pemikiran politik thomas aquinas

download pemikiran politik thomas aquinas

of 16

description

pemikiran politik thomas aquinas

Transcript of pemikiran politik thomas aquinas

  • TUGAS KELOMPOK III

    PEMIKIRAN POLITIK BARAT

    PEMIKIRAN POLITIK ST. THOMAS AQUINAS

    OLEH

    NO NAMA NO. BP

    1 MUSLIMIN 1310831036

    2 PEBA RASAKI 1310832015

    3 REVOLINDHA SRI. A 1310831004

    4 FEBRI ARSIYANTO 1310831026

    JURUSAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS ANDALAS

    PADANG

    2014

  • KATA PENGANTAR

    Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,

    karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang

    diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas Pemikiran Politik Thomas

    Aquinas, seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada abad

    pertengahan. Karya Thomas Aquinas yang terkenal adalah Summa Theologiae

    (1273), yaitu sebuah buku yang merupakan sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran

    Gereja Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah

    dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII. Dalam proses pendalaman materi ini,

    tentunya kami mendapatkan bimbingan, dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang

    dalam-dalamnya kami sampaikan kepada Bapak Sadri, S.IP, M.Sc.Soc selaku dosen

    mata kuliah Pemikiran Politik Barat, Rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerja

    sama dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga

    bermanfaat.

    Padang, 09 September 2014

    Penulis

    I

  • DAFTAR ISI

    Kata PengantarI

    Daftar Isi........II

    Pendahuluan.III

    Keadaan Zaman Pada Masa Thomas Aquinas...1

    Biografi Thomas Aquinas..2

    Filsafat Pemikiran Thomas Aquinas..3

    -Hukum Tuhan...3

    -Negara......4

    -Kekuasaan8

    Benang Merah Pemikiran Filsafat Politik Thomas Aquinas.9

    Kesimpulan..10

    Daftar Pustaka..V

    II

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Politik adalah salah satu strategi untuk mencapai kemaslahatan umat manusia

    seluruhnya. Politik memiliki peranan penting dalam rangka mengambil kebijakan oleh

    pemegang kekuasaan, politik juga akan mempengaruhi sistem kehidupan masyarakat banyak,

    politik dapat mempengaruhi proses penegakan keadilan di suatu daerah atau Negara, politik

    juga akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan agama yang ada di tengah

    masyarakat. Dan politik juga akan mempengaruhi ekonomi masyarakat.

    Urgennya politik dalam menentukan hajat hidup orang banyak, maka menurut

    kelompok kami setiap individu harus mengetahui dan mempelajari sistem politik yang baik

    dan benar, supaya ketika mereka duduk dalam sebuah instansi atau memegang jabatan yang

    menguasai hidup orang banyak dapat menghasilkan sebuah kebijakan yang baik untuk

    kemaslahatan bersama, bukan kemaslahatan golongan atau kelompok etnis tertentu. Begitu

    juga kepada masyarakat umum, jangan hendaknya ketika mereka ingin ikut berpartisipasi

    dalam kancah politik hanya mengandalkan politik kadai (dalam istilah Minangnya), tetapi

    pelajarilah politik itu dengan baik, politik yang punya legalitas ilmiyah, jangan Cuma

    analisis-analisis dari fenomena-fenomena yang diperagakan politikus saat ini saja.

    Dalam perkembangan pemikiran politik, ada beberapa zaman dan klasifikasi terkait

    dengan perkembangan politik, seperti pemikiran politik barat yang mempunyai para pemikir-

    pemikir atau filsuf terkenal seperti Socrates, Aristoteles, Plato, agustinus, Thomas Aquinas,

    Jhon Locke, hebel, Dll. Dibagian lainjuga ada pemikiran politik Islam dengan pemikir yang

    terkenal seperti Ibnu Taimiyah, Imam Al-Gazali, Hasan Al Bana, Al Farabi, Ibnu Khaldun,

    ali syariati, dll.

    Maka dari itu mahasiswa yang sesungguhnya memiliki peran yang sangat vital

    ditengah masyarakat sebagai agent of change, iron stock, dan control social seharusnya

    mampu menjalani peran dan fungsinya khusus dalam bidang politik demi kemaslhatan hidup

    orang banyak, betapa urgensinya mempelajari ilmu politik ini bagi setiap individu manusia,

    baik itu masayrakat umum, para ulama, dan lebih-lebih mahasiswa sebagai corong yang akan

    III

  • membawa perubahan di tengah masyarakat atau agen of change. Kalau kita tidak mau

    mempelajari ilmu politik ini, maka akan lahirlah generasi yang senantiasa beranggapan

    politik itu kejam. Efek lain yang akan timbul adalah adanya politikus yang mengambil

    pelajaran di tengah jalan, di warung kopi, dari orang yang dia anggap berpengaruh, yang pada

    akhirnya dia akan mengadopsi system politik orang yang ada di sekelilingnya. Jangan kita

    beranggapan bahwa masyarakat hanya berperan menjadi penonton dalam politik, jangan kita

    beranggapan ulama hanya sebatas berceramah dan mengajar umat kepada jalan tuhan saja,

    dan hendaknya mahasiswa jangan berpikiran radikal dalam menanggapi ilmu politik ini,

    karena dia amat menentukan kemaslahatan dalam suatu daerah atau Negara. Dalam makalah

    ini kelompok kami secara khusus akan memaparkan pemikiran politik oleh Thomas Aquinas.

    B. Rumusan masalah

    Di dalam makalah ini, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yaitu:

    1.Bagaimana perjalanan hidup Thomas Aquinas?

    2.Bagaimana Keadaan lingkungan Thomas Aqunas dimasanya?

    3.Pemikiran Seperti apa terkait politik yang dikonsepkan oleh Thomas Aquinas?

    C. Tujuan Makalah

    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pikiran-pikiran Thomas

    aquinas terkait politik dan konsep-konsep yang dicanangkan oleh Thomas aquinas mengenai

    kekuasaan dan negara.

    IV

  • BAB II

    ISI

    A. Keadaan zaman pada masa Thomas Aquinas

    Menurut sejarah perkembangan dunia dan pengetahuan, pada masa abad pertengahan

    merupakan masa dimana perkembangan pengetahuan di belahan dunia barat tidak

    berkembang secara baik. Pada masa itu, pengetahuan mengalami masa suram. Dalam

    keadaan seperti ini, St. Thomass Aquinas terlahir sebagai pencerah. Beliau menyumbangkan

    buah pikirannya berupa filsafat teologi yang diyakini dan digunakan sebagai rujukan

    pengembangan pengetahuan filsafat hingga kini.1

    Filsafat-filsafatnya banyak didasari oleh prinsip-prinsip dan teori Aristotelisme

    (prinsip-prinsip yang dicetuskan oleh Aristoteles). Selain menganut prinsip Aristotelisme, St.

    Thomas Aquinas dalam mencetuskan filsafat-filsafatnya tidak terlepas dari pengaruh

    pengetahuan yang beliau dapatkan dari karya-karya Neoplatimisme maupun Augustinus dan

    pelajaran dari Albertus Magnus.

    Thomas Aquinas Terlahir pada puncaknya zaman skolastik (800-1500), Zaman

    Skolastik dimulai sejak abad ke-9. Dimana para tokoh zaman Skolastik adalah para pelajar

    dari lingkungan sekolah-kerajaan dan sekolah-katedral yang didirikan oleh Raja Karel Agung

    (742-814) dan kelak juga dari lingkungan universitas dan ordo-ordo biarawan.2

    Dengan demikian, kata skolastik menunjuk kepada suatu periode di Abad

    Pertengahan ketika banyak sekolah didirikan dan banyak pengajar ulung bermunculan.

    Namun, dalam arti yang lebih khusus, kata skolastik menunjuk kepada suatu metode

    tertentu, yakni metode skolastik.

    1 Afid Burhanuddin Biografi dan pemikiran thomas aquinas diakses dari

    http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/biografi-dan-pemikirannya-thomas-aquinas/ pada tanggal 9

    september 2014 pukul 09.00

    2Afauziasyafei,Sejarah Filsafat Abad Pertengahan, diakses dari

    http://anfauziasyafei.blogspot.com/2014/08/materi-3-filsafat-zaman-abad.html, pada tanggal 9 September 2014

    pukul 10.47

    1

  • Dengan metode ini, berbagai masalah dan pertanyaan diuji secara tajam dan rasional,

    ditentukan pro-contra-nya untuk kemudian ditemukan pemecahannya. Tuntutan

    kemasukakalan dan pengkajian yang teliti dan kritis atas pengetahuan yang diwariskan

    merupakan ciri filsafat Skolastik.

    B. Biografi Thomas Aquinas

    Thomas Aquinas lahir di Naple pada tahun 1224, ketika ia hidup sedang terjadi

    perubahan besar, hal ini ditandai dengan disintegrasi ekonomi dan intrik politik di dalam,

    antar negara kota dan bangsa-bangsa yang sedang bangkit serta pengaruh Gereja yang begitu

    kuat. Orang tua Thomas adalah seorang bangsawan Kecil dan menyiapkan putranya sejak

    dini demi kehidupan religius dengan mengirimnya belajar dengan para pendeta Benedictine

    ketika masih berusia lima tahun.

    Thomas Aquinas Di anggap sebagai filosof skolastik terbesar, dalam Semua Institusi

    pendidikan katholik yang mengajarkan Filsafat, sistemnya diajarkan sebagai satu-satunya

    sitem yang benar, ini sudah menjadi aturan baku yang ditetapkan oleh Leo XIII pada tahun

    1879.3

    Pada usia empat belas tahun, Thomas Aquinas dikirim ke Universitas Naples untuk

    studi lanjutan, namun ia lebih tertarik dengan ajaran-ajaran ordo dominican. Golongan ini

    dikenal dengan pengajaran-pengajaran intelektual dan menyayangi terhadap orang miskin.

    Keberadaan Thomas di dalam kelompok ordo di luar dugaan orang tuanya, oleh karena itu

    Thomas Aquinas dibujuk untuk tidak memasuki kelompok tersebut, namun upaya pihak

    keluarganya tidak berhasil.Pada tahun 1257 sampai dengan 1259, Thomas Aquinas

    diperintahkan untuk belajar Teologi di Paris. Sekembalinya dari paris Thomas Aquinas

    langsung ke Itali kemudian memberikan kuliah di berbagi tempat selama sepuluh tahun.

    Selama periode ini, ia menemukan dengan manuskrip-manuskrip karya Aristoteles yang

    masuk ke negara tersebut melalui spanyol yang muslim.

    Aquinas mulai mengkaji manuskrip-manuskrip dan menulis banyak komentar. Tak

    seperti rekan-rekan sejamannya, Thomas Aquinas mempercayai pencocokan filosofi pagan

    dengan ajaran gereja. Banyak karyanyayang dapat dibaca sebagai upaya untuk memberikan

    sebuah sintesis pemikiran klasik dan teologis.

    3Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2004, hlm. 598.

    2

  • Upaya inimenempatkan dirinya tepat di tengahserangan-serangan para ahli sekuler

    yang percaya bahwa Thomas berbuat keliru dalam menyajikan sumber -sumber pagandan

    para pemimpin gerekan yang mencurigai percampuran gagasan-gagasan pagan dengan

    dogma religius. Bersamasama dengan jadwal perkuliahan dan studinya yang padat, beban

    untuk menanggapi serangan-serangan kedua kelompok ini menguras kekuatannya. Ia sakit

    dan meninggal di dekat tempat kelahirnnya pada tahun 1274.

    Thomas Aquinas, salah seorang pemikir yang intelektualistik dan tokoh terbesar di

    masa skolastik yang mengikuti ajaran Aristoteles melalui kontak dengan dunia arab,

    membangun realisme perpaduanantara nalar dan iman, kodrat dan adikodrati, filsafat serta

    teologi. Epistemologi Aquinas adalah uraian lanjutan dari epistemologi Aristoteles yang

    menerima pengetahuan intelektual kebenaran dan kepastian sebagai suatu kenyataan

    relasional antara subjek dan obyek. Selain itu adanya keterbatasan pengetahuan manusia

    diterima sebagai kenyataan walaupun potensi pengetahuan tersebut memang tak terbatas

    (Afandi, 1997:61-62).

    Karya terpenting Thomas Aquinas adalah Summa contra Gentiles, ditulis selama

    tahun 1259-1264. Buku ini berusaha membangun kebenaran agama kristen dengan argumen-

    argumen yang ditunjukan pada pembaca yang dianggap belum kristen.4

    C. FILSAFAT PEMIKIRAN THOMAS AQUINAS

    1. Hukum Alam

    Hukum alam merupakan dasar atau landasan bagi hukum-hukum yang sebenarnya

    yang tidak dapat diragukan kebenarannya. Salah seorang yang memiliki konsep teori hokum

    alam yang dikemukakan oleh Tohmas Aquinas, bahwa Teori hukum alam menempatkan

    manusia sebagai makhluk yang hidup dalam alam bebas dan setiap manusia mengalami

    tantangan dan kekacauan. Oleh karena itu, manusia mengadakan ikatan untuk membentuk

    suatu masyarakat politik yang disebut negara (Syarbaini, 2011:29). Hukum alam ini

    beroperasi pada alam semesta sebagai ciptaan Tuhan.

    4Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2004, hlm. 600.

    3

  • Hal ini sejalan dengan pemikiran Thomas dalam hal sebagai berikut: "Hukum alam

    tidak lain merupakan partisipasi makhluk rasional dalam hukum abadi (eternal law)" yang

    dimaksud dengan makhluk rasional adalah manusia. Di antara semua makhluk ciptaan

    Tuhan- sungai-sungai, galaksi, lautan, hewan, tumbuhan, hanya manusialah yang berhak

    memiliki predikat makhluk rasional, sedang yang lainnya adalah makhluk irrasional. Hanya

    manusialah yang dianugerahi Tuhan penalaran, intelegensia, dan akal budi (reason). Makhluk

    lainnya hanya diberi instinct. Thomas berkeyakinan bahwa dalil -dalil hukum alam dalam

    manusia berkaitan dengan masalah masalah praktis (Losco, 2005 : 419).

    Dalam pandangan Thomas Aquinas, dengan berdasar pada hukum alam tersebut

    beliau berpendapat bahwa eksistensi negara bersumber dan sifat alamiah manusia. Salah satu

    sifat manusia adalah wataknya yang bersifat sosial dan politis. Manusia adalah makhluk

    sosial dan makhluk politik (man is a social and political animal. Pemikiran Thomas tentang

    manusia yang disebutnya sebagai makhluk sosial ini juga dikemukakannya sebagai berikut:

    "manusia mempunyai suatu alat yang dimilikinya berdasarkan kodrat alam yang tidak

    dipunyai oleh makhluk makhluk lainnya. Alat itu ialah "akal" atau "fikiran" (reason, rede)"

    (Apandi, 1977 : 29). Penjelasan tersebut mengimplikasikan bahwa dengan akal yang

    dimilikinya tersebut manusia dapat berupaya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan

    hidupnya.

    Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu saja manusia tidak bisa bekerja sendiri.

    Manusia memerlukan interaksi, kerjasama dengan manusia lain untuk memenuhi semua

    kebutuhan hidupnya. Hal ini semakin menguatkan pemikiran Thomas yang menjelaskan

    bahwa instinct dan akal budi merupakan dua ciri atau karakteristik kodrati yang menjadikan

    manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk politik (Suhelmi, 1999 : 73). Sebagai makhluk

    sosial dan politik tentu saja manusia sangat tegantung kepada orang lain. Tidak mungkin

    manusia dapat mencapai kepuasan, harapan-harapan dalam angan angannya dalam upaya

    mencapai kebaikan hidup dilakukan sendiri tanpa ada bantuan dari pihak atau manusia

    lainnya. Kebutuhan atau ketergantungan manusia kepada manusia lainnya itu dapat terlihat

    dalam berbagai aktivitas dalam rangka pemenuhan hidupnya.

    2. Negara

    Banyak para ahli pikir mendefinisikan hakekat tentang negara, akan tetapi belum ada

    satu pun yang mampu mendefinisikan secara umum hakekat tentang negara secara lengkap.

    Hanya saja mereka sepakat bahwa, Negara merupakan organisasi terbesar dan berfungsi

    4

  • mengatur perilaku manusia serta tujuan-tujuan hidup bersama. Bila orang sudah hidup

    bersama-sama dengan orang lain, maka mau tidak mau ia harus membatasi kebebasannya. Ia

    tidak bisa dapat melakukan segala perbuatan yang ia kehendaki seperti ia dapat lakukan bila

    ia hidup seorang diri, sebab ia harus juga mengindahkan adanya orang orang lain dan dia

    tidak boleh mengganggu kebebasan orang-orang lain.

    Dengan tidak adanya lembaga yang mengatur, sebagai dikatakan oleh Thomas

    Hobbes, Manusia yang satu akan merupakan serigala bagi manusia yang lain dan akan terjadi

    peperangan dari semua orang melawan semua orang. Pendeknya keadaan hidup manusia akan

    kacau balau (Apandi, 1977) Bertitik tolak dari hukum alam ini, Thomas Aquinas berpendapat

    bahwa eksistensi negara bersumber dari sifat alamiah manusia. Salah satu sifat alamiah

    manusia adalah wataknya yang bersifat social dan politis. Menurut Thomas Aquinas, negara

    merupakan lembaga sosial manusia yang paling tinggi dan luas yang berfungsi menjamin

    manusia memenuhi kebutuhan fisiknya yang melampaui kemampuan lingkungan social lebih

    kecil seperti desa dan kota (Abdillah, 2012:49).

    Lebih dari itu, untuk mengembangkan akal budi dan pikirannya, individu juga

    membutuhkan komunitas politik, negara. Negara dengan demikian merupakan kebutuhan

    kodrati manusia. Sejalan dengan pandangan di atas, Thomas Aquinas menjelaskan bahwa

    negara merupakan bagian integral alam semesta, memiliki sifat dan karakter dasar yang mirip

    dengan mekanisme kerja alam semesta pula. Negara merupakan suatu sistem tujuan yang

    memiliki tatanan hirarki, dimana yang berada diatas memiliki fungsi untuk memerintah,

    menata, membimbing dan mengatur yang berada di bawah atau lebih rendah.

    Alur pemikiran Thomas tentang bentuk negara dan pemerintahan lebih cenderung

    mengikuti konsep Socrates, Plato, dan Aristoteles, yaitu mereka menglasifikasikan tiga

    macam bentuk pemerintahan yang baik dan tiga bentuk pemerintahan yang buruk sedangkan

    Plato memberikan contoh lima macam bentuk negara. Menurut Plato, Aristrokasi adalah

    bentuk yang paling tepat dan sempurna bagi suat negara ideal (Rapar, 2002:62). Selanjutnya,

    plato mengungkapkan bahwa proses yang tak dapat diabaikan tentang dekade melalui mana

    bahkan aristokrasi yang sempurna yang ida usulkan harus berubah menjadi timokrasi tahun

    pemerintahan terhormat, yang harus diikuti oleh serangkaian pemerintah oleh golongan kaya

    dari situ oleh demokrasi dan akhirnya tirani (Dahl, 1980:79). Bentuk Negara yang paling

    terbaik adalah bentuk Aristokrasi (pemimpin dipegang oleh kaum cendikiawan dan yang

    paling buruk adalah bentuk pemerintahan Tirani (pemimpin yang dianggap memilih jasa

    cukup besar terhadap negara) Menurut Aristoteles, pemerintahan yang terbaik adalah

    Monarkhi dari yang terburuk adalah Demokrasi. Sedangkan menurut Socrates terdapat lima

    5

  • tipe sistem pemerintahan, yaitu aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi, dan tirani

    (Surbakti, 1992:25).

    Dalam membahas bentuk negara Thomas Aquinas, lebih sejalan dengan Aristoteles,

    hal itu tampak dari dua kriteria yang dimunculkan yakni menyangkut jumlah penguasa dan

    tujuan tujuan yang hendak dicapai olel negara yang bersangkutan (satu orang, beberapa

    orang, dari banyak orang, kemudian tujuannya, untuk kepentingan penguasa atau untuk

    kepentingan atau kesejahteraan umum). Berdasarkan dua kriteria tersebut di atas Thomas

    Aquinas mengklasif ikasikan bentuk-bentuk negara (pemerintahan) menjadi empat bentuk,

    yaitu Monarkhi, Aristokrasi, Timokrasi , dan Demokrasi. Uraian tentang keempat bentuk

    Negara tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, negara yang diperintah satu orang

    dan bertujuan mencapai kebaikan bersama dinamakan Monarki, tetapi bila tujuannya hanya

    mencapai kebaikan pribadi, penguasanya bengis dan tidak adil maka negara itu dinamakan

    Tirani. Kedua, Negara yang diperintah beberapa orang mulia dan memilki tujuan kebaikan

    bersama dinamakan Aristokrasi sedang bila tidak, Negara itu dinamakan Oligarki (Dalam

    Oligarki penguasa negara menindas rakyat nya melalui represi ekonomi.

    Penguasa oligarki adalah orang-orang yang memilki harta kekayaan melimpah).

    Ketiga, negara yang bertujuan mencapai kebaikan bersama, dijadikan kebebasan sebagai

    dasar persamaan politik, kuatnya control kaum jelata terhadap penguasa dan Negara

    bersangkutan diperintah banyak orang dinamakan Timokrasi atau Politea. Keempat, bentuk

    negara yang dipimpin oleh beberapa orang disebut Demokrasi. Menurut Thomas Aquinas

    bentuk negara demokrasi lebih baik dibandingkan bentuk negara Tirani, sebab di dalam

    bentuk Demokrasi memiliki ciri terdapatnya hak kontrol dari warga masyarakat yang ada

    dalam pemerintahan tersebut. Negara dengan penguasa tunggal disebut bentuk Negara

    terbaik. Hal ini dapat dipahami karena sesuai dengan hakikat hukum slam dalam hal ini

    bahwa alam selalu diperintah oleh satu pengendali atau pihak. Ilustrasi yang dapat

    menjelaskan pernyataan tersebut misalnya, tubuh manusia yang semua anggota-anggotanya

    hanya digerakkan oleh satu faktor atau satu bagian tubuh, yaitu hati. Contoh lainnya juga

    dapat dilihat dalam dunia binatang.

    Analogi yang dapat dikemukakan sebagai berikut: Lebah hanya memiliki satu raja.

    Fenomena ini menyiratkan makna bahwa keseluruhan alam semesta (universe) diatur hanya

    oleh satu Tuhan pencipta, penata, pengatur segala yang ada di muka bumi ini beserta seluruh

    kejadiannya. Tuhan tidak memiliki saingan. Hal ini semua menurut Thomas dianggap sesuai

    dengan penalaran dan akal budi (reason) . Hal lain yang kiranya perlu dijelaskan di sini

    adalah komparasi tentang bentuk negara. Bila dalam penjelasan sebelumnya dinyatakan

    6

  • bahwa Monarki merupakan bentuk negara yang dianggap paling baik, maka sebaliknya Tirani

    adalah merupakan bentuk negara paling buruk. Demokrasi meskipun buruk masih

    dapatditerima (tolarable) dibandingkan dengan tirani. Alasan yang dapat dikemukakan adalah

    dalam negara tirani kemungkinan terjadinya penyelewengan kekuasaan (abuse of power)

    sangat besar atau terbuka lebar.Selanjutnya menurut Thomas meskipunpenguasaan negara

    oleh satu orang memilikikeutamaan atau keunggulan seperti dalam sistemkekuasaan monarki

    model penguasa tunggal dalamsuatu pemerintahan juga memiliki peluangatau potensi untuk

    menjadi penguasa tiran.

    Biasanya penguasa tunggal berubah menjaditiran karena tidak adanya sistem

    pengawasanyang berfungsi sebagai alat kontrol terhadapkekuasaannya yang berbasiskan

    kekuasaan secara turun temurun. Oleh karena itu, untukmenghindari munculnya penguasa

    tiran dalamsuatu negara menurut Thomas perludiciptakan beberapa mekanisme sebagai

    berikut:Pertama, seorang penguasa tunggal atau rajayang memerintah hendaknya harus

    diangkatberdasarkan pemilihan yang dilakukan olehpemimpin-pemimpin masyarakat. Raja

    harusdipilih berdasarkan kompetensi dan kualitaspribadi yang dimilikinya (elected).

    Kekuasaanyang dimilikinya tidak boleh diperoleh karenawarisan dari penguasa sebelumnya.

    Oleh karena itu Thomas sangat menolak prinsip kekuasaan berdasarkan turunan

    (hereditypower). Dengan cara dipilih atau diangkat oleh para pemimpin masyarakat maka

    seorang penguasa negara aknberpotensi untuk memiliki suatu tanggungjawab terhadap

    pelaksanaan kekuasaan negara.Setelah diangkat, langkah selanjutnya adalahsistem

    pemerintahan harus diatur sedemikian rupa sehingga penguasa itu tidak lagi memiliki

    kesempatan untuk menjadi seorang tiran.Kedua, mekanisme lain untuk menutup

    kemungkinan yang memunculkan potensi lahirnya seorang tiran adalah dengan

    membatasikekuasaan penguasa tunggal yang bersangkutan. Ketiga, kesempatan seorang

    penguasa untuk menjadi seorang tiran akan sangat tertutup jika dalam sistem pemerintahan

    ter sebut terdapat kepemilikan kekuasaan secara bersama-sama, maksudnya adalah terjadinya

    share of power dalamsistem pemerintahannya.

    Hal lain yang perlu dijelaskan berikutnya adalah jika mekanisme yang telah dilakukan

    untuk menutup kemungkinan munculnya seorang yang telah dilaksanakan namun tetap

    muncul gejala penguasa tiran, Thomas berpendapat bahwa kalau kasus seperti itu tetap terjadi

    maka seluruhrakyat yang diperintah boleh mentolerir tiranitersebut. Alasan yang dapat

    dijelaskan adalah kalau tirani itu dilawan untuk dijatuhkan maka akan terjadi suatu

    malapetaka politik dalam negara tersebut yang tentu saja akibatnyaakan membuat rakyat

    semakin menderita Berdasarkan uraian tersebut ThomasAquinas memiliki pendapat bahwa

    7

  • bentuk negara atau pemerintahan yang terbaikdipimpin oleh satu orang (Monarki), hal

    inilebih memungkinkan terciptanya perdamaiandan kesatuan negara sehingga sifat destruktif

    dapat dihindari.

    3. Kekuasaan

    Secara umum kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan dari seseorang atau

    kelompok orang untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lainsedemikian

    rupa sehingga tingkah laku itumenjadi sesuai dengan keinginan dan tujuandari orang yang

    mempunyai kekuasaan ituGejala kekuasaan ini merupakan sesuatuyang lumrah dalam

    kehidupan bermasyarakat,dalam berbagai bentuk kehidupan bersama. Kekuasaan biasanya

    berbentuk hubungan,dalam arti bahwa ada satu pihak yangmemerintah dan ada pihak yang

    diperintah satu pihak yang memberi perintah, satu pihak yang mematuhi perintah. Tidak ada

    persamaan martabat, selalu ada yang lebih tinggi daripada yang lain.

    Berhubungan erat dengan masalah kekuasaan adalah pengaruh, sehingga sering

    dikatakan bahwa pengaruh adalah bentuk lunak dari kekuasaan. Dalam hal ini biasanya

    seseorang yang mempunyai kekuasaan juga mempunyai pengaruh di dalam dan di luar

    bidang kekuasaannya. Tetapi tidak semua orang yang mempunyai kekuasaan yang sama,

    mempunyai pengaruh yang sama besarnya karena masalah pengaruh berkaitan dengan pribadi

    seseorang yang memegang kekuasaan.

    Negara merupakan integrasi dari kekuasaan, ia adalah organisasi pokok dari

    kekuasaan. Negara adalah alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur

    hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan

    dalam masyarakat. Jean Bodin mengemukakan ada beberapa teori tentang kekuasaan,

    diantaranya "bahwa kekuasaan di dalam negara datangnya dari Tuhan, oleh karena itu

    seorang kepala Negara yang menjalankan kekuasaan di dalam negarahanya sebagai wakil

    Tuhan saja dan bukan menjalankan kekuasaan sendiri ataupun kekuasaan milik negara".

    Sejalan dengan pendapat ter sebut di atas, Thomas Aquinas merumuskan bagaimana

    seharusnya kekuasaan dipergunakan dan tujuantujuan, serta tugas-tugas penguasa politik

    ditetapkan. Karena kekuasaan berasal dari Tuhan, haruslah dipergunakan demi kebaikan

    bersama dan tidak dibenarkan, karena itu berarti 'pengingkaran terhadap anugerah Tuhan.

    8

  • D. Benang Merah Pemikiran Filsafat Politik Thomas Aquinas

    Pemikiran-pemikiran filsafat politik Aquinas sangat memberikan pengaruh yang

    positif bagi perkembangan ilmu politik. Aquinas dapat dianggap telah mengembangkan

    sebuah pandangan poliik sebagai kekuatan positif dalam kehidupan manusia. Pemikiran

    pemikirannya mampu mengakomodasi hierarki tradisional dengan bangki tnya gagasan-

    gagasan tentang komunitas dan menyusun parameter-parameter untuk pembahasan masalah -

    masalah moral yang sulit dalam lingkup politik lewat kehebatan penanganannya atas hukum

    alam.

    Aquinas berkesimpulan lewat pengamatan berbagai masalah kontemporer yang

    ditemukannya. Pandangan-pandangannya sering kali dikutip sebagai sesuatu yang mampu

    memberikan wawasan dan kejelasan atas suatu masalah atau fenomena yang ditemukan

    dalam kehidupan masyarakat. Pandangan lain yang perlu dicermati di sini adalah konsep

    Aquinas yang tampaknya sangat kental dengan unsur religi. Misalnya konsep atau

    pandangannya tentang terdapat dua rute menuju pengetahuan, yaitu lewat akal dan lewat

    iman. Alam adalah suara hukum alam.

    Gagasan bahwa Tuhan secara bertahap menanamkan insting dan kemampuan yang

    seandainya diikuti secara tepat, akan membawa pada tindakan benar. Akan tetapi akal itu

    sendiri memiliki kelemahan. Sekalipun dapat menyediakan pengetahuan tentang dunia ini, ia

    hanya sedikit mengungkapkan masa depan. Dalam hal inilah tugas pokok iman, dan kitab

    sucilah yang menjadi pedoman atau pemandunya. Salah satu kebenaran yang diajarkan

    hokum alam (juga dengan hukum ilahi) adalah sosialitas manusia. Keluarga dan menurut

    Aquinas adalah hal yang alami. Setiap individu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dan

    memperoleh kesejahteraannya sendiri. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Negara

    merupakan bagian terlengkap dari sosialitas.

    Meskipun pencapaian kesepakatan di antara banyak individu merupakan suatu hal

    yang sulitakan tetapi meneguhkan atau membentuk kesatuan dan menciptakan kedamaian

    adalah merupakan tanggung jawab utama penguasa. Hal ini juga merupakan kondisi-kondisi

    awal yang dibutuhkan seandainya masyarakat (yang dibimbing oleh gereja) ingin menempuh

    usaha terpenting yaitu memperoleh keselamatan jiwa dalam kehidupannya.

    9

  • KESIMPULAN

    Thomas Aquinas memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

    perkembangan sejarah per adaban manusia. Pandangan atau pemikiran - pemikiran Thomas

    Aquinas mampu mengembangkan suatu pandangan politik sebagai kekuatan positif dalam

    kehidupan manusia. Pemikirannya tentang hukum alam, negara dan kekuasaan telah

    memberikan gambaran bahwa kebaikan dapat dipahami lewat akal budi. Kebaikan selain

    dapat dipahami lewat akal juga diperkuat lewat hukuman alam yang pantas berdasarkan

    kehendak Tuhan. Aquinas juga memandang bahwa kebenaran alami klasik yang

    menekankan keluhuran sebagai rute menuju tindakan benar dan kebahagiaan. Selanj utnya

    Aquinas juga memandang hukum alam merupakan cara-cara sekunder untuk

    mendesakkan perilaku, Baik pada kasus seseorang yang jahat dan tidak mampu melakukan

    tindakan luhur. Menyoroti tentang interaksi ant ar manusi a, konsep sosialitas yang

    merupakan bagian dari kebenaran yang diajarkan hukum alam. Dalam konsep ini dinyatakan

    bahwa negara merupakan bentuk lengkap dari sosialitas manusia yang pada hakekatnya

    sangat tergantung antara yang satu dengan yang lainnya.

    10

    0

  • DAFTAR PUSTAKA

    Agus, Dedi. Maret 2014, Analisis pemikiran Filsafat Politik Thomas Aquinas. Jurnal.

    Volume 4, No. 4.

    Russel, Bertrand. 2004, Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Pustaka pelajar Offset.

    Afid Burhanuddin Biografi dan pemikiran thomas aquinas diakses dari

    http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/biografi-dan-pemikirannya-

    thomas-aquinas/ pada tanggal 9 september 2014 pukul 09.00

    Afauzia syafei,Sejarah Filsafat Abad Pertengahan, diakses dari

    http://anfauziasyafei.blogspot.com/2014/08/materi-3-filsafat-zaman-abad.html, pada

    tanggal 9 September 2014 pukul 10.47

    V