Pemimpin Yang Memimpin

5
Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Kelompok Mary Thalia Travelita Pasaribu, 1406566306 Judul Buku : Pemimpin antara Keberhasilan dan Kegagalan Penulis : J. Kaloh Data Publikasi: Jakarta, Kata Hasta Pustaka, 2006 Seberapa pentingnya kehadiran seorang pemimpin didalam sebuah kelompok? Pertanyaan ini seringkali ditanyakan dan dijawab dengan mudah tanpa berpikir panjang oleh sebagian masyarakat seakan kehadiran seorang pemimpin memang sesuatu kewajiban karena merupakan syarat formal terbentuknya kelompok yang sah. Hal ini amat sering terjadi sehingga mulai bermunculan pemimpin-pemimpin seadanya atau bahkan yang mengada-ada. Keterkaitan pemimpin dengan keberhasilan maupun kegagalan kelompok ini menjadi fokus utama dari tulisan seorang J. Kaloh yang membahas mengenai peran pemipin serta pengaruhnya terhadap keberhasilan dan kegagalan kelompok. Sebuah keberhasilan mapun kegagalan kelompok tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun salah satu faktor yang paling dominan adalah kehadiran pemimpin di dalam

description

mpkt a

Transcript of Pemimpin Yang Memimpin

Faktor Kegagalan dan Keberhasilan KelompokMary Thalia Travelita Pasaribu, 1406566306

Judul Buku: Pemimpin antara Keberhasilan dan KegagalanPenulis: J. KalohData Publikasi: Jakarta, Kata Hasta Pustaka, 2006

Seberapa pentingnya kehadiran seorang pemimpin didalam sebuah kelompok? Pertanyaan ini seringkali ditanyakan dan dijawab dengan mudah tanpa berpikir panjang oleh sebagian masyarakat seakan kehadiran seorang pemimpin memang sesuatu kewajiban karena merupakan syarat formal terbentuknya kelompok yang sah. Hal ini amat sering terjadi sehingga mulai bermunculan pemimpin-pemimpin seadanya atau bahkan yang mengada-ada. Keterkaitan pemimpin dengan keberhasilan maupun kegagalan kelompok ini menjadi fokus utama dari tulisan seorang J. Kaloh yang membahas mengenai peran pemipin serta pengaruhnya terhadap keberhasilan dan kegagalan kelompok.

Sebuah keberhasilan mapun kegagalan kelompok tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun salah satu faktor yang paling dominan adalah kehadiran pemimpin di dalam kelompok. Seperti arti dari kata pemimpin yang didefinisikan oleh KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang artinya orang yang memimpin yang tentunya merupakan definisi yang singkat, padat, namun dalam. Seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang sederhana, sebab Ia harus dapat membawa seluruh kelompoknya tanpa terkecuali kepada suatu tujuan atau target, dimana tujuan atau target itu harus sudah ada di pikiran sang pemimpin sebelum anggota kelompoknya bahkan terpikir untuk memikirkan suatu tujuan atau target. Pemikiran yang matang dan jauh kedepan ini menjadi suatu kewajiban yang harus dimiliki seorang pemimpin sebab tujuan atau target adalah parameter yang menentukan kegagalan atau kesuksesan suatu kelompok.

Seorang pemimpin yang bijaksana juga tidak akan dengan ceroboh hanya memberi tahu target dari kelompok yang Ia pimpin, namun juga cara mencapainya. Disini, komunikasi antar angggota dan antara anggota dan pemimpin juga menjadi kunci untuk menemukan jalan yang tepat sesuai dengan keadaan setiap anggota kelompok sebab cara seefektif apapun jika tidak sesuai dengan latar belakang pelaku tidak akan menjadi efektif. Pemimpin yang baik akan menampung ide-ide yang diberikan oleh para anggotanya, mengkaji dengan baik sesuai dengan keadaan yang ada, memperhatikan sisi mayoritas dan minoritas serta tidak lupa mempersiapkan rencana-rencana cadangan maupun tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari rencana yang telah disepakati. Segala detail cara sekecil apapun harus selalu dipikirkan oleh seorang pemimpin karena tidak ada target yang muncul dengan sendirinya dan seorang pemimpin yang hanya bisa memasang target dan hanya berandai-andai bukanlah seorang pemimpin namun pemimpi.

Didalam hubungannya dengan setiap pribadi lain didalam kelompok, pemimpin juga diibaratkan sebagai bensin yang dituangkan ke sebuah obor yang hampir padam. Sang pemimpin hanya memberi sedikit pemicu namun pemicu itu mengakibatkan seisi kelompok menjadi berkobar. Kobaran ini dapat berarti semangat, energi, maupun motivasi yang menjadi pemacu setiap individu didalam kelompok sehingga hasil dari usaha individu ini akan berakhir baik sesuai kerja keras. Ini menunjukan bahwa pemimpin hanya berperan sebagai bintang penunjuk arah dan terkadang sebagai cambuk jika diperlukan karena keberhasilan maupun kegagalan anggota tetaplah dititik beratkan kepada kinerja dari setiap anggota kelompok. Jadi, pemimpin harus bisa mengusahakan dengan maksimal segala potensi yang ada didalam diri masing-masing individu sesuai dengan bakat dan kelebihan masing-masing demi mencapai hasil yang maksimal.

J.Kaloh juga menegaskan di dalam bukunya yang berjudul Pemimpin antara Keberhasilan dan Kegagalan bahwa peran terbesar yang harus dilakoni seorang pemimpin adalah memberi pencerahan bagi organisasi yang Ia pimpin dengan cara menciptakan kondisi yang kondusif dan sehingga segala proses berlangsung dengan optimal. Secara jelas disampaikan bahwa usaha pemimpin untunk mengadakan kondisi yang kondusif terhadap pertumbuhan setiap anggota kelompok dalam melakukan cara-cara untuk mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan sangatlah penting bahkan menurutnya merupakan peran yang terbesar dari seorang pemimpin. Ada banyak hal yang pasti terjadi didalam kelompok baik yang bergejolak di pribadi seorang anggota, antar individu, maupun antar kelompok kecil yang terbentuk didalam kelompok yang sudah lebih dahulu terbentuk. Pemimpin harus bisa menempatkan diri sebagai penengah dalam masalah ada, sebagai penghibur dalam pergumulan pribadi setiap individu, maupun pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di dalam kelompok-kelompok kecil sehingga kondusi dalam kelompok akan tetap kondusif dan tidak menghambat produktivitas dari setiap anggota kelompok.

Melihat pembahasan diatas, terlihat bahwa keberhasilan maupun kegagalan kelompok dipengaruhi banyak faktor yang bermuara kepada kepiawaian pemimpin dalam memimpin kelompoknya. Oleh sebab itu, setiap individu harusnya sadar bahwa pemilihan seorang pemimpin adalah suatu hal yang serius yang tidak dapat dipermainkan, dicurangi, maupun dianggap sepele sebab masa depan kelompok bertumpu terhadap sang pemimpin walaupun tidak secara absolut, sehingga segala bentuk pemilihan kelompok dari tingkat terendah hingga yang tertinggi harus dilaksanakan sebenar mungkin demi kepentingan bersama.