Penatalaksanaan tromboemboli

4
Penatalaksanaan 1.Tromboembolisme ringan Ditangani dengan istirahat dapat juga dengan pemberian antibiotik dan ibu dianjurkan untuk mobilisasi atau aktivitas ringan. 2.Tromboembolisme berat Antikoagulan untuk mencegah bertambah luasnya trombus dan mengurangi bahaya emboli.Terapi dapat dimulai dengan heparin melalui infus IV sebanyak 10.000 iu satuan setiap 6 jam dan diteruskan dengan kaumarin 10 gram per hari kemudian 3mg per hari dan selama 6 minggu kemudian dikurangi dan dihentikan dalam 2 minggu. Asuhan Keperawatan Pengkajian 1.Aktifitas Riwayat duduk lama,imobilitas dengan tirah baring,anestesi akibat pembatasan aktivitas juga mencakup pekerjaan ibu. 2.Sirkulasi a.Varises vena b.Peningkatan frekuensi nadi c.Riwayat trombosisi vena sebelumnya,masalah jantung,hemografi,hipertensi karena kehamilan dan hiperkoagulabilitas pada purperium dini. d.Nadi perifer berkurang,tanda hotman positif,ekstremitas bawah (paha dan betis) mungkin hangat dan kemerahan,tungkai yang sakit,dingin,pucat serta edema. 3.Cairan

Transcript of Penatalaksanaan tromboemboli

Page 1: Penatalaksanaan tromboemboli

Penatalaksanaan

1.Tromboembolisme ringan

Ditangani dengan istirahat dapat juga dengan pemberian antibiotik dan ibu dianjurkan untuk mobilisasi atau aktivitas ringan.

2.Tromboembolisme berat

Antikoagulan untuk mencegah bertambah luasnya trombus dan mengurangi bahaya emboli.Terapi dapat dimulai dengan heparin melalui infus IV sebanyak 10.000 iu satuan setiap 6 jam dan diteruskan dengan kaumarin 10 gram per hari kemudian 3mg per hari dan selama 6 minggu kemudian dikurangi dan dihentikan dalam 2 minggu.

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

1.Aktifitas

Riwayat duduk lama,imobilitas dengan tirah baring,anestesi akibat pembatasan aktivitas juga mencakup pekerjaan ibu.

2.Sirkulasi

a.Varises vena

b.Peningkatan frekuensi nadi

c.Riwayat trombosisi vena sebelumnya,masalah jantung,hemografi,hipertensi karena kehamilan dan hiperkoagulabilitas pada purperium dini.

d.Nadi perifer berkurang,tanda hotman positif,ekstremitas bawah (paha dan betis) mungkin hangat dan kemerahan,tungkai yang sakit,dingin,pucat serta edema.

3.Cairan

a.Peningkatan berat badan.

b.ASI kadang-kadang berkurang pada ibu menyusui.

4.Nyeri atau ketidaknyamanan

a.Nyeri tekan pada area yang sakit

b.Trombosis dapat teraba/menonjol dan berlekuk

5.Keamanan

a.Adanya endometritis postpartum atau selulitis pelvis

Page 2: Penatalaksanaan tromboemboli

b.Suhu mungkin agak tinggi dan menggigil

Dviagnosis Keperawatan

1.Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan interupsi jaringan vena.

2.Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi spasme vaskular.

3.Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

4.Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi atau kesalahan interpretasi.

Intervensi Keperawatan

1.Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan interupsi jaringan vena.

Kriteria hasil :

a.Nadi perifer dapat diraba.

b.Pengisian kapiler adekuat.

c.Penurunan edema eritema.

Intervensi

a.Anjurkan tirah baring.

Rasional: meminimalkan kemungkinan perubahan posisi trombus dan menciptakan emboli.

b.Observasi ekstremitas terhadap warna.Inspeksi adanya edema pada lipat paha sampai telapak kaki,ukur dan catat lingkar betis pada kedua kaki.

Rasional: gejala yang membantu membedakan antara tromboflebitis superfisial dengan trombosis vena dalam ialah kemerahan,panas,nyeri tekan dan edema lokal merupakan karakteristik superfisial.Pucat dan dingin pada ekstremitas merupakan karakteristik TVD.

c.Kaji pengisian kapiler dan periksa tanda hodman.

Rasional: penurunan pengisian kapiler dan tanda hodman positif menandakan TVD.

d.Anjurkan untuk meninggikan telapak kaki dan kaki bawah diatas ketinggian jantung.

Rasional: mengosongkan vena superfisial dan tibia dengan cepat,mempertahankan vena tetap kolaps sehingga meningkatkan aliran balik vena.

e.Instruksikan ibu untuk tidak memaksa ekstremitas yang sakit.

Rasional: untuk mencegah perubahan posisi trombus yang menimbulkan embolisme.

Page 3: Penatalaksanaan tromboemboli

f.Anjurkan napas dalam.

Rasional: menghasilkan penekanan negatif pada toraks yang membantu pengosongan vena yang besar.

g.Kaji kemudian pernapasan dan bunyi paru serta catat keluhan-keluhan nyeri pada dada dan merasakan nyeri ansietas.

Rasional: nyeri dada yang tajam pada substernal,ketakutan tiba-tiba,dispnea,takipnea dan hemoptisis adalah tanda-tanda emboli paru,khususnya pada TVD.

h.Lakukan ambulasi progresif setelah fase akut.

Rasional: melakukan aliran balik vena membantu mencegah stasis.

i.Berikan kompres hangat lembab pada ekstremitas yang sakit.

Rasional: meningkatkan sirkulasi ke area ekstremitas,meningkatkan vasodilatasi aliran balik vena dan resolusi edema.

j.Kolaborasi dalam pemberian antikoagulan menggunakan heparin.

Rasional: heparin dapat mencegah pembentukan trombus dan mencegah pembekuan selanjutnya.

k.Pantau pemeriksaan laboratorium masa protrombin,masa tromboplastin/Hb/Ht,AST(SGOT).

Rasional: memantau efektivitas antikoagulan,hemokonsentrasi dan dehidrasi dapat menimbulkan pembekuan.Peningkatan kadar AST dapat menandakan emboli.