PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya...

40
PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif R. Herlambang Perdana Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Anggota HuMa Catatan Pengantar untuk Pendidikan Hukum Kritis HuMa-Mahkamah FH UGM, Yogyakarta (2004)

Transcript of PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya...

Page 1: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan

Nalar Induktif

R. Herlambang Perdana WiratramanFakultas Hukum Universitas Airlangga dan Anggota HuMa

Catatan Pengantar untuk Pendidikan Hukum KritisHuMa-Mahkamah FH UGM, Yogyakarta (2004)

Page 2: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

2

Apa perlunya Penalaran Hukum?

• Kemampuan Identifikasi dan Analisis atas Jawaban yang Mempunyai Nilai Kebenaran dalam Sudut Pandangtertentu

• Memetakan Logika (Hukum) yang Digunakan• Strategi Pengembangan Metodologi Berfikir atau

Penelitian Hukum

Page 3: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

3

Dua Model Proses Nalar

• Dalam Logika dikenal adanya 2 Model Proses Bernalar,

1. Nalar DEDUKSI (Umum Khusus) 2. Nalar INDUKSI (Khusus Umum)

Page 4: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

NALAR DEDUKSI

(Umum Khusus)

Page 5: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

5

Istilah dalam Logika

• Konstruksi Penalaran disebut SILOGISMA• Silogisma terdiri dari kalimat-kalimat

pernyataan, yang dalam logika disebutPROPOSISI

• Unsur setiap Proposisi yang berposisidalam silogisma disebut TERMA

Page 6: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

6

SILOGISMA DEDUKSI

• Silogisma berfungsi sebagai prosespembuktian benar-salahnya suatupendapat, tesis, atau juga hipotesistentang masalah tertentu

Page 7: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

7

Contoh 1

• Semua manusia hidup saatnya nanti akanmati

• Aktivis mahasiswa adalah manusia hidup• Maka aktivis mahasiswa pada saatnya

nanti akan mati

Page 8: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

8

Contoh 2

• Barangsiapa mengambil barang milikorang lain secara melawan hak akandipidana penjara karena pencuriansetinggi-tingginya 5 tahun

• Maling mengambil barang milik orang lain secara melawan hak

• Maka maling akan dipidana penjarakarena pencurian setinggi-tingginya 5 tahun

Page 9: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

9

PREMIS• Dua Proposisi pertama disebut PREMIS • Proposisi pertama, karena menyatakan

hal/keadaan yang umum (semua manusia mestiakan mati) atau suatu prinsip/norma umum(siapapun yang mencuri akan dipenjara) disebutPREMIS MAYOR

• Proposisi kedua, karena menyatakanperistiwa/kenyataan khusus (“aktivis mahasiswaadalah manusia”, “maling mencuri”) disebutPREMIS MINOR

Page 10: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

10

KONKLUSI

• Proposisi ketiga, yang menutup prosespenalaran deduktif dan merupakankonsekuensi logis akibat adanyahubungan antara premis mayor danpremis minor disebut KONKLUSI

Page 11: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

11

TERMA

• Kata atau sekumpulan kata yang telahdisepakatkan bersama sebagai suatusimbol yang merepresentasikan suatusubyek atau obyek (obyek benda/obyekpersitiwa) disebut TERMA

• Terma merupakan unsur pembentuk (‘the building bocks’) suatu Proposisi

• Dalam bahasa Indonesia, diterjemahkandengan ‘pengertian’ atau ‘konsep’

Page 12: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

12

• Terma dalam setiap penalaran atau pembuktiandeduksi tak selamanya berkenaan dengangejala-gejala realitas yang bersifat kongkrit, individual atau khusus.

• Misalnya : ikan teri, merupakan terma yang lebihkongkrit/khusus serta lebih berkonotasiindividual daripada terma “ikan”, “binatang air”, apalagi terma “fauna ciptaan Tuhan”.

Page 13: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

13

POSISI TERMA

• Berdasarkan posisinya terma dibedakanmenjadi 3 : terma mayor; terma minor; danterma tengah.

• Untuk memudahkannya, ada pemberiankode yang lazim digunakan:

• Terma Mayor ‘T’ (t-besar) atau P (predikat)

• Terma Minor ‘t’ (t-kecil) atau S (subyek) • Terma Tengah M (medium)

Page 14: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

14

Terma ‘T’ atau ‘P’ (Mayor)

• Adalah serangkaian kata-kata yang umumnya berfungsi predikat dan mestidijumpai dalam premis mayor dan dalamKonklusi.

Contoh: • “Saatnya nanti akan mati”• “Akan dipidana penjara karena pencurian

setinggi-tingginya 5 tahun”

Page 15: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

15

Terma ‘t’ atau ‘S’ (Minor)

• Adalah subyek atau pokok kalimat yang terdapat di premis minor dan Konklusi.

Contoh: • “Aktivis mahasiswa”• “Maling”

Page 16: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

16

Terma ‘M’ (Tengah/Medium)

• Adalah terma yang didapati sebagaisubyek dalam premisa mayor dan premisaminor, tetapi TIDAK lagi didapati dalamkalimat proposisi Konklusi.

Contoh:• Semua manusia hidup• Barangsiapa mengambil barang milik

orang lain secara melawan hak

Page 17: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

17

Contoh 3

• Semua aturan hukum yang dibuatpemerintah harus dipatuhi

• UU Lalu Lintas merupakan aturan hukumyang dibuat pemerintah

• Maka UU Lalu Lintas haruslah dipatuhi

Page 18: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

18

Contoh 4 • Semua pedagang kaki lima bersedia pindah dan

mentaati peraturan Walikota demokratik darilokasi berjualannya dekat kampus UGM

• Pak Sanip penjaja koran dan Hanifah isterinyapenjual rokok adalah pedagang kaki lima

• Maka, Pak Sanip penjaja koran dan Hanifahisterinya penjual rokok harusnya bersediapindah dan mentaati peraturan Walikotademokratik dari lokasi berjualannya dekatkampus UGM

Page 19: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

19

Contoh 5

• Demi kemajuan pendidikan, seluruh mahasiswayang baik selalu mentaati kewajiban membayarSPP tepat waktu dan kuliah rajin.

• Anwar dan kawan-kawannya adalah mahasiswayang baik.

• Maka, demi kemajuan pendidikan tinggi, Anwardan kawan-kawannya selalu mentaati kewajibanmembayar SPP tepat waktu dan kuliah rajin.

Page 20: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

20

Rumusan posisi Terma dalamSilogisma

• Premis Mayor : Terma Tengah – TermaMayor M – T atau M – P

• Premis Minor : Terma Minor – TermaTengah t – M atau S – M

• Konklusi : Terma Minor – Terma Mayor t – T atau S – P

Page 21: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

21

Fallacy (Falasi)

• Adalah penalaran yang tidak mematuhi petunjuklogika yang menyebabkan terjadinya prosespenalaran yang keliru atau kakacauan.

• Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi tidakjujur dalam berargumentasi, berartimenyalahgunakan kemamuannya dengan caramemanfaatkan “seni mengelirukan orang” gunamematahkan argumen lawan debatnya

Page 22: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

22

Terma dalam Pembedaan Kelas• Kelas T/P > M > t/S• Terma ‘T’ atau ‘P’ selalu beruang lingkup lebih luas

dibanding dengan terma ‘M’• Terma ‘M’ selalu beruang lingkup lebih luas dibanding

dengan terma ‘t’ atau ‘S’Contoh:• Semua yang pernah dilahirkan (M) - saatnya nanti akan

mati (T)• Aktivis mahasiswa (t) - adalah makhluk hidup yang

dilahirkan (M)• Maka aktivis mahasiswa (t) - pada saatnya nanti akan

mati (T)

Page 23: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

23

Contoh 6

• Semua tindakan pelanggaran hukum (M) -mestilah berakibat pemidanaan (T)

• Semua tindakan pengambilan barang milikorang lain secara melawan hak (t) adalahtindak pelanggaran hukum (M)

• Maka, semua tindak pengambilan barangmilik orang lain secara melawan hak (t) mestilah berakibat pemidanaan (T)

Page 24: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

24

SIFAT PROPOSISI:AFFIRMATIO & NEGO

• (A)ff(i)rmatio ‘mengiyakan’ kode A & I• N(e)g(o) ‘menidakkan’ kode E & O• Kedua kata ini (affirmation & nego) digunakan

untuk menyatakan apakah dalam setiap premissuatu terma ‘M’ atau ‘t’ itu memang benarterbilang ke dalam kelas terma ‘T/P’.

• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P A• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P E

Page 25: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

25

Proposisi Universal & Partikular/Singular

Bila proposisi universal (semua/tidak semua)• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P A• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P E

Bila proposisi partikular/singular (beberapa, sebagian, individu, dll.)

• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P I• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P O

Page 26: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

26

Contoh 7

• Tidak semua usulan masyarakat sertamerta menjadi kebijakan pemerintah

• Semua yang dibahas dalam rapat gerakananti korupsi merupakan usulanmasyarakat

• Tidak semua dibahas dalam rapat gerakananti korupsi serta merta menjadi kebijakanpemerintah

Sifat Proposisi: EIO

Page 27: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

27

Contoh 8

• Semua pejabat negara seharusnyamenyerahkan daftar kekayaan pada KPKPN

• Beberapa menteri kabinet SBY yang tidak maudiaudit merupakan pejabat negara.

• Maka, beberapa menteri kabinet SBY yang tidakmau diaudit seharusnya menyerahkan daftarkekayaan pada KPKPN

Sifat Proposisi: AOO

Page 28: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

28

Contoh 9

• Semua anggota DPR yang tahu kode etik harusbekerja tanpa mau disuap uang oleh siapapun

• Akbar Tanjung sebagai pimpinan adalahanggota DPR yang tahu kode etik

• Oleh sebab itu, Akbar Tanjung sebagaipimpinan harus bekerja tanpa mau disuap uangoleh siapapun

• Sifat proposisi: AII

Page 29: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

29

Latihan Pemetaan Sifat Proposisi

• Buat proposisidalam isu-isuhukum yang bersifat:

1. AEE2. EAE

Page 30: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

30

LOGIKA DEDUKSI SEBAGAI KEBENARAN YG BERSIFAT FORMAL

• Bagaimana bila proposisi dalam silogismatersebut cacat materiil?

• Bagaimana bila terjadi perdebatan ataspremis mayor atau minornya, sehinggamelahirkan Konklusi yang berbeda?

Page 31: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

31

Contoh 10• Setiap warga negara yang baik wajib

mendukung upaya pemerintah dalampembangunan

• Petani Kedungombo merupakan warga negarayang baik

• Maka, petani kedungombo wajib mendukungupaya pemerintah dalam pembangunan

Sifat proposisi: “AII”Tetapi nyatanya bisa: “EIO”. Mengapa?

Page 32: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

32

Contoh 11• Dalam sistem negara hukum, semua warga negara

Indonesia harus dianggap tahu peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Cak Semin yang buta huruf, belum pernah mengenyamsekolah, dan tinggal jauh di pedalaman adalah warganegara Indonesia

• Jadi, dalam sistem negara hukum, Cak Semin yang butahuruf, belum pernah mengenyam sekolah, dan tinggaljauh di pedalaman harus dianggap tahu peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Sifat Proposisi : AIINyatanya sifat proposisinya: EIO

Page 33: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

33

Contoh 12 • Setiap tindak kejahatan HAM berat yang

terencana, sistematik dan menimbulkan korbanbanyak bisa dipidana dengan Perpu yang menganut asas retroaktif.

• Pengeboman Paddy’s café di Bali adalah tindakkejahatan HAM berat yang terencana, sistematikdan menimbulkan korban banyak.

• Jadi, Pengeboman Paddy’s café di Bali bisadipidana dengan Perpu yang menganut asasretroaktif.

Page 34: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

NALAR INDUKSI

(Khusus Umum)

Page 35: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

35

Nalar Induksi

• Dalam science, ilmuwan selalu membacadengan suatu reserve. Mencadangkansikap kehati-hatian, terutama terhadappremis mayor yang biasa diberangkatkandalam suatu keyakinan proposisi.

• Sehingga segala sesuatunya akanmenjadi “mungkin” atau “kemungkinan”☺ .

Page 36: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

36

• Memulai dengan paradigma empirismeuntuk mengecek kebenaran proposisinya.

• Induksi, demi terjaminnya kebenaranpremis mayor, HARUS DIDAHULUKAN.

• “Sudah waktunya kuda penggerak(=induksi) ditaruh di depan kereta(=deduksi) (Francis Bacon: 1561-1626)

Page 37: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

37

Silogisma Eksplanatifdalam Nalar Induksi

• Nalar induksi juga terdiri dari 3 proposisi: dua proposisi ANTESEDEN yang disebutPREMIS

• Proposisi Anteseden, diawali denganproposisi terma-terma khusus.

Page 38: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

38

Contoh 13

• Petani-petani Pagilaran adalah orang miskinyang bergantung hidupnya pada tanah

• Petani-petani Pagilaran tanahnya dirampasuntuk laboratorium pertanian UGM

• Disimpulkan bahwa para petani yang miskin danbergantung hidupnya pada tanah besarkemungkinannya tanahnya dirampas untuk Lab. Pertanian UGM

Page 39: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

39

Contoh 14

• 45 Anggota DPRD Sumbar terlibat dalamkorupsi APBD

• 45 Anggota DPRD Sumbar dikenai pidanapenjara lebih dari 1 tahun

• Disimpulkan bahwa Anggota DPRD yang terlibat dalam korupsi APBD kemungkinanbesar dikenai pidana penjara lebih dari 1 tahun.

Page 40: PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar · PDF filelogika yang menyebabkan terjadinya proses penalaran yang keliru atau kakacauan. • Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi

Herlambang-Penalaran Hukum (2004)

40

Contoh 15

• Anggota DPRD yang terlibat dalamkorupsi APBD dikenai pidana penjara lebihdari 1 tahun.

• 13 Anggota DPRD Jatim terlibat dalamkorupsi APBD

• 13 Anggota DPRD Jatim dikenai pidanapenjara lebih dari 1 tahun