Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

download Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

of 7

Transcript of Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    1/7

    Invasifahan dan Penanganan RDS pada Bayi Prematur.

    RDS atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit hialin membran, merupakan masalah

    serius penyebab neonatal respiratory distress. RDS merupakan hasil dari defisiensi surfaktan,

    yang menyebabkan peningkatan tegangan permukaan dari hubungan udara-cairan pada unit

    pernafasan terminal yang mengakibatkan atelectasis, peningkatan yang tidak berhubunan

    dengan ventilasi, dan potensial cidera paru karena respon inflamasi pada paru. RDS biasanya

    menyebabkan respiratory distress pada bayi premature karena paru yang belum matang

    berhubungan dengan ketidakmampuan paru untuk memprioduksi surfaktan. Insidens dari

    RDS meningkat pada kurangnya usia gestasi, dan bayi yang lahir dibaah !" minggu

    merupakan faktor risiko terbesar dari RDS.

    #$%R$I%&

    RDS biasanya ter'adi karena paru yang belum matang, pencegahan terbaik adalah mencegah

    ter'adi kelahiran premature. (pabila hal tersebut tidak dapat dicegah maka RDS dapat

    dicegah atau mengurangi tingkat keparahan dengan menggunakan terapi steroid antenatal,

    pemberian surfaktan eksogen RDS pada aal neonatal, dan pemberian tekanan positif

    )*P(P+.

    eskipun sudah dilakukan penanganan pencegahan, RDS masih dapat mengakibatkan

    komplikasi akut dan kronik. Setelah diagnosis dari RDS sudah ditegakkan maka

    tatalaksananya merupakan kombinasi dari beberapa hal berikut

    Intervensi spesifik termasuk oksigenisasi dan ventilasi adekuat, dan pemberian

    surfaktan eksogen.

    Penilaian keadaan umum untuk dapat meningkatkan neonatal metabolic dan

    kardiorespiratori status, dan menurunkan faktor yang memperberat luaran.

    I/%R$%SI SP%SI0I1

    Intervensi spesifik yang dilakukan focus pada pencegahan atau menurunkan keparahan dari

    RDS, meliputi

    Pemberian kortikosteroid antenatal

    Pemberian surfaktan eksogen

    Pemberian bantuan ventilasi

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    2/7

    /erapi kortikosteroid antenatal )(*S+

    /erapi kortikosteroid antenatal )(*S+ diberikan pada anita hamil yang mempunyai risiko

    ter'adi persalinan premature untuk mencegah atau menurunkan tingkat keparahan dari RDS.

    (*S meningkatan perubahan maturasi pada paru-paru fetus dan peningkatan sintesis

    biokimia dan pelepasan dari surfaktan, menyebabkan peningkatan fungsi paru-paru neonatus.

    Sehingga semua anita hamil yang berisiko mengalami persalinan premature atau dibaah

    !2 minggu harus mendapatkan terapi (*S. %fikasi dan penggunaan (*S pada bayi

    premature di'elaskan lebih mendalam pada topik lain. )lihat, 3(ntenatal corticosteroid

    therapy for reduction of neonatal morbidity and mortality from preterm delivery3.+

    /erapi surfaktan

    /erapi penggantian surfaktan eksogen efektif menurunkan angka mortalitas dan morbiditas

    RDS pada bayi premature. Beberapa u'i klinis menun'ukkan keuntungan dari pemberian

    surfaktan pada bayi premature yang lahir sebelum !" minggu gestasi yang memiliki risiko

    tinggi ter'adinya RDS. Pada beberapa u'i klinis lainnya, terapi surfaktan dibandingkan

    dengan pemberian placebo berhubungan dengan penurunan insidens, tingkat keparahan, dan

    angka mortalitas dari RDS serta menurunkan komplikasi yang berhubungan dengan

    emfisema interstisial paru dan komplikasi kebocoran paru lainnya, seperti pneumotoraks.

    (pabila terapi surfaktan digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

    Pemilihan dari preparat surfaktan

    Indikasi

    &aktu pemberian

    /eknik pemberian

    /ipe dari surfaktan

    Preparat surfaktan terdiri dari alami dan sintetis. eskipun kedua 'enis tersebut efektif

    digunakan, yang alami lebih superior dibandingkan yang sintetis ditun'ukkan pada beberapa

    u'i klinis karena pada preparat sintetis tidak menggandung analog dari protein B dan *.

    Se'alan dengan itu penggunaan preparat alami berhubungan dengan penurunan konsentrasi

    oksigen, tekanan ventilasi, mortalitas, dan komplikasi RDS pada bayi prematur.

    Preparat alami didapatkan baik dari pencucian 'aringan paru hean atau pemotongan 'aringan

    paru hean, dan dilan'utkan dengan pemurnian menggunakan ekstraksi lipid yang

    menghilangkan lapisan hidropilik termasuk dari lapisan surfaktan protein ( dan D.

    Pemurnian preparat lipid meninggalkan protein B dan *, lemak alami, dan permukaan aktif

    fosfolipid )P4+ seperti dipalmitoyphospatidyl-choline )DP**+. DP** ini merupakan

    komponen aktif permukaan primer yang menurunkan tegangan permukaan pada alveolus.

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    3/7

    /iga surfaktan alami yang ada di (merika )tabel 5+

    Poractant alfa

    *alfactant

    Beractant

    1eterbatasan data penelitian terhadap perbandingan antara preparat alami. Pada meta-analisis

    didapatkan 6 u'i-klinis yang membandingkan poractant alfa )porcine surfaktan+ dengan

    beractant )bovine surfaktan+ pada tatalaksana bayi premature dengan RDS, tidak ada

    perbedaan pada luaran primer dari bronchopulmonary dysplasia )!5.6 vs 78.89, RR ".8:,

    869 *I ".;6-5.78+. /erdapat penurunan angka mortalitas pada penggunaan poractant

    dibandingkan dengan beractant )RR ".65, 869, *I ".!-".:8+. Pada analisis lebih lan'ut,

    penurunan angka mortalitas ter'adi pada pasien yang menerima dosis tinggi )7""mg

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    4/7

    guideline merekomendasikan pemberian surfaktan pada diagnosis RDS yang sudah

    ditegakkan. Diagnosis RDS berdasarkan pemeriksaan fisik yang menun'ukkan kegagalan

    fungsi pernafasan yang progresif setelah bayi lahir, pada pemeriksaan rontgen dada

    menun'ukkan volume paru yang berkurang dan gambaran difus reticulgranular ground-glass

    pada bronchogram.

    Data yang ada menun'ukkan aal penggunaan nasal *P(P berguna secara efektif untuk

    mencegah dan mengobati RDS pada bayi yang sangat prematur dengan intubasi dan

    pemberian surfaktan terapi. Penggunaan *P(P mencegah intubasi dan ventilasi tekanan

    positif yang berhubungan dengan penintkatan risiko bronchopulmonary dysplasia )BPD+.

    Pada praktek sehari-hari, pemberian surfaktan pada bayi premature yang mengalami

    kegagalan fungsi nafas seperti apnoe, atau kegagalan *P(P )definisi penggunaan fraksi

    oksigen inspirasi )0i#7+ 2"9 atau lebih untuk dapat men'aga saturasi oksigen diatas 8"9

    atau tetap apnoe+. Dosis tambahan pada terapi surfaktan diberikan apabila pasien

    membutuhkan 0i#7?!"9. Pemberian surfaktan tersebut dapat menurunkan angka mortalitas

    dan morbiditas pada bayi dengan umur kehamilan kurang dari !" minggu dengan RDS.

    Pemberian surfaktan paling efektif 'ika diberikan pada !" @ >" menit setelah bayi lahir diikuti

    dengan pemasangan pulse oAymetri dan konfirmasi klinis penempatan pipa endotrakeal. Pada

    sistematik revie dari u'i-klinis pada bayi premature yang membutuhkan ventilasi mekanis

    menun'ukkan baha pemberian surfaktan lebih aal )pemberian pada 7 'am pertama

    kehidupan atau lebih cepat+ dibandingkan dengan penundaan pemberian berhubungan dengan

    perbaikan luaran klinis )penurunan mortalitas dan risiko komplikasi RDS seperti emfisema

    intertisial, BPD, dan pneumothoraks+. Bagaimanapun 'uga pemberian lebih aal surfaktan

    leat pipa endotrakeal harus diimbangi dengan penggunaan *P(P mencegah penggunaan

    intubasi dan ventilasi tekanan positif serta morbiditas yang menyertai.

    /eknik pemberian surfaktan

    =anya intubasi endotrakeal yang diterima secara luas sebagai metode pemberian surfaktan.

    Pemberian surfaktan akan lebih sulit apabila terdapat obstruksi transien saluran pernafasan

    atau ketidaksenga'aan pemasangan pada bronkus kanan karena pipa endotrakeal terlalu

    terdorong kedalam. Selama pemberian, saturasi oksigen harus dimonitor sehingga akan

    terpantau apabila desaturasi ter'adi. 1omplikasi lain berhubungan dengan intubasi dan

    ventilasi mekanis termasuk cedera paru karena volutrauma dan barotrauma karena ventilasi

    tekanan positif, pulmonary air leak, dan cedera 'alan nafas karena intubasi.

    /eknik pemberian surfaktan yang noninfasif atau kurang infasif sedang dalam evaluasi. Pada

    beberapa studi u'i-klinis pada 77" bayi premature )antara 7> @ 7: minggu usia kehamilan+,

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    5/7

    pasien diberikan pemberian surfaktan teknik noninfasif dengan menggunakan kateter kecil

    pada bayi dengan pernafasan spontan dan 0i#7 ".!, atau tatalaksana standar dengan intubasi

    dan pemberian surfaktan atas indikasi. Beberapa hal yang dicatat

    Bayi yang mendapat surfaktan dengan metode noninfasif mendapat risiko lebih kecilterhadap ventilator mekanik pada hari ke-7 dan ke-!, atau tidak diberikan ventilasi

    baik dengan p*#7 ? >6 mm=g atau 0i#7 ?".> )7: vs 2>9+. Pada grup noninvasif

    membutuhkan lebih sedikit ventilator mekanik selama masa raat )!! vs ;!9+ dan

    median yang lebih sedikit pada penggunaan ventilator mekanik )" vs 7 hari+.

    etode noninvasif lebih sedikit menerima suplementasi #7 pada 7: hari kehidupan

    )!" vs 269+.

    /idak ada perbedaan pada ke'adian mortalitas ); vs 6 kematian+ atau peningkatan

    komplikasi lan'ut )75 vs 7:9+. Pemberian lebih aal surfaktan pada grup nonivasif )66 vs 5!6 menit+, dan ter'adi

    tren peningkatan )tidak signifikan+ pemberian surfaktan pada grup noninvasif );2 vs

    >29+.

    eskipun hasil yang didapat baik, kekurangan pada desain penelitian ini menimbulkan bias.

    Pada penelitian ini tidak dilakukan blinding dan kriteria untuk intubasi

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    6/7

    ventilator mekanik termasuk kebocoran paru dan cedera karena intubasi.

    1arena peningkatan risiko BPD dengan ventilasi tekanan positif yang tidak regular,

    penggunaan alat yang lebih tidak invasif sebagai ventilator sedang dievaluasi untuk dapat

    menurunkan ke'adian atelektasi dan cedera paru pada bayi premature yang berisiko atau

    sudah didiagnosis dengan RDS, seperti

    nasal continuous positive airway pressure (CPAP)

    nasal intermittent positive pressure ventilation (NPP!)

    Penggunaan intubasi dan ventilator mekanik tetap harus dilakukan pada kegagalan

    pernafasan, yang ditandai dengan 5 dari ! kondisi dibaah ini

    5. asidosis respiratorik )p= arterial ;.7", dan Pa*#7?>" mm=g pada *P(P+

    7. =ipoksemia )Pa#7 arterial 6" mm=g dengan suplementasi #7 ;"9 pada nasal

    *P(P+!. Severe apnoe

    Continous positive airway pressure

    Pada bayi premature yang berisiko atau sudah didiagnosis dengan RDS tanpa kegagalan

    pernafasan, *P(P merupakan alternatif penanganan untuk mencegah atelectasis.

    Beberapa penelitian menun'ukkan keuntungan pada penggunaan lebih aal *P(P pada grup

    risiko tinggi RDS )extremely low birt" weig"t (E#$%)bbl5"""gram atau lahir 7: minggu

    usia kehamilan+.

    Di (merika dilakukan penelitian multi senter )SCPP#R/ trial+, pada total 5!5>

    %4B& antara 72 @ 7; )>5" bayi umur kehamilan 76 @

    7: minggu yang menerima bantuan pernafasan secara randomisasi diberikan *P(P

  • 7/26/2019 Pencegahan Dan Penanganan RDS Pada Bayi Prematur_halaman2sampai6

    7/7

    atau intubasi dalam 6 menit kehidupan pertama. /idak ada perbedaan antara grup

    tersebut pada luaran kematian dan kebutuhan untuk terapi oksigen sampai umur

    kehamilan !> minggu.

    Pada penelitian multisenter ketiga )$# trial+ pada >2: bayi dengan usia gestasi 7> @

    78 )>