Pendahuluan

3
PENDAHULUAN Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Makhluk hidup tidak bisa bertahan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa makanan. Setiap orang memiliki kebutuhan makanan berbeda beda baik dari porsi, kandungan nutrisi dan variasinya. Nutrisi dapat didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan proses yang terlibat dengan asupan dan penggunaan bahan-bahan makanan. Nutrisi yang cukup dibutuhkan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan aktivitas-aktivitas dalam tubuh. Materi-materi esensial, disebut nutrien, harus disediakan oleh makanan untuk mempertahankan fungsi-fungsi tersebut. Kebutuhan akan nutrisi yang terkandung dalm makanan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. Berawal dari istilah empat sehat lima sempurna, dimana setiap orang disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi melalui sumber karbohidrat (beras, ubi, gandum), lauk sebagai sumber protein lemak (ikan, tempe, tahu, daging dsb), sayur sebagai sumber vitamin, serat dan mineral, buah sebagai sumber vitamin dan susu. kemudian bergeser menjadi menu seimbang, dalam artian, bahwa kebutuhan tiap individu tidak harus mengikuti empat sehat lima sempurna, namun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Terlepas dari variasi individu akan kebutuhan nutrisi, Recommended dietary allowances (RDAs) Amerika Serikat untuk standard nutrien harus digunakan sebagai arahan umum ketika mengkaji status nutrisional seseorang. Namun, perlu

description

p

Transcript of Pendahuluan

PENDAHULUANMakanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Makhluk hidup tidak bisa bertahan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa makanan. Setiap orang memiliki kebutuhan makanan berbeda beda baik dari porsi, kandungan nutrisi dan variasinya.Nutrisi dapat didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan proses yang terlibat dengan asupan dan penggunaan bahan-bahan makanan. Nutrisi yang cukup dibutuhkan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan aktivitas-aktivitas dalam tubuh. Materi-materi esensial, disebut nutrien, harus disediakan oleh makanan untuk mempertahankan fungsi-fungsi tersebut.Kebutuhan akan nutrisi yang terkandung dalm makanan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. Berawal dari istilah empat sehat lima sempurna, dimana setiap orang disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi melalui sumber karbohidrat (beras, ubi, gandum), lauk sebagai sumber protein lemak (ikan, tempe, tahu, daging dsb), sayur sebagai sumber vitamin, serat dan mineral, buah sebagai sumber vitamin dan susu. kemudian bergeser menjadi menu seimbang, dalam artian, bahwa kebutuhan tiap individu tidak harus mengikuti empat sehat lima sempurna, namun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Terlepas dari variasi individu akan kebutuhan nutrisi, Recommended dietary allowances (RDAs) Amerika Serikat untuk standard nutrien harus digunakan sebagai arahan umum ketika mengkaji status nutrisional seseorang. Namun, perlu diingat RDAs ditujukan untuk menggambarkan kebutuhankebutuhan nutrisional dai individu-individu yang sehat.Gizi buruk (malnutrisi) merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan, khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004). The United Nations Childrens Fund (UNICEF) pada tanggal 12 September 2008, menyatakanmalnutrisi sebagai penyebab lebih dari 1/3 dari 9,2 juta kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di dunia. UNICEF juga memberitakan tentang terdapatnya kemunduran signifikan dalam kematian anak secara global di tahun 2007, tetapi tetap terdapat rentang yang sangat jauh antara negara-negara kaya dan miskin, khususnya di Afrika dan Asia Tenggara (CWS, 2008).Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Malnutrisi adalah apabila pada saat pengukuran berat badan kurang dari 90% berat badan ideal berdasarkan tinggi badan atau jika indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18,5. (IPD). Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakanganBerdasarkan uraian tersebut di atas maka diperlukan pemahaman mengenai patofisiologi Malnutrisi agar pemberian terapi dapat lebih cepat dilakukan dan tidak sampai menimbulkan dampak negatif. Selain itu dalam tulisan ini, penulis juga menyertakan contoh data personal report berupa data antropometri dan total energy berdasarkan 24 hour recall yang berguna untuk menentukan status nutrisi seseorang berdasarkan data-data tersebut.PATHOFISIOLOGI

Daftar isi :Kementerian Kesehatan RI. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.Jakarta: Direktorat Bina Gizi; 2011