Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

21
Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance) Di PT Kieivt Salatiga Menggunakan Enterprise Arsitektur Enterpirse Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Octavianus Yudha Prayitno NIM : 682014004 Program Studi Sistem Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Transcript of Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Page 1: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance) Di PT Kieivt

Salatiga Menggunakan Enterprise Arsitektur Enterpirse

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Octavianus Yudha Prayitno

NIM : 682014004

Program Studi Sistem Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Page 2: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...
Page 3: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...
Page 4: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...
Page 5: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...
Page 6: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

1. Pendahuluan

PT Kievit Indonesia bergerak di bidang manufaktur produk krimer. Perusahaan

didirikan pada tahun 2003 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Kievit Indonesia

beroperasi sebagai anak usaha dari Friesland Campina, sebuah perusahaan susu yang

berbasis di Amersfoort, Belanda. Strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi yang

mumpuni dan mempunyai misi sosial yang mengutamakan pada layanan konsumen.

Perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi akan berdampak pada

persaingan yang semakin kompetitif, hal ini berlaku juga di dunia perbisnisan perusahaan

manufaktur, menuntut pihak pengelola untuk membangun dan mengembangkan sistem

informasi dalam membantu aktivitas bisnis dan mencapai tujuan organisasi.

Masing – masing struktur organisasi dalam Department Maintenance Kievit Salatiga

mempunyai tugas sebagai berikut: (1) Manajer mempunyai tugas untuk melakukan

perawatan dan pemeliharaan atas semua mesin selama proses produksi dan juga memiliki

tanggung jawab untuk mengatur seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan

perawatan segala sarana dan prasarana produksi, (2) Supervisor Maintenance mempunyai

tugas untuk membimbing, mengawasi, memimpin, dan mengontrol pengawasan pekerja

dalam melaksanakan pekerjaan perawatan dan perbaikan sarana perusahaan, (3)

Supervisor Technical Support mempunyai tugas untuk memastikan layanan sistem

komputer untuk pengguna komputer dengan menyediakan keahlian teknis, bantuan, dan

koordinasi proyek yang diperlukan seperti menginstal produk perangkat lunak komputer,

memodifikasi maupun memperbaiki, (4) Supervisor Utility mempunyai tugas untuk

menjaga konstruksi dan pemeliharaan distribusi air dan sistem pengumpulan air limbah

dan juga penyusunan perencanaan pengolahan air limbah, (5) Kepala Engineer

mempunyai tugas untuk pengujian dan penyelidikan bahan di lapangan dan melakukan

monitoring kondisi pekerjaan, (6) Technical Engineer mempunyai tugas untuk

merancang, mengembangkan , memproduksi dan memasang komponen atau sistem

mekanik baru atau yang dimodifikasi.

Sistem Informasi di Department Maintenance Kievit Salatiga masih belum

sepenuhnya terkoordinasi dalam perancanaan yang matang dalam hal hubungan suatu

departemen maka dari itu masih memiliki permasalahan. Dalam pengelolaan sistem

informasi masih kurang terkoordinasi dengan baik karena data atau informasi masih

terpisah – pisah dan belum tersentralisasi untuk setiap departemennya. Belum

terkoordinasi semua sistem informasi di Department Maintenance Kievit Salatiga

menyebabkan beberapa kegiatan menjadi kurang terarah. Seperti kegiatan yang dilakukan

dengan fungsi yang sama di beberapa bagian kerja sehingga menghambat kinerja

pengambilan data informasi dalam suatu derpartemen untuk pencapaian tujuan, selain itu

Department Maintenance Kievit Salatiga belum memiliki dokumen khusus untuk SI/TI

Strategic Plan. Untuk itu sangat penting adanya perencanaan yang baik untuk ke

depannya. Oleh karena itu perencanaan strategis sangat dibutuhkan terutama dalam

bidang SI/TI untuk menunjang keberlangsungan kinerja Department Maintenance Kievit

Salatiga.

Adanya perencanaan strategis sistem informasi memiliki keuntungan dalam

memajukan kebutuhan sistem informasi dan teknologi informasi. Antara lain untuk

mengetahui kinerja dan seluruh aspek yang berkaitan pada PT. Kievit, sehingga bisa

menjadi lebih efektif dan efisian dalam pemrosesan kinerja yang terjadi. Selain itu juga

untuk mengetahui seberapa pentingnya proses bisnis yang terjadi pada PT. Kievit, agar

Page 7: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

dapat mengetahui kekurangan – kekurangan yang terjadi, sehingga bisa dibenai dalam

permasalahannya.

Upaya meningkatkan kinerja sistem informasi pada PT. Kievit Salatiga, maka

diperlukan sistem yang dirancang menggunakan metode Enterprise Architecture

Planning, sehingga dapat digunakan untuk mendukung strategi kebijakan dalam

pengembangan sistem berdasarkan kerja konseptual untuk mendukung informasi yang

terorganisir dan terintergrasi. Adapun dari analisis terhadap metode Arsitektur Enterpirse

Planning ini adalah untuk mengetahui sejauh mana proses bisnis yang berjalan,

bagaimana kondisi teknologi informasi yang tersedia, bagaimana juga keamanan dalam

perusahaan tersebut, apakah sudah sesuai standar oleh perusahaan atau belum, dan juga

untuk mengontrol proses bisnis yang berjalan. Manfaat dari penyelesaian masalah di

Departemen Maintenance yaitu adanya standarisasi teknologi informasi yang menunjang,

meningkatkan penyampaian nilai tambah dengan membantu membuat keputusan,

memungkinkan tujuan strategi bisnis melalui keunggulan operasional yang lebih baik

serta mengurangi risiko dan memenuhi keperluan dalam sistem informasi yang digunakan

saat ini.

2. Tinjauan Pustaka Dan Teori

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian sejenis ini telah dilakukan sebelumnya yang berjudul “Enterprise

Architecture Planning Dalam Penyusunan Perancangan Sistem Informasi Akademik Yang

Terintegrasi (Studi Kasus Amik Dian Cipta Cendika Bandar Lampung)“, membahas

tentang proses Analisa dan Perencanaan SI/TI yang diperlukan oleh organisasi tersebut,

untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan SI/TI yang telah digunakan pada Amin Dian

Cipta Cendikia di Bandar Lampung. Dalam jurnal tersebut digunakan EAP sebagai salah

satu metode yang berorientasi pada kebutuhan bisnis untuk mengetahui SI/TI yang

dibutuhkan pada organisasi tersebut [1].

Penelitian lain telah dilakukan oleh Rosida yang berjudul “Perencanaan Arsitektur

Enterprise Menggunakan Zachman Framework (Studi kasus PT.PLN Pusat Pemeliharaan

Ketenagalistrikan)“, yang membahas tidak adanya integrasi proses pengolahan data yang

sering terjadi redundasi data. Untuk mengatasinya menggunakan Zachman Framework

dan hasilnya diharapkan blue print SI yang menggambarkan pemodelan bisnis, arsitektur

data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi yang diperlukan pada PLN pada masa depan

[2].

Penelitian telah dilakukan oleh Ridho Taufiq Subagio yang berjudul “ Pemodelan

Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture

Planning (Studi kasus STMIK CIC Cirebon)“, dalam membahas kurangnya perencanaan

yang baik dalam proses pengembangannya dan terjadi hanya pada kebutuhan sesaat yang

belum terintegrasi rencananya model arsitektur enterprise menghasilkan rancangan model

SI yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan dalam SI yang terintegrasi di STMIK

CIC Cirebon dengan menggunakan EAP [3].

Penelitian terdahulu ini dipilih karena memiliki keterkaitan dalam penelitian yang

akan dilakukan, karena menggunakan Enterprise Architecture Planing (EAP). Sehingga

dapat digunakan untuk rencana strategis sistem informasi di Departemen Maintenance

Kievit Salatiga. Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya terletak pada tempat

Page 8: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

studi kasus, dan penelitian ini berfokus untuk pembuatan perencanaan strategis sistem

informasi untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi yang ada pada studi kasus.

2.2 Enterprise Arsitektur Planning

Pengertian enterprise adalah suatu organisasi yang menggunakan teknologi

informasi untuk melaksanakan misinya[4]. Enterprise Architecture Planning merupakan

suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. Metode ini

akan dilakukan proses mendefinisikan arsitektur – arsitektur yang diperlakukan dalam

suatu enterprise dengan menggunakan data atau informasi yang mendukung proses bisnis

serta mencakup rencana implementasinya [3].

Metode Enterprise Arsitektur Planning memiliki beberapa tahapan kegiatan yang

dikelompokan kedalam empat lapisan seperti pada Gambar 1.

Layer 1

Layer 2

Layer 3

Layer 4

Gambar 1. Empat lapisan dalam EAP [5]

Setiap lapisan mencerminkan tahapan – tahapan pengembangan. Setiap komponen

atau fase EAP menjelaskan bagaimana mendefinisikan arsitektur dan perencanan.

Komponen – komponen tersebut terbentuk sebagai layer, dimana setiap layer

mempresentasikan fokus tugas yang berbeda, yaitu:

a. Layer 1 (Permulaan)

Tahap ini terdiri dari penentuan metodologi yang digunakan, siapa yang akan terlibat,

dan tools apa yang akan digunakan. Hasil dari tahapan ini adalah rencana kerja untuk

Perencanaan Arsitektur Enterprise dan komitmen manajemen untuk melanjutkan

keenam tahap berikutnya .

b. Layer 2 (Pemahaman kondisi saat ini)

b.1. Pemodelan bisnis. Tahapan ini mengkompilasi dan membangun suatu basis

pengetahuan mengenai bisnis dan informasi yang digunakan bisnis saat ini.

b.2. Sistem dan Teknologi saat ini. Tahapan ini mendefinisikan sistem aplikasi dan

platform teknologi yang ada untuk mendukung bisnis saat ini. Hasilnya berupa

inventaris sistem aplikasi, data, dan platform teknologi yang akan dijadikan dasar untuk

rencana migrasi jangka panjang.

ARSITEKTUR

TEKNOLOGI

SISTEM DAN

TEKNOLOGI SAAT INI

INI

ARSITEKTUR

APLIKASI

PEMODELAN BISNIS

ARSITEKTUR DATA

INISISASI

PERENCANAAN

RENCANA IMPLEMENTASI / MIGRASI

Page 9: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

c. Layer 3 (Rencana Masa Depan)

c.1. Arsitektur Data: Tahapan ini mendefinisikan jenis-jenis data utama yang

diperlukan bagi bisnis.

c.2. Arsitektur Aplikasi: Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk

mengelola data dan mendukung fungsi bisnis.

c.3. Arsitektur Teknologi: Mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk

menghasilkan suatu lingkungan bagi aplikasi pengelola data dan pendukung fungsi.

d. Layer 4 (Strategi Pencapaian)

Rencana implementasi atau migrasi. Tahapan ini mendefinisikan urutan langkah untuk

mengimplementasikan aplikasi, jadwal untuk implementasi, analisis manfaat atau

biaya, dan mengajukan jalur yang jelas.

2.3 Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya

termasuk informasi, fungsionalitas lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur

Enterprise menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau

sekumpulan sistem. Arsitektur dapat berarti, seni dan pengetahuan tentang mendesain

sebuah lingkungan bangunan, atau juga bisa dikatakan produk dari sebuah desain.

Untuk membuat sebuah gambaran tentang struktur organisasi, proses bisnis organisasi,

aplikasi sistem informasi, dan infrastruktur teknologi yang mendukung, maka kita perlu

menyatakan dengan menggunakan domain dan aspek ang berbeda-beda, begitu juga

dengan relasi yang terjadi. Beberapa definisi tentang arsitektur dijelaskan sebagai

berikut:

a. Arsitektur adalah pengorganisasian yang fundamental dari suatu sistem yang terdiri

dari beberapa komponen, relasi yang terjadi antara komponen dan lingkungannya, serta

prinsip-prinsip yang digunakan sebagai petunjuk dalam desain dan evolusinya.

b. Arsitektur adalah rancangan dari segala jenis struktur, baik fisik maupun konseptual,

baik nyata maupun maya.

c. Arsitektur memberikan makna pendekatan yang terencana dan terkontrol.

2.4 Model Rantai Nilai (Value Chain)

Konsep ini membagi fungsi – fungsi utama didalam organisasi ke dalam dua

kelompok besar, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan juga aktivitas pendukung

(support activities) yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Value Chain [6]

Page 10: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

2.4.1. Aktivitas Utama (Primary Activities)

a. Logistik Masuk (Inbound Logistics) adalah aktivitas atau kegiatan yang dihubungkan

dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input atau bahan baku, seperti

penanganan bahan baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan

pengembalian kepada supplier.

b. Operasional (Operations) adalah kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah

input atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan,

pengemasan, perakitan, perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang

lainnya yang berkaitan dengan proses operasi atau produksi.

c. Logistik Keluar (Outbound Logistics) adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan

pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk ke pembeli , seperti pergudangan

produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan dan

penjadwalan.

d. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales) adalah kegiatan dalam membujuk

atau menarik pembeli untuk membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual,

kuota dan harga.

e. Pelayanan (Service) adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan penyediaan layanan

untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan,

pelatihan dan penambahan produk.

Masing-masing kegiatan atau aktivitas sangat penting, tergantung pada industrinya.

Untuk perusahaan di bidang jasa, pelayanan terhadap pelanggan menjadi sesuatu yang

sangat vital dalam operasi perusahaan tersebut.

2.4.2. Aktivitas Pendukung (Support Activities)

a. Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah,

persedian dan jenis-jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin-

mesin, perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.

b. Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan

ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses. Pengembangan teknologi

sangat penting untuk keunggulan kompetitif dalam semua industri.

c. Human Resource Management, pengelolaan sumber daya manusia meliputi kegiatan

rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM.

d. Firm Infrastructure, aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas

termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, accounting dan manajemen

kualitas.

2.5 Permodelan Bisnis

Model bisnis merupakan proses untuk mendefinisikan bisnis. Kegunaan model

bisnis adalah menyediakan pengetahuan mengenai bisnis enterprise secara konsisten,

komprehensif, dan lengkap sehingga dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur-

arsitektur dan rencana implementasi. Terdapat tiga langkah kegiatan untuk menyusun

model bisnis awal yaitu:

a. Mendokumentasikan struktur organisasi.

b. Identifikasi dan mendefinisikan fungsi-fungsi bisnis.

c. Mendokumentasikan model bisnis awal kemudian didistribusikan dan dipresentasikan

kepada komunitas bisnis untuk mendapatkan masukan dan komentar.

Page 11: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Tahapan ini dikatakan berhasil jika dihasilkan suatu model bisnis awal yang mampu

mengidentifikasi fungsi-fungsi, deskripsi tiap fungsi, dan unit organisasi.

2.6 Arsitektur Teknologi

Tujuan arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis teknologi

utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi, pada

arsitektur aplikasi yang disusun sebelumnya, dalam mengelola data dan mendukung

fungsi bisnis. Arsitektur teknologi bukan merupakan analisis kebutuhan detail atau

rancangan jaringan dan perangkat lunak komputasi enterprise, tapi merupakan definisi

dari jenis - jenis teknologi (diacu sebagai platform) yang akan mendukung bisnis dengan

menyediakan lingkungan sharing data.

2.7 Arsitektur Aplikasi

Tujuan arsitektur aplikasi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama

yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis enterprise.

Arsitektur aplikasi bukan rancangan sistem atau analisis kebutuhan sistem, tapi

merupakan pendefinisian aplikasi apa saja yang dibutuhkan untuk mengelola data dan

menyediakan informasi bagi penggunaan untuk melakukan bisnis. Yang perlu

diperhatikan adalah batasan definisi dari aplikasi itu sendiri. Aplikasi dalam hal ini

adalah mekanisme-mekanisme untuk mengelola data enterprise.

2.8 Rencana Implementasi

Tujuan tahap ini adalah untuk menyusun dan menyiapkan sebuah rencana untuk

pengimplementasikan arsitektur, kadang juga sering disebut dengan strategi migrasi dari

posisi bisnis saat ini menuju visi posisi bisnis di masa depan. Hasil dari tahap ini

merupakan inti Perencanaan Arsitektur Enterprise. Pada tahap ini, model bisnis,

Information Resources Catalog, dan tiga arsitektur yang telah dibuat untuk menghasilkan

sebuah rencana implementasi.

3. Tahapan Penelitian

Tahap penelitian pada gambar 3, dimulai pada penentuan objek studi kasus.

Penentuan objek studi kasus dalam penelitian ini adalah pada Departemen Maintenance

Kievit Salatiga. Pada langkah selanjutnya dilakukan studi literatur terkait bagaimana

pemahaman tentang rencana strategis SI/TI, kemudian bagaimana Enterprise

Architecture Planning sebagai pemodelan arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai metode yang digunakan dalam penyusunan rencana strategis SI/TI. Langkah

selanjutnya pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi.

Wawancara dilakukan pada narasumber yang terkait dalam pembangunan renstara SI/TI

dan observasi dilakukan langsung pada tempat studi kasus. Langkah selanjutnya adalah

pembuatan strategi sistem informasi mengunakan Enterprise Architecture Planning

berdasarkan studi literatur. Langkah terakhir adalah penyusunan perencanaan sistem

informasi sehingga dapat menjadi acuan SI/TI untuk Departemen Maintenance Kievit

Salatiga.

Page 12: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Gambar 3. Tahapan Penelitian

Berikut penjelasan dari setiap tahapan penelitian:

1. Penentuan Objek Studi Kasus: Dalam menentukan objek studi kasus kita harus

merumuskan masalah-masalah yang akan kita bahas seperti contohnya Departemen

Maintenance yang memiliki masalah pengkoordinasian dalam setiap departemen.

2. Studi Literatur: Mengidentifikasi bahan-bahan literatur yang relevan dengan penelitian dan

mendokumentasikan keterangan bibliografi yang ditemukan pada tulisan-tulisan yang

terdapat didalam literatur yang telah dibaca sebelumnya.

3. Pengumpulan Data: Dalam kegiatan ini kita mengumpulkan data dengan cara observasi

langsung ke lapangan lalu kita melakukan wawancara terhadap supervisor apa yang kita

butuhkan untuk meneliti masalah dalam objek kasus tersebut.

4. Perencanaan Strategis SI: Dalam perencanaan ini kita menggunakan penerapan Enterprise

Architecture Planning (EAP) dalam perumusan model arsitektur enterprise.

5. Penyusunan Perencanaan SI: Untuk menyusun perencanaan SI ini kita merencanakan

anallisa yang telah kita buat yaitu dengan perencanaan EAP untuk memperbaiki

permasalahan dalam studi kasus.

MULAI

Penentuan Objek Studi Kasus

(Department Maintenance PT Kievit Salatiga)

Pengumpulan Data

(Wawancara dan Observasi)

Perencanaan Strategis SI

Department Maintenance PT Kievit Salatiga

Penyusunan Perencanaan SI

Department Maintenance PT Kievit Salatiga

SELESAI

Studi Literatur

(Pemodelan Arsitektur menggunakan Enterprise Architecture Planing)

Page 13: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

4. Hasil Dan Pembahasan

4.1. Arsitektur Bisnis

Perancangan Arsitektur Bisnis pada Enterprise Architecture Planning Di Department

Maintenance Kievit Salatiga memiliki aktivitas utama dan juga aktivitas pendukung.

Pendefinisian proses bisnis Department Maintenance digambarkan dengan menggunakan

analisis value chain yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Value Chain Activity Proses Bisnis Department Maintenance

Gambar 4 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.1.1. Aktivitas Utama

a. Inspeksi : aktivitas dimana kegiatan pemeliharaan periodik untuk memeriksa

kondisi komponen peralatan peralatan produksi dan area sekitar peralatan

produksi. Dengan kegiatan pemeliharaan untuk memeriksa kondisi peralatan

melalui penglihatan, perasaan dan pendengaran.

b. Pemeliharaan Berjalan : aktivitas dimana kegiatan pemeliharaan yang

dilaksanakan tanpa menghentikan kerja peralatan.

c. Penggantian Komponen : aktivitas dimana kegiatan pemeliharaan yang berupa

penggantian komponen – komponen yang sudah rusak.

d. Pemeliharaan Berhenti : aktivitas dimana pemeliharaan yang dapat dilakukan

hanya pada saat peralatan produksi berhenti.

4.1.2. Aktivitas Pendukung

a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia : aktivitas yang dilakukan untun pengelolaan

kebutuhan sumber daya manusia, rekrutmen, pengawasan dan evaluasi.

b. Pengelolaan Infrastruktur TI : aktivitas yang dilakukan untuk mencapai efektivitas

dari keseluruhan proses TI, kebijakan, data, sumber daya manusia, dan peralatan.

c. Operasi : aktivitas yang dilakukan untuk mengelola secara maksimal penggunan

semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja (SDM), mesin, peralatan

maupun aktivitas produksi.

d. Pengelolaan Administrasi : aktivitas yang meliputi kegiatan perencanaan

keuangan, penagihan dan pencatatan, personalia dan distribusi barang serta

logistik di sebuah organisasi.

Page 14: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Tabel 1. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi

Proses bisnis di Department Maintenance pada tabel 1 memiliki beberapa stakeholder

yang memiliki kepentingan terhadap proses bisnis utama dan pendukung yaitu :

1. Department Maintenance, terdiri dari Manajer, Supervisor Maintenance, Supervisor

Technical Support, Supervisor Utility, Kepala Engineer, Techincal Engineer

2. Department Produksi, terdiri dari Manajer Personalia, Manajer Pemasaran, Manajer

Produksi, Manajer Keuangan.

B. Arsitektur Sistem Informasi

Pada tahapan arsitektur sistem informasi dilakukan pendefinisian sistem informasi

yang digunakan di Department Maintenance Kievit Salatiga, disini Department Maintenance

menggunakan aplikasi yang bernama System, Application, and Production (SAP) yang

memiliki modul SAP PM (Plant Maintenance) berikut tools-tools yang digunakan pada

aplikasi SAP PM saat ini :

Tabel 2. Aplikasi Di Department Maintenance PT Kievit Salatiga

No Nama Tools Deskripsi Tools

1 Functional Location - Untuk menelusuri biaya maintenance per lokasi.

- Menelusuri keberadaan suatu equipment terpasang.

- Mengumpulkan data teknis setiap lokasi untuk

dievaluasi.

2 Equipment - Mengevaluasi data aktifitas maintenance dari

objek.

- Mengetahui kondisi atau status suatu equipment.

3 Bill Of Material - Mengetahui komponen-komponen yang terbentuk.

- Menentukan dengan tepat dimana tugas-tugas

pemeliharaan.

4 Work Center - Menentukan orang atau kelompok yang

Page 15: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

menjalankan suatu operasi.

- Menentukan jadwal maintenance yang akan

dilaksanakan.

5 Classification & Characteristic - Mengelompokan objek-objek sesuai dengan

fiturnya tersendiri.

6 Measuring Point - Merupakan data yang berisikan informasi dari

nilai pengukuran suatu objek misalnya temperatur,

tekanan, waktu operasi.

7 Catalog - Digunakan dalam berbagai proses bisnis untuk

menangkap informasi yang terkait dengan sejarah

pemeliharaan

8 Task List - Berisikan daftar tugas pemeliharaan dan urutan

kegiatan pemeliharaan individu yang dilakukan

berulang kali

- Menyiapkan perencanaan perawatan dan

pemesanan komponen

9 Maintenance Plant & Strategy - Perencanaan yang digunakan untuk menghindari

kerusakan peralatan atau kerusakan produksi.

C. Arsitektur Teknologi

Pemanfaatan teknologi di Department Maintenance Kievit Salatiga terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pemanfaatan Teknologi di Department Maintenance

No Kelompok Jenis Jumlah

1 Hardware :

PC Core i5 6

Laptop HP Core i5 2

Input Device Scanner, Mouse,

Keyboard

1, 6, 6

Output Device Monitor, Printer 6, 1

Storage Hardisk Eksternal,

Flashdisk

6, 2

Network LAN, Wifi 6, 2

Telepon Fax 3

CCTV 0

2 Software

Operating System Win 7, Win 10 8

Word Operation Ms Word 2007 8

Page 16: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Spread Sheet Ms Excel 2007 8

Security Guard Smadav 8

Pemanfaatan Teknologi Di Department Maintenance ini sudah cukup baik, penunjang

hardware yang tersedia sudah cukup untuk mengatasi aplikasi dan pekerjaan setiap harinya

yang akan dilakukan. Hanya saja diharapkan terdapat CCTV untuk merekam aktivitas yang

ada.

Kondisi jaringan yang dimiliki Department Maintenance PT Kievit Salatiga terlihat

pada Gambar 5 berikut :

Gambar 5. Model Arsitektur Di Department Maintenance PT Kievit Salatiga

Pada gambar 5 menggambarkan kondisi jaringan yang dimiliki Department

Maintenance PT Kievit Salatiga dimana terdapat 2 jaringan yaitu primary dan secondary,

jaringan primary ini untuk jaringan untama sedangkan jaringan secondary untuk jaringan

cadangan, jika terjadi kendala terhadap jaringan primary otomatis digantikan ke jaringan

yang secondary, dan disitu juga terdapat 2 server. Setiap jaringan disana di koneksikan ke

tiap-tiap departemen dan dihubungkan menggunakan kabel fiber optic. Setiap departemen

memiliki HUB untuk menyebar jaringan ke client (komputer, printer, telpon). Dalam

penerapan SI/TI yang digunakan sudah cukup optimal karena dalam penggunaan SI/TI

digunakan secara jelas untuk kebutuhan pengelolaan data-data dan informasi untuk setiap

unit. Dalam penerapan SI/TI beberapa unit sudah bersifat umum dan didefinisikan untuk

masing-masing unitnya. Untuk sumber daya manusia (SDM) TI dalam department

maintenance di PT Kievit ini belum terdapat SDM yang mencukupi untuk menangani secara

teknis sehingga menyebabkan kinerja yang kurang maksimal. Kurangnya pranata komputer

pada beberapa unit kerja juga menghambat tugas pokok dan fungsi organisasi.

Hasil pengamatan dari kondisi yang ada di Department Maintenance PT Kievit Salatiga

sudah menerapkan teknologi informasi yang memadai untuk membantu pengelolaan data dan

informasi, tetapi belum semua fungsi berjalan dengan optimal. Pada tahapan ini akan

diidentifikasi prinsip-prinsip platform teknologi informasi penunjang aplikasi. Prinsip-prinsip

yang dihasilkan berupa usulan hardware dan software dapat dilihat sebagai berikut :

Page 17: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

1. Hardware (Perangkat Keras)

- Memiliki kinerja pemrosesan, kecepatan, dan ketetapan yang baik untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.

- Memiliki kualitas yang baik dan tidak mudah rusak agar aktifitas bisnis dapat

berjalan dengan baik.

- Hardware yang digunakan mampu mendukung aktifitas bisnis yang berjalan baik

saat ini dan juga mampu beradaptasi dengan software baru yang dibutuhkan disaat

mendatang.

- Menyediakan CCTV untuk merekam aktivitas yang ada.

2. Software (Perangkat Lunak)

- Perangkat lunak harus kompatibel dengan perangkat keras sehingga aplikasi dapat

berjalan dengan semestinya.

- Perangkat lunak dengan minim gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik

maupun kesalahan proses.

- Perangkat lunak yang dapat terintegrasi dengan server maupun aplikasi pendukung

aktifitas bisnis.

- User interface yang mudah dipahami agar pengguna tidak kebingungan saat

memakainya.

- Memiliki aplikasi berbasis web maupun android untuk mendukung mobilitas.

- Memiliki DBMS yang baik dalam pengelolaan data dan backup serta minim

kesalahan maupun kerusakan data.

D. Analisa Kesenjangan

Berikut ini pada Tabel 4 merupakan gambaran serta analisa kesenjangan yang ada

pada unit-unit di Department Maintenance Kievit Salatiga. Gambaran ini dilihat berdasarkan

3 (tiga) komponen yaitu aplikasi, infrastruktur dan sumber daya manusia.

Tabel 4. Analisa Kesenjangan SI/TI Department Maintenance Kievit Salatiga

No Unit Sumber Daya SI/TI Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan

1 Loker Aplikasi - Belum ada sistem

informasi sehingga

hanya menggunakan

catatan peminjaman

pakaian.

- Belum ada sistem

informasi yang dapat

mengelola data

peminjaman

pakaian.

- Tidak bisa

memeriksa status

peminjaman apakah

masih aktif atau

tidak.

- Terdapat sistem

informasi yang mampu

mengelola peminjaman.

- Terdapat sistem

informasi yang mampu

memeriksa status

peminjam.

Infrastruktur Sudah ada akses

sidik jari

Terdapat CCTV dan

Infrastruktur penunjang

sistem informasi lainnya.

Page 18: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Sumber Daya

Manusia

Pengawasan

keamanan loker

masih sangat kurang.

Terdapat sumber daya

manusia yang mampu

untuk mengoperasikan

sistem informasi dan

juga mengawasi ruangan

loker.

2 Main

Office

Aplikasi Terdapat sistem

informasi :

- Sistem informasi ini

menghasilkan

informasi daftar

barang kebutuhan.

- Mengetahui kondisi

equpiment saat ini.

- Mengetahui

keberadaan suatu

equipment.

- Menentukan jadwal

maintenance yang

akan dilaksanakan.

Biaya penggantian

sistem agar semakin

canggih

membutuhkan biaya

yang cukup tinggi.

Infrastruktur - Jaringan wifi sering

terputus dan koneksi

lambat.

- Tidak terdapat

CCTV.

- Tidak terdapat

koneksi ke

departemen

produksi.

- Hanya terdapat

jendela untuk

mengoper barang.

- Penambahan koneksi

data dan juga router agar

jaringan stabil.

- Memasang CCTV untuk

merekam aktivitas yang

ada.

- Menambahkan koneksi

HUB agar bisa

terkoneksi.

- Menambahkan akses

keluar pintu secara

langsung.

Sumber Daya

Manusia

Belum ada sumber daya

manusia untuk

mengelola IT yang ada.

Terdapat sumber daya

manusia untuk mengelola IT

3 Ruang

Loker

Equipment

Aplikasi Tidak terdapat sistem

informasi peminjaman

equipment.

Terdapat sistem informasi

yang mengelola

peminjaman

Infrastruktur Terdapat akses sidik

jari.

Terdapat CCTV dan

Infrastruktur penunjang

sistem informasi lainnya.

Sumber Daya Pengawasan Terdapat sumber daya

Page 19: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Manusia peminjaman equipment

masih sangat kurang

manusia yang mampu untuk

mengoperasikan sistem

informasi dan juga

mengawasi ruangan loker.

Kemudian penyusunan tahap rencana implementasi/migrasi disesuaikan berdasarkan

prioritas aplikasi yang telah dipetakan dan penyediaan infrastruktur SI/TI. Tahap penyusunan

rencana implementasi di susun bertahap dalam kurun waktu 5 tahun, dari penyusunan secara

bertahap ini diharapkan dapat memperhitungkan pembiayaan pembangunan SI/TI organisasi.

Berikut ini susunan tahapan rencana implementasi Department Maintenance Kievit Salatiga

dalam kurun waktu 5 tahun pada Tabel 5 Sebagai berikut :

Tabel 5. Rencana Implementasi SI/TI Department Maintenance Kievit Salatiga

Rekomendasi Tahun

1 2 3 4 5

Penyediaan

Infrastruktur

(hardware, software,

dan jaringan)

Pembangunan

Sistem Pendataan

Loker

Pembangunan

Sistem Peminjaman

Equipment

Evaluasi

Penggunaan SI/TI

Manajemen SI/TI

Organisasi agar

saling terkoneksi

Pengembangan

SI/TI

Perencanaan Arsitektur Jaringan sekarang ini membutuhkan modifikasi untuk

memungkinkan Department Maintenance Di PT Kievit Salatiga melakukan proyek

pengembangan teknologi informasi di masa depan. Hal ini dapat ditentukan oleh proses

bisnis apakah membutuhkan teknologi untuk koneksi cepat atau tetap menggunakan

teknologi jaringan yang sekarang dipakai. Permasalahan yang sekarang terjadi pada jaringan

belumnya terkoneksi dan juga seringnya akses internet lambat atau terputusnya jaringan.

Konektivitas perancangan per departemen diperlihatkan pada Gambar 6 yang

dihubungkannya Department Maintenance dengan Departemen Produksi agar saat

pemindahan data tidak dilakukan dengan manual yang masih menggunakan flashdisk

melainlkan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Untuk pengaksesan internet yang sering terputus sebaiknya dilakukan penambahan router per

ruangan dan penambahan kecepatan data.

Page 20: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

Gambar 6. Perancangan Arsitektur Jaringan

Dari hasil pendefinisian pada proses bisnis maka pada tahap ini akan diidentifikasi

entitas-entitas bisnis apa saja yang terlibat dalam Department Maintenance Kievit Salatiga

antara lain sebagai berikut :

- Entitas Daftar Peminjaman Loker : Nama Karyawan, Kode Karyawan, Nomer

Loker.

- Entitas Daftar Equipment : Nama Equipment, Kode Equipment, Jumlah Equipment,

Tipe Equipment.

- Entitas Laporan Informasi Jadwal Operasi : Nama Karyawan, Kode Karyawan, Jam

Operasi, Penempatan Operasi.

- Entitas Daftar Lokasi Mesin : Nama Mesin, Kode Mesin, Lokasi Mesin, Merk

Mesin.

- Entitas Monitoring dan Evaluasi : Nama Berita, Nama Karyawan

Kemudian terdapat penyusunan perencanaan daftar aplikasi berdasarkan entitas bisnis

yang telah didefinisikan. Pada tahapan ini akan menghasilkan kandidat-kandidat aplikasi

sebagai pendukung pengelolaan data dan proses bisnis Department Maintenance Kievit

Salatiga sebagai berikut :

- Sistem Peminjaman Loker, berfungsi untuk mengelola dan memeriksa status

peminjaman.

- Sistem Pendataan Daftar Equipment, berfungsi untuk mempeermudah pendataan

equipment agar tidak dilakukan secara manual lagi.

- Sistem Penjadwalan Operasi Maintenance, berfungsi agar jadwal pengoperasian

tidak berantakan dan bisa terlaksana dengan lancar.

- Sistem Daftar Lokasi Mesin, berfungsi untuk mengetahui penempatan lokasi mesin

dengan tepat.

- Sistem Pelayanan Permintaan Informasi, berfungsi untuk pengajuan permintaan

barang sebagai contoh permintaan equipment yang sudah rusak.

- Sistem Laporan Informasi, berfungsi untuk melaporkan informasi yang tersedia gar

bisa di evaluasi secara langsung.

- Perekrutan Staff TI untuk menunjang keberlangsungan departemen dengan memiliki

kemampuan dibidang S1 TI.

Page 21: Pemodelan Arsitektur Enterprise (Department Maintenance ...

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penyusunan perencana strategis sistem informasi di Department

Maintenance Kievit Salatiga maka dapat disimpulkan dari hasil temuan diantaranya adalah

dalam kondisi saat ini Department Maintenance Kievit Salatiga sudah menerapkan sistem

informasi dan teknologi informasi akan tetapi penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi

dan teknologi informasi belum berjalan dengan optimal. Dikarenakan belum semua perangkat

departemen dapat terintegrasi. Untuk penggunaa perangkat komputer sudah terkoneksi

dengan layanan internet. Dalam penerapan SI/TI beberapa unit juga masih bersifat umum dan

belum didefinisikan untuk masing-masing unitnya. Untuk sumber daya manusia (SDM) TI

juga masih belum efektif dan optimal, dikarenakan tidak adanya staff TI dalam Department

Maintenance yang masih mengandalkan staff TI luar yang menyebabkan kinerja kurang

maksimal. Kurangnya pranata komputer pada beberapa unit kerja juga menghambat tugas

pokok dan fungsi organisasi. Berdasarkan pengamatan Department Maintenance Kievit

Salatiga belum memiliki dokumen khusus untuk SI/TI Strategic Plan. Diharapkan dengan

adanya penyusunan pernecanaan strategis sistem informasi ini dapat menunjang kegiatan

bisnis organisasi lebih optimal untuk mencapai tujuannya. Selain itu diharapkan juga dapat

menjadi acuan dalam pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi untuk

Department Maintenance Kieivit Salatiga untuk kedepanya.

6. Daftar Pustaka

[1]. Ardhy, Ferly (2014). “Enterprise Architecture Planning (EAP) Dalam Penyusunan

Perancangan Sistem Informasi Akademik Yang Terintergrasi (Studi Kasus: AMIK Dian

Cipta Cendika (DCC) Bandar Lampung)”

[2]. Rosida. (2014). “Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Zachman

Framework (Studi Kasus: PT.PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan)

[3]. Subagio, Ridho Taufiq. (2013). “ Pemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon

Menggunakan Enterprise Architecture Planning (Studi kasus: STMIK CIC Cirebon)“

[4]. Osvald, Gundars. (2001). “Definition Of Enterprise Architecture-Centric Models For

The System Engineer”. TASC, Inc.

[5]. Spewak, Steven. H. (1992). “Enterprise Architecture Planning (Developing a Blueprint

for Data, Application and Techonolgy”. John Wiley & Sons, Inc.

[6]. Porter, Michael. (1985). “Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior

Performance for Analizing Industries and Competitor”, The Free Press.