Pemilu WIHDAH

8
Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH Debar-debar Calon Wihdah-1 Wawancara Kandidat: 1. Ima Hikmawati 2. Choiriyah Ikrima Sofyan “Ikrima ingin menjadikan WIHDAH lebih berwarna dari yang sebelumnya, Ikrima sudah tiga tahun di WIHDAH.” Choiriyah Ikrima Sofyan, Kandidat No. 2 “Saya merasa sudah memiliki WIHDAH, sehingga saya harus memperjuangkan WIHDAH.” Ima Hikmawati, Kandidat No. 1 Aktualita: Wisuda Pakeis Angkatan ke-V Survei Kinerja DP WIHDAH

Transcript of Pemilu WIHDAH

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

    Debar-debar Calon Wihdah-1 Wawancara Kandidat:

    1. Ima Hikmawati

    2. Choiriyah Ikrima Sofyan

    Ikrima ingin menjadikan WIHDAH lebih berwarna dari yang sebelumnya, Ikrima sudah tiga tahun di WIHDAH.

    Choiriyah Ikrima Sofyan, Kandidat No. 2 Saya merasa sudah memiliki WIHDAH, sehingga saya harus memperjuangkan WIHDAH.

    Ima Hikmawati, Kandidat No. 1

    Aktualita: Wisuda Pakeis Angkatan ke-V

    Survei Kinerja DP WIHDAH

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH 2

    Email: [email protected]

    Telpon: 01113320397/01129739162

    Alamat Redaksi: Wisma Nusantara, 8 Wahran St. Rabea el-Adawea , Nasr City, Cairo, Egypt.

    Web Master: Lukmanul Hakim, Dana Akhmad Dahlani

    Distribusi dan Periklanan: Lina Nabila Ahmad: +201142274707 Nisaul Mujahidah : +201144938061

    Layouter dan Ilustrator: Hanif Ilyas, Miftah Firdaus

    Editor: Kurniawan Saputra, Umar Abdulloh

    Reporter: Abdi Zakaria, Assadullah Rouf, Ikhwan Hakim, Miftakhuddin Wibowo, Miftah Firdaus, Pangeran Arsyad Ihsanulhaq, Suhardi Junaidi, Aisyah Ummu Fadhilah, Durratul Azkiya, Farah Arifiatul Maula, Fatimah Nurul Khoiriyah, Hielya Abdurrahman, Kamila Etna Larasati, Khoirun Nisa, Nashirat Zimam Alhusna, Nur Fitria Qurrotu Aini, Rabbani Rizqi Fadhila, Raidah Sekar Harani, Ratih Ayu Muflihah Salwa

    Redaktur Ahli: Ahmad Satriawan Hariadi, Fajar Pradika, Lc., Hilmy Mubarok, Sayyid Zuhdi, Lc., S.S., Fitra Yuzarni, Rini Arianti, Lc., Nurul Azizah, Ayu Rizki Amalia

    Penanggung jawab: Koordinator Departemen Media dan Komunikasi Orsat ICMI Kairo

    Pengarah: Drs. Ahmad Isrona Alfakhri Zakirman, Lc. Indra Gunawan, Lc.

    Pelindung: Ketua Umum ICMI Orsat Kairo

    Informatika

    Dewan Redaksi: Abdul Wahid Satunggal, Ahwazy Anhar, Barmawi Mahral, Arif Yusuf, Ilham Sujefri, Kha-lid Muddatstsir, Yusrizal, Akfini Bifadlika Ghofar, Rafika Nur Jannah

    Sekretaris Redaksi: Nisaul Mujahidah

    Pemimpin Redaksi: Achmad Fawatih Nurizqi

    Pemimpin Usaha: Lina Nabila Ahmad

    Pemimpin Umum: Fakhry Emil Habib

    S aat mendengar kata mahasiswa, akan ada banyak pemahaman yang muncul di

    dalam kepala. Wikipedia menyebutkan bahwa mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.

    Namun mengingat bahwa perguruan tinggi adalah jembatan yang menghubungkan antara dunia akademis dengan dunia pengabdian kepada masyarakat, maka tak heran pula banyak orang yang menyempitkan pengertian mahasiswa menjadi panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi, yang bisa membagi waktu antara kegiatan akademis dengan kegiatan organisasi.

    Penambahan ini wajar terjadi, karena setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, para mahasiswa diharapkan bisa langsung mengaplikasikan ilmu mereka demi kebaikan orang banyak. Untuk itu, mereka harus bisa membawa diri, juga harus bisa membaca situasi.

    Hal-hal seperti ini tidak bisa dipelajari dari bangku kuliah, atau hanya sekedar bermodal membaca buku. Seni berbaur dengan masyarakat dan membawa diri

    hanya bisa didapatkan saat seseorang telah lama bergaul, dan terbiasa membaca keadaan. Sama halnya seperti berenang, yang tidak akan bisa dikuasai kecuali dengan terjun langsung ke airnya.

    Untuk Masisir, kegiatan keorganisasian juga tidak bisa dilepaskan dari kegiatan akademis. Ada banyak organisasi yang digeluti, mulai dari yang hanya mencakup alumni sebuah sekolah, kekeluargaan, ormas, hingga organisasi induk yang menaungi semuanya. Khusus untuk mahasiswi, maka organisasi induknya adalah WIHDAH.

    Geliat kegiatan WIHDAH yang melibatkan seluruh mahasiswi dari berbagai kelompok secara umum merupakan hal menarik jika dibahas, terutama saat-saat menjelang pergantian pengurus. Siapa yang akan menjadi Ketua WIHDAH akan menentukan bagaimana laju bahtera WIHDAH ke depan.

    Untuk itu, Informatika merasa perlu untuk menyajikan profil serta wawancara tokoh-tokoh yang akan bertarung untuk menduduki kursi WIHDAH-1. Hal ini sebagai pertimbangan untuk Masisir, khususnya yang putri, dalam memilih pimpinan tertinggi organisasi yang akan membentuk karakter sosial, tentu juga keilmuan mereka. Selamat membaca!

    Editorial

    Aktif Akademis dan Organisasi

    Semangat bersama Informatika

    Do

    k. A

    hw

    azy A

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

    Persentase

    Baik 61,1%

    Kurang baik 22,2%

    Tidak tahu 5,5%

    Sangat baik 5,5%

    Survei Kinerja DP WIHDAH-PPMI 2013-2014

    Aktualita

    Pemimpin dan Kepala Oleh: Achmad Fawatih Nurizqi*

    *Pemred Informatika

    J ika rakyat diibaratkan tubuh maka seorang pemimpin ada-lah kepala yang mengen-

    dalikan semua aktivitasnya. Bagian ini amat vital karena menentukan arah ken-dali seluruh anggota tubuh selainnya.

    Bila si kepala ingin mengerjakan sesuatu, bersiaplah seluruh tubuh mengi-kutinya. Saat ia menghendaki belok ke kanan, maka berjalanlah kaki ke arah kanan. Dan tatkala kepala berkata berhenti, kaki pun menurut. Kepemimpinan seluruh tubuh mutlak be-rada di bawah kendali kepala.

    Meskipun punya kendali, namun ia tetap tak boleh otoriter. Ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Maka sepantasnya kemaslahatan anggota dan

    rakyat wajib diutamakan. Mulai dari yang paling urgen

    seperti kebutuhan gizi dan kesehatan, sampai tetek bengek seperti perawatan kecantikan dan pelengkap. Tak heran kepalalah yang sering terlihat repot dan dipusingkan oleh masalah-masalah anggotanya. Karena para pemimpin harus siap jadi relawan dan berkorban

    Fungsi kepala adalah pusat tubuh. Tapi untuk urusan kesejahteraan seluruh anggota badan dan pelbagai kebu-tuhannya, mereka pun tak kalah menuntut. Seorang pemimpin yang adil, pandai mengatur semua kebutuhan itu sesuai porsinya.

    Sebenarnya pekerjaan kepala amatlah berat. Walau badan, tangan dan

    kaki tampak sering diperas atau dipekerjakan, namun hakikatnya mereka hanya alat yang dikendalikan oleh kepala. Oleh karena itu sepatutnya kepala bersikap adil dalam menjalankan fungsi tubuh.

    Jika salah satu anggota, misal tangan terluka atau kaki cedera, maka kepala mesti tahu dan merasa bertanggung jawab. Kepala atau pemimpin harus pusing dan tanggap mengobatinya. Sebaliknya pemimpin yang sewenang-wenang malah akan menjerumuskan dirinya sendiri dan rakyatnya. Maka ia pantas dicerca bila tak piawai mengurus dan merawat anggotanya.

    Gerbang

    3

    Wisuda Pakeis Angkatan ke-V Turut Mengganti Kursi Dirut

    S enin (3/3), Pusat Kajian Ekonomi Islam (Pakeis) menggelar Seminar Ekonomi

    Islam bertemakan Sukuk dan Urgensinya dalam Ekonomi Islam. Agenda yang berte-patan dengan Wisuda Angkatan ke-V Pakeis ini bertempat di Auditorium Darul Hasan, Rumah Daha, KMJ, dan terbuka untuk umum. Acara ini menghadirkan pemateri Prof. Dr. Abdul Hamid Ya`qub, ekonom Mesir serta Wakil Kuliah Bisnis Universitas al-Azhar.

    Menurut Abdul Murad, Direktur Umum Pakeis, seminar ini diadakan dalam rangka mengikuti perkembangan ekonomi Islam dalam sektor global. Sudah banyak jenis transaksi yang muncul, dan dari beragam variannya, banyak pula muncul item-item transaksi yg belum sampai rumusannya oleh pakar syariah klasik (uqud mustahdasah / mustajaddaat). Masing-masing memiliki titik persamaan dan perbedaan dengan rumusan teori yang telah ada, atau perbedaan yang total. Transaksi jual beli contohnya, dari yang jualan dengan volume besar seperti bursa, hingga yang eceran seperti MLM.

    Abdul Hamid Yaqub kembali men-jelaskan bahwa akhir-akhir ini riba semakin indah kostumnya. Seiring dengan

    meningkatnya jiwa hedonis dan materialis di tengah masyarakat, kemampuan untuk mengurai dan mengidentifikasi perihal haram dan halal pun mutlak dibutuhkan.

    Acara ini dimulai pukul 14.00

    Clt dan berakhir tepat sesaat setelah

    adzan Isya berkumandang. Sementara

    para wisudawan menetap di tempat,

    rapat pergantian kepemimpinan pun

    sempat dibahas. Walhasil, kursi

    direktur umum Pakeis kini beralih dari

    Abdul Murad menuju Ahmad Budiman,

    Lc. (Nisa)

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

    Siapa yang pertama kali memotivasi Anda untuk mencalonkan diri menjadi kandidat ketua Wihdah?

    Dari saya pribadi. Bagi saya WIHDAH seolah-olah menjadi magnet yang membuat saya tertarik terjun ke dalamnya.

    Apa motivasi Anda mencalonkan diri menjadi Ketua WIHDAH?

    Saya merasa sudah memiliki WIHDAH, sehingga saya harus memperjuangkan WIHDAH. Dan melihat bahwa Masisir membutuhkan sosok pemimpin yang bisa menaungi, mengayomi dan mencakup semua elemen mahasiswi. Yang terpenting mempunyai progres dan wibawa seorang pemimpin. Namun saya tidak merasa punya sifat seperti itu. Fa idza azamta fa tawakkal ala allah. Saya juga ingin lebih berkontribusi lagi bagi WIHDAH.

    Jika Anda ingin memperjuangkan, berarti ada sesuatu yang kurang dalam kepengurusan WIHDAH. Menurut Anda apa yang harus diperbaiki dalam WIHDAH?

    Dalam sebuah kepengurusan pastinya mempunyai sisi positif dan negatif. WIHDAH sekarang sudah baik sekali. Mungkin ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Pertama, belum adanya sense of belonging dari DP WIHDAH sendiri. Dari sini saya ingin merangkul semuanya dengan kedekatan emosional, baik DP WIHDAH sendiri, kemudian mahasiswi secara keseluruhan. Ibaratnya seperti ketika kita sudah terjun dalam kekeluargaan atau almamater dan jika ada kedekatan emosional, maka kita akan kerahkan semua demi kekeluargaan atau almamater tersebut. Kedua, dalam sebuah kerjasama atau acara, hendaknya tidak langsung membagikan tugas kepada para anggota, akan lebih baik dimusyawarahkan terlebih dahulu

    Sebenarnya kontribusi apa yang diberikan WIHDAH untuk Masisir?

    Kontribusi WIHDAH untuk Masisir sangat besar. Tapi di sini kita lebih mengerucut pada lingkup mahasiswi. WIHDAH yang menaungi aspirasi maupun talenta mahasiswi. Contohnya ketika seorang mahasiswi yang mahir dalam piano, dia bisa mengeksplorasikannya dalam WIHDAH. WIHDAH juga yang

    menaungi semua keputrian yang ada di Masisir. Meskipun kita cakupannya hanya mahasiswi, namun kita tetap bersinergi dengan PPMI.

    Apa maksud dari jargon yang Anda angkat Optimis dan Maksimalis?

    Saya optimis dengan misi dan program unggulan saya. Dan saya akan berusaha keras untuk mengaplikasikan dan menjalankan program saya ini.

    Dari salah satu program unggulan Anda Cangkir WIHDAH, bagaimana gambaran acara tersebut?

    Maksud dari acara ini adalah bincang pikir WIHDAH. Kita akan berkumpul dengan semua keputrian. Dalam forum tersebut, kita membicarakan program yang sedang dijalankan dan masalah yang dihadapi. Dari setiap keputrian juga akan bertukar pikiran. Dengan begitu terbentuklah kedekatan emosional, sehingga acara yang diadakan akan berjalan lancar.

    Menurut anda apa yang dibutuhkan Masisir saat ini?

    Masisir sekarang berbeda dengan mahasiswi terdahulu. Menurut saya Masisir kurang dari segi akademis dan jurnalistik, sehingga dibutuhkan suatu acara yang bisa menunjang tentang akademis dan jurnalistik. Semua cenderung menginginkan ilmu yang pasti, seperti kajian. Dan membutuhkan acara yang dapat menunjang masa depannya, salah satunya seperti Tabarak yang di dalamnya belajar bagaimana mengajar dan menghafal al-Quran. Maka dari itu, kita ingin mengemas organisasi dan akademis. Dan bagaimana cara kita bisa mengemas acara yang diminati mahasiswi serta menunjang akademis. Karena keduanya bersinambung. Organisasi merupakan ladang untuk mengaplikasikan ilmu dan wawasan yang didapat.

    Melihat niat awal mahasiswi ke Mesir adalah al-Azhar. Apakah WIHDAH ingin mengarahkan Masisir ke al-Azhar atau hanya sebatas menyatukan Masisir?

    PPMI dan WIHDAH sendiri tidak mau menjauhkan Masisir dari al-Azhar. Kita bersumber dari al-Azhar, dan al-Azhar adalah menara ilmu. Maka dari itu saya mengangkat misi tentang keazharan. Dan

    dari visi yang saya angkat yaitu membentuk integritas tinggi sehingga akademis, keazharan dan prestasi akan terwujud. Kemudian banyak Masisir yang sudah lulus, namun tidak berkarakter Azhari.

    Bagaimana cara Anda membentuk mahasisiwi berkarakter Azhari?

    Kami akan mengadakan workshop pemikiran moderat Azhar. Workshop ini berkesinambungan dan berkala. Sebenarnya cikal bakal pengadaan workshop ini karena melihat banyak mahasiswi yang hanya kuliah, masuk gedung, belajar muqarrar, namun tidak tahu rektornya atau Azhar secara umum. Sangat aneh, jika kita kuliah di Azhar, namun tidak tahu tentang Azhar.

    Ada yang berpandangan bahwa Masisir sekarang hanya terpaku pada muqarrar dan lulus cepat, berbeda dengan zaman dahulu yang cenderung meningkatkan wawasan intelektual. Bagaimana Anda menyikapinya?

    Lagi-lagi ini kembali ke mindset masing-masing individu. Kita tak bisa

    Ima Hikmawati:

    M ahasiswi Bu`uts ini tak asing lagi di mata Masisirwati. Tak sekedar aktif di berbagai organisasi, warga KMB ini juga dikenal sebagai wanita yang vokal dan kritis. Selain itu, di balik keberaniannya, mantan Bendahara WIHDAH ini juga memiliki sifat yang

    supel dan suka membantu kawan. Ima mengutarakan dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua WIHDAH karena baginya WIHDAH

    bagai magnet yang menariknya ke dalam. Mari simak wawancara Informatika dengan kandidat Ketua

    WIHDAH ini. Selamat membaca!

    Wawancara

    Bersambung ke halaman 5

    5 4

    Do

    k. T

    imse

    s Im

    a

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

    menisbahkan kepada semua mahasiswa. Mungkin ada sebagian orang yang bisa mengatur waktu dan mungkin ada yang ingin fokus kuliah. Yang saya lihat, memang berbeda dari intelektualnya, kepekaan sosialnya dan nilai persaudaraannya. Semoga Masisir bisa terbuka intelektualnya dan lebih peka terhadap lingkungan sosial. Serta semoga ilmunya bukan hanya sekedar muqoror, namun ada khazanah keilmuannya

    Ketika Ormaba, WIHDAH maupun PPMI hanya menyorot al-Azhar secara jamiatan dan tidak pada jaamian. Bagaimana tanggapan anda?

    Pada zaman ORMABA saya, terdapat pembahasan tentang al-azhar. Tapi, bismillah saya akan memasukkan program-program itu demi kemaslahatan masisir.

    Ada suara sumbang bahwa WIHDAH ingin berjalan sendiri, padahal WIHDAH secara struktural organisasi di bawah PPMI. Bagaimana tanggapan anda mengenai hal ini?

    Dalam hal ini tergantung pandangan setiap orang dan tergantung setiap orang dalam menyerap informasi. WIHDAH itu induk mahasiswi, jadi perannya adalah menaungi mahasiswi. Kita tidak mungkin independen, namun kita harus bersinergi kepada PPMI. Ada batasan antara WIHDAH dan PPMI, yaitu batasan mahasiswi dan batasan mahasiswa.

    Siapa saja yang mendukung anda maju menjadi Ketua WIHDAH?

    Insyaallah teman Masisir semua. Lebih spesifiknya siapa? Yang pasti dari kekeluargaan,

    karena saya diusung dari kekeluargaan. Kemudian almamater dan kawan terdekat. Memilih itu adalah kepercayaan. Sedangkan untuk mendapatkan kepercayaan dengan cara pendekatan emosional maupun muammalah.

    Berapa presentase anda bisa menang?

    Saya tidak tahu. Karena kita sama-sama kuat. Ikrima adalah sosok yang tidak asing di kalangan Masisir, aktif, multi talenta dan supel. Di sini kita bersaing sehat.

    Apa yang Anda punya untuk menang?

    Seorang pemimpin harus melindungi dan mengayomi mahasiswi seluruhnya. Bukan hanya ketua keputrian saja. Mengayomi dengan mempunyai sifat keibuan dan pintar dalam memilih kebijaksanaan. Ketika dia terdesak untuk menentukan kebijaksanaan, dia harus tahu dampak positif dan negatif. Ketua WIHDAH juga harus mempunyai komunikasi yang baik dengan KBRI. Bismillah saya optimis, saya mampu.

    Dari berita yang beredar, anda kurang aktif di almamater. Bagaimana cara Anda meyakinkan pihak almamater untuk mendukung Anda?

    Saya memang kurang aktif di almamater. Sebelum saya maju, saya sudah silaturahmi ke senior dan ketua almamater. Saya sudah mohon maaf atas

    ketidakaktifan di almamater. Di sini, tidak aktif bukan berarti tidak berkontribusi. Saya tahu almamater saya itu subhanallah sekali, terlebih SDM di dalamnya. Dengan SDM yang sebesar itu, jika menumpuk, akan sayang sekali. Banyak elemen yang harus dicakup. Saya berani mengamalkan peran aktif saya di senat, kekeluargaan dan afiliatif berkat bekal dari almamater saya. Saya kira pihak almamater paham akan hal itu. Dan saya yakin almamater akan mendukung saya.

    Jika pada suatu saat acara WIHDAH tabrakan dengan prioritas anda. Mana yang akan anda pilih?

    Jika seseorang sudah memimpin, maka pikiran dan hati akan selalu mengarah pada amanat yang dipegang. Karena amanat akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Dan itu merupakan bentuk kecintaan kepada anggota dan amanat yang dipegang. Saya akan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk amanat yang saya pegang. Kita juga lihat seberapa urgent acara tersebut.

    Dikatakan bahwa Anda akan melanjutkan S2 di Mesir. kenapa Anda memberanikan diri untuk mencalonkan diri?

    Saya maju dengan niatan yang baik. Ingin berkontribusi. Lillahi taala. Saya sering diajarkan oleh guru-guru di pondok In tanshurullah yanshurkum. Saya menyadari kemampuan saya pas-pasan. Namun saya yakin ketika umatnya memikirkan orang lain, Allah akan memikirkan umatnya. (Miftah, Nisa)

    6

    Nama : Ima Hikmawati Djurjani TTL : Serang, 24 Desember 1988 Alamat di Mesir : Madinat Buuts Putri

    Kekeluargaan : KMB Almamater : IKPM Tanggal Tiba : 06 Mei 2010 Fakultas : Bahasa Arab, Ammah, tingkat IV Universitas Al-Azhar Kairo Riwayat Akademis : -SDN Sarandakan, Pantang Banten -Madrasah Islam Diniyah al-Khairiyah, Pantang Banten -Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah, Pantang Banten -Gontor Putri 3, Mantingan -S1 al-Azhar Kairo (2010 sekarang) Pengalaman Organisasi di Indonesia: -Ketua Kontingen Perkemahan Siaga & Penggalang Mts. Al-Khairiyah -Pembimbing Pramuka Mts. Al-Khairiyah -Koordinator Kegiatan dan Latihan Perkemahan kamis Jumat Gontor Putri 3 (2006)

    -Koordinator Peserta Kursus Mahir Dasar (KMD) (2007) -Ketua Pembina Gugus Depan 1790 Gontor Putri 3 (2007-2008) -Kooordinator Peserta Kursus Mahir Lanjutan (KML) (2009) -Anggota Pramuka tergiat gugus depan 1790 (2005) -Ketua Pembina Pramuka Terfavorit Gontor Putri 3 (2007) -Peserta Teladan Kursus Mahir Dasar (KMD) (2007) -Peserta Teladan Kursus Mahir Lanjutan (KML) (2009) Pengalaman Organisasi di Mesir: -Divisi Keilmuan Keluarga Mahasiswa banten (2011-2012) -Divis Keilmuan Ikatan Keluarga Pondok Modern (2011-2012) -Bendahara angkatan Mujaddid PCINU Mesir (2011-2012) -Bendahara Sema-FBA (2011-2012) -Bendahara SPA WIHDAH PPMI (2011) -Sekretaris Sema-FBA (2012-2013) -Kooordinator Keputrian Keluarga Mahasiswa Banten (2012-2013) -Koordinator angkatan putri Daurah IV (IAC) (2012) -Koordinator Madinat Buuts Putri (2012-2013) -Bagian LMI PCINU Mesir (2012-2013) -Bendahara WIHDAH-PPMI (2013-2014)

    Kurikulum Vitae Ima Hikmawati

    5

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

    Apa yang memotivasi Anda un-tuk mancalonkan diri menjadi ketua Wihdah? Dari keinginan siapa?

    Yang pertama Ayah dan yang kedua karena Ikrima ingin menjadikan Wihdah lebih berwarna dari yang sebelum-sebelumnya, Ikrima sudah tiga tahun di Wihdah. Untuk keinginan, murni dari Ikrima sendiri dan atas dukungan teman-teman.

    Mengapa Ayah? Iya, karena Ikrima selalu kon-

    sultasi ke Ayah dalam hal apapun itu. Kemarin Ikrima bilang ini: teman-teman kok pada bilang baik secara langsung atau pun dengan nada bercanda kalo Ikrima harus jadi ketua Wihdah. Akhirnya Ayah bilang jika teman-teman Ikrima seperti itu, berarti ada suatu kelebihan yang Ikrima miliki dan itu harus dikembangkan.

    Dari motivasi Anda di awal, terkesan seolah pengurus-pengurus sebelumnya monoton ataupun mem-bosankan. Apakah benar seperti itu?

    Secara umum memang sudah baik, namun masih terkesan monoton, bagaimanapun kita mempersiapkan acaranya, ternyata yang hadir itu-itu saja. Kurang mampu menarik audiensi yang banyak.

    Contoh yang tidak mem-bosankan?

    Seperti Tabarak kemarin, di acara

    tersebut banyak peserta yang belum pernah terlihat sebelum-sebelumnya.

    Dari mana saja potensi suara yang mendukung Anda?

    Dari kekeluargaan Ikrima sendiri yaitu KPJ (Keluarga Pelajar Jakarta) dan Almamater Ikrima IKPMA (Ikatan Keluarga Pondok Modern AT-Taqwa)

    Ada isu yang mencuat bahwa kekeluargaan dan almamater Anda tidak mendukung, karena khawatir akan be-rada dalam suatu golongan, dikare-nakan Anda berasal dari partai. Tangga-pan Anda?

    Itu hanya isu, Ikrima sendiri sudah mendengar hal tersebut. Yang terjadi sebenarnya adalah almamater Ikrima sudah mendukung dari awal pen-calonan, sedangkan KPJ memang baru mendukung di akhir-akhir setelah Ikrima berusaha untuk meyakinkan. Yang berarti semuanya mendukung.

    Mengapa kampanye Anda terkesan lambat dari calon yang satunya lagi?

    Ikrima tidak terlalu memikirkan hal tersebut, memang teman-teman tim sukses kebanyakakn

    tinggal di JS (Jamiyyah Syariyyah). Jadi memang koordinasinya kurang maksimal. Tapi Ikrima yakin orang milih secara ra-sional, bukan hanya pamfletnya yang ba-gus ataupun video.

    Menurut Anda apakah yang sebenarnya mahasiswi butuhkan

    Choiriyah Ikrima Sofyan

    D ara asal Jakarta ini dikenal sebagai mahasiswi yang supel dan energik. Mahasiswi Ju-rusan Hadis Universitas al-Azhar ini meski nampak muda, namun segudang pengala-man organisasi telah dimilikinya, termasuk di bidang jurnalistik dan seni. Selain itu, ga-

    dis ini juga mahir bernyanyi dan bermain musik. Keahlian bermain gitar mantan Sekretaris WIHDAH ini juga tak diragukan lagi. Lantas, apa yang membuatnya maju sebagai kandidat Ketua WIHDAH.

    Simak wawancara Informatika dengan kandidat multitalenta ini. Selamat membaca!

    Wawancara

    7

    Nama : Choriah Ikrima Sofyan TTL : Jakarta, 31 Juli 1992 Kekeluargaan : KPJ Almamater : IKPMA Tanggal Tiba : 08 Oktober 2010 Fakultas : Ushuluddin, Hadits, tingkat III Universitas al-Azhar Kairo Riwayat Akademis : -Madrasah Ibtidaiyah al-Hikmah (1997-2003) -Madrasah Tsanawiyah Ponpes at-Taqwa 01 Putri (2003-2006) -Madrasah Aliyah Ponpes at-Taqwa 01 Putri (2006-2010) -Perguruan Tinggi at-Taqwa (2009-2010) -Daurah Lughah (2010-2011) -S1 al-Azhar Kairo (2011 sekarang) Riwayat Non Akademis: -Konduktor Orchestra Ponpes (2007-2009) -Tim Nasyida Fatayat NU (2010-2011) -Tim Nasyid IKPMA -Pengurus dan Anggota IPQI (2011-2014)

    -Maestro Orchestra WIHDAH (2013) Pengalaman Organisasi: 1. Kesekretariatan: -Sekretaris al-Azwa (alumni at-Taqwa 2009) -Sekretaris Wisuda PPMI -Sekretaris Lomba English Debat Contest (2011) -Div. Minat dan Bakat WIHDAH-PPMI (2012-2013) -Sekretaris WIHDAH-PPMI (2013-2014) -Bagian Pendataan Ormaba -Bendahara IPQI -Kru Radio PPI Dunia -MPO KPJ 2. Jurnalistik: -Bendahara Buletin at-Taqwa (2006-2009) -Redaktur Buletin Kreasi IKPMA (2011) -Pemred Buletin Kreasi IKPMA (2012) -Sekretaris Buletin Fajar KPJ (2012) -Ketua Keputrian IJMA (2011)

    Kurikulum Vitae

    6

    Bersambung ke halaman 7

    Choiriyah Ikrima Sofyan

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH 7

    sekarang? Apa ya? (Berpikir agak lama) Ya,

    sesuatu yang berbeda. Apa yang Anda punya untuk

    meningkatkan keilmuan Mahasiswi, karena ada anggapan bahwa mahasiswi sekarang kurang dari segi khazanah

    keilmuannya? Ikrima mengakui hal tersebut, dan

    Ikrima juga merasa kurang dalam hal ter-sebut. Oleh karena itu Ikrima ingin men-dekatkan mahasiswi kepada ulama al-Azhar dalam program yang Ikrima buat yaitu: Ruwaq Wihdah, kita mendatangkan

    Syeikh dalam sebuah permasalahan kemudian dibahas dari berbagai segi.

    Apa yang Anda punya untuk menang?

    Banyak yang bilang Ikrima itu supel, enerjik, mudah bergaul dan dis-enangi banyak orang, oleh karena itu Ikri-ma buat slogan pencalonan ini yaitu MELODI; Muslimah Excellent, Lovely and Dynamic. Terus Ikrima juga Alhamdulillah rapi dalam hal keadministrasian dan bisa dalam hal kesenian. Itu bagi Ikrima meru-pakan modal yang sangat berharga untuk menang. (Miftah, Nisa)

    Dok. Panitia SPA

    Didampingi Timses Ikrima mendaftarkan dirinya di kantor panitia

  • Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

    Gami`, 10th Distric, Nasr City, Egypt