PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

8
Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 1 PEMODELAN RUANG BERMATAPENCAHARIAN DAN RUANG BUDAYA DI KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN Nur Ratih R Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya [email protected] Abstrak Pemodelan dalam arsitektur biasa digunakan untuk membantu dalam menjelaskan suatu objek. Dalam kajian ini, pemodelan digunakan untuk membantu menjelaskan ruang bermatapencaharian penduduk di kawasan wisata Telaga Sarangan dan ruang budaya pada saat diadakan Upacara Labuhan Sarangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data-data yang didapatkan diwujudkan dalam model dua dimensi maupun tiga dimensi dengan menggunakan software yang sesuai, seperti Autocad, Google Sketchup, dan Adobe Photoshop. Kata kunci: pemodelan arsitektur, ruang bermatapencaharian, ruang budaya I. PENDAHULUAN 1.1 PEMODELAN DIGITAL ARSITEKTUR Pemodelan digital adalah cara yang efektif dan efisien bagi para desainer, arsitek, maupun engineer untuk menampilkan objek fisik tanpa membuat objek yang sebenarnya. Dengan cara ini tidak diperlukan lagi membuat model fisik (maket) untuk memeriksa kebutuhan ruang atau untuk memeriksa kesesuaian antarkomponen. Menurut Szalapaj (2005) beberapa peran dari penggunan teknologi digital dalam bidang arsitektur adalah sebagai berikut : 1. Sebagai alat bantu merepresentasikan desain arsitektur 2. Sebagai alat bantu simulasi 3. Sebagai alat bantu evaluasi 4. Sebagai jembatan antara proses perancangan ke tahap konstruksi 5. Sebagai penerjemah informasi digital ke dalam proses pembangunan Beberapa software yang sering digunakan dalam bidang arsitektur antara lain: A. AUTOCAD AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenal sebagai Computer-aided drafting and design program (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mesin, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD. Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapat diubah bentuk- nya untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF (Data Exchanged File), IGES, dan SLD. Beberapa kelebihan software Autocad antara lain: 1. Tingkat akurasi yang tinggi 2. Memberikan kepraktisan, kemudahan, dan kecepatan pada pengguna. 3. Gambar yang dihasilkan lebih rapi dan bersih. 4. Ruang kerja tidak terbatas 5. Dapat membuat gambar dengan skala berapapun. 6. Dengan sistem penyimpanan file, hasil gambar akan tersimpan secara permanen. B. GOOGLE SKETCHUP Google SketchUp merupakan sebuah program pemodelan tiga dimensi yang dirancang untuk arsitek, insinyur sipil, pembuat film, game developer dan profesi terkait. Google SkethUp memiliki fasilitas “gudang gambar tiga dimensi” atau sering disebut 3d Warehouse yang menyediakan beberapa desain tiga dimensi yang berasal dari pengguna Google Sketchup lain di seluruh dunia dan dapat di download secara langsung. Beberapa kelebihan software Google Sketchup antara lain: 1. Interface yang menarik dan simpel. 2. Mudah digunakan oleh golongan pemula sekalipun. 3. Banyak open source plugin yang mendukung dan melengkapi kinerja Google Sketchup.

description

Kawasan wisata Sarangan merupakan kawasan yang berada di KAbupaten Magetan Jawa Timur. perkembangan kawasan ini menjadi kawasan wisata menyebabkan terjadinya perkembangan mata pencaharian masyarakat sekitar. mayoritas warga Sarangan bekerja sebagai petani dan pedagang

Transcript of PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Page 1: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 1

PEMODELAN RUANG BERMATAPENCAHARIAN DAN RUANG BUDAYA DI KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN

Nur Ratih R Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya

[email protected]

Abstrak Pemodelan dalam arsitektur biasa digunakan untuk membantu dalam menjelaskan suatu objek. Dalam kajian ini, pemodelan digunakan untuk membantu menjelaskan ruang bermatapencaharian penduduk di kawasan wisata Telaga Sarangan dan ruang budaya pada saat diadakan Upacara Labuhan Sarangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data-data yang didapatkan diwujudkan dalam model dua dimensi maupun tiga dimensi dengan menggunakan software yang sesuai, seperti Autocad, Google Sketchup, dan Adobe Photoshop. Kata kunci: pemodelan arsitektur, ruang bermatapencaharian, ruang budaya I. PENDAHULUAN 1.1 PEMODELAN DIGITAL ARSITEKTUR

Pemodelan digital adalah cara yang efektif dan efisien bagi para desainer, arsitek, maupun engineer untuk menampilkan objek fisik tanpa membuat objek yang sebenarnya. Dengan cara ini tidak diperlukan lagi membuat model fisik (maket) untuk memeriksa kebutuhan ruang atau untuk memeriksa kesesuaian antarkomponen.

Menurut Szalapaj (2005) beberapa peran dari penggunan teknologi digital dalam bidang arsitektur adalah sebagai berikut : 1. Sebagai alat bantu merepresentasikan

desain arsitektur 2. Sebagai alat bantu simulasi 3. Sebagai alat bantu evaluasi 4. Sebagai jembatan antara proses

perancangan ke tahap konstruksi 5. Sebagai penerjemah informasi digital ke

dalam proses pembangunan Beberapa software yang sering digunakan

dalam bidang arsitektur antara lain: A. AUTOCAD

AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenal sebagai Computer-aided drafting and design program (CAD).

Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mesin, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan

penggunaan CAD. Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapat diubah bentuk-nya untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF (Data Exchanged File), IGES, dan SLD.

Beberapa kelebihan software Autocad antara lain: 1. Tingkat akurasi yang tinggi 2. Memberikan kepraktisan, kemudahan, dan

kecepatan pada pengguna. 3. Gambar yang dihasilkan lebih rapi dan

bersih. 4. Ruang kerja tidak terbatas 5. Dapat membuat gambar dengan skala

berapapun. 6. Dengan sistem penyimpanan file, hasil

gambar akan tersimpan secara permanen. B. GOOGLE SKETCHUP

Google SketchUp merupakan sebuah program pemodelan tiga dimensi yang dirancang untuk arsitek, insinyur sipil, pembuat film, game developer dan profesi terkait. Google SkethUp memiliki fasilitas “gudang gambar tiga dimensi” atau sering disebut 3d Warehouse yang menyediakan beberapa desain tiga dimensi yang berasal dari pengguna Google Sketchup lain di seluruh dunia dan dapat di download secara langsung.

Beberapa kelebihan software Google Sketchup antara lain: 1. Interface yang menarik dan simpel. 2. Mudah digunakan oleh golongan pemula

sekalipun. 3. Banyak open source plugin yang mendukung

dan melengkapi kinerja Google Sketchup.

Page 2: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 2

4. Terdapat fitur import file dengan ekstensi 3ds (untuk 3ds max), dwg (untuk autocad), kmz (untuk google earth), pdf, jpg, bmp, dxf, dan lain-lain.

C. ADOBE PHOTOSHOP Adobe Photoshop, atau biasa

disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Photoshop mengkhususkan dirinya sebagai perangkat lunak untuk mengedit gambar dalam format bitmap. 1.2 MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DESA (PEDESAAN)

Mata pencaharian merupakan suatu aktifitas usaha yang dilakukan oleh kebanyakan orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dimana tempat tinggal suatu masyarakat juga memberikan pengaruh yang cukup besar mengenai karakteristik mata pencaharian yang mereka jalankan (Suwardi, 2013). Menurut Koentjaraningrat (1972) terdapat beberapa sistem mata pencaharian, antara lain: nelayan, berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam di ladang, bercocok tanam menetap, peternakan, dan perdagangan.

Menurut Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, pengertian desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa. Menurut Shahab (2007) dalam Sumarwan, secara umum ciri-ciri kehidupan masyarakat pedesaan dapat diidentifikasi sebagai berikut ; 1. Mempunyai sifat homogen dalam mata

pencaharian, nilai-nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku,

2. Kehidupan desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit ekonomi yang berarti semua anggota keluarga turut bersama-sama memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,

3. Faktor geografi sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada. Misalnya, keterikatan anggota keluarga dengan tanah atau desa kelahirannya,

4. Hubungan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet dari pada kota.

Menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa, ciri – ciri wilayah desa antara lain; 1. Perbandingan lahan dengan manusia cukup

besar (lahan desa lebih luas dari jumlah penduduknya, kepadatan rendah).

2. Lapangan kerja yang dominan adalah agraris (pertanian)

3. Hubungan antar warga amat akrab 4. Masih memegang teguh tradisi 1.3 UPACARA ADAT SEBAGAI AKTIVITAS BUDAYA

Menurut J.J. Hoenigman, terdapat tiga wujud kebudayaan, antara lain: gagasan/ide, aktivitas, dan artefak . Adat istiadat merupakan salah satu wujud ideal yang berguna untuk mengatur perilaku suatu masyarakat. Salah satu wujud dari adat istiadat yaitu upacara adat atau biasa disebut dengan upacara ritual.

Pengertian upacara ritual atau ceremony adalah: sistem aktifitas atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan berbagai macam peristiwa yang biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 2011).

Menurut Rostiati (1995), upacara adat saat ini memiliki tiga fungsi, yaitu: fungsi spiritual, fungsi sosial dan fungsi pariwisata. Fungsi spiritual yang dimaksud adalah pelaksanaan upacara adat berkaitan dengan pemujaan kepada leluhur, roh, atau kepada Tuhan untuk meminta keselamatan. Upacara adat memiliki fungsi spiritual karena upacara adat mampu membangkitkan emosi keagamaan, menciptakan rasa aman, tentram dan selamat. Fungsi sosial bermaksud semua yang menyaksikan upacara adat dapat memperoleh atau menyerap pesan-pesan yang disampaikan dalam upacara tersebut. Dalam hal ini, upacara adat bisa dipakai sebagai kontrol sosial, interaksi, integrasi dan komunikasi antar warga masyarakat, yang akhirnya dapat mempererat hubungan antar masyarakat. Fungsi pariwisata bisa terlihat dari banyaknya masyarakat yang

Page 3: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 3

datang untuk menyaksikan upacara. Masyarakat yang datang bisa dari masyarakat lokal (yang melaksanakan upacara tersebut) dan masyarakat luar (yang hanya menyaksikan upacara adat tersebut). II. METODE

Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan zonasi ruang bermatapencahaian dan ruang budaya pada saat Upacara Labuhan Sarangan di kawasan wisata Telaga Sarangan. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun artikel yang ada di internet.

Data-data yang didapatkan kemudian digunakan untuk memodelkan zonasi ruang bermatapencaharian penduduk di kawasan wisata Telaga Sarangan serta untuk memodelkan ruang budaya pada saat Upacara Labuhan Sarangan. Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan software Autocad, google sketchup dan adobe photoshop.

Tahap awal dalam pemodelan ini adalah membuat peta dasar kawasan dengan mengambil peta citra kawasan dari google earth, seperti ditunjukkkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Telaga Sarangan

Sumber: google earth

Selanjutnya dilakukan tracing peta dengan menggunakan software Autocad untuk mendapatkan peta dasar/ peta persil kawasan.

Gambar 2. Pembuatan Peta Persil dengan Autocad

Peta persil kawasan Dusun Sarangan yang telah dibuat dengan menggunakan software Autocad dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Peta Persil Wilayah Dusun Sarangan Setelah peta dasar selesai dibuat, untuk

memodelkan zonasi ruang bermatapencaharian, peta dasar tersebut diberi warna sesuai dengan jenis-jenis matapencaharian penduduk yang ada di kawasan wisata Telaga Sarangan. Sedangkan pemodelan ruang budaya pada saat Upacara Labuhan Sarangan dilakukan dengan menandai lokasi-lokasi yang digunakan pada saat upacara di peta dasar kawasan. Kemudian tiap lokasi dibuat model tiga dimensinya dengan menggunakan software Google Sketchup. III. PEMBAHASAN 3.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Kawasan wisata Telaga Sarangan terletak di Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tepatnya di lereng Gunung Lawu sebelah timur. Kelurahan Sarangan sendiri terbagi menjadi empat dusun yaitu Dusun Sarangan, Dusun Singolangu, Dusun Mandoran, dan Dusun Ngluweng. Telaga Sarangan terletak di Dusun Sarangan dan berada pada ketinggian 1.287 meter dpl dengan luas 30 Ha dan kedalaman + 28 meter. Kondisi alam di wilayah ini masih sangat alami dengan potensi pemandangan alam yang indah. Kondisi tanah yang berkontur dan subur dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian. Lahan-lahan pertanian warga tersebar di wilayah dusun ini.

Telaga Sarangan merupakan objek wisata alam unggulan di Kabupaten Magetan. Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang berupa telaga, hutan dan gunung. Di sekeliling telaga tedapat kios-kios yang menjual oleh-oleh dan makanan.

Page 4: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 4

Pengunjung dapat berkeliling telaga dengan berjalan kaki maupun dengan menyewa kuda kepada penyedia jasa sewa kuda yang ada di sekeliling telaga. Selain itu, wisatawan juga dapat berkeliling di dalam telaga dengan menggunakan speed boat. Apabila pengunjung ingin tinggal lebih lama atau menginap, di sekitar telaga banyak terdapat fasilitas penginapan berupa hotel, villa maupun homestay. Sedangkan permukiman warga terletak di sisi utara telaga.

Gambar 4. Telaga Sarangan

Sumber: google earth

3.2 PEMETAAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI SEKITAR TELAGA SARANGAN

Mata pencaharian warga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Daerah di sekitar Telaga Sarangan memiliki kondisi yang berbukit-bukit dengan kontur yang cukup terjal hingga mencapai tingkat kemiringan sebesar 40%. Daerah ini cukup dingin dengan suhu rata-rata harian 18oC-25oC dan curah hujan yang cukup tinggi, yaitu 2.516 mm. Kondisi alam yang demikian sangat cocok untuk budidaya pertanian tanaman hortikultura. Tidak sedikit warga Sarangan yang bermatapencaharian sebagai petani dengan menggarap lahan di sekitar Telaga Sarangan.

Selain bermatapencaharian sebagai petani, keberadaan Telaga Sarangan menjadi magnet tersendiri bagi warga sekitar untuk mencari sumber penghasilan. Di kawasan wisata Telaga Sarangan ini, secara umum terdapat dua jenis mata pencaharian, yaitu pedagang dan penyedia jasa. Pedagang di kawasan wisata Telaga Sarangan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan lokasi dalam berdagang, yaitu: 1. Pedagang yang berjualan di kios-kios.

2. Pedagang yang menduduki tempat tertentu dengan kios semi permanen atau tanpa memiliki kios (biasanya di bawah pohon).

3. Pedagang keliling dengan membawa “gendongan” berkeliling telaga.

Jenis pedagang yang pertama banyak terletak di sisi timur telaga, berdekatan dengan pintu masuk kawasan wisata ini. Jenis yang kedua tersebar mengelilingi telaga dengan lokasi penjualan di bawah pohon. Pedagang ini menyediakan dagangan berupa sate kelinci, sate ayam, dan sayur-sayuran hasil pertanian untuk pengunjung yang mengelilingi telaga. Sedangkan jenis pedagang yang ketiga adalah pedagang yang berpindah-pindah mengelilingi telaga dengan membawa keranjang bambu yang digendong. Secara umum, pedagang-pedagang tersebut terletak mengelilingi telaga.

Data-data tersebut diperoleh melalui observasi langsung ke kawasan wisata Telaga Sarangan. Untuk memperjelas visualisasi mengenai kondisi pedagang di sekeliling telaga, maka dilakukan pengambilan gambar/ foto dengan menggunakan kamera. Berikut ini adalah beberapa gambar yang menunjukkan ketiga jenis pedagang yang telah disebutkan sebelumnya.

Gambar 5. Mata Pencaharian Warga sebagai Pedagang

Jenis mata pencaharian yang kedua adalah penyedia jasa. Secara umum, terdapat tiga jenis penyedi jasa di kawasan wisata Telaga Sarangan ini, yaitu 1. Penyedia jasa sewa kuda. 2. Penyedia jasa sewa perahu. 3. Penyedia jasa penginapan.

Penyedia jasa sewa kuda dan sewa perahu banyak berada di sisi timur telaga, di dekat pintu masuk. Lokasi tersebut dipilih agar dapat segera menawarkan jasa mereka kepada pengunjung Telaga Sarangan yang datang. Penyedia jasa penginapan terdapat di area

Page 5: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 5

utara dan timur telaga. Penginapan yang disediakan adalah hotel, villa, dan homestay. Sama seperti pada pedagang, pada jenis mata pencaharian ini juga dilakukan pengambilan foto yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Mata Pencaharian Warga sebagai Penyedia Jasa

Ruang bermatapencaharian penduduk di sekitar kawasan wisata Telaga Sarangan yang pertama dimodelkan adalah lahan-lahan pertanian yang tersebar di wilayah Dusun Sarangan sebagai ruang bermatapencaharian bagi petani. Untuk melakukan pemodelan ini, digunakan software Adobe Photoshop dengan cara memberikan warna hijau pada lahan pertanian yang ada di Dusun Sarangan pada peta dasar yang telah dibuat.

Gambar 6. Pemodelan Lokasi-Lokasi Lahan Pertanian

Dari pemodelan tersebut dapat diketahui penyebaran lahan pertanian di wilayah Dusun Sarangan. Lahan pertanian berada di sisi timur telaga, di sisi utara berbaur dengan permukiman, di sisi barat telaga berdekatan dengan hutan lindung, dan sebagian kecil di sisi selatan telaga.

Ruang bermatapencaharian yang selanjutnya dimodelkan adalah di area sekeliling telaga yang merupakan ruang bermatapencaharian bagi pedagang dan penyedia jasa sewa perahu dan kuda.

Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan software Adobe Photoshop dengan memberikan warna berbeda pada tiap jenis mata pencaharian. Area terbangun yang berada di sisi timur dan utara telaga juga dimodelkan dengan metode yang sama. Di area terbangun ini terdapat hotel, villa, permukiman biasa, permukiman yang berbaur dengan homestay, serta fasilitas umum.

: Pedagang jenis 1 : Pedagang jenis 2 : Pedagang jenis 3 : Penyedia jasa sewa perahu : Penyedia jasa sewa kuda : Jalur yang biasa dilewati pedagang jenis 3 dan

penyedia jasa sewa kuda Gambar 8. Pemodelan Zonasi Ruang Bermatapencaharian

di Sekeliling Telaga

Gambar 9. Pemodelan Zonasi Ruang Bermatapencaharian

di Area Permukiman

Warna kuning menunjukkan lokasi hotel dan villa. Hotel dan villa menempati lokasi-lokasi strategis yaitu di tepi jalan-jalan utama dan di tepi telaga, tepatnya di sisi timur telaga.

Pedagang jenis 1 Pedagang jenis 2 Pedagang jenis 3 Penyedia jasa sewa perahu Penyedia jasa sewa kuda Jalur untuk pedagang jenis 3 dan sewa kuda

Page 6: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 6

Warna oranye merupakan lokasi permukiman yang berbaur dengan homestay. Lokasi ini berada di area yang lebih dalam, di belakang hotel dan villa. Warna biru muda merupakan permukiman biasa yang tidak dijadikan homestay. Warna ungu merupakan fasilitas umum seperti puskesmas, kantor kelurahan, masjid, parkir kendaraan, dan balai benih milik Dinas Pertanian. Sedangkan warna hijau adalah lahan pertanian.

3.3 PEMODELAN RUANG BUDAYA PADA UPACARA ADAT LABUHAN SARANGAN

Terkait dengan mata pencaharian/ sumber penghasilan yang didapatkan warga dari keberadaan Telaga Sarangan, warga Sarangan melaksanakan upacara adat rutin setiap tahunnya. Upacara adat ini disebut dengan Upacara Labuhan Sarangan. Tradisi ini dilakukan sebagai ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat yang berupa Telaga Sarangan yang sekarang menjadi sumber penghidupan bagi warga Sarangan. Upacara Labuhan Sarangan sendiri diwujudkan dalam bentuk larung tumpeng yang dilakukan masyarakat setempat pada hari Jumat Pon di bulan Ruwah menjelang bulan Ramadhan.

Yang menarik dari upacara ini adalah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam dua kegiatan yang berbeda, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Sarangan yang bersifat sakral yang berlangsung pada hari kamis dan jumat, dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan yang merupakan suatu suguhan hiburan atau paket wisata bagi masyarakat, yang berlangsung pada hari minggu. Namun kedua acara ini sama-sama memiliki esensi untuk mengucap syukur atas rezeki yang mereka dapatkan.

Pada kajian ini, kegiatan yang akan dibahas adalah kegiatan upacara yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Magetan. Dalam kegiatan ini, terdapat tiga lokasi yang menjadi pusat kegiatan Upacara Labuhan Sarangan. Lokasi yang pertama adalah rumah Bapak Suparno, salah satu sesepuh Dusun Sarangan yang bertugas membuat tumpeng raksasa (tumpeng Gono Bahu). Lokasi yang kedua adalah Pendopo Kantor Kelurahan Sarangan yang menjadi titik awal untuk mengarak tumpeng menuju punden desa. Lokasi yang

ketiga adalah punden desa yang berada di sisi timur Telaga Sarangan. Ketiga lokasi tersebut dapat ditunjukkan dengan pemodelan dua dimensi seperti terlihat pada Gambar 10.

1: Rumah Bapak Suparno, 2: Pendopo Kantor Kelurahan Sarangan,

3. Punden Desa

Gambar 10. Pemodelan Lokasi-Lokasi yang Digunakan untuk Upacara Labuhan Sarangan

Rangkaian Upacara Labuhan Sarangan dimulai dengan membuat Tumpeng Gono Bahu di rumah Bapak Suparno. Tumpeng ini berukuran raksasa dengan tinggi mencapai 2,25 meter. Bapak Suparno memiliki dua jenis dapur di rumahnya, yaitu dapur tungku dan dapur modern dengan menggunakan kompor gas untuk membuat tumpeng tersebut. Lokasi dapur di rumah Bapak Suparno dapat dilihat pada pemodelan dua dimensi denah rumah Bapak Suparno pada Gambar 11.

Gambar 11. Pemodelan Lokasi Dapur di Rumah Bapak

Suparno Pemodelan denah rumah Bapak Rumah

Suparno dilakukan dengan menggunakan sofware Autocad. Dapur berada di sisi timur bangunan. Pada hari biasa, dapur digunakan untuk menyiapkan makanan bagi keluarga. Pada saat diselenggarakan Upacara Labuhan

1

2

3

Page 7: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 7

Sarangan, dapur digunakan untuk membuat tumpeng raksasa. Bahkan teras samping dan teras depan juga digunakan untuk membuat tumpeng tersebut. Hal ini dapat dilihat pada pemodelan Gambar 12 yang dibuat dengan software Google Sketchup. Area yang berwarna hijau adalah area yang digunakan untuk membuat tumpeng raksasa.

Gambar 12. Area yang Digunakan untuk Membuat

Tumpeng Setelah tumpeng jadi, tumpeng tersebut

dibawa ke Pendopo Kantor Kelurahan Sarangan. Lokasi ini merupakan tempat berkumpulnya arak-arakan yang akan membawa tumpeng ke punden desa. Jalur yang digunakan untuk membawa tumpeng dari rumah Bapak Suparno ke Pendopo Kantor Kelurahan dapat dimodelkan seperti pada Gambar 13.

1: Rumah Bapak Suparno, 2: Pendopo Kantor Kelurahan Gambar 13. Jalur untuk Membawa Tumpeng dari Rumah

Bapak Suparno ke Pendopo Kelurahan Pendopo Kantor Kelurahan merupakan

bangunan terbuka dengan atap berbentuk joglo dan memiliki kuncung, seperti terlihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Pendopo Kantor Kelurahan Sarangan Warga Sarangan yang akan ikut serta

mengarak tumpeng raksasa tersebut berkumpul bersama di Pedopo Kelurahan Sarangan. Kemudian mereka berbaris sesuai dengan peran mereka. Setelah semua sudah siap, Tumpeng Gono Bahu diarak menuju punden desa melewati jalan utama desa. Jalur arak-arakan tersebut dapat dilihat pada Gambar 15.

1: Pendopo Akntor Kelurahan, 2: Jalan utama desa, 3:

Punden desa Gambar 15. Jalur Arak-Arakan Tumpeng Gono Bahu

Punden desa yang menjadi tempat tujuan arak-arakan ini ditandai dengan adanya pohon besar yang terletak di sisi timur telaga. Pohon besar ini diberi batas berupa pagar dan lantai di dalam pagar tersebut menggunakan pola paving yang berbeda dari jalan di sekelilingnya.

Gambar 16. Punden Desa di Sisi Timur Telaga

Atap Joglo

Kuncung

1

2

1

2

3

Page 8: PEMODELAN RUANG bermatapencaharian

Tugas Mata Kuliah Ilmu Komputer dan Aplikasinya

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya Malang | 8

Di punden desa tersebut, Tumpeng Gono Bahu secara simbolis didoakan oleh salah satu sesepuh desa yang disebut dengan kamituo. Selanjutnya, Tumpeng raksasa tersebut dibawa keliling Telaga Sarangan dengan menggunakan speed boat. Sesampainya di tengah telaga, tumpeng tersebut dilarung ke telaga oleh bupati Magetan. IV. KESIMPULAN

Pemodelan arsitektur dapat dilakukan dengan membuat objek dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam kajian ini, untuk memodelkan ruang-ruang bermatapencaharian penduduk di kawasan wisata Telaga Sarangan digunakan model dua dimensi. Untuk membuat model dua dimensi tersebut digunakan software Autocad dengan kombinasi penggunaan software Adobe Photoshop. Sedangkan untuk ruang budaya yang digunakan pada saat Upacara Labuhan Sarangan dimodelkan dalam bentuk dua dan tiga dimensi. Jalur-jalur yang digunakan saat upacara dimodelkan dalam bentuk dua dimensi dengan software Autocad dan dengan bantuan software Microsoft Word untuk memberikan tanda seperti garis, anak panah, dan keterangan gambar. Sedangkan titik-titik lokasi yang digunakan saat upacara dimodelkan dalam bentuk tiga dimensi dengan menggunkan software Google Sketchup. Pemodelan dalam arsitektur ini sangat membantu dalam mendeskripsikan suatu objek sehingga lebih jelas. Pemodelan tidak hanya berguna untuk penulis, namun juga untuk pembaca. Dengan pemodelan, pembaca dapat memahami suatu deskripsi dengan melihat gambar, bukan hanya dengan membayangkan. Dalam penelitian kualitatif di bidang arsitektur, peran ilmu komputer hanya sebatas pada pemodelan objek kajian, bukan untuk simulasi maupun analisis seperti pada penelitian kuantitatif. V. REFERENSI Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Antropologi I. Rineka Cipta. Jakarta Lindasari, Angelina. 2014. Software yang

Digunakan dalam Dunia Arsitektur. Diakses dari https://angelinalindasari.wordpress.com/2014/09/14/14/

Sumarwan, Erik. 2012. Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan. Diakses dari https://erikandfiki.wordpress.com/2012/12/22/masyarakat-pedesaan-dan-perkotaan/

Suwardi, Idi. 2013. Sistem Mata Pencaharian Masyarakat di Desa Sei Nagalawan. Diakses dari http://nagalawan.blogspot.com/2013/12/sistem-mata-pencaharian-masyarakat-di.html

Szalapaj, Peter (2005). Contemporary Architecture and the Digital Design Process. Architectural Press.

Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa