Pemicu 1 (DBD) (Dea)

27
PEMICU 1 Jakarta dan Bali Paling Rawan DBD

description

hygyg

Transcript of Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Page 1: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

PEMICU 1Jakarta dan Bali Paling Rawan DBD

Page 2: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Kata-Kata Sulit (Unfamiliar Terms) Incidence rate : banyaknya kasus

Endemik : wilayah tertentu yang diserang oleh suatu penyakit

Promotif : upaya penyebar luasan informasi melalui berbagai

media Preventif : upaya pencegahan Jumantik : Jumantik yaitu singkatan dari

Juru Pemantau Jentik adalah petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk malakukan pemantauan jentik nyamuk DBD aedes aegypti di

wilayahnya serta melakukan pelaporan ke kelurahan secara rutin dan berkesinambungan.

Page 3: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Masalah

Mengapa jumlah kasus DBD yang meningkat?

Apa saja upaya penanggulangan DBD?

Mengapa daerah Bali dan Jakarta menjadi daerah yang paling rawan DBD?

Mengapa keadaan cuaca mempersulit prediksi?

Page 4: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Curah Pendapat

Page 5: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah kasus DBD :

Kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pencegahan dan pembasmian DBD.

Cuaca di dunia (khususnya di Indonesia) saat ini, tidak menentu.

Peningkatan Populasi dunia sehingga kekurangan lahan.

Pendidikan dan Informasi masyarakat yang kurang mengenai DBD.

Vaksin untuk DBD masih dalam tahap uji coba.

Page 6: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Upaya Penanggulangan DBD

Promotif :1. Meningkatkan penyuluhan

(misalnya poster dan slogan)2. Meningkatkan kesehatan tubuh

( kekebalan tubuh)

Page 7: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Preventif : 1.4M : - Menguras bak mandi

- Menutup tempayan yang berisi air

- Mengubur barang bekas - Menambahkan abate

2. Mem-fogging (pengasapan)3.Menggunakan obat anti nyamuk4.Membasmi dari jentik

Page 8: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Faktor-faktor yang menyebabkan daerah Bali dan Jakarta menjadi daerah yang paling rawan DBD

Kepadatan penduduk yang tinggi (tidak seimbang dengan lahan yang tersedia) di kedua kota tersebut

Perkembangan kedua kota tersebut Kurangnya kesadaran dan kepedulian

masyarakat di kedua kota tersebut

Page 9: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Keadaan cuaca yang tidak menentu mempersulit prediksi karena :

Keadaan cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi penurunan sistem imun (sistem kekebalan tubuh)

Global warming

Page 10: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Review (Mind Mapping)

Page 11: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Tujuan Belajar

1. Menjelaskan tentang penyakit DBD2. Mengetahui dan menjelaskan

penyebab dan gejala DBD3. Mengetahui dan menjelaskan obat

DBD4. Mengetahui dan menjelaskan

pencegahan DBD5. Mengetahui dan menjelaskan

tentang penigkatan kasus DBD di Jakarta dan Bali

Page 12: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Belajar MandiriMencari informasi yang berkaitan

dengan DBD

Page 13: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Definisi DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Page 14: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Penyebab DBD

Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4

Page 15: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Pencegahan DBD

Page 16: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Pencegahan DBD

Page 17: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Pencegahan DBDPencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya,

yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :1. LingkunganMetode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh: Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali. Menutup dengan rapat tempat penampungan air. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain sebagainya.2. BiologisPengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).3. KimiawiCara pengendalian ini antara lain dengan: Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Page 18: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

ARTIKEL

Peneliti Australia Berhasil Berantas Nyamuk Penyebab Demam Berdarah

Para peneliti Australia melaporkan keberhasilan dalam mengatasi nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).Aedes Aegypti, nyamuk penyebab penyakit DBD.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan setiap tahunnya ditemukan 50 juta kasus infeksi dengue, dan 40 persen populasi dunia berisiko terinfeksi.Virus demam berdarah dengue (DBD) dibawa dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Peneliti Scott Ritchie dari Universitas James Cook mengatakan bahwa berbagai upaya memberantas DBD selama ini lebih terfokus pada pembasmian nyamuk.“Satu-satunya cara membasminya adalah dengan pestisida dan mungkin penyuluhan masyarakat. Sejumlah nyamuk mulai resisten terhadap pestisida-pestisida itu, jadi kita memerlukan sesuatu yang baru dan berbeda,” ujar Ritchie.Hasil penelitian Ritchie dan para ilmuwan lainnya dimuat dalam atikel di jurnal Nature.Menurut para peneliti, nyamuk Aedes Aegypti dapat ditulari bakteri Wolbachia, yang menghambat perkembangan virus DBD, sehingga virus ini tidak dapat ditularkan ke orang yang digigit nyamuk itu.Untuk meniru situasi nyata, mereka melepaskan nyamuk-nyamuk yang ditulari Wolbachia ke sebuah fasilitas pengujian di dalam ruang yang dipenuhi nyamuk-nyamuk tak terinfeksi. Dalam beberapa bulan, hasil perkawinan kedua nyamuk itu menunjukkan serangga yang diinfeksi Wolbachia itu mendominasi seluruh populasi nyamuk.

Page 19: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Para peneliti kemudian beralih dari tes simulasi ke tes di dunia nyata, dengan melepaskan nyamuk-nyamuk di dua kota terpencil di Australia.Peneliti utama Scott O'Neill dari Universitas Monash mengatakan bahwa sewaktu serangga-serangga yang terinfeksi dilepaskan selama beberapa pekan, mereka mulai mendominasi nyamuk-nyamuk setempat yang tidak terinfeksi.“Yang terpenting, setelah pelepasan nyamuk-nyamuk Wolbachia dihentikan, jumlah nyamuk Wolbachia terus bertambah hingga eksperimen selesai pada akhir musim hujan. Sekitar waktu itulah kita dapat melihat bahwa kita hampir menuntaskan penetrasi infeksi Wolbachia ke populasi nyamuk di lokasi-lokasi itu,” papar O’Neill.Anggota tim lainnya, Ary Hoffman dari Universitas Melbourne, mengatakan bahwa para peneliti selanjutnya perlu melepaskan Wolbachia ke wilayah di mana DBD mewabah, untuk mengetahui apakah bakteri ini dapat benar-benar mencegah penyakit.“Hingga tahap tersebut, kita harus berhati-hati. Menurut saya hasil ini masih dini. Pada saat ini kami masih penuh harapan. Tetapi sebelum mencapai tahap di mana kita dapat menyatakan bahwa Wolbachia dapat memberantas DBD, ini soal lain, ini soal mendatang,” ujarnya.

Dalam komentar yang juga diterbitkan di jurnal Nature, ilmuwan Johns Hopkins Jason Rasgon mengatakan penelitian Australia menandai apa yang ia sebut “dimulainya era baru pemberantasan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nyamuk,” dan menunjukkan strategi yang dapat diterapkan untuk malaria. Rasgon juga mencatat bahwa dampaknya bagi ekosistem harus diminimalisasi karena nyamuk-nyamuk itu diubah jenisnya, bukannya dibasmi.

Page 20: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Penularan DBD

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil dan Ethiopia dan sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang.Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.

Page 21: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue

Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya bintik pendarahan (purpura).3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.10.Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Page 22: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.

Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :- Paracetamol membantu menurunkan demam- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare- Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Page 23: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

  Obat yang mengandung acetaminofen, misalnya tilenol,

sangat disarankan bagi penderita demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat.] Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

Page 24: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Obat tradisional DBD

Kurma : Efektif Meningkatkan Kadar Trombosit Bagi Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), karena kaya akan kandungan phospate, boron, pottasium dan calcium. Kadar besi dalam kurma mengatur pembentukan hoemoglobin pada sel darah merah

daun ubijalar : Berperan sebagai antioksidan untuk memperbaiki sistem imun atau kekebalan tubuh dan mampu meningkatkan kadar trom-bosit dalam darah

daun jambu biji/klutuk : Efektif meningkatkan trombosit

Page 25: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Melaporkan dan Mendiskusikan Temuan Informasi dalam Kelompok

Page 26: Pemicu 1 (DBD) (Dea)

Daftar Pustaka

http://www.infogue.com/viewstory/2011/07/12/penyakit_demam_berdarah_/?url=http://www.penyakitplus.com/kesehatan/penyakit-demam-berdarah-2/

http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah

http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.html

http://www.voanews.com/indonesian/news/Peneliti-Australia--128887213.html

http://sari-kurma-aljazira.com/?pilih=hal&id=5

http://demam-berdarah.blogspot.com/2011/01/obatdemamberdarah.html

www.ymp.or.id/esilo/index2.php?option=com_content&do_pdf=1

Page 27: Pemicu 1 (DBD) (Dea)