PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH … TIMUR_21_2000.pdf · Dok. Informasi Hukum-JDIH...

29
PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan kelancaran tugas-tugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur agar lebih berdaya guna dan berhasil guna serta menunjang pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propmsi Sebagai Daerah Otonom, maka perlu dilakukan penataan kembali Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a maka tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur perlu penataan dengan menuangkan dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dari hal Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

Transcript of PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH … TIMUR_21_2000.pdf · Dok. Informasi Hukum-JDIH...

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMURPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

NOMOR 21 TAHUN 2000TENTANG

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

PROPINSI JAWATIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan kelancaran tugas-tugas Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur agar lebih berdaya guna

dan berhasil guna serta menunjang pelaksanaan Undang-undang Nomor

22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah

Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan

Propmsi Sebagai Daerah Otonom, maka perlu dilakukan penataan kembali

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat

I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

maka tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa

Timur perlu penataan dengan menuangkan dalam suatu Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa

Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang

Mengadakan Perubahan dari hal Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2

dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950

Nomor 32);

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara

Tahun 1980 Nomor 83);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3839) ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (Lembaran

Negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3293);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan

Sebagian Urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum kepada

Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara 3353);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165);

8. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang,

Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70).

Dengan Persetujuan,

DEW AN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG DINAS

PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWA TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur ;

b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur ;

c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur ;

d. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Propinsi Jawa Timur ;

e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi

Jawa Timur ;

f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Propinsi Jawa Timur ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

g. Bina Marga adalah pembinaan atas jalan yaitu pembinaan prasarana

perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga adalah unsur pelaksana Pemerintah

Propinsi di bidang jalan ;

(2) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

yang dalam melaksanakan tugas kedudukannya berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 3

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai tugas membantu Gubernur

dalam melaksanakan tugas Pemerintahan dan Pembangunan di bidang jalan

dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.

Pasal 4

Untuk menyelcnggarakan tugas dimaksud dalam pasal 3, Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga mempunyai fungsi :

a. perumusan perencanaan pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan

jalan;

b. penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan jalan ;

c. pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan,

pemeliharaan dan pemanfaatan jalan ;

d. penyuluhan dan pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan Gubernur;

e. pelaksanaan analisis dan evaluasi tentang peranan dan status jalan ;

f. pengelolaan ketatausahaan ;

g. pengelolaan pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3

BAB III

ORGANISASI

Bagian Pertama

Susunan Organisasi

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga terdiri atas :

a. Kepala Dinas;

b. Wakil Kepala,Dinas;

c. Bagian Tata Usaha ;

d. Sub Dinas Penyusunan Program ;

e. Sub Dinas Perencanaan Teknis ;

f. Sub Dinas Pembangunan ;

g. Sub Dinas Pemeliharaan ;

h. Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan ;

i. Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan ;

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

k. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagian dan masing-masing Sub Dinas dipimpin oleh seorang Kepala

Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas

Pasal 6

Kepala Dinas. mempunyai tugas memimpin Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga dalam perumusan perencanaan kebijaksanaan, pelaksanaan

pembangunan dan pemeliharaan jalan, serta menyelenggarakan pembinaan,

koordinasi pengawasan, pengendalian teknis pembangunan, pemeliharaan

dan pemanfaatan jalan.

Pasal 7

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. mewakili Kepala Dinas dan memimpin Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

apabila Kepala Dinas berhalangan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4

b. memimpin kegiatan pengawasan intern Dinas ;

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Ketiga

Bagian Tata Usaha

Pasal 8

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,

keuangan, kepegawaian, perlengkapan, hukum, organisasi dan tatalaksana.

Pasal 9

Untuk menyelcnggarakan tugas dimaksud dalam pasal 8, Bagian Tata Usaha

mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan anggaran rutin dan pelaporan ;

b. penyiapan data bahan penyusunan peraturan perundang-undangan,

informasi dan hubungan masyarakat;

c. pembinaan organisasi dan tatalaksana ;

d. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan serta

proses pengurusan asset dinas berupa tanah dan bangunan ;

e. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 10

(1) Bagian Tata Usaha terdiri atas :

a. Sub Bagian Umum ;

b. Sub Bagian Kepegawaian ;

c. Sub Bagian Keuangan ;

d. Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata

Usaha.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5

Pasal 11

(1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :

a. melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan dan penggandaan;

b. melaksanakan tata kearsipan ;

c. menyusun rencana kebutuhan, melakukan tata usaha serta

pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor;

d. menyusun perencanaan dan mengurus pemeliharaan kebersihan dan

keamanan kantor;

e. mengurus perjalanan dinas dan tugas-tugas protokol;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian

Tula Usaha;

(2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas :

a. menyusun data pegawai serta menyiapkan bahan dan memproses

pengangkatan, kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, hukuman

jabatan, pemberhentian, pemindahan, cuti, bebas tugas, kenaikan gaji

berkala dan segala scsuatu yang berhubungan dengan kepegawaian;

b. menyiapkan bahan dan melakukan upaya dalam rangka

meningkatkan disiplin pegawai;

c. menyiapkan rencana perigembangan dan pendidikan pegawai;

d. mengurus kesejahteraan pegawai;

e. melaksanakan pembinaan dan penilaian pegawai;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata

Usaha;

(3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

a. menyusun rencana anggaran rutin ;

b. melaksanakan tata usaha keuangan anggaran rutin dan anggaran

pembangunan;

c. menyusun laporan dan pertanggung jawaban keuangan ;

d. mengurus gaji dan pembayaran keuangan lainnya;

e. memberikan bimbingan teknis tentang administrasi keuangan ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata

Usaha;

(4) Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana, mempunyai tugas :

a. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan ;

b. melaksanakan dokumentasi, penyajian data dan pelayanan

informasi;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6

c. melaksanakan evaluasi dan analisa organisasi dan tatalaksana ;

d. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat;

e. mengelola asset dinas berupa tanah dan bangunan ;

f. mengelola perpustakaan dinas ;

g. mewakili kepentingan hukum di lingkungan Dinas ;

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata

Usaha.

Bagian Keempat

Sub Dinas Penyusunan Program

Pasal 12

Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai tugas menyusun perencanaan

umum, program dan anggaran pembangunan, melaksanakan studi kelayakan

dan penelitian, inventarisasi dan pemetaan, pengembangan dasar-dasar

perencanaan, evaluasi pelaksanaan dan manfaat program dan anggaran

dalam rangka pengelolaan jaringan jalan regional serta jasa konstruksi.

Pasal 13

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dulam pasal 12, Sub Dinas

Penyusunan Program mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan umum, program dan

anggaran pembangunan;

b. penyelenggaraan studi kelayakan dan Analisa Mengenai Dampak

Lingkungan;

c. penyelenggaraan pengumpulan, pemutakhiran, penyimpanan data dan

pemetaan;

d. penatausahaan bantuan luar negeri;

e. penyelenggaraan kajian serta hasil pelaksanaan dan manfaat program ;

f. penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi serta penyusunan anggaran

pembangunan ;

g. penyusunan pengembangan dasar perencanaan ;

h. pengumpulan data penilaian jasa konstruksi;

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7

Pasal 14

(1) Sub Dinas Penyusunan Program terdiri atas :

a. Seksi Perencanaan Umum ;

b. Seksi Pengembangan Dasar Perencanaan ;

c. Seksi Penyusunan Anggaran ;

d. Seksi Evaluasi Manfaat Program ;

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penyusunan

Program.

Pasal 15

(1) Seksi Perencanaan Umum, mempunyai tugas :

a. mengumpulkan data, melakukan penelitian dan pengkajian sebagai

bahan penyusunan perencanaan dan pengembangan jaringan jalan;

b. melakukan inventarisasi dan menghimpun data/legger jalan,

perkembangan dan perubahannya, pemetaan jaringan jalan dan

perhitungan lalu lintas ;

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Penyusunan Program;

(2) Seksi Pengembangan Dasar Perencanaan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan studi kelayakan, analisa mengenai dampak lingkungan,

penelitian dan pengembangan jaringan jalan ;

b. melakukan evaluasi dan mengukur tingkat pelayanan jalan,

kemampuan struktur jalan dan jembatan serta menyusun standard

dasar perencanaan;

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Penyusunan Program;

(3) Seksi Penyusunan Anggaran, mempunyai tugas :

a. menyusun program dan anggaran tahunan, tiga tahunan dan lima

tahunan;

b. menyusun prioritas program ;

c. melaksanakan survei harga-harga komponen pekerjaan dan

penetapan harga;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Penyusunan Program;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8

(4) Seksi Evaluasi Manfaat Program, mempunyai tugas :

a. melakukan evaluasi hasil pelaksanaan dan manfaat program ;

b. melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem informasi;

c. mengumpulkan data penilaian jasa konstruksi;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Penyusunan Program.

Bagian Kelima

Sub Dinas Perencanaan Teknis

Pasal 16

Sub Dinas Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan perencanaan

teknis jalan dan jembatan, analisa harga satuan pekerjaan, pembinaan dan

nielakukan pengawasan teknis jalah dan jembatan serta melaksanakan

pengujian mutu.

Pasal 17

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 16, Sub Dinas

Perencanaan Teknis mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan perencanaan teknis jalan ;

b. pelaksanaan perencanaan teknis jembatan ;

c. penyelenggaraan kajian perkembangan harga satuan ;

d. pengawasan teknis perencanaan jalan dan jembatan ;

e. pelaksanaan pengujian mutu ;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 18

(1) Sub Dinas Perencanaan Teknik terdiri atas :

a. Seksi Perencanaan Teknis Jalan ;

b. Seksi Perencanaan Teknis Jembatan ;

c. Seksi Pengujian;

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Perencanaan

Teknis.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9

Pasal 19

(1) Seksi Perencanaan Teknik Jalan, mempunyai tugas :

a. menyediakun perencanaan teknik jalan ;

b. menyusun analisa harga satuan dan perkiraan biaya pelaksanaan ;

c. melakukan evaluasi dan rencana teknik jalan ;

d. menyusun.spesifikasi teknik jalan ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Perencanaan Teknis ;

(2) Seksi Perencanaan Teknis Jembatan, mempunyai tugas :

a. menyediakan rencana teknik Jembatan dan bangunan pelengkap

lainnya;

b. melakukan evaluasi dan rekayasa rencana teknik Jembatan serta

bangunan pelengkap lainnya;

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Perencanaan Teknis;

(3) Seksi Pengujian, mempunyai tugas :

a. melakukan pengujian dan pemeriksaan laboratorium terhadap

pelaksanaan penanganan jalan dan Jembatan ;

b. memberikan pelayanan untuk pemeriksaan dan pengujian

penanganan jalan dan Jembatan ;

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Perencanaan Teknis.

Bagian Keenam

Sub Dinas Pembangunan

Pasal 20

Sub Dinas Pernbangunan mempunyai tugas melaksanakan pembangunan,

pembinaan, pengawasan, penelitian, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan

pembangunan jalan dan jembatan.

Pasal 21

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 20, Sub Dinas

Pembangunan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10

b. penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengawasan pembangunan

jalan dan jembatan ;

c. penelitian dan pengkajian dokumen teknik pembangunan jalan dan

jembatan;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan jalan dan

jembatan;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 22

(1) Sub Dinas Pembangunan terdiri atas :

a. Seksi Pembangunan Jalan ;

b. Seksi Pembangunan Jembatan ;

c. Seksi Administrasi Teknik ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pembangunan.

Pasal 23

(1) Seksi Pembangunan Jalan, mempunyai tugas :

a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pembangunan

jalan;

b. menyusun evaluasi dan saran tindak turun tangan pelaksanaan

pembangunan jalan ;

c. melakukan pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan

jalan;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pembangunan ;

(2) Seksi Pembanyunan Jembatan, mempunyai tugas :

a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pembangunan

jembatan ;

b. menyusun evaluasi dan saran tindak turun tangan pelaksanaan

pembangunan jembatan;

c. melakukan pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan

jembatan;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pembangunan;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11

(3) Seksi Administrasi Teknik, mempunyai tugas :

a. melaksanakan penelitian dan pengkajian dokumen teknik pelaksanaan

pembangunan jalan dan jembatan ;

b. menyiapkan pembinaan administrasi teknik pelaksanaan pembangunan

jalan dan jembatan ;

c. menghimpun dan mengevaluasi laporan pelaksanaan pembangunan

jalan dan jembatan ;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pembangunan.

Bagian Ketujuh

Sub Dinas Pemeliharaan

Pasal 24

Sub Dinas Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan program penelitian,

pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

pemeliharaan jalan dan jembatan serta penanggulangan akibat bencana alam.

Pasal 25

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 24, Sub Dinas

Pemeliharaan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan program pemeliharaan jalan dan jembatan ;

b. penelitian dan pengkajian dokumen teknik pemeliharaan jalan dan

jembatan serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat

bencana alam ;

c. penyelenggaraan kegiatan pembinaan pengawasan, pengendalian

pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, pemanfaatan jalan dan jembatan

serta penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan dan

jembatan serta penanggulangan kerusakan jalan akibat bencana alam ;

e. pelaksanaan tugas iain.yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 26

(1) Sub Dinas Pemeliharaan terdiri atas :

a. Seksi Pemeliharaan Jalan ;

b. Seksi Pemeliharaan Jembatan ;

c. Seksi Administrasi Teknik ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pemeliharaan.

Pasal 27

(1) Seksi Pemeliharaan Jalan, mempunyai tugas :

a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pemeliharaan

jalan;

b. menyusun pemutakhiran program pemeliharaan jalan ;

c. melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan serta upaya

penanggulangan kerusakan jalan akibat bencana alam ;

d. menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pemeliharaan jalan serta kegiatan penanggulangan kerusakan jalan

akibat bencana alam;

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pemeliharaan;

(2) Seksi Pemeliharaan Jembatan, mempunyai tugas:

a. menghimpun dan mengolah data untuk pelaksanaan pemeliharaan

jembatan ;

b. menyusun pemutakhiran program pemeliharaan jembatan ;

c. melaksanakan kegiatan pemeliharaan jembatan serta upaya

penanggulangan kerusakan jembatan akibat bencana alam ;

d. menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pemeliharaan jembatan serta kegiatan penanggulangan kerusakan

jembatan akibat bencana alam ;

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pemeliharaan;

(3) Seksi Administrasi Teknik, mempunyai tugas :

a. melaksanakan penelitian dan pengkajian dokumen teknik;

b. menyiapkan bahan pembinaan administrasi teknik pemeliharaan jalan

dan jembatan;

c. mengumpulkan data penelitian kinerja perusahaan jasa konstruksi;

d. mengumpulkan sertifikat bulanan serta menyiapkan berita acara

penyelesaian pekerjaan;

e. menyusun pelaporan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan ;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pemeliharaan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13

Bagian Kedelapan

Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan

Pasal 28

Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan, pemantauan jalan dan penilikan.

Pasal 29

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam pasal 28, Sub Dinas

Pengawasan Pemanfaatan Jalan mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan pemantauan pemanfaatan jalan ;

b. penyelenggaraan usulan tindakan turun tangan dan laporan hasil

pengawasan pemanfaatan jalan;

c. penyelenggaraan perijinan pemanfaatan jalan ;

d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 30

(1) Sub Dinas Pengawasan Pemanfaatan Jalan terdiri atas :

a. Seksi Perijinan Pemanfaatan Jalan ;

b. Seksi Pengawasan Pemanfaatan Jalan ;

c. Seksi Penyuluhan dan Pembinaan Jalan ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pengawasan

Pemanfaatan Jalan.

Pasal 31

(1) Seksi Perijinan Pemanfaatan Jalan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan survey, pengukuran terhadap lokasi rencana

pemanfaatan jalan;

b. memberikan rekomendasi teknik pemanfaatan jalan pada daerah

pengawasan jalan;

c. menyiapkan perijinan pemanfaatan jalan pada daerah manfaat jalan dan

daerah milik jalan ;

d. melaksanakan administrasi tatalaksana Pendapatan Asli Daerah ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pengawasan Pemanfaatan Jalan ;

(2) Seksi Pengawasan Pemanfaatan Jalan, mempunyai tugas :

a. menyusun rencana pengawasan pemanfaatan jalan ;

b. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan

jalan;

c. menyusun laporan hasil pengawasan dart merumuskan usulan tindakan

turun tangan;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pengawasan Pemanfaatan Jalan ;

(3) Seksi Penyuluhan dan pembinaan, mempunyai tugas :

a. menyusun rencana peningkatan pendayagunaan daerah milik jalan di

luar kepentingan lalu lintas ;

b. melaksanakan penyuluhan dan pembinaan pemanfaatan jalan ;

c. menyusun laporan dan evaluasi hasil penyuluhan dan pembinaan ;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Pengawasan Pemanfaatan Jalan.

Bagian Kesembilan

Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan

Pasal 32

Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan, pengelolaan, pemeliharaan, perbaikan, pengendalian penggunaan

peralatan dan bahan jalan serta penyelenggaraan inventarisasi kekayaan milik

Dinas.

Pasal 33

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 32, Sub Dinas Peralatan

dan Bahan Jalan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana penggunaan peralatan dan bahan jalan ;

b. pengendalian penggunaan peralatan jalan ;

c. pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan jalan ;

d. pengendalian pemakaian bahan jalan ;

e. pelaksanaan inventarisasi kekayaan milik Dinas ;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15

Pasal 34

(1) Sub Dinas Peralatan dan Bahan Jalan terdiri atas :

a. Seksi Peralatan Jalan ;

b. Seksi Bahan Jalan ;

c. Seksi Perbaikan dan Pemeliharaan ;

d. Seksi Inventarisasi;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah, dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Peralatan dan

Bahan Jalan.

Pasal 35

(1) Seksi Peralatan Jalan , mempunyai tugas :

a. menyusun rencana penggunaan peralatan jalan ;

b. melakukan pengendalian penggunaan peralatan jalan ;

c. melakukan evaluasi dan menyusun laporan penggunaan peralatan

jalan;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Peralatan dan Bahan Jalan ;

(2) Seksi Bahan Jalan , mempunyai tugas :

a. menyusun rencana penggunaan bahan jalan ;

b. melakukan pengendalian penggunaan bahan jalan ;

c. melakukan evaluasi dan menyusun laporan penggunaan bahan jalan ;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Peralatan clan Bahan Jalan ;

(3) Seksi Perbaikan dan Pemeliharaan, mempunyai tugas :

a. menyusun rencana perbaikan dan pemeliharaan peralatan jalan ;

b. melakukan evaluasi dan menyusun laporan hasil perbaikan dan

pemeliharaan;

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Peralatan dan Bahan Jalan ;

(4) Seksi Inventarisasi, mempunyai tugas :

a. melakukan inventarisasi kekayaan milik Dinas ;

b. melakukan evaluasi dan menyusun inventarisasi kekayaan milik Dinas;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Peralatan dan Bahan Jalan.

Bagian Kesepuluh

Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pasal 36

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga adalah Unsur

Pelaksana Dinas di lapangan .

Pasal 37

(1) Unit Pelaksana Teknis tersebut dalam pasal 36 terdiri dari 12 (dua belas)

Balai Pemeliharaan Jalan ;

(2) Balai Pemeliharaan Jalan berkedudukan di:

a. Balai Pemeliharaan Jalan Surabaya berkedudukan di Surabaya

dengan wilayah kerja Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan

Kabupaten Sidoarjo;

b. Balai Pemeliharaan Jalan Mojokerto berkedudukan di Mojokerto dengan

wilayah kerja Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten

Jombang;

c. Balai Pemeliharaan Jalan Bojonegoro berkedudukan di Bojonegoro

dengan wilayah kerja Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban dan

Kabupaten Lamongan;

d. Balai Pemeliharaan Jalan Madiun berkedudukan di Madiun dengan

wilayah kerja Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi,

Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo ;

e. Balai Pemeliharaan Jalan Pacitan berkedudukan di Pacitan dengan

wilayah kerja Kabupaten Pacitan ;

f. Balai Pemeliharaan Jalan Kediri berkedudukan di Kediri dengan wilayah

kerja Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar

dan Kabupaten Nganjuk ;

g. Balai Pemeliharaan Jalan Tulungagung berkedudukan di Tulungagung

dengan wilayah kerja Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten

Trenggalek;

h. Balai Pemeliharaan Jalan Malang berkedudukan di Malang dengan

wilayah kerja Kota Malang, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang dan

Kabupaten Pasuruan;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17

i. Balai Pemeliharaan Jalan Probolinggo berkedudukan di Probolinggo

dengan wilayah kerja Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo dan

Kabupaten Lumajang;

j. Balai Pemeliharaan Jalan Jember berkedudukan di Jember dengan

wilayah kerja Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan

Kabupaten Situbondo ;

k. Balai Pemeliharaan Jalan Banyuwangi berkedudukan di

Banyuwangi dengan wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi;

l. Balai Pemeliharaan Jalan Pamekasan berkedudukan di Pamekasan

dengan wilayah kerja Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep,

Kabupaten Sampang dan Kabupaten Bangkalan.

Pasal 38

Balai Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga di bidang teknis operasional pemeliharaan

dan pengelolaan jalan dan jembatan lintas Kabupaten/Kota.

Pasal 39

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 38 Balai Pemeliharaan Jalan,

mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan administrasi teknik pemeliharaan jalan dan jembatan ;

b. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dalam

pemanfaatan jalan dan jembatan ;

c. pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan jalan serta jembatan ;

d. pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam ;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 40

Susunan Organisasi Balai Pemeliharaan Jalan tersebut dalam pasal 37 ( 2 )

terdiri atas :

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Jalan ;

d. Seksi Jembatan;

e. Seksi Damija;

f. Seksi Peralatan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18

Pasal 41

(1) Masing-masing Balai dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang dalam

melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;

(2) Sub Bagian Tata Usaha dan masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.

Pasal 42

Kepala Balai Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas memimpin, mengawasi,

mengkoordinasikan pelaksanaan pemanfaatan, pemeliharaan jalan dan

jembatan, serta urusan ketatausahaan.

Pasal 43

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,

keuangan, kepegawaian, peralatan dan perbekalan.

Pasal 44

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 43, Sub Bagian Tata

Usaha mempunyai fungsi:

a. pengelolaan administrasi kepegawaian ;

b. pengelolaan administrasi keuangan ;

c. pengelelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ;

d. pengelolaan peralatan dan perbekalan ;

e. pelaksanaan tugus-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

Pasal 45

Seksi Jalan mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pengolahan

data pemeliharaan, perbaikan, penilikan jalan, scrta penanggulangan akibat

bencana alam.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19

Pasal 46

Untuk menyelenggarakantugas tersebut dalam pasal 45, Seksi Jalan

mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pemantauan pengendalian dan pengamanan kondisi jalan ;

b. pemeliharaan dan perbaikan jalan ;

c. pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam ;

d. pengadministrasian teknik serta penilikan jalan ;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

Pasal 47

Seksi Jembatan mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pengolahan

data pemeliharaan, perbaikan, penilikan Jembatan, serta penanggulangan

akibat bencana alam.

Pasal 48

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 47, Seksi Jembatan

mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan pengamanan kondisi

Jembatan ;

b. pemeliharaan dan perbaikan Jembatan ;

c. pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam ;

d. engadministrasian teknik serta penilikan Jembatan ;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

Pasal 49

Seksi Damija mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pengolahan

data kegiatan pada daerah manfaat jalan dan daerah milik jalan yang

mengganggu peranan jalan Ban Jembatan.

Pasal 50

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 49, Seksi Damija

mempunyai fungsi:

a. melaksanakan tindakan preventif terhadap segala bentuk kegiatan pada

daerah manfaat jalan dan daerah milik jalan yang mengganggu peranan

jalan dan Jembatan;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20

b. memantau, mengkaji dan mencatat segala jenis kegiatan pemanfaatan

daerah milik jalan;

c. menyampaikan usul turun tangan kepada pembina jalan dan melakukan

koordinasidengan instansi terkait;

d. memberikan laporan hasil kegiatan ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

Pasal 51

Seksi Peralatan mempunyai tugas melaksanakan operasional pengawasan,

pengadministrasian penggunaan peralatan, perbaikan serta pemeliharaan

peralatan jalan dan jembatan.

Pasal 52

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 51, Seksi Peralatan

mempunyai fungsi

a. menyiapkan data dan melakukan analisis kebutuhan sebagai bahan usulan

untuk pengadaan peralatan pemeliharaan jalan dan jembatan ;

b. melakukan inventarisasi terhadap perbekalan dan pemeliharaan peralatan

jalan dan jembatan ;

c. melaksanakan pengawasan dan pengadministrasian terhadap penggunaan

dan pemanfataan peralatan pemeliharaan jalan dan jembatan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai.

Bagian Kesebelas

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 53

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga sesuai bidang keahlian dan

kebutuhan.

Pasal 54

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 53,

terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang Jabatan fungsional yang

terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 21

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh

Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga ;

(3) Jumlah Jabutan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ditentukan bcrdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;

(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV

TATA KERJA

Pasal 55

Semua unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dalam

melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi.

Pasal 56

(1) Setiap pimpiium unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga, berkewajiban memimpin bawahannya masing-masing dan

memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;

(2) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala

kepada atasannya;

(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan, wajib

diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut

dan petunjuk kepada bawahan ;

(4) Setiap laporan disampaikan kepada pejabat lain yang secara fungsional

mempunyai hubungan kerja.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 22

Pasal 57

(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan,

setiap pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala ;

(2) Setiap pimpinan unit kerja mengawasi bawahannyadan mengambil

langkah-langkah yang diperlukan apabila bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

BABV

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

Pasal 58

(1) Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh

Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul

Sekretaris Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian dan

Kepala Seksi, Kepala Balai, diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari

Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui

Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 59

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi Daerah

Tingkat I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

Timur dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 60

Bagan susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga sebagaimana

tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Dacrah ini.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 23

Pasal 61

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Dacrah ini sepanjang mengenai

pelaksanaannya, akan ditetapkan lebih lanjut olch Gubernur.

Pasal 62

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan penguridangan Peraturan

Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa

Timur.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal 27 September 2000

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd.

IMAM UTOMO. S

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 24

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Oktober 2000 Noraor

20 Tahun 2000 Seri D.

A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR

Sekretaris Daerah

ttd.

Drs. SOENARJO, MSi

Pembina Utama Madya

NIP 510 040 479

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 25

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

NOMOR : 21 TAHUN 2000

TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2000

SUSUNAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWA TIMUR

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

NOMOR 21 TAHUN 2000

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS BINA MARGA

PROPINSI JAWA TIMUR

I. PENJELASAN UMUM

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga sebagaimana diatur dalam Peraturan

Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 24 Tahun 1994, perlu disesuaikan

dengan mated sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000

tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom.

Kewenangan Propinsi sesuai dengan kedudukannya sebagai Daerah Otonom meliputi

penyelenggaraan kewenangan pemerintahan otonom yang bersifat lintas Kabupaten/Kota

dan kewenangan pemerintahan bidang lainnya, sedangkan kewenangan Propinsi sebagai

wilayah administrasi merupakan pelaksanaan kewenangan Pemerintah yang

didekonsentrasi kepada Gubernur. Dengan semakin meningkatnya perkembangan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Propinsi, menuntut pula

peningkatan prasarana perhubungan darat yang mempunyai kedudukan dan peranan

yang sangat penting dan strategis, baik menyangkut perwujudan hubungan antar daerah

yang seirnbang dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Untuk menentukan pelaksanaan kewenangan dalam pelayanan jalan lintas

Kabupaten/Kota yang merupakan tanggungjawab Propinsi adalah :

− Diperlukan pembinaan jaringan jalan yang terintegrasi.

− Harus mewujudkan keseimbangan antar daerah Kabupaten/Kota.

− Diperlukan ketentuan dan klasifikasi standard.

− Diperlukan penyesuaian kepentingan antar daerah Kabupaten/Kota.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka meningkatkan daya guna dan

hasil guna pelaksanaan kegiatan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan

jalan, maka sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah juncto Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom serta Surat

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 56/MENPAN/2/2000

tanggal 4 Pebruari 2000 perihal Pembentukan/Pengintegrasian Instansi Vertikal

Departemen menjadi Dinas. Dinas Bina Marga^disamping melaksanakan tugas-tugas

sebagaimana urusan yang diserahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14

Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan

Umum kepada Daerah, juga melaksanakan tugas pembantuan yaitu :

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

a. Pembangunan, peningkatan, pemeliharaan jalan nasional.

b. Pembangunan, pemeliharaan dan penggantian jembatan yang menjadi kewenangan

Pemerintah.

c. Penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaannya.

II. PENJELASAN PASAL DEM I PASAL

Pasal 1 sampai dengan Pasal 2 : Cukup jelas.

Pasal 3 : Yang dimaksud dengan membantu tugas Gubernur

termasuk juga kewenangan yang tidak atau belum

dapat dilaksanakan Daerah Kabupaten dan Daerah

Kota.

Pasal 4 huruf a sampai dengan huruf c : Cukup jelas.

huruf d : Yang dimaksud dengan Pemberian Perizinan adalah

pemanfaatan dan penggunaan daerah milik jalan

dan penggunaan daerah manfaat jalan yang

melebihi muatan berat tertentu.

Pasal 5 sampai dengan Pasal 14 : Cukup jelas.

Pasal 15 : Legger jalan adalah dokumen yang memuat catatan

mengenai perkembangan suatu ruas jalan.

Pasal 16 sampai dengan 18 : Cukup jelas.

Pasal 19 ayat (1) : Cukup jelas.

Ayat (2) : Yang dimaksud dengan rekayasa adalah

menilai kembali.

Pasal 23 : Yang dimaksud dengan tindakan turun tangan

adalah suatu tindakan yang harus diambil sebagai

tindak lanjut hasil-hasil pengawasan yang

memerlukan langkah-langkah untuk penertiban.

Pasal 24 sampai dengan 27 : Cukup jelas.

Pasal 28 : Penilikan jalan adalah kegiatan pengamatan jalan

dari segi pemanfaatan jalan oleh pemanfaatan jalan.

Pasal 29 sampai dengan 30 : Cukup jelas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

Pasal 31 : Daerah manfaat jalan adalah ruang sepanjang yang

dibatasi oleh lebartinggi dan kedalaman ruang bebas

tertentu yang ditetapkan oleh Pembina Jalan.

Daerah milik jalan adalah ruang sepanjang jalan

yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang

dikuasai oleh Pembina Jalan dengan suatu hak

tertentu sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pasal 32 sampai dengan 35 : Cukup jelas.

Pasal 36 : Sebagai unsur pelaksana Dinas Bina Marga di

lapangan dibentuk Balai Pemeliharaan Jalan dengan

pertimbangan menangani pemeliharaan jalan lintas

Kabupaten/Kota yang merupakan kewenangan

Pemerintah Propinsi dalam hal ini Dinas Bina Marga.

Pasal 37 sampai dengan 62 : Cukup jelas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3