Pendahuluan bik protein.docx

5
Pendahuluan Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan dasar asam amino. Asam amino yang menyusun protein ada dua puluh macam. Protein terdapat dalam sistem hidup semua organisme baik yang berada pada tingkat rendah maupun organisme tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang kompleks di dalam semua proses biologi. Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan tubuh, sebagai transmitor gerakan syaraf dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Analisa elementer protein menghasilkan unsur-unsur C, H, N dan O dan sering juga S. Disamping itu beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain, terutama P, Fe, dan Cu (Soerodikoesoemo & Hari 1989). Analisa terhadap protein ini sendiri bisa dilakukan dalam dua metode yakni uji kuantitatif dan uji kualitatif protein. Uji kualitatif ini sendiri melibatkan berbagai jenis reaksi, seperti uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji belerang, uji Xantoproteat, dan uji Biuret. Selain itu, terdapat pula pembedaan yang didasarkan atas warna dan pengendapan. Uji Millon adalah uji kualitatif protein, apabila larutan protein ditambahkan dengan pereaksi berupa larutan merkuri serta merkuri nitrat yang ada di dalam asam nitrat. Sebagai hasilnya, akan muncul endapan

description

pendahuluan

Transcript of Pendahuluan bik protein.docx

Page 1: Pendahuluan bik protein.docx

Pendahuluan

Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan dasar asam amino.

Asam amino yang menyusun protein ada dua puluh macam. Protein terdapat

dalam sistem hidup semua organisme baik yang berada pada tingkat rendah

maupun organisme tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang

kompleks di dalam semua proses biologi. Protein berfungsi sebagai katalisator,

sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung

secara mekanis sistem kekebalan tubuh, sebagai transmitor gerakan syaraf dan

mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Analisa elementer protein

menghasilkan unsur-unsur C, H, N dan O dan sering juga S. Disamping itu

beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain, terutama P, Fe, dan Cu

(Soerodikoesoemo & Hari 1989).

Analisa terhadap protein ini sendiri bisa dilakukan dalam dua metode

yakni uji kuantitatif dan uji kualitatif protein. Uji kualitatif ini sendiri melibatkan

berbagai jenis reaksi, seperti uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji

belerang, uji Xantoproteat, dan uji Biuret. Selain itu, terdapat pula pembedaan

yang didasarkan atas warna dan pengendapan. Uji Millon adalah uji kualitatif

protein, apabila larutan protein ditambahkan dengan pereaksi berupa larutan

merkuri serta merkuri nitrat yang ada di dalam asam nitrat. Sebagai hasilnya, akan

muncul endapan berwarna putih yang akan berubah menjadi warna merah apabila

terjadi pemanasan. Uji Hopkins-Cole ini terjadi apabila larutan senyawa protein

yang mengandung unsur triptofan bereaksi dengan pereaksi Hopkins-Cole.

Pereaksi ini mengandung beberapa senyawa antara lain asam glioksilat. Uji

Ninhidrin merupakan uji kualitatif protein yang paling umum dilakukan untuk

mengetahui apakah suatu bahan mengandung protein. Apabila positif maka hasil

reaksi adalah terbentuknya kecenderungan warna dari ungu sampai biru. Uji

Belerang bertujuan untuk mengetahui apakah suatu protein mengandung unsur

asam amino dengan gugus atom S. Uji ini akan menghasilkan reaksi yang pada

akhirnya membentuk gram PbS dengan warna hitam. Uji Xantoprotein perlu

penambahan larutan asam nitrat yang pekat ke dalam larutan protein. Reaksi ini

terjadi pada protein yang di dalamnya terkandung inti benzena. Hasil akhirnya

akan berubah menjadi kuning tua. Warna jingga akan muncul bila terjadi

Page 2: Pendahuluan bik protein.docx

penambahan basa. Uji Biuret merupakan uji kualitatif protein yang dibentuk

menjadi alkalis dengan menggunakan NaOH dan selanjutnya ditambahkan cairan

CuSO4. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ikatan peptida

yang merangkai molekul protein. Apabila positif maka warna yang muncul merah

muda hingga ungu.

Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui sifat-sifat

dan struktur asam amino dan protein melalui uji-uji kualitatif. Uji-uji kualitatif

diantaranya uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji belerang, uji

Xantoproteat, dan uji Biuret.

Alat dan Bahan

Praktikum ini menggunakan peralatan laboraturium, yaitu tabung reaksi,

pipet tetes, pipet Mohr, penangas air mendidih, dan bulb. Bahan-bahan yang

digunakan dalam praktikum ini diantaranya, pereaksi Millon, larutan uji (albumin

2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, fenol 2%, albumin 0,02%, gelatin 0,02%,

kasein 0,02%, dan pepton 0,02%), pereaksi Hopkins-Cole, asam pekat, larutan

Ninhidrin 0,1%, larutan NaOH 10%, larutan Pb-Asetat 5%, larutan HNO3 pekat,

larutan NaOH pekat, dan larutan CuSO4 0,1%.

Prosedur Percobaan

Uji Millon. Sebanyak lima tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam

tiga ml larutan protein, dan dipanaskan. Uji dilakukan terhadap larutan albumin

2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.

Uji Hopkins-Cole. Sebanyak dua ml larutan protein dicampur dengan

pereaksi Hopkins-Cole dalam tabung reaksi. Ditambahkan tiga ml H2SO4 pekat

melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan. Didiamkan,

setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu) pada pertemuan kedua

lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan. Uji dilakukan terhadap

larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, dan pepton 2%.

Page 3: Pendahuluan bik protein.docx

Uji Ninhidrin. Sebanyak 0.5 ml larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke

dalam 3 ml larutan protein. Dipanaskan selama sepuluh menit, diamati perubahan

warna yang terjadi. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%,

kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.

Uji belerang. Sebanyak dua ml larutan protein ditambah 5 ml NaOH 10%,

dipanaskan selama lima menit. Kemudian ditambah dua tetes larutan Pb-asetat

5%, dilanjutkan pemanasan, diamati warna yang terjadi. Uji dilakukan terhadap

larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.

Uji Xanthoproteat. Sebanyak dua ml larutan protein ditambahkan 1 mL

HNO3 pekat, dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning

tua. Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai

larutan menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi. Uji dilakukan terhadap

larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.

Uji Biuret. Sebanyak tiga ml larutan protein ditambah 1 ml NaOH 10%

dan dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya

warna.