PENATALAKSANAAN TERAPI asam urat
-
Upload
kongja-batgirl-firstya -
Category
Documents
-
view
435 -
download
18
Transcript of PENATALAKSANAAN TERAPI asam urat
PENATALAKSANAAN TERAPI
PADA SERANGAN AKUT GOUT ARTHRITIS
Oleh: Christina Dewi Nelawati, S. Farm.
NIM: 07.8115.006
Arthritis merupakan nyeri sendi yang disebabkan oleh adanya peradangan. Gout sendiri
merupakan penyakit metabolik dengan sifat dasar yang berbeda-beda, sering merupakan faktor keturunan.
Penyakit ini dikaitkan dengan adanya abnormalitas kadar asam urat dalam serum darah dan ditandai
dengan adanya nyeri akut. Keterkaitan antara gout dengan hiperurisemia yaitu adanya produksi asam urat
yang berlebih, menurunnya ekskresi asam urat melalui ginjal, atau mungkin karena keduanya. Konsumsi
alkohol juga menyebabkan adanya penumpukan asam urat dengan cara memproduksi asam urat secara
berlebih dan menurunkan ekskresinya.
Sasaran terapi gout arthritis yaitu mempertahankan kadar asam urat dalam serum di bawah
6mg/dL dan nyeri yang diakibatkan oleh penumpukan asam urat. Tujuan terapi yang ingin dicapai yaitu
mengurangi peradangan dan nyeri sendi yang ditimbulkan oleh penumpukan kristal monosodium urat
monohidrat. Kristal tersebut ditemukan pada jaringan kartilago, subcutan, dan jaringan partikular, tendon,
tulang, ginjal, dan beberapa tempat lainnya. Selain itu, terapi gout juga bertujuan untuk mencegah tingkat
keparahan penyakit lebih lanjut karena penumpukan kristal dalam medula ginjal akan menyebabkan
Chronic Urate Nephropathy serta meningkatkan resiko terjadinya gagal ginjal. Terapi obat dilakukan
dengan mengobati nyeri yang timbul terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pengontrolan dan
penurunan kadar asam urat dalam serum darah.
Strategi terapi
1. Nonstreoid Anti-inflammatory Drugs- NSAIDs
Terdapat beberapa jenis NSAID, namun tidak semua memiliki efektivitas dan keamanan yang baik
untuk terapi gout akut. Beberapa NSAID yang diindikasikan untuk mengatasi gout arthritis akut
dengan kejadian efek samping yang jarang terjadi yaitu:
A. Naproxen
Naproxen merupakan NSAID turunan asam propionat yang berkhasiat antiinflamasi,
analgesik, dan antipiretik. Naproksen telah menjadi salah satu pilihan pertama karena
khasiatnya dan kejadian efek sampingnya yang jarang.
Nama
obat
Nama
dagang
Indikasi Kontraindika
si
BSO, dosis,
aturan pakai
Efek samping Resiko
khusus
Naproxe
n
Synfle
x
Xenifa
r
Mengurangi nyeri sedang sampai berat pada OA, RA, spondilitis ankilosa, gout akut
Asma, rinitis, urtikaria yang diiduksi aspirin atau obat AINS, hamil trimester 3 dan laktasi
Sediaan kaplet dosis awal pemberian 3 tablet 275mg tiap 8 jam, dilanjutkan 1 tablet 275mg tiap 8 jam
Sediaan kaplet, dosis awal pemberian
825mg tiap 8jam kemudian 275mg tiap 8jam
Diminum setelah makan
rasa tidak enak pada perut, nyeri ulu hati, reaksi GI, tukak peptik, sakit kepala, mual, dan edema perifer
sakit kepala, mengantuk, pusing, edema, palpitasi, takikardi, mual, dispepsia, muntah, diare, tinitus, alopesia, angiodema, pendarahan GI, trobositopenia, anemia aplastik, gangguan penglihatan, eritema multiform, sindroma nefrotik
kehamila
n
kategori
B
B. Natrium Diklofenak
Natrium Diklofenak
Merupakan golongan NSAID turunan asam propionat yang memiliki cara kerja dan efek
samping yang sama dengan naproksen. Beberapa obat pilihannya yaitu:
Nama
obat
Nama
dagang
Indikasi Kontraindika
si
BSO, dosis,
aturan pakai
Efek samping Resiko
khusus
Natrium diklofenak
Abdiflam
Berifen
inflamasi dan bentuk degeneratif reumatik seperti AR, termasuk juvenil, spondilitis ankilosa, OA, spondiloartritis, reumatik non sirkular, sindrom nyeri kolumna vertebralis, serangan gout akut
ulkus peptic, hipersensitif diklofenak, aspirin, obat penghambat prostaglandin sintetase lain
Sediaan kaplet dosis awal pemberian 100-150mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi
pemeliharaan 75-100mg/Hr terbagi dalam 2-3 dosis
sakit kepala, mengantuk, pusing, edema, palpitasi, takikardi, mual, dispepsia, muntah, diare, tinitus, alopesia, angiodema, pendarahan GI, trobositopenia, anemia aplastik, gangguan penglihatan, eritema multiform, sindroma nefrotik
sakit kepala, mengantuk, pusing, edema, palpitasi, takikardi, mual, dispepsia, muntah, diare, tinitus, alopesia, angiodema, pendarahan GI, trobositopenia, anemia aplastik, gangguan penglihatan,eritema
kehamilan kategori B
a. NSAID selektif COX-2
Merupakan golongan NSAID yang mempunyai tingkat keamanan saluran cerna atas lebih baik
dibanding NSAID non-selektif.
Nama obat
Nama dagang
Indikasi Kontraindikasi BSO, dosis, aturan pakai
Efek samping Resiko khusus
2. Colchicine
Colchicine tidak direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut. Colchicine hanya
digunakan selama saat kritis untuk mencegah serangan gout.
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol
serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang dikontraindikasikan terhadap
golongan NSAID. Jika goutnya monarticular, pemberian antra-articular yang paling efektif.
Nama obat
Nama dagang
Indikasi Kontraindikasi BSO, dosis, aturan pakai
Efek samping Resiko khusus
Terapi selama simptom hilang ditujukan untuk meminimalkan penumpukan urat di jaringan, yang akan
menyebabkan benjolan-benjolan arthritis semakin kronis, dan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan
dan tingkat keparahan.
1. Diet
Penyebab kelebihan asan urat / hiperurikemia adalah diet tinggi purin, obesitas, konsumsi alkohol,
dan penggunaan beberapa obat seperti tiazid dan diuretik kuat akan menghambat ekskresi asam urat
di ginjal, serta aspirin dosos rendah < 3 g memperburuk hiperurikemia.
2. Pengurangan kadar asam urat
Indikasi diperlukannya penurunan kadar asam urat meliputi sering munculnya artritis akut yang tidak
terkontrol oleh pemberian colchicine untuk profilaksis, penumpukan asam urat/benjolan, atau
kerusakan ginjal. Hiperurisemia dengan serangan nyeri yang jarang tidak membutuhkan pengobatan,
demikian juga yang tidak menunjukkan gejala. Tujuan terapi yang diharapkan yaitu mempertahankan
kadar asam urat di bawah 6mg/dL. Dua kelas obat yang dapat digunakan untuk menurunkan asam
urat serum yaitu uricosuric dan allopurinol. Pemilihan salah satu atau keduanya bergantung pada hasil
pemisahan asam urat dalam urin selama 24 jam. Nilai di bawah 800 mg mengindikasikan
undersecretion asam urat, maka perlu uricosuric. Pasien dengan kadar asam urat lebih dari 800 mg
menunjukkan adanya produksi yang berlebihan dan membutuhkan allopurinol.
a. Uricosuric
Obat ini memblok reabsorpsi tubular dimana urat disaring sehingga mengurangi jumlah
urat metabolik, mencegah pembentukan benjolan baru dan memperkecil ukuran benjolan
yang telah ada. Uricosuris seperti probenesid dan sulfinpirazon dapat diberikan sebagai
pengganti allopurinol, namun probenesid tidak diindikasikan untuk gout yang akut.
Pembentukan kristal urat dalam urin bisa terjadi dengan urocisuric dan penting untuk
memastikan jumlah urin cukup yaitu 2000 ml atau lebih untuk mencegah pengendapat
kristal urat di saluran urin. Saat diberikan secara kombinasi dengan colchicine, akan
mengurangi frekuensi kekambuhan gout akut. Uricosuric tidak efektif pada pasien
dengan gangguan renal dengan serum kreatinin lebih dari 2 mg/dL.
Nama obat
Nama dagang
Indikasi Kontraindikasi BSO, dosis, aturan pakai
Efek samping Resiko khusus
b. Allopurinol
Sebagai penghambat xantin oksidase, allopurinol segera menurunkan plasma urat dan
konsentrasi asam urat di saluran urin serta memfasilitasi mobilisasi benjolan. Obat ini
sangat bermanfaat bagi pasien dengan gagal ginjal atau batu urat yang tidak dapat diberi
urocisuric. Biasanya obat ini diberikan sekali sehai sebab metabolit aktif allopurinol
waktu paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg diberikan selama 1 minggu; kemudian
dinaikkan jika kadar asam urat masih tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai dengan
dosis harian 200-300 mg. Seringkali kombinasi allopurinol dengan uricosuric akan sangat
membantu. Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan hiperurisemia asimtomatik
dan gout yang aktif.
Nama obat
Nama dagang
Indikasi Kontraindikasi BSO, dosis, aturan pakai
Efek samping Resiko khusus
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 2006, MIMS Edisi Bahasa Indonesia, PT. Info Master, Jakarta.
Lacy, Charles, 2005, Drug Information Hand Book the 13th edition, Lexi-Comp.Inc. Hudson, Ohio, America.
McPhee, Tierney, 2006, Current Medical Diagnosis & Treatment 45th edition, Mc Graw Hill, USA.