INSET Kegiatan Rekaman Berujung Penularan

1
SELASA KLIWON 8 JUNI 2021 @tribunjogja @tribunjogjafanspage tribunjogja tribunjogjatv tribunjogja.com 4 JOGJA REGION Bandiman: Saya Memaafkan Nani z Polres Bantul Gelar Rekonstruksi Kasus Satai Bersianida BANTUL, TRIBUN - Ter- sangka kasus satai bersia- nida, Nani Apriliani, menja- lani rekonstruksi atau reka ulang adegan kasus tersebut di Mapolres Bantul, Senin (7/6). Nani terlihat terisak menangis saat melakukan adegan per adegan dalam kasus yang menewaskan seorang anak berumur 8 tahun, Naba Faiz Prasetya tersebut. Kasat Reskrim Polres Ban- tul, AKP Ngadi memaklumi apa yang dirasakan oleh ter- sangka. Maka dari itu, saat rekonstruksi, tersangka se- lalu didampingi oleh polwan. “Ya, mungkin dia tidak biasa di situasi seperti ini, kami memaklumi tidak biasa di tempat seperti ini, sehingga terlihat tidak nyaman,” ujar- nya seusai rekonstruksi. Namun demikian, rekon- struksi tetap berjalan de- ngan lancar. Ayah korban, Bandiman, turut hadir da- lam rekonstruksi tersebut. Ngadi mengatakan ada se- kitar 35 adegan yang ditun- jukkan dalam rekonstruksi tersebut, dari rencana awal hanya 27 adegan. Ada tam- bahan adegan berupa aksi tersangka membeli racun secara online, mencampur- kan racun (kalium sianida) ke bumbu satai, lalu mem- buang sisa racun dan baju gamis yang dikenakan saat kejadian. Sebanyak 22 adegan di- peragakan langsung oleh tersangka asal Majalengka, Jawa Barat itu. Sisanya di- perankan oleh Bandiman serta personel kepolisian. Saksi lainnya, yakni T yang merupakan target dari Nani, tidak bisa hadir dalam re- konstruksi tersebut. “Kami sudah mengundang saksi T dan istrinya, namun tidak datang. Mungkin sedang ada keperluan sehingga pa- kai (pemeran) pengganti,” kata dia. Dalam kasus ini, Satres- krim Polres Bantul masih menetapkan Nani menjadi tersangka tunggal. Ia dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Sementara so- sok R yang disebut-sebut menyarankan Nani untuk memberikan racun pada makanan dan mengirimkan ke target akan ditetapkan menjadi DPO (Daftar Pen- carian Orang) setelah gelar perkara. Dalam rekonstruksi itu, Bandiman terlihat tetap te- nang dan aktif, meski ber- hadapan langsung dengan tersangka. Beberapa adegan juga dilakukan oleh kedu- anya. “Saya sendiri sudah memaafkan Nani yang me- nyebabkan anak saya me- ninggal karena salah sasar- an,” ujarnya. Ia menyebut keluarganya telah mendapatkan permin- taan maaf dari Nani melalui surat dan telah dibalasnya. Bandiman menulis bahwa pihaknya memaafkan Nani yang telah teledor hingga salah sasaran dan mengaki- batkan anaknya meninggal dunia. Namun demikian, Bandiman juga menulis bah- wa keluarga tetap menuntut proses hukum tetap berjalan dan pemberian maaf itu ti- dak akan mengurangi/meri- ngankan tuntutan tersebut. “Kami sekeluarga menun- tut proses hukum dapat te- rus berjalan, dan mendapat- kan hukuman yang setim- pal,” tandasnya. (nto) BANTUL, TRIBUN - Klaster baru penularan Covid-19 kembali muncul di Bantul, dengan 18 orang positif. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupa- ten Bantul menyatakan klaster baru itu muncul dari kegiatan paduan suara gereja di Kapanewon Jetis. Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja mengungkapkan penularan berawal saat grup pa- duan suara gereja tersebut melakukan rekaman pada tiga hari yang lalu. Saat rekaman itulah ha- dir jemaah yang ternyata positif Covid-19. “Kami lakukan tracing, hasilnya banyak yang positif,” jelasnya, Senin (7/6). Karena sudah ada transmisi lokal, Dinkes Ban- tul menyebut kasus ini sebagai klaster baru. Ia menyebut pihaknya hingga kini masih melakukan tracing kontak erat dari 18 orang tersebut. Pro- sesnya disebut terbilang lancar, karena para kon- tak erat dalam aktivitas rekaman paduan suara saat itu langsung melakukan rapid test antigen secara mandiri. “Alhamdulillah, mereka baik, artinya ada yang inisiatif melaporkan, ada yang swab antigen sen- diri, ada yang lapor dan kita swab. Kita apresiasi kesadarannya bagus. Tracing ya jelas masih (ber- jalan), karena dampak dari yang positif bisa ke keluarga dan ketemu siapa. Karena itu, tetap kita telusuri sampai habis,” urainya. Terkait kondisi dari jemaah di klaster tersebut, Agus menjelaskan bahwa sebagian besar bergeja- la ringan hingga tidak bergejala. Ia pun menyata- kan, jika kondisi yang dirasakan sehat dan rumah yang ditinggali juga mendukung, mereka diper- bolehkan untuk isolasi mandiri. Sebaliknya, jika kondisi rumah tidak memungkinkan, pasien bisa ditempatkan di selter desa, sedangkan yang ber- gejala ringan bisa menempati selter di kabupaten. “Apalagi, selter kabupaten masih terdapat 20 tempat tidur, sementara di Rumah Sakit Lapang- an Khusus Covid-19 (RSLKC) terdapat 10 bed,” sebutnya. Pabrik tas Sementara itu, Dinkes Gunungkidul melapor- kan terjadi penambahan kasus Covid-19 dari klaster pabrik tas di Pedukuhan Nogosari I, Kalu- rahan Bandung, Playen. Kepala Dinkes Gunung- kidul Dewi Irawaty, menyebut hingga Senin (7/6), klaster tersebut berkembang jadi 26 kasus, sete- lah pertama kali terdeteksi pada Sabtu (5/6) lalu dengan 20 kasus. “Hari ini (kemarin) juga dilaporkan satu orang meninggal dunia dari klaster tersebut,” ungkap- nya. Pihaknya juga mencatat 49 kasus baru, terse- bar di Playen, Rongkop, Semanu, Patuk, Ngawen, Ponjong, Tanjungsari, dan Karangmojo. “Sembuh bertambah 6 orang, berasal dari Patuk, Rongkop, Karangmojo, dan Ponjong,” jelasnya. Terkait lonjakan kasus ini, Dewi menyatakan penyebarannya merata di sejumlah kapanewon. Adapun sampai saat ini baru ada satu klaster penyebaran kasus yang sudah terpantau. Hing- ga hari ini, Gunungkidul mencatatkan sebanyak 3.252 kasus konfirmasi positif secara kumulatif. Sebanyak 2.844 kasus sembuh dan 253 pasien dalam perawatan. Pasien meninggal dunia seba- nyak 155 kasus. Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul Senin kemarin juga uji usap antigen massal di kawasan Pantai Wediombo, Girisubo. Sasarannya adalah para pelaku usaha hingga warga setempat. Bupati Gunungkidul Sunaryan- ta yang hadir di sana mengatakan uji swab dila- kukan untuk memastikan aktivitas wisata tetap aman dari Covid-19, terutama setelah masa libur Lebaran lalu. “Harapan kita adalah pandemi segera berakhir dan aktivitas wisata bisa kembali pulih,” katanya. Sebanyak 65 warga menjadi sasaran pemerik- saan tersebut. Adapun hasilnya dinyatakan nega- tif dari Covid-19. (nto/alx) PULUHAN warga Nglempong, Padukuhan Ngemplak II, Umbul- martani, Kapanewon Ngemplak, Sleman, yang sebelumnya ter- papar Covid-19 dari klaster halalbihalal, telah menyelesaikan masa isolasi di Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Rusunawa Gemawang dan kembali ke rumah. Dukuh Ngemplak II, Bambang Wardoyo mengungkapkan ada 26 warga Nglempong yang sudah pulang dari selter, Minggu (6/6) pagi. “Warga melanjutkan isolasi di rumah sampai Rabu (9/6),” kata dia, Senin (7/6). Menurutnya, semua warga Ng- lempong maupun Degolan yang sempat menjalani isolasi di Ru- sunawa Gemawang sudah pulang. Begitu juga satu dari tiga orang yang dikarantina di rumah sakit, juga sudah pulang. Dua warga lainnya masih menjalani perawatan karena belum sehat. Saat ini, hanya tinggal 3 orang warga dusun Nglempong dan Degolan yang masih menjalani isolasi di selter Asrama Haji. Mereka adalah warga yang positif dari hasil swab lanjutan. Diketahui, penularan di Nglempong yang kemudian jadi klas- ter halalbihalal itu bermula pada 19 Mei 2021. Saat itu ada satu warga yang dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif. Selang sehari berikutnya, warga di lain RT ternyata positif juga. Penelusuran menemukan lima warga yang bergejala dan positif. Sementara di dusun sebelahnya, Degolan, kasus pertama muncul tanggal 23 Mei. Saat itu ada satu warga yang positif, dan diketahui sebelumnya pernah mengikuti kegiatan kunjung mengunjungi saat Lebaran bersama warga Nglempong lainnya. Jumlah warga yang positif dari klaster ini totalnya 62 orang. (rif) TRIBUN JOGJA/SANTO ARI HANDOKO REKA ULANG ADEGAN - Bandiman (kanan) beserta anak dan istrinya (diperankan polisi) memeragakan adegan memakan lontong satai beracun yang menewaskan anaknya, dalam rekonstruksi kasus tersebut di Mapolres Bantul, Senin (7/6). INSET : Tersangka Nani Apriliani memperaga- kan adegan mencampur bumbu satai dengan racun. ISTIMEWA UJI USAP - Pemeriksaan dengan rapid test antigen di kawasan Pantai Wediombo, Girisubo, Gunungkidul, Senin (7/6). Kegiatan Rekaman Berujung Penularan Klaster Baru Covid-19 dari Paduan Suara Gereja di Jetis Bantul 26 Warga Nglempong Lanjutkan Isolasi di Rumah ADA LAGI z Klaster baru penularan Covid-19 muncul dari kegiatan paduan suara gereja di Jetis, Bantul, dengan 18 orang positif. z Penularan bermula ketika seorang jemaah yang positif Covid-19 hadir dalam kegiat- an rekaman oleh paduan suara tersebut. z Proses penelusuran kontak erat pasien positif hingga kini masih dilakukan Dinas Kesehatan Bantul. SEBUAH mobil pikap Mitsubhisi L300 hitam milik Supratno (37) warga Nglinggo Timur, Pa- gerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, digondol maling pada Sabtu (5/6) dinihari. Mobil ber- nomor polisi AB 1784 XX tersebut sebelum- nya diparkir di dalam garasi rumahnya. Kasubbag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan pada Jumat (4/6) sekira pukul 18.00 WIB, saksi Susiyan- to (42) memarkirkan mobil itu di depan hala- man, lalu dipindahkan korban ke dalam gara- si sekira pukul 23.30 WIB. Kunci kendaraan diletakkannya di atas kulkas di dapur, lalu di- tinggal tidur. “Sekira pukul 08.30 WIB saat akan digunakan oleh korban untuk bekerja, mobil pikap itu sudah tidak ada di garasi. Pa- dahal, kunci masih ada di atas kulkas ketika dicek oleh korban,” kata Jeffry, Senin (7/6). Korban lalu melaporkan kejadian itu ke polisi. Sampai saat ini belum diketahui sia- pa pelakunya. Adapun korban ditaksir men- derita kerugain Rp173 juta atas kejadian itu. (scp) TIM SAR gabungan resmi menghentikan penca- rian seorang pemuda yang terseret ombak di Pantai Ngluwen, Saptosari pada 30 Mei silam. Adapun hingga kini remaja bernama Muham- mad Rois (19) itu belum ditemukan. Sekretaris SAR Linmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan proses pencarian resmi dihentikan pada Sabtu (5/6) lalu. Proses penca- rian warga asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta ter- sebut sudah berlangsung selama sepekan, me- libatkan100 personel dari unsur SAR, Polair, TNI AL, hingga Basarnas. “Kendalanya mulai dari gelombang laut ting- gi hingga medan pencarian yang cukup sulit,” je- lasnya. Lokasi hilangnya korban berada di kawasan tebing yang curam. Selain itu, arus laut yang deras turut menyulitkan proses pencarian. Meski resmi dihentikan, Tim SAR tetap bersia- ga di pos masing-masing untuk melakukan pe- mantauan. “Kami akan berkoordinasi dengan warga pesisir hingga nelayan yang melaut, ma- nakala mereka menemukan jasad korban,” je- las Suris. (alx) DINAS Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpo- ra) Gunungkidul tengah menyiapkan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN). Belum lama ini, seleksi ting- kat kabupaten pun rampung digelar. Kabid SMP Disdikpora Gunungkidul, Kiswara men- jelaskan kegiatan melombakan tiga mata pelajaran, yakni Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Kiswara, se- banyak 180 pelajar dari SMP negeri dan swasta meng- ikuti proses seleksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa KSN menjadi ruang bagi pelajar untuk mengembangkan bakat, minat, dan prestasi mereka di bidang sains. “Harapannya juga terbentuk pelajar berprestasi yang jujur, disiplin, sportif, tekun, kreatif, hingga cin- ta tanah air,” kata Kiswara, Senin (7/6). Hasil seleksi menempatkan SMPN 2 Gedangsa- ri sebagai juara 1 untuk mapel IPA, diikuti SMPN 1 Ngawen (2), dan SMP Muhammadiyah 1 Gedangsari (3). Juara mapel Matematika adalah SMPN 1 Wono- sari, disusul SMP Baitul Quran (2), dan SMPN 1 Pa- tuk. Terakhir, IPS dijuarai oleh SMPN 1 Wonosari, ju- ara 2 SMPN 1 Karangmojo, dan Juara 3 dari SMP Muhammadiyah Al Mujahidin. (alx) Pencarian Korban Hilang di Pantai Ngluwen Dihentikan Mobil Pikap Milik Warga Samigaluh Digondol Maling Pelajar SMP Gunungkidul Bersiap Ikuti Kompetisi Sains Nasional

Transcript of INSET Kegiatan Rekaman Berujung Penularan

Page 1: INSET Kegiatan Rekaman Berujung Penularan

SELASA KLIWON 8 JUNI 2021

@tribunjogja @tribunjogjafanspage tribunjogja tribunjogjatvtribunjogja.com

4

JOGJA REGION

Bandiman: Saya Memaafkan Nani z Polres Bantul Gelar Rekonstruksi Kasus Satai Bersianida

BANTUL, TRIBUN - Ter-sangka kasus satai bersia-nida, Nani Apriliani, menja-lani rekonstruksi atau reka ulang adegan kasus tersebut di Mapolres Bantul, Senin (7/6). Nani terlihat terisak menangis saat melakukan adegan per adegan dalam kasus yang menewaskan seorang anak berumur 8 tahun, Naba Faiz Prasetya tersebut.

Kasat Reskrim Polres Ban-tul, AKP Ngadi memaklumi apa yang dirasakan oleh ter-sangka. Maka dari itu, saat rekonstruksi, tersangka se-lalu didampingi oleh polwan. “Ya, mungkin dia tidak biasa di situasi seperti ini, kami memaklumi tidak biasa di tempat seperti ini, sehingga terlihat tidak nyaman,” ujar-nya seusai rekonstruksi.

Namun demikian, rekon-struksi tetap berjalan de-ngan lancar. Ayah korban, Bandiman, turut hadir da-lam rekonstruksi tersebut. Ngadi mengatakan ada se-kitar 35 adegan yang ditun-jukkan dalam rekonstruksi tersebut, dari rencana awal hanya 27 adegan. Ada tam-

bahan adegan berupa aksi tersangka membeli racun secara online, mencampur-kan racun (kalium sianida) ke bumbu satai, lalu mem-buang sisa racun dan baju gamis yang dikenakan saat kejadian.

Sebanyak 22 adegan di-peragakan langsung oleh tersangka asal Majalengka, Jawa Barat itu. Sisanya di-perankan oleh Bandiman serta personel kepolisian. Saksi lainnya, yakni T yang merupakan target dari Nani, tidak bisa hadir dalam re-konstruksi tersebut. “Kami sudah mengundang saksi T dan istrinya, namun tidak datang. Mungkin sedang ada keperluan sehingga pa-kai (pemeran) pengganti,” kata dia.

Dalam kasus ini, Satres-krim Polres Bantul masih menetapkan Nani menjadi tersangka tunggal. Ia dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Sementara so-sok R yang disebut-sebut menyarankan Nani untuk memberikan racun pada makanan dan mengirimkan ke target akan ditetapkan

menjadi DPO (Daftar Pen-carian Orang) setelah gelar perkara.

Dalam rekonstruksi itu, Bandiman terlihat tetap te-nang dan aktif, meski ber-hadapan langsung dengan tersangka. Beberapa adegan juga dilakukan oleh kedu-anya. “Saya sendiri sudah memaafkan Nani yang me-nyebabkan anak saya me-ninggal karena salah sasar-an,” ujarnya.

Ia menyebut keluarganya telah mendapatkan permin-taan maaf dari Nani melalui surat dan telah dibalasnya. Bandiman menulis bahwa pihaknya memaafkan Nani yang telah teledor hingga salah sasaran dan mengaki-batkan anaknya meninggal dunia. Namun demikian, Bandiman juga menulis bah-wa keluarga tetap menuntut proses hukum tetap berjalan dan pemberian maaf itu ti-dak akan mengurangi/meri-ngankan tuntutan tersebut.

“Kami sekeluarga menun-tut proses hukum dapat te-rus berjalan, dan mendapat-kan hukuman yang setim-pal,” tandasnya. (nto)

BANTUL, TRIBUN - Klaster baru penularan Covid-19 kembali muncul di Bantul, dengan 18 orang positif. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupa-ten Bantul menyatakan klaster baru itu muncul dari kegiatan paduan suara gereja di Kapanewon Jetis.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja mengungkapkan penularan berawal saat grup pa-duan suara gereja tersebut melakukan rekaman pada tiga hari yang lalu. Saat rekaman itulah ha-dir jemaah yang ternyata positif Covid-19. “Kami lakukan tracing, hasilnya banyak yang positif,” jelasnya, Senin (7/6).

Karena sudah ada transmisi lokal, Dinkes Ban-tul menyebut kasus ini sebagai klaster baru. Ia menyebut pihaknya hingga kini masih melakukan tracing kontak erat dari 18 orang tersebut. Pro-sesnya disebut terbilang lancar, karena para kon-tak erat dalam aktivitas rekaman paduan suara saat itu langsung melakukan rapid test antigen secara mandiri.

“Alhamdulillah, mereka baik, artinya ada yang inisiatif melaporkan, ada yang swab antigen sen-

diri, ada yang lapor dan kita swab. Kita apresiasi kesadarannya bagus. Tracing ya jelas masih (ber-jalan), karena dampak dari yang positif bisa ke keluarga dan ketemu siapa. Karena itu, tetap kita telusuri sampai habis,” urainya.

Terkait kondisi dari jemaah di klaster tersebut, Agus menjelaskan bahwa sebagian besar bergeja-la ringan hingga tidak bergejala. Ia pun menyata-kan, jika kondisi yang dirasakan sehat dan rumah yang ditinggali juga mendukung, mereka diper-

bolehkan untuk isolasi mandiri. Sebaliknya, jika kondisi rumah tidak memungkinkan, pasien bisa ditempatkan di selter desa, sedangkan yang ber-gejala ringan bisa menempati selter di kabupaten.

“Apalagi, selter kabupaten masih terdapat 20 tempat tidur, sementara di Rumah Sakit Lapang-an Khusus Covid-19 (RSLKC) terdapat 10 bed,” sebutnya.

Pabrik tasSementara itu, Dinkes Gunungkidul melapor-

kan terjadi penambahan kasus Covid-19 dari klaster pabrik tas di Pedukuhan Nogosari I, Kalu-rahan Bandung, Playen. Kepala Dinkes Gunung-kidul Dewi Irawaty, menyebut hingga Senin (7/6), klaster tersebut berkembang jadi 26 kasus, sete-lah pertama kali terdeteksi pada Sabtu (5/6) lalu dengan 20 kasus.

“Hari ini (kemarin) juga dilaporkan satu orang meninggal dunia dari klaster tersebut,” ungkap-nya.

Pihaknya juga mencatat 49 kasus baru, terse-bar di Playen, Rongkop, Semanu, Patuk, Ngawen, Ponjong, Tanjungsari, dan Karangmojo. “Sembuh bertambah 6 orang, berasal dari Patuk, Rongkop, Karangmojo, dan Ponjong,” jelasnya.

Terkait lonjakan kasus ini, Dewi menyatakan penyebarannya merata di sejumlah kapanewon. Adapun sampai saat ini baru ada satu klaster penyebaran kasus yang sudah terpantau. Hing-ga hari ini, Gunungkidul mencatatkan sebanyak 3.252 kasus konfirmasi positif secara kumulatif. Sebanyak 2.844 kasus sembuh dan 253 pasien dalam perawatan. Pasien meninggal dunia seba-nyak 155 kasus.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul Senin kemarin juga uji usap antigen massal di kawasan Pantai Wediombo, Girisubo. Sasarannya adalah para pelaku usaha hingga warga setempat. Bupati Gunungkidul Sunaryan-ta yang hadir di sana mengatakan uji swab dila-kukan untuk memastikan aktivitas wisata tetap aman dari Covid-19, terutama setelah masa libur Lebaran lalu.

“Harapan kita adalah pandemi segera berakhir dan aktivitas wisata bisa kembali pulih,” katanya.

Sebanyak 65 warga menjadi sasaran pemerik-saan tersebut. Adapun hasilnya dinyatakan nega-tif dari Covid-19. (nto/alx)

PULUHAN warga Nglempong, Padukuhan Ngemplak II, Umbul-martani, Kapanewon Ngemplak, Sleman, yang sebelumnya ter-papar Covid-19 dari klaster halalbihalal, telah menyelesaikan masa isolasi di Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Rusunawa Gemawang dan kembali ke rumah.

Dukuh Ngemplak II, Bambang Wardoyo mengungkapkan ada 26 warga Nglempong yang sudah pulang dari selter, Minggu (6/6) pagi. “Warga melanjutkan isolasi di rumah sampai Rabu (9/6),” kata dia, Senin (7/6). Menurutnya, semua warga Ng-lempong maupun Degolan yang sempat menjalani isolasi di Ru-sunawa Gemawang sudah pulang. Begitu juga satu dari tiga orang yang dikarantina di rumah sakit, juga sudah pulang. Dua warga lainnya masih menjalani perawatan karena belum sehat.

Saat ini, hanya tinggal 3 orang warga dusun Nglempong dan Degolan yang masih menjalani isolasi di selter Asrama Haji. Mereka adalah warga yang positif dari hasil swab lanjutan.

Diketahui, penularan di Nglempong yang kemudian jadi klas-ter halalbihalal itu bermula pada 19 Mei 2021. Saat itu ada satu warga yang dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif. Selang sehari berikutnya, warga di lain RT ternyata positif juga. Penelusuran menemukan lima warga yang bergejala dan positif.

Sementara di dusun sebelahnya, Degolan, kasus pertama muncul tanggal 23 Mei. Saat itu ada satu warga yang positif, dan diketahui sebelumnya pernah mengikuti kegiatan kunjung mengunjungi saat Lebaran bersama warga Nglempong lainnya. Jumlah warga yang positif dari klaster ini totalnya 62 orang. (rif)

TRIBUN JOGJA/SANTO ARI HANDOKO

REKA ULANG ADEGAN - Bandiman (kanan) beserta anak dan istrinya (diperankan polisi) memeragakan adegan memakan lontong satai beracun yang menewaskan anaknya, dalam rekonstruksi kasus tersebut di Mapolres Bantul, Senin (7/6). INSET: Tersangka Nani Apriliani memperaga-kan adegan mencampur bumbu satai dengan racun.

ISTIMEWA

UJI USAP - Pemeriksaan dengan rapid test antigen di kawasan Pantai Wediombo, Girisubo, Gunungkidul, Senin (7/6).

Kegiatan Rekaman Berujung Penularan � Klaster Baru Covid-19 dari Paduan Suara Gereja di Jetis Bantul 26 Warga Nglempong

Lanjutkan Isolasi di RumahADA LAGI

z Klaster baru penularan Covid-19 muncul dari kegiatan paduan suara gereja di Jetis, Bantul, dengan 18 orang positif.

z Penularan bermula ketika seorang jemaah yang positif Covid-19 hadir dalam kegiat-an rekaman oleh paduan suara tersebut.

z Proses penelusuran kontak erat pasien positif hingga kini masih dilakukan Dinas Kesehatan Bantul.

SEBUAH mobil pikap Mitsubhisi L300 hitam milik Supratno (37) warga Nglinggo Timur, Pa-gerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, digondol maling pada Sabtu (5/6) dinihari. Mobil ber-nomor polisi AB 1784 XX tersebut sebelum-nya diparkir di dalam garasi rumahnya.

Kasubbag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan pada Jumat (4/6) sekira pukul 18.00 WIB, saksi Susiyan-to (42) memarkirkan mobil itu di depan hala-man, lalu dipindahkan korban ke dalam gara-si sekira pukul 23.30 WIB. Kunci kendaraan diletakkannya di atas kulkas di dapur, lalu di-tinggal tidur. “Sekira pukul 08.30 WIB saat akan digunakan oleh korban untuk bekerja, mobil pikap itu sudah tidak ada di garasi. Pa-dahal, kunci masih ada di atas kulkas ketika dicek oleh korban,” kata Jeffry, Senin (7/6).

Korban lalu melaporkan kejadian itu ke polisi. Sampai saat ini belum diketahui sia-pa pelakunya. Adapun korban ditaksir men-derita kerugain Rp173 juta atas kejadian itu. (scp)

TIM SAR gabungan resmi menghentikan penca-rian seorang pemuda yang terseret ombak di Pantai Ngluwen, Saptosari pada 30 Mei silam. Adapun hingga kini remaja bernama Muham-mad Rois (19) itu belum ditemukan.

Sekretaris SAR Linmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan proses pencarian resmi dihentikan pada Sabtu (5/6) lalu. Proses penca-rian warga asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta ter-sebut sudah berlangsung selama sepekan, me-libatkan100 personel dari unsur SAR, Polair, TNI AL, hingga Basarnas.

“Kendalanya mulai dari gelombang laut ting-gi hingga medan pencarian yang cukup sulit,” je-lasnya.

Lokasi hilangnya korban berada di kawasan tebing yang curam. Selain itu, arus laut yang deras turut menyulitkan proses pencarian. Meski resmi dihentikan, Tim SAR tetap bersia-ga di pos masing-masing untuk melakukan pe-mantauan. “Kami akan berkoordinasi dengan warga pesisir hingga nelayan yang melaut, ma-nakala mereka menemukan jasad korban,” je-las Suris. (alx)

DINAS Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpo-ra) Gunungkidul tengah menyiapkan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN). Belum lama ini, seleksi ting-kat kabupaten pun rampung digelar.

Kabid SMP Disdikpora Gunungkidul, Kiswara men-jelaskan kegiatan melombakan tiga mata pelajaran, yakni Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Kiswara, se-banyak 180 pelajar dari SMP negeri dan swasta meng-ikuti proses seleksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa KSN menjadi ruang bagi pelajar untuk mengembangkan bakat, minat, dan prestasi mereka di bidang sains.

“Harapannya juga terbentuk pelajar berprestasi yang jujur, disiplin, sportif, tekun, kreatif, hingga cin-ta tanah air,” kata Kiswara, Senin (7/6).

Hasil seleksi menempatkan SMPN 2 Gedangsa-ri sebagai juara 1 untuk mapel IPA, diikuti SMPN 1 Ngawen (2), dan SMP Muhammadiyah 1 Gedangsari (3). Juara mapel Matematika adalah SMPN 1 Wono-sari, disusul SMP Baitul Quran (2), dan SMPN 1 Pa-tuk. Terakhir, IPS dijuarai oleh SMPN 1 Wonosari, ju-ara 2 SMPN 1 Karangmojo, dan Juara 3 dari SMP Muhammadiyah Al Mujahidin. (alx)

Pencarian Korban Hilang di Pantai

Ngluwen Dihentikan

Mobil Pikap Milik Warga Samigaluh Digondol Maling

Pelajar SMP Gunungkidul Bersiap Ikuti Kompetisi

Sains Nasional