TUGAS BIOTEKNOLOGI

Enzim Lisozim page 11

Kelompok 11 Andi rosyida ummamy Maratul husna ramadhani Winda permatasari

(G1C 007 004) (G1C 007 018) (G1C 007 048)

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS MATARAM 2011

PENDAHULUANA. PENGERTIAN LISOZIME Lisozim merupakan enzim yang sanggup mencerna dinding sel bakteri sehingga bakteri akan kehilangan kemampuannya menimbulkan penyakit dalam tubuh kita (hilangnya dinding sel ini menyebabkan sel bekteri akan mati). Lisozim dapat membunuh bakteri apabila lingkungan tempat bakteri tersebut tidak berada dalam keadaan isotonis yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel dan di luar sel (lingkungan) seimbang sehingga sekalipun dinding sel bakteri pecah, air tidak akan masuk ke dalam sel dan lisis tidak terjadi. Dalam hal ini, sel yang sudah kehilangan dinding sel tersebut dinamakan sebagai protoplas. Keadaan isotonis tersebut dapat dibuat dengan cara menambahkan zat terlarut seperti sukrosa pada lingkungan sel (biasanya berupa cairan seperti air). Sebaliknya, apabila sel berada dalam lingkungan yang hipotonis yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih tinggi daripada lingkungannya, air akan berdifusi masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel pecah (lisis). Lisozim dapat ditemukan pada sekresi hewan termasuk air mata, saliva, dan cairan tubuh yang lainnya sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri. B. FUNGSI LISOZIM Lisozim adalah enzim yang termasuk kedalam golongan hidrolase, dimana enzim dari golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase,yaitu yang memecah ikatan ester, memecah iakatan glikosida dan yang memecah ikatan peptida. Lisozim adalah memutuskan ikatan -1,4-glikosida antara enzim yang asam-N-asetil termasuk jenis memecah hlikosida karena fungsi dari lisozim adalah glukosamin dengan asam-N-asetil muramat pada peptidoglikan sehingga dapat merusak dinding sel bakteri. Karena dinding sel pada bakteri telah di rusak maka air dapat masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menggelembung dan

akhirnya pecah, proses tersebut disebut dengan lisis. C. NAMA GEN YANG MENGKODEKAN PADA BEBERAPA SPESIES NAMA PROTEIN NAMA GEN SPESIES Streptomyces avermitilis Escherichia coli O26:H11 (strain 11368 / EHEC)

Putative lysozyme, SAV6420 SAV_6420 secreted Lysozyme ECO26_0863 ECO26_1948 ECO26_2641 ECO26_3692 Lysozyme Lysozyme Inhibitor vertebrate lysozyme Inhibitor vertebrate lysozyme Lysozyme Inhibitor vertebrate lysozyme Lysozyme C Lysozyme Lysozyme Lysozyme Lysozyme Lyc2 rCG_48647 XF_0707 XF_2504 SFV_0212 SFV_2706 ASA_2241 of ECP_0250 of EcE24377A_0252 Abu_1520 of ykfE UTI89_C0260

Lysobacter sp. (strain XL1) Arcobacter butzleri (strain RM4018) Escherichia coli (strain UTI89 / UPEC) Escherichia coli O139:H28 (strain E24377A / ETEC) Aeromonas salmonicida (strain A449) Escherichia coli O6:K15:H31 (strain 536 / UPEC) Rattus norvegicus (Rat) Xylella fastidiosa Shigella flexneri serotype 5b (strain 8401)

ybcS ECDH10B_0512 Escherichia coli (strain K12 / DH10B) ECDH10B_0620 Xfasm12_0419 Xfasm12_1487 Xylella fastidiosa (strain M12)

Lysozyme Lysozyme Lysozyme

slr1966 CPE1132 EUBREC_2755

Synechocystis sp. (strain PCC 6803) Clostridium perfringens Eubacterium rectale (strain ATCC 33656 / VPI 0990) Nostoc sp. (strain PCC 7120 / UTEX 2576) Anopheles gambiae (African malaria mosquito)

Lysozyme AGAP007344-PA

alr1167 AGAP007344

D. POHON FILOGENETIK

S tre p to m y c e s a v e rm itilis E s c h e ric h ia c o li (s tra in U T I8 9 / U P E C ) E s c h e ric h ia c o li O 6 :K 1 5 :H 3 1 (s tra in 5 3 E s c h e ric h ia c o li O 1 3 9 :H 2 8 (s tra in E 2 4 3 R a ttu s n o rv e g ic u s (R a t) A n o p h e le s g a m b ia e (A fric a n m a la ria m E s c h e ric h ia c o li O 2 6 :H 11 (s tra in 11 3 6 8 E s c h e ric h ia c o li (s tra in K 1 2 / D H 1 0 B ) S h ig e lla fle x n e ri s e ro ty p e 5 b (s tra in 8 4 X y le lla fa s tid io s a X y le lla fa s tid io s a (s tra in M 1 2 ) E u b a c te riu m re c ta le (s tra in A T C C 3 3 6 5 N o s to c s p . (s tra in P C C 7 1 2 0 / U T E X 2 5 L y s o b a c te r s p . (S tra in X l1 ) S y n e c h o c y s tis s p . (s tra in P C C 6 8 0 3 ) A rc o b a c te r b u tz le ri (s tra in R M 4 0 1 8 ) A e ro m o n a s s a lm o n ic id a (s tra in A 4 4 9 ) C lo s trid iu m p e rfrin g e n s

E. HUBUNGAN

EVOLUSI

BERDASARKAN

GEN

YANG

MENGKODEKAN Dari pohon filogenetik yang diperoleh, terdapat 3 induk utama. Pada induk yang pertama (I) yang mempunyai hubungan kekerabatan terdekat adalah spesies Escherichia coli (strain UTI89 / UPEC) yang berkode Q1RFV1_ECOUT dengan Escherichia coli O6:K15:H31 (strain 536 / UPEC) yang berkode Q0TL95_ECOL5. Kekerabatan tersebut disebabkan karena adanya kemiripan pada urutan asam amino yang dimiliki oleh kedua spesies tersebut. Selain spesies di atas, ada lagi spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat pada induk utama pertama tersebut yaitu spesies Rattus norvegicus (Rat) yang memiliki kode B2RYD4_RAT dengan spesies Anopheles gambiae (African malaria mosquito) yang memiliki kode Q7QJ81_ANOGA. Dari pohon filogenetik yang ada, kedua spesies ini dikatakan memiliki kekerabatan terdekat. Tetapi pada dasarnya kedua spesies ini memiliki banyak perbedaan jika dilihat dari pengelompokan yang lain. Ini dikarenakan, dalam pohon filogenetik, yang diperhatikan hanyalah kemiripan asam amino saja tanpa memperhatikan aspek yang lainnya. Pada induk yang kedua (II) yang mempunyai hubungan kekerabatan terdekat adalah spesies Escherichia coli O26:H11 (strain 11368 / EHEC) yang memilikia kode C8TKV3_ECO26 dengan spesies Escherichia coli (strain K12 / DH10B) yang memiliki kode B1XGF1_ECODH. Serta spesies Xylella fastidiosa yang memiliki kode Q9P9P8_XYLFA dengan spesies Xylella fastidiosa (strain M12) yang memiliki kode B0U3H4_XYLFM. Hubungan kekerabatan spesies tersebut juga didasarkan pada kemiripan asam amino yang dimiliki. Pada induk yang ketiga (III) yang mempunyai hubungan kekerabatan terdekat adalah spesies Lysobacter sp. (strain XL1) dengan spesies Synechocystis sp.

(strain PCC 6803). Serta spesies Arcobacter butzleri (strain RM4018) dengan spesies Aeromonas salmonicida (strain A449).

DAFTAR PUSTAKA