Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

49
Company LOGO SOSIALISASI KEPATUHAN PERPAJAKAN BENDAHARA KPP PRATAMA SEMARANG TIMUR 25 Januari 2011

description

Sosialisasi kewajiban perpajakan para bendaharawan

Transcript of Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Page 1: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGOSOSIALISASI KEPATUHAN PERPAJAKAN BENDAHARA

KPP PRATAMA SEMARANG TIMUR25 Januari 2011

Page 2: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Daftar Isi

PPN

PPh Pasal 23

PPh Pasal 22

PPh Pasal 21

Overview Kewajiban Perpajakan

PPh Final

Page 3: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

www.themegallery.com

Fungsi Bendahara

Bendahara Sebagai Pengaman Penerimaan Negara

Sebelum belanja pemerintah sampai ke rekanan, dipotong pajaknya terlebih dahulu oleh bendahara

Belanja Pemerintah

Bendahara Rekanan

Sehingga Setiap Belanja Pemerintah Sudah Kena Pajak

Page 4: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Kewajiban Perpajakan Bendahara

PPh Pasal 21

PPh Pasal 22

PPh Pasal 23PPh Final

PPN

Memotong Menyetor

Melaporkan

Page 5: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO PPh Pasal 21

Page 6: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

6

Penghitungan PPh Pasal 21

PENGHASILAN BRUTO

- GAJI KEHORMATAN- GAJI - TUNJANGAN YG TERKAIT

HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN DGN NAMA APAPUNYANG DTERIMA PEJABAT NEGARA, PNS, ANGGOTA TNI/POLRI

DIKURANGI:- BIAYA JABATAN, 5% DARI

PENGH. BRUTO MAKS Rp 6.000.000,-/ THN ATAU Rp 500.000,-/BLN- IURAN YG TERIKAT DGN PENGH. TETAP

DIKURANGI:BIAYA PENSIUN, 5% DARI PENGH.BRUTO (UANG PENSIUN) MAKS Rp 2.400.000,00/THN ATAURp 200.000,00

PENGHASILAN NETO

PENGHASILAN KENA PAJAK

DIBEBANKAN KPD KEUANGAN NEGARA/

DAERAH

- UANG PENSIUN- TUNJANGAN YG TERKAIT

PTKP

TARIF PS.17 UU PPh

DIKURANGI

PAJAK TERUTANGDITANGGUNG OLEH PEMERINTAH

JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 20% LEBIH TINGGI

PENGHASILAN TERATUR DARI APBN/APBD

PENGHASILAN BRUTO

PENGHASILAN TIDAK TERATUR

DIPOTONG PPh Ps. 21 :0% kepada Peg. Gol.II5% kepada Peg. Gol.III

15% Kepada Peg. Gol IVDARI PENGH. BRUTO

(FINAL)

Page 7: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Tarif PPh Orang Pribadi

30 %

25 %

15 %

5 %

diatas 500 juta

Rp 250 juta – Rp 500 juta

s/d Rp 50 juta

Rp 50 juta – Rp 250 juta

JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 20% LEBIH TINGGI

Page 8: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

8

PTKP (PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK)

• PTKP DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN PADA AWAL TAHUN KALENDER,• PTKP BAGI PEGAWAI YG BARU DATANG DAN MENETAP DI INDONESIA DLM BAGIANTAHUN KALENDER YG NYA DITENTUKAN BERDASARKAN KEADAAN PADAAWAL BULAN DARI BAGIAN TAHUN KALENDER YBS

PTKP MAKSIMAL 3 TANGGUNGAN

PTKP BARU Mulai 1-1-2009

SETAHUN(Rp)

SEBULAN(Rp)

UNTUK DIRI PEGAWAI (TK/-) 15.840.000,- 1.320.000,-

UNTUK DIRI PEGAWAI YG KAWIN/NIKAH (K/-)

17.160.000,- 1.430.000,-

UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & MEMILIKI 1 TANGGUNGAN (K/1)

18.480.000,- 1.540.000,-

UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & MEMILIKI 2 TANGGUNGAN (K/2)

19.800.000,- 1.650.000,-

UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & MEMILIKI 3 TANGGUNGAN (K/3)

21.120.000,-

1.760.000,-

Page 9: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

9

PTKP UTK KARYAWATIS

tatu

sP

TK

P HANYA UTK DIRISENDIRI

HANYA UTK DIRISENDIRI

STATUS KAWINSTATUS KAWINSTATUS TDK

KAWIN

- UTK DIRI SENDIRI SEBAGAI WP

- TANGGUNGAN MAKS 3 ORANG

SYARAT:MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI

PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN

BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN

SYARAT:MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI

PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN

BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN

STATUS KAWINSUAMI TDK MENERIMA/

MEMPEROLEHPENGHASILAN

- UTK DIRI SENDIRI- STATUS KAWIN- TANGGUNGAN MAKS 3 ORANG

Page 10: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company nameTATA CARA PENYETORAN / PELAPORANPPh PASAL 21

TDK DITANGGUNG PEMERINTAH

Lapor dengan SPT MASA PPh PASAL 21

KE KPP

DITANGGUNG PEMERINTAH

PENGHASILAN TIDAK TERATUR

PENGHASILAN TERATUR

Setor dengan SSP

TDK ADAPENYETORAN

Page 11: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Mekanisme Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 21

Saat Setor

Saat Lapor

Saat Transaksi

1. Bendahara membuat bukti potong atas transaksi penghasilan tidak teratur

2. Bendahara membuat bukti potong A2 atas penghasilan teratur / tahun utk tiap pegawai

1. Bendahara menyetorkan SSP

2. SSP atas nama Bendahara

3. Paling lambat disetor tanggal 10

1. Menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21

2. Khusus di Bulan Desember, Dilampiri Formulir 1721-1 (Daftar Bukti Pemungutan)

3. Paling lambat tanggal 20

Page 12: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus Perhitungan PPh Pasal 21

Aris (tidak kawin) adalah PNS golong IIIa, menerima gaji Rp 1.700.000/ bulan, tunjangan beras Rp 200.000/bulan dan tunjangan fungsional Rp 100.000/bulan.

Penghitungan PPh pasal 21:

Penghasilan bruto : (1.700.000,00 + 200.000,00 + 100.000,00) = Rp 2.000.000,- Biaya jabatan : (5% x Rp 2.000.000,00) = (Rp 100.000,-) Iuran pensiun : = (Rp 100.000,- ) – Penghasilan neto sebulan = Rp 1.800.000,-

Penghasilan neto setahun : (12 x Rp 1.800.000,00) = Rp 21.600.000,- Penghasilan Tidak Kena Pajak = (Rp 15.840.000,-) - Penghasilan Kena Pajak = Rp 5.760.000,- PPh Pasal 21 setahun : 5% x Rp 5.760.000,00 = Rp 288.000,- PPh Pasal 21 sebulan : Rp 288.000,00 : 12 = Rp 24.000,- (Ditanggung Pemerintah)

Page 13: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus PPh Pasal 21

1 2

.

3

PPh Pasal 21 : Rp 2.000.000,00 x 5% =

Rp 100.000,- (bersifat final)

Kementerian Keuangan mengadakan pelatihan

dan membayarhonor kepada Rurun (PNS golongan III b)

sebagai pengajarsebesar Rp 2.000.000,00

Kementerian Keuangan pada hari jadinya

mengadakan panggung hiburan dengan

mengundang penyanyi. Honor penyanyi yang diberikan Bendahara

Kementerian Keuangan Rp 6.000.000,00.

Penerima honorarium tidak memiliki NPWP

Pasal 21 :(50% x 6.000.000) x 5% x 120% =

Rp3.000.000,00 x 6% =

Rp180.000,-

Kementerian Keuangan membayar honorarium

kepadapeserta rapat yang bukan

PNS/Pejabat Negara/ Anggota TNI dan POLRI

sebesar Rp500.000,-

PPh Pasal 21Rp500.000,00 x 5% =

Rp25.000,00

Page 14: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh SPT Masa PPh 21 dan SSP

1721-A2

1721-T 1721Induk

1721-I

1721-II

SPT Masa PPh Pasal 21

SSP (411121-100)

Page 15: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO PPh Pasal 22

Page 16: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Mekanisme Pemungutan PPh Pasal 22

PPh Pasal 22

PEMBAYARANATAS

PENYERAHAN BARANG

OLEH REKANAN

KhususBendahara

Tarif1,5 %

JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

Page 17: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

17

DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPh PSL 22

PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG YANG JUMLAHNYA PALING BANYAK

Rp.2.000.000,- DAN TIDAK MERUPAKAN PEMBAYARAN

YANG TERPECAH-PECAH DILAKUKAN OTOMATIS TANPA

SKB

PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BAHAN

BAKAR MINYAK, LISTRIK, GAS,

AIR MINUM / PDAM, DAN BENDA BENDA POS

DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB

PMK 154/PMK.03/2010

Dikecualikan dariPPh Pasal 22

Pembayaran atas penyerahan barang sehubungan dengan

pekerjaan pemerintah yang dibiayai dengan hibah/pinjaman luar

negeri

Pembayaran untuk pembelian barang

sehubungan dengan penggunaan dana

BOS

Page 18: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Mekanisme Penyetoran & Pelaporan PPh Pasal 22

SPTSSPSSP

Ditan

dangani Ben

dahara

Atas N

ama R

ekanan

Disetor P

ada Hari Yang S

ama

Paling Lam

bat tanggal 14

Dilaporkan Tiap B

ulan

diberikan ke Rekanan

Penyetoran Pelaporan

Diseto

r ke Ban

k

SSPLbr.1

digunakan sbg kredit pajak

Page 19: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus PPh Pasal 22

Kasus 2

Kementerian Keuangan mempunyai kegiatan pengadaan barang modal berupa Mesin Absensi yang pada DIPA tersedia anggaran Rp99.000.000,00.

Dana yang tersedia dalam DIPA sudah termasuk PPN-nya , sehingga untuk menghitung PPh Pasal 22 adalah : (100/110 x Rp99.000.000,00) x 1,5% = Rp1.350.000,00.

Untuk yang tidak ber-NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 22, sehingga menjadi : (100/110 x Rp 99.000.000,00) x 1,5% x 200% = Rp2.700.000,00

KASUS 1Kementerian Keuangan membeli komputer untuk keperluan kantor dengan harga Rp100.000.000,- (harga tidak termasuk PPN dan/atau PPnBM).

PPh pasal 22 yang harus dipungut Bendahara sebagai pemungut pajak adalah : Rp100.000.000,00 × 1,5% = Rp1.500.000,00

Page 20: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

SPT MasaPPh Pasal 22

Contoh SPT Masa PPh 22 dan SSP

SSP (411122-900)

Page 21: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO PPh Pasal 23

Page 22: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Objek PPh Pasal 23

DipotongPPh

Pasal 23

ImbalanModal

Jasa

Hadiah/Penghargaan Selain PPh 21

SewaSelainTanah/

BangunanTarif2%

Tarif2%

Tarif15%

Tarif15%

JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKATARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

Page 23: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Jasa Objek PPh Pasal 23

JENIS PENGHASILAN YANG TERKENA OBJEK PPH PASAL 23

Tarif PPh Psl 23

1. Jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan,

2. Jasa Lainnya : Jasa penilai, jasa aktuaris, jasa akuntansi, jasa perancang, jasa pengeboran migas, jasa penunjang di bidang penerbangan, jasa penebangan hutan, jasa pengolahan limbah, jasa penyedia tenaga kerja, jasa perantara, jasa instalasi, jasa pemeliharaan, jasa maklon, jasa penyelidikan dan keamanan, jasa penyelenggaraan kegiatan, jasa pengepakan, jasa media masa, jasa pembasmian hama, jasa kebersihan, jasa catering

2%

Page 24: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Mekanisme Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 23

Saat Setor

Saat Lapor

Saat Transaksi

1. Bendahara membuat bukti potong untuk rekanan (sbg kredit pajak bagi rekanan)

2. Bendahara mencatat nilai transaksi dan pemotongan PPh Pasal 23

1. Bendahara menjumlahkan pemotongan PPh Pasal 23 selama 1 bulan

2. Membuat SSP atas nilai tersebut.

3. SSP atas nama Bendahara

4. Paling lambat disetor tanggal 10

1. Menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23

2. Dilampiri Daftar Bukti Pemotongan, Bukti Pemotongan, dan SSP

3. Paling lambat tanggal 20

Page 25: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

1 2

Kementerian Keuangan menggunakan jasa

catering untuk kegiatan Rapat Koordinasi dengan biaya Rp

2.000.000,- namun pengusaha jasa

catering tidak memiliki NPWP.

3

Kementerian Keuangan memakai jasa service

kendaraan (bengkel yang memiliki NPWP) untuk menservice kendaraan

dinasnya. Besarnya biaya yang dikeluarkan

Rp1.000.000,00 (harga tersebut sudah termasuk

pembelian suku cadangnya, namun tagihan tidak dipisah-

pisahkan) .

PPh Psl 23Rp1.000.000,00 × 2% =

Rp20.000,00

PPh Psl 232.000.000× 2% x 2

Rp 80.000,00

Kementerian Keuangan menyewa tenda dari

pengusaha yang tidak memiliki NPWP sebesar

Rp 1.100.000,- (harga termasuk PPN), PPh

Pasal 23 yang terutang adalah :

100/110 x 1.100.000 =

Rp 1.000.000.-

PPh Psl 231.000.000× 2% x 2

Rp 40.000,00

Contoh Kasus PPh Pasal 23

DPP

Page 26: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

SPT MasaPPh Pasal 23

Contoh SPT Masa PPh 23 dan SSP

SSP (411124-100)

Page 27: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO PPh Final

Page 28: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Objek Pemotongan PPh Final

Kecuali di Hotel/Restoran Tarif berdasar kualifikasi

Perencanaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan

Objek PPh FInal

Sewa Tanah/Bangunan

Tarif 10 %

Konstruksi

PengalihanTanah/Bangunan

Tarif 5 %

Pekerjaan Kecil Besar

Pelaksanaan 2% 3%

Pengawasan 4% 4%

Perencanaan 4% 4%

Non Kualifikasi

Pelaksanaan 4%

Pengawasan 6%

Perencanaan 6%

TERMASUK :BIAYA PERAWATAN;

BIAYA PEMELIHARAAN; BIAYA KEAMANAN; BIAYA FASILITAS

LAINNYA DAN SERVICE CHARGE BAIK YG PERJANJIANNYA DIBUAT SECARA

TERPISAH/DISATUKAN

Page 29: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Mekanisme Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal Final

Saat Setor

Saat Lapor

Saat Transaksi

1. Bendahara melakukan pemotongan PPh Final saat pembayaran

2. Bendahara membuat bukti potong untuk rekanan

1. Bendahara menyetorkan SSP atas transaksi PPh Final

2. SSP Atas nama Bendahara

3. Paling Lambat tanggal 10

1. Menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 4(2)

2. Dilampiri Daftar Bukti Pemotongan, Bukti Pemotongan, dan SSP

3. Paling lambat tanggal 20

Khusus untuk Pengalihan Tanah/Bangunan

menggunakan Laporan Tersendiri

Page 30: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus PPh FinalC

on

toh

Kasu

s

Kementerian Keuangan mempunyai proyek pembangunan kantor baru dan harus melakukan pembebasan tanah. Dalam pelaksanaan proyek tersebut Kementerian Keuangan harus membayar Rp 200.000.000 untuk pembebasan tanah tersebut.

PPh Final yang harus dipungut dan disetor oleh Bendahara Kementerian Keuangan atas pembayaran tersebutRp 200.000.000,- x 5% = Rp 10.000.000,-

Pengalihan Tanah/Bangunan

Page 31: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh

Kasus

PPh Final

Sewa Tanah/Bangunan

Contoh Kasus PPh Final

Kementerian Keuangan

menyelenggarakan seminar tentang

perumahan dan harus menyewa sebuah

ruang pertemuan milik orang pribadi dengan harga Rp 3.000.000.

PPh final yang harus dipungut dan disetor

oleh Bendahara Kementerian

Keuangan atas pembayaran tersebut : Rp 3.000.000,- x 10% =

Rp 300.000,-

Kasus Jawaban

Page 32: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus PPh Final

Kementerian Keuangan memberikan hadiah

undian kepada semua peserta pameran

keuangan sebesar Rp50.000.000,-. PPh Pasal 4 ayat (2) yang terutang dan harus

dipotong Bendahara adalah :

Rp50.000.000.- × 25% =

Rp12.500.000,-

Kementerian Keuangan menggunakan jasa

konstruksi kualifikasi besar untuk merenovasi gedung kantor dengan

biaya Rp20.000.000.000,- (harga tidak termasuk PPN). PPh Pasal 4 ayat (2) yang terutang dan

harus dipotong Bendahara adalah:

Rp20.000.000.000,- x 3% =

Rp600.000.000,-

Rp200.000.000.- × 6% =

Rp12.000.000,-

Kementerian Keuangan menggunakan jasa

konstruksi yang tidak memiliki kualifikasi untuk

MENGAWASI renovasi gedung kantor dengan biaya Rp 200.000.000,-

(harga tidak termasuk PPN). PPh Pasal 4 ayat (2) yang

terutang dan harus dipotong Bendahara

adalah:

Page 33: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

SPT MasaPPh Final

Contoh SPT Masa PPh Final dan SSP

Page 34: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO PPN

Page 35: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Pajak Pertambahan Nilai

Di Daerah Pabean

Penyerahan Barang/Jasa

Kecuali : Negative List

KecualiBarang Tidak Kena PPN1. Barang Tambang2. Barang Kebutuhan

Pokok3. Makanan&Minuman di

Hotel/Restoran4. Uang, Emas batangan,

dan surat berharga-

PPN (Tarif 10%)

PPnBM

PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG YG BERDSRKAN KMK TERGOLONG BRG MEWAH

JasaTidak Kena PPN

SEMUA BARANGadalah

BARANG KENA PAJAKSemua Jasa

adalah Jasa Kena Pajak

Kecuali

(Pasal 4A UU 42/2009)

Page 36: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

a. Jasa bidang pelayanan kesehatan medik;b. Jasa bidang pelayanan sosial;c. Jasa pengiriman surat dengan perangko;d. Jasa keuangan;e. Jasa asuransif. Jasa keagamaan;g. Jasa pendidikan;h. Jasa kesenian & hiburan;i. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;j. Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan darat dalam negeri

yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;

k. Jasa tenaga kerja;l. Jasa perhotelan;m. Jasa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka menjalankan

pemerintahan secara umum.n. Jasa penyediaan tempat parkir;o. Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;p. Jasa pengiriman uang dengan wesel pos; danq. Jasa boga atau katering.

JASA TIDAK KENA PAJAK

Page 37: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPUNGUT PPNOLEH BENDAHARAWAN

TDK MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH

BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH PERTAMINA

JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN PENERBANGAN

DALAM HALPEMBAYARAN

PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN ATAU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE

Page 38: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Mekanisme Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPN

Saat Setor

Saat Lapor

Saat Transaksi

1. Rekanan membuat faktur pajak

2. Rekanan membuat SSP atas nama rekanan yang ditandatangani Bendahara

1. SSP Disetor oleh Rekanan/Bendahara

2. Paling Lambat tanggal 7 Bulan Berikutnya

1. Bendahara menyampaikan SPT Masa PPN 1107 PUT

2. Paling Lambat akhir bulan berikutnya

3. Walaupun tidak ada pemungutan, tetap wajib melapor tiap bulan

4. Melampirkan SSP dan Faktur Pajak

Page 39: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

TEXT

PPN PPN

Jumlah PPN yang dipungut adalah 10/110 bagian dari jumlah pembayaran.

Jumlah pembayaran Rp 1.100.000,-PPN yang harus dipungut:10/110 x Rp 1.100.000,- = Rp. 100.000,- -

Jumlah yang dibayarkan kepada rekanan Pemerintah Rp 1.000.000,-

Harga Jual = Rp 950.000PPN: 10% x Rp 950.000 = Rp 95.000Harga Jual + PPN = Rp 1.045.000Meskipun harga jual Rp 950.000 tetapi karena pembayaran termasuk PPNberjumlah Rp 1.045.000 (di atas Rp 1.000.000), maka PPN yang terutang harus dipungut oleh BENDAHARA.

Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000 dan tidakmerupakan pembayaran yang terpecah-pecah.

Contoh Kasus PPN

Page 40: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

TEXT

PPN PPN

SPM LS Atas transaksi Perbaikan / Renovasi Gedung sebesar 110 jtJumlah pembayaran Rp 110.000.000,-

PPN yang harus dipungut:10/110 x Rp 110.000.000,- = Rp. 10.000,000

Jumlah yang dibayarkan kepada rekanan Pemerintah Rp 10.000.000,-

Contoh Kasus PPN

SPM LS,sehingga pembayaran langsung dilakukan oleh KPPN.

Namun Bendahara tetap melaporkan transaksi

tersebut dalamSPT Masa PPN

Page 41: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

SPT MasaPPN 1107 PUT

Contoh SPT Masa PPN 1107 PUT dan SSP

SSP (411211-900)

Page 42: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Pemungutan PPN

DipungutPPN10 %

PPh Final Konstruksi

PPh Final

PPh Psl. 22

PPh Psl. 23

Atas transaksi yang terkena PPh Pasal 22, PPh Psl 23, PPh Final = dikenakan PPN

Kemungkinan

Page 43: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus Pembelian Barang

PPh Pasal 22

1,5% x 100/110 x harga barang

1,5% x 100/110 x 11 jt =

Rp. 150.000,-

Beli MotorRp. 11 jt

(Termasuk PPN)

PPN

10 % x 100/110 x harga barang

10% x 100/110 x 11 jt =

Rp. 1.000.000,-

Barang

Page 44: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Contoh Kasus Penyerahan Jasa

Servis Motor

Rp. 220 rb

(Termasuk PPN)

PPh Pasal 23

2% x

(100/110) x

220rb =

Rp. 6.000,-

PPN

Tidak dipungut karena imbalan masih dibawah

1 juta

Rekanan yang memungut PPN

atas transaksi ini

Jasa

Jasa

Page 45: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO Review

Page 46: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

Pajak Per Transaksi

PPh 21

PPh 23PPN

PPh 22 PPNPembelian Barang

Penyerahan Jasa, Sewa Selain Tanah/Bangunan,

Imbalan Modal

Konstruksi & Pengalihan/SewaTanah/Bangunan

Pembayaran Gaji PNS dan non PNS

Mekanisme Pemungutan/Pemotongan

oleh Bendahara

PPh FinalPPN

Page 47: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARAWAN

PPNNPWP NON NPWP NPWP NON NPWP NPWP NON NPWP Kecil Sedang Besar Non Klasifikasi

1. Pembelian Barang >= Rp 2 Juta 1.5% 3% 10%2. Pembelian Barang < Rp1 Juta 3. Penyerahan Jasa Konstruksi :

a. Perencana Konstruksi 4% 4% 4% 6% 10%b. Pelaksana Konstruksi 2% 3% 3% 4% 10%c. Pengawas Konstruksi 4% 4% 4% 6% 10%

4. Penyerahan Jasa Selain Konstruksi 2% 4% 10%5. Sewa Tanah&/Bangunan 10% 10%6. Sewa Selain Tanah &/ Bangunan 2% 4% 10%7. Pembayaran Gaji PNS DTP8. Pembayaran Gaji Non PNS (PB-PTKP)XTarif Ps.17 Lebih Besar 20%9 Selain Gaji Kepada PNS Gol.III 5% Final Lebih Besar 20%

10 Selain Gaji Kepada PNS Gol.IV 15% Final Lebih Besar 20%

DASAR HUKUM:1. PPh Pasal 22 ====> UU No.36 Tahun 2008, KMK-154/20102. PPh Pasal 21 ====> UU No.36 Tahun 2008, PP 68/2009, PER-31/PJ/2009, PER-57/PJ./20093. PPN =====> UU No.42 Tahun 2009, KMK-563/20034. PPh Pasal 4 (2) (PPh Final) ====> UU No.36 Tahun 2008, PP-51 Tahun 2008, PP-80 Tahun 2010

PPh Ps.21 PPh Ps.22 PPh Ps.23/26No. Jenis Transaksi Kewajiban Perpajakan

PPh Ps.4 (2)

Page 48: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company name

KEWAJIBAN PELAPORAN PERPAJAKAN BENDAHARAWAN

NO. JENIS PAJAK TANGGAL TANGGAL SANKSI TLB SANKSI TLB

BAYAR LAPOR BAYAR LAPOR

1. PPh Ps.21 10 Bln 20 Bln 2% Perbulan 100.000

Berikutnya Berikutnya

2. PPh Ps.22 = Hari 14 Bln 2% Perbulan 100.000

Pembayaran Berikutnya

3. PPh Ps.23/26 10 Bln 20 Bln 2% Perbulan 100.000

Berikutnya Berikutnya

4. PPh Ps.4 (2) (PPh Final) 10 Bln 20 Bln 2% Perbulan 100.000

Berikutnya Berikutnya

5. PPN 7 Bln Akhir Bln 2% Perbulan 500.000

Berikutnya Berikutnya

Page 49: Sosialisasi Perpajakan Bendaharawan

Company

LOGO