nd ed. Routledge, Oxo hal 193. 35 Hersinta. 2011. “Fenomena Disintermediasi dan Dampaknya Pada Proses Distribusi Dalam Industri

Musik Indonesia”. Exposure Journal of Advanced Communication, pp 143-170 Februari 2011. Jakarta : The

London School of Public Relation.

Page 19: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

19

perkembangan teknologi internet36

. Akibat perkembangan teknologi ini pula,

industri musik rekaman dunia mulai memperlihatkan tanda-tanda krisis. Tanda-

tandanya bisa dilihat sejak tahun 2000 sampai tahun 2010 lalu telah terjadi

penurunan penjualan pada toko musik yakni sebesar 76 % dan sepanjang tahun

2000 sampai 2009 telah terjadi penurunan penjualan album musik dalam format

CD sebesar 50 %. Tanda tanda krisis industri musik rekaman juga terlihat pada

tahun 2004, yakni saat HMV, ritel musik besar berbasis di Inggris, menutup

tokonya di Amerika. Pada tahun 2006, salah satu toko musik terbesar di Amerika

yang sudah berdiri sejak tahun 1960, Tower Records, menutup 89 tokonya yang

tersebar di seluruh Amerika. Di tahun yang sama, Sam Goody, ritel musik besar

di Amerika dan Inggris juga menutup tokonya karena bangkrut. Di tahun 2009,

Virgin Megastore, ritel musik besar di Inggris dan Amerika juga terpaksa harus

tutup karena merugi37

.

Kondisi industri musik rekaman di Indonesia tidak lebih baik. Di tahun

2009 dan 2010, Aquarius Music Store yang merupakan salah satu jaringan toko

musik terbesar di Indonesia, terpaksa menutup cabangnya di Bandung dan Jakarta,

karena merugi. Begitu pula dengan toko ritel musik lainnya seperti Bulletin, Duta

Suara, Harika, D’Music, Vision dan M-Studio yang tersebar di kota-kota besar di

Indonesia, sebagian besar menutup atau memperkecil tokonya38

(Rolling Stone

Indonesia).

Tidak hanya ritel musik yang mengalami kerugian, penjualan album

format fisik (CD, kaset) juga mengalami penurunan. Majalah Rolling Stone

Amerika (Juni 2007) melansir bahwa penjualan album musik di Amerika

mengalami penurunan sekitar 67% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sejak

1997. Di tahun 1997, total penjualan 5 album terlaris sebanyak 865.144 kopi,

36 Biaggi, Shirley. 2005. Media Impact: An Introduction to Mass Media 7th ed, Belmont : Thomson-

Wadsworth hal 89

37http://mashable.com/2012/07/24/music-sales-decline/, diakses pada 25 Juli 2012 pukul 20.30.

38Hersinta. 2011. “Fenomena Disintermediasi dan Dampaknya Pada Proses Distribusi Dalam Industri Musik

Indonesia”. Exposure Journal of Advanced Communication, pp 143-170 Februari 2011. Jakarta : The London

School of Public Relation.

Page 20: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

20

sementara di tahun 2007 hanya mencapai angka 285.702 kopi39

. Seperti yang

dilansir oleh situs mashable.com, penjualan musik rekaman format fisik di tahun

2011 lalu turun sebesar 5 % dan format digital naik sebesar 8,4 %, dan di tahun

2012 ini penjualan musik digital melampaui format fisik yakni sebesar 50,3% dari

keseluruhan total penjualan musik. Lembaga Nielsen Soundscan40

juga

melaporkan bahwa total penjualan album format fisik yang tadinya mencapai 155,

5 juta turun menjadi 150, 5 juta sedangkan album berformat digital justru naik

dari yang tahun 2011 lalu 50,3 juta menjadi 57,2 juta di tahun 2012.

Internet, sebagai salah satu teknologi informasi dan komunikasi terbukti

telah menjadi kekuatan mendasar perubahan untuk industri musik. Di sisi

positifnya internet menawarkan cara baru untuk menjangkau konsumen dan

mempromosikan musik. Internet juga telah menciptakan cara baru untuk

pengiriman file musik khususnya digital. Pasar untuk pengunduhan legal yang

berkembang dengan cepat dan memungkinkan koneksi yang lebih dinamis dengan

penggemar. Penjualan musik untuk nada dering (RBT) termasuk yang mengalami

pertumbuhan sangat cepat dan internet seakan kembali menciptakan pasar

tunggal, yang pada tahun 1970-an merupakan 20 % dari pendapatan perusahaan

musik rekaman.

Adapun secara garis besar penelitian ini bahwa teknologi informasi dan

komunikasi musik rekaman yakni situs-situs peer-to-peer file sharing, ring back

tone atau nada dering tunggu, pengunduhan lagu utuh atau full track download,

layanan streaming musik, baik audio maupun video, dan yang terakhir yakni situs

media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan musik yang selanjutnya akan

dibahas di bawah.

39http://msl1.mit.edu/furdlog/docs/2007-06-19_rollingstone_industry_decline.pdf, diakses pada 1 Februari

2012 pukul 19.47 40http://www.scoopmarketing.com/2012/07/the-nielsen-company-billboard-2012-mid-year-u-s-music-

industry-report/, diakses pada 7 Juli 2012 pukul 13.00

Page 21: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

21

5.3.1 Peer to Peer (P2P) File Sharing

Salah satu dampak teknologi yang paling terasa dalam industri musik

rekaman secara global yakni berkembangnya situs-situs file sharing atau biasa

dikenal dengan situs peer to peer (P2P). Program file sharing Napster pertama

kali dikembangkan oleh Shawn Fanning. Fitur-fitur unik dari Napster yang dirilis

ke publik pada Oktober 1999 ini memungkinkan pengguna untuk browsing musik

yang tersedia dalam format MP3 secara online, memungkinkan untuk kompresi

MP3 ke beberapa hard drive komputer yang kemudian dapat diunduh dengan

cepat dan semua pengguna bisa bertukar file MP3 langsung dari drive komputer

mereka tanpa biaya apapun. Napster menggabungkan fitur-fitur internet seperti

shareware, file sharing, download gratis, dan pembangunan komunitas pengguna

lewat file swapping dan chat online yang terintegrasi41

.

Perkembangan Napster atas kasusnya dilakukan oleh RIAA (Recording

Industry Association of America) melalui Mahkamah Agung Amerika Serikat

menghasilkan tanggapan yang sangat berbeda di antara para musisi itu sendiri.

Beberapa pemusik, terutama Metallica dan Prince, mengajukan tuntutan mereka

atas Napster42

. Setelah Metallica menuntut Napster di bulan April 2000 atas

tuduhan pelanggaran hak kekayaan intelektual43

, rapper Dr.Dre pun mengajukan

gugatan yang sama 2 minggu setelahnya44

. Namun, tidak sedikit pula musisi yang

menganggap bahwa situs file sharing sebenarnya lebih menguntungkan daripada

merugikan. Courtney Love dari band “Hole” dan Billy Corgan dari “The

Smashing Pumpkins” menyambut teknologi baru ini sebagai alat yang bisa

mempermudah mereka untuk berhubungan langsung dengan fans mereka45

.

Begitu pula dengan The Grateful Dad, band asal San fransisco, yang bahkan

mendorong fans mereka untuk merekam live concert mereka untuk kemudian

41 Flew, Terry. 2004. New Media : An Introduction, 2nd edition. Singapore : Bookpac Production Services hal

96. 42 Straubhaar, Joseph,Robert LaRose, dan Lucinda Davendport. 2010. Media Now : Understanding Media,

Culture, and Technology, 6th edition. Amerika : Wadsworth Cengage Learning hal 153. 43 Loc.cit 44 Biaggi, Shirley. 2005. Media Impact: An Introduction to Mass Media 7th ed, Belmont : Thomson-

Wadsworth hal 105 45 Flew, Terry. 2004. New Media : An Introduction, 2nd edition. Singapore : Bookpac Production Services hal

96.

Page 22: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

22

disebarkan ke fans-fans mereka yang lain yang bertujuan memperluas fanbase

mereka. Pearl Jam, band asal Seatlle, juga menyiarkan konser mereka secara live

via website resmi mereka sebagai respons atas tersebar luasnya materi bootleg46

.

Pasca kasus Napster tidak membuat situs file sharing mati, namun justru

membuat situs file sharing bertambah populer, contohnya dengan kehadiran situs-

situs sejenis seperti Gnutella, Grokster, Morpheus, dan Kazaa. Perbedaan

mendasar dari situs-situs file sharing tersebut dengan Napter adalah bahwa

mereka tidak memiliki server yang terpusat, sehingga lebih sulit untuk

mengidentifikasi situs dan sulit mencegah aktivitas pengunduhan ilegal. Karena

kasus Napster pula muncul adanya pengunduhan lagu berbayar, yang diyakini

sebagai salah satu solusi pengunduhan ilegal. Layanan ini pertama kali diadaptasi

oleh perusahaan Apple lewat iTunes Music Store-nya, yang menjual lagu

berformat MP3 seharga 99 sen dolar per lagu. Pada bulan Januari 2004, 30 juta

lagu telah diunduh dari situs ini47

.

Kasus serupa Napster terjadi di bulan Oktober 2010, Pengadilan Distrik

Amerika memerintah situs layanan file sharing Limewire untuk menghentikan

penyediaan perangkat lunak (software) dan memblokir file sharing yang tidak sah.

Sebelum kasus Limewire di Amerika, di Belanda, situs BitTorrent paling populer,

Mininova, juga diperintahkan untuk menonaktifkan layanan oleh pengadilan

Belanda di bulan November 2009 lalu. Mininova mengklaim telah memiliki lebih

dari 10 miliar pengunduhan, sebagian besar terdiri dari film, game, musik dan

program televisi dengan hak cipta yang dilindungi. Sejak itu, popularitas layanan

telah jatuh secara dramatis, dengan penggunanya turun lebih dari 80%. Bagi

perusahaan musik rekaman dan layanan musik digital yang sah, dampak yang

paling terasa dari pembajakan pada layanan berlisensi adalah penghapusan

insentif bagi konsumen untuk membeli musik. Dampak pendistorsian pasar ini

menyebabkan persaingan menjadi tidak sehat. Penelitian independen menemukan

46 Ibid

47 Flew, Terry. 2004. New Media : An Introduction, 2nd edition. Singapore : Bookpac Production Services hal

97.

Page 23: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

23

fakta bahwa “karena gratis” adalah alasan dan faktor utama konsumen lebih

memilih layanan musik ilegal. Pada tahun 2010 terdapat survei yang

menghasilkan negara yang mengonfirmasi tren pembajakan ini di antaranya

(GfK), Australia (CCI Digital Futures), Inggris (Harris Interactive) dan China

(The Nielsen Company)48

.

5.3.2 Ring Back Tone (RBT)

Layanan RBT merupakan bisnis yang besar di Jepang, Korea Selatan dan

Taiwan, serta sebagian wilayah Eropa. Setelah berkembang teknologi digital yang

mulai marak di Indonesia di tahun 2007-2008, RBT pun menjadi populer dan

menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar bagi perusahaan musik rekaman.

Tahun 2009 lalu misalnya, Majalah musik Rolling Stone melansir penjualan RBT

mencapai lebih dari 1,5 triliun rupiah di Indonesia. Industri RBT di Indonesia

terbilang unik karena di negara lain RBT bukan merupakan pasar yang besar dan

penjualan musik digital lebih ditekankan pada toko musik online. Tren RBT di

Indonesia ini mulai muncul sekitar tahun 2004 di Indonesia. Saat ini, penyedia

jasa layanan seluler seperti NSP (Telkomsel), I-Ring (Indosat) dan sebagainya

menawarkan layanan nada dering ini dengan harga bervariasi, sekitar Rp 7000

sampai Rp 9000, untuk nada tunggu berupa potongan lagu selama 30 detik yang

akan terdengar di telinga orang yang menelepon si pengguna49

.

5.3.3 Full Track Download

Perkembangan pengunduhan lagu secara utuh (full track download)

dimulai pada tahun 2001, di saat toko musik digital pertama berdiri, yakni

perusahaan Apple lewat layanannya yang bernama iTunes Music Store, yang

mencakup banyak sekali lagu dari berbagai perusahaan musik rekaman. Steve

48 International Federation of the Phonographic Industry. (2011). Digital Music Report. IFPI. 49 Hersinta. 2011. “Fenomena Disintermediasi dan Dampaknya Pada Proses Distribusi Dalam Industri

Musik Indonesia”. Exposure Journal of Advanced Communication, pp 143-170 Februari 2011. Jakarta : The

London School of Public Relation.

Page 24: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

24

Jobs, Chief Executive Officer (CEO) Apple pada saat itu yang pertama kali

membujuk industri musik rekaman untuk ikut serta ke dalam bisnis musik digital.

Namun, kini perdebatan antara Apple dengan perusahaan-perusahaan musik

rekaman besar yakni mengenai berapa harga yang pantas untuk sebuah lagu yang

diunduh secara legal.

Perusahaan musik rekaman setuju untuk bekerjasama dengan Apple soal

model bisnis baru tersebut karena hak cipta lagu dilindungi dan fakta bahwa

sebuah lagu hanya bisa di-copy terbatas hanya pada beberapa komputer, perangkat

music player, maupun CD musik saja. Beberapa perusahaan rekaman pun

menciptakan sistem perlindungan hak cipta mereka sendiri dan ini menyebabkan

masalah untuk pengguna karena beberapa sistem tidak kompatibel di beberapa

perangkat musik. Pada tahun 2008, Apple berhasil melampaui Walmart, sebuah

ritel terbesar di Amerika, untuk menjadi nomor satu dalam penjualan lagu, baik

online maupun offline. Beberapa layanan sejenis bermunculan, termasuk juga

Amazon.com.

Seiring waktu, perusahaan musik rekaman mendesak Apple untuk

mempertimbangkan harga jual pengunduhan per lagu, dengan menjual harga yang

lebih tinggi untuk lagu baru dibandingkan lagu lama. Tren berkembang ketika

pimpinan perusahaan musik rekaman berpikir bahwa lebih menguntungkan

perusahaan untuk menjual lagu di situs-situs seperti Napster atau Rhapsody yang

memberikan kompensasi untuk perusahaan musik rekaman lebih tinggi karena

sistem pengunduhan situs mereka yang mengharuskan pengunduh untuk

berlangganan terlebih dahulu dibandingkan iTunes. Berlangganan layanan

pengunduhan musik kini dikemas bersamaan dengan layanan lain untuk sistem

pembayarannya, misalnya lewat telepon seluler dengan sistem pemotongan

pulsa50

.

50 Straubhaar, Joseph,Robert LaRose, dan Lucinda Davendport. 2010. Media Now : Understanding Media,

Culture, and Technology, 6th edition. Amerika : Wadsworth Cengage Learning hal 139-140.

Page 25: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

25

Fenomena penjualan musik lewat internet juga terjadi di Indonesia,

walaupun tidak semarak di luar negeri. Uniknya, toko musik digital di Indonesia

biasanya dikuasai oleh perusahaan telekomunikasi (provider) seperti halnya pada

RBT. Upaya untuk menjual musik secara digital ini juga dikenal di indonesia

seperti penjualan musik digital lewat situs/toko virtual maupun toko fisik yang

dipelopori oleh Equinox, iM:Port yang digagas oleh musisi dan penyanyi Anang

Hermansyah, serta Digital Beat Store yang ada di bioskop Blitz Megaplex

(sekarang sudah tutup). Januari 2010 lalu, Telkomsel meluncurkan Langit Musik,

sebuah portal yang memungkinkan pengguna kartu Telkomsel mengunduh lagu

dalam versi penuh (full track download) dengan biaya Rp.5000 per lagu maupun

Rp.3000 jika pengguna ingin menyewa lagu tersebut selama 30 hari. Ada pula

layanan unduh lagu gratis Nokia Ovi Music (diluncurkan 27 Maret 2010) dan

layanan musik digital berbayar Melon (November 2010), yang diluncurkan oleh

PT Telkom Indonesia bekerja sama dengan SK Telecom dari Korea. Di Nokia Ovi

Music, para pemilik ponsel Nokia tipe tertentu dapat mengunduh lagu secara legal

dan gratis selama 12 bulan51

.

5.3.4 Situs Layanan Streaming Musik

Banyak sekali terdapat situs layanan streaming musik, namun salah satu

yang sangat populer yakni Spotify, situs layanan streaming musik asal Swedia

yang pada Juli 2011 lalu berekspansi ke Amerika dan ke 11 negara di Eropa.

Perusahaan ini memiliki 2,5 juta pelanggan berbayar di seluruh dunia, termasuk

lebih dari 400.000 di pasar Amerika Serikat sejak peluncuran situs ini

(International Federation of The Phonographic Industry, 2012). Saingan Spotify

yakni Deezer, didirikan di Perancis pada tahun 2007 dan memiliki pelanggan

lebih dari 20 juta pengguna terdaftar dan lebih dari 1,5 juta pelanggan berbayar.

Pada akhir Februari 2012 lalu, Deezer telah menjangkau 80 negara di seluruh

51 Loc.cit

Page 26: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

26

Afrika, Australia, Asia, dan Amerika Latin, dan lebih banyak lagi negara yang

akan bergabung pada bulan Juni 201252

.

Situs layanan streaming musik lainnya yakni rara.com, yang bisa diakses

di lebih dari 20 negara di seluruh dunia dan selain bisa digunakan untuk PC, di

Eropa juga tersedia dalam platform Android, iOS dan platform lainnya

(International Federation of The Phonographic Industry, 2012). Ada pula

Rhapsody, yang telah mengumpulkan lebih dari 1 juta pelanggan berbayar.

Galaxie, layanan serupa berbasis di Kanada, meluncurkan layanan berlangganan

musik berbasis mobile streaming, sementara 3 layanan berlangganan musik baru

yakni Juke, Rdio dan Simfy, mengembangkan layanannya di Jerman dan Austria.

WimP, layanan streaming berbasis di Norwegia mengumumkan bahwa pada

bulan November 2011 mereka memiliki lebih dari 350.000 pelanggan berbayar di

Norwegia, Swedia, Denmark dan Portugal53

.

Selain situs di atas, ada pula situs yang populer akan layanan streaming

video, yakni YouTube. Youtube telah memiliki lebih dari 112 juta pemirsa di

Amerika dengan 6,6 miliar video yang telah dilihat pada bulan Januari 2010.

Youtube telah memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan di sejumlah

spheres. Layanan ini memiliki model bisnis berbasis pendapatan dari iklan, yang

berarti pendapatannya akan terus meningkat seiring traffic ke website tersebut

meningkat54

.

Layanan streaming musik juga dikeluarkan oleh produsen Samsung saat

peluncuran Samsung Galaxy S II pada Oktober 2011 lalu, yang dinamakan

Samsung Music Hub. Layanan tersebut memiliki 3 juta lagu dari 4 perusahaan

musik rekaman besar (major label) dan beberapa dari perusahaan musik rekaman

independen55

. Sebelumnya, pada Mei 2012 lalu, Samsung juga telah mengakuisi

mSPot, sebuah situs penyedia konten musik dan film berbasis cloud, sehingga

semua layanan mSpot dapat dinikmati oleh seluruh pengguna handset Samsung.

52 International Federation of the Phonographic Industry. (2012). Digital Music Report. IFPI. 53 Ibid 54 Arewa, Olufunmilayo B. 2010. “Youtube, UGC, and Digital Music : Competing Business and Cultural

Models in The Internet Age”. Northwestern University Law Review. Vol. 104, No. 2, pp 431-473.

55http://www.cnet.com.au/samsung-launches-music-hub-streaming-service-339323897.htm, diakses pada 2

Juli 2012 pukul 13:40

Page 27: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

27

Dengan mengakuisisi mSpot, maka Samsung dapat ikut serta dalam kompetisi di

dunia cloud service yang selama ini menempatkan Apple, Google, dan Amazon

sebagai pemain utama56

.

Layanan streaming musik di Indonesia salah satunya yakni Streamsation,

dimiliki oleh PT. Sibenertika Indonesia bekerjasama dengan perusahaan

telekomunikasi XL Axiata. Streamsation ini tidak memakan banyak kapasitas

bandwith, tidak membutuhkan banyak ruang penyimpanan, serta menghindari

proses pembajakan. Diluncurkan pada November 2009 lalu tersebut, pengguna

bisa menikmati ribuan lagu dari 12 perusahaan musik rekaman dengan tarif

terjangkau, bahkan tidak dikenakan biaya apapun jika pengguna menggunakan

kartu XL. Sedangkan untuk bisa menikmati 5000 lagu yang ada pada

Streamsation, pelanggan dikenakan biaya Rp 50.000 perbulan57

.

Sedangkan Ohdio, adalah layanan streaming musik lokal yang mirip

dengan Spotify. Layanan yang memiliki tagline “Dengerin Musik Itu Gampang”

ini masih berupa beta dan hanya bisa diakses di website namun tidak menutup

kemungkinan dikembangkan untuk aplikasi mobile. Sebagai layanan pemancar

musik online, cara kerja Ohdio mirip dengan jejaring video YouTube milik

Google58

.

Hingga saat ini baru ada 3 perusahaan musik rekaman yang bekerjasama

dengan Ohdio, yakni Aquarius Musikindo, Trinity Optima Production,

dan Nagaswara. Aktivitas mendengarkan lagu yang sedang diputar di Ohdio bisa

diintegrasikan dengan media sosial seperti Twitter atau Facebook, selain itu

terdapat fitur “Like” untuk memberi pamor terhadap lagu yang ada di galeri

Ohdio. Pengguna juga dapat mengumpulkan lagu dan membuat playlist, atau

menghapus lagu yang sudah tidak diinginkan dari Jukebox. Layanan musik digital

Ohdio ini merupakan freepremium, artinya pengguna tidak ditarik iuran untuk

56http://www.merdeka.com/teknologi/samsung-akuisisi-mspot-untuk-saingi-icloud-dan-google-play.html,

diakses pada 2 Juli 2012 pukul 13:30

57http://techno.okezone.com/read/2009/11/26/54/279595/streamsation-jalur-aman-musik-online-ala-xl,

diakses pada 2 Juli 2012 pukul 21:34 58 http://salingsilang.com/baca/ohdio-layanan-musik-digital-spotify-dari-indonesia, diakses pada 2 Juli pukul

20:23

Page 28: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

28

memutar lagu-lagu yang tersedia di sini. Berbeda dengan MelOn ataupun layanan

musik sejenis, pengguna tidak perlu mengunduh software ataupun tools untuk

mendengarkan lagu. Semua lagu disimpan di cloud dan bisa langsung dimainkan

di browser sesaat setelah pengguna memasukkannya ke dalam playlist. Musik

yang tersedia adalah karya dari musisi Indonesia yang memang merupakan pasar

niche yang ditargetkan oleh Ohdio59

.

5.3.5 Media Sosial

Bentuk media baru ini semakin berpengaruh pada perilaku konsumen di

pasar, khususnya dalam kesadaran, memperoleh informasi, mengembangkan

pendapat, dan perilaku pembelian. Situs yang interaktif ini memungkinkan

penggemar berinteraksi dengan musisi favoritnya semakin mudah. Platform

seperti Facebook misalnya, hanya dengan mengklik “like” halaman Facebook

musisi/penyanyi/grup musik kesukaan tersebut di Facebook, mereka akan selalu

menerima update tentang musik terbaru, penampilan, informasi tur, foto, video,

dan hal lain mengenai artis untuk memberitahu fans mereka. Facebook dan

MySpace juga memberikan para fans berbagai cara untuk mengakses dan

membeli musik mereka. Facebook kini juga bekerja sama dengan iTunes yang

memungkinkan fans untuk mengklik link yang di-posting pada halaman artis,

yang kemudian mengarahkan mereka ke toko iTunes di mana mereka dapat

melihat dan membeli musik tersebut. Kini Facebook juga menjalin kemitraan

serupa dengan Spotify, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi playlist

Spotify yang sedang mereka dengarkan di Facebook mereka60

.

Demikian pula dengan layanan streaming video YouTube yang

memungkinkan fans dapat berbagi link video di Facebook, Twitter, Google +, dan

media sosial lainnya hanya dengan mengklik tombol share. Konvergensi multi-

media pada platform media sosial ini telah membuat distribusi pesan untuk

59 http://dailysocial.net/post/preview-layanan-streaming-musik-ohdio, diakses pada 2 Juli 2012 pukul 20:22 60 Margiotta, Michael. 2012. “Influence of Social Media on the Management of Music Star Image”. The Elon

Journal of Undergraduate Research in Communications Vol 3, No 1, pp 5-13

Page 29: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

29

melakukan promosi dan media pencitraan artis bisa lebih cepat dan mudah61

(Margiotta, 2012). Contoh penggunaan media sosial yang terintegrasi dengan

media sosial lain ataupun layanan lainnya di internet, seperti website dan iTunes

misalnya rapper Dappy yang mempromosikan lagu terbarunya lewat Twitter yang

terintegrasi dengan iTunes, yang langsung membuatnya menempati 20 besar lagu

yang paling banyak di-download di iTunes62

. Lain lagi dengan Blur, band Inggris

yang meluncurkan 2 lagu baru lewat Twitter yang terintegrasi dengan website

resmi mereka, yang juga terintegrasi dengan Youtube sehingga bisa di-streaming

oleh para fans mereka, kemudian tidak lama setelah peluncuran lagu, link

download lagu mereka sudah cepat tersedia di iTunes 63

.

Sementara di Indonesia sendiri, contohnya program “Share the Stage” dari

Google+ yang baru saja diluncurkan bulan Oktober 2012 lalu. Google+ “Share the

Stage” bekerja sama dengan 7 perusahaan musik rekaman dan 22 artis/musisi

Indonesia di mana mereka bisa berinteraksi dengan penggemar dan menawarkan

musik streaming yang bisa ditonton oleh semua penggemar mereka baik di

Indonesia maupun di luar negeri64

. Media sosial yang berbentuk platform

messaging, seperti Kakaotalk juga telah menjadi tren yang dimanfaatkan oleh

perusahaan musik rekaman. Perusahaan asal Korea ini akhirnya pada November

2012 lalu secara resmi bekerja sama dengan Trinity Optima Production. Bentuk

kerja sama tersebut yakni beberapa artis musik Trinity Optima Production yaitu

Afgan dan Vidi Aldiano memiliki akun resmi pada platform Kakaotalk. Dengan

memiliki akun resmi tersebut maka Afgan dan Vidi Aldiano bisa memberikan info

terbaru soal kegiatan mereka kepada semua orang selaku teman dalam Kakaotalk

tersebut65

.

61 Ibid 62 http://musically.com/2012/07/04/dappy-finds-itunes-success-tweeted-tarzan-2-release/, diakses pada 29

November pukul 20:05

63 http://www.fuse.tv/2012/06/blur-debut-two-songs-via-twitter, diakses pada 29 November pukul 20:05

64 http://rollingstone.co.id/read/2012/10/17/205623/2065476/1093/afgan-vidi-aldiano-nidji-pee-wee-gaskins-

ramaikan-proyek-google--share-the-stage diakses 28 oktober 2012 pukul 12:56 65 http://www.trenologi.com/201211206187/kakaotalk-gandeng-vidi-aldiano-sebagai-friend/, diakses pada 15

Desember pukul 23:04

Page 30: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

30

5.4 Manajemen Musik Rekaman

Seperti juga organisasi atau perusahaan lain, musik rekaman juga

menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya, dan memiliki orang-

orang yang bertanggung jawab atas suatu pekerjaan, dan juga memiliki sumber

daya-sumber daya perusahaan. Secara umum, manajemen sangat dibutuhkan oleh

sebuah perusahaan atau organisasi, karena tanpa manajemen, maka pencapaian

tujuan serta misi perusahaan akan sulit dicapai. Ada 3 alasan mengapa manajemen

dibutuhkan oleh perusahaan66

:

1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan

organisasi.

2. Untuk menjaga keseimbangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga

keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan

yang saling bertentangan dari pihak-pihak berkepentingan dalam

organisasi

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat

diukur dengan banyak cara yang berbeda : salah satu cara yang umum

yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan patokan efisiensi dan

efektivitas.

Manajemen media secara definisi yakni bagaimana pengelolaan media

dengan prinsip-prinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, baik

terhadap media sebagai industri yang bersifat komersial maupun sosial, media

sebagai institusi komersial maupun sebagai institusi sosial67

. Manajemen juga erat

kaitannya dengan alokasi sumber daya perusahaan, seperti yang diungkapkan oleh

Pringles, Jennings dan Longenecker, bahwa manajemen yakni proses memperoleh

dan menggabungkan manusia, keuangan, sumber daya informasi, dan aset fisik

66 Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta : Prenada

Media Group hal 128.

67 Siregar, Amir Effendi. 2010. “Kajian dan Posisi Manajemen Media Serta Peta Media di Indonesia”. Dalam

Siregar, Amir Effendi, dkk. Potret Manajemen Media di Indonesia. Yogyakarta : Total Media hal 5.

Page 31: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

31

untuk mencapai tujuan utama organisasi dari sebuah produk atau jasa yang

diinginkan oleh beberapa segmen masyarakat68

.

Pada perusahaan musik rekaman, jajaran manajemen baik Pimpinan

perusahaan dan manajer bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi

sumber daya perusahaan sedemikian rupa agar tujuan perusahaan tercapai. Dalam

melaksanakan tanggung jawab manajemen tersebut, terdapat 4 fungsi dasar

manajemen, yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

memberi pengaruh (influencing), dan pengendalian (controlling)69

.

5.4.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan melibatkan penetapan tujuan organisasi dan penyediaan

sumber daya yang dibutuhkan, guna dapat menyelesaikan tujuan, baik tujuan

jangka pendek maupun jangka panjang yang keduanya dibutuhkan oleh

perusahaan sebagai proses perencanaan. Perencanaan dimulai dari mendefinisikan

sasaran sasaran, menetapkan strategi, kemudian baru bisa mengembangkan

kinerja kerja untuk mengelola aktivitas. Dalam hal layanan, dalam perencanaan

juga harus dibuat untuk mengetahui minat dan kebutuhan audience, dalam hal ini

para penikmat musik yang juga menjadi target market perusahaan musik

rekaman. Sebagai perusahaan musik rekaman major dalam perencanaan perlu

dilihat tren musik yang akan dan sedang berkembang dengan melihat

kecenderungan minat masyarakat. Perusahaan musik rekaman juga menentukan

artis-artis mana saja yang akan diasuh oleh perusahaan dan menentukan akan

seperti apa musik mereka sehingga bisa diterima masyarakat.

Dalam sebuah perencanaan, terlebih dulu perusahaan harus memiliki misi

atau tujuan unik perusahaan. Pernyataan misi menurut Morissan70

berfungsi

68 Pringle, Peter K dan Michael F.Starr. 2006. Electronic Media Management 5th edition. USA : Elsevier hal

3.

69 Op.cit hal 9.

70 Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta : Prenada

Media Group hal 132.

Page 32: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

32

memberikan sinyal bagaimana sebuah perusahaan mengukur tingkat

keberhasilannya. Sedangkan tujuan organisasi atau biasa disebut visi, merupakan

pernyataan tentang keadaan yang diinginkan oleh perusahaan, atau situasi yang

tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan

datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi atau perusahaan71

.

5.4.1.1 Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah bagian dari perencanaan (planning) yang

berisi rencana permainan (game plan) perusahaan. Istilah perencanaan strategis

(strategic plans) diperkenalkan pada tahun 1950-an dan menjadi populer sejak

tahun 1960 hingga 1970-an72

. Perencanaan strategis memiliki sinonim yakni

manajemen strategis, namun penulis memilih untuk menggunakan istilah

perencanaan strategis agar istilah manajemen yang digunakan pada penelitian ini

tidak tumpah tindih. Istilah manajemen strategis mengacu pada formulasi,

implementasi, dan evaluasi strategi, namun perencanaan strategis hanya mengacu

pada formulasi strategi saja. Seperti halnya sebuah klub sepakbola yang memiliki

rencana permainan agar memiliki peluang untuk menang, hal yang sama juga

terjadi pada perusahaan yang membutuhkan rencana strategis yang baik agar

sukses berkompetisi73

.

Semakin bertumbuhnya suatu industri, maka semakin penting bagi

perusahaan untuk memiliki sebuah rencana strategis. Rencana strategis secara

dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, yaitu

mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.

Secara singkat, rencana strategis yakni proses pemilihan tujuan organisasi,

penentuan strategi, kebijaksanaan, dan program strategis yang diperlukan untuk

71 Ibid 72 David, Fred. R. 2006. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : Salemba Empat hal

6 73 Ibid

Page 33: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

33

mencapai tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metode yang diperlukan untuk

menjamin bahwa strategi telah diimplementasikan74

.

Rencana strategis atau manajemen strategis juga mencakup bagaimana

perusahaan memanfaatkan lingkungan yang selalu berubah-ubah dengan sebaik-

baiknya75

. Dalam hal ini, perusahaan musik rekaman menghadapi tantangan

teknologi informasi dan komunikasi yang tidak stabil, bagaimana perusahaan

musik rekaman memanfaatkan memanfaatkan lingkungan yang tidak stabil

tersebut merupakan bagian dari rencana strategis. Ada 3 alasan mengapa

perusahaan perlu memiliki sebuah rencana strategis yakni untuk membantu

perusahaan untuk dapat membedakan seberapa baik kinerja perusahaan, hal ini

menjelaskan mengapa beberapa perusahaan berhasil, sementara yang lain gagal,

padahal mereka menghadapi kondisi lingkungan yang serupa. Alasan kedua yakni

berhubungan dengan fakta bahwa manajer di semua jenis dan ukuran organisasi

terus menghadapi situasi yang berubah. Ketidakpastian situasi bisa teratasi dengan

menggunakan rencana strategis proses manajemen strategis untuk memeriksa

faktor-faktor yang relevan dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil.

Terakhir, karena organisasi bersifat kompleks dan beragam, serta setiap bagian

dalam perusahaan harus bekerja untuk mencapai tujuan organisasi76

.

Adapun langkah-langkah perencanaan strategis menurut Fred R.David

yaitu77

:

1. Mengembangkan Visi dan Misi

Banyak perusahaan sekarang mengembangkan pernyataan visi yang

menjawab pertanyaan “Ingin menjadi seperti apa kita”. Mengembangkan

pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama dalam perencanaan

strategis, bahkan mendahului pernyataan misi. Pernyataan misi adalah

74 Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta : Prenada

Media Group hal 136. 75 Glueck, William F & Lawrence R. Jauch. 1992. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta :

Erlangga hal 6. 76 Robbins, Stephen P & Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta : Erlangga hal 213. 77 David, Fred. R. 2006. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : Salemba Empat hal

17

Page 34: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

34

“pernyataan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan

perusahaan sejenis lainnya”. Pernyataan misi secara kasar yakni menggambarkan

arah atau masa depan suatu organisasi78

.

2. Mengidentifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Perusahaan.

Peluang dan ancaman sebagian besar berada di luar kendali organisasi –

karena itulah disebut eksternal. Dalam identifikasi lingkungan eksternal,

pengelola perusahaan memeriksa lingkungan khusus dan umum untuk melihat

tren serta perubahan yang terjadi di sekitar perusahaan. Setelah menganalisis

lingkungan, pengelola perusahaan baru kemudian dapat menemukan peluang apa

saja yang dapat dieksploitasi oleh perusahaan, serta ancaman apa saja yang harus

diatasi perusahaan. Faktor teknologi memiliki pengaruh besar terhadap ancaman

dan peluang perusahaan. Apakah teknologi memungkinkan produk dan layanan

yang akan dibuat lebih murah dan dengan standar yang lebih baik dari kualitas?

Apakah teknologi memungkinkan kesempatan (opportunity) lebih banyak untuk

melakukan produk dan layanan yang inovatif, pengurangan biaya komunikasi, dan

peningkatan kerja jarak jauh? Bagaimana kemudian distribusi produk atau jasa

dipengaruhi oleh teknologi baru? Semua ada faktor memiliki potensi untuk

mengubah perusahaan79

.

3. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal Perusahaan

Analisis Internal.

Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktivitas organisasi yang dapat

dikontrol yang dijalankan dengan sangat baik atau sangat buruk. Mengidentifikasi

dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam area fungsional

suatu bisnis adalah aktivitas manajemen yang sangat penting. Organisasi berusaha

untuk menjalankan strategi yang mendayagunakan kekuatan internal dan

78 Op.Cit hal 13 79 Carpenter, Mason A & WM. Gerard Sanders. 2009. A Dynamic Perspective :Concepts and Cases 2nd

edition. New Jersey : Prentice Hall hal 135.

Page 35: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

35

menghilangkan kelemahan internal80

. Lewat analisis internal, perusahaan bisa

mengetahui informasi penting mengenai sumber daya dan kapabilitas khusus yang

dimiliki perusahaan. Sumber daya perusahaan adalah aset yang meliputi

keuangan, fisik, manusia, dan sesuatu yang tidak berwujud yang digunakan untuk

mengembangkan, membuat, dan mengantarkan produk kepada para

pelanggannya. Kelemahan dan kekuatan perusahaan adalah fokus dari melakukan

analisis internal. Semua aktivitas organisasi yang dikerjakan dengan baik atau

sumber daya yang unik disebut kekuatan, sedangkan aktivitas organisasi yang

tidak dilakukan dengan baik atau sumber daya yang diperlukan tetapi belum

dimiliki adalah kelemahan. Gabungan antara analisis eksternal dan internal

gabungan disebut analisis SWOT, yaitu analisis atas kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman organisasi. Setelah melakukan analisis SWOT, pengelola

perusahaan baru bisa memformulasikan strategi yang tepat.

4. Menetapkan Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang dapat didefinisikan sebagai hasil spesifik yang

ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya. Untuk

mempersiapkan tujuan jangka panjang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan

perusahaan yakni : (1) Apakah tujuan tersebut dapat diterima, (2) Apakah tujuan

tersebut bersifat fleksibel, (3) Apakah tujuan perusahaan tersebut dapat terukur

seiring waktu, (4) Apakah tujuan tersebut sesuai, (5) Apakah tujuan tersebut dapat

dipahami, dan terakhir (6) Apakah tujuan tersebut dapat dicapai81

.

5. Merumuskan Alternatif Strategi dan Memilih Strategi

Setelah melihat lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan juga

menetapkan tujuan jangka panjang, maka langkah selanjutnya yakni merumuskan

strategi-strategi apa yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.

80 David, Fred. R. 2006. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : Salemba Empat hal

15. 81 Pearce, John A & Richard B. Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis Formulasi , Implementasi, dan

Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat hal 252

Page 36: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

36

Setelah dirumuskan menjadi beberapa strategi, pemimpin kemudian memilih

strategi yang paling tepat untuk kemudian diimplementasikan

6. Mengimplementasikan Strategi

Setelah diformulasikan, strategi-strategi tersebut kemudian

diimplementasikan. Tidak peduli seberapa efektif sebuah organisasi telah

merencanakan strateginya, kinerja bisa buruk jika strategi tidak

diimplementasikan dengan benar.

7. Mengevaluasi Strategi

Langkah terakhir dalam perencanaan strategis adalah mengevaluasi hasil

dari strategi-strategi yang telah diimplementasikan. Seberapa efektif strategi telah

membantu organisasi mencapai tujuannya? Penyesuaian apa saja yang

dibutuhkan? Setelah menilai hasil strategi sebelumnya ,kemudian menentukan

perubahan apa saja yang mesti diputuskan.

5.4.2 Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang

sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang

melingkupinya. Aspek dalam pengorganisasian adalah departementalisasi dan

pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokkan kegiatan-

kegiatan kerja agar kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat

dikerjakan bersama, hal ini tercermin dalam struktur formal organisasi.

Sedangkan pembagian kerja merupakan pemerincian tugas agar tiap indiviu

bertanggung jawab dan melaksanakan kegiatan tersebut82

.

Kung83

berpendapat bahwa struktur organisasi membantu menjelaskan

bagaimana sebuah struktur dalam suatu perusahaan media beradaptasi dalam

82 Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta : Prenada

Media Group hal 142. 83 Kung, Lucy. 2008. Strategic Management in The Media : Theory to Practices. London : Sage hal 13

Page 37: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

37

menanggapi lingkungan strategis yang berubah-ubah dan bagaimana implikasi

perkembangan tersebut bagi strategi dan kinerja perusahaan. Adapun tipikal

departementalisasi dalam perusahaan musik rekaman adalah sebagai berikut84

:

1. Artist and Repertoire (A&R)

Artis dan Repertoar (A&R) adalah pencari bakat dalam industri musik

rekaman, serta mengoordinasikan para bakat (talent) di bidang musik. A&R juga

bertugas mencari bakat yang sesuai dengan lagu-lagu yang potensial. Salah satu

pekerjaan utama dari seorang A&R yakni mendengarkan kaset dan CD demo

yang dikirimkan oleh musisi, grup musik atau penyanyi yang belum tergabung

dalam label. Untuk menemukan bakat-bakat yang belum terasah tersebut,

perusahaan-perusahaan rekaman besar (major) mengirimkan A&R mereka ke

berbagai klub musik.

2. Sales and distribution

Departemen ini mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan

penjualan produk dan memastikan bahwa kaset atau CD sampai ke tempat-tempat

distribusi dimana konsumen bisa menemukan dan membelinya dengan mudah.

Penjualan album sesungguhnya dapat dilakukan setelah 1 bulan album dirilis ke

pasaran.

3. Business

Secara umum, departemen bisnis dalam bisnis rekaman sama seperti bisnis

lainnya, yakni di dalamnya termasuk juga pengacara, akuntan, peneliti pasar,

analis keuangan, dan staf kesekretariatan dan administrasi.

4. Advertising and Merchandising

Departemen Advertising dan Merchandising bertanggung jawab

membantu penjualan dengan melakukan perencanaan iklan, kampanye, dan

84 Dominick, Joseph R. 2005. The Dynamics of Mass Communication : Media in The Digital Age, 8th ed.

New York : McGrawHill hal 214-216

Page 38: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

38

menampilkan point-of-purchase, termasuk di outlet-outlet penjualan. Kampanye

iklan juga sejalan dengan departemen promosi untuk kegiatan promosi album

musik, termasuk juga iklan di media elektronik dan media cetak. Di dalam bisnis

rekaman, departemen promosi juga bertugas meyakinkan stasiun radio untuk

memutar lagu kelompok musik atau penyanyi yang bernaung di perusahaan

mereka. Hal ini tidak mudah karena stasiun radio sekarang banyak yang

membatasi pemutaran lagu. Radio di Amerika contohnya, dengan jumlah single

lagu sekitar 5000 dan 2500 album yang beredar, hanya tersedia sekitar 4 atau 5

slot di setiap stasiun radio setiap minggunya.

5. Publicity

Departemen publisitas bertugas mendapatkan liputan pers bagi pendatang

baru atau rilisan baru dan memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan ulasan

dari media terkemuka, khususnya media musik seperti Rolling Stone atau

Billboard. Departemen ini juga bertanggung jawab memasok konsumen dengan

berita, foto, serta informasi lainnya dari musisi, grup musik atau penyanyi yang

bernaung pada label-nya.

6. Artist Development

Departemen pengembangan artis bertanggung jawab atas kegiatan yang

dirancang untuk mengembangkan karir sebuah kelompok musik atau penyanyi.

Departemen ini juga yang mengatur jadwal tur, memastikan bahwa sebuah konser

terproduksi dengan baik serta mengelola penampilan kelompok musik atau

penyanyi di televisi.

Pada pengorganisasian sebagai akibat perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi dapat ditemukan 2 hal yakni restrukturisasi dan outsourcing.

Dalam pengorganisasian, tidak jarang ditemukan adanya restrukturisasi atau

penyusunan kembali struktur organisasi yang telah ada sebelumnya menjadi

struktur organisasi baru. Hal tersebut dapat terjadi salah satunya karena tantangan

teknologi seringkali membuat perusahaan melakukan suatu penyesuaian.

Page 39: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

39

Perusahaan biasanya merancang struktur organisasinya untuk menekankan dan

mendukung aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis85

.

Sementara itu dalam hal outsourcing, kini bukan lagi hal asing untuk

didengar. Perusahaan modern kini banyak perusahaan besar yang menyerahkan

pekerjaan yang saat ini dilakukan secara internal kepada pihak outsourcing86

.

Outsourcing sebenarnya memiliki beberapa keunggulan potensial, yakni misalnya

dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, dibandingkan jika

aktivitas atau pekerjaan yang diserahkan ke outsourcing dilakukan secara internal,

dalam hal ini dengan melalukan outsourcing berarti dapat mengurangi jumlah

modal yang harus diinvestasikan oleh suatu perusahaan dalam kapasitas produksi

atau jasa87

.

Lebih lanjut pengaruh perkembangan teknologi terhadap sumber daya

manusia bisa mencapai tahap tingkat struktur organisasi perusahaan. Organisasi

menyesuaikan struktur mereka terhadap teknologi dengan mempertimbangkan

seberapa rutin teknologi tersebut digunakan, maka semakin mekanistik atau

semakin kaku struktur organisasi tersebut. Sementara itu organisasi dengan

teknologi yang kurang rutin digunakan cenderung lebih bersifat organik atau lebih

fleksibel dan dinamis88

. Intinya, tidak ada satu pun perusahaan yang memiliki

sumber daya yang tak terbatas, tidak terkecuali perusahaan media, oleh karena itu

penyusun strategi dalam hal ini para pengelola media harus bisa memutuskan

alternatif strategi mana yang akan memberikan keuntungan terbanyak89

.

85 Pearce, John A & Richard B. Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis Formulasi , Implementasi, dan

Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat hal 439-440 86 Op.Cit hal 446 87 Op.cit hal 446 88 Robbins, Stephen P & Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta : Erlangga hal 248. 89 David, Fred. R. 2006. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : Salemba Empat hal

7

Page 40: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

40

5.4.3 Memberikan Pengaruh (Influencing)

Tahapan fungsi manajemen yang ketiga yakni mempengaruhi atau

memberikan arahan (directing), yaitu menstimulasi karyawan agar melaksanakan

tanggung jawab mereka dengan antusias dan efektif. Fungsi ini juga melibatkan

motivasi karyawan (motivating), berkomunikasi dengan karyawan

(communicating), pelatihan (training), dan pengaruh personal (personal

influence)90

. Dalam hal perusahaan media, pengelola perusahaan juga mengurusi

hal yang berkaitan dengan berbagai kerja sama, berarti di sini pengelola

melakukan komunikasi dengan bernegosiasi, misalnya dalam program akusisi,

biaya untuk hak cipta, biaya lisensi, layanan berita, dan produksi lokal, dan lain-

lain91

.

5.4.4 Pengawasan (Controlling)

Fungsi pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-

tujuan perusahaan sudah tercapai atau belum. Kegiatan pengawasan secara

periodik terhadap masing-masing individu dan departemen memungkinkan

pengelola perusahaan untuk membandingkan kinerja sebenarnya dengan yang

telah direncanakan92

. Dalam perusahaan musik rekaman, fungsi pengawasan bisa

diterapkan oleh pimpinan perusahaan saat pelaksaaan strategi, apakah strategi

mempromosikan sebuah album baru sebuah band misalnya, berjalan dengan baik

atau tidak, apakah promosinya tepat sasaran atau tidak, dan lain sebagainya.

90 Pringle, Peter K dan Michael F.Starr. 2006. Electronic Media Management 5th edition. USA : Elsevier hal

17.

91 Albarran, Alan B. 2002. Management of Electronic Media 2nd edition. Amerika : Wadsworth Thomson

Learning hal 21. 92 Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta : Prenada

Media Group hal 159.

Page 41: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

41

5.5 Sumber Daya Perusahaan Musik Rekaman

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya pada sub bab manajemen di

atas, bahwa sumber daya perusahaan terdiri dari pesan, dana, aset fisik, dan

manusia. Aset fisik di sini secara jelas adalah teknologi, seperti yang Grossberg

dkk93

katakan, bahwa teknologi adalah sarana fisik dalam memproduksi,

mereproduksi, dan mendistribusikan barang, jasa, bahan, dan produk budaya.

Dalam kasus komunikasi, teknologi mencakup media fisik dan teknik, praktek-

praktek teknis dan mesin, dimana kita berkomunikasi.. Sehingga bisa disimpulkan

bahwa sumber daya organisasi yakni sumber daya manusia, keuangan, sumber

daya informasi, dan teknologi yang menyertainya. Karena tidak ada organisasi

yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, penyusun strategi dalam hal ini

pengelola media harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan

memberikan keuntungan terbanyak94

.

1. Sumber daya informasi atau pesan.

Pesan dari sebuah musik rekaman adalah lagu. Lagu-lagu tersebut

memiliki berbagai format yang berubah secara dinamis dari waktu ke waktu.

Format pesan dalam hal ini berubah akibat perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi. Dari mulai phonograph, gramaphone, format cakram, kemudian

muncul format vinyl, lalu kaset hadir di tahun 1950-an, baru kemudian diikuti

oleh CD di tahun 198095

. Kemudian, di tahun 1999 ,situs P2P file sharing pertama

yakni Napster muncul seiring munculnya format yang akhirnya mengubah

industri musik rekaman sampai saat ini, yakni format MP396

. Selain MP3, format

digital lainnya yakni WAV, AAC, WMA, Real Audio, dan terakhir adalah format

93 Grossberg, Lawrence, Ellen Wartella, D.Charles Whitney, J.Macgregor Wise. 2006. Media Making : Mass

Media in Popular Culture. America : Sage Publication hal 13.

94 David, Fred. R. 2006. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : Salemba Empat hal

7 95 Rodman, George. 2009. Mass Media In a Changing World : History, Industry, Controversy, 2nd edition.

New York : McGrawHill hal 223 96 Opcid hal 224

Page 42: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

42

MIDI97

. Tidak hanya format pesan, produksi pesan pun berubah. Kalau dulu untuk

memproduksi sebuah lagu membutuhkan peralatan rekaman analog yang cukup

rumit, kini dengan rekaman digital, proses rekaman lebih mudah baik untuk

perusahaan musik rekaman maupun musisi sebagai komposer lagu atau pesan

tersebut.

2. Dana

Sumber daya perusahaan lainnya adalah uang atau dana, yakni modal yang

dibutuhkan untuk memperoleh peralatan, fasilitas, orang, dan kemampuan untuk

mengejar peluang yang ditargetkan perusahaan98

. Munculnya perkembangan

teknologi komunikasi dan informasi menyebabkan perusahaan menghasilkan

pendapatan tambahan sekaligus bisa mengurangi biaya (reduce cost), serta bisa

mengubah aturan persaingan di pasar media. Kemunculan internet dan digitalisasi

jelas menggambarkan keragaman strategi perusahaan media yang berbeda dan

menunjukkan besarnya perubahan yang dibawa teknologi komunikasi. Namun

demikian, manajemen media dan literatur ekonomi belum cukup mengeksplorasi

subjek inovasi atau adopsi teknologi dalam konteks perilaku perusahaan dan apa

yang menyebabkan perilaku tersebut. Teknologi media baru dalam konteks ini

mengacu pada produk, layanan, sistem, atau proses yang dapat digunakan untuk

mengubah atau meningkatkan konsumsi produk media massa dan dianggap baru

oleh perusahaan yang baru mengadopsi99

.

3. Aset Fisik atau Teknologi

Dalam hal media sebagai institusi, teknologi bukanlah merupakan bagian

yang independen dari masyarakat. Teknologi dibuat, dibentuk, dan dikendalikan

oleh lembaga-lembaga yang terlibat dalam produksi (production) dan penggunaan

(use). Institusi adalah setiap entitas dalam skala besar, mewujudkan berbagai

97 Naratama, Aulia dan Ryan Akira. Revolusi Perilaku Konsumen Dalam Era Industri Musik Digital di

Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Jakarta: 2008. 98 Pearce, John A & Richard B. Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis Formulasi , Implementasi, dan

Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat hal 543. 99 Chan-Olmsted, Sylvia M. 2006. “Issues in Media Management and Technology”. Dalam Albarran, Alan B,

Sylvia. M. Chan-Olmsted & Michael O Wirth. Handbook of Media Management and Economics. New Jersey

: Lawrence Erlbaum Associates hal 252.

Page 43: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

43

hubungan sosial dan fungsi sosial, yang diciptakan oleh manusia untuk melakukan

fungsi-fungsi penting bagi masyarakat. Institusi kemudian adalah organisasi

sosial tertentu di mana keputusan-keputusan suatu organisasi tertentu

diputuskan100

. Logikanya adalah, semakin baru teknologi tersebut, maka semakin

besar ketidakpastian dan perusahaan pun akan lebih ragu-ragu adalah untuk

berinvestasi dalam teknologi101

.

Pemanfaatan sumber daya teknologi sangat penting bagi perusahaan demi

menjaga keunggulan kompetitif. Di jaman sekarang ini adalah masa lean

production, yaitu teknologi yang baru serta sistem yang tidak ketat

memungkinkan pekerjaan dilakukan oleh para karyawan yang lebih sedikit serta

persediaan dalam jumlah yang lebih kecil102

. Hal tersebut yang juga memicu

perampingan perusahaan dalam hal sumber daya manusia. Mengadopsi teknologi

media baru juga bisa membawa pendapatan baru dengan menarik konsumen dan

segmen baru atau meningkatkan loyalitas konsumen media yang telah ada, namun

itu semua membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Faktor biaya teknologi tentu

mempengaruhi keinginan perusahaan media untuk mengadopsi sebuah teknologi

baru. Bahkan, karena ketidakpastian baliknya modal untuk penggunaan teknologi

baru ini, perusahaan-perusahaan dengan sumber daya yang cukup, mungkin

memilih untuk tidak mengadopsi inovasi tertentu jika teknologi tersebut dirasa

terlalu mahal103

.

4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya perusahaan yang tidak kalah penting yakni sumber daya

manusia. Melakukan investasi pada teknologi untuk tetap kompetitif dan

menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi penting dilakukan perusahaan.

100 Grossberg, Lawrence, Ellen Wartella, D.Charles Whitney, J.Macgregor Wise. 2006. Media Making : Mass

Media in Popular Culture. America : Sage Publication hal 13. 101 Chan-Olmsted, Sylvia M. 2006. “Issues in Media Management and Technology”. Dalam Albarran, Alan

B, Sylvia. M. Chan-Olmsted & Michael O Wirth. Handbook of Media Management and Economics. New

Jersey : Lawrence Erlbaum Associates hal 264. 102Schermerhorn Jr, John. R. 1998. Manajemen : Buku 1. Yogyakarta : Penerbit Andi hal 77

103 Chan-Olmsted, Sylvia M. 2006. “Issues in Media Management and Technology”. Dalam Albarran, Alan

B, Sylvia. M. Chan-Olmsted & Michael O Wirth. Handbook of Media Management and Economics. New

Jersey : Lawrence Erlbaum Associates hal 266.

Page 44: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

44

Namun, teknologi tersebut tidak dapat beroperasi secara efisien bila para operator,

dalam hal ini sebagai salah satu sumber daya manusia, tidak kapabel dan terampil.

Investasi pada teknologi hanya memberikan keunggulan kompetitif yang terbatas

karena “Machines don’t make things, people do”104

atau “Mesin tidak membuat

sesuatu, tapi manusia yang membuatnya.” Sumber daya manusia menentukan

bertahan atau tidaknya suatu perusahaan di era yang ditandai dengan kompetisi

yang ketat. Sumber daya manusia harus kreatif dan inovatif dalam merespon

lingkungan yang berubah. Pemberdayaan adalah salah satu strategi untuk

memperbaiki sumber daya manusia dengan pemberian tanggung jawab dan

kewenangan terhadap mereka yang nantinya diharapkan dapat memungkinkan

mereka mencapai kinerja yang lebih tinggi di era yang selalu berubah105

.

104 Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Edisi 2. Cetakan ke 18. BPFE, Yogyakarta hal 96 105 Rokhman Jr, Wahibur. 2003. Paradigma Baru Manajemen SDM. Yogyakarta : Amara Books hal 21.

Page 45: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

45

Gambar 1

Bagan Alur Berpikir

Perusahaan Musik

Rekaman

Teknologi Informasi

dan Komunikasi

RBT

Full Track

Download

Media

Sosial

P2P File

Sharing Streaming

Musik

Manajemen

Sumber Daya

Perusahaan

Planning

Perencanaan Strategis :

1. Visi, Misi, Strategi

2. Analisis Lingkungan

Eksternal

3. Analisis Lingkungan

Internal

4. Formulasi Strategi

5. Implementasi

6. Evaluasi

Pesan

Sumber Daya

Manusia

Dana

Organizing

Aset Fisik

/Teknologi

Controlling

Leading

Page 46: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

46

Pada bagan yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa alur berpikir

penulis dalam penelitian ini dimulai dari adanya suatu teknologi informasi dan

komunikasi yang memiliki pengaruh besar terhadap industri musik rekaman.

Adapun bentuk-bentuk dari teknologi informasi dan komunikasi dalam industri

musik rekaman tersebut ada 5, yaitu munculnya situs-situs peer-to-peer (P2P) file

sharing, ring back tone (RBT), layanan full track download, layanan streaming

musik, dan situs media sosial sebagai sarana mempromosikan musik.

Teknologi informasi dan komunikasi ini berpengaruh besar terhadap

keberlangsungan perusahaan musik rekaman sebagai sebuah institusi media.

Seperti juga normalnya suatu perusahaan maka dalam sebuah perusahaan musik

rekaman terdapat manajemen yang berfungsi mengelola perusahaan sehingga

dapat mencapai tujuannya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini

pun otomatis berpengaruh juga terhadap fungsi-fungsi manajemen yang terdiri

dari 4 fungsi, yaitu perencanaan (planning), yang di dalamnya terdapat

perencanaan strategis, yang terdiri dari tujuan (visi), misi, dan strategi, analisis

lingkungan eksternal dan internal, formulasi strategi, implementasi, dan yang

terakhir evaluasi. Kemudian, perkembangan teknologi juga mempengaruhi fungsi

manajemen lainnya yakni pengorganisasian (organizing), memberikan pengaruh

(influencing), dan pengawasan (controlling).

Tidak hanya itu, seperti juga perusahaan lain yang memiliki sumber daya,

begitu pula halnya dengan perusahaan musik rekaman. Sumber daya-sumber daya

dalam perusahaan musik rekaman ada 4 yaitu sumber daya pesan, dalam kasus ini

yaitu musik atau lagu, sumber daya manusia, dana atau modal, dan juga sumber

daya aset fisik atau teknologi yang dimiliki perusahaan musik rekaman. Di sini

penulis ingin mengetahui apa saja dampak perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi kepada sumber daya-sumber daya perusahaan musik rekaman

tersebut.

Page 47: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

47

6 Metodologi Penelitian

6.1 Pendekatan

Sebuah penelitian membutuhkan alat bantu untuk dapat mendapatkan dan

menganalisis data. Dalam penelitian ini yakni bagaimana manajemen musik

rekaman dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

industri musik rekaman Indonesia, maka akan lebih tepat jika menggunakan

metode kualitatif agar bisa mengungkapkan fenomena secara lebih mendalam.

Dalam melihat kasus yang terjadi, penulis akan menggunakan pendekatan

studi kasus. Studi kasus biasanya digunakan sebagai pisau penelitian dalam kasus

yang terbilang unik. Studi kasus dirasa paling tepat karena dapat membedah

fenomena kontemporer, kemudian menjawab dengan why dan how, dan penulis

tidak dapat atau tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi objek yang

diteliti106

.

Kasus unik yang menjadi alasan mengapa penulis ingin meneliti PT.

Trinity Optima Production adalah karena penulis melihat bahwa PT. Trinity

Optima Production terbilang lebih inovatif dalam hal menerapkan saluran media

baru internet, khususnya penggunaan media sosial dibandingkan dengan

perusahaan musik rekaman lain. Seperti misalnya, Trinity Optima Production

merupakan perusahaan musik rekaman pertama di Indonesia yang menggunakan

aplikasi mobile chatting Kakaotalk dan Line sebelum perusahaan musik rekaman

lain. Selain itu Trinity Optima Production merupakan salah satu perusahaan musik

rekaman yang paling berhasil dalam hal penjualan ring back tone (RBT), artinya

perusahaan Trinity Optima Production tidak tanggung-tanggung dalam

memanfaatkan perkembangan teknologi yang sedang terjadi di lingkungan

industri mereka. Bahkan untuk lebih sukses dalam penggunaan teknologi tersebut,

Trinity Optima Produciton mendirikan Trinity Creative Technology atau biasa

disebut Dignity, sebuah divisi baru yang mengurusi mengenai musik digital di

tahun 2011 lalu.

106 Wimmer, Robert D dan Joseph.R.Dominick.2006.Mass Media Research, An Introduction. Amerika :

Thomson Wadsworth hal 137.

Page 48: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

48

Dignity yang awalnya didirikan untuk mengakomodir RBT, namun hanya

selang 3 bulan justu muncul peraturan pemerintah untuk menghentikan layanan

RBT. Kondisi yang cukup ironis tersebut juga turut menarik perhatian penulis

karena sangat menarik untuk diketahui bagaimana kemudian Trinity Optima

Production mengatasi hal tersebut. Hilangnya sumber pendapatan utama yakni

RBT membuat perusahaan harus melakukan langkah-langkah strategis untuk

mendapatkan sumber pendapatan baru. Penulis tertarik ingin mengetahui lebih

lanjut mengenai langkah-langkah manajemen apa sajakah yang dilakukan oleh

perusahaan musik rekaman Trinity Optima Production dalam menghadapi

teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang cepat dan dinamis

terutama dalam industri musik rekaman Indonesia.

Dalam kasus manajemen media musik rekaman dalam menghadapi

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi industri musik Indonesia,

syarat sebuah pendekatan studi kasus telah terpenuhi karena kajian mengenai

musik rekaman, khususnya di Indonesia masih terbilang belum banyak dan butuh

kajian yang lebih mendalam. Kemudian, kasus ini juga termasuk kontemporer

karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam industri musik

Indonesia sangat dinamis dan berkembang begitu cepat, dalam hal ini penulis

ingin mengetahui manajemen seperti apa yang dilakukan oleh perusahaan musik

rekaman, yakni PT. Trinity Optima Production, sebagai objek penelitian. Lalu,

syarat terakhir yaitu peneliti tidak memiliki kemampuan untuk mengubah tatanan

dalam proses manajemen perusahaan musik rekaman sehingga penulis hanya

mengamati fenomena dan fakta yang ada di lapangan.

Kasus manajemen musik rekaman dalam menghadapi perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi industri musik memang tidak termasuk baru.

Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang

secara dinamis sehingga butuh diteliti lebih lanjut. Apalagi sejak munculnya

format MP3, pembajakan kian mudah dilakukan. Belum lagi maraknya Ring Back

Tone (RBT) serta munculnya toko musik digital oleh perusahaan jasa

telekomunikasi seluler yang juga turut mempengaruhi keberlangsungan sebuah

Page 49: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

49

perusahaan musik rekaman Indonesia. Dari paparan yang telah dijelaskan, maka

dapat disimpulkan bahwa penelitian ini layak untuk diteliti dan mampu dibedah

dengan menggunakan analisis studi kasus.

6.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan oleh penulis di 2 lokasi perusahaan musik

rekaman PT. Trinity Optima Production yang terletak di Jalan Hayam Wuruk no.

58, Jakarta Pusat dan Menara Dea Tower 1 Lantai 11 Unit 1103, Jalan Mega

Kuningan, Jakarta Pusat. Penelusuran dokumen seperti situs internet, buku, jurnal,

dan tesis terkait sudah dilakukan penulis sejak Maret 2012, sedangkan observasi

dan wawancara telah dilakukan oleh penulis pada kurun waktu Juli-Oktober 2012.

6.3 Narasumber

Dalam penelitian kualitatif, penulis adalah instrumen penting dalam penelitian

yang akan langsung berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek

penelitian. Pihak-pihak ini yang dipilih oleh penulis merupakan aspek penting dari

perusahaan musik rekaman PT. Trinity Optima Production karena merupakan para

penyusun strategi perusahaan, seperti yang dikemukakan Fred R.David107

, bahwa

penyusun strategi adalah individu yang paling bertanggung jawab atas kesuksesan

atau kegagalan organisasi.

Narasumber dalam penelitian ini ini adalah orang-orang yang berperan

sebagai pengambil kebijakan perusahaan dan yang mempunyai peran di dalam

proses manajemen strategis perusahaan musik rekaman PT. Trinity Optima

Production yakni Pimpinan Perusahaan (Managing Director) PT. Trinity Optima

Production, yakni Yonathan Nugroho, Business Development & Publishing

107 David, Fred. R. 2006. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : Salemba Empat hal

12

Page 50: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

50

Manager PT. Trinity Optima Production, Diky Arifin, dan pihak Human Resource

Development dan Pemasaran PT. Trinity Optima Production, Iwan Hadibroto.

6.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, penulis memperoleh data primer dengan

melakukan observasi nonpartisipan. Dalam hal ini, penulis melakukan

pengamatan pada jajaran manajemen PT. Trinity Optima Production untuk

mengetahui bagaimana proses manajemen mereka. Observasi di sini dalam arti

luas yakni ikut terlibat dalam kegiatan internal perusahaan musik rekaman PT.

Trinity Optima Production.

Selain itu, penulis juga melakukan wawancara mendalam (indepth

interview) terhadap jajaran manajemen, yakni Managing Director, Business

Development and Publishing Manager serta HRD dan Marketing PT. Trinity

Optima Production. Dalam melakukan penelitian, penulis tidak hanya

mengandalkan data primer saja, tapi juga data sekunder, yang didapatkan dari

perusahaan PT. Trinity Optima Production yakni situs resmi perusahaan, semua

media sosial yang digunakan oleh perusahaan di internet, dokumentasi perusahaan

yang terkait dengan penelitian, dan lain sebagainya yang dapat memperdalam

serta memperkuat masalah dalam penelitian.

6.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yaitu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca atau diinterpretasikan. Metode analisis data yang akan

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif, yang

sesuai dengan metode penelitian. Analisis data dilakukan secara nonstatistik, yang

sesuai dengan data-data kualitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Proses analisis data akan dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia,

baik itu yang didapat dari data primer yaitu hasil dari observasi atau pengamatan

Page 51: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

51

penulis, serta wawancara mendalam dengan pihak manajemen PT. Trinity Optima

Production yang sebelumnya telah ditranskrip dari bentuk audio menjadi bentuk

tulisan terlebih dahulu.

Analisis data primer dilengkapi dengan data sekunder dan data-data

pendukung lainnya, kemudian dilakukan penelaahan dokumen, buku–buku yang

relevan, jurnal ilmiah, majalah, koran, situs internet, laporan penelitian

sebelumnya, dan lain sebagainya. Setelah itu, seluruh review serta teori yang

dapat menjelaskan kasus penelitian diuraikan dalam entri telaah literatur sampai

akhirnya tercapai suatu kesimpulan penelitian.

6.6 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai manajemen musik rekaman dalam

menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi industri rekaman.

Fokus penelitian hanya sebatas lingkup manajemen perusahaan musik rekaman,

dalam hal ini sebagai produsen musik dalam menghadapi lingkungan eksternal

perusahaan yang paling dominan, yakni perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi. Penelitian ini tidak membahas mengenai lingkungan eksternal

perusahaan lainnya yang sebenarnya juga tidak kalah penting, yakni lingkungan

sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Peneliti hanya membahas perkembangan

teknologi karena teknologi merupakan lingkungan eksternal yang paling dominan

dan berpengaruh paling besar terhadap industri musik Indonesia, khususnya bagi

produsen, yakni perusahaan musik rekaman. Dengan mempersempit fokus

penelitian, diharapkan nantinya penelitian ini dapat membahas lebih dalam dan

lebih fokus mengenai topik penelitian.

Penelitian ini juga terbatas pada proses manajemen yang dilakukan oleh

perusahaan musik rekaman PT. Trinity Optima Production dalam menghadapi

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi industri musik Indonesia.

Penelitian tidak membahas mengenai perusahaan musik rekaman lain karena

beberapa alasan. PT. Trinity Optima Production dirasa paling tepat diambil

Page 52: PENDAHULUAN Latar Belakang - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/63466/potongan/S2-2013... · rekaman hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sama

52

menjadi objek penelitian karena merupakan PT. Trinity Optima Production

merupakan salah satu perusahaan musik rekaman besar (major label) di Indonesia

dan cukup aktif mengeluarkan rilisan lagu baru serta musisi, penyanyi atau grup

musik baru, dalam hal ini, PT. Trinity Optima Production bisa dikatakan termasuk

perusahaan musik rekaman yang produktif.