PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... ·...

35
3 PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBU Petunjuk untuk menentukan sumberdaya, agro ekosistem dan pembudidiayaan bambu. Bagian ini merupakan adopsi dari “Resource Management for Upland Areas in Southease Asia” - Bagian 6.3 Indicators of Sustainability (FAO/IIRR, 2003) dan “Participatory Methods in Community Based Coastal Resource Management - Volume 2. Tools & Methods.” (IIRR. 1998) Perkenalan istilah “Resiliensi” Mengapa Perlu Penaksiran Bambu? Pelaksanaan Survey Bambu Indikator Survey Formulir Survey Bambu Pemetaan Sumberdaya Bambu

Transcript of PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... ·...

Page 1: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

3PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUPetunjuk untuk menentukan sumberdaya, agro ekosistem dan pembudidiayaan bambu.

Bagian ini merupakan adopsi dari “Resource Management for Upland Areas in Southease Asia” - Bagian 6.3 Indicators of Sustainability (FAO/IIRR, 2003) dan “Participatory Methods in Community Based Coastal Resource Management - Volume 2. Tools & Methods.” (IIRR. 1998)

Perkenalan istilah “Resiliensi”

Mengapa Perlu Penaksiran Bambu?

Pelaksanaan Survey Bambu

Indikator Survey

Formulir Survey Bambu

Pemetaan Sumberdaya Bambu

Page 2: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

35

Pada bagian ini, kita akan mempelajari kondisi tiga komponen yang sal-ing berkaitan pada bambu:

HUTAN - Tempat tumbuhnya bambu

BAMBU - Rumpun bambu

MASYARAKAT - Masyrakat yang berhubungan dengan budi-

daya, pengelolaan dan pemanfaatan bambu.

1.

2.

3.

3.0PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBU

BAM

BU

HUTAN

MASYARAKA

T

Page 3: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Apa yang dimaksud dengan Ketahanan/Resiliensi?

Resiliensi atau Ketahanan disini diambil dari Resilience dengan definisi yang luas dalam pengelolaan lingkungan hidup, Resiliensi disini dimak-sudkan sebagai jumlah perubahan yang dapat ditolerir oleh suatu sistem (kapasitas sistem tersebut dalam menerima gangguan) sambil terus men-jalankan fungsi, struktur dan pengaruhnya.

Resiliensi merupakan kunci dari kelestarian. Istilah tersebut sengaja di-perkenalkan disini dengan harapan agar dapat menjadi bagian dari dasar dari berpikir dan bertindak para praktisi dan rimbawan bambu. Untuk memahami lebih jauh tentang konsep Ketahanan ini dapat dilihat di situs www.resiliancealliance.org.

Resiliensi dalam bagian ini merujuk pada tumbuhan bambu itu sendiri, hutan dan agro eksosistem tempat tumbuhnya serta masyarakat yang mempengaruhi bambu dan hutan tempat tumbuhnya.

Sehingga, resiliensi disini memiliki dua sisi yakni secara ekologi dan so-sial. Secara ekologi, kita dapat mengajukan pertanyaan seperti berikut ini. “Apakah hutan bambu beresiko jika tidak mendapatkan cukup air (atau kelebihan air, siar matahari, nutrisi dan faktor lingkungan lainnya?”. Kita kemudian dapat memerkirakan pada tingkatan mana hutan bambu berhenti fungisnya sebagai hutan bambu yang layak, jika faktor ekologi tertentu tersebut terganggu. Ketika kita memahami titik balik tersebut, mengetahui ambang batasnya, kita akan dapat merumuskan dan melak-sanakan tindakan pengelolaan untuk menghindari hutan bambu mele-wati ambang batas ketahanan dan perubahannya menjadi sistem yang berbeda.

Demikian pula, secara sosial, kita dapat menaksir jika suatu masyarakat cukup aktif dalam pemanfaatan dan perlindungan bambu dalam jangka panjang. Apakan pembudidaya bambu cukup mendapatkan penghasilan untuk tetam membudidayakan bambu? Apakan pemerintah tertarik un-tuk kepentingan ekonomi dan ekologinya? Apakah nilai-nilai tradisi dalam melindungi bambu dari pemanfaatan secara berlebihan masih dijalankan? Pertanyaan seperti harus dipikirkan oleh pengelola bambu dalam mem-bangun ketahanan masyarkat dalam mengelola bambu secara tepat un-tuk kepentingan ekonomi dan lingkungan dalam jangka panjang.

3.1PERKENALAN IS-TILAH RESILIENSI

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

36

Page 4: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Selama penaksiran berlangsung, masyarakat dan hutan bambu akan di taksir dengan berpatokan pada konsep ketahanan tersebut.

Dengan melakukan penaksiran ini tahun demi tahun, kita akan mulai me-mahami faktor apa saja yang penting bagi kesehatan bambu dan dalam jangka panjang dan bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari bambu.

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

37

BAMBOO

FOREST

M

asyarakat

RESILIENCE

Page 5: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Mengapa penaksiran ini diperlukan?Untuk mengidentifikasi sejak awal solusi dari persoalan yang dise-

babkan oleh kurangnya penglolaan atau pengelolaan yang tidak tepat.Untuk mengumpulkan data dasar awal dalam mengevaluasi bambu.Untuk menyediakan informasi dasar bagi pengambil keputusan dan

perencana dalam merumuskan atau memperbaiki kebijakan dan pro-gram pengelolaan.

Siapa saja yang dapat menggunakan informasi dari penaksiran ini?Pembudidaya bambu,Praktisi bambu dan para rimbawan,Peneliti,Pengambil keputusan dan perencana.

Penaksiran Kualitatif versus KuantitatifPendekatan kualitatif lebih bersifat jawaban umum misalnya pada per-soalan erosi hutan bambu, jawaban kualitatif dapat berupa baik, cukup atau jelek. Sedangkan kuantitatif lebih berupa angka seperti 2.5 ton tanah hanyut pertahunnya dari hutan bambu.

Indikator pada lembaran data halaman berikut hanya layak untuk melaku-kan uji kualitatif. Dalam beberapa kasus, diperlukan analisa kuantitatif. pada kolom “sumber informasi - untuk pengumpulan dan verifikasi”, tips dan sumber untuk melakukan penaksiran kuantitatif disediakan sebagai indikator yang membutuhkan pengukuran yang tepat.

Dua Bagian Penaksiran Bambu: Survey & PemetaanMetode penaksiran ini dibagi dalam dua bagian yakni survey sumberdaya bambu dan pemetaan sumberdaya bambu. Kedua bagian ini dapat dijadi-kan sebagai sarana untuk membantu dalam memperoleh hasil penaksiran yang menyeluruh. Survey sumberdaya dan pemetaan bambu merupakan dua bagian dari satu kegiatan penaksiran, disini pisah hanya untuk memudahkan penjela-san.

−−

3.2MENGAPA

PENAKSIRAN SUMBERDAYA

BAMBU DIPERLU-KAN?

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

38

Page 6: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Survey Sumberdaya Bambudiadaptasi dari “Participatory Methods in Community Based Coastal Resource Manage-

ment.”

Definisi: Penaksiran sumberdaya bambu adalah metode langsung yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai aspek yang ter-dapat pada sumberdaya bambu seperti jumlah, jenis, lokasi, kepemilikan, kondisi dll. Penaksiran ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi dari kelompok masyarakat dengan bantuan fasilitator, yang memahami proses partisipatif dan bambu. Tujuan keduanya adalah memperoleh data dasar untuk studi jangka panjang dari perubahan sumberdaya bam-bu yang ada.

- Untuk memperolah in-formasi tentang jumlah, jenis, lokasi, kepemilikan, kondisi umum dan prak-tek pengelolaan terhadap bambu.

- Untuk mengumpulkan data indikasi tentang kecenderungan perobahan sumberdaya bambu dan eksploita-sinya.

- Untuk mendapatkan umpan ba-lik dari masyarakat beraitan dengan sumberdaya bambu setempat.

3.3 SURVEY SUMBER-DAYA BAMBU

DEFINISI

KEGUNAAN

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

39

Page 7: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Alat dan Bahan

buku catatandaftar nama bambu lokal

dan nama ilmiahnya.petunjuk lapangan

bambukertaspensilkalkulatorkertas manilaspidol atau krayon.

Sumberdaya Manusia

Fasilitator dengan keterampilan dasar metode survey bambu dan hutan, penaksiran cepat partisipatif dan pemetaan.

Anggota survey dari masyarakat yang dapat mengidentifikasi jenis bambu setempat dengan pengetahuan peman-faatan dan kepemilikan tanah setempat.

PERSYARATAN PEMILIHAN LOKASI

Pilih lokasi rumpun bambu dimana pemilik/pembudidayanya mendu-kung pengeloaan rumpun bambu.

Pastikan status kepemilikan dan pastikan sudah mendapat ijin untuk melakukan pengumpulan data dari lokasi tersebut.

Tandai lokasi pada peta. Gambar satelit dari Google Earth merupakan alat bantu yang memadai jika memungkinkan. Peta juga dapat diperolah dari kantor pemerintah terkait (Kehutanan atau Bapeda, dll)

Pembuatan peta sketsa merupakan syarat dari penaksiran sumber-daya bambu. Peta lebih rinci yang dibuat oleh masyarkat mungkin juga dibutuhkan. Hubungi lembaga lokal untuk bantuan teknis pemetaan dan fasilitasi. Untuk lebih lengkap tentang pemetaan ini liha bagian 3.6 pada Pemetaan Sumberdaya Bambu.

KEBUTUHAN

APPENDICES

40

Page 8: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Kondsisi bambu, hutan dan kemampuan pihak terkait setempat dalam mengelola bambu secara lestari tidak dapat ditentukan dalam satu sur-vey. Namun, data dari survey awal sangat berharga karena akan menjadi dasar untuk perbadingan kondisi pada masa yang akan datang. Gunakan indikator pada halaman berikut ini serta formulir data yang disediakan untuk memulai survey dasar bambu dengan langkah sebagai berikut.

Tentukan tujuan dari penaksiran dan pilih indikator yang tepat. Uji indikator tersebut dan rubah jika diperlukan agar cocok dengan

tujuan.Atur tim untuk pergi ke hutan bambu dan mengumpulkan infor-

masi.Validasi data dengan cara membandingkannya dengan sumber lain.Buat data dasar dan tandai indikator khusus yang ditemui.Tandai keadaan umum dari indikator yang diukur dengan nilai rating

sebagai berikut. 1 = tidak memiliki ketahanan 2 = mengarah pada ketahanan 3 = memiliki ketahanan.

Tafsirkan tingkat indikator melalui diskusiUlangi langkah 3-7 setiap tahun.Lihat perubahan yang terjadi pada nilai rating dari tahun ke tahun.

Jika angkanya menurun, berarti ketahanan hutan bambu semakin menu-run.

Ajukan perubahan dalam kebijakan dan strategi progaram untuk meningkatkan ketahanan.

Diadaptasi dari Pearmsak Makarabhirom. (FAO/IIRR, 2003)

Data dasar tentang rumpun bambu

Data dasar tentang kondisi lingkungan hutan bambu/perkebu-

nan bambu.

Data dasar tentang status sosio ekonomi masyarkat setempat.

Kecenderungan yang berhubungan dengan sumberdaya bambu dan

maysarakat setempat setelah beberapa tahun penerapan dan analisa.

1.2.

3.

4.5.6.

7.8.9.

10.

PENDEKATAN

HASIL

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

41

Page 9: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Indikator Rating

SoilKehilangan tanah

Produktifitas tanah

Persoalan tanah

1) erosi parah (selokan)2) erosi sedang 3) sedikit erosi

1) rendah2) kurang dari rata-rata3) tinggi

1) tinggi2) sedang3) jarang

WaterSungai

Kejadian banjir/kering

Drainase

1) melimpah setelah hujan2) kering ketika musim kemarau3) tetap sepanjang tahun

1) sering2) sedang3) jarang

1) buruk, banyak genangan setelah hujan2) sedang3) baik

HutanPersentase dan status kawasan konservasi.

Spesies pohon/tumbu-han di hutan alami

Produk non-kayu dari hutan

Satwa liar

1) kondisi buruk (perambahan, konversi) 2) kondisi sedang (kadang ada perambahan, konversi)3) hutan utuh

1) sedikit species 2) jumlah species sedang (pohon untuk keper-luan komersil)3) beragam species, rimbunan multi-level

1) tidak ada 2) sedikit3) beragam

1) sedikit (habitat rusak, perburuan)2) sedang (perburuan)3) beragam (reproduksi baik, banyak habitat, tidak ada perburuan)

3.4INDICATOR

3.4.1 INDIKATOR PADA LEVEL

HUTAN/AGRO-FORESTRY

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

42

Page 10: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

43

Sumber Informasi - Cara Pengumpulan dan Verifikasi

Tanah- sedimen pada sungai- lapisan atas tanah menipis- data atau informasi dari catatan/laporan dari lembaga terkait (departemen kehutanan dll)- observasi lapangan

- catatan/laporan tentang hasil tahunan dan produksi beberapa jenis tana-man dari kantor terkait.

- catatan/laporan tentang tentang kawasan dan efek tanah yang bermasalah.

Air- catatan/laporan tentang aliran sungai dari kantor irigasi.

- catatan/laporan dari kantor irigasi, lembaga masyarakat dan informai dari wawancara.

Hutan- data statistik/catatan/laporan dari kantor kehutanan setempat atau LSM kehutanan. - observasi lapangan

- data statistik/laporan kehutanan- wawancara NGO, rimbawan dan penduduk desa- observasi lapangan.

- catatan/laporan, peper penelitian dari universitas setempat, lembaga riset dan LSM- wawancara dengan penduduk.- survey pasar.

Page 11: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Indikator Rating

Agro ekosistemSumber air untuk per-tanian.

Pengendalian rumput dan hama

Hewan/ternak

Sistem penanaman

Buruh

Sumber modal

Cara panen

1) air hujan 2) air hujan dan irigasi3) irigasi yang baik, bendungan, sumur, kolam tangkapan air.

1) dengan bahan kimia2) secara biologi/mekanis3) ekologi, pengelolaan hama alternatif

1) peternakan terpisah-pisah2) beberapa terpisah, lainnya terintegrasi3) peternakan terintegrasi

1) mono kultur, orientasi pasar2) mono kultur, penanaman berulang3) rotasi dan diversifikasi tanaman.

1) dari luar 2) keluarga, dari dalam dan dari luar 3) keluarga, dari dalam

1) sumber dari luar2) keluarga, koperasi 3) lembaga kredit/koperasi, perusahaan sendiri, keluarga

1) merusak, menyebabkan erosi, dengan pem-bakaran2) sedikit erosi, sedikit pembakaran3) konservasi, tanpa pembakaran sisa pertanian.

3.4.2INDIKATOR PADA LEVEL

HUTAN/AGRO-FORESTRY

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

44

Page 12: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

45

Sumber Informasi - Cara Pengumpulan dan Verifikasi

Agro-ekosistem

- catatan/statistik/informasi tentang pertanian dari kantor pertanian, LSM, lembaga riset, dll.- wawancara dari narasumber.- pengamatan lapangan.

Page 13: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Indikator Rating

Kerimbunan

Pucuk BatangKerapatan Daun

Ujung Daun

Parasit Daun

Jamur

1) Jarang/tanpa daun2) Sedang3) Banyak dan rapat

1) Layu, kuning atau kering2) Beberapa layu, kuning atau kering3) Kebanyakan hijau

1) Banyak pada setiap bambu2) Beberapa 3) Tidak ada

1) Banyak pada batang dan daun2) Beberapa3) Tidak ada

Tengah Batang

Batang bambu saling menyilang

Bengkok, tumbang atau patah

1) Banyak silangan/simpulan antar batang2) Beberapa silangan antar bambu3) Tidak ada silangan.

1) Banyak yang bengkok, tumbang atau patah2) Beberapa bengkok, timbang atau patah3) Tidak ada yang bengkok, tumbang atau patah.

3.4.3INDIKATOR

PADA TINGKAT RUMPUN BAMBU

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

46

Page 14: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

47

Sumber Informasi - Cara Pengumpulan dan Verifikasi

Kerimbunan - Pucuk Bambu- Kualitatif - perkiraan visual- Kuantitatif - potong satu bambu - hitung daun - kalikan dengan total jum-lah bambu dalam rumpun, lakukan penerawangan ke atas untuk memperki-rakan persentase tutupan daun, kaca cembung

- Kualitatif - pengamatan visual

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.1.1 untuk ilustrasi parasit “Withces Broom”

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.6.8.1 untuk informasi tentang jamur

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.1.1 untuk informasi tentang bambu yang saling menyilang.

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.1.1

Page 15: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

48

3.4.3 IINDIKATOR

PADA TINGKAT RUMPUN BAMBU

(lanjutan)

Indikator Rating

Pangkal Bambu

Percabangan kecil di pangkal (mengindikasi-kan stress)

Jamur (jamur hitam, coklat, dll)

Kerapatan

Rayap dan kumbang bubuk

Lumut (putih atau yang lainnya)

Kerusakan akibat pemanenan

Pemanenan yang ber-lebihan.

1) Banyak percabangan muncul di pangkal2) Sedikit percabangan3) Tidak ada percabangan di pangkal

1) Banyak jamur di batang, tunggul dan akar. 2) Beberapa jamur pada batang, tunggul dan akar3) Tidak ada serangan jamur.

1) Batang bambu saling bersentuhan, bersilangan2) Beberapa bambu bersentuhan dan bersilan-gan.3) Ada cukup ruang antar bambu.

1) Banyak rayap dan kumbang bubuk 2) Sedikit rayap dan kumbang3) Tidak ada rayap dan kumbang bubuk

1) Banyak lumut pada batang2) Sedikit lumut3) Tidak ada lumut

1) Banyak tunggul bekas tebangan dengan pa-rang, gergajian pada tengah batang, pemotongan terlalu dekat denan tanah.2) Sedikit tunggul bekas tebangan parang, ger-gajian bagian tengah batang, pemotongan terlalu dekat dengan tanah.3) Semua batang dipotong dengan baik tepat diatas ruas pertama atau kedua.

1) Sebagian besar batang ditebang, tua dan muda, dibabat habis.2) Banyak bambu yang ditebang habis, distribusi batang tidak seimbang (ruang dan umurnya)3) Kebanyakan bambu usia 3-4 tahun ditebang, semua bambu usia 1-2 tahun. distribusi pohon berimbang.

Page 16: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

49

Sumber Informasi - Cara Pengumpulan dan Verifikasi

Pangkal Bambu

- Kualitatif - pengamatan visual

- Kualitatif - pengamatan visual, wawancara dengan petani. - Kuantiatif - identifikasi positif spesies jamur, konsultasikan dengan masyara-kat setempat, universitas setempat

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.1.2 untuk petunjuk jarak yang benar.

- Kualitatif - pengamatan visual, wawancara dengan petani. - Lihat bagian 4.6.8.2 untuk informasi tentang hama serangga.

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.6.8.1 untuk informasi tentang lumut

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.5 untuk informasi tentang pemanenan

- Kualitatif - perkiraan visual- Lihat bagian 4.5 untuk informasi tentang pemanenan

Page 17: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

3.4.3 INDIKATOR

PADA TINGKAT RUMPUN BAMBU

(lanjutan)

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

50

Indikator Rating

Permukaan TanahKelembaban tanah

Kemunculan jaringan akar dan rizoma

Jamur(we need to be careful here REEF, some of the mushrooms are good for the bamboo, others good medicine)

Jarak akar rambut (war-na terang, dekat dengan permukaan tanah) dari tengah rumpun

Jumlah mata tunas yang sehat, muncul dari po-hon induk.

Kondisi di bawah tutu-pan daun

Ketebalan sisa daun yang jatuh di tanah

1) Kering dan retak, air tergenang. 2) Tidak ada tanah retak atau genangan air.3) Drainase baik, selalu lembab pada kedalaman 15 cm.

1) Akar dan rizoma muncul akibat erosi2) Tidak ada akar dan rizoma yang muncul.3) Akar dan rizoma muncul karena pertumbuhan tunas.

1) Banyak jamur termasuk cendawan pada per-mukaan tanah dan pangkal bambu. 2) Sedikit jamur temasuk cendawan di permu-kaan tanah dan pangkal bambu. 3) Tidak ditemukanjamur atau cendawan pada pangkal.

1) Akar rambut hanya ada pada jarak 1-5 meter dari tengah rumpun2) Ada akar rambut pada 5-10 meter dari ten-gah rumpun. 3) Akar rambut terdapat hingga melewati tutu-pan rimbunan daun bambu.

1) 0-3 mata tunas per pohon induk2) 4-7 mata tunas per pohon induk3) 8-12 mata tunas per pohon induk

1) Penuh dengan rumput dan tumbuhan lainnya. 2) Sedikit rumput dan tumbuhan lainnya. 3) Tidak ada rumput, hanya tanaman (sepeti jahe, kacang-kacangan, dll)

1) Tidak ada sisa daun di tanah, hanya daun, ketebalan daun kurang dari 30 cm. 2) 1-9 sisa daun atau 20-30 cm sisa daun di sekitar rumpun3 10-20 cm sisa daun disekeliling rumpun bambu.

Page 18: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

51

Sumber Informasi - Cara Pengumpulan dan Verifikasi

Permukaan Tanah- Kualitatif - perkiraan, wawancara dengan petani. - Kualitatif - gunakan pengukur kelembaban tanah, juga gali tanah untuk memperkirakan level air tanah.

- Kualitatif - pengamatan visual, wawancara dengan petani- Kuantitatif - Pengukuran erosi utnuk memastikan apakah erosi merupakan faktor yang berarti.

- Kualitatif - pengamatan visual, wawancara dengan petani.- Kuantitatif - identifikasi positif spesies jamur, konsultasikan dengan univer-sitas setempat.

- Kualitatif - pengamatan visual- Kuantitiatif - pengamatan biomasa akar, termasuk penggalian, pengeringan dan penimbangan akar.

- Kualitatif - pengamatan visual- Lihat bagian 4.5.14 untuk informasi tengan mata tunas.

- Kualitatif - pengamatan visual, wawancara dengan petani.- Lihat bagian 4.2.1 untuk informasi lebih lanjut tentang tanaman sela.

- Kualitatif - perkiraan- Kuantitatif - pengukuran langsung, penelitian biomasa sisa daun. - Lihat bagian 4.4 untuk informasi tentang sisa daun dan mulsa.

Page 19: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

52

3.4.4 INDIKATOR

PADA TINGKAT MASYARAKAT

Indikator Rating

MasyarakatPola Pemukiman

Makanan, gizi dan sanitasi.

Struktur/kondisi

Keamanan & ketertiban

Keterpaparan terhadap bahan kimia beracun dan polutan

Akses pelayanan (kredit, dan pelayanan lainnya)

Pertisipasi masyarkat dalam pengelolaan lingkungan

Aturan lokal tentang pemanfaatan sumber-daya.

Keterlibatan pemerintah dalam pendampingan masyarkat

Integrasi antara praktek tradisonal dan moderen dalam pengelolaan lingkungan.

1 berpindah-pindah2 kadangkala berpindah3 pemukiman tetap

1 Kekurangan bahan pangan2 Rawan akan kekurangan pangan3 Cukup dan berimbang, sanitasi yang baik.

1 sementara/kondisi buruk2 semi-permanen3 permanen

1 tidak aman2 cukup aman3 aman, damai dan tertib.

1 selalu terpapar2 sedang3 sedikit

1 sedikit atau tidak ada sama sekali2 kurang dari cukup/terbatas3 cukup memiliki akses.

1 tidak ada partisipasi2 sedikit partisipasi, aktif tapi sedikit.3. partisipasi aktif

1 aturan yang ada tidak memadai2 ada aturan tapi tdak ada pelaksanaan dan penegakan. 3. penegakan dan pelaksanaan aturan berjalan baik.

1 tidak ada pertisipasi2 sedikit, aktif tapi partisipasi kecil.3 aktif.

1 tidak terintegrasi2 cukup terintegrasi3 terintegrasi dengan baik.

Page 20: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Sumber Informasi - Cara pengumpulan dan Verifikasi

Masyarakat - catatan/laporan tentang kepemilikan tanah dari kantor pemerintah setem-pat. - kebijakan migrasi permanen, musiman dan relokasi.

- catatan atau data statistik tentang kesehatann(seperti kesehatan, makanan, kondisi tempat tinggal dan layanan pendukung lainnya)- wawancara narasumber.- pengamatan lapangan.

- statistik/peta dari pemerintah desa/LSM- pengamatan lapangan.

- catatan dan lporan tentang kriminalitas. - wawancara narasumber- pengamatan lapangan.

- catatan/laporan dari kelompok pencinta alam, puskesmas, rumah sakit dan surat kabar.

- hasil sruvey/catata/ tentang hasil panen dan produksi dari kantor terkait.- daftar kelompok pendudung yang berkegiatan di tempat tersebut. - wawancara narasumber- pengamatan lapangan.

- laporan penelitan/evaluasi dari kantor pemerintah terkait/LSM

- tinjauan peraturan- laporan evaluasi dari LSM- wawancara narasumber

- infomasi historis yang tersedia tentang aturanmain yang dilaksanakan oleh masyarakat berkatian dengan pengelolaan sumberdaya. - wawancara narasumber- pengamatan lapangan.

- penelitian- wawancara narasumber- pengambatan lapangan.

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

53

Page 21: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

EXAMPLE OF RATINGS

HUTAN - IndikatorYear

2006 2007 2008 2009 2010Tanah Kehilangan tanah 3 3 3 3

Produktifitas tanah 3 2 2 1

Permasalahan tanah 3 3 2 2

Air Sungai 2 2 1 1

Kejadian banjir/kekeringan

2 2 3 3

Drainage 2 2 3 3

Hutan Persentase status area konservasi

Spesies pohon/tumbuhan

Produk hutan non kayu

Satwa liar

Agro-eko-sistem

sumber air untuk pertanian

Pengendalian rum-put dan hama

Ternak

Sistem tanaman pertanian

Tenaga kerja & modal

Sumber modal pertanian

cara panen

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

54

3.5FORMULIR SUR-

VEY BAMBU(TINGKAT HU-

TAN)

Page 22: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

55

Indikator BAMBU Tahun2009 2010 2011 2012 2013

Kerimbunan daun /pucuk

Kerimbunan daun

Ujung daun

Parasit “Witches broom”

Jamur “Grey micro-tendril”

Tengah Silangan permanen batang bambu

Bengkok, tumbang dan patah

Pangkal cabang kecil diseki-tar pangkal

Jamur

Kerapatan batang

Rayap dan kumbang

Lumut

Kerusakan akibat panen

Panen berlebihan

Permukaan tanah

Kelembaban tanah

Kemunculan jarin-gan akar dan rizoma

Jamur

Jarak akar rambut dari tengah rumpun

Jumlah mata tunas yang sehat

Kondisi dibawah naungan daun

Ketebalan sisa daun

SURVEYFORM(BAMBOO-LEVEL)

Page 23: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

56

Indikator - MASYARAKAT Tahun2009 2010 2011 2012 2013

Masyarkat

Pola Pemukiman

Makanan, gizi & sanitasi

Struktur/kondisi

Keamanan & keter-tiban

Keterpaparan terhadap bahan kimia beracun dan polutan

Akses terhadap dukungan pelayanan

Partisipasi masyar-kat dalam pengelo-laan SDA

Partisipasi pemer-intah dalam pendampingan

Intgrasi prak-tek pengelolaan tradisional dalam pengelolaan SDA

FORMULIR SURVEY(TINGKAT MA-

SYARAKAT)

Page 24: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

57

Pemetaan Sumberdaya Bambudiadaptasi dari “Participatory Methods in Community Based Coastal Resource Manage-

ment.”

DefinisiMerupakan cara untuk menandai dan merencanakan informasiyang di-dapat dari survey sumberdaya bambu. Infromasi termasuk keberadaan, distribusi, akses dan penggunaan bambu dalam bidang ekonomi dan sosial masyarkat tertentu. Ada perbedaan pada kelompok partisipasi berbeda (misal basis gender) ataudalam penambahan langkah lanjutan untuk membuat peta topografi atau pemetaan SIG berbasis masyarakat termasuk berbagai tema informasi.

Pemetaan sumberdaya dapat dilakukan dalam satu aktifitas membuat peta sketsa sederhana. Namun pemetaan sumberdaya idealnya didahu-lui oleh survey sumber daya bambu (bagian 3.4-3.5) agar dapat mem-berikan informasi yang lebih rinci pada peta.

Peta Sumberdaya:Dapat digunakan oleh masyarkat sendiri (dengan atau tanpa fasilita-

tor) untuk diskusi internal atau untuk meberikan informasi kepada pihak luar.

Memberikan informasi penting bagi masyarkat atau pihak luar dalam perencanaan, pengelolaan dan monitoring.

Membantu pembudidaya bambu memerkirakan stok bambu untuk penjualan saat ini dan masa yang akan datang.

TujuanAgar pembudidaya bambu dapat mengidenifikasi, menandai, mem-

bedakan sumberdaya bambu pada masa lalu dan sekarang, distribusi, penggunaan dan nilai yang diperoleh.

Untuk mengatasi isu kepemilikan, akses dan pemanfaatan lahan.Untuk membentuk hubungan antara informasi-infromasi (yang di-

peroleh dari survey sumberdaya bambu) dengan dengan lokasinya. Trma-suk menciptakan kaitan visual antara sumberdaya dan permasalahannya

3.6 PEMETAAN SUMBERDAYA BAMBU

DEFINISI

KEGUNAAN

Page 25: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Sumberdaya Manusiafasilitator (diutamakan yang berpengalaman di bidang kehutanan dan

mengerti pemetaan partitipatif)ko-fasilitatorpendokumentasi.

Alat dan Bahankertas manilaspidol/krayon berwarnaisolasikompasmeteran 50 atau 100 meterkayu patok/pancangpenggaris

Bahan tambahanpeta dasar kawasan

- peta topografi - peta satelit

kameraGlobal Positioning Unit (GPS)

KEBUTUHAN

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

58

PentingPemetaan sumberdaya sebaiknya dihubungkan dengan petunjuk pengmumpulan informasi lain seperti survey sumberdaya bambu atau transek hutan, karena akan memberikan analisa yang lebih kritis ten-tang sumberdaya bambu. Pemetaan harus dilakukan di lokasi program Pengelolaan Bambu, hanya setelah hubungan baik telah terjalin den-gan masyarkat setempat.

Pengetahuan tentang struktur sosial masyarakat merupakan pra sayarat bagi seorang fasilitator yang datang dai luar. Ini karena dis-tribusi, pemanfaatan dan akses bisa jadi merupakan isu sensitif di masyarkat. Pada kesempatan berikutnya, latihan yang sama dapat di ulang untuk memonitor dan mengevaluasi.

Pemetaan bambu dapat diaplikasikan pada semua skala, mulai dari kebun pekarangan, hutan bambu masyarakat hingga perkebunan bambu skala besar.

Page 26: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Identifikasi Kelompok PesertaJelaskan kedunaan dan lingkup pelatihan pemetaanMinta kelompok untuk memilih narasumber penting yang mengerti

tentang sumberdaya bambu (tetua, pembudidaya bambu, petugas ke-hutanan dsb). Apaka akses dan pemanfaatan bambu berhubungan se-cara kultural atau sosial, dan apakah ini akan penting pada pengelolaan bambu pada masa depan, peserta kemudian dapat dibagi dalam kelo pok etnis, gender atau umur.

Susun daftar sumberdaya atau fitur yang akan dipetakan (pilih dari Indikator Survey Bambu, bagian 3.5). Pertimbangkan bahwa fitur yang dapat dimasukkan di peta terbatas.

Tempatkan kertas agar dapat dilihat dengan mudah.Siapkan peta dasar, peta dasar dapat disapkan terlebih dulu oleh

kelompok dengan menggunakan kompas atau GPS jika fasilitator dan peserta memiliki keterampilan dasar pemetaan. (kebangyakan LSM me-miliki keahilan dan dapat membantu pemetaan batas). Pastikan peserta memiliki pemahaman tentang orientasi. Ukuran 1 x 2 meter akan me-madai bagi setiap peserta utuk berpartisipasi bersama. Minta peserta menandai hal-hal penting, titik atau garis referensi.

Lakukan secara berurutan. Mulai dengan menggambar garis bukut atau sungai, lalu ikuti dengan lalan, jalan, lorong, pemukiman dst. Tandai dengan bahasa setempat titik-titik penting dipeta.

1.2.

3.

4.5.

6.

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

59

Peta awal dapat digambarkan pada medaia apa saja. Dapat digambar dengan kapur tulis di lantai atau pada tanah dengan menggunakan tongkat. Hal-hal yang dianggap penting dapat ditandai dengan bahan yang tersedia seperti batu, daun, kayu dan sebagainya. Peta tersebut harus kemudian disalin di kertas sebagai bahan informasi yang dapat digunakans sewaktu-waktu.

SARAN PENDEKA-TAN

Pastikan proses ini direkam dan isu yang di-perbincangkan dicatat.

Page 27: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

60

Contoh peta sket-sabambu seloprojo,

magelang , jawa tengah

Page 28: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

61

Page 29: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Minta peserta manandai pada peta titik-titik sumberdaya. Minta mer-eka menambahkan hal-hal lain yang dianggap penting seperti distribusi, penggunaan, akses dan lain sebagainya. Gunakan simbol dan warna un-tuk membedakan berbagai informasi berbeda.

Lakukan validasi informasi tersebut dalam diskusi forum yang lebih luas.

Buat salinan peta. Tinggalkan gambar asli di masyarakat, dan jika dibu-tuhkan, buat salinan untuk pihak-pihak terkait.d parties.

- Peta dan laporan tertulis proses.

- Komposisi peta yang mnggambarkan persepsi dan visi para peserta tentang berbagai sumberdaya dan komponennya yang telah mereka gambarkan dalam suatu hubungan yang dekat antara kelompok dengan sumberdaya.

Sebagai contoh, isu sumberdaya yang penting bagi pseserta mung-kin terlihat menonjol dalam hal ukuran dan warna, sedangkan isu kecil digambarkan dengan tidak terlalu menonjol. Hal-hal yang yang penting akan muncul partama pada peta. Doku-mentasi proses ini sebagai bagian dari output proses yang penting. Siapkan presesntasi visual sumberdaya dan kegunaannya. Menggam-barkan titik awal untuk analisa dan perencanaan partisipatif. Lebih mudah di mengerti dan diterapkan.nd implemented

Sulit digunakan sebagai dokument pendukung dalam konteks fromal atau legal.

Indikator yang terbatas (biasanya kurang dari 10 indikator).sually)

7.

8.

9.

HASIL

KELEBIHAN

KEKURANGAN

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

62

Page 30: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Variasi 1) Pemetaan Sumberdaya Bertingkat

Pemetaan sumberdaya bertingakat melibatkan peserta yang dibagia dalam kelompong berdasarkan jenis kelamin, umur, etnis dan lain seb-againya. Ini berguna dalam mengidentifikasi hubungan sosial kelompok dan sumberdaya. Pengetahuan ini penting untuk keperluaan perenca-naan, khususnya ketika tingkatan komunitas yang dipilih memiliki eksklu-sifitas atau akses yang terbatas pada sumberdaya.

Pendekatan ini menghasilkan infromasi berbeda yang berguna dalam in-dentifikasi hak adat dalam pemanfaatan sumberdaya, akses dan kedudu-kan dalam alokasi tanggungjawab pengelolaan sumberdaya.

Tahap dalam pelaksanaan pemetaan sumberdaya bertingkat sama den-gan pemetaan yang dijelaskan sebelumnya. Bedanya, fasilitator harus melakukan asessment awal terhadap masyarkaat unuk mendapatkan gambaran lebih dalam menyangkut struktur sosial, ini berguna untuk mengidentifikasi kegiatan dan waktu yang tepan untuk mengumpulkan kelompok peserta.

Peta sumberdaya bertingkat berbasis gender, kelompok etnis atau umur. Garis besar sumberdaya menggambarkan secara jelas wilayah kepentin-gan dari msing-masing kelompok peserta.

Variasi 2: Pemetaan Berbasis Gender

Ini merupakan variasi yang menggambarkan akses kelompok laki-laki dan perempuan, penguasaan dan persepsi berkaitan dengan pentingnya bambu dan sumberdaya hutan lainnya. Ada ruang untuk laki-laki dan perempuan dalam hutan/agro-ekosistem, demikian juga sumberdaya dan praktek yang berhubungan dengan kelompok gender tersebut.

Sebagai contoh, penebangan bambu biasanya berhubungan dengan laki-laki sedangkan pemanenan rebung dilakukan oleh perempuan. Pemanenan efektif suatu rumpun atau keseluruhan hutan bambu akan membutuhkan masukan baik dari kelompok laki-laki maupun perem-puan. Pemetaan gender biasaya dilakukan diantara kelompok-kelompok laki-laki dan perempuan yang berbeda.

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

63

VARIASI

PEMETAAN SUM-BERDAYA BERTING-KAT

HASIL

PEMETAAN BERBA-SIS GENDER

Page 31: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Berikut ini adalah tahap tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh fasilitator :

Minta peserta untuk mengidentifikasi simbol yang mewakili laki-laki dan perempuan. Sebagai contoh, .... untuk laki-laki dan .... untuk perem-puan.

Untuk setiap sumberdaya atau fitur dalam peta sketsa, minta kelom-pok untuk menentukan apakah secara dominan dihubungkan dengan kelompok laki-laki, perempuan atau atau dua-duanya, dan buat simbol untuk hal tersebut. Jika cukup waktu, klarifikasi lagi siapa yang memiliki akses dan siapa yang memegang kendali terhadap sumberdaya.

Pemetaan gender dapat berguna dalam:Mengangkat dan mendiskusikan isu dan perhatian masyarakatMengidentifikasi pemnafaatan sumberdaya dan potensi konflik serta

membentuk dasar bagi tindakan yang tepat.Mengidientifikasi kesempatan bagi sumber mata pencaharian alter-

natif yang berhubungan dengan bambu untuk kelompok laki-laki dan perempuan.

1.

2.

KEGUNAAN

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

64

Page 32: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Variasi 3: Pemetaan Sumberdaya Dua Tahap

Variasi ini berupa pemindahan informasi dari peta sketsa menjadi peta topografi. Pemetaan dua tahap dapat berguna bagi masyarakat untuk keperluan formal yang berhubungan dengan isu tertentu seperti hak penggunaan, aturan pemanenan dan lain sebagainya.

Hasil yang diperoleh dapat dipindahkan dengan distorsi minimum hingga berupa sistem penyimpanan data cangih (misalnya berupa data Sistem Infromasi Geografis atau SIG), dan dapat digunakan dalam perencaaan dan monitoring pada area geografis yang lebih luas. Untuk menjaga se-mangat di antara peserta, proses proses pemindahan data dilakukan se belum penyelesaian peta sketsa. (???)

Berikut ini adalah beberapa langkah tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh fasilitator :

Tunjukkan peta topografi (dalam skala yang memadai) berdamp-ingan dengan peta sketsa yang sedang dibuat, , cocokkan kedua peta berdasarkan titik arah kompas. Berikan waktu pada para peserta untuk memahami dan mengenal peta topografi, bantu mereka dalam mema-hami fitur peta.

Minta beberapa peserta untuk mulai memindahkan informasi yang terdapat pada peta seketsa kedalam peta topografi. gunakan simbol dan warna secara konsisten dalam menggambarkan informasi. Jika satu peta topografi terlalu penuh, gunakan peta kedua untuk memuat informasi. Namai tanda alam, sungai, bukit, gunung, pemukiman, hutan, kawasan pertanian dsb. Pastikan keterangan atau legenda peta dibuat pada kedua peta

Pastikan kedua peta dilengkapi, lalu minta peserta menuliskan nama mereka pada bagian bawah peta.

Berikan waktu untuk validasi dalam forum yang lebih besarBuat gambar salinan peta, tinggalkan yang asli di masyarakat.

1.

2.

3.

4.5.

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

65

PEMETAAN SUMBER-DAYA DUA TAHAP

Page 33: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

Peta sumberdaya dua tahap menghasilkan dua outpu, yaitu: peta sketsa sumber daya (tahap 1) dan peta topografi rinci (tahap 2). Peta per-tama kaya dengan persepsi peserta. Peta kedua mencantumkan presisi dalam lokasi informasi, memungkinkan jenis dan jumlah informasi yang lebih besar untuk dipetakan karena penggambaran spontan yang lebih mendekati skala oleh peserta.

Fasilitasi komunikasi dengan pihak luar, karena media ini dipahami dan dihargai oleh kedua belah pihak..

Penterjemahan informasi dari peta sketsa sumberdaya menjagi peta topografi memungkinkan:

Pendefinisian informasi berdasarkan tempat kejadian dan berarti se-cara lebih luas.

Pengumpulan nama lokal yang seringkali tidak tersedia dari sumber lain.

Hasil yang sudah terkait dengan informasi sekunder.Penggunaan peta dalam proses evaluasi, karena dasar peta topografi

akan tetap sama.Pemindahan informasi yang telah dipetakan kedalam bentuk terkom-

puterisasi memberikan kontribusi berharga baik untuk penelitian ilmiah maupun perencanaan pengelolaan sumberdaya bambu secara menyelu-ruh..

Keterbatasan mengaplikasikan pemetaan topografi adalah ketika peta topografi tidak tersedia ataupun tersedia tapi tidak akurat.

+

+

++

+

HASIL

KELEBIHAN

KEKURANGAN

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

66

Page 34: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

THE ENVIRONMENTAL BAMBOO FOUNDATION

67

Pertimbangan dan Rekomendasi Umum untuk Pemetaan

Kegiatan pemetaan mungkin membutuhkan waktu satu hari.

Tambahan setengah hari mungkin dibutuhkan untuk membuat salinan output dan untuk mencocokkan catatan-catatan yang dibuat oleh do-kumenter. Validasi dapat dilakukan pada hari yang sama dan biasanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Pertimbangkan waktu untuk melengkapi atau cek silang data dan informasi. Khususnya peta yang dibuat oleh masyarakat dengan peta yang dibuat pemerintah pada kawasan yang sama.

Cek-Silang peta yang dibuat masyarakat dengan peta yang tersedia di Dinas Kehutanan setempat.

Page 35: PENAKSIRAN SUMBERDAYA BAMBUhendrabudiarto.weebly.com/uploads/2/6/2/1/26219842/bamboo_manual... · kertas pensil kalkulator ... 2) secara biologi/mekanis 3) ekologi, pengelolaan hama

CHAPTER 3 - ASSESSMENT

68

Contoh peta sumberdaya bambu dalam proses pemetaan partisipatif di DAS Progo - Jawa Ten-gah.