Pendahuluan Dan Tujuan Pembelajaran

download Pendahuluan Dan Tujuan Pembelajaran

of 7

description

jknioi

Transcript of Pendahuluan Dan Tujuan Pembelajaran

BAB IPENDAHULUAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUANPuskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yang terdekat dengan masyarakat yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya. Dalam pelaksanaan fungsinya, puskesmas melakukan upaya paripurna yang meliputi peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Salah satu upayapreventifyang dilakukan dipuskesmas diwujudkan dalam bentuk program Pemberantasan PenyakitMenular (P2M).Pemberantasan penyakit menular adalah upaya untuk menurunkan dan mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular. Kegiatan ini dilakukan oleh seksi Pemberantasan Penyakit Menular puskesmas yang dalam pelaksanaanya dibentuk Tim Epidemiologi Puskesmas (TEPUS). Tim ini bertugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data penyakit untuk dijadikan dasar penyusunan program intervensi. Salah satu penyakit menularyang menjadi perhatian saat ini adalah Demam Berdarah Dengue(DBD).Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini terutama menyerang anak, yang ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat mengakibatkan kematian.Jumlah kasus DBD menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah, maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis selalu terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) setiap tahun.Menurut Depkes RI (2009) pada tahun 2008 dijumpai kasus DBD diIndonesia sebanyak 137.469 kasus dengan CFR 0,86% dan IR sebesar 59,02per 100.000 penduduk, dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 yaitusebesar 154.855 kasus dengan CFR 0,89% dengan IR sebesar 66,48 per100.000, dan pada tahun 2010 Indonesia menempati urutan tertinggi kasusDBD di ASEAN yaitu sebanyak 156.086 kasus dengan kematian 1.358 orang(Kompas, 2010). Tahun 2011 kasus DBD mengalami penurunan yaitu 49.486kasus dengan kematian 403 orang (Ditjen PP & PL Kemkes RI, 2011).

Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin P2&PL tahun 2003,jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kotasebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %),disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadiandengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang(CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam BerdarahDengue Tahun 2002 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan sebesar1,60 kali, jumlah penderita meningkat sebesar 4,21 kali dan jumlah kematianmeningkat 1,97%.Berdasarkan laporan P2PL Insiden Rate DBD di Sulawesi Selatanpada tahun 2010 sebesar 49 per 100.000 penduduk dengan CFR 0,8%, angkaIR tertinggi adalah kota Parepare 188 per 100.000, menyusul Selayar 1per/100.000 dan Jeneponto 1 per 100.000 penduduk sedangkanBantaeng,Luwu Timur, Toraja Utara IR 0%.

II. TUJUAN1. Mampu menegakan diagnosa DBD.2. Mampu melakukan penyelidikan epidemiologi.3. Mampu menentukan adanya kejadian KLB dari hasil penyelidikan epidemiologi.4. Mampu melakukan pelaporan kasus DBD.5. Menjelaskan berbagai cara penanggulangan DBD di Indonesia.6. Mampu menentukan tindakan penanggulangan yang harus diambil dari hasil penyelidikan epidemiologi.7. Mampu menjelaskan cara evaluasi penanggulangan KLB DBD

BAB IITinjauan Pustaka1. Definisi dan ruang lingkup epidemiologiDefinisi Epidemiologi berasal dari Yunanai, epi berarti tentang, demos berarti rakyat dan logos berarti bicara atau ilmu. Epidemiologi merupakan inti dari ilmu kesehatan masyarakat. Epidemiologi merupakan studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapanya untuk pengendalian masalah kesehatan (CDC, 2002). Yang utama dalam epidemiologi adalah distribusi penyakit dan determinan penyakit.Dalam distribusi penyakit peranan Epidemiologi mempelajari pola penyebaran, kecenderungan dan dampak penyakit terhadap kesehatan populasi. Dalam determinan penyakit epidemiologi mempelajari faktor-faktor risiko dan faktor etiologi penyakit. Studi epidemiologi dirancang untuk mempelajari paparan, faktor risiko, kausa, dan faktor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit.Lingkup epidemiologia. Epidemiologi deskriptifEpidemiologi deskriptif lebih mengarah pada hal pokok antara lainTempat, orang dan waktu. Keadaan ini merupakan hal informasi yang penting dalam epidemiologi. Informasi mengenai orang dapat menunjukan bahwa antar penyakit belum tentu mempunyai karakteristik orang yang sama untuk di tempati atau penyakit dapat berkembang biak. Sehinga akan lebih mudah untuk dipelajari ciri khas dari suatu penyakit. Waktu dapat menunjukan masa inkubasi dari penyakit tesebut dan tempat dapat menunjukan karakteristik dari serangan penyakit tersebut.

b. Epidemiologi AnalitikEpidemiologi analitik lebih menekankan pada dasar hubungan antara paparan atau karakteristik dengan penyebab dari penyakit itu sendiri. Keadaan ini memerlukan instrumen statistik untuk melihat apakah paparan dan efek berkaitan secara statistik.

2. Tujuan EpidemiologiTerdapat 4 tujuan pokok epidemiologi (Risser, 2002)a. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan, dan riwayat alamiah penyakit atau keadaan kesehatan populasi. b. Menjelaskan etiologi penyakitc. Meramalkan kejadian penyakitd. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan polulasi.

3. Deskripsi Insiden dan PrevalenInsiden merupakan kejadian kasus baru selama masa pengamatan.Insiden. Jumlah kasus baru pada tahun pengamatan

Insiden =-----------------------------------------------------

Jumlah populasi pengamatan

PrevalenJumlah kasus baru dan kasus lama pada tahun pengamatan

Prevalensi =-----------------------------------------------------

Jumlah populasi pengamatan

Hubungan antara insiden dan prevalensi

Prevalensi InsidenMati/sembuhGambar tersebut memberi arah bahwa pada penyakit-penyakit yang masa inkubasinya cepat dapat memberi gambaran bahwa peningkatan insiden penyakit belum pasti akan diikuti oleh peningkatan angka prevalensi. Hal ini disebabkan adanya kasus yang cepat diikuti juga dengan hasil akhir dari penyakit tersebut (sembuh/mati). Pada penyakit-penyakit yang masa inkubasinya lama biasanya peningkatan angka insiden akan diikuti dengan peningkatan angka prevalensi. 4. Pendekatan EpidemiologiEpidemiologi mempelajari kausa penyakit dengan mengunakan penalaran epidemiologi (gordis, 2000) yang terdiri dari beberapa langkah antara lain:a. Epidemiologi biasanya dimulai dengan data deskriptif. Misal data yang dilaporkan dari jajaran departemen kesehatan. Data ini merupakan langkah awal sebagai bahan informasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Laporan-laporan merupakan hal yang penting guna mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai penyakit dan dijadikan sebagai dasar awal untuk melihat permasalahan yang ada. b. Menentukan apakah terdapat hubungan antara sebuah faktor atau suatu karakteristik seseorang dan terjadinya penyakit yang menjadi permasalahan.c. Jika ditemukan hubungan yang signifikan, antara paparan dan penyakit maka pertanyaan yang muncul adalah apakah hubungan tersebut merupakan hubungan kausal (penyebab).

5. Keberhasilan EpidemiologiBeberapa tokoh yang menyumbang keberhasilan dalam penerapan ilmu epidemiologi antara lain:a. Epidemiologi sebelum masehiTeori hipokrates: mengemukakan teori tentang sebab akibat dari penyakit, yang mengatakan bahwa: 1. Penyakit terjadi karena adanya kontak jasad hidup. 2. penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal seseorang. b. Karya John GrautGrount mengunakan tabel hidup (life tabel) untuk mendeskripsikan mortalitas penduduk dalam bentuk angka absolut, persen dan probabilitas. Ia mencatat mortalitas lebih tinggi pada pria dari pada wanita.c. Revolusi IndustriAbda ke 18 terjadi revolusi industri yang mendorong kemajuan pesat ilmu pengetahuan termasuk epidemiologi. Pada abad ke 18 ditandai dengan meningkatnya kejadian infeksi usus, demam tifoid, dan tuberkulosis didaerah kumuh perkotaan. Dikawasan eropa muncul penyakit kuning dan kolera.d. Vaksinasi JenerPada akhir abda 18 400.000 orang meninggal karena cacar (smallpox). Eddward Jenner tertarik untuk menenmukan pendekatan pencegahan cacar yang lebih aman.

e. Penyelidikan Epidemi SnowJohn snow mengatakan bahwa perbaikan kesehatan masyarakat tidak mungin hanya dicapai dengan pendekatan kedokteran klinis pada pasien-pasien secara individual, melainkan harus dilakukan pendekatan secara komunitas luas.f. Revolusi mikrobiologi dan teori kumanPada abad 19 kemajuan pesat epidemiologi dengan ditemukan alat yang mampu mengintip struktur dan dinamika mikroba, disebut mikroskop. Sehingga ditemukan teori kuman.