penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

38
PENARIKAN KESIMPULAN DARI 6 PENELITIAN (KUALITATIF, KUANTITATIF, PTK, KEBIJAKAN, PENGEMBANGAN, EX POST FACTO) MAKALAH disusun guna memenuhi mata kuliah Metodologi oleh : M.Anas Sururi NIM 110210302043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

Page 1: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

PENARIKAN KESIMPULAN DARI 6 PENELITIAN (KUALITATIF, KUANTITATIF, PTK, KEBIJAKAN, PENGEMBANGAN, EX POST FACTO)

MAKALAH

disusun guna memenuhi mata kuliah Metodologi

oleh :

M.Anas Sururi

NIM 110210302043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil’alamin sebagai ungkapan puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Penarikan Kesimpulan dari 6

Penelitian (kualitatif, kuantitatif, PTK, Kebijakan, Pengembangan, Ex Post Facto)”

ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami gunakan untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang

nantinya akan kami gunakan sebagai perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Jember,10 Desember 2013

Penulis

Page 3: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………….. i

PRAKATA………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………... 2

1.3 Tujuan ......................…………………………………………… 2

BAB 2. PEMBAHASAN………………………………………………… 3

2.1 Pengertian Penarikan Kesimpulan............................................. 3

2.2 Langkah-Langkah Penarikan Kesimpulan ……….................. 5

2.3 ciri-ciri penarikan kesimpulan pada penelitian

(kuantitatif, kualitatif, pengembangan,

kebijakan/evaluasi, dan ex post facto)

………

…........................................................................... 8

2.4 Contoh-Contoh Penarikan Kesimpulan Pada

Jenis-Jenis

Penelitia

n ................................................................................. 13

BAB 3. PENUTUP……………………………………………………… 21

3.1 Kesimpulan……………………………………………………. 21

Page 4: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 23

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu

yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan

menggunakn bahasa yang baik dan benar (pateda, 1993:91). Jadi karya ilmiah ditulis

bukan sekedar mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian (uang,

bahan, dan alat), tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan penulisan tersebut

secara teknis dan materi. Hal ini terjadi karena hasil suatu karaya ilmiah dibaca dan

dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas sebagai sarana

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kesimpulan dalam suatu karya ilmiah, merupakan bagian akhir tulisan yang

membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukan

jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan. Tidak sedikit

penulisan kesimpulan yang kurang seuai, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman

arti dan pemilihan metode berfikir yang tepat dalam menarik kesimpulan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan fokus permasalahan di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apa pengertian penarikan kesimpulan dalam penelitian?

2. Bagaimana langkah-langkah dalam penarikan kesimpulan pada penelitian?

3. Bagaimana ciri-ciri penarikan kesimpulan pada penelitian (kuantitatif,

kualitatif, pengembangan, kebijakan/evaluasi, dan ex post facto)?

Page 5: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

4. Bagaimana contoh penarikan kesimpulan pada penelitian (kuantitatif,

kualitatif, pengembangan, kebijakan/evaluasi, dan ex post facto)?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian penarikan kesimpulan dalam penelitian

2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penarikan kesimpulan pada

penelitian

3. Untuk mengetahui ciri-ciri penarikan kesimpulan pada penelitian

(kuantitatif, kualitatif, pengembangan, kebijakan/evaluasi, dan ex post facto)

4. Untuk mengetahui contoh penarikan kesimpulan pada penelitian (kuantitatif,

kualitatif, pengembangan, kebijakan/evaluasi, dan ex post facto)

Page 6: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan adalah intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai

hubungan hasil eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang

menyebabkan hasil eksperimen berbeda dengan hipotesis. Jika perlu kesimpulannya

dapat diakhiri dengan memberikan masukan-masukan untuk pengujian selanjutnya.

Kesimpulan atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin

disebut conclution, dapat diartikan dengan berbagai cara, antara lain :

1. Kesimpulan sebagai suatu keputusan, dalil, hukum, tingkatan akhir, inferensi,

persetujuan akhir, atau tesis.

2. Kesimpulan sebagai kesimpulan yang ditarik berdasarkan metode berpikir induktif

dan deduktif

3. Kesimpulan sebagai pertimbangan yang dikemukakan atas dasar penalaran

inferensial

4. Kesimpulan sebagai suatu pernyataan dalam silogisme yang didasarkan pada

premise mayor dan premise minor.

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang

diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang

cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya jika

dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup mendukung hipotesis, maka

hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari

pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan

yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah

Page 7: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

Problematik Rumus Masalah

KesimpulanHipotesis

sebelumnya, serta telah teruji kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak

ditemukan bukti yang bertentangan.

Dalam menarik kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan diri atas

semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penarikan

kesimpulan harus didasarkan atas data, bukan atas angan-angan atau keinginan

peneliti. Adalah salah besar apabila kelompok peneliti membuat kesimpulan yang

bertujuan menyenangkan hati pemesan, dengan cara manipulasi data.

Pada dasarnya penarikan kesimpulan memiliki hubungan dengan problematik,

dan hipotesis. Di dalam kegiatan peneliti muncul perumusan problematik. Di dalam

problematik ini peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang

akan dicari jawabnya melalui kegiatan penelitian. Sehubungan dengan pertanyaan

inilah maka peneliti mencoba mencari jawaban sementara yang disebut hipotesis,

sedangkan kesimpulan yang ditarik berdasarkan data yang telah disebut hipotesis,

sedangkan kesimpulan yang ditarik berdasarkan data yang telah dikumpulkan, adalah

merupakan jawaban, benar-benar jawaban yang dicari, walaupun tidak selalu

menyenangkan hatinya.

Oleh karena itu, harus tampak jelas hubungan antara problematik, hipotesis,

dan kesimpulan.

Apabila kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari problematik yang

dikemukakan, maka isi maupun banyaknya kesimpulan yang dibuat juga harus sama

Page 8: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

dengan isi dan banyaknya problematik. Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan contoh

berikut ini.

Problematik

1. Apakah orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar yang

sama dengan orang tua murid di kota?

2. Apakah ayah mempunyai peranan yang sama dengan ibu dalam memberikan

motivasi belajar, baik di daerah maupun di kota?

Hipotesis

1. Orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar sebesar yang

diberikan oleh orang tua di kota.

2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu didalam memberikan motivasi

belajar, baik bagi orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota.

Jadi bisa dikatakan bahwa kesimpulan penelitiannya, yaitu:

1. Orang tua murid di daerah pedesaan tidak dapat memberikan motivasi belajar

sebesar yang diberikan oleh orang tua di kota

2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu di dalam memberikan motivasi

belajar, baik bagi orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota (Arikunto

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2002:385).

Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan atas hasil

dari analisa dan interprestasi data yang dilengkapi dengan saran-saran. Penarikan

kesimpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian, selain

sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti juga digunakan

sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.

Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data

yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti

untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi

ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji

Page 9: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

Langkah 7Menentukan dan Menyusun Instrumen

Langkah 8Mengumpulkan Data

Langkah 9Analisis Data

Langkah 10Menarik Kesimpulan

Langkah 6-aMenentukan Variabel

Langkah 1Memilih Masalah

Langkah 2Studi Pendahuluan

Langkah 3Merumuskan Masalah

Langkah 4Merumuskan Anggapan Dasar

Langkah 5Memilih Pendekatan

Langkah 6-bMenentukan Sumber Data

kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang

digunakan. (Wasito Hermawan, pengantar metodologi penelitian. 1992:89)

2.2 Langkah-Langkah Penarikan Kesimpulan

MENARIK KESIMPULAN

Langkah 4-aHipotesis

Page 10: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

Kesimpulan seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak

publikasi hasil penelitian bagian kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan

laporan.Kesimpulan yang terlalu panjang seringkali disebabkan memuat rincian yang

tidak perlu. Bab tentang kesimpulan bukanlah tempat bagi rincian tentang metodologi

atau hasil penelitian. Walaupun peneliti harus memberikan ringkasan tentang apa

yang telah dipelajari dalam penelitian, ringkasan tersebut tidak harus panjang karena

penekanan pada bagian kesimpulan terletak pada implikasi, evaluasi, dan lain

sebagainya.

Penyusunan bab tentang kesimpulan ditujukan untuk memberi ringkasan

tentang:

o Apa yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)

o Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)

o Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)

o Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)

o Rekomendasi

Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah,

kelemahan, dan lain-lain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan

sebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan kesimpulan yang kamu buat

(memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal tersebut lebih bermakna

dibandingkan dengan aspek-aspek positifnya)

Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian sedang

dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang peneliti tidak lupa untuk

kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian pendahuluan

Page 11: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang penelliti selesaikan dalam

penelitian.

Dalam metode ilmiah seluruh langkah-langkah diatas harus dilakukan agar

suatu penelitian dapat disebut ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan

secara urut dan benar, karena langkah yang satu merupakan dasar bagi langkah

berikutnya. Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas harus digunakan sebagai

landasan utama dalam penelitian, walau terkadang terjadi berbagai variasi yang

berkembang sesuai dengan bidang dan permasalahan yang diteliti.(Arikunto

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2002:384).

Setelah melalui beberapa langkah-langkah yang harus di patuhi, maka tahap

selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Adapun di dalam penarikan kesimpulan ini

harus mencangkup unsur-unsur yang harus dipenuhi. Unsur yang termasuk di dalam

penarikan kesimpulan, yaitu:

1. Isi dalam kesimpulan harus berupa analisis dari kajian pustaka dan juga

interpretasi dari tema yang mana bentukanya dapat berupa implikasi

(kesimpulan berdasar data) dan dapat juga berupa inferensi (kesimpulan

berdasar referensi)

2. Isi dalam kesimpulan sebaiknya mengandung saran-saran yang ditujukan

kepada pembaca

3. Kesimpulan makalah sebaiknya dibuat dengan menggambarkan secara singkat

isi dari karya ilmiah yang telah dijelaskan sebelumnya.

4. Dalam membuat kesimpulan karya tulis ilmiah, hindari menyimpulkan materi

yang tidak dibahas dalam pembahasan makalah.

Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian sedang

dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang peneliti tidak lupa untuk

kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian pendahuluan

Page 12: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang penelliti selesaikan dalam

penelitian.

2.3 ciri-ciri penarikan kesimpulan pada penelitian (kuantitatif, kualitatif,

pengembangan, kebijakan/evaluasi, dan ex post facto)

Penarikan kesimpulan merupakan intisari dari bagian terpenting yang

dihasilkan oleh peneliti melalui kegiatan penelitiannya. Penyusunan kesimpulan

hendaknya:

1. Singkat, jelas dan mudah dipahami

2. Selaras, dan sejalan sesuai dengan problematika penelitian yang diajukan.

3. Dibuat dalam rumusan sedemikian rupa sehingga jika didahului dengan

rumusan problematika masing-masing akan mewujudkan tanya jawab yang

koheren.

4. Sudah tidak mengadung informasi yang bersifat kuantitatif seperti presentase,

predikat penilaian dan sebagainya.

Penarikan kesimpulan ini merupakan bentuk kesimpulan secara umum.

(Arikunto,2003:625)

2.3.1 Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul hingga

penghimpunan data berakhir, sebab kesimpulan tersebut sangat tergantung pada

besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan, kodifikasi, penyimpanan, dan

metode penelusuran ulang yang dipergunakan, ketrampilan peneliti, dan sering kali

juga keinginan pemberi dana. Namun, dalam kenyataanya, seperti sering terjadi

dalam penelitian kualitatif, kesimpulan bisa jadi telah dirumuskan sebelumnya,

“malahan” peneliti pun melakukan sejak permulaan penelitian, walaupun ia

mempergunakan metode induktif.

2.3.2 Penelitian Tindakan Kelas

Page 13: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

Pada kesimpulan di penelitian tindakan kelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. kesimpulan ditulis sebagai pernyataan singkat;

Tujuan penulisan kesimpulan pada bab V sebuah laporan penelitian tindakan

kelas adalah untuk memberikan informasi secara cepat kepada pembaca tentang

hasil penelitian yang telah diperoleh. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan

tersebut kesimpulan harus ditulis dalam bentuk pernyataan singkat, tidak bertele-

tele.

2. kesimpulan penelitian tidak lagi memuat bahasa statistik/ hasil analisis data/

angka-angka;

Kesalahan yang sering ditemukan dalam sebuah kesimpulan di bagian laporan

ptk adalah masih dimuatnya bahasa yang sulit dipahami secara langsung oleh

pembaca. Kesulitan dapat dialami pembaca saat memahami kalimat-kalimat

simpulan yang masih mengandung angka-angka atau skor-skor dari analisis data.

Kesimpulan pada sebuah laporan ptk tidak boleh demikian. Seyogyanya justru

kalimat-kalimat disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang awam

sekalipun.

3. kesimpulan adalah gambaran umum dari hasil analisis data dan pembahasan yang

telah ditulis di bab IV;

Kesalahan lain yang sering terjadi saat seorang peneliti menuliskan

kesimpulan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukannya adalah kalimat-

kalimat yang ditulis tidak begitu penting dan melenceng dari gambaran umum hasil

analisis data dan pembahasan yang telah ditulisnya di bab IV. Kesalahan ini tidak

akan terjadi bila peneliti bersikap objektif saat menuliskan laporannya.

4. kesimpulan selalu merujuk pada rumusan masalah dan tujuan penelitian tindakan

kelas yang dilakukan;

Page 14: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

Cara termudah agar saat merumuskan bagian kesimpulan pada laporan ptk

adalah dengan merujuk kembali kepada rumusan masalah dan tujuan penelitian

tindakan kelas yang dilakukan yang terdapat pada bab I.

2.3.3 Penelitian Kuantitatif

Kesimpulan adalah hasil dari suatu proses tertentu, yaitu menarik dalam arti

memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu, kesimpulan

penelitian harus selalu mendasarkan diri pada semua data yang diperoleh dari

kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penarikan kesimpulan harus didasarkan atas

data. Oleh karena itu kesimpulan tidak dapat lepas dari problematic dan hipotesis

penelitian.

2.3.4 Penelitian Kebijakan/ Evaluasi

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penelitian evaluasi merupakan

tugas yang kompleks. Disamping tugas mengantisipasi berbagai dampak yang

mungkin terjadi sangat bersifat multidisipliner, tugas mengevaluasi tidaklah mudah

dilaksanakan. Apabila tidak berhati-hati, kesimpulan yang ditarik dapat bias karena

berbagai sumber "invalidity". Oleh karena itu, dibutuhkan ketajaman dalam

menganalisis keterkaitan antar gejala dan kemampuan dalam mengeliminir secara

tepat berbagai "confounding factors" yang dapat mengganggu penarikan kesimpulan.

Meskipun rumit melakukan penelitian evaluasi, namun semakin hari

penelitian ini semakin penting, bahkan diakui sebagai suatu spesialisasi atau profesi

baru. Akhir-akhir ini penelitian evaluasi dilakukan dengan memanfaatkan "meta-

analysis", yaitu mencoba mengevaluasi secara statistik berbagai studi penelitian

empiris. Studi-studi yang berkaitan dengan program tertentu diintegrasikan oleh

seorang peneliti untuk kemudian dilakukan evaluasi secara umum.

2.3.5 Penelitian Ex Post Facto

Jika orang ingin mencapai kesimpulan dalam penelitian ex post facto harus

memperhatikan bahwa satu variable X adalah sebab bagi variable lainnya Y, maka

diperlukan ada tiga macam bukti:

Page 15: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

1.      Hubungan statistic antara X dan Y sudan ditetapkan

2.      X terjadi lebih dulu daripada Y

3.      Factor-faktor lain tidak ikut menentukan Y

Karena adanya pengamatan dalam disain eksperimen, maka studi eksperimen dapat

memberikan ketiga bukti itu, sehingga kesimpulan tentang adanya hubungan kausal

antara kedua variable itu dapat dibuat. Akan tetapi dalam studi ex post facto,

pengamatan situasi ekperimental itu tidak ada sehingga tafsiran tentang adanya

hubungan kausal itu pun menjadi jauh lebih sukar.

Kemungkinan adanya hasil yang tak sebenarnya dalam penelitian ex post

facto. Bukti adanya variable-variable aktif dan variable-variable atribut adalah

penting sekali, kalau peneliti dapat mengendalikan perlakuan X dan kemudian

mengamati variable terikat Y, maka ia mendapatkan fungsi yang masuk akal bahwa X

mempengaruhi Y. Jika ia tidak dapat mengendalikan X, mungkin ia akan membuat

kesimpulan yang tidak tepat karena hubungan yang diamatinya itu mungkin adalah

hubungan yang tak sebenarnya.

Penyebab Umum dalam penyelidikan ex post facto kita harus

mempertimbangkan kemungkinan bahwa variable bebas dan variable terikat

penyelidikan itu adalah dua akibat terisah yang disebabkan oleh variable ke tiga.

Hubungan Kausal yang Terbaik, Pada waktu menafsirkan hubungan yang diamati

dalam penelitian ex post facto, kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa

kebalikan dari dugaan kita juga dapat menyebabkan hasil penelitian itu. Maksudnya

alih-alih X menyebabkan Y, mungkin Y lah yang menyebabkan X.

Kemungkinan Adanya Variabe-Variable yang Lain, Dalam penelitian ex post

facto mungkin ada variable bebas lain selain variable bebas yang sedang diselidiki,

yang dapat menyebabakan efek yang diamati pada variable Y itu. Artinya disamping

X1, mungkin ada variable lainnya, misalnya X2 dan X3 yang juga merupakan factor

penyebab bagi perbedaan dari variable terikat.

Tugas pertama peneliti adalah membuat daftar semua kemungkinan variable

yang lain, kemudian dengan mempertahankan variable lain tetap konstan. Kita dapat

Page 16: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

menguji variable-variable itu secara bergantian guna menetapkan apakah variable

tersebut ada hubungannya dengan Y, jika kita bisa menghilangkan variable bebas

lainnya itu dengan jalan menunjukkan bahwa variable tersebut tidak ada

hubungannya dengan Y, maka hipotesis semula tentang hubungan X dan Y itu

semakin kuat.

2.4 Contoh-Contoh Penarikan Kesimpulan Pada Jenis-Jenis Penelitian

2.4.1 Kesimpulan Kualitatif

PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI ATMOSFER DI SMA BATIK 1

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/ 2009

A. Simpulan

Berdasarkan data-data yang telah dianalisis pada bab sebelumnya mengenai

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada pembelajaran geografi

kelas X pada materi pokok atmosfer di SMA Batik 1 Surakarta, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada pembelajaran materi

pokok atmosfer, belum optimal karena belum sesuai dengan prinsip pembelajaran

berbasis KTSP, ini terlihat dalam pelaksanaannya belum menggunakan pendekatan

multistrategi, masih didominasi metode-metode konvensional, selain itu juga belum

menggunakan pendekatan mulitmedia, sumber belajar dan teknologi yang terbatas,

serta belum memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

2. Guru geografi dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan masih belum optimal, ini dapat dilihat dari penggunaan metode

pembelajaran dimana guru masih sering menggunakan metode ceramah, masih jarang

mengadakan evaluasi dalam pembelajaran, dalam pelaksanaannya belum ada

kedekatan antara guru dan siswa, belum terwujud proses pembelajaran yang efektif,

Page 17: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

kreatif, dan menyenangkan, sehingga siswa cenderung pasif, jarang bertanya dan

menyampaikan pendapat.

3. Kendala-kendala yang dihadapi SMA Batik 1 Surakarta dalam implementasi

kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pembelajaran geografi materi pokok

atmosfer.

a. Keterbatasan media peraga seperti kurangnya peta-peta tematik, gambar-

gambar pendukung, alat peraga seperti termometer, barometer.

b. Guru dalam penggunaan pendekatan kurang efektif, guru tidak menggunakan

metode bervariasi, tidak membuat RPP sesuai dengan format RPP berbasis

KTSP dan jarang mengadakan evaluasi selama proses pembelajaran.

c. Fasilitas di sekolah masih kurang, seperti kurangnya alat peraga dan

laboratorium geografi yang belum tersedia.

d. Sumber belajar yang ada belum dioptimalkan pemanfaatannya, seperti adanya

fasilitas internet gratis untuk siswa masih belum dioptimalkan siswa untuk

menambah pengetahuan, selain itu dalam proses pembelajaran belum

memanfaatkan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah sebagai

sumber belajar, untuk menunjang keefektifan pembelajaran geografi.

e. Siswa masih cenderung pasif, jarang bertanya dan mengemukakan pendapat.

4. Upaya yang dilakukan guru untuk menghadapi kendala yang ada

a. Menggambar di papan tulis

b.Memberikan motivasi kepada siswa

c. Menggunakan metode bervariasi

d.Memberi pekerjaan rumah pada siswa

Page 18: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

2.4.2 Kesimpulan pada Penelitian Tindakan Kelas

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai pada

pembelajaran materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari melalui strategi

memory cycle?

2. Bagaimana pengelolaan pembelajaran di kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai

yang dilakukan oleh guru pada materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-

hari dengan strategi memory cycle?

3. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai

pada materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan strategi memory

cycle?

Dan tujuan penelitian tindakan kelas berbunyi:

TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

Page 19: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

1. Mendeskripsikan aktivitas peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai

pada pembelajaran materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari melalui

strategi memory cycle.

2. Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran di kelas VIIIB SMP Negeri 4

Amuntai yang dilakukan oleh guru pada materi bahan kimia dalam kehidupan

sehari-hari dengan strategi memory cycle.

3. Mengetahui hasil belajar peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai

pada materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan strategi memory

cycle.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

1. Aktivitas peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai tahun

pembelajaran 2011/2012 pada pembelajaran yang mengacu kepada strategi

memory cycle pada materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari di

siklus I maupun siklus 2 penelitian tindakan kelas ini berada pada kategori

BAIK.

2. Pengelolaan pembelajaran oleh guru di kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai

yang tahun pembelajaran 2011/2012 yang telah dilakukan guru pada materi

Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari dengan strategi memory cycle di

siklus 1 maupun siklus 2 penelitian tindakan kelas ini juga berada pada

kategori BAIK.

3. Hasil belajar peserta didik kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai tahun

pembelajaran 2011/2012 pada materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-

hari mengalami peningkatan dibanding tahun pelajaran 2010/2012 setelah

Page 20: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

menggunakan strategi memory cycle.(penelitiantindakankelas.blogspot.com)

Setelah melihat atau memiliki bekal rumusan masalah dan tujuan penelitian

tindakan kelas, maka kesimpulannya harus ditulis:

2.4.3 penelitian kuantitatif

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa

kelas V SD di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dengan menggunakan taraf

signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan metode pembelajaran eksperimen

model SEQIP dan metode pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar IPA.

Dengan penerapan metode pembelajaran ekeperimen SEQIP siswa akan dapat

mengaplikasikan pelajaran yang diterimanya ke dalam eksperimen yang ditunjang

dengan peralatan yang lengkap, sehingga dengan ekperimen yang dialaminya sendiri

pemahaman materi yang diterimanya akan melekat kuat dalam diri siswa sehingga

diharapkan hasil belajarnya pun dapat ditingkatkan secara optimal..

2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kreativitas siswa terhadap

hasil belajar IPA.

Semakin tinggi tingkat kreativitas siswa maka akan dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam mengembangkan dan menciptakan ide-ide yang baru baik itu

menemukan, membuat dan mengkombinasikan berbagai unsur menjadi sebuah

gagasan yang baru dalam proses pembelajarannya, sehingga akan terbentuk daya

pikir yang kreatif yang mempunyai wawasan yang luas yang mampu berpikir dari

segala arah dan ke segala arah.

Page 21: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

3. Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran eksperimen model

SEQIP dengan metode pembelajaran Konvensional dan kreativitas siswa terhadap

hasil belajar IPA.

Prestasi belajar siswa sedikit banyak tergantung dari cara guru dalam mengelola

kelas, dengan penerapan strategi yang tepat dipadu dengan dimilikinya kreativitas

belajar yang tinggi dari siswa maka akan dapat dihasilkan prestasi belajar siswa

secara optimal.

2.4.4 penelitian kebijakan

EVALUASI PROGAM SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA

TERPADU (SLPHT) TANAMAN PADI (Oryza Sativa sp) DI KELOMPOK

TANI SARI ASIH DESA MAYANG KECAMATAN GATAK KABUPATEN

SUKOHARJO

Kesimpulan

Dari hasil analisis hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. Kontek yang mencakup kondisi umum peserta sesuai dengan petunjuk teknis

sebagai berikut:

a. Kondisi Peserta SLPHT di Desa Mayang sudah sesuai dengan pedoman teknis

SLPHT

b. Kondisi Ekonomi Peserta SLPHT sudah sesuai dengan pedoman teknis SLPHT

2. Kesesuaian input dalam kegiatan SLPHT dengan petunjuk teknis sebagai berikut:

a. Fasilitas yang digunakan dalam kegiatan SLPHT di Desa Mayang sudah sesuai

dengan petunjuk teknis SLPHT.

b. Materi yang diberikan dalam kegiatan SLPHT ada yang sesuai dan tidak sesuai

dengan petunjuk teknis SLPHT.

c. Tenaga Pelaksana dalam kegiatan SLPHT sudah sesuai dengan petunjuk teknis

SLPHT.

Page 22: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

3. Kesesuaian proses dalam kegiatan SLPHT dengan petunjuk teknis sebagai

berikut :

a. Pemilihan peserta SLPHT di Desa Mayang tidak sesuai dengan petunjuk teknis

SLPHT.

b. Pertemuan musyawarah pra tanam dalam kegiatan SLPHT di Desa Mayang

sudah sesuai dengan petunjuk teknis SLPHT.

c. Pembinaan petani penggerak dalam kegiatan SLPHT di Desa Mayang sudah

sesuai dengan petunjuk teknis SLPHT.

d. Pertemuan mingguan dalam kegiatan SLPHT di Desa Mayang sudah sesuai

dengan petujuk teknis SLPHT.

e. Lokakarya/koordinasi dalam kegiatan SLPHT di Desa Mayang tidak sesuai

dengan petunjuk teknis SLPHT.

f. Hari lapang tani dalam kegiatan SLPHT di Desa Mayang sudah sesuai dengan

petunjuk teknis SLPHT.

4. Kesesuaian produk dalam kegiatan SLPHT dengan petunjuk teknis sebagai berikut

:

a. Peningkatkan kemampuan dan keterampilan petani di bidang pengamatan OPT

pada tanaman padi dan teknologi pengendaliannya secara terpadu sesuai dengan

petunjuk teknis, yaitu ada peningkatan kemampuan dan keterampilan.

b. Peningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam menganalisis

agroekosistem pertanian sudah sesuai.

c. Terjadi Peningkatan kerjasama kelompok dalam berusahatani setelah kegiatan

SLPHT.

d. Tidak terjadi Peningkatan kualitas agroekosistem di lahan peserta SLPHT.

2.4.5 penelitian ex post facto

Page 23: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN IPS DAN

LOKASI TERHADAP MODAL SOSIAL SISWA SMP DI KABUPATEN

SUBANG

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan tentang persepsi siswa mengenai pembelajaran IPS memiliki

kecen-derungan pada kategori tinggi sebesar 25%,. Dari hasil perhitungan

mengenai persepsi siswa tentang Pembelajaran IPS, jika diuraikan dari masing-

masing indikator pembel-ajaran IPS memiliki kategori diantaranya: kompetensi

guru memiliki presentase 36,1%, Kompetensi guru memiliki kecenderungan skor

sebesar 52,73% pada katagori tinggi , pendekatan, dan metode memiliki

kecenderungan skor sebesar 46,15%, dan media serta sumber belajar 60,44% skor

sedang dan teknik valuasi 44,51% pada katagori tinggi.

2. Lokasi siswa berdasarkan site dan situation terdiri atas Subang Utara dan Subang

Selatan yang memiliki karakter yang berbeda baik secara fisik dan sosial, sehingga

lokasi dapat berpengaruh juga terhadap persepsi siswa dan modal sosial. Modal

sosial di Subang Selatan lebih kuat dibandingkan dengan Subang Utara. Subang

selatan sebagian besar memiliki modal sosial dengan katagori tinggi.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan modal sosial berdasarkan persepsi yang

signifikan modal sosial berdasarkan persepsi siswa tentang pembelajran IPS dan

lokasi siswa.

Page 24: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

BAB 3. Simpulan

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang

diajukan itu ditolak atau diterima. Penarikan kesimpulan dalam melakukan penelitian

ilmiah merupakan intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai hubungan

hasil eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang menyebabkan

hasil eksperimen hasil eksperimen berbeda dengan hipotesis. Penarikan kesimpulan

seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak publikasi hasil penelitian

bagian kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan laporan.(Ricky-

budiman.blogspot.com, diakses Selasa 28 April 2009)

Penyusunan bab tentang kesimpulan ditujukan untuk memberi ringkasan

tentang:

o Apa yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)

o Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)

o Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)

o Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)

o Rekomendasi

Penarikan kesimpulan merupakan intisari dari bagian terpenting yang

dihasilkan oleh peneliti melalui kegiatan penelitiannya. Penyusunan kesimpulan

hendaknya:

1. Singkat, jelas dan mudah dipahami

Page 25: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

2. Selaras, dan sejalan sesuai dengan problematika penelitian yang diajukan.

3. Dibuat dalam rumusan sedemikian rupa sehingga jika didahului dengan

rumusan problematika masing-masing akan mewujudkan tanya jawab yang

koheren.

4. Sudah tidak mengadung informasi yang bersifat kuantitatif seperti presentase,

predikat penilaian dan sebagainya.

Penarikan kesimpulan ini merupakan bentuk kesimpulan secara umum.

(Arikunto,2003:625)

Dari pengertian dan langkah-langkah dalam membuat penarikan kesimpulan

sebuah laporan penelitian, untuk itu ada enam jenis penelitian (kualitatif, kuantitatif,

penelitian tindakan kelas, pengembangan, kebijakan atau evaluasi, dan ex post facto)

yang menjadi pokok pembahasan yaitu tentang ciri-ciri penarikan kesimpulan dari

penelitian kualitatif, kuantitatif, penelitian tindakan kelas, pengembangan, kebijakan

atau evaluasi, dan ex post facto.

Page 26: penarikan kesimpulan 6 jenis penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Wasito, Hermawan. 1997. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi. 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafikatama Offset

http://ricky-budimanblogspotcom.blogspot.com/2009/04/penarikan-kesimpulan.html

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/03/menulis-kesimpulan-laporan-

ptk.html

http://tiwi27.wordpress.com/2012/01/05/18/