PENANGANAN PEMESANAN KAMAR DI THE CIPAKU GARDEN …
Transcript of PENANGANAN PEMESANAN KAMAR DI THE CIPAKU GARDEN …
PENANGANAN PEMESANAN KAMAR DI THE
CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Ujian Akhir
Program Diploma III
Oleh :
RIYANTHI ABDIRAHMA
No Induk : 201621340
JURUSAN HOSPITALITI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN DIVISI KAMAR
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata ialah suatu kumpulan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman dan kenangan dalam suatu perjalanan seperti pengalaman dan
kenangan dalam memilih jenis transportasi yang akan digunakan transportasi,
kenangan terhadap pelayanan akomodasi yang didapat, dapat mencoba
keanekaragaman makanan dan minuman dan berbagai jenis pelayanan lainnya
yang dimana disediakan untuk individu ataupun sekelompok organisasi yang
sedang melakukan satu kegiatan atau perjalanan pariwisata tersebut.
Seperti halnya di Indonesia, industri dalam bidang pariwisata yaitu
kelompok usaha yang diantara keduanya saling berhubungan didalam
kegiatannya dalam menghasilkan barang dan memberikan layanan jasa untuk
memenuhi permintaan kebutuhan wisatawan yang sedang melakukan kegiatan
pariwisata. Industri dalam bidang pariwisata yang terdapat di Indonesia itu
sendiri memiliki hubungan yang kuat terhadap sektor lainnya, hal ini
dikarenakan pariwisata dapat dikatakan sebagai hubungan yang saling
menguntungkan akibat adanya interaksi antara karyawan, supplier,
pemerintahan, tempat berwisata serta masyarakat didaerah tujuan pariwisata.
Industry dalam bidang pariwisata juga memiliki usaha yang saling bertautan,
hal ini dikarenakan terdapat banyak kegiatan yang bisa dikerjakan dalam
penyelenggaraan kegiatan pariwisata. Kegiatan itu diantaranya yaitu seperti
usaha dalam bidang perhotelan dan usaha dalam bidang perjalanan. Usaha
dalam bidang perhotelan merupakan usaha yang paling besar hubungannya
dengan industri periwisata dikarenakan usaha perhotelan lah yang akan
memberikan jasa akomodasi seperti penginapan, makanan serta minuman,
terdapat juga jasa lainnya untuk kepentingan wisatawan yang diolah untuk
mendapatkan keuntungan.
Hotel merupakan salah satu usaha perakomodasian dan menyatu terhadap
usaha pariwisata yang dapat dikatakan sebagai salah satu usaha yang
menguntungkan. Dengan tinggi nya permintaan yang berasal dari wisatawan
yang membutuhkan jasa akomodasi penginapan yang tepat berpengaruh
terhadap pesatnya perkembangan usaha di bidang akomodasi terutama usaha
dalam bidang perhotean. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya oleh
Sulastiyono (2011:8),
“bisnis yang dikelola oleh seorang pemilik dengan menyediakan berbagai
fasilitas, berbagai jenis makan-makanan dan minum-minuman untuk orang
maupun wisatawan ynag sedang dalam perjalanan wisata dan sanggup untuk
membayar dengan jumlah yang sudah ditentukan sesuia dengan pelayan yang
didapat disebut dengan hotel.”
Begitu pula halnya dengan The Cipaku Garden Hotel Bandung untuk
pelayanan dan fasilitas yang disediakan bukan hanya kamar, terdapat juga
berbagai jenis makan-makanan dan minum-minuman, dan ditunjang oleh
fasilitas-fasilitas lain diantaranya yaitu tempat berekreasi keluarga dan dobi
(laundry). Hotel ialah usaha yang menyediakan jasa pelayanan dengan
pengelolaannya yang cukup rumit dengan harus memilik fasilitas yag dapat
tersedia selama 24 jam tanpa henti.
Perkembang usaha yang bergerak dalam bidang perhotelan di Indonesia itu
sendiri saat ini dapat dikatakan berkembang cukup pesat diiringi dengan
berkembangnya sektor-sektor pariwisata, dan ini pun berdampak cukup besar
terhadap pertumbuhan hotel. Diantarnya memiliki dampak terhadapad
pertumbuhan hotel dengan berbagai tipe dan kelas yang hampir menyebar di
seluruh Indonesia dengan adanya destinasi pariwisata.
Untuk pembagian tugas dihotel terdapat beberapa departemen dengan tugas
dan tanggung jawab yang berbeda-beda disetiap bagian dan departemen nya,
tetapi untuk di bagian Room Divison hanya terdapat 2 departemen, yaitu
departmen Housekeeping dan Kantor Depan. Departemen kantor depan adalah
bagian dengan tanggung jawab dalam menangani tamu dari kedatangan hingga
tamu akan berangkat, tidak hanya itu saja departemen kantor depan juga
memberikan informasi kepada tamu. Sesuai yang telah dikemukakan oleh
Murray (2010:44) “fungsi utama bagian kantor depan ialah membantu dan
memfasilitasi tamu dalam melakukan transaksi dan memberikan pelayan yang
baik kepada tamu yang mneginap”. Kantor depan merupakan departemen yang
paling memiliki pengaruh dan penting di hotel dikarenakan kantor depan yang
akan menjadi first impression dan menjadi last impression tamu ketika tinggal
di hotel, jadi bagian kantor depan pun harus sanggup dalam memberikan
pelayanan terbaik termasuk harus bisa membuat tamu merasa nyaman.
Kantor depan juga memiliki peran sebagai perantara yang menghubungkan
tamu dengan manajemen yang terdapat dihotel. Di departemen kantor depan
juga terbagi menjadi beberapa outlet yang dibagi berdasarkan bagian pekerjaan
dan tanggup jawabnya. Berikut pembagian outlet yang terdapat di bagian kantor
depan hotel menurut Sulastiyono (2007:8) sebagai berikut:
1. Menangani pemesanan kamar.
2. Menerima kedatangan tamu.
3. Mengatur seragam karyawan.
4. Memberikan pelayanan informasi.
5. Menerima telepon masuk.
6. Fron Office Cashier.
Pada Front Office Depertment terdapat bagian yang menangani pemesanan
kamar atau yang biasa disebut dengan Reservation merupakan bagian yang
bertanggung jawab dalam menangani dan memproses apabila adanya
pemesanan kamar yang masuk ke sistem hotel, dengan itu kamar yang sudah
tamu pesan tidak dijual kembali. Petugas yang bertugas menangani pemesanan
kamar disebut dengan Reservation Clerk. Kamar tamu tidak akan dijual kembali
walaupun pada saat tingkat hunian tinggi apabila calon tamu tersebut telah
membuat pemesanan kamar terlebih dahulu sebelum datang ke hotel berbanding
terbalik dengan calon tamu yang datang langsung ke hotel calon tamu tersebut
harus menanyakan ketersediaan kamar terlebih dahulu dan akan sangat besar
kemungkinan tidak mendapatkan kamar yang diinginkan apabila tingkat hunian
kamar sedang tinnggi.
Penerimaan pemesanan kamar ialah bagian yang pertama kali akan
dihubungi oleh calon tamu apabila ingin membuat pemesanan kamar agar
kamar yang diinginkan oleh tamu tersedia ketika tamu tiba di hotel sesuai
dengan waktu dan tanggal kedatangan yang telah ditentukan oleh calon tamu
ketika membuat pesanan kamar melalui bagian pemesanan kamar di hotel
tersebut. Seperti teori yang telah dikemukakan oleh Sugiarto (2010:39)
“petugas pemesanan kamar harus dapat bekerja dengan akurat dan efisien sesuai
dengan standard prosedur yang berlaku di hotel pada saat menerima dan
memproses pemesanan kamar”, maksud dari teori yang telah dijelaskan tersebut
ialah seorang karyawan pada bagian pemesanan kamar hotel yang menerima
pemesanan kamar harus akurat dan memproses pemesanan kamar sesuai dengan
standar operasional prosedur yang ada untuk dapat mencegah dan menghindari
terjadinya kesalahan dikemudian hari.
Dalam menangani pemesanan kamar hotel petugas harus memiliki kinerja
yang efisien sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh Bardi (2010:128) “Dalam
menangani pemesanan kamar petugas harus memastikan melakukan akses,
proses dan konfirmasi informasi tamu yang baik dalam pemesanan kamar”, dari
teori tersebut menggambarkan bahwa peran reservation clerk sangatlah penting
dalam proses menangani pemesanan kamar hotel, hal ini dikarenakan jika hotel
tidak mempunyai jalur untuk akses pemesanan kamar yang baik ketika
memproses data tamu pemesanan kamar dan tidak melakukan konfirmasi data
tamu sesuai dengan standard operational procedure yang berlaku dapat
berdampak terhadap kepuasan tamu yang menginap sehingga bisa
menimbulkan dampak negatif kepada hotel apabila petugas penerimaan
pemesanan kamar tidak melakukan penanganan pemesanan kamar sesuai
dengan standar operasional yang telah ditetapkan oleh hotel.
Seperti halnya untuk Standard Operational Procedure dalam proses
penanganan terhadap pemesanan kamar yang terdapat di The Cipaku Garden
Hotel Bandung yakni sebagai berikut:
a. Memeriksa e-mail permintaan kamar yang telah dikirimkan oleh tamu.
b. Membalas e-mail tersebut dengan menanyakan tipe kamar yang diinginkan
tamu.
c. Memastikan arrival date dan departure date tamu.
d. Mengecek daftar ketersediaan kamar.
e. Memberitahukan room rate dan fasilitas yang terdapat di hotel.
f. Menanyakan nama dan informasi penting lainnya yang bisa dihubungi dari
tamu yang akang menginap.
g. Menanyaakan metode pembayaran yang akan digunkana oleh calon tamu.
h. Ulangi kembali terkait pesanan kamar tamu apabila data yang didapat sudah
lengkapp.
i. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah memproses pesanan kamar tersebut,
seperti input ke daftar ketersediaan tamu agar tidak terjadi double booking.
Dari hasil pengamatan langsung serta wawancara awal yang telah dilakukan
penulis di The Cipaku Garden Hotel Bandung terhadap bagian penerimaan
pemesanan kamar, hasilnya menunjukan bahwa kesalahan yang cukup sering
terjadi pada saat petugas pemesanan kamar mengakses, memproses dan
konfirmasi pemesanan untuk kamar. Kesalahan yang disebabkan oleh petugas
pemesanan kamar yang bekerja tidak mengikuti Standard Operational
Procedure yang berlaku di The Cipaku Garden Hotel Bandung.
Akibat penanganan petugas terhadap pemesanan kamar tamu yang tidak
sesuai dengan Standar Operational Procedure yang berlaku di The Cipaku
Garden Hotel Bandung maka ini menyebabkan banyaknya keluhan dari tamu
yang mengatakan apabila pesanan kamar mereka tidak diproses dengan baik
dan bahkan terdapat petugas tidak melakukan konfirmasi pemesanan dengan
baik terhadap calon tamu yang akan menginap.
Dari kejadian tersebut hal ini berdampak terhadap tingginya tingkat
persentasi Cancellation, No Show dan Double Booking yang memiliki dampak
cukup besar pada jumlah penjualan kamar dalam 3 bulan terakhir di The Cipaku
Garden Hotel Bandung.
Pada tabel di bawah ini merupakan total seluruh Cancellation, No Show dan
Double Booking dalam 3 bulan terakhir yang penulis dapatkan ketika
melaksanakan pengamatan langsung dan wawancara awal kepada petugas
pemesanan kamar The Cipaku Garden Hotel Bandung:
TABEL 1.1
TOTAL RESERVASI, CANCELLATION, NO SHOW DAN DOUBLE
BOOKING DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
Bulan Total
Reservasi
Total
Cancellatio
n
%
Total
No
Show
%
Total
Double
Booking %
Oktober 2018 997 107 10,7
3 91 9,13
8 0,81
November 2018 832 95 11,4
2 82 9,86
9 1,09
Desember 2018 1.120 180 16,0
7 128
11,4
3
15 1,34
Sumber: Departemen Reservasi The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Dari tabel pengamatan langsung serta wawancara awal yang telah penulis
lakukan terdapat bahwa yang menjadi akibat dari permasalah dalam proses
penanganan pemesanan kamar yakni sering terjadinya Cancellation, No Show
dan juga terjaidnya Double Booking. Pernyataan ini dapat di buktikan dengan
terdapatnya beberapa komentar keluhan dari tamu yang telah memesan kamar
atapun yang sudah menginap terhadap kualitas kinerja dan pelayanan yang
diberikan oleh petugas pada saat tamu menginap di The Cipaku Garden Hotel
Bandung kurang baik dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh
tamu, permasalahan ini terjadi karena kualitas penanganan dari petugas dalam
pemesanan kamar yang kurang maksimal pada saat tamu melakukn pemesanan
kamar.
Adapun yang menjadi penyebabnya yaitu petugas pemesanan kamar yang
melakukan pekerjaannya tidak mengikuti langkah-langkah yang ada atau
bekerja tidak sesuai dengan Standard Operationl Procedure yang berlaku di
The Cipaku Garden Hotel Bandung. Seperti tidak mengakses pemesanan kamar
tamu, tidak melakukan proses dengan maksimal pada saat tamu melakukan
pemesanan kamar tamu dan permasalahan ini juga dapat disebabkan oleh
petugas pemesanan kamr tamu yang tidak melakukan konfirmasi ketika
penerimaan pemesanan kamar tamu.
Maka dari itu seorang petugas yang bertanggung jaawab dalam menangani
pemesanan kamr tamu harus bekerja secara akurat dan melakukan penanganan
yang baik pada saat menangani pemesanan kamar dari calon tamu agar tidak
terjadinya keluhan tamu dikemudian harinya.
Pada tabel berikut ini terdapat beberapa contoh dari komentar tamu yang
penulis dapatkan akibat dari tamu yang merasa kurang puas terhadap kinerja
dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas penerimaan pemesanan
kamar terhadap tamu ketika melakukan penanganan pemesanan kamar di The
Cipaku Garden Hotel Bandung:
TABEL 1.2
KOMENTAR TAMU TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DALAM PENANGANAN PEMESANAN KAMAR DI THE CIPAKU
GARDEN HOTEL BANDUNG
Bulan Komentar
23 Oktober 2018
“Saya punya banyak masalah selama kunjungan saya di sini hotel
Cipaku. Saya tidak menemukan tempat yang santai. Layanan dari
restoran dan kantor depan sangat buruk. Butuh waktu yang cukup
lama saat saya check-in dikarenakan ketika akan check-in karyawan
di front office mengatakan bahwa pesanan atas nama saya memiliki
3 booking sedangkan saya hanya memiliki 1 booking hal yang sam
pun terjadi ketika saya akan check out dan untuk mendapatkan
kupon untuk sarapan. Saya juga meminta tempat tidur tambahan
dan itu lebih buruk. Beragam makanan untuk sarapan sangatlah
buruk. Saya direstoran itu sendiri. Saya harap anda dapat mengatasi
masalah-masalah ini, namun itu akan menjadi yang terakhir kalinya
bagi saya untuk tinggal di hotel Cipaku. Saya akan tinggal di hotel
lain saya kehilangan rasa percaya dan tidak akan kembali lagi.”
28 November 2018
“ketika tiba saya dikagetkan ketika staf mengatakan saya memiliki
2 booking. Kamarnya bersih, tempat tidurnya terdapat debu dan
sedikit bau debu. Kolam renang yang tidak berada di lokasi yang
sama sebagai hotel ini karena terletak di sebelah hotel. Yang harus
anda lakukan cukup dengan berjalan dan juga kolam renang umum
yang dikelola oleh hotel (mungkin).”
20 Desember 2018
“Ketika saya tiba di Cipaku Hotel dan akan melakukan check-in
teteapi tidak ada staf yang stand by di meja reception dan saya
cukup terkejut ketika staf kantor depan mengatakan bahwa saya
memiliki pesanan kamar lebih dari 1. Staf tidak membantu dalam
menyelesaikan masalah. Kamar mandi yg saya tempati tidak ada
kesetnya didalam kamar mandi. Sehingga licin. Sarapan pagi yg
harusnya buffet all you can eat tetapi tidak tersedia. Sehingga harus
pesan ala carte dan dibatasi. Air mineral tidak dikasih karna saya
sudah pesan jus dan kopi.” Sumber : Customer Review at Tripadvisor 2019
Dari tabel di atas yang berisi komentar mengenai keluhan tamu terhadap
penanganan petugas pemesanan kamar, pada komentar pertama tepatnya pada
tanggal 23 Oktober 2018 yang menjadi penyebab dari keluhan tamu tersebut
dikarenakan pelayanan yang diberikan pihak hotel yang kurang memuaskan
dengan terjadinya double booking dan pelayanan yang diberikan oleh
petugasnya yang kurang sopan sehingga menyebabkan tamu merasa tidak
nyaman dan memilih untuk tidak tinggal di The Cipaku Garden Hotel Bandung
lagi.
Komentar kedua, teatnya pada tanggal 28 November 2018 keluhan yang
diberikan oleh tamu berkaitan dengan kembalinya terjadi double booking dan
juga fasilitas yang diberikan kurang baik seperti kamar yang berdebu dan jarak
fasilitas yang disediakan pihak hotel cukup jauh, seperti contohnya jarak hotel
dengan kolam renang yang cukup jauh dengan kamar hotel sehingga
mempersulit tamu yang menginap apabila ingin berenang.
Komentar ketiga yang diberikan tamu terhadap pihak The Cipaku Garden
Hotel Bandung yakni yang berkaitan dengan pelayanan, kinerja dan attitude
petugas kantor depan di The Cipaku Garden Hotel Bandung yang sedang
bekerja. Ini dilihat dari tidak adanya petugas yang menunggu kedatangan tamu
pada saat tamu tiba di hotel.
Dari beberapa komentar dan permasalahan yang terdapat diatas yang
dimana seharusnya petugas kantor harus bekerja dengan baik ketika melakukan
akses, proses dan konfirmasi pemesanan kamar untuk menghindari
permasalahan yang terjadi. Dari permasalahan yang ada diatas terdapat
ketidakselarasan antara teori yang dijelaskan oleh para ahli terhadap kinerja
sebenarnya yang dilakukan petugas pemesanan kamar di The Cipaku Garden
Hotel Bandung maka dengan itu penulis tertarik memilihnya sebagai Tugas
Akhir ini dengan judul :
“PENANGANAN PEMESANAN KAMAR DI THE CIPAKU
GARDEN HOTEL”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari permasalahan yang terdapat di atas, penulis memutuskan
untuk membahas masalah yang telah terjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana proses mengakses pemesanan kamar di bagian kantor depan
di The Cipaku Garden Hotel Bandung?
2. Bagaimana pelaksanaan proses pengolahan data tamu di bagian kantor
depan di The Cipaku Garden Hotel?
3. Bagaimana pelaksanaan proses konfirmasi kepada tamu di bagian
kantor depan di The Cipaku Garden Hotel?
C. Maksud dan Tujuan Laporan Kegiatan
1. Maksud penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk membantu penulis menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir ini dengan menganalisa yang menjadi penyebab
terjadinya permasalahan di Front Office Department khususnya pada bagian
penerimaan pemesanan kamar di The Cipaku Garden Hotel Bandung.
2. Tujuan penelitian
a. Tujuan formal
Tujuan formal dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu untuk memenuhi
salah satu syarat menyelesaikan studi pada program Diploma III Program
Studi Divisi Kamar di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
b. Tujuan operasional
1. Untuk mengetahui bagaimana proses petugas pada bagian reservasi
dalam pelaksanaan mengakses pemesanan kamar.
2. Untuk mengetahui sejauh mana petugas bagian reservasi dalam
memproses data tamu yang telah melakukan pemesanan kamar.
3. Untuk mengetahui bagaimana petugas bagian reservasi dalam
melakukan konfirmasi terhadap pemesanan kamar kepada tamu.
D. Pendekatan dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode penelitian
Penulis akan menggunakan metode penelitian deskriptif ketika proses
pengumpulan data, yang memiliki arti bahwa prosedur ini dilkukan untuk
mendapat pemecahan masalah yang tengah diselidiki oleh penulis melalui
menggambarkan dan menjelaskan keadaan subjek atau objek yang terdapat
didalam proses penelitian yang subjek atau objek tersebut dapat berupa aktivitas
ataupun kegiatan satu orang ataupun sekelompok orang, kegiatan kelembagaan
dan yang lainnya yang terjadi pada saat sekarang dan berdasarkan pada fakta-
fakta yang terlihat dan terjadi seperti teori yang telah dikemukakan oleh
Sugiyono (2005:35) “menggunakan metode untuk menggambar atau
menganalisis hasil yang berasal dari penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membut kesimpulan yang lebih luas disebut dengan metode deskriptif”.
2. Teknik Pengumpulan Data
Agar dapat mempermudah penulis ketika melasanakan proses dalam
pengumpulan data, berikut ini terdapat beberapa teknik dalam proses
pengumpulan data yang akan penulis gunakan:
a. Observasi
Teknik pengumpul data yang dilakukan dengan cara observasi yakni
dengan mencatat dan memperhatikan secara sistematik pada gejala yang
tengah diselidiki. Penulis secara langsung akan melakukan observasi awal
terhadap petugas kantor depan tepatnya pada bagian penanganan
pemesenan kamar di The Cipaku Garden Hotel Bandung. Dalam
melakukan observasi terdapat tahapannya seperti teori yang telah
dikemukakan oleh (Supardi, 2006 : 88) yaitu: “dalam melaksanakan
observasi terdapat prosedur dan aturan sehingga observasi dapat diulang
oleh peneliti lalu kemudian akhir dari observasi memiliki hasil yang
kemungkinannya dapat ditafsirkan secara ilmiah”.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik dalam pengambilan data yang
dilakukan oleh peneliti terhadap narasumber dan dilakukan oleh dua orang
atau lebih dengan cara lisan dan bertatap muka langsung untuk
menanyakan ataupun mendengarkan informasi atau keterangan yang
dibutuhkan. Penulis akan melakukan wawancara terhadap Front Office
Manger The Cipaku Garden Hotel Bandung.
Wawancara itu sendiri memiliki teori seperti yang telah
dikemukakan oleh Supardi (2006 : 99) “kegiatan percakapan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara salah satu pihak akan
memberikan pertanyaan dan phiak lainnya akan memberikan jawaban atau
keterangan terhadap pertanyaan yang telah diajukan merupakan pengertian
wawancara”. Dan berarti bahwa wawancara dapat dilakukan apabila
terdapat dua orang atau lebih, yang dimana terdapat pihak pewawancara
dan pihak yang akan diwawancara mengenai permasalahan yang ada
ataupun data yang dibutuhkan dalam wawancara.
c. Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpulan data yang berisi
sejumlah pertanyaan dan harus dijawab oleh responden disebut dengan
angket. Kuesioner itu sendiri akan dilakukan oleh penulis terhadap Tamu
dan Petugas pada bagian pemesanan kamar yang ada di The Cipaku Garden
Hotel Bandung untuk mendapatkan bukti yang konkrit terhadap
permasalahan yang tengah terjadi di The Cipaku Garden Hotel Bandung.
Teori yang membahas tentang kuesioner telah dikemukakan oleh
Sutopo (2006:83) “kuesioner yakni alat dalam proses pengumpulan
informasi dengan diberikannya sejumlah pertanyaan yang tertulis kepada
pihak responden”.
d. Studi Pustaka
Melakukan pengumpulan data dengan cara penulis akan mencari
dan membaca buku referensi dan panduan dalam melakukan penelitian
terhadap masalah yang tengah terjadi dilapangan dan bisa dibuktikan
secara logis dan rasional disebut dengan Studi Pustaka. Seperti yang telah
dikemukakan Margono (2003:181) yaitu “studi pustaka yakni
mengumpulkan data dengan cara membaca arsip dan buku yang berkaitan
dengan pendapat, teori hukun dan yang lainnya”.
E. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi
Penulis akan melakukan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini
di The Cipaku Garden Hotel Bandung yang berlokasi di Jalan Cipaku Indah
X Nomor 2-4, Ledeng, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40143,
Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian untuk penulis Tugas Akhir ini
yang akan dilakukan oleh penulis pada bulan Februari hingga Juli 2019.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah The Cipaku Garden Hotel Bandung
Pada tahun 1983 tepatnya tanggal 27 Desember didirikannya sebuah hotel
yang pada saat itu dinamakan The Cipaku Garden Hotel yang pemiliknya
bernama bapak Hendro Wibowo bersama dengan putrinya yang bernama
Luciana Wibowo yang ketika itu masih sebagai sebuah CV Hotel Cipaku
Indah. Namun tepat sebelum didirikannya hotel, CV Hotel Cipaku Indah telah
terlebih dahulu membuat kolam renang yang berbeda dengan kolam renang
pada umumnya, kolam renang ini yakni kolam renang dengan air hangat
sehingga menarik banyak sekali orang yang berminat dan merasa penasaran.
Seiring berjalannya waktu peminat kolam renang terus meningkat maka dari
itu pihak pemilik memiliki inisiatif untuk mendirikan hotel yang berada didekat
kolam renang ini.
The Cipaku Garden hotel didirikan diatas tanah yang luas, dimana tanah
tersebut memiliki ukuran 35.000m2, akan tetapi pada saat proses pembangunan
hotel ini terdapat kendala modal sehingga akhirnya pada awal didirikannya
hanya memiliki jumlah kamar 32 kamar dan dibagi menjadi menjadi dua jenis
kamar, yakni 15 kamar dengan tipe Family dan 17 kamar dengan tipe Standard.
Pada awalnya The Cipaku Garden Hotel Bandung bernama Hotel Cipaku Indah
dengan memiliki ciri khasnya sendiri yang dapat dilihat dari bentuk bangunan
yang unik dan bentuk bangunan ini dirancang sendiri oleh pemiliknya yakni
Bapak Hendro Wibowo dan pada saat itu memilik profesi sebagai seorang
arsitek. Ciri khas dan keunikan dapat dilihat dari bangunan hotel yakni yang
dimana desain dari hotel ini dibuat sebagai salah satu cara menonjolkan tradisi
Indonesia terutama tradisi yang berasal dari Yogyakarta dapat dilihat dari
bentuk atap bangunan kamarnya.
Pada tahun 1987 tepat 4 tahun setelah didirikannya hotel ini mengalami
renovasi pada bagian bangunan dan dilakukannya penambahan terhadap
jumlah kamar sebanyak 27 kamar yang dibagi menjadi 3 jenis kamar yakni, 4
kamar suite, 5 kamar economi dan 18 kamar standard. Di tahun yang sama pula
status hotel CV berubah menjadi status Perseroan Terbatas dengan nama PT.
Hotel Cipaku Indah.
Tidak lama berselang setelah itu kembali dilakukannya proses renovasi
yang kedua untuk bagian bangunan tapatnya pada tahun 1989 dan
dilakukannya penambahan jumlah kamar. PT. Hotel Cipaku Indah cukup
sering melakukan perbaikan bangunan dan perluasan tanah sehingga luas
bangunan hotel tersebut menjadi 79.000m2.
Hotel Cipaku Indah dinyatakan telah memenuhi syarat sebagai hotel bintang
2 tepatnya pada tanggal 3 Juni 1991. Dan dengan seiring berjalannya waktu
hotel Cipaku Indah telah tumbuh dengan bertambahnya berbagai fasilitas untuk
mendukung operasional hotel, yang pada akhirnya tahun 1998 merupakan
tahun dimana Hotel Cipaku Indah meninggalkan status yang awalnya hotel
bintang 2 berubah dengan status barunya dimana sebagai hotel bintang 3, tepat
1 dekade setelah berubah menjadi hotel bintang 3 Hotel Cipaku Indah Bandung
telah menerima penghargaan sebagai hotel terbaik bintang 3 dari Dinas
Pariwisata Pemerintahan Kota Bandung. Setelah menerima penghargaan
tersebut, sejak tanggal 1 Maret 2008 Hotel Cipaku Indah telah berganti nama
The Cipaku Garden Hotel Bandung yang dimana nama tersebutlah yang
dipakai hingga saat ini.
Di The Cipaku Garden Hotel Bandung ini sendiri memiliki perbedaan pada
penggunaan bahasa ketika akan memberikan salam ketika menyambut tamu
yang datang, yakni memberikan salam dengan menggunakan bahasa sunda
yang dimana bahasa sunda merupakan bahasa tradisional yang digunakan oleh
masyarakat yang berasal dari Jawa Barat.
Menjadikan The Cipaku Garden Hotel Bandung sebagai tujuan Meeting,
Gathering dan Wisata bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan
mancanegara merupakan visi dari The Cipku Garden Hotel Bandung. Dan The
Cipaku Garden Hotel Bandung memiliki Misi yaitu memberikan pelayanan
yang excelent kepada semua pengunjung dengan harapan dapat memuaskan
para pengunjung, sehingga pengunjung mendapatkan kesan dan kenangan yang
indah.
B. Klasifikasi The Cipaku Garden Hotel Bandung
The Cipaku Garden Hotel Bandung dapat diklasifikasikan diberbagai kriteria,
sebagai berikut:
1. Bintang
The Cipaku Garden Hotel merupakan hotel berbintang 3, klasifikasi ini
ditentukan oleh jumlah dan juga jenis fasilitas yang terdapat dan juga serta
pelayanan yang pihak hotel berikan kepada tamu maka dengan itu dapat
digolongkan sebagai hotel berbintang 3.
2. Jumlah Kamar
The Cipaku Garden Hotel Bandung saat ini memiliki kamar dengan total 87
kamar, yang dibagi menjadi 5 jenis kamar dengan ukuran yang berbeda.
Jenis kamarnya dan jumlah setiap jenis kamarnya yakni, 36 Superior Room,
32 Deluxe Room, 15 Grand Deluxe Room dan 4 Suite Room.
3. Jenis Tamu Menginap
The Cipaku Garden Hotel Bandung dapat digolongkan sebagai bisnis hotel
ataupun sebagai resort hotel, hal ini dikarenakan dari tamu yang menginap
kebanyakan tamu yang sedang dalam urusan bisins, akan tetapi tidak
semuanya yang datang untuk bisnis terdapat juga tamu keluarga yang
sedang beribur ataupun ada sekelompok orang atau organisasi yang sedang
melaksanakan gathering.
4. Perencanaan hotel (Plan)
Room rate yang diberikan sudah termasuk dengan breakfast maka jenis
Continental plan merupakan plan yang tepat untuk penggolongan The
Cipaku Garden Hotel Bandung.
5. Lama tamu menginap
Dapat digolongkan sebagai semi resort hotel, ini dikarenakan rata-rata tamu
yang mengina lebih dari satu malam namun tetap dalam jangka waktu yang
singkat.
C. Fasilitas
1. Akomodasi Penginapan
The Cipaku Garden Hotel miliki sebanyak 87 kamar, yang dibagi
kedalam 4 tipe kamar, yang terdiri dari:
a) Superior Room 36 kamar (50 m2)
b) Deluxe Room 32 kamar (64,7 m2)
c) Grand Deluxe Room 15 kamar (117,2 m2)
d) Suite Room 4 kamar (134 m2)
Berikut ini ialah fasilitas – fasilitas yang tersedia pada setiap kamarnya:
1) Superior Room
a. Twin Bed / Double Bed
b. View Garden
c. Tv Cable
d. Wardrobe
e. Bath Aminities
f. Water Heater
g. Standing Shower
h. Coffee, Tea, Mineral Water
2) Deluxe Room
a. Twin Bed / Double Bed
b. View Garden
c. Tv Cable
d. Living Room
e. Balcony
f. Wardrobe
g. Bath Aminities
h. Water Heater
i. Standing Shower
j. Coffee, Tea, Mineral Water
3) Grand Deluxe Room
a. Double Bed
b. View Garden
c. Living Room
d. Private Garage
e. Balcony
f. Mini Bar
g. Bathtub
h. Tv Cable
i. Wardrobe
j. Bath Aminities
k. Water Heater
l. Standing Shower
m. Coffee, Tea, Mineral Water
4) Suite Room
a. Double Bed
b. View Garden
c. Living Room
d. Private Garage
e. Balcony
f. Mini Bar
g. Bathtub
h. Tv Cable
i. Wardrobe
j. Bath Aminities
k. Water Heater
l. Standing Shower
m. Coffee, Tea, Mineral Water
n. Pantry
o. Kimono Towel
TABEL 2.1
ROOM TYPE, JUMLAH DAN ROOM RATE DI THE CIPAKU
GARDEN HOTEL BANDUNG
Room type
Jumlah Kamar
Room rate (nett)
Corporate Rate Publish Rate
Superior 36 Rp. 500.000 Rp. 550.000
Deluxe 32 Rp. 650.000 Rp. 700.000
Grand Deluxe 15 Rp. 800.000 Rp. 850.000
Suite Room 4 Rp. 1.000.000 Rp. 1.050.000 Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
2. Ruang Pertemuan
Dikarenakan juga dapat di golongkan sebagai bisnis hotel, sehingga
hotel menyediakan beberapa fasilitas meeting room untuk tamu yang ingin
melakukan perjalanan bisnis sekaligus menginap. The Cipaku Garden Hotel
mempunyai 5 (lima) ruang Meeting yang dibedakan berdasarkan daya
tampungnya, adapun nama – nama ruangan pertemuan tersebut adalah:
a) Wijayakusuma Room dapat menampung hingga 150 peserta.
b) Widuri Room dapat menampung hingga 70 peserta.
c) Orchid A Room dapat menampung 30 peserta.
d) Orchid B Room dapat menampung 15 peserta.
e) Aster Room dapat menampung 30 peserta.
Berikut ini merupakan tabel harga ruang pertemuan di The Cipaku Garden
Hotel Bandung:
TABEL 2.2
RESIDENTIAL DAN NONRESIDENTIAL PAKET PERTEMUAN
DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
Waktu Harga (nett) Keterangan
Residential Meeting Rp. 825.000/
pax/ night
Breakfast, Lunch, Dinner, 2x Coffee Break,
Superior Room
Full Day Meeting Rp. 350.000/ pax 8 hours meeting, 2x coffee break, lunch/ dinner
Full Board Meeting Rp. 450.000/ pax 12 hours meeting, 2x coffee break, lunch/ dinner
Half Day Meeting Rp. 250.000 4 hours meeting, 1x coffee break, lunch/ dinner Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Paket pertemuan yang terdapat diatas sudah termasuk dengan
perleengkapan pertemuan seperti, meeting stationery, LCD projector, sound
system, mic dan lighting.
3. Kemangi Restaurant
Kemangi restaurant beroperasioanl mulai buka dari jam 6 pagi dan tutup
jam 10 malam, dan merupakan tempat untuk tamu yang menginap untuk
menikmati breakfast. Kemangi restaurant mampu menampung hingga
kapasitas 150 orang dan bisa dinikmati oleh tamu umum tidak hanya tamu
yang menginap mulai dari jam 8 pagi setelah waktu breakfast selesai.
Kemangi Restaurant berada tepat berdampingan dengan kolam
pemancingan, sehingga apabila ada tamu yang memancing dan ingin
langsung di masak maka Kemangi Restaurant dapat langsung mengelola
hasil tangkapan tersebut sesuai dengan menu yang terdapat di kemangi
restaurant.
4. Kolam Renang
Kolam Renang memiliki jam operasional dari jam 6 pagi hingga 9
malam, kolam renang ini tidak hanya dapat dinikmati oleh tamu yang
menginap akan tetapi dapat dinikmati juga oleh tamu umum. Kolam renang
ini memilki 3 jenis dengan kedalaman yang berbeda-beda. Berikut daftar
kolam renang yang tersedia, yaitu :
a) Kolam renang yang dikhususkan untuk anak – anak dangan memiliki
kedalaman 60 cm hingga 90 cm.
b) Kolam renang standar dengan memiliki kedalaman 110 cm hingga 225
cm.
c) Selanjutnya, kolam renang dengan air hangat yang menjadi ciri khasnya
dan memiliki kedalaman 110 cm hingga 150 cm.
5. Fasilitas Lainnya
- Musholla
- Kolam Pemancingan
- Jalur Berlari
- Laundry
- Parkir
D. Stuktur Organisasi
Struktur Organisasi menurut Robbins (2007:284) “Kerangka kerja yang
formal dalam sebuah organisai yang di setiap bagiannya memiliki tanggung
jawabnya sendiri disebut dengan struktur organisasi”.
Berikut ini struktur organisasi yang ada di Front Office Department di The
Cipaku Garden Hotel Bandung.
Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR DEPAN
THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
Sumber:Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Tanggung jawab yang petugas Front Office Department memiliki
perbedaaan terhadap satu sama lainnya. Perbedaan tanggung jawab ini dibedakan
berdasarkan jabatan yag dimilik oleh petugas tersebut. Pembagian jabatan yang
terdapat di The Cipaku Garden Hotel di bagi menjadi 3. Berikut ini merupakan tabel
yang berisi tentang jabatan dan jumlah yang terdapat di The Cipaku Garden Hotel
Bandug:
TABLE 2.3
JABATAN DAN JUMLAH KARYAWAN KANTOR DEPAN DI
THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
No Jabatan Jumlah
1 Manajer Kantor Depan 1
2 Supervisor Kantor Depan 2
3 Petugas Kantor Depan 2
TOTAL 5
Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Manajer Kantor Depan
Supervisor Kantor Depan
Petugas Kantor Depan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwasanya di Front Office Department itu
sendiri memiliki jumlah karyawan sebanyak 5 yang akan menangani operasional
dalam pemesanan kamar. Dari 5 orang karyawan tersebut tidak akan bekerja
diwaktu yang bersamaan, mereka akan dibagi waktu kerja sendiri yang telah di atur
ke dalam shift kerja yang dibagi menjadi 3 shift kerja dengan masing-masing shift
akan bekerja selama 8 jam per harinya dengan sistem pembagian 5 hari bekerja dan
2 hari libur. Jadwal kerja petugas kantor depan dibuat langsung oleh manajer kantor
depan. Berikut merupakan tabel yang menjelaskan jadwal dan jam kerja karyawan:
TABLE 2.4
JADWAL DAN JAM KERJA PETUGAS FRONT OFFICE
DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
No Jadwal Kerja Jam Kerja
1 Morning Shift 07.00-15.00
2 Afternoon Shift 15.00-23.00
3 Night Shift 23.00-07.00 Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Dari 5 petugas yang berkerja di The Cipaku Garden Hotel Bandung, latar
belakang pendidikan yang dimiliki oleh petugas berbeda setiap orangnya. Jenis dari
latar belakang yang terdapat disana memiliki 3 jenis latar belakang pendidikan,
yakni lulusan SMA, lulusan SMK perhotelan dan lulasan D3 perhotelan. Terdapat
beberapa petugas yang berasal dari latar belakang pendidikan bidang hospitality
dan ada juga terdapat petugas yang berasal dari latar belakang pendidikan umum
atau yang bukan berasla dari bidang hospitality. Berikut ialah tabel yang merinci
jumlah petugas dan latar belakang pendidikannya:
TABLE 2.5
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KARYAWAN KANTOR DEPAN
DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
No Latar Belakang Pendidikan Jumlah Karyawan
1 D3 1
2 SMA 2
3 SMK 2 Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Penjelasan dari tabel diatas yakni petugas yang memiliki latar belakang D3
berasal dari bidang perhotelan yang memiliki jabatan sebagai manajer kantor epan.
2 orang petugas yang memiliki latar belakang SMA dan bekerja sebagai petugas
kantor depan dan 2 orang memiki latar belakang pendidikan SMK yang berasal dari
SMK jurusan Perhotelan dan bekerja dengan Jabatan sebagai supervisor kantor
depan
E. Tinjauan Mengenai Akses Pemesanan Kamar di The Cipaku Garden Hotel
Bandung
Penanganan dalam pemesanan kamar salah satu bagian yang penting dan
harus dimiliki oleh setiap hotel, karena bagian inilah yang bertanggung jawab
dalam menangai setiap pemesanan kamar yang masuk. Dalam proses
pengaksesan pemesanan kamar akan lebih baiknya ditangani oleh bagian
pemesanan kamar yang terdapat dihotel, seperti teori yang telah dijelaskan oleh
Bagyono (2006:47) yaitu,
“jalur pemesanan kamar yang dapat diakses dengan mudah di akses oleh
calon tamu seperti contoh nya dengan adanya jalur bebas pulsa, internet dan
alternatif komunikasi lainnya yang dapat dijadikan alat bantu dalam pemesanan
kamar merupakan bentuk keberhasilan hotel dalam menangani pemesanan
kamar.”
Peroses akses dalam pemesanan kamar sangatlah penting untuk dilakukan
di era sekarang ini disebabkan karena sudah semakin seringnya tamu yang lebih
memilih untuk membuat pemesanan kamar terlebih dahulu sebelum tanggal
kedatangannya. Dengan adanya proses ini dapat menjadi acuan dan kepastian
dari pihak tamu kepada hotel bahwa tamu telah memilih hotel tersebut untuk
menginap dan akan tiba pada tanggal yang telah ditentukan sebelumnya dan
apabila tamu ingin melakukan pembatalan kamar maka mereka dapat langsung
menghubungi pihak hotel bahwa tamu tidak jadi menginap dihotel tersebut.
Dalam usaha memaksimalkan kinerja petugas dalam suatu perusahaan, salah
satu bentuk usaha tersebut yakni menyediakan perangkat keras yang memadai
sebagai media penunjang kinerja petugas, seperti teori yang telah di kemukakan
Bagyono (2006:27) yaitu, “perangkat lunak ataupun perangkat keras sangat
berguna sebagai media yang digunakan ketika menangani pemesanan kamar
supaya dapat mendapat hasil yang efektif dan efisien”.
Dengan ini media pemesanan kamar memiliki peran yang sangat penting
seperti teori yang telah dikemukakan oleh Darsono (2011:51) calom tamu
dapat melakukan pemesanan kaamr dengan menggunakan media berikut ini :
1. Surat
2. Faksimile
3. Telepon
4. Internet
5. E-mail
6. Pesan singkat (SMS)
7. Langsung datang ke hotel
Hasil pengamatan dari teori diatas dalam penanganan untuk pemesanan
kamar media yang paling banyak digunakan oleh calon tamu melalui internet,
telepon ataupun e-mail dikarenakan penggunaan dan prosesnya yang praktis
dan dapat diakses dengan mudah siapa pun. Mengenai media yang digunakan
dalam penanganan pemesanan tamu, berikut tabel hasil pengamatn yang
penulis dapatkan jumlah dan persentase penerimaan pemesanan kamar
terhadap media yang digunakan:
TABEL 2.6
MEDIA YANG DIGUNAKAN TAMU UNTUK MEMESAN KAMAR DI
THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
OKTOBER – DESEMBER 2018
NO Media yang digunakan TOTAL
Jumlah reservasi %
1. Surat 0 0
2. Fax 452 15,33
3. Telepon 971 32,93
4. Internet 789 26,75
5. E-mail 678 22,99
6. SMS 0 0
7. Lansung datang ke hotel 59 2,00
Total 2.949 100 Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Ketika proses akses pemesanan kamar bukan hanya media saja yang
dibutuhkan di dalam prosesnya, akan tetapi juga harus memiliki perangkat
keras sebagai penunjangnya. Jenis perangkat keras yang dibutuhkan dalam
penanganan pesanan kamar seperti toeri yang telah dikemukakan oleh
Bagyono (2006:32) sebagai berikut :
1. Komputer
2. Printer
3. Modem
4. Telepon dan fax
5. Filling cabinet
6. Reservation board
7. Map arsip
8. Format-format administrasi reservasi
Dari jenis perangkat keras yang telah disebutkan diatas, perangkat keras
sangatlah penting peranannya dalam membantu kinerja petugas agar bisa dapat
hasil sesuai standar yang maksimal. Berikut ini daftar tabel peralatan perangkat
keras yang terdapat sebagai penunjang kerja petugasnya:
TABEL 2.7
PERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN PETUGAS PEMESANAN
KAMAR DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
No Nama Peralatan Ada/Tidak
1. Komputer Ada
2. Printer Ada
3. Modem Ada
4. Telepon dan fax Ada
5. Filling cabinet Ada
6. Reservation board Ada
7. Map arsip Ada
8. Format-format administrasi reservasi Ada Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Tidak hanya memiliki perangakat keras sebagai penunjang kinerja
karyawan, juga terdapat perangkat lunak yang di gunakan sebagai alat dalam
mengakses dan menangani pesanan kamar yang ada. Rhapsody ialah perangkat
lunak yang digunakan dalam proses akases tersebut. Rhapsody pun bukan
hanya digunakan untuk mengakses dan menangani pemesanan kamar, juga
dapat digunakan sebagai alat dalam melakukan konfirmasi pemesanan kamar
dan pengolahan data tamu.
Tabel berikut ini merupakan tabel hasil tanggapan dari supervisor dan
karyawan penerimaan pemesanan kamar terhadap perangkat lunak sebagai
media yang di pakai di The Cipaku Garden Hotel.
TABEL 2.8
TANGGAPAN PETUGAS TERHADAP PERANGKAT LUNAK
(RHAPSODY) DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
(N = 5)
No Spesifikasi
Penilaian
Nilai
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik
Jumlah
f % f % f % f % f % F %
1.
Bagaimana
perangkat lunak
yang digunakan
3 60 - - 2 40 - - - -
5 10
0
2. Bagaimana input
data kedalam sistem - - 2 40 2 40 1 20 - -
5 100
3.
Bagaimana proses memperbaiki
apabila terdapat
kesalahan pada data
tamu
2 40 2 40 - - 1 20 - -
5 10
0
TOTAL 5 33,3
3 4
26,6
7 4
26,6
7 2
13,3
3 - -
15 10
0
Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
F. Tinjauan Mengenai Pelaksanaan Proses Data Tamu di Bagian Pemesanan
Kamar The Cipaku Garden Hotel Bandung
Ketika memberikan pelayanan terhadap calon tamu melakukan pemesanan
kamar, petugas lalu melakukan sebuah proses yang dimana petugas haruslah
bisa bekerja dengan baik dan teliti. Ini di maksudkan agar tidak terjadi
kesalahan di kemudian hari dan dapat membuat pengaruh terhadap kelancaran
operasional yang ada. Ketika menangani sebuah proses dalam pemesanan
kamar, petugas tidak bisa lengah dan mengabaikan proses, ini dapat
menyebabkan kesalahan yang fatal terhadap proses selanjutnya. Dalam
menangani pemesanan kamar, terdapat perbedaan yang cukup kentara antara
hotel berbintang besar dengan hotel berbintang kecil, dimana hal ini
sebelumnya telah dikemukakan oleh Sulastiyono (2007:23) yaitu:
“Terdapat perbedaan antara hotel keecil dan hotel besar dimulai dengan cara
pembuatan reservasi kamar (reservation form) lalu selanjutnya perbedaan
dalam pembuatan slip, pada hotel besar slip haruslah dimasukkan ke dalam
arsip(filling). Sedangkan pada hotel kecil, formulir pesanan kamar dapat
langsung dilakukannya penulisan pada agenda tamu dan kemudian barulah
dilakukan arsip.”
Proses untuk meminta data tamu apabila melakukan nya dengan cara
manual dengan artian tanpa menggunakan perangkat lunak, maka akan
dilakukan pada saat calon tamu melakukan pemesanan kamar. Langkah
selanjutnya yang akan dilakukan petugas penanganan pemesanan kamar yakni
dengan mengisi formulir reservasi, setelah melakukan pengisian terhadap
formulir reservasi akan dilakukannya menulis dan disalin ke dalam buku agenda
tamu dan menjadi arsip. Dengan berjalannya kemajuan zaman, petugas saat ini
sudah bisa melakukan proses pengambilan data tamu dengan menggunakan
sistem perangkat lunak tanpa harus menulis satu persatu kedalam formulir
reservasi.
Supaya bisa menjalankan dan melakukan proses data tamu dengan benar
untuk menghindari terjadi kesalahan di prosesnya, dengan itu petugas yang
bertanggung jawab dalam menangani pemesanan kamar harus bisa bekerja dan
mematuhi aturan yang ada dengan salah satu caranya mengikuti prosedur
standar operasional yang berlaku di hotel tempatnya bekerja. Bukan hanya
petugasnya saja yang harus bekerja dengan baik, akan tetapi pihak manajemen
yang bertugas dan bertanggung jawab dalam membuat prosedur standar
operasional harus dapat membuatnya dengan baik dan harus dengan penuh
pertimbangan dengan hasil dari prosedur standar operasional itu dapat menjadi
acuan untuk petugas dapat memenuhi tujuan hotel. Prosedur standar operasional
juga dapat menjadi acuan dalam melakukan evaluasi terhadap petugas.
Berikut prosedur standar operasional hotel yang telah dikemukakan oleh
Sambodo (2006:88) yaitu sebagai berikut ini:
1. Memberi salam yang ramah
2. Menanyakan nama, alamat dan nomor telepon tamu dengan lengkap dan
jelas
3. Memastikan tanggal arrival dan departure tamu.
4. Memastikn tipe, jumlah kamar dan jumlah orang yang akan menginap
5. Menjelaskan room rate
6. Metode pembayaran
7. Special request
Berikut ialah prosedur standar operasional ketika menangani tamu grup:
1. Membuat rooming list menggunakan nama tour leader
2. Jam check in dan check out grup
3. Pengaturan jam makan dan jenis makanannya
4. Metoda pembayaran untuk kamar dan tambahan lainnya
5. special request
Berikut ialah prosedur standar operasional ketika menangani tamu individual:
1. Salam (Greeting)
2. Menanyakan nama calon tamu yang menginap dengan lengkap.
3. Menanyakan tanggal arrival dan departure tamu
4. Memastikan tipe dan jumlah kamar yang diinginkan oleh tamu
5. Menanyakan jumlah tamu, apabila tamu lebih dari 2 maka tawarkan
extra bed
6. Special request tamu
7. Menanyakan nomor telepon calon tamu yang menginap dan nomor
telepon yang melakukan pemesanan kamr.
8. Mengulangi data tamu.
9. Membuat waktu dan tanggal dibuatnya pemesanan kamar beserta inisial
petugas yang menangani nya
10. Input data kedalam sistem dan menyipan formulir reservasi nya
Dalam menangani pemesanan kamar untuk tamu grup dan individual
memiliki perbedaan yang cukup kentara, berikut ini perbedan yang terdapat
ketika menangani tamu grup dan tamu individual :
1. Rooming list
2. Waktu dan tanggal check in dan check out
3. Metode pembayaran
4. Special request
TABEL 2.9
TANGGAPAN PETUGAS RESERVASI
TERHADAP PELAKSANAAN SOP PEMESANAN KAMAR OLEH
PETUGAS RESERVASI DI THE CIPAKU GARDEN HOTEL BANDUNG
(N = 4)
No Aspek
Nilai
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik Jumlah
f % f % f % f % f % F %
1. Greeting - - 2 50 1 25 1 25 - - 4 100
2. Menanyakan tipe &
jumlah kamar - - 1 25 1 25 2 50 - - 4 100
3. Menanyakan tanggal
arrival dan departure - - - - 3 75 1 25 - - 4 100
4. Cek ketersediaan
kamar 3 75 1 25 - - - - - - 4 100
5.
Menawarkan extra
bed untuk tamu yang
menginap melebihi 2
orang
3 75 - - 1 25 - - - - 4 100
6.
Menanyakan no
telepon, pembayaran
dan special request
2 50 1 25 1 25 - - - - 4 100
7. Mengulangi data 1 25 2 50 1 25 - - - - 4 100
8. Menulis tanggal dan
jam 2 50 1 25 - - 1 25 - - 4 100
9. Menulis inisisal
petugas - - 2 50 1 25 - - 1 25 4 100
10. Input data ke
komputer 3 75 - - - - 1 25 - - 4 100
TOTAL 14 35 10 25 9 22,5 6 15 1 100 40 100 Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Dari hasil pengamatan diatas penulis mendapatkan data yang cukup setelah
melakukan pengamatan langsung di The Cipaku Garden Hotel Bandung dan
akan dibahas pada bab selanjutnya.
G. Tinjauan Mengenai Mengkonfirmasi Informasi Kepada Tamu di Bagian
Reservasi The Cipaku Garden Hotel Bandung
Konfirmasi ialah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan oleh petugas
pemesanan kamar, yang dimaksudkan dengan konfirmasi disini ialah petugas
akan menanyakan kepada tamu untuk memastikan kedatangan tamu di hotel.
Konfirmasi bertujuan agar mendapatkan kepastian dari pihak tamu mengenai
pesanan kamar yang sudah dibuat supaya kamar yang diinginkan oleh tamu
tersebut dapat di block dan tidak akan dijual kepada orang lain setelah itu
apabila ada tamu lainnya yang datang langsung ke hotel dan yang menginginkan
tipe kamar yang sama karena kamar tersebut sudah di pesan terlebih dahulu oleh
tamu tersebut. Di hotel apabila pemesanan kamar yang dilakukan sudah di
konfirmasi maka ini disebut dengan confirmed reservation.
Dalam melakukan konfirmasi pemesanan kamar, terdapat berbagai media
yang dapat digunakan seperti yang sebelumnya telah dikemukakan oleh
Agusnawar (2002:84) yaitu, “media yang dapat pihak hotel gunakan ketika
ingin melakukan konfirmasi ini bisa menggunakan dengan surat, facsimile,
internet ataupun telepon”.
Pada tabel berikut ini terdapat data hasil observasi yang sudah penulis
lakukan kepada tamu mengenaii media yang digunakan ketika melakukan
konfirmasi pemesanan kamar :
TABEL 2.10
MEDIA KONFIRMASI YANG DILAKUKAN DI THE CIPAKU
GARDEN HOTEL BANDUNG KEPADA TAMU
No Media konfirmasi Jumlah Persentase
1. E-mail 1.042 35,33
2. Faksimile 89 3,02
3. Internet 674 22,86
4. Telepon 1.144 38,79
TOTAL 2949 100
Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
Petugas penanganann pemesanan kamar biasanyan melakukan konfirmasi
pemesanan kamar supaya dalam menangani pemesanan kamar memiliki
jumlah yang pas dan tepat, tidak adanya double booking atau pun kesalahan
lainnya yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari dan merugikan
pihak hotel. Melakukan konfirmasi tidak hanya untuk mencegah terjadinya
double booking tetapi juga untuk mencegah terjadinya tamu yang tidak datang
(no show) dan tamu yang tiba-tiba melakukan pembatalan pemesanan kamar
(cancellation).
Konfirmasi sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum tanggal kedatangan
tamu, ini seperti yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Darsono (2011:84)
yaitu, “penanganan konfirmasi pemesanan kamar hotel sebaiknya dilakukan 2
hingga 3 hari sebelum tanggal kedatang tamu, sedangkan untuk tamu grup
sebaiknya dilakukan 2 kali, yakni seminggu sebelum tamu grup datang ke
hotel”.
Dilakukannya jauh hari sebelum tanggal kedatangan tamu 2 hingga 3 hari
sebelumnya yakni untuk mengantisipasi apabila tamu yang sudah melakukan
pemesanan kamar tiba-tiba membatalkan pemesanan atau membatalkan
kedatangannya. Sehingga apabila ini terjadi maka kamar yang sudah dipesan
oleh tamu tesebut dapat dijual kembali.
Kepuasan tamu terhadap pelayanan yang diberikan hotel juga merupakan
dampak baik dari dilakukannya konfirmasi, karena petugas hotel dapat
melakukan persiapan khusus apabila ada permintaan dari tamu sebelum
kedatangan tamu dan dapat dilakukan secara maksimal. Apabila pelayanan
yang diberikan dengan maksimal, tamu akan merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan sehingga ini berdampak baik terhadap reputasi hotel.
Kebutuhan yang diinginkan tamu sebaiknya di persiapkan jauh hari sebelum
kedatangan tamu seperti yang telah dikemukkan oleh Bagyono (2006:38)
yaitu, “dalam mempersiapkan kebutuhan tamu sebaiknya dilakukan jauh hari
sebelum tanggal kedatangannya agar memiliki hasil yang maksimal dan tamu
akan merasa puas”.
Supaya dapat mengetahui bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan
oleh petugas pemesanann kamar ketika dilakukannya konfirmasi kepada tamu
yang akan menginap, maka dari itu penulis menyebarkan kuesioner kepada
tamu untuk menilai kualitas kinerja petugas pemesanan kamar. Berikut ini
tabel hasil tanggapan tamu terhadap kinerja karyawan ketika konfirmasi:
TABEL 2.11
TANGGAPAN TAMU
TERHADAP KINERJA PETUGAS DALAM MELAKUKAN
KONFIRMASI PEMESANAN KAMAR DI THE CIPAKU GARDEN
HOTEL BANDUNG
(N=30)
No Spesifikasi
Penilaian
Nilai
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik
Jumlah
f % f % f % f % f % F %
1.
Bagaimana petugas
mengkonfirmasi
kepada anda
terhadap reservasi
anda?
6 20 9 30 8 26,67 4 13,33 3 10
30 100
2.
Bagaimana keahlian
petugas reservasi
ketika konfirmasi
pesanan anda?
8 26,67 6 20 7 23,33 5 16,67 4 13,33
30 100
3.
Bagaimana
pelayanan yang
diberikan oleh karyawan hotel
pada saat reservasi?
8 26,67 8 26,67 8 26,67 - - 6 20
30 100
4.
Bagaimanakah
keramahan petugas
pada saat
melakukan
konfirmasi
pemesanan kamar?
8 26,67 4 13,33 9 30 6 20 3 10
30 100
5.
Bagaimanakah
kecepatan dalam
melayani request
anda pada saat
konfirmasi?
7 23,33 12 40 8 26,67 3 10 - -
30 100
6.
Bagaimanakah
kenyamanan pelayanan saat
konfirmasi?
12 40 3 10 5 16,67 6 20 4 13,33
30 100
7.
Bagaimanakah
tindakan ptugas
reservasi pada saat
anda membutuhkan
bantuan?
8 26,67 10 33,33 6 20 4 13,33 2 6,67
30 100
8.
Bagaimanakah
tindakan petigas
setelah mendengar
keluhan anda?
11 23,33 3 10 8 26,67 3 10 5 16,67
30 100
TOTAL 68 28,33 55 22,92 59 24,58 31 12,92 27 11,25 240 100
Sumber: Departemen Kantor Depan, The Cipaku Garden Hotel Bandung, 2019
BAB III
ANALISA PERMASALAHAN
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat 3 rumusan masalah
mengenai petugas reservasi dalam menangani pemesanan kamar yakni akses
pemesanan kamar, proses data tamu dan konfirmasi kepada tamu terhadap
pemesanan kamar tamu. Maka dari itu pada bab III ini penulis akan melakukan
analisa terhadap permasalahan yang terjadi mengenai penanganan pemesanan
kamar di The Cipaku Garden Hotel Bandung. Analisa permasalahan ini
dilakukan berdasarkan data yang telah didapatkan oleh penulis dari hasil
pengamatan langsung dan kuesioner di The Cipaku Garden Hotel Bandung.
Perhitungan yang akan digunakan yaitu dengan skala likert sebagai berikut:
Total = (f x B) + (f x C) + (f x D) + (f x E) + (f+F)
f = Jumlah responden
Sangat Baik = Skor 5
Baik = Skor 4
Cukup = Skor 3
Kurang = Skor 2
Sangat Kurang = Skor 1
Rumus yang akan digunakan pada saat akan melakukan perhitungan
terhadap rentang pada setiap kriteria sebagai berikut ini:
R = (Nilai teringgi x Jumlah responden)−(Nilai terendah x Jumlah responden)
Jumlah Kelas
A. Analisis Mengenai Akses Pemesanan Kamar di The Cipaku Garden Hotel
Bandung
Setelah melakukan pengamatan langsung terhadap bagian Front Office
dengan mengamati tentang media atau alat yang digunakan oleh petugas
pemesanan kamar The Cipaku Garden Hotel Bandung dalam melakukan akses
pemesanan kamar, maka hasil dari pengamatan tersebut penulis mendapatkan
data bahwa jumlah tamu terbanyak yang melakukan pemesanan kamar dengan
menggunakan telepon dengan memiliki jumlah persentase sebesar 32,93%, hal
ini disebakan karena telepon merupakan alat yang paling mudah dilakukan dan
sebagian besar dapat di akses calon tamu yang akan melakukan pemesanan
kamar sehingga jumlah persentase akses dengan menggunakan media telepon
berada di urutan pertama. Sedangkan untuk media selanjutnya yang sering
digunakan untuk urutan kedua yaitu melalui internet dengan jumlah persentase
sebesar 26,75% hal ini dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin
pesat dan di masa zaman yang sekarang sudah sangat banyak orang yang sudah
familiar dengan internet dan internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari orang
dalam melakukan aktivitas, salah satu aktivitasnya yaitu dalam proses
pemesanan kamar di hotel selain sudah familiar internet juga sangat mudah
untuk diakses oleh siapa saja. Sedangkan, untuk pemesanan kamar yang berada
diurutan terakhir dan termasuk yang paling jarang digunakakn oleh tamu ialah
dengan cara datang langsung ke hotel dengan memiliki jumlah persentase
2,00% hal ini dikarenakan jika ingin membuat pemesanan kamar dan datang
langsung ke hotel maka itu akan memakan waktu lebih banyak dibandingkan
dengan menggunakan media atau alat pemesanan kamar yang lainnya, sehingga
jarang sekali calon tamu yang langsung datang ke hotel untuk melakukan
pemesananan kamar selama 3 bulan terakhir ini.
The Cipaku Garden Hotel Bandung telah menggunakan perangkat keras
yang dapat memenuhi kebutuhan petugas dalam mengakses pemesanan kamar,
namun utnuk mengetahui apakah perangkat lunak yang digunakan dapat diakses
dan digunakan dengan mudah oleh petugas pemesanan kamar, maka dari itu
penulis melakukan penyebaran kuesionr kepada petugas Front office dengan
hasil sebagai berikut :
1. Hasil akhir kuesioner untuk pertama yang membahas tentang bagaimana
perangkat lunak yang digunakan dan 3 responden di nilai sangat kurang
tetapi 2 responden di nilai cukup.
2. Hasil akhir kuesioner untuk pertama yang membahas tentang bagaimana
input data tamu kedalam system dan 2 responden di nilai kurang, 2
responden di nilai cukup lalu 1 responden di nilai baik.
3. Hasil akhir kuesioner untuk pertama yang membahas tentang bagaimana
proses memperbaiki apabila terdapat kesalahan pada data tamu dan akan
diperbaiki dan 2 responden di nilai sangat kurang, 2 responden di nilai
kurang lalu 1 responden di nilai baik.
Perhitungan Rentang Skala
Penilaian : 5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Total skor tertinggi untuk kategori Sangat baik : 5 x 5 x 3 = 75
Total skor tertinggi untuk kategori Sangat kurang :1 x 5 x 3 = 15
Rentang Skala = Nilai teringgi −Nilai terendah
Nilai tertinggi pilihan =
75 −15
5 = 12
Perhitungan Interval Skala
Total responden : Sangat baik 5 x 0 = 0
Baik 4 x 2 = 8
Cukup 3 x 4 = 12
Kurang 2 x 4 = 8
Sangat kurang 1 x 5 = 5 +
33
Maka Interval Skalanya :
Sangat kurang kurang Cukup Baik Sangat baik
15 27 33 39 51 63 75
Dari hasil kuesioner yang telah penulis sebar terhadap petugas pemesanan
kamar mendapatkan hasil akhir yang kurang.
B. Analisis Mengenai Pelaksanaan Proses Data Tamu Pemesan Kamar di The
Cipaku Garden Hotel Bandung
Pengamatan langsung yang dilakukan penulis terhadap pelaksanaan proses
data tamu pemesanan kamar di bagian Front office The Cipaku Garden Hotel
Bandung, penulis mendapatkan jika melakukan proses data tamu itu sangatlah
penting untuk dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan permasalahan
dikemudian harinya.
Standard Operasional Procedure yaang dimiiki oleh pihak manajemen di
The Cipaku Garden Hotel Bandung ini ditunjuk sebagai pedoman untuk petugas
pemesanan kamar tamu bekerja agar petugas pemesanan kamr dapat bekerja
sesuai dengan standar dan bersama-sama dapat mencapai tujuan manajemen
The Cipaku Garden Hotel Bandung. Standard Operasional Procedure yang
dimiliki oleh bagian Front office The Cipaku Garden Hotel Bandung telah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
Sebelumnya penulis telah memberikan check list terlebih dahulu kepada
supervisor pemesanan kamar mengenai tanggapan supervisor terhadap
pelakassanaan SOP yang dilakukan petugas pemesanan kamar, hasil yang
didapat penulis dari pengamatan sebagai berikut ini :
1. Menyambut dengan salam 2 responden dinilai kurang, 1 responden dinilai
cukup dan 1 responden dinilai baik.
2. Menanyakan tipe kamar dan jumlah kamar 1 responden dinilai kurang, 1
responden dinilai cukup dan 2 responden dinilai baik.
3. Menanyakan tanggal kedatangan dan keberangkatan 3 responden dinilai
cukup dan 1 responden dinilai baik.
4. Mengecek ketersediaan kamar 3 responde dinilai sangat kurang dan 1
responden dinilai kurang.
5. Menawarkan extra bed apabila tamu yang menginap lebih dari 2 orang dan
3 responden dinilai sangat kurang dan 1 responden dinilai cukup.
6. Menanyakan kontak dan pembayaran 2 responden dinilai sangat kurang, 1
responden dinilai kurang dan 1 responden dinilai cukup.
7. Mengulangi data yang sudah didapat oleh petugas 1 responden dinilai
sangat kurang, 2 responden dinilai kurang dan 1 responden dinilai cukup.
8. Menulis tanggal dan waktu pembuatan reservasi 2 responden dinilai sangat
kurang, 1 responden dinilai kurang dan 1 responden dinilai baik.
9. Menulis identitas petugas 2 responden dinilai kurang, 1 responden dinilai
cukup dan 1 responden dinilai sangat baik
10. Memasukkan data ke dalam sistem 3 responden dinilai sangat kurang dan 1
responden dinilai baik.
Perhitungan Rentang Skala
Penilaian : 5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Total skor tertinggi untuk kategori Sangat baik : 5 x 4 x 10 = 200
Total skor tertinggi untuk kategori Sangat kurang :1 x 4 x 10 = 40
Rentang Skala = Nilai teringgi −Nilai terendah
Nilai tertinggi pilihan =
200 −40
5 = 32
Perhitungan Interval Skala
Total responden : Sangat baik 5 x 1 = 5
Baik 4 x 6 = 24
Cukup 3 x 9 = 27
Kurang 2 x 10 = 20
Sangat kurang 1 x 14 = 14 +
90
Maka Interval Skalanya :
Sangat kurang kurang Cukup Baik Sangat baik
40 72 90 104 136 168 200
Tanggapan manajer kantor depan The Cipaku Garden Hotel Bandung
terhadap kuesioner yang disebarkan oleh penulis terhadap Standard
Operasional Procedure yang terdapat disana dan mendapatkan hasil akhir yaitu
kurang. Hal ini disebabkan karena petugas pemesanan kamar yang bekerja tidak
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan Standard Operasional Procedure
yang berlaku. sehingga hasil kinerja petugas pemesanan kamar tidak maksimal.
Ini terjadi disebabkan oleh petugas pemesanan kamar yang seharusnya
bertanggung jawab dalam menangani pemesanan kamar ingin mempersingkat
waktu dan langkah-langkah dalam menangani pemesanan kamar sehingga tidak
mengikuti Standard Operasional Procedure yang ada dan akhirnya
menyebabkan proses data tamu yang telah melakukan pemesanan kamar tidak
lengkap.
C. Analisis Mengenai Konfirmasi Informasi Pemesanan Kamar di The
Cipaku Garden Hotel Bandung
Konfirmasi yang dilakukan terhadap pemesanan kamar tamu adalah salah
satu bentuk pendekatan yang dapat dilakukan oleh pihak hotel terhadap tamu
yang akan menginap, ini dilakukan agar tamu dapat merasakan bahwa karyawan
hotel memperhatikannya ketika melakukan pemesanan kamar disuatu hotel.
Ketika melakukan konfirmasi dengan memberikan perhatian terhadap tamu pun
bisa menjadi tolak ukur tamu terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh
karyawan hotel. Dari yang penulis lihat dan penulis amati ketika melakukan
pemngamatan langsung di The Cipaku Garden Hotel Bandung konfirmasi
dilakukan bukan hanya ketika tamu melakukan pemesanan kamar dengan
mengulang kembali data yang telah ditanyakan akan tetapi dapat dilakukan
secara tidak langsung dengan mengulangi data ialah apakah sudah benar atau
masih ada kekurangan terhadap data tamu dan harus dipenuhi oleh karyawan
dibagian pemesanan kamar dan hal ini akan menjadi kepuasan tersendiri tamu
terhadap hotel.
Berdasarkan data yang telah penulis dapatkan dari The Cipaku Garden
Hotel Bandung, dapat dilihat pada bab sebelumnya bahwa media konfirmasi
yang paling sering digunakan oleh petugas yakni melalui media E-mail dan
Telepon. Untuk media E-mail biasanya pihak The Cipaku Garden Hotel
Bandung gunakan tidak hanya untuk melakukan konfirmasi kepada tamu
individual tetapi juga terhadap Travel Agent, perusahaan-perusahaan dan juga
kepada tamu grup. Dan media telepon biasanya sebagian besar digunakan
terhadap tamu individual yang melakukan pemesanan kamar di The Cipaku
Garden Hotel Bandung melalui media telepon juga.
Sebelumnya penulis telah menyebarkan kuesioner terhadap 30 orang tamu
yang melakukan reservasi terlebih dahulu sebelum menginap di The Cipaku
Garden Hotel Bandung penulis mendapatkan hasil sebagai berikut :
1. Pertanyaan pertama terdapat 6 responden yang menilai sangat kurang, 9
responden yang menilai kurang, 8 responden yang menilai cukup, 4
responden yang menilai baik dan 3 responden yang menilai sangat baik.
2. Pertanyaan kedua terdapat 8 responden yang menilai sangat kurang, 6
responden yang menilai kurang, 7 responden yang menilai cukup, 5
responden yang menilai baik dan 4 responden yang menilai sangat baik.
3. Pertanyaan ketiga terdapat 8 responden yang menilai sangat kurang, kurang,
cukup dan 6 responden yang menilai sangat baik.
4. Pertanyaan keempat terdapat 8 responden yang menilai sangat kurang, 4
responden yang menilai kurang, 9 responden yang menilai cukup, 6
responden yang mneilai baik dan 3 responden yang menilai sangat baik.
5. Pada pertanyaan kelima terdapat 7 responden yang menilai sangat kurang,
12 responden yang menilai kurang, 8 reesponden yang menilai cukup dan 3
responden yang menilai baik.
6. Pada pertanyaan keenam terdapat 12 responden yang menilai sangat kurang,
3 responden yang menilai kurang, 5 responden yang menilai cukup, 6
responden yang menilai baik dan 4 responden yang menilai sangat baik.
7. Pada pertanyaan ketujuh terdapat 8 responden yang menilai sangat kurang,
10 responden yang menilai kurang, 6 responden yang menilai cukup, 4
responden yang menilai baik dan 2 responden yang menilai sangat baik.
8. Pada pertanyaan terakhir terdapat 11 responden menilai sangat kurang, 3
responden menilai kurang, 8 responden menilai cukup, 3 responden menilai
baik dan 5 responden menilai sangat baik.
Perhitungan Rentang Skala
Penilaian : 5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Total skor tertinggi untuk kategori Sangat baik : 5 x 30 x 8 = 1.200
Total skor tertinggi untuk kategori Sangat kurang :1 x 30 x 8 = 240
Rentang Skala = Nilai teringgi −Nilai terendah
Nilai tertinggi pilihan =
1.200 −240
5 = 192
Perhitungan Interval Skala
Total responden : Sangat baik 5 x 27 = 135
Baik 4 x 31 = 124
Cukup 3 x 59 = 177
Kurang 2 x 55 = 110
Sangat kurang 1 x 68 = 68 +
614
Maka Interval Skalanya :
Sangat kurang kurang Cukup Baik Sangat baik
240 432 614 624 816 1008 1200
Menurut hasil dari pengamatan langsung yang telah dilakukan penulis
walaupun terdapat beberapa tamu yang mengatakan sangat baik dan baik akan
tetapi mayoritas tamu mengatakan cukup terhadap pelayanan yang diberikan
karyawan pada saat melakukan konfirmasi kepada tamu. Sehingga setelah
penulis mengolah data dari hotel penulis mendapatkan hasil dari kuesioner
mengenai konfirmasi tamu yang telah melakukan reservasi kamar yaitu kurang.
Dari hasil kuesioner di atas dapat dilihat bahwa masih banyak tamu yang
akan menginap atau yang telah menginap merasakan kalau pelayanan, sopan
santun dan tata bahasa yang diberikan karyawan dalam menangani tamu yang
melakukan pemesanan kamar masih kurang dan masih harus di tingkatkan .
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa permasalahan pada bab sebelumnya, maka dari itu
penulis akan menyimpulkan hasil dari analisa permasalahan dari bab
sebelumnya yang membahas tentang penanganan pemesanan kamar, yang
dimana kesimpulan penulis berikut ini:
1. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai akses data pada bab
sebelumnya penulis mendapatkan hasil akhir kurang hal ini
disebabkan karena belum tersedianya media penerimaan pemesanan
kamar seperti surat dan SMS. Dan untuk analisa mengenai perangkat
lunak yang digunakan penulis mendapatkan hasil dari penyebaran
kuesioner kepada ptugas pemesanan kamar agar memberikan nilai
terhadap kinerja perangkat lunak yang digunakan dan untuk hasil dari
kuesioner tersebut dapat dilihat pada bab 2 tepatnya pada tabel 2.8.
Hasil akhir dari penyebaran kuesioner tersebut yaitu kurang, tapi
perangkat lunak dinilai baik untuk digunakan oleh 2 responden.
2. Berdasarkan hasil analisa data mengenai pelaksanaan proses data
tamu pemesanan kamar ini memiliki hasil akhir kurang. Hasil akhir
penulis dapatkan dari tanggapan Front Office Manager terhadap
kinerja supervisor dan petugas pemesanan kamar. Ini dikarenakan
supervisor dan petugas bekerja tidak sesuai dengan SOP yang
terdapat dengan masih melakukan kesalahan dan melewati langkah-
langkah yang seharusnya dilakukan ketika menangani pemesanan
kamar. Seperti halnya petugas ketika menangani pemesanan kamar
tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap ketersediaan
kamar yang akan dijual, petugas pun masih sangat jarang untuk
menawarkan tempat tidur tambahan pada tamu yang jumlahnya lebih
dari 2 orang dalam 1 kamar, no telepon, kontak pribadi ataupun
pembayaran dan permintaan khusus dari tamu masih sering tidak
dilakukan oleh petugas pemesanan kamar. Dari hasil kuesioner yang
telah disebarkan oleh penulis terlihat petugas telah melakukan
langkah dalam menangani pemesanan kamar telah sesuai dengan
SOP akan tetapi masih terdapatnya langkah-langkah yang tidak
dilakukan atau terlewatkan oleh beberapa orang karyawan sehingga
hasil dari kinerja Supervisor dan Petugas penerimaan pemesanan
kamar di The Cipaku Garden Hotel Bandung belum maksimal.
3. Hasil dari analisa data yang telah dibahas oleh penulis pada bab
sebelumnya mengenai konfirmasi kepada tamu terhadap pemesanan
kamar yang mendapatkan hasil akhir kurang. Hasil akhir ini
didapatkan penulis dari menyebarkan kuesioner kepada tamu yang
sedang menginap yang sebelum kedatangannya telah melakukakn
pemesanan kamar. Dan penulis mendapat hasil akhir dari kuesioner
tersebut yang mayoritas tamu memberikan penilaian bahwa
keramahan dan pelayanan yang diberikan petugas masih sangat
kurang, kinerja dan kecepatan petugas pun masih dinilai sangat
kurang ketika menanggapi permintaan khusus dari tamu, begitu
halnya terhadap kenyamanan yang diberikan ketika petugas melayani
tamu mayoritas dari tamu masih merasa sangat kurang, dan tamu juga
merasa kurang atas tindakan petugas menanggapi keluhan yang
diberikan tamu.
B. Saran
Melihat dari uraian kesimpulan pada poin sebelumnya, dengan ini penulis
mencoba memberikan saran kepada pihak The Cipaku Garden Hotel Bandung
tepatnya kepada bagian pemesanan kamar yang mungkin bisa menjadi
pertimbangan untuk kedepannya:
1. Mengenai hasil dari analisa yang sebelumnya telah membahas tentang
akses pemesanan kamar, penulis bermaksud untuk memberikan
masukkan supaya kedepannya dapat memberlakukan pemesanan
kamar dengan menggunakan media surat dan SMS karena tidak semua
tamu yang akan menginap atau yang membuat pemesanan kamar bisa
melakukan akses terhadap media telepon atau menggunakan e-mail.
Meskipun di era yang telah maju dan canggih seperti sekarang ini
hampir semua orang dapat dipastikan telah memiliki dan mengerti
bagaimana cara memakai handphone akan tetapi melakukan
pemesanan kamar dengan menggunakan media surat dan SMS juga
bisa menjadi salah satu cara yang gampang untuk melakukan
pemesanan kamar.
2. Mengenai hasil dari analisa yang membahas pelakasanaan proses data
atau pemesanan kamara, penulis menyarankan kepada para petugas
supaya dapat lebih banyak memiliki rasa peduli terhadap satu sama
lainnya supaya ketika petugas sedang meminta data tamu agar
pendataan terhadap permintaan khusus tamu diberikan sesuai dengan
keinginan dan yang tamu butuhkan. Sebaiknya petugas juga mengecek
ketersediaan kamar ketika mengani pemesanan kamar menawarkan
tempat tidur tambahan kepada tamu yang jumlah nya lebih daru dua
orang dalam satu kamar. Supervisor pun juga berperan penting yakni
dengan melakukan pengawasan terhadap petugas . supervisor juga
dapat melakukan evaluasi kepada petugas dengan cara mengacu pada
SOP yang berlaku supaya petugas selalu ingat dan merasa terbiasa
dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh petugas
pemesanan kamar sehingga tidak terjadinya kesalahan yang sama
dikemudian hari seperti data tamu yang tidak lengkap. Petugas juga
harus melakukan pengulangan data tamu dan menginput data tamu
kedalam sistem.
3. Mengenai hasil analisa yang membahas mengenai konfirmasi
terhadap pemesanan kamar tamu penulis ingin memberikan saran
kepada pihak pemesanan kamar agar menyiapkan seluruh yang inigin
ditanyakan kepada tamu yang mengacu pada SOP yang berlaku
sebelum melakukan konfirmasi kepada calon tamu yang akan
menginap sehingga tidak akan terjadi data yang tidak lengkap, dan
yang terpenting yakni petugas pemesanan kamar haruslah memiliki
kualitas dan cara berkomnuikasi yang baik dan juga harus cekatan
dalam bekerja dengan ini petugas mampu melayani permintaan tamu
dengan baik dan benar sehingga tidak akan membuat tamu merasa
diabaikan ataupun kemungkinan terburuknya yaitu tamu akan
melakukan pembatalan pemesanan kamar apabila tamu tersebut
merasa kurang dihargai oleh petugas. Dengan kecakapan yang
dimiliki petugas pemesanan kamar ketika melakukan konfirmasi
pemesanan kamar maka hal ini akan menjadi nilai tambah tamu
kepuasan tamu terhadap pelayanan dan juga kualitas The Cipaku
Garden Hotel Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Agusnawar. 2002. Operasional Tata Graha Hotel. Jakarta : Gramedia
Baker, Sue. 2010. Principles of Hotel Front Office Operations. Sydney NSW
Austria
Bardi, James A. 2011. Hotel Front Office Management. New Jersey : John Wiley
& Sons, Inc
Bagyono. 2006. Teori dan Praktek Hotel Front Office. Bandung : Alfabeta.
Darsono, Agustinus. 2011. Front Office Hotel. Jakarta : Grasindo.
Rahman Arief, Abd. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Margono, S. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Karya.
Tathagati, Arini. 2015. Super Tourism Preneur. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Sulastyono, Agus. 2007. Teknik dan Prosedur Divisi Kamar Pada Bidang Hotel.
Bandung : Alfabeta.
Sugyono. 2012. Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta