Penatalaksanaan Pada Stoke

3
Penatalaksanaan pada stoke A. Stroke iskemik Umum 1. Nutrisi 2. Hidrasi intravena: koreksi dengan NaCl 0,9% jika hipovolemik 3. Hiperglikemik: koreksi dengan insulin skala luncur. Bila stabil, beri insulin reguler subcutan. 4. Neurorehabilitasi dini: stimulasi dini secepatnya dan fisioterapi gerak anggota badan aktif maupun pasif. 5. Perawatan kandung kemih: kateter menetap hanya pada keadaan khusus (kesadaran menurun, demensia, dan afasia global) Khusus 1. Terapi spesifik stroke iskemik akut: Trombolisis rt-PA intravena/intraarterial pada ≤ 3 jam setelah awitan stroke dengan dosis 0,9 mg/kg (maksimal 90 mg). Sebanyak 10% dosis awal diberi, sebagai bentuk bolus, sisanya dilanjutkan melalui infus dalam waktu 1 jam. Antiplatelet: asam salisilat 160-325 mg/hari 48 jam setelah awitam stroke atau Clopidogrel 75 mg/hr. Obat neuroprotektif. 2. Hipertensi: pada stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan apabila tekanan sistolik > 220 mmHg dan atau tekanan diastolik >120 mmHg dengan penurunan maksimal 20% dari tekanan atrerial rata-rata (MAP) awal perhari. Bila tekanan sistolik >230 mmHg atau tekana diastolik >140 mmHg berikan nikardipin (5-15 Mg/jam infus kontinu), diltiazem (5-40 Mg/kg/menit infus kontinu) atau nimodipin (60 mg/4 jam PO) Bila tekanan sistolik 180-230 mmHg atau tekana diastolik 105-140 mmHg, atau tekana darah arterial rata-rata 130 mmHg pada dua kali pengukuran tekanan darah dengan selang 20 menit

description

kedokteran

Transcript of Penatalaksanaan Pada Stoke

Page 1: Penatalaksanaan Pada Stoke

Penatalaksanaan pada stoke

A. Stroke iskemik Umum

1. Nutrisi2. Hidrasi intravena: koreksi dengan NaCl 0,9% jika hipovolemik3. Hiperglikemik: koreksi dengan insulin skala luncur. Bila stabil, beri insulin

reguler subcutan.4. Neurorehabilitasi dini: stimulasi dini secepatnya dan fisioterapi gerak anggota

badan aktif maupun pasif.5. Perawatan kandung kemih: kateter menetap hanya pada keadaan khusus

(kesadaran menurun, demensia, dan afasia global)

Khusus1. Terapi spesifik stroke iskemik akut:

Trombolisis rt-PA intravena/intraarterial pada ≤ 3 jam setelah awitan stroke dengan dosis 0,9 mg/kg (maksimal 90 mg). Sebanyak 10% dosis awal diberi, sebagai bentuk bolus, sisanya dilanjutkan melalui infus dalam waktu 1 jam.

Antiplatelet: asam salisilat 160-325 mg/hari 48 jam setelah awitam stroke atau Clopidogrel 75 mg/hr.

Obat neuroprotektif.2. Hipertensi: pada stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan apabila tekanan

sistolik > 220 mmHg dan atau tekanan diastolik >120 mmHg dengan penurunan maksimal 20% dari tekanan atrerial rata-rata (MAP) awal perhari.

Bila tekanan sistolik >230 mmHg atau tekana diastolik >140 mmHg berikan nikardipin (5-15 Mg/jam infus kontinu), diltiazem (5-40 Mg/kg/menit infus kontinu) atau nimodipin (60 mg/4 jam PO)

Bila tekanan sistolik 180-230 mmHg atau tekana diastolik 105-140 mmHg, atau tekana darah arterial rata-rata 130 mmHg pada dua kali pengukuran tekanan darah dengan selang 20 menit atau pada keadaan hipertensi gawat darurat (infark miokard, edema paru kardiogenik, retinopati, nefropati, atau ensefalopati hipertensif) dapat diberikan:

Labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit. Ulangi atau gandakan setiap 10 menit sampai maksimum 300 mg atau berikan dosis awal berupa bolus yang diikuti oleh labetalol drip 2-8 mg/menit

Nikardipin Diltiazem Nimodipin

Bila tekanan sistolik <180 mmHg dan tekanan diastolik <105 mmHg, tangguhkan pemberian obat antihipertensi.

3. Trombosis vena dalam Heparin 5000 unit/12 jam selama 5-10 hari. Low Molecular Weight Heparin (enoksaparin/nadroparin) 2 × 0,3-0,4 IU

SC abdomen. Pneumatic boots, stoking elastik, fisioterapi, dan mobilisasi.

Page 2: Penatalaksanaan Pada Stoke

B. Stroke HemoragikManajemen stroke hemoragik pertama-tama ditujukan langsung pada penanganan A (airway), B (breathing), C (circulation), D (detection of focal neurological deficit).

Terapi Pendarahan Intraserebral1. Terapi medik

Jalan napas dan oksigenasi dengan target pCO2 30-35 mmHg. Kontrol tekanan darah. Penatalaksanaan tekanan darah tinggi sama seperti stroke

iskemik dengan syarat: Tekanan darah diturunkan bila tekanan sistolik >180 mmHg atau

tekanan diastolik >105 mmHg. Pada fase akut tekanan darah tinggi, tekanan darah tidak boleh

diturunkan lebih dari 20%. Penatalaksanaan peningkatan tekanan intrakranial:

Tindakan pengobatan pertama adalam osmoterapi, tapi tidak boleh digunakan sebagai profilaksis. Manitol 20% 1 g/kg dalam 20 menit, dilanjutkan dengan 0,25-0,5 g/kg/4 jam dalam 20 menit. Untuk mempertahankan gradien osmotik, furosemid (10 mg dalam 2-8 jam) dapat diberikan secara terus-menerus bersama dengan osmoterapi

Hiperventilasi dengan sasaran pCO2 35 mmHg. Pengaturan cairan.

2. Terapi pembedahanIndikasi tindakan pembedahan: Pasien dengan pendarahan serebelar >3 cm yang secara neurologis memburuk atau

yang mengalami kompresi batang otak dan hidrosefalus akibat obstruksi ventrikular. Pendarahan intraserebral dengan lesi struktural seperti aneurisma, malformasi

arteriovena, dan angioma kavernosa dapat diangkat jika keadaan pasien stabil. Pasien usia muda dengan pendarahan lobus yang sedang atau besar yang secara klinis

memburuk.

Indikasi terapi konservatif dengan medikamentosa:

Pasien dengan pendarahan kecil (< 10 cm3) atau defisit neurologi yang minimal. Pasien dengan GCS ≤ 4, kecuali dengan pendarahan serebelar disertai kompresi

batang otak, dapat menjadi kandidat untuk pembedahan darurat dalam situasi klinis tertentu.

Diambil dari buku Diagnosa & tata laksana Penyakit Saraf