Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

33
PEMUNGUTAN/PEMOTONGAN PAJAK PUSAT OLEH BENDAHARAWAN Adi Lesmana Andre S. Munthe Endy Mulyo Muh. Fajrin Nurfa

description

Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Transcript of Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Page 1: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

PEMUNGUTAN/PEMOTONGAN PAJAK PUSAT OLEH BENDAHARAWAN

Adi Lesmana Andre S. Munthe Endy Mulyo

Muh. Fajrin Nurfa

Page 2: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu mejelaskan

...

Kewajiban bendaharawan pemerintah sebagai pemungut/pemotong pajak

Pajak-pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah

Perhitungan pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah

Page 3: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

OVERVIEW

Page 4: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Kewajiban Bendaharawan

DIKELOLA

INSTANSI PEMERINTAH PUSAT/DAERAHLEMBAGA NEGARA

MELALUI SUATUKEGIATAN

APBN/APBD

BENDAHARAWAJIB MELAK.PEMOTONGAN DAN

PEMUNGUTAN PAJAK PUSAT

TERMASUK PENGERTIAN BENDAHARA ADALAH PEMEGANG KAS DAN PEJABATLAIN YG MENJALANKAN FUNGSI YG SAMA

Page 5: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Kewajiban Bendaharawan

1 •Mendaftarkan Diri – Surat Penunjukan Sebagai Bendahara

2 •Menghitung dan atau Memotong/Memungut Pajak Yang harus Dibayar

3 •Menyetorkan Pajak yang telah dihitung dan dipungut/dipotong ke Kas Negara

4 •Melaporkan Penghitungan & Pemungutan/Pemotongan ke KPP

Page 6: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Kewajiban BendaharawanKewajiban Mendaftarkan Diri

Pasal 2 ayat (1) UU KUP

Bendahara yang Mengelola APBN/APBD

WajibMendaftarkan Diri(Tata cara pendaftaran,

Perdirjen No. PER-44/PJ/2008)

Untuk Mendapatkan NPWP Bendahara

20.018.322.6-423.000

BEND. BADAN KETAHANAN PANGAN PROP JABAR

JALAN CIUMBULEUIT NO. 02

HEGARMANAH-CIDADAP

KOTA BANDUNG

Catatan :Bila terjadi penggantian Pejabat Bendahara, NPWP tidak perlu diganti, tetapi cukup dilaporkan secara tertulis kepada KPP/KP2KP.

Page 7: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Kewajiban BendaharawanPPh 21 PPh 22 PPh 23 PPh 4 (2) PPN

Memungut/ memotong

Gaji & tunjangan, Honor,Upah; dll.

Pemblian barang (belanja barang) Tarif 1,5%

Belanja sewa & jasa

Sewa tanah/bgnn; Peng. hak atas tanah konstruksi

Bel. barang/jasa Tarif 10%

Menyetor (Kas negara)

Paling lambat tgl 10 bulan berikutnya.

Disetor pada hari yang sama dgn pelaksanaan pembayaran.

Paling lambat tgl 10 bulan berikutnya.

Paling lambat tgl 10 bulan berikutnya.

Paling lambat tgl 7 bulan berikutnya, atau di hari yg sama.

Melapor

Paling lama 20 hr setelah masa pajak berakhir.

Paling lama 14 hr setelah masa pajak berakhir.

Paling lama 20 hr setelah masa pajak berakhir.

Paling lama 20 hr setelah masa pajak berakhir.

Paling lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

Page 8: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

KEWAJIBANPERPAJAKAN:

Memungut/memotong Menyetor pajak ke kas negara Melapor ke KPP

JENIS BELANJA

BELANJA

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Kewajiban Bendaharawan

APBD

Belanja Barang/Jasa Belanja ModalBelanja

Pegawai

PPh 21 PPh 23PPh 22 PPN PPh 4 (2) PPN

Page 9: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh Pasal 21

Page 10: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 21Sumber dana: APBN/APBD

Penghasilan tetap & teratur setiap bulan

Penghasilan lainnya (misalnya honorarium)

Diterima oleh Pej. Negara, PNS, Anggota TNI/Polri, dan Pensiunan

Terutang PPh Pasal 21

Ditanggung oleh pemerintah, kecuali atas PPh 21 tambahan tarif

20% karena belum punya NPWPTidak ditanggung oleh pemerintah

Tidak Bersifat final; Tarif prog. 5%, 15%, 25%, 30%; PTKP: Rp24.300.000,- & tambahan Rp2.025.000,-.

Bersifat final Tarif 0% (Gol II), 5% (Gol III) & 15% (Gol IV)

Page 11: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 21PTKP=PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

TANGGUNGANPTKP

SETAHUN(Rp)

SEBULAN(Rp)

UNTUK DIRI PEGAWAI (TK/-) 24.300.000,- 2.025.000,-

UNTUK DIRI PEGAWAI YG KAWIN/NIKAH (K/-)

26.325.000,- 2.193.750,-

UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & MEMILIKI 1 TANGGUNGAN (K/1)

28.350.000,- 2.362.500,-

UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & MEMILIKI 2 TANGGUNGAN (K/2)

30.375.000,- 2.531.250,-

UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & MEMILIKI 3 TANGGUNGAN (K/3)

32.400.000,- 2.700.000,-

PTKP MAKSIMAL 3 TANGGUNGAN

Page 12: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 21

Bendahara Kantor Imigrasi Medan Rahmat Widodo (NPWP 00.030.485.6-122.000) melakukan pembayaran gaji kepada pegawai dengan daftar penghasilan sbg berikut:

No Nama/NPWP Gaji (Rp) Tunj. Jab. Status

1 Rifky Zain 2.870.000 540.000 KW 3 2 Rahmat Widodo 2.240.000 440.000 KW 2 3 Dody 2.570.700 - Tidak KW 4 Heri 2.750.500 520.000 KW 5 Nasrun (belum NPWP) 2.235.500 - KW

Pengajuan daftar pembayaran gaji bulan Maret ke KPPN dilakukan pada tanggal 10 Februari 2014. Bagaimana perlakuan perpajakan berkenaan dengan pembayaran gaji bulan Maret 2014?

Simulasi pemotongan PPh 21 – Belanja Gaji & Tunjangan

Page 13: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 21No Uraian Rifki Zain Rahmat W. Dody Heri Nasrun

1 Gaji pokok 2.870.000 2.240.000 2.570.0002.750.500 2.235.500

Tunj. istri 287.000 224.000 - 275.050 223.550Tunj. anak 114.800 89.600 - - -Tunj. jabatan 540.000 440.000 -

520.000 -Tunj. beras 198.000 198.000 49.500

99.000 99.000Peng. Bruto 4.009.800 3.191.600 2.620.200

3.644.550 2.558.0502 Pengurang:

Biaya jab 200.490 159.580 131.010 182.228 127.903

Iuran pensiun 155.411 121.296 122.108 143.714 116.805

355.901 280.876 253.118 325.941 244.707

3 Pengh. neto 3.653.900 2.910.724 2.367.082 3.318.6092.313.343

Disetahunkan 43.846.794 34.928.688 28.404.981 39.823.307 27.760.112

4 PTKP: Untuk WP 24.300.000 24.300.000 24.300.000 24.300.000

24.300.000 Status Kawin 2.025.000 2.025.000 -

2.025.000 2.025.000 Tanggungan 6.075.000 4.050.000 -

- - Total PTKP 32.400.000 30.375.000 24.300.000 26.325.000

26.325.000

Page 14: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 21No Uraian Rifki Zain Rahmat W. Dody Heri Nasrun

5 PKP11.446.794 4.553.688 4.104.981 13.498.307 1.435.112Pembulatan 11.446.000 4.553.000 4.104.000

13.498.000 1.435.0006 PPh 21 (5%) 572.300 227.650 205.200 674.900

71.750PPh 21 sebulan 47.692 18.971 17.100

56.242 5.979 Tambahan 20% - - - -

1.196 Total PPh 21 47.692 18.971 17.100 56.242

7.175

Page 15: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan PPh Pasal 22

Page 16: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemungutan PPh 22PPh PASAL 22 DIPUNGUT

BERKENAAN DENGAN PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG (BELANJA BARANG

& BELANJA MODAL) OLEH WAJIB PAJAK

Dikecualikan (Permenkeu No:

154/PMK.03/2010)

Pembayaran paling banyak 2 juta rupiah, dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.

Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum /PDAM, dan benda benda pos.

Pembayaran untuk pembelian brg sehubungan dengan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Tarif: 1,5% dari nilai pembelian barang; Jika rekanan tidak memiliki NPWP maka tarifnya 100% lebih tinggi

Page 17: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemungutan PPh 22

Belanja barang:1. Pada tgl 4 Okt 2013, dibeli secara tunai alat-alat tulis kantor (ATK) Rp1.100.000,00 dan

buku pelajaran umum Rp1.500.000,00 dari Toko Buku Perwiri. Harga tersebut termasuk PPN. Tuan Joko menerbitkan Faktur Pajak dengan kode nomor seri 020.000-13.00000101 pada tanggal 4 Oktober 2013. Berapakah PPh 22 yang harus dipungut?Jawaban:Pembelian alat-alat tulis kantor Rp1.100.000,00 dan buku pelajaran umum Rp1.500.000,00 dari toko PERWIRI dipungut PPh Pasal 22 karena total pembelian tersebut telah melebihi nilai Rp2.000.000,00.PPh Pasal 22 = 1,5% x (100/110 x Rp1.100.000,00) + 1,5% x Rp1.500.000,00

= 1,5% x Rp1.000.000,00 + 1,5% x 1.500.000,00= Rp37.500,00

2. Pada tanggal 16 Oktober 2013, bendahara membeli bensin dari SPBU Pertamina untuk keperluan kendaraan dinas seharga Rp500.000,00, membayar tagihan listrik sebesar Rp1.000.000,00, Jawaban:Atas pembelian bahan bakar minyak, listrik, dan benda-benda pos tidak dipungut PPh 22.

Simulasi Pemungutan PPh Pasal 22

Page 18: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemungutan PPh 22

Belanja modal:3. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Agus, bendahara SKPD B, melakukan pembelian 4 (empat)

buah printer seharga Rp20.000.000,00 (termasuk PPN) dari CV Susanto (NPWP/ NPPKP 01.222.355.5-529.000) yang beralamat di Jl. Raya Bobotsari No. 1 Purbalingga. SP2D diterbitkan KPPN pada tanggal 23 Oktober 2013. CV Susanto menerbitkan Faktur Pajak dengan kode nomor seri 020.000-13.00000700 tanggal 21 Oktober 2013. Berapa PPh22 yang dipungut?Jawaban:Atas pembayaran printer kepada CV Susanto sebesar Rp20.000.000,00 dipungut PPh Pasal 22 sebagai berikut:PPh Pasal 22 = 1,5% x (100/110 x Rp2.000.000,00)

= 1,5% x Rp1.818.181,82 = Rp 27.272,73

Simulasi Pemungutan PPh Pasal 22

Page 19: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh Pasal 23

Page 20: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 23PPh PASAL 23 Dipotong

Berkenaan dengan Pembayaran atas obyek PPh 23, yang meliputi:

Sewa, kecuali sewa tanah/bangunan; Jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, & jasa lain Dividen, bunga, royalti, & hadiah; Hadiah.

Tdk Dipotong (Permenkeu No:

154/PMK.03/2010)

Penghasilan yg dibayar/terutang kpd bank; Sewa yg dibayarkan sehub dgn SGU dgn hak opsi; Bag laba anggota dari persekutuan komanditer; SHU koperasi kepada anggota; Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yg berfungsi sbg penyalur pinjaman.

Page 21: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 23

TARIF

Tarif & Dasar PemotonganPPh PASAL 23

Sewa dan Jasa Lainnya

15%

Penghasilan Bruto

Dasar Pemotongan

hadiah dan penghargaan, deviden, bunga dan royalti

2%

Jika rekanan tidak memiliki NPWP makatarifnya 100% lebih tinggi

Page 22: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 23

Belanja barang:1. Untuk acara rapat koordinasi daerah, Bendahara Pemda Kota Gorontalo (00.875.469.0-

822.000) menunjuk CV SEDAP (02.425.743.2-822.000) beralamat di Jalan Inspeksi Kalimalang Nomor 40-42 Gorontolo yang bergerak di bidang jasa katering untuk menyediakan konsumsi rapat tersebut. Kontrak yang disepakati untuk jasa katering tersebut adalah Rp3.500.000,00. Bendahara Pemda Kota Gorontalo, Karyani, membayar tagihan katering tersebut pada tanggal 25 Februari 2013.Pertanyaan: Berapakah perhitungan PPh 23 Terutang?Jawaban:Terhadap jumlah bruto tagihan sebesar Rp3.500.000,00 atas jasa katering dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 sebagai berikut: 2% x Rp3.500.000,00 = Rp70.000,00.

Simulasi Pemotongan PPh Pasal 23

Page 23: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 23

Belanja barang:2. Dalam rangka melestarikan warisan budaya, Dinas Pendidikan Kab. Dogiyai membuat baju

batik khas daerah untuk pegawainya. Pekerjaan tsb. dilaksanakan oleh perusahaan yang ditunjuk, PT Garmindo. Spesifikasi, model, dan bahan baku disiapkan oleh Dinas Pendidikan.PT Garmindo perlu menyediakan bahan tambahan yang diperlukan. Atas pekerjaan ini disepakati biaya pengerjaan sebesar Rp60 juta (tidak termasuk PPN) selain biaya untuk bahan tambahan sebesar Rp10 juta (tidak termasuk PPN) yang dikeluarkan oleh PT Garmindo. Total tagihan sebesar Rp70 juta (Rp60 juta + Rp10 juta). Pertanyaan: Berapakah perhitungan PPh23 terutang?Jawaban:Atas pembayaran ongkos pembuatan baju seragam kepada PT Garmindo dipotong PPh Pasal 23 atas jasa maklon sebesar: 2% x Rp60.000.000,00 = Rp1.200.000,00. Atas pembayaran bahan tambahan kepada PT Garmindo dipungut PPh Pasal 22 atas belanja barang sebesar: 1,5% x Rp.10.000.000,00 = Rp150.000,00.

Simulasi Pemotongan PPh Pasal 23

Page 24: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Page 25: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 4 (2)Pemotongan

PPh Pasal 4 (2)

Penghasilan atas:

Pengalihan Hak atasTanah/Bangunan

Sewa Tanah dan/atau Bangunan

Usaha JasaKonstruksi

Tarif: 10% dari jumlah

Bruto nilai persewaan

Tidak termasuk objek sewa Tanah/bangunan: hotel & restoran

Jumlah bruto Lebih dari Rp60

juta

Tarif: 5% dari jumlahBruto nilai pengalihan

Pelaksana: Kualifikasi Kecil 2%; Kualifksi Nonkecil 3%; TA kualifikasi 4%;Perencana & Pengawas: Kualifikasi 4%; TA Kualifikasi 6%;dr jumlah pembayaran.

Page 26: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 4 (2)

Belanja Barang dan Jasa:1. Pada tanggal 21 Juni 2013, dibayar biaya sewa bangunan rumah tinggal kepala UPTD

PPHH Wil.III Wamena untuk Tahun 2013 sesuai Surat Perjanjian Sewa/Kontrak Nomor 013/06 Tanggal 20 Desember 2012, melalui SP2D-LS Nomor: 2417/SP2D-LS/2.02.01.01/2013 senilai Rp42.000.000,00.Pertanyaan: Berapakah PPh Pasal 4 (2) terutang?Jawaban:Dari informasi di atas, dapat diketahui:

Nilai sewa = Rp42.000.000,00Dasar Pengenaan Pajak = Rp42.000.000,00PPh Pasal 4 (2) = 10% x Rp42.000.000,00

= Rp4.200.000,00

Simulasi Pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Page 27: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 4 (2)

Belanja Modal:2. Pada tanggal 30 Mei 2013 dibayar lunas (100%) atas pengadaan sebidang tanah seluas

576 M2 untuk keperluan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Papua Cq. BBIP Biak Papua sesuai dengan Berita acara Pelepasan/penyerahan Hak atas Tanah Tanggal 02 Mei 2013 terlampir, melalui SP2D-LS No.: 1683/SP2D-LS/2.05.01.01/2013 senilai Rp45.000.000,00.Pertanyaan: Berapakah PPh Pasal 4 (2) terutang?Jawaban:Dari informasi di atas, dapat diketahui:

Nilai pengalihan = Rp45.000.000,00Dasar Pengenaan Pajak = Rp45.000.000,00PPh Pasal 4 (2) = 5% x Rp45.000.000,00

= Rp2.250.000,00

Simulasi Pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Page 28: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemotongan PPh 4 (2)

Belanja Modal:3. Pada tanggal 18 Desember 2013, dilakukan Pembayaran Angsuran I (52%) kepada PT.

SAMAPRIMA JAYA, atas pekerjaan Pembangunan Jalan Logistik Centre – Power Station sesuai Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No. 050 / 9135 Tgl. 31 Mei 2013, melalui SP2D-LS Nomor: 1679/SP2D-GJ/1.17.1.1/2013, senilai Rp20.078.006.520,00. Pertanyaan: Berapakah PPh Pasal 4 (2) terutang?Jawaban:Dari informasi di atas, dapat diketahui:

Nilai Kontrak (termasuk PPN)= Rp20.078.006.520,00Dasar Pengenaan Pajak = Rp18.252.733.200,00

(100/110xRp20.078.006.520,00)PPN = Rp 1.825.273.320,00 PPh Pasal 4 (2) = 3% x Rp18.252.733.200,00

= Rp547.581.996,00

Simulasi Pemotongan PPh Pasal 4 (2)

Page 29: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan PPN

Page 30: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemungutan PPNPPN/PPnBM

Bendahara KPPN/Pusat/Daerah

Dipungut oleh:

Setiap transaksi pembelian barang/ jasa oleh Pemerintah dari pihak ketiga

Barang/Jasa Kena Pajak

Dikecualikan: ≤ Rp1 juta; Pembebasan tanah; Mendapat fasilitas tidak dipungut/dibebaskan; BBM & nonBBM oleh Pertamina; Rekening telepon; Jasa angkutan udara; BKP/JKP yg menurut ketentuan tidak dikenakan PPN PPN PPn BM

10 % 10, 20 30, 4050, 75

TARIF

EKSPOR

PPN 0 %

Page 31: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemungutan PPN

Belanja Barang dan Jasa:1. Pada tanggal 1 Oktober 2013, Agus, Bendahara Dispenda, membeli secara tunai makanan

siap saji dari sebuah restoran untuk keperluan rapat dari restoran seharga Rp800.000,00.Pertanyaan: Berapakah PPN terutang?Jawaban:Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya merupakan jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai sehingga atas pembelian tersebut tidak dipungut PPN.

2. Pada tanggal 16 Oktober 2013, membeli bensin dari SPBU Pertamina untuk keperluan kendaraan dinas seharga Rp500.000,00, membayar tagihan rekening listrik sebesar Rp1.000.000,00 kepada PLN, dan membeli benda pos sebesar Rp500.000,00 di kantor pos.Pertanyaan: Berapakah PPN terutang?Jawaban:PPN atas pembelian BBM dari Pertamina, tidak dipungut oleh Bendahara. Selain itu, listrik ditetapkan sebagai BKP tertentu yang dibebaskan dari pemungutan PPN sehingga atas pembayarannya tidak perlu dipungut PPN. Benda-benda pos juga tidak dipungut PPN karena nilainya lebih kecil dari Rp1 juta.

Simulasi Pemungutan PPN

Page 32: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan

Pemungutan Pajak Pusat oleh Bendaharawan

Pemungutan PPN

Belanja Modal:3. Pada tanggal 20 Desember 2013, dilakukan pembayaran termin I dan II sebesar 80%,

kepada PT. MODERN WIDYA TEHNICAL, atas Pek. Pembangunan Gedung Critical dan Medical Centre Blok E RSUD Dok II Jayapura sesuai Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) No. 050/20598 Tgl. 20 September 2013, Add. No. 050/29630 Tgl. 12 Desember 2013, melalui SP2D-LS Nomor: 8947/SP2D-LS-BM/1.03.01.01/2013 senilai Rp21.172.351.800,00.Pertanyaan: Berapakah PPN terutang?Jawaban:Dari informasi di atas, dapat diketahui:Nilai Termin I & II (termasuk PPN) = Rp21.172.351.800,00Dasar Pengenaan Pajak = Rp19.247.592.550,00

(100/110 x Rp21.172.351.800,00)PPN (10% x DPP) = Rp1.924.759.255,00

Simulasi Pemungutan PPN

Page 33: Pemungutan Pajak Pusat Oleh Bendaharawan