Penatalaksanaan hipertensi

4
Penatalaksanaan Penataaksanaan dalam penanganan pada pasien dengan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis penatalaksanaan yaitu : 1. Penatalaksanaan farmakologis a. Diuretic seperti : tiazid, furosemia, spinronokiktan, triamteren, amillorid Hiertensi ringan dimulai dari dosis yang amat rendah (contoh 12,5 mg per hari) Hipertensi sedang dosis maksimum 25 mg per hari Hipertensi berat dosis 25-50 mg tiap tengah hari b. Obat antiadrinergik seperti klonidin, guonabenz, guanfasin, trimetafan, reserpin, guantidin, fentolamin prapanol, timololol dan lain-lain Hipertensi ringan diberikan pada permulaan 0,1 mg malam hari Hipertensi sedang diberikan dengan dosis 125 mg per hari Hipertensi berat dosis 250 mg dua kali sehari c. Vasodilator seperti hidralazin, minaksidil, diaknosid, nitropusid Pada hipertensi penggunaan dosis dibatasi sampai 300mg/hari d. Inhibitor enzim pengubah angiotensin seperti captopril, benezebril, ramipril, enalapril, dan lain-lain.

description

hipertensi

Transcript of Penatalaksanaan hipertensi

PenatalaksanaanPenataaksanaan dalam penanganan pada pasien dengan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis penatalaksanaan yaitu :1. Penatalaksanaan farmakologisa. Diuretic seperti : tiazid, furosemia, spinronokiktan, triamteren, amillorid Hiertensi ringan dimulai dari dosis yang amat rendah (contoh 12,5 mg per hari) Hipertensi sedang dosis maksimum 25 mg per hari Hipertensi berat dosis 25-50 mg tiap tengah harib. Obat antiadrinergik seperti klonidin, guonabenz, guanfasin, trimetafan, reserpin, guantidin, fentolamin prapanol, timololol dan lain-lain Hipertensi ringan diberikan pada permulaan 0,1 mg malam hari Hipertensi sedang diberikan dengan dosis 125 mg per hari Hipertensi berat dosis 250 mg dua kali seharic. Vasodilator seperti hidralazin, minaksidil, diaknosid, nitropusidPada hipertensi penggunaan dosis dibatasi sampai 300mg/harid. Inhibitor enzim pengubah angiotensin seperti captopril, benezebril, ramipril, enalapril, dan lain-lain. Hipertensi ringan diberikan dosis 0,5 mg tiap hari 2 kali sehari Hipertensi sedang diberikan 2,5 mg tiap tengah hari 2 kali sehari Hipertensi berat diberikan 6,2 mg tiap tengah hari 2 kali seharie. Antagonis saluran kalsium seperti nifedemin, diltiazem, verapamil, dan lain-lain. Hipertensi ringan diberikan dosis 40-80 mg tiap tengah hari Hipertensi sedang diberikan dosis 30-120 mg tiap tengah hari Hipertensi berat diberikan dosis 120-200 mg tengah hari(Tom Smith, 1991)2. Penatalaksanaan non farmakologisa. Perubahan gaya hidupGaya hidup yang baik dan sehat merupakan upaya untuk meghindari terjangkitnya hipertensi ataupun timbulnya komplikasiPada hipertensi ringan dan sedang, seperti menghentikan merokok, olahraga secara teratur dan dinamik (yang tidak memerlukan tenaga terlalu banyak), isalnya berenang, jogging, jalan kaki cepat, naik sepeda. Hipertensi berat seperti berhenti merokok, berhenti minum alkool, menurunkan asupan garam perhari. (Purwati,1998)b. Diet Hipertensi ringan (diet rendah garam I) : mengonsumsi garam sendok makan perhari, konsumsi kecap, MSG sendok makan per hari Hipertensi sedang (diet rendah garam II) : mengonsumsi garam sendo makan perhari, konsumsi kecap, MSG sendok makan per hari. Hipertensi berat (diet rendah garam III) : tidak boleh mengonsumsi garam, kecap, MSG(Isselbacher,1999)c. Upaya menghilangkan atau menghindari stress dapat dilakukan seperti meditasi, yoga, hipnotis yang dapat mengontrol system saraf otonom dan menurunkan hipertensi. (Soeparman,1999)d. Berat badan yang berlebihan atau obesitas merupakan factor terjadinya hipertensi, sehingga upaya penurunan pada obesitas sangat penting. (Purwati,1998). Disamping itu upaya menurunkan BB juga dapat meningkatkan efektivitas pengobatan farmakologis. (Soeparman,1999)

Sumber :Tierney,L.M., and Stephen, J, 2004Current Medical Diagnosis Treatment, Lange Medical Book 2004. (page 459-483)Anonim, 2000,Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000,hal 47-74,83-90, Departemen Kesehatan RI, Jakarta