Pemilihan Umum Orde Baru

download Pemilihan Umum Orde Baru

of 9

Transcript of Pemilihan Umum Orde Baru

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    1/9

    Pemilihan Umum Orde Baru (1977-1997) Added by redaksi on September 29, 2008.Saved under SejarahTags: Orde baru , Pemilu , Sejarah

    Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992,dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan PresidenSoeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu Orde Baru .Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 197 , Pemilu-Pemilu tersebut hanyadiikuti dua partai politik dan satu !olongan "arya. Pemilu-Pemilu tersebutkesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya .

    #erikut adalah tanggal-tanggal diadakannya pemungutan suara pada Pemilu

    periode ini.1. 2 Mei 1977Pemilihan $mum %ewan Perwakilan &akyat dan %ewan Perwakilan &akyat%aerah 1977 diselenggarakan se'ara serentak pada tanggal 2 (ei 1977untuk memilih anggota %ewan Perwakilan &akyat )%P&* serta anggota %ewanPerwakilan &akyat %aerah )%P&% +ingkat Propinsi maupun %P&% +ingkat "abupaten "otamadya* se- ndonesia periode 1977-1982.

    Pemilihan $mum ini diikuti 2 partai politik dan 1 !olongan "arya, yaitu

    1. Partai Persatuan Pembangunan )PPP*

    2. !olongan "arya )!olkar*/. Partai %emokrasi ndonesia )P% *

    Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah GolonganKarya .

    2. 4 Mei 1982Pemilihan $mum %ewan Perwakilan &akyat dan %ewan Perwakilan &akyat%aerah 1982 diselenggarakan se'ara serentak pada tanggal 0 (ei 1982untuk memilih anggota %ewan Perwakilan &akyat )%P&* serta anggota %ewanPerwakilan &akyat %aerah )%P&% +ingkat Propinsi maupun %P&% +ingkat

    "abupaten "otamadya* se- ndonesia periode 1982-1987.

    Pemilihan $mum ini diikuti 2 partai politik dan 1 !olongan "arya, yaitu

    1. Partai Persatuan Pembangunan )PPP*2. !olongan "arya )!olkar*/. Partai %emokrasi ndonesia )P% *

    Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah GolonganKarya .

    3. 23 April 1987Pemilihan $mum %ewan Perwakilan &akyat dan %ewan Perwakilan &akyat

    http://www.pemiluindonesia.com/kanal/sejarahhttp://www.pemiluindonesia.com/kanal/sejarahhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/orde-baruhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/pemiluhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/pemiluhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/sejarahhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/sejarahhttp://www.pemiluindonesia.com/kanal/sejarahhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/orde-baruhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/pemiluhttp://www.pemiluindonesia.com/tag/sejarahhttp://www.pemiluindonesia.com/author/redaksi

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    2/9

    %aerah 1987 diselenggarakan se'ara serentak pada tanggal 2/ pril 1987untuk memilih anggota %ewan Perwakilan &akyat )%P&* serta anggota %ewanPerwakilan &akyat %aerah )%P&% +ingkat Propinsi maupun %P&% +ingkat "abupaten "otamadya* se- ndonesia periode 1987-1992.

    Pemilihan $mum ini diikuti 2 partai politik dan 1 !olongan "arya, yaitu

    1. Partai Persatuan Pembangunan )PPP*2. !olongan "arya )!olkar*/. Partai %emokrasi ndonesia )P% *

    Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah GolonganKarya .

    4. 9 Juni 1992Pemilihan $mum %ewan Perwakilan &akyat dan %ewan Perwakilan &akyat

    %aerah 1992 diselenggarakan se'ara serentak pada tanggal 9 uni 1992untuk memilih anggota %ewan Perwakilan &akyat )%P&* serta anggota %ewanPerwakilan &akyat %aerah )%P&% +ingkat Propinsi maupun %P&% +ingkat "abupaten "otamadya* se- ndonesia periode 1992-1997.

    Pemilihan $mum ini diikuti 2 partai politik dan 1 !olongan "arya, yaitu

    1. Partai Persatuan Pembangunan )PPP*2. !olongan "arya )!olkar*/. Partai %emokrasi ndonesia )P% *

    Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah GolonganKarya .

    5. 29 Mei 1997Pemilihan $mum %ewan Perwakilan &akyat dan %ewan Perwakilan &akyat%aerah 1997 diselenggarakan se'ara serentak pada tanggal 29 (ei 1997untuk memilih anggota %ewan Perwakilan &akyat )%P&* serta anggota %ewanPerwakilan &akyat %aerah )%P&% +ingkat Propinsi maupun %P&% +ingkat "abupaten "otamadya* se- ndonesia periode 1997-2332. Pemilihan $mum inimerupakan yang terakhir kali diselenggarakan pada masa 4rde #aru.

    Pemilihan $mum ini diikuti 2 partai politik dan 1 !olongan "arya, yaitu

    1. Partai Persatuan Pembangunan )PPP*2. !olongan "arya )!olkar*/. Partai %emokrasi ndonesia )P% *

    Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah !olongan"arya. Pemilu ini diwarnai oleh aksi golput oleh (egawati Soekarnoputri ,yang tersingkir sebagai "etua $mum P% yang tidak diakui re5im pemerintahwaktu itu.

    http://www.pemiluindonesia.com/profile/megawati-sukarnoputri.htmlhttp://www.pemiluindonesia.com/profile/megawati-sukarnoputri.html

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    3/9

    Sistem kepartaianTanggal pelaksanaan pemilu seharusnya diselenggarakan selambat-lambatnya 6 Juli

    1968, namun Pejabat Presiden Suharto kemudian menyatakan pemilu tidak dapatdilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan Pemilu yang diselenggarakan pada tahun19!1, tepatnya pada tanggal " Juli 19!1 Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde

    baru #asar hukum pelaksanaan pemilu tahun 19!1 pemilu pertama kali pada masa orde baru berdasarkan ketetapan $P%S &omor '( Tahun 1966 )erdasarkan *etetapan $P%S &o ''+$P%S+1966, yang kemudian dikukuhkan dalam &o 1 +1966, #P%-.% masa/0rde )aru memulai kerjanya dengan menyesuaikan diri dari /0rde 2ama ke /0rde)aru Seharusnya berdasarkan *etetapan $P%S &o '( Tahun 1966 Pemiludiselenggarakan pada tahun 1968 *etetapan ini diubah pada Sidang mum $P% 196!, olehJenderal Soeharto, yang menggantikan Presiden Soekarno, dengan menetapkan bahwaPemilu akan diselenggarakan pada tahun 19!1 $enjelang Pemilu 19!1, pemerintah bersama#P%-.% menyelesaikan &o 1" Tahun 1969 tentang Pemilu dan &o 16 tentangSusunan dan *edudukan $P%, #P% dan #P%# #alam hubungannya dengan pembagian

    kursi, 3ara pembagian yang digunakan dalam Pemilu 19!1 berbeda dengan Pemilu 19""#alam Pemilu 19!1, yang menggunakan &o 1" Tahun 1969 sebagai dasar, semua kursiterbagi habis di setiap daerah pemilihan 4sistem proporsional5Sistem pemilu yang digunakan: Representasi Proporsional DaftarSistem pemilu yang digunakan pada pemilu tahun 19!1 adalah sistem

    peoporsional, Sejumlah bentuk %P #a7tar diterapkan di sekitar ! negara Semua bentuk %P memiliki karakteristik umum sebagai berikut

    • Partai memberikan da7tar kandidat yang sama jumlahnya dengan kursi yang tersedia didaerah pemilihan

    • Para pemilih memilih untuk satu partai Jumlah kursi yang diperoleh tiap-tiap partaiditentukan oleh dan se3ara langsung berkaitan dengan proporsi jumlah suara yangdiperolehnya di daerah pemilihan yang bersangkutan

    • Jumlah kursi yang diperoleh tiap-tiap partai dapat ditentukan dengan menggunakan rumusyang dapat berupa metode sisa terbanyak 4 largest remainder) atau metode rata-ratatertinggi 4highest average). Setiap 3ara yang berbeda dalam penghitungan suara inimenimbulkan hasil yang sedikit berbeda : dalam hal jumlah wakil yang terpilih dari tiap-tiap

    partai politik• $ungkin ada persyaratan yang harus dipenuhi partai agar dapat diikutsertakan dalam

    pembagian kursi : misalnya, memperoleh presentase suara minimal tertentu

    Peserta pemilu tahun 19711 .olkar ; &ahdatul lama

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    4/9

    < Parmusi= Partai &asional (ndonesia" PS((6 Parkindo! Partai *atolik 8 Perti9 (P*(1 $urba

    KampanyePemilu pertama di era 0rde )aru tahun 19!1 se3ara legal merujuk pada ndang-

    ndang &omor 1" Tahun 1969 tentang Pemilihan mum >nggota->nggota )adaPermusyawaratan+Perwakilan %akyat aturan soal kampanye dalam itu termuat dalam)ab ?( tentang kampanye pemilihan dalam bentuk yang sangat sederhana >yat 415menyatakan, /untuk menyelenggarakan pemilihan umum, dapat diadakan kampanye

    pemilihan , dan ayat 4;5 hanya mengatakan, /segala sesuatu mengenai penyelenggaraankampanye pemilihan termasuk etika+tata krama dalam kampanye dan pembatasan waktuuntuk kampannye diatur dengan Peraturan Pemerintah >turan yang minimalis ini dianggapsudah jukup jelas dalam bagian penjelasan, dan hanya diberi penjelasan tambahan tentangayat 4;5 yang menyatakan, /untuk menghindarkan ekses kampanye Pemilihan mum maka

    perlu diadakan suatu tata krama kampanye dan @pembatasan waktu untuk kampanye#ari sisi komunikasi kampanye terdapat suatu gambaran yang kami kutip di salah satu

    artikel tentang kampanye yang ada di #aerah (stimewa Aogyakarta Pertempuran ideologiaterjadi antar partai pada pemilu-pemilu era 0rde )aru )asis pertempuran terjadi bukanantara /santri dan /abangan dalam isu-isu keagamaan, melainkan antara P*( yang abangandan koalisi P&( yang juga abangan di satu pihak, dan partai-partai /santri , seperti masyumidan & di lain pihak )ertempur di medan kelas, P*( menawarkan kepemimpinan alternati7 yang bersemangat dan mendesak P&( masuk ke dalam kelas yang sama dengan $asyumi dan

    & , yaitu kelas pejabat desa, kalangan tuan tanah, dan pedagang *ampanye berbasis partyidenti7i3ation itu berhasil meningkatkan 9 persen suara P*( di *ulon Progo pada pemilutingkat proBinsi tahun 19"! dan men3apai pun3aknya pada 196= dan 196" Pemilu 19!1dilaksanakan pada bulan Juli dan masa kampanye dimulai pada bulan >pri Pada saat iyu,.olkar memobilisasi para pesohor dalam kampanye-kampanye mereka

    Lembaga Penyalur Aspirasi2embaga yang,menjadi aspirasi rakyat pada waktu itu adalah ormas, parpol dan

    dewan perwakilan rakyat yang berada di parlemen &amaun masyarakat pada umumnya lebihdekat dengan ormas dan parpol dari pada dengan wakil rakyatnya di parlemen >spirasimasyarakat lebih pada kondisi so3ial dan ekonomi yang pada saat itu tidak stabil .ejolak

    politik yang dikuasai oleh &egara saat peralihan kekuasan dari orde lama ke orde barumempengaruhi kondisi so3ial maupun ekonomi rakyat yang belum mapan

    asil Pemilu &o Partai Suara C *ursi1 .olkar

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    5/9

    < Parmusi ; 9< !=6 ",

    Pada Pemilihan mum Tahun 19!1, hasil dan proses ini terlihat sangat jelas .olkar,yang saat itu tidak mau disebut sebagai partai politik, memperoleh kemenangan besar, yaitu6

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    6/9

    1 .olkar

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    7/9

    negara yang masyarakatnya bersi7at majemuk *emajemukan masyarakat dapat ditunjukkandengan terdapatnya berma3am-ma3am perbedaan sosial, seperti ras, suku, agama dan status#engan adanya kemajemukan masyarakat seperti itu maka golongan-golongan dalammasyarakat akan lebih 3enderung untuk menyalurkan loyalitas mereka ke organisasi yangsesuai dengan ikatan primordialnya daripada bergabung dengan kelompok-kelompok lainyang berbeda orientasinya

    #engan adanya kemajemukan masyarakat seperti yang dijelaskan di atas, maka akanmengakibatkan negara yang bersangkutan 3enderung menganut sistem banyak partai Hal inisangat wajar, dikarenakan kepentingan yang akan dibawa pastinya akan berbeda-beda danmudah lebih muda tertampung dan tersalurkan Seandainya dalam negara yangmasyarakatnya majemuk tadi hanya ada beberapa partai saja 4satu atau dua partai5 maka akanmenyulitkan untuk menampung dan menyalurkan aspirasi yang dibawa oleh masyarakatSemakin majemuk masyarakat dalam sebuah negara, maka akan mendorong semakin banyak lahirnya partai politik

    Rekrutmen "aleg#"apres%ekrutmen 3aleg dan 3apres diangkat dari internal partai yang di anggap loyalis

    terhadap partai )iasanya partai pro pemerintahan lebih mengangkat orang yang dimempunyai kekuasaan tinggi yang dilihat dari keturunan, persahabatan 4kolusi5 Selain itu

    juga indi3ator seorang 3alon legislatiBe dilihat dari publisitas keberadaan 3alon itu sendiri,serta 3itra yang dia miliki di mata publi3 Hal tersebut merupakan nilai positi7 bagi seorang3alon legislatiBe )egitu juga yang dilakukan pada saat pemilu tahun 19!1

    Dinamika Pemilu dan Parpol 1971*etika Jenderal Soeharto diangkat oleh $P%S menjadi pejabat Presiden

    menggantikan )ung *arno dalam Sidang (stimewa $P%S 196!, Soeharto juga tidak se3epatnya menyelenggarakan pemilu untuk men3ari legitimasi kekuasaan transisi $alah*etetapan $P%S '( Tahun 1966 yang mengamanatkan agar Pemilu bisa diselenggarakandalam tahun 1968, kemudian diubah lagi pada S( $P% 196!, dengan menetapkan bahwaPemilu akan diselenggarakan dalam tahun 19!1 Sebagai pejabat presiden Pak Harto tetapmenggunakan $P%S dan #P%-.% bentukan )ung *arno, hanya saja ia melakukan

    pembersihan lembaga tertinggi dan tinggi negara tersebut dari sejumlah anggota yang

    dianggap berbau 0rde 2ama Pada prakteknya Pemilu kedua baru bisa diselenggarakantanggal " Juli 19!1, yang berarti setelah = tahun pak Harto berada di kursi kepresidenan Padawaktu itu ketentuan tentang kepartaian 4tanpa 5 kurang lebih sama dengan yangditerapkan Presiden Soekarno ndang-undnag yang digunakan adalah tentang pemiludan susunan dan kedudukan $P%, #P%, dan #P%#

    Hal yang sangat signi7ikan yang berbeda dengan Pemilu 19"" adalah konsep/netralitas birokrasi bahwa birokrasi dan para pejabat negara pada Pemilu 19!1 diharuskan

    bersikap netral Sedangkan pada Pemilu 19"" pejabat negara, termasuk perdana menteri yang berasal dari partai bisa ikut menjadi 3alon partai se3ara 7ormal Tetapi pada prakteknya padaPemilu 19!1, birokrasi dan para pejabat pemerintah berpihak kepada salah satu pesertaPemilu, yaitu .olkar Pemilu 19!1 yang diselenggarakan pada tanggal " Juli adalah Pemilu

    pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 1 partai politik 2ima besar dalam Pemilu ini

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    8/9

    adalah .olongan *arya, &ahdlatul lama, Parmusi, Partai &asional (ndonesia, dan PartaiSyarikat (slam (ndonesia

    Pada pemilu 19!1 dinamika partai politik yang terjadi adalah pemerintah kembali berusaha menyederhanakan partai politik Seperti pemerintahan sebelumnya banyak partai politik dianggap tidak menjamin adanya stabilitas politik dan dianggap mengagngu program pembangunan saha pemerintah ini baru teralisasi pada tahun 19!< partai yangdiperbolehkan tumbuh hanya berjumlah tiga partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan,.02*>% dan Partai #emokrsi (ndonesia

    Pelaksana Fungsi Partai Politik

    Pada umumnya, para ilmuwan politik biasa menggambarkan adanya 4 (empat) fungsi partaipolitik. Keempat fungsi partai politik itu menurut Miriam Budiardjo, meliputi sarana: (i) saranakomunikasi politik, (ii) sosialisasi politik ( political socialization ), (iii) sarana rekruitmen politik ( political recruitment ), dan (i ) pengatur konflik ( conflict management ). !alam istila" # es Meny dan $ndrew

    Knapp, fungsi partai politik itu men%akup fungsi (i) mobilisasi dan integrasi, (ii) sarana pembentukanpengaru" ter"adap perilaku memili" ( voting patterns )& (iii) sarana rekruitmen politik& dan (i ) saranaelaborasi pili"an'pili"an kebijakan&

    Berbagai kepentingan itu diserap sebaik'baiknya ole" partai politik menjadi ide'ide, isi dankebijakan'kebijakan partai politik yang bersangkutan. etela" itu, ide'ide dan kebijakan atau aspirasikebijakan itu diad okasikan se"ingga dapat di"arapkan mempengaru"i atau ba"kan menjadi materikebijakan kenegaraan yang resmi.

    ampak sekali ba"wa partai'partai yang ada di *ndonesia bole" dikatakan merupakan partaiyang dibentuk atas prakarsa negara. Pembentukan partai bukan atas dasar kepentingan masing'masing anggota melainkan karena kepentingan negara. !engan kondisi partai seperti ini, sulitrasanya meng"arapkan partai menjadi wa"ana artikulasi kepentingan rakyat. Baru setela" reformasi,pertumbu"an Partai Politik didasari atas kepentingan yang sama masing'masing anggotanya. Bole"

    jadi, +ra eformasi yang mela"irkan sistem multi'partai ini sebagai titik awal pertumbu"an partai yangdidasari kepentingan dan orientasi politik yang sama di antara anggotanya.

    Kondisi yang demikian ini perlu diperta"ankan, karena Partai Politik adala" alat demokrasiuntuk mengantarkan rakyat menyampaikan artikulasi kepentingannya. -idak ada demokrasi sejatitanpa Partai Politik. Meski keberadaan Partai Politik saat ini dianggap kurang baik, bukan berartidalam sistem ketatanegaraan kita meng"ilangkan peran dan eksistensi Partai Politik. Keadaan PartaiPolitik seperti sekarang ini "anyala" bagian dari proses demokrasi.

    Analisis-ujuan utama pemili"an umum adala" untuk meng"asilkan parlemen yang legitimate dan

    pemerinta"an yang kuat. al ini menjadi tidak mungkin terwujud jika pelaksanaan pemili"an legislatif dan pemili"an presiden dan wakil presiden dilaksanakan pada saat yang bersamaan karena isukeduanya berbeda se"ingga perilaku pemili" juga tidak bisa dipastikan. al ini akan mengakibatkantidak terjadinya "ubungan yang signifikan antara parlemen dengan presiden dan wakil presidense"ingga tidak terwujud tata kelola sistem pemerinta"an yang stabil.

    $rtinya, pemili"an umum merupakan rangkaian tak terpisa"kan antara pemili"an legislatif dengan pemili"an presiden dan wakil presiden, adanya sequence (jeda waktu) antara keduanya,adala" untuk memastikan gambaran riil partai politik pendukung di parlemen ter"adap pemerinta"an

    presiden dan wakil presiden terpili". Karena "anya partai politik dan gabungan partai politik yang

  • 8/15/2019 Pemilihan Umum Orde Baru

    9/9

    ber"asil masuk parlemen'la" yang ber"ak mengusung pasangan %alon presiden dan %alon wakilpresiden.

    e"ingga kelu"an yang menyatakan /presiden terbelenggu0 menjadi tidak rele an, karenapersoalannya bukanla" di 11! 234 , tetapi lebi" pada produk dari pemili"an umum yang belum

    se%ara signifikan memposisikan dan menempatkan sistem multipartai pada proporsi yangsebenarnya.

    $dala" "ak rakyat untuk membuat partai politik, dan "ak partai politik untuk ikut pemilu. -etapiuntuk masuk ke parlemen ada mekanisme yang "arus ditempu" yaitu Parliamentary Threshold . $gar partai politik dibentuk tidak "anya sekadar untuk ikut pemilu tapi partai politik dibuat agar fungsi'fungsipartai politik dapat berjalan sebagaimana mestinya, se"ingga parpol menjadi sarana dan wa"anadalam rangka meningkatkan keseja"teraan rakyat menjadi kenis%ayaan. !an rakyat pun akankembali meng"argai dan meng"ormati partai politik karena sesunggu"nya demokrasi tidak akanmungkin tanpa adanya partai politik. *nila" sistem multipartai yang kita bangun untuk diara"kanmenuju terbentuknya sebua" re5im pemerinta"an presidensil yang efektif. Karena dalam sistempresidensil itu tidak dikenal jumla" partai yang banyak. elain itu, sebua" ke"arusan bagi partai politikdan gabungan parpol di parlemen yang mengusung pasangan %alon presiden dan %alon wakilpresiden untuk masing'masing menyamakan isi dan misinya agar selanjutnya dijadikan dokumennegara yang "arus dipertanggungjawabkan dan diumumkan kepada publik.

    Kesimpulan

    pelaksanaan Pemilu yang periodik dan teratur mulai terlaksana. Pemilu ketigadiselenggarakan 6 ta"un lebi" setela" Pemilu 2372, yakni ta"un 2377, setela" itu selalu terjadwalsekali dalam ta"un. !ari segi jadwal sejak itula" pemilu teratur dilaksanakan. atu "al yang nyataperbedaannya dengan Pemilu'pemilu sebelumnya adala" ba"wa sejak Pemilu 2377 pesertanya jau"

    lebi" sedikit, dua parpol dan satu 8olkar. *ni terjadi setela" sebelumnya pemerinta" bersama'samadengan !P berusa"a menyeder"anakan jumla" partai dengan membuat 11 o. 9 -a"un 237tentang Partai Politik dan 8olkar. Kedua partai itu adala" Partai Persatuan Pembangunan atau PPPdan Partai !emokrasi *ndonesia atau P!*) dan satu 8olongan Karya atau 8olkar. adi dalam kaliPemilu, yaitu Pemilu 2377, 23;