Pemilihan Moda Transportasi

download Pemilihan Moda Transportasi

If you can't read please download the document

description

Perencanaan Transportasi

Transcript of Pemilihan Moda Transportasi

DocumentPerTran 5-1 BAB V PEMILIHAN MODA MODAL SPLIT/MODAL CHOICE 5.1. PENDAHULUAN Tujuan: untuk mengetahui proporsi pengalokasian perjalanan ke berbagai moda transportasi Penggolongan modal split model: 1. Revealed Preference yaitu, metode pemilihan moda berdasarkan pada kondisi moda yang ditinjau telah beroperasi sehingga sudah dapat diketahui atribut masing-masing moda. Dalam kasus ini kita dapat mensurvei secara langsung perilaku pangsa pasar, misalnya atas dasar zona-zona asal-tujuan yang ada, dan menghubungkannya dengan besaran-besaran hyang hmenerangkan htentang hatribut masing-masing moda. 2. Stated Preference yaitu, metode pemilihan moda berdasarkan pada kondisi moda yang belum ada. Data hdiperoleh hdengan hcara ipotesis h(pengandaian) dengan hmemberikan hpertanyaan-pertanyaan handaian yang dihubungkan dengan atribut-atribut moda baru. 5.2. hFAKTOR-FAKTOR hYANG hMEMPENGARUHI hPEMILIHAN MODA Modal split tergantung pada: 1. Karakteristik zona 2. Karakteristik perjalanan 3. Karakteristik dari sarana/prasarana PerTran 5-2 1. Karakteristik Zona meliputi: o Pemilikan kendaraan/car availability o Pemilikan SIM o Struktur rumah tangga/keluarga (house hold) o Pendapatan (Income) o Kerapatan pemukiman o Jarak ke pusat kota Hal-hal tersebut diatas dapat mempengaruhi segmentasi: 1. Orang yang punya pilihan 2. Orang yang tidak punya pilihan 2. Karakteristik Perjalanan meliputi: o Tujuan perjalanan (Trip purpose) o Panjang perjalanan o Waktu saat melakukan perjalanan 3. Karakteristik dari Sarana/Prasarana o Waktu tempuh Disebut aspek Disutility o Ongkos Quantitatif o Areal parkir Dimana orang akan me- o Keamanan milih disutility rendah o Kenyamanan Qualitatif Disutility= atribut o Keindahan perjalanan Diasumsikan sebagai Generalised Cost PerTran 5-3 5.3. STRUKTUR MODEL I II III IV I. G-MS/D/A Trip End Modal Split II. G/MS/D/A III. G/MS-D/A G/D-MS/A IV. G/D/MS/A SEQUENCIAL Trip Interchage G-D-MS/A SIMULTANEUS Modal Split G-D-MS-A POSISI I Menempatkan hpemilihan hmoda hbersama-sama hdengan bangkitan perjalanan POSISI II Menempatkan pemilihan moda setelah bangkitan perjalanan sebelum distribusi perjalanan. Posisi I dan II pada masa lalu banyak digunakan yang dalam al hini hmenunjukkan hbahwa hvariabel hkeputusan pemilihan moda dapat dijelaskan oleh karakteristik unit bangkitan, misalnya ukuran rumah tangga atau karakteristik perorangan. KARAKTERISTIK PERJALANAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGKITAN (G) DISTRIBUSI (D) PEMBEBANAN (A) PEMILIHAN MODA PerTran 5-4 Namun demikian posisi I dan II mengakibatkan sukarnya penyertaan atribut perjalanan dan atribut moda di dalam model hkarena hasumsi hperilaku hdalam hpemilihan hmoda menganggap bahwa daya tarikan zona tujuan tidak memiliki efek apapun terhadap pemilihan moda serta peningkatan pelayanan hangkutan humum, hpembatasan hparkir hdi hpusat koa,dll. tidak akan berpengaruh terhadap pemilihan moda. POSISI III Proses hpemilihan hmoda hdilakukan hbersamaan hdengan distribusi hperjalanan hdan hmerupakan hcara hyang hsering digunakan dalam praktek peramalan angkutan kota. Model ini termasuk dalam kategori model sintetis karena tidak langsung kepada data apa adanya yang diperoleh dari unit yang dikaji. POSISI IV Proses pemilihan moda dilakukan setelah distribusi, dan hal ini menguntungkan karena dapat menyertakan karakteristik perjalanan dan karakteristik moda ke dalam model. 5.4. TINGKAT PENYEDERHANAAN Dalam hpemilihan hmoda, hinformasi hyang hdimodel hdapat didasarkan atas: 1. Zona (Model Aggregate) Data haggregate hzona htidak hdapat hmenggambarkan karakteristik rumah tangga secara teliti. Posisi IV (Trip Interchange Modal Split) pemilihan moda arus hdalam hbentuk haggregate, hkarena hkarakteristik rumah tangga telah terlanjut tidak dimasukkan dalam pre-distribusi. 2. Data Rumah Tangga (Model Disaggregate) Model hdisaggregate hlebih hmendekati hke hsumber pengambil keputusan (individu), namun lebih rumit dan sukar untuk dikalibrasi. PerTran 5-5 5.5. TRIP END MODAL SPLIT Karakteristik umum: Pre-distribusi Dilakukan hsebelum htahap hdistribusi hsehingga htidak menyertakan variabel sistem transportasi (waktu,biaya, jarak) karena belum tahu tujuan perjalanan sehingga perlu dipakai indeks daya hubung zona i (Acc) iAcch= i ====n1jFij . Aj dimana, Aj = daya tarik zona j Fij = friksi waktu tempuh i ke j n = jumlah zona Banyak menggunakan variabel zona atau rumah tangga , misal : pemilhan kendaran, kerapatan maksimum. Contoh: Model Aggregate pada Trip End Modal Split % angkutan umum, f (jumlah per rumah, ratio daya hubung mobil/angkutan umum) 5.6. TRIP INTERCHANGE MODAL SPLIT Sifat umum: Post distribusi Dilakukan hsetelah htahap hdistribusi hsehingga hdapat memasukkan hvariabel hsistem htransport hkarena hsudah diketahui asal-tujuan. Data hdiperoleh hdari hzona h(aggregate) hsehingga mengakibatkan model kurang akurat bila ada perubahan dalam tingkat rumah tangga (disaggregate). Model trip interchange hanya dapat digunakan pada mereka yang memiliki pilihan (choice riders) dan pada kenyataannya pemilihan moda bisa merupakan pemilihan antara beberapa moda angkutan umum. Umumnya model ini dinyatakan dalam kurva pembagian (diversion curve) dalam bentuk kurva s (model probit) PerTran 5-6 21TijTij 1 0,5 [Cij Cij]21 Kurva S (Model Probit) 5.7. MODEL SINTESIS Kedua hmodel hyaitu hTrip hEnd hdan hTrip hInterchange penurunan modelnya secara langsung didasarkan pada unit yang hdikaji h(Model hEmpiris). hSaat hini hdikembangkan beberapa model buatan, yaitu: Model Distribusi dan Pemilihan Moda (Posisi III) Model Trip Interchange Berperilaku Model Multi Moda 1. Model Distribusi dan Pemilihan Moda Model hMaksimum hEntropi hdapat hdigunakan huntuk memodelkan hDistribusi hdan hPemilihan hModa hsecara simultan. Pij = 1 TijTij1 = )Cij (- exp )Cij (- exp)Cij ( exp211++++ Dimana: Pij h = Proporsi yg menggunakan moda 1 dari i ke j 1Tij h= Jumlah perjalanan dari i ke j dengan menggu- 1 nakan moda 1 Tij h= Total perjalanan dari i ke j Cij 1= Ongkos dari i ke j menggunakan moda 1 = Parameter kalibrasi, penentu penyebaran pe - milihan PerTran 5-7 Persamaan diatas dikenal dengan Fungsi Logit. Beberapa sifat dari persamaan logit ini adalah: Kurvanya hberbentuk uruf hS, hseperti hkurva-kurva pembagian empiris Bila C = C, maka P = P = 0,5 2121 Bila C >>> C, maka P ~ 1 dan P ~ 0 2112 Bila C