Pencemaran Air Cairan Berminyak

5
Pencemaran Air Cairan (Bahan Buangan Cairan Berminyak) Minyak tak dapat larut di dalam air, tapi hanya mengapung di atas permukaannya. Akibatnya buangan ini akan menutupi permukaan air. Bila buangan cairan berminyak ini mengandung senyawa yang volatil, makan akan terjadi penguapan dan luasan permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan ini tentu tergantung pada jenis minyak dan waktunya. Lapisan minyak yang menutupi juga dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, namun memerlukan waktu yang cukup lama. Lapisan minyak di permukaan air lingkungan akan menganggu kehidupan organisme di dalam air. Hal ini disebabkan oleh: a. Lapisan minyak di permukaan air akan menghalangi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga jumlah oksigen terlarut di dalam air menjadi berkurang dan mengganggu kehidupan hewan air. b. Lapisan minyak di permukaan air juga akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak dapat berlangsung. Akibatnya, oksigen yang seharusnya dihasilkan dari fotosintesis tersebut tidak terjadi, kandungan oksigen di dalam air pun akan semakin menurun. Air lingkungan yang telah tercemar buangan minyak, tidak dapat dikonsumsi manusia, karena bisa jadi mengandung zat- zat beracun yang berbahaya bagi tubuh, seperti senyawa Benzen, Toluen, dan lainnya. Selain dari pada itu, air yang telah tercemar oleh minyak juga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang berminyak terdapat juga

description

menjelaskan mngenai pncemaran air yang disebabkan cairan berminyak

Transcript of Pencemaran Air Cairan Berminyak

Page 1: Pencemaran Air Cairan Berminyak

Pencemaran Air Cairan (Bahan Buangan Cairan Berminyak)

Minyak tak dapat larut di dalam air, tapi hanya mengapung di atas

permukaannya. Akibatnya buangan ini akan menutupi permukaan air. Bila buangan

cairan berminyak ini mengandung senyawa yang volatil, makan akan terjadi

penguapan dan luasan permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan

menyusut. Penyusutan ini tentu tergantung pada jenis minyak dan waktunya. Lapisan

minyak yang menutupi juga dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, namun

memerlukan waktu yang cukup lama. Lapisan minyak di permukaan air lingkungan

akan menganggu kehidupan organisme di dalam air. Hal ini disebabkan oleh:

a. Lapisan minyak di permukaan air akan menghalangi oksigen dari udara ke dalam

air, sehingga jumlah oksigen terlarut di dalam air menjadi berkurang dan

mengganggu kehidupan hewan air.

b. Lapisan minyak di permukaan air juga akan menghalangi masuknya sinar

matahari ke dalam air sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak dapat

berlangsung. Akibatnya, oksigen yang seharusnya dihasilkan dari fotosintesis

tersebut tidak terjadi, kandungan oksigen di dalam air pun akan semakin

menurun. Air lingkungan yang telah tercemar buangan minyak, tidak dapat

dikonsumsi manusia, karena bisa jadi mengandung zat-zat beracun yang

berbahaya bagi tubuh, seperti senyawa Benzen, Toluen, dan lainnya.

Selain dari pada itu, air yang telah tercemar oleh minyak juga tidak dapat

dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang berminyak terdapat

juga zat-zat yang beracun, seperti senyawa benzene, senyawa toluene dan lain

sebagainya.

Contohnya yaitu tumpahan minyak bumi di laut. Hal ini tentu mencemari

lingkungan. Komponen minyak yang tidak dapat larut di dalam air akan mengapung

yang menyebabkan air laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak tenggelam

dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-

batuan di pantai. Akibat pencemaran ini yaitu pertumbuhan fitoplankton laut akan

terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam komponen minyak bumi, juga

senyawa beracun yang terbentuk; penurunan populasi alga dan protozoa akibat

kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air); rusaknya estetika

pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang terdampar di

pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan; dan kerusakan biologis,

bisa merupakan efek letal dan efek subletal (efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat

zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup

hingga kemungkinan terjadinya kematian, sedangkan efek subletal yaitu

mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan

Page 2: Pencemaran Air Cairan Berminyak

kematian secara langsung). Bahwa dampak-dampak yang disebabkan oleh

pencemaran minyak di laut adalah akibat jangka pendek dan akibat jangka panjang.

1. Akibat jangka pendek

Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran sel biota laut,

mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut ke

dalam sel. Secara langsung minyak menyebabkan kematian pada ikan karena

kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung oleh

bahan berbahaya.

2. Akibat jangka panjang

Lebih banyak mengancam biota muda. Minyak di dalam laut dapat

termakan oleh biota laut. Secara tidak langsung, pencemaran laut akibat minyak

mentah dengan susunannya yang kompleks dapat membinasakan kekayaan laut

dan mengganggu kesuburan lumpur di dasar laut.

Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning,

penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent dan penggunaan bahan

kimia dispersan.Setiap teknik ini memiliki laju penyisihan minyak berbeda dan hanya

efektif pada kondisi tertentu.

1. In-situ burning, adalah pembakaran minyak pada permukaan air sehingga

mampu mengatasi kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut,

penyimpanan dan pewadahan minyak serta air laut yang terasosiasi, yang

dijumpai dalam teknik penyisihan secara fisik. Cara ini membutuhkan

ketersediaan booms (pembatas untuk mencegah penyebaran minyak) atau

barrier yang tahan api.

2. Penyisihan minyak secara mekanis, melalui dua tahap yaitu melokalisir

tumpahan dengan menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak

ke dalam wadah dengan menggunakan peralatan mekanis yang disebut

skimmer.

3. Bioremediasi, yaitu mempercepat proses yang terjadi secara alami, misalkan

dengan menambahkan nutrien, sehingga terjadi konversi sejumlah komponen

menjadi produk yang kurang berbahaya seperti CO2 , air dan biomass.

4. Sorbent, melalui mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pada permukaan

sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent). Sorbent ini

berfungsi mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat sehingga mudah

dikumpulkan dan disisihkan. Sorbent harus memiliki karakteristik

hidrofobik,oleofobik dan mudah disebarkan di permukaan minyak, diambil

kembali dan digunakan ulang.

Page 3: Pencemaran Air Cairan Berminyak

Dispersan kimiawi, yaitu dengan memecah lapisan minyak menjadi tetesan

kecil (droplet) sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke

dalam tumpahan.

Fakhruddin. 2004. Dampak Tumpahan Minyak Pada Biota Laut. Jakarta: Kompas

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta. 2014. Komponen

Pencemaran Air. (Online),

(http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Komponen_Pencemaran_Air)

diakses 17 September 2015

Ardhitia Putra, Galuh. 2011. Pencemaran Air (Laut) karena Limbah Industri Minyak.

(Online), (http://galuhadhitiaputra.blogspot.co.id/2011/10/pencemaran-air-

laut-karena-limbah.html) diakses 17 September 2015

Anonim. 2014. Cara Menanggulangi Tumpahan Minyak Di Laut. (Online),

(http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/cara-menanggulangi-tumpahan-

minyak-di-laut.html) diakses 17 September 2015