Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

25
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perusahaan yang bergerak di media sudah tidak dapat dihitung dengan jari. Perusahaan-perusahaan media mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan utensi audiens. Tapi persaingan antara perusahaan media semakin sengit karena media sekarang membuat audiens lebih aktif. Media yang bermula berbentuk konvensional mulai berkembang menuju media digital, yang mana audiens menguasai sepenuhnya media tersebut. Perusahaan media mengambil cara bagaimana agar konten yang dibuat bisa menarik utensi audiens dan menjaga audiens untuk tetap loyal. Salah satunya adalah dengan cara menyeimbangkan rantai nilai media. Mulai dari Content Generation Process, Content Delivery Process, Advertising Sales Process, sampai End Costumer Process. Dengan menyeimbangkan rantai nilai media, diharapkan perusahaan mampu untuk memenuhi kepuasan audiens. Rantai nilai media digital dengan media konvensional tidaklah sama. Karena proses pembuatan konten dengan media yang berbasis digital sangat berbeda dengan proses pembuatan konten dengan media konvensional. Begitupula dengan Getgio.com, perusahaan produksi video. Perusahaan yang baru dikatakan masih seumur jagung ini memberanikan diri untuk menggelar perusahaannya di tengah-tengan persaingan media digital. Hal itulah yang membuat penulis ingin mendalami lebih jauh bagaimana proses bisnisnya perusahaan produksi video tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut: 1

Transcript of Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Page 1: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Bab 1Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini perusahaan yang bergerak di media sudah tidak dapat dihitung dengan

jari. Perusahaan-perusahaan media mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan utensi audiens.

Tapi persaingan antara perusahaan media semakin sengit karena media sekarang membuat

audiens lebih aktif. Media yang bermula berbentuk konvensional mulai berkembang menuju

media digital, yang mana audiens menguasai sepenuhnya media tersebut.

Perusahaan media mengambil cara bagaimana agar konten yang dibuat bisa menarik

utensi audiens dan menjaga audiens untuk tetap loyal. Salah satunya adalah dengan cara

menyeimbangkan rantai nilai media. Mulai dari Content Generation Process, Content

Delivery Process, Advertising Sales Process, sampai End Costumer Process. Dengan

menyeimbangkan rantai nilai media, diharapkan perusahaan mampu untuk memenuhi

kepuasan audiens.

Rantai nilai media digital dengan media konvensional tidaklah sama. Karena proses

pembuatan konten dengan media yang berbasis digital sangat berbeda dengan proses

pembuatan konten dengan media konvensional. Begitupula dengan Getgio.com, perusahaan

produksi video. Perusahaan yang baru dikatakan masih seumur jagung ini memberanikan diri

untuk menggelar perusahaannya di tengah-tengan persaingan media digital. Hal itulah yang

membuat penulis ingin mendalami lebih jauh bagaimana proses bisnisnya perusahaan

produksi video tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang timbul dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana proses Getgio.com dalam mengembangkan kontennya? Apa dampaknya bagi strategi

produksi konten?

b. Bagaimana proses Getgio.com dalam menyusun strategi marketingnya? Apa dampaknya bagi

strategi distribusi konten?

c. Bagaimana proses Getgio.com dalam melakukan penjualan iklan? Apa dampaknya bagi strategi

iklan dan penjualan?

d. Bagaimana Getgio.com menjaga hubungan dengan end costumer? Apa dampaknya bagi strategi

interaksi dengan kostumer akhir?

1

Page 2: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

1.3 Tujuan Masalah

Dengan melihat rumusan masalah, penulis berharap dapat memenuhi tujuan masalah

a. Mengetahui proses Getgio.com dalam mengembangkan kontennya dan dampaknya bagi

strategi produksi konten

b. Mengetahui proses Getgio.com dalam menyusun strategi marketingnya dan dampaknya bagi

strategi distribusi konten

c. Mengetahui proses Getgio.com dalam melakukan penjualan iklan dan dampaknya bagi strategi

iklan dan penjualan

d. Mengetahui Getgio.com menjaga hubungan dengan end costumer dan dampaknya bagi strategi

interaksi dengan kostumer akhir?

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam makalah ini, data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data Primer

yang digunakan berupa metode wawancara sedangkan Data Sekunder yang digunakan adalah

metode studi literatur.

1.5 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran penelitian untuk mengolah data yang berhasil

dikumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha untuk menguji kebenaran. Analisa data yang

digunakan dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penggambaran sifat suatu

keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan

menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan

mempunyai makna (Sarwono dan Lubis, 2007: 110). Deskriptif kualitatif menekankan pada makna

dan pemahaman dari dalam, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu),

lebih banyak meneliti halhal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif,

lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-

urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang

ditemukan.

2

Page 3: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Bab 2Landasan Teori Rantai Nilai Media

Content Generation Process

• Memastikan generasi konten dan terjemahan mereka pada haknya

• Hak: yang tidak hanya sepotong kertas legal mendefinisikan siapa yang memiliki konten,

tetapi juga output yang dihasilkan dari proses kreatif (buku, naskah, lagu, artikel, tape

film / digital, file, dll)

• Hak yang dihasilkan sebagian perusahaan media itu sendiri (koran, majalah, produksi TV

di rumah) dan sebagian lagi oleh independen kreatif (musisi, penulis, naskah / penulis

lagu, Production house independen)

• Berbagai penawaran ketika hak yang dijual: mendapatkan jumlah tetap, berbagi

pendapatan, penawaran, pengeluaran

• Memilih dan mengemas bagian-bagian individu dari konten

• Memberikan harga pada produk untuk konsumen akhir

• Perbedaan harga antara produk tidak memiliki alasan strategis

• Pemasaran produk: konsumen akhir atau saluran distribusi (toko, musik stasiun radio,

dll)

Content Delivery Process

• Proses mengubah hak menjadi produk dan memastikan distribusi produk

3

Create Rights

Buy/Sell Rights Package Price Marketing

To

Purchase Ready

good/SerivicesProduce Store Distribute

Page 4: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

• Menangani didaerah yang terpisah dari organisasi

• Fokus pada mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas, namun tetap dalam batas-batas

kualitas

• Cetak dan bisnis music, besar industri dan proses dioptimalkan diarahkan untuk

memaksimalkan pemanfaatan sementara masih memungkinkan untuk fleksibilitas

• TV dan produksi film: karakter berbasis proyek produksi individu, perlu tata letak

khusus / peralatan, sulit untuk memaksimalkan pemanfaatan.

Advertising Sales Process

• Majalah , koran , TV dan radio gratis : menjual adv . Ruang efektif sangat prioritas , adv.

Pendapatan sering bagian besar dari pendapatan keseluruhan

• Pendekatan Penjualan : mendorong

• Produksi adv . Dilakukan dengan pihak ketiga dengan sedikit keterlibatan perusahaan

media

• Alokasi adv . Untuk slot waktu / halaman cetak terkait dengan target audiens pengiklan

End Costumer Process

• Transisi lambat dari " administrasi " untuk CRM

• Memperoleh, mengembangkan , dan mempertahankan konsumen akhir adalah kegiatan

inti untuk bisnis berbasis langganan ( pay TV , operator kabel , klub buku , koran , majalah ,

ISP )

4

Ads Inventory List Price Sell Revenue Manage

Copy Production

Incorporation in Content

Acquire Enlist Serve Retain

Page 5: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

• Kualitas manajemen churn ( mencegah konsumen dari membatalkan langganan mereka )

masih bervariasi :

- perusahaan cetak: menstabilkan Volume

- Bagilah pasar menjadi hanya beberapa segmen ( garis rasa demografi / media )

- Melacak nomor penampil sebenarnya ( peringkat ) untuk benar tagihan pengiklan

- penelitian Pemasaran

Bab 3Pembahasan

a. Proses bisnis content generation process media digital

Keberhasilan proses digitalisasi pada teks, gambar, audio, dan video secara kontinyu diiringi pula

dengan keberhasilan para peneliti dalam memperbaiki kualitas dari masing-masing entiti

tersebut. Sebagai konsekuensinya, sebuah bisnis dan industri baru berkembang yaitu pelayanan

terhadap hal-hal yang berkaitan kepada penciptaan produk-produk (entiti) digital dan

pendistribusiannya dari satu tempat ke tempat yang lain, yang dalam dunia teknologi informasi

dikenal sebagai Digital Interactive Services (DIS).

Di dalam bisnis DIS, paling tidak ada enam jenis proses pelayanan yang membentuk sebuah

rangkaian Online Value Added Chain. Keenam jenis pelayanan ini dapat dibagi menjadi dua

kategori:

• Content Services

• Infrastructure Services

Content Services

Inti dari pelayanan kategori ini adalah bagaimana menjual data, informasi, maupun knowledge

yang telah dipaketkan sedemikian rupa sehingga memiliki value tertentu bagi pembelinya. Ada

5

Page 6: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

tiga tahapan proses yang masing-masing merupakan hasil dari olahan entiti-entiti digital yang

dapat menghasilkan output untuk diperjualbelikan, yaitu masing-masing: Content Creation,

Content Packaging, dan Market Making.

Content Creation

Merupakan proses dimana entiti-entiti digital diciptakan baik melalui transformasi dari benda

fisik menjadi bit-bit digital (digitalisasi) maupun melalui restrukturisasi bit-bit digital ke dalam

format yang baru. Hasil dari proses ini adalah sejumlah entiti-entiti digital yang telah dikemas ke

dalam file standard yang dapat diakses oleh beragam teknologi berbasis komputer dan

mikroprosesor. Termasuk di dalam proses ini adalah:

• Pemindahan informasi dari dokumen ke dalam bentuk file word processor (teks) standar

baik melalui proses manual (mengetik) maupun melalui proses otomatis (menggunakan

OCR);

• Transformasi gambar dari foto dua dimensi melalui alat pemindai (scanner) ke dalam file

berjenis .jpg, .pcx, .bmp, dan lain-lain;

• Pengambilan citra melalui kamera digital dan disimpan ke dalam file;

• Perekaman film atau citra tiga dimensi bergerak ke dalam sebuah media penyimpan

(video) dengan menggunakan format-format file digital;

• dan lain sebagainya.

Hasil dari proses ini adalah koleksi file dari berbagai sumber (multi media) dan

direpresentasikan ke dalam beragam jenis format file digital yang dikenal (dipergunakan sebagai

standard), baik berupa teks, image, audio, maupun video. Koleksi dari berbagai jenis content ini

dapat diperjualbelikan kepada bermacam-macam pelanggan (perusahaan) yang

membutuhkannya, misalnya: menjual teks kepada toko buku, menjual gambar kepada pihak

majalah, menjual audio kepada produser rekaman, menjual video kepada industri film, dan lain

sebagainya. Yang biasa terlibat dalam pengambilan dan penciptaan entiti-entiti digital di

antaranya: seniman, fotografer, pengarang, sutradara, pencipta lagu, dan lain sebagainya.

Content Packaging

Content Packaging merupakan proses pengemasan entiti-entiti digital yang dihasilkan oleh

proses Content Creation tersebut ke dalam bentuk-bentuk tertentu sehingga dapat memiliki

harga jual yang tinggi. Contoh dari bisnis yang bekerja berdasarkan proses pengemasan ini

adalah sebagai berikut:

• Perusahaan musik mengumpulkan lagu-lagu (kompilasi) untuk kemudian dijual ke dalam

bentuk CD secara massal yang dapat didownload melalui internet;

6

Page 7: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

• Stasiun pemancar radio mengumpulkan rekaman hasil wawancara berbagai nara sumber

untuk disebarluaskan ke seluruh negeri tanpa harus menghadirkan secara fisik yang

bersangkutan di studio;

• Sebuah channel televisi mengumpulkan berbagai film video untuk ditayangkan pada

jadwal-jadwal tertentu;

• Perusahaan publikasi mengumpulkan karya tulis beberapa orang untuk dibuat buku

berisi koleksi dari tulisan-tulisan tersebut;

• dan lain sebagainya.

Dilihat dari sudut value, tentu saja output hasil olahan proses Content Packaging ini lebih tinggi

dibandingkan dengan entiti mentah hasil olahan proses Content Creation karena jenis output

terkait dapat dengan mudah secara langsung dikonsumsi oleh pelanggan (seperti misalnya

pembaca majalah, pemirsa televisi, pendengar radio, dan lain-lain).

b. Proses bisnis content delivery media digital

Market Making

Aktivitas penjualan produk digital pada proses Content Creating maupun Content Packaging di

atas lebih bersifat satu arah (push system), dalam arti kata perusahaan menawarkan produknya

secara massal kepada pelanggan (mass product). Dalam mekanisme ini, yang dilakukan

pelanggan adalah membeli produk-produk digital hasil kemasan dari perusahaan yang

bersangkutan dengan harga tertentu. Dalam mekanisme ini, pilihan pelanggan hanya terbatas

pada jenis-jenis produk yang telah dikemas tersebut. Pelanggan tidak dapat memilih sendiri

kompilasi entiti-entiti digital sesuai dengan kemasan khusus yang diinginkannya. Oleh karena

itulah muncul proses jenis ketiga yang berupa sebuah pelayanan yang memungkinkan pelanggan

untuk mengemas sendiri entitientiti digital yang ada (pull system) sesuai dengan selera dan

keinginan uniknya masing-masing (tailormade/customization).

Beberapa perusahaan telah sukses mengimplementasikan konsep Market Creation ini dengan

cara menawarkan beberapa jasa, seperti misalnya:

• Perusahaan musik yang menawarkan pelanggan untuk mengkompilasi sendiri lagu-lagu

kesukaannya dari daftar yang tersedia dan merekamnya langsung ke dalam CD secara

on-line (melalui internet);

• Perusahaan kabel televisi menawarkan kemudahan bagi para pelanggan TV di rumah

untuk menyusun sendiri jadwal program tayang film-film tertentu (pay per view) sesuai

dengan jadwal yang diinginkan (melalui web-TV);

7

Page 8: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

• Perusahaan publikasi menawarkan kepada para peneliti untuk memilih koleksi-koleksi

artikel ilmu

• pengetahuan yang diinginkannya untuk selanjutnya disunting menjadi bentuk buku

(untuk selanjutnya didownload dan dicetak melalui printer);

• Perusahaan multimedia menawarkan kepada pelanggan untuk mengkompilasi koleksi

foto-foto yang dimilikinya ke dalam sebuah CD dengan format foto digital;

• dan lain sebagainya.

Dalam proses ini, terjadi lagi peningkatan value kepada pelanggan yang disebabkan oleh

leluasanya pelanggan untuk menciptakan sendiri sebuah kemasan produk dengan content yang

diinginkannya. Perusahaan memiliki peran sebagai medium atau fasilitator untuk membantu

pelanggan dalam menciptakan produk yang diinginkannya tersebut.

Infrastructure Services

Jika pada kategori content modal terbesar adalah kemampuan perusahaan dalam mengolah

content (isi), maka pada kategori infrastruktur, pelayanan lebih ditekankan kepada penyediaan

medium transmisi dan fasilitas teknologi lainnya untuk memperlancar rangkaian aktivitas

penciptaan, penyeberan, dan penjualan content tersebut.

Ada tiga jenis jasa yang dapat dijual di sini, yaitu: Transport, Delivery Support, dan Interface

System.

• Transport

Seperti diketahui bersama, pada dasarnya content direpresentasikan ke dalam sinyal-

sinyal digital yang harus dialirkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Untuk hal

tersebut jelas dibutuhkan media transmisi data yang cepat dan berkualitas tinggi, baik

melalui darat, laut, maupun udara. Perusahaan-perusahaan infrastruktur telekomunikasi

biasanya menjadi tulang punggung dalam bisnis ini. Media transmisi semacam fiber

optic, wireless, microwave, VSAT, dan lain-lain merupakan pilihan bagi konsumen yang

membutuhkan sarana transportasi bit-bit digital untuk menyalurkan produk-produk

multi medianya (teks, gambar, audio, dan video). Yang biasanya menjadi pertimbangan

dalam memilih medium transmisi yang sesuai adalah berdasarkan kecepatan, kualitas,

bandwidth, dan harga.

• Delivery Support

Setelah media transmisi dimiliki, hal lain yang dibutuhkan adalah sistem pendukung

untuk mengaplikasikan proses-proses transaksi jual beli seperti sistem pembayaran

elektronik, sistem otorisasi kartu kredit, sistem administrasi kontrak jual beli, dan lain

8

Page 9: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, banyak perusahaan yang menawarkan jasanya

untuk menjadi mitra bisnis bagi perusahaan-perusahaan lain untuk membantu mereka

dalam menyediakan aplikasi-aplikasi pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan

transaksi jual beli. Contohnya adalah perusahaan yang menawarkan aplikasi keranjang

belanja (shopping cart), apliaksi pembayaran dengan uang elektronik (e-cash), aplikasi

pengurusan dokumen jual beli dalam proses pengadaan (e-procurement), dan lain

sebagainya.

• Interface System

Setelah infrastruktur teknologi informasi dan aplikasinya tersedia, hal terakhir yang

dapat diperjualbelikan karena dibutuhkan adalah adanya sistem antarmuka (interface

system) yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya. Seperti diketahui,

untuk mengakses dan membeli produk-produk digital, seorang pelanggan dapat

melakukannya melalui berbagai macam cara dan teknologi. Melalui berbagai kanal akses

(access channels) yang tersedia saat ini – seperti komputer PC, handphone, ATM, kios,

web-TV, dan lain-lain – pelanggan dengan perusahaan dapat saling bertemu di dunia

maya untuk melakukan transaksi jual beli. Tentu saja berbagai teknologi ini hanya dapat

bekerja jika ada pihak-pihak yang mengelolanya.

Dengan mempelajari Online Value Added Chain pada konsep bisnis DIS ini maka jelas terlihat

bahwa kualitas kemitraan menjadi faktor penentu utama sukses tidaknya aktivitas e-business

yang dilakukan oleh berbagai perusahaan. Seperti apapun sistem dan model bisnis yang dipilih,

kehadiran keenam proses utama (core processes) dalam sebuah sistem jual beli produk-produk

digital mutlak diperlukan. Secara sistem semuanya dapat berjalan dengan baik jika masing-

masing komponen proses yang ada bekerja dengan baik pula.

c. Proses bisnis advertising sales media digital

Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan

menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan

relevan.

Tipe pemasaran digital mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam

kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan pemasaran tanpa internet

membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen utama lainnya seperti ponsel, SMS

(pesan teks dikirim melalui ponsel), menampilkan iklan spanduk, dan digital luar.

9

Page 10: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi,

dan teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia.

Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara pasar, dan konsumen.

Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk mendukung pelayanan perusahaan dan

keterlibatan dari konsumen.

Tipe pemasaran digital :

A. Pemasaran internet

- email

Pemasaran melalui e-mail/surel disebut e-mail komersial. Penggunaan e-mail dalam bisnis

dapat membantu pengiriman informasi (promosi) mengenai produk atau jasa pada receiver

(penerima pesan). CAN-SPAM Act adalah sebuah hukum yang menetapkan aturan-aturan

untuk e-mail komersial.

B. Pemasaran tanpa internet

- SMS

Salah satu pesan teks melalui ponsel. Pemasaran ini dimulai sejak tahun 2000-an di

beberapa negara seperti Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Pada tahun 2005 alat komunikasi

seluler (ponsel) menjadi bentuk pemasaran yang sah di seluruh dunia.

- Iklan banner

Iklan yang muncul pada halaman web untuk mempromosikan blog atau situs kliennya.

Solusi pemasaran digital

Solusi pemasaran digital meliputi penggunaan berbagai saluran pengiriman yang meliputi teknik

tarik dan dorong. Hal ini digunakan untuk memperluas dukungan pelayanan perusahaan dan

keterlibatan konsumen. Perusahaan perlu menjadi adaptif dan responsif dalam memenangkan

konsumen. Pertahanan dalam paradigma baru ini, perusahaan harus membuat komitmen yang

kuat untuk pemasaran digital melalui investasi baru dalam teknologi dan inovasi. Berakhir pada

solusi pemasaran yang ideal berupa mencapai, retensi, dan pendapatan.

Aturan dalam pemasaran digital :

- Menargetkan satu segmen dan menciptakan komunitas virtual.

- Memperluas peran merek dalam portofolio secara global.

- Gunakan harga yang kreatif.

10

Page 11: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

- Mengutamakan desain bagi konsumen.

- Gunakan eksperimentasi yang bersifat adaptif.

- Menemukan kembali riset pemasaran dan pemodelan sebagai penciptaan pengetahuan.

Langkah-langkah pemasaran digital

Dalam aktivitas pemasaran digital terdapat istilah AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action),

khususnya dalam proses memperkenalkan produk atau jasa ke pasar (konsumen).

1. Awareness (Kesadaran)

Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen dengan memasang iklan

terlebih dahulu di media online, seperti Detik.com.

2. Interest (Ketertarikan)

Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran pada konsumen. Sistem offline,

konsumen langsung mencari informasi di pasar. Sistem online, konsumen mencari tahu

tentang produk melalui mesin pencari (Google, Yahoo! dll) dan jejaring sosial

(Facebook, Twitter dll).

3. Desire (Keinginan)

Timbul keyakinan pada konsumen sehingga berkeinginan untuk mencoba produk atau jasa.

Sistem online ditandai dengan mencari keterangan lengkap tentang produk atau jasa

melalui situs web.

4. Action (Tindakan)

Tahap terakhir sebagai penentuan dari pihak konsumen terhadap produk atau jasa.

d. Proses bisnis end customer interaction media digital

Pemanfaatan layanan sosial media seperti Twitter dan Facebook, mampu menyediakan platform

untuk berhubungan perusahaan dengan konsumen dan konsumen dengan konsumen yang

memebicarakan tentang produk. Konsumen dari berbagai kalangan dapat memberikan

komentar terkait penggunaan produk nanti bisa dikomentari balik oleh perusahaan atau

konsumen lain yang bisa menimbulkan efek viral marketing.

Customer Relationship Management (CRM) merupakan suatu jenis strategi manajemen yang

secara khusus membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan

pelangganya dan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan pelanggannya. Pada

penerapannya CRM dapat diindikasikan dengan adanya identifikasi, differensiasi, interaksi dan

kustomisasi yang dilakukan perusahaan pada nasabahnya untuk menciptakan loyalitas nasabah.

11

Page 12: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Salah satu media yang dapat digunakan perusahaan untuk menerapkan CRM adalah melalui

media internet.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh CRM melalui identifikasi, differensiasi, interaksi

dan kustomisasi terhadap loyalitas nasabah dengan studi kasus pada perusahaan microstodex

melalui website www.micostodex.com. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode statistik deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel penelitian yang diteliti

dan statistik inferensia dengan menggunakan metode regresi linear berganda untuk melihat

pengaruh identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi terhadap loyalitas nasabah pada

perusahaan microstodex. Penelitian ini menggunakan 50 orang responden yang merupakan

nasabah aktif yang menggunakan media internet sebagai penghubung antara perusahaan dan

nasabah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Customer Relationship

Management dan teori Loyalitas Konsumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi CRM melalui memberikan efek yang positif

terhadap loyalitas yang diberikan nasabah pada perusahaan microstodex. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya kustomisasi dapat memberikan kontribusi yang paling dominan pada loyalitas

nasabah kemudian diikuti interaksi, diferensiasi dan identifikasi. Sehingga loyalitas nasabah pada

perusahaan microstodex dipersepsikan tinggi oleh adanya kustomisasi yang dilakukan

perusahaan kepada nasabahnya.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan:

(1) secara bersama-sama identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi berpengaruh

terhadap loyalitas nasabah

(2) secara parsial identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi berpengaruh terhadap

loyalitas nasabah

(3) diketahui bahwa kustomisasi berkontribusi paling dominan terhadap loyalitas nasabah.

Persoalan penyebab kegagalan

Persoalan penyebab kegagalan berbagai merek yang telah mengivestasikan jutaan dollar untuk

membangun saluran sosial mereka melalui social media sebetulnya lebih karena saat mereka

telah membangun fan base yang memadai, merekapun lupa, atau kelelahan dan terjebak pada

"terburu-buru ingin untung." Seringkali mereka lupa bahwa substansi dari membangun sebuah

saluran fan base adalah interaksi yang bertaut secara erat dengan baiknya layanan pelanggan.

12

Page 13: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Social Enggagement Adalah Langkah Pertama

Keterlibatan sosial adalah langkah pertama untuk membangun fan base dan situasi komunikasi

antara merek dan pelanggang secara sehat dan berkelanjutan. Banyak data menyebutkan

bahwa banyak perusahaan telah memulai merintis berbagai inovasi dalam proses ini. Mereka

mulai membangun strategi social business yang terarah, promosi berkala, pelibatan konsumen

yang semakin luas dan proaktif. Namun, social business yang cerdas tidak berhenti disini,

sebaliknya secara proaktif membangun upaya-upaya komplementer di seputar customer care

and service.

Meski menanggapi pertanyaan pelanggan tampak seperti sebuah strategi yang jelas untuk

sukses, pada kenyataannya hal itu tidak selalu terjadi. Sebab yang terjadi justru 80 % dari

pelanggan yang bertanya melalui saluran sosial merasa belum terjawab. Ini terjadi karena

jajaran customer care seringkali mengabaikan berbagai pertanyaan ataupun komplain yang

muncul lewat saluran sosial.

Customer Care Adalah Langkah Berikutnya

Mengapa banyak perusahaan mengabaikan pemanfaatan social media untuk customer care?

Pertama, seringkali front-liners yang merupakan ujung tombak dari layanan pelanggan

perusahaan seringkali tidak dilengkapi dengan skill yang memadai untuk berinteraksi dan

menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan. Kedua, banyak perusahaan masih

mengabaikan social signals yang tercermin dalam berbagai percakapan yang terjadi tentang

merek mereka baik di facebook ataupun twitter dan saluran sosial lainnya, apalagi

menganalisanya sebagai bagian dari upaya memperbaiki layanan pelanggan.

Ini tercermin dalam kenyataan bahwa mereka yang berhasil adalah perusahaan yang secara

bersamaan (dan sadar) melatih pelanggan mereka untuk menggunakan saluran sosial sebagai

media interaksi, baik terkait pemasaran ataupun pelayanan . Selain itu, staf yang terlatih

mereka mendedikasikan segenap kemampuan yang mereka miliki untuk secara proaktif dan

reaktif memiliki percakapan, baik diminta ataupun tidak. Mereka sadar bahwa, pengalaman

positif dengan customer care akan mendorong positive brand engagement, conversations and

loyalty.

Sebaliknya pengalaman negatif dapat mendevaluasi terobosan pemasaran dengan investasi

jutaan dollar yang telah ditempuh oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Dan bukan itu saja

secara signifikan hal ini akan mempengaruhi citra merek. Perusahaan yang sukses menyadari

13

Page 14: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

bahwa kepedulian sosial dan keterlibatan sebuah merek akan memungkinkan tumbuhnya siklus

yang berkelanjutan untuk membangun dan meningkatkan sentimen positif terhadap merek

secara online.

Perusahaan atau merek yang ingin memanfaatkan social media untuk mengembangkan usaha

mereka perlu menegaskan bahwa pesan pemasaran mereka dibangun di atas landasan untuk

membangun hubungan komplementer yang hangat dengan pelanggan dan menempatkan

pelanggan secara sejajar dalam percakapan. Untuk menghadapi isu negatif di social media

pengting kiranya mempertimbangkan beberapa strategi berikut untuk memulai strategi

"cutomer-first" dalam layanan pelanggan :

1. Memantau dan mengumpulkan sosial mentinons untuk memastikan isu-isu yang

berhubungan dengan layanan.

2. Penempatan Staf secara tepat dengan dilengkapi alat dan teknologi di yang memadai

untuk memberikan respon secara optimal.

3. Selalu proaktif dalam mengantisipasi pertanyaan dan keluhan pelanggan dan

menggunakan cara-cara yang positif untuk mempengaruhi mereka.

4. Tempatkan diri Anda pada posisi pelanggan dan mempertimbangkan perspektif mereka

setiap saat.

5. Bahkan jika pernyataan netral, upayakan untuk mengubah peluang tersebut menjadi

pengalaman interaksi yang positif

Riset pemasaran

Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisa data yang berhubungan dengan

permasalahan tertentu dalam pemasaran produk atau layanan.

Market and Economic Analysis

Analisa pasar melibatkan analisa faktor-faktor bagian dalam pasar untuk menentukan potensi

pasar dari produk atau jasa yang diberikan. Peneliti pasar mengumpulkan daya dan menganalisa

faktor-faktor yang berdampak pada kemungkinan penjualan di segmen pasar yang ada. Analisa

ekonomi juga dipergunakan oleh peneliti segmen pasar untuk menentukan:

• Seberapa aktif perusahaan terhadap segmen pasar yang ada.

• Seberapa banyak uang yang harus diinvestasikan dalam pemasaran untuk segmen pasar

tersebut

14

Page 15: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

• Seberapa banyak yang dapat dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar yang

ada

Analisa ekonomi sering kali melibatkan juga perkiraan kondisi ekonomi, melalui analisa dan

usaha untuk memperkirakan perkembangan tren pasar dan demand.

Bab 4Dampak Proses Bisnis Rantai Nilai Media

A. Dampak terhadap strategi produksi konten

1. Pra Project negoisasi harga, konten seperti apa, syuting kapan.

2. Pra produksi, persiapan dimana ide dan konsep dimatangkan. (vclip apakah ceritanya yang

ditonjolkan/lagunya ke client)

3. Produksi syuting membuat buku panduan untuk saat syuting (mengikuti semua alur

dipanduan) setelah syuting beres bartu masuk pasca berikutnya

4. Pasc produksi ada tahap offline&online. offline itu melakukan editing yaitu hanya susunan

kasar seperti draft image (sesuai dgn konsep) adobe premier (effect&audio bllm masuk)

hanya pondasi, baru diberikan ke client previewnya. Dan kegiatan online yaitu Pengemasan

yang lbh menarik yang ditambahkan colour dan effect dll.

5. Rendering & mastering penyatuan file master, susunan yg telah disusun dicompres ke satu

file. mastering memburning ke dvd di convert memakai betakem. setalah itu diupload ke

youtube (harus izin dulu).

B. Dampak terhadap strategi distribusi konten

1. Door to door, memberikan profile ke perusahaan-perusahaan /hotel (GH Universal, Aston)

2. Membuat demo, membuat karya tentang kickfest diupload ke youtube. dan pihak simpati

menghubungi pihak getgio ingin membeli video untuk iklannya simpati (telkomsel).

3. Online/ by email (tidak terlalu berpengaruh)

4. Memberikan watermark di video demo.

C. Dampak terhadap strategi iklan dan penjualan

Getgio tidak membuat iklan, hanya memproduksi. belum ada iklan yang memasang di video

getgio.

D. Dampak terhadap strategi interaksi dengan konsumen akhir

15

Page 16: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Client ada yang balik lagi ada yang tidak muncul lagi setelah selesai produksi.

menjaga komunikasi, tidak ada member khusus.

tidak membuat shortmovie hanya demo saja yang ada segi merketingnya.

tidak ada yang menjual video ke getgio, hanya menawarkan konsep dan jatuhnya jadi

bekerjasama.

Bab 5Kesimpulan

Getgio bergerak dibidang produksi video yang dalam produksi dan distribusinya menggunakan

media digital dan media sosial. Produksi House (PH) ini tidak melalukan riset pemasaran dalam

menciptakan kontennya, karena ide untuk membuat konten didapat dari client dan mengandalkan

kreatifitas dalam pembuatan video. Namun dalam implementasi pemetaan bisnis proses

memberikan efek yang bagus terhadap keberlangsungan produksi house Getgio.com.

16

Page 17: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Daftar Pustaka

- http://www.paulussetyo.com/2009/03/digital-marketing diakses pada tanggal 19 November

2014 pukul 08:32

- http://marketing.wharton.upenn.edu/documents/research/

0004_The_Challenge_of_Digital_Marketing.pdf diakses pada tanggal 19 November pukul

08:33

- http://www.wikipedia.com/riset_pemasaran Jeffrey L. Seglin, The McGraw-Hill 36-Hour

Marketing Course, McGraw Hill. Diakses pada tanggal 23:17

- http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/DIGITAL-INTERACTIVE-

SERVICES.pdf diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 10:34

- Erni Martini, Rebalancing The Media Value Chain-ppt ch. 2

Lampiran

a. Foto

Bersama Tony Januardi, Pendiri Getgio.com

b. Lampiran wawancara

Setelah project selesai di post di sosmed seperti twitter fb untuk sebagai asset, banyak film di youtube atau membuka webnya.

cara memanage: tahapannya-tahap ngelloby negoisasi harga, konten seperti apa, syuting kapan.-persiapan dimana ide dan konsep dimatangkan. (vclip apakah ceritanya yang ditonjolkan/lagunya ke

17

Page 18: Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

client)-membuat buku panduan untuk saat syuting (mengikuti semua alur dipanduan) setelah syuting beres bartu masuk pasca berikutnya-ada tahap offline&online. offline itu melakukan editing yaitu hanya susunan kasar seperti draft image (sesuai dgn konsep) adobe premier (effect&audio bllm masuk) hanya pondasi, baru diberikan ke client previewnya. Pengemasan yang lbh menarik yang ditambahkan colour dan effect dll-penyatuan file master, susunan yg telah disusun dicompres ke satu file. mastering memburning ke dvd di convert memakai betakem. setalah itu diupload ke youtube (harus izin dulu).

pengembangan ide:konsepnya adalah melihat client apakah mereka punya konsep atau tdk. bila punya kita mix sama ide kita. tp ada jg yg tdk memilki konsep sama sekali.

meminimalisir resiko:tahap-tahap pra produksi suka approve ke client meminta tanda tangan untuk jd kekuatan. saat syuting juga seperti itu, apakah cukup atau tidak.

pernah pengalaman client menolak saat produk sudah selesei, dari pihak produksi mengalah. Bila terulang, melakukan diskusi. Tidak menjatuhkan denda, karena hanya untuk yang sudah lebih dari jatuh tempo. Tapi selama ini tidak ada yg seperti itu.

stategi marketing: door to door memberikan profile ke perusahaan/hotel (GH Universal, Aston) membuat demo, iseng membuat karya ttg kickfest diuload ke youtube. dan pihak simpati

menghubungi pihak getgio ingin membeli video untuk iklannya simpati(telkomsel). online/ by email (tidak terlalu berpengaruh) memberikan watermark di video demo.

getgio tidak membuat iklan, hanya memproduksi. belum ada iklan yang memasang di video getgio.getgio hanya memasang iklan dari medsos

kriteria costumer:ada yang balik lagi ada yang tidak muncul lagi setelah selesai produksi. menjaga komunikasi, tdk ada member khusus. tidak membuat shortmovie hanya demo saja yang ada segi merketingnya. tidak ada yang menjual video ke getgio, paling hanya menawarkan konsep dan jatuhnya jadi bekerjasama.

getgio berdiri dari akhir tahun 2011, lebih banyak kerjaan di Jakarta, sedangkan dibandung jarang.

18