Pemicu PBL-2 Doni

11
PEMICU PBL 2 GARAM DAPUR Prinanda Doni Santoso (1506717286) Mutiara Rizky (1506717273) Page 1

Transcript of Pemicu PBL-2 Doni

Page 1: Pemicu PBL-2 Doni

PEMICU PBL 2

GARAM DAPUR

Prinanda Doni Santoso (1506717286)

Mutiara Rizky (1506717273)

Page 1

Page 2: Pemicu PBL-2 Doni

PEMBAHASAN

2.1 Pencairan Es Dengan Garam

Apa yang akan terjadi ketika kita menambahkan garam pada es? Yang akan

terlihat adalah es akan mencair. Mengapa demikian?

Pada saat es diberi garam, maka lapisan air yang berada dalam bentuk cair

yang ada di permukaan es akan melarutkan garam. Hal tersebut akan memengaruhi

lapisan-lapisan air berikutnya, sehingga pada saat itu titik beku air akan menurun

dari 0 derajat Celsius atau dari 32 derajat Fahrenheit menjadi 20 derajat Fahrenheit.

Jadi, pada ruang dengan temperature 0 derajat Celsius, air yang telah bercampur

dengan garam tidak lagi membeku dan es akan mencair. Penurunan titik beku air

dari 32 derajat Fahrenheit menjadi 20 derajat Fahrenheit disebut dengan sifat

koligatif larutan.

2.2 Pencairan Es Dengan Garam Lainnya

Dalam mencairkan es, biasanya yang digunakan adalah garam dapur. Alasan

penggunaan garam dapur adalah garam ini paling mudah didapat dan murah. Akan

tetapi, ada beberapa garam lain yang juga bisa digunakan untuk mencairkan es,

seperti, garam klorida (potassium chloride, magnesium chloride, calcium chloride,

and sodium chloride). Namun, jenis garam ini memiliki banyak efek negatif bagi

kesehatan jika terkena secara langsung, khususnya pada kulit dan mata. Hewan dan

tumbuhan juga akan mengalami dampak buruk dari penggunaan garam klorida.

Oleh karena banyaknya efek negatif yang bisa terjadi, garam dapur masih menjadi

pilihan utama untuk mencairkan es.

Page 2

Page 3: Pemicu PBL-2 Doni

2.3 Kenaikkan Titik Didih

Titik didih larutan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu larutan

sama dengan tekanan atmosfer di lingkungan sekitar. Pada keadaan tersebut akan

terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.

Penambahan zat terlarut yang lebih sukar menguap, misalnya garam ke

dalam pelarut (air) hingga terbentuk Iarutan gula menyebabkan titik didih larutan

gula tersebut lebih tinggi daripada titik didih air . Suhu pada saat air mumi mendidih

disebut titik didih pelarut  dan suhu pada saat larutan mendidih disebut titik didih

larutan (Tb). Oleh karena titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut.

Kenaikan titik didih larutan (∆Tb) adalah selisih antara titik didih larutan dengan titik

didih pelarut.

Secara matematis dapat ditulis: ∆Tb = Kb x Tb. Hasil eksperimen yang telah

dilakukan dengan cara melarutkan 1 mol zat nonelektrolit ke dalam 1 kg air murni

menghasilkan titik didih larutan sebesar 100,52°C. Kenaikan titik didih larutan

tersebut adalah selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut yaitu

100,52°C – l00°C = 0,52°C. Apabila 2 mol zat nonelektrolit tersebut dilarutkan ke

dalam 1 kg air, maka kenaikan titik didih larutan cersebut adalah l,04°C (sama

dengan 0,52°C x 2). Jadi, kenaikan titik didih tiap molal zat nonelektrolit yang terlarut

dalam air adalah 0,52°C. Nilai 0,52°C/m disebut dengan tetapan kenaikan titik didih

molal pelarut (air) atau Kb air.

Rumusnya:

∆Tb = Kb x Tb

Keterangan:

∆Tb= Kenaikan titik didih larutan (oC)

Kb= tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (°C/m)

m = kemolalan (m)

Page 3

Page 4: Pemicu PBL-2 Doni

2.4 Pemrosesan Garam untuk Menghasilkan Klorin dan Soda Kaustik

Gas klorin merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai desinfektan.

Proses pembuatan gas klorin dapat dilakukan dengan cara elektrolisis

menggunakan NaCl karena garam dapur (NaCl) mengandung ion-ion klorida di

dalamnya. NaCl berfungsi sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang berfungsi

sebagai penghantar arus listrik karena dapat terionisasi secara sempurna.

Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada saat elektrolisis larutan elektrolit NaCl.

Reaksi awal : 2 NaCl → 2 Na+ + 2 Cl-

Katoda : 2 H2O + 2 e- → H2 + 2 OH-

Anoda : 2 Cl- → Cl2 + 2 e-

Total Reaksi : 2 NaCl + 2 H2O → 2 NaOH + Cl2 + 2 H2

Selain sebagai penghasil klorin, garam dapur juga bisa menghasilkan soda

kaustik. Soda kaustik (NaOH) atau yang biasa disebut soda api merupakan senyawa

kimia yang sejenis dengan basa logam yang memiliki banyak fungsi dan manfaat.

Masyarakat lebih mengenal soda kaustik ini dengan nama soda api. . Senyawa ini

memiliki sifat alkalin, yaitu senyawa yang fungsinya semakin kuat ketika dilarutkan

dengan air. Pada dunia perindustrian kimia, nama soda api tentu sudah tidak asing

didengar, karena soda api berperan sangat penting, seperti bahan campuran untuk

berbagai industri tekstil, kertas, sabun, deterjen, bubur kayu, dan sebagainya.

Bahkan dalam industri pertambangan pun soda api sangat dibutuhkan, contohnya

dalam penambangan emas dan eksplorasi.

Salah satu cara yang menghasilkan soda api adalah dengan metodde sel

membrane. Proses ini menggunakan jenis membrane tertentu untuk memisahkan

ion klorin dan ion natrium. Membrane membiarkan ion natrium berpindah melewati

membrane sedangkan gas klorin dan larutan garam tetap beradda pada bagian yang

terpisah dari ion natrium. Ion natrium tadi bereaksi dengan air untuk menghasilkan

larutan soda kaustik.

2.5 Tekanan Parsial

Tekanan parsial (dalam mmHg atau kPa) adalah ukuran konsentrasi gas

dalam campuran gas. Tekanan parsial disebabkan oleh pergerakan molekul

terhadap permukaan.

Konsep tekanan parsial diawali oleh teori yang dibuat Avogadro untuk

mengidentifikasi gas dalam suatu campuran dengan mengidentifikasi tekanan (P),

Page 4

Page 5: Pemicu PBL-2 Doni

volume (V), dan suhu (T), serta bergantung pada seberapa besar mol dari gas

tersebut. Apabila dituliskan dalam persamaan matematika, akan menjadi persamaan

Avogadro, yaitu PV = nRT.

Dalam proses pencampuran gas, masing-masing gas memiliki tekanan

parsial yang merupakan tekanan hipotetis gas pada saat gas tersebut

menempati volume campuran pada suhu yang sama. Tekanan total campuran gas

ideal adalah jumlah dari tekanan parsial masing-masing gas individu dalam

campuran.

Tekanan parsial bergantung pada hubungan isotermis berikut:

Vx merupakan volume parisal masing-masing komponen gas (X)

Vtot merupakan total volume gas campuran

px merupakan tekanan parsial gas X

ptot merupakan total tekanan gas campuran

nx merupakan jumlah molekul dari gas (X)

ntot merupakan jumlah total molekul campuran gas.

2.6 Gas Menjadi Larutan

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogenyang terdiri dari dua atau

lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)

terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat

lain dalam larutan disebut pelarut atau solven

Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan , misalnya karbon dioksida atau

oksigen dalam air.

Kondensasi adalah proses zat dalam keadaan gas berubah menjadi keadaan

cair . Perubahan ini disebabkan oleh perubahan tekanan dan suhu zat. Kondensasi

dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni kondensasi eksterior dan kondensasi interior.

Kondensasi eksterior terjadi ketika udara lembab menyentuh

permukaan dingin seperti kaca. Kondensasi akan terjadi jika suhu

permukaan tersebut berada di bawah titik embun udara (dew point).

Titik embun udara adalah suhu atau temperatur dimana uap air dalam

udara mengembun menjadi air pada kecepatan yang sama dengan

kecepatan air itu menguap, pada tekanan udara konstan. Kondensasi

Page 5

Page 6: Pemicu PBL-2 Doni

seperti ini biasa terlihat ketika malam hari yang dingin diikuti dengan

siang hari yang hangat.

Kondensasi interior dapat terjadi ketika kelembaban udara terlalu

berlebihan dalam suatu ruang tertutup. Kelembaban udara yang

berlebihan ini biasa menyebabkan pengembunan pada kaca jendela.

Banyaknya pengembunan berbanding lurus dengan banyaknya udara

hangat dalam ruang. Semakin banyak udara hangat maka semakin

banyak pula uap air yang dimiliki, sehingga semakin banyak pula

pengembunan yang terjadi pada permukaan.

2.7 Immiscibility

Suatu campuran bias dikatakan immiscible jika kedua larutan atau lebih

tersebut tidak dapat bersatu menjadi suatu campuran saat dicampur. Hal ini

disebabkan karena ikatan antarmolekul senyawa – senyawa tersebut lebih kuat dari

gaya untuk saling interaksi antar senyawa tersebut. Contohnya adalah air dan

minyak. Pada pencampuran tersebut terlihat lapisan antara air dan minyak. Disini

membuktikan bahwa air tidak bisa bercampur dengan minyak.

Page 6

Page 7: Pemicu PBL-2 Doni

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Garam dapur atau natrium klorida (NaCl) merupakan senyawa yang sangat

penting bagi kehidupan manusia. Secara universal, garam dapur digunakan sebagai

bumbu masakan. Namun, garam dapur juga mempunyai banyak manfaat.

Contohnya adalah dipakai sebagai pencair es, khususnya di negara – negara yang

memiliki musim salju, gas klorin, dan soda kaustik atau soda api..

Page 7

Page 8: Pemicu PBL-2 Doni

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/industri-soda-kaustik-dari-larutan-nacl.html

http://antoine.frostburg.edu/chem/senese/101/liquids/faq/miscible-immiscible.shtml

http://google.com/garam-dapur.co

Page 8